presentasi-skripsi

43
HUBUNGAN STRESSOR PSIKOSOSIAL DENGAN TINGKAT DEPRESI PADA TENAGA KERJA WANITA DI PABRIK BULU MATA PT.TIGA PUTRA ABADI PERKASA PURBALINGGA Penelaah : dr. Hilma Paramita, Sp. KJ Pembimbing 1 : dr. Basiran, Sp. KJ Pembimbing 2 : dr. Agung S. Dwi Laksana, MSc. PH Wakil tim Komisi : dr. Lieza Dwianasari S. M. Kes SKRIPSI EKA RIZKI FEBRIYANTI G1A010111 UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN Senin, 7 November 2014

Upload: tiara-gian

Post on 05-Dec-2015

231 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

j

TRANSCRIPT

Page 1: PRESENTASI-SKRIPSI

HUBUNGAN STRESSOR PSIKOSOSIAL DENGAN TINGKAT DEPRESI PADA TENAGA KERJA WANITA DI PABRIK BULU MATA

PT.TIGA PUTRA ABADI PERKASA PURBALINGGA

Penelaah : dr. Hilma Paramita, Sp. KJPembimbing 1 : dr. Basiran, Sp. KJPembimbing 2 : dr. Agung S. Dwi Laksana, MSc. PHWakil tim Komisi : dr. Lieza Dwianasari S. M. Kes

SKRIPSI

EKA RIZKI FEBRIYANTIG1A010111

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMANSenin, 7 November 2014

Page 2: PRESENTASI-SKRIPSI

I. PENDAHULUAN

Page 3: PRESENTASI-SKRIPSI

A. Latar Belakang

Depresi merupakan salah satu masalah kesehatan jiwa yang penting di dunia.

WHO pada tahun 2020 depresi akan menjadi masalah kesehatan ketiga di dunia ( Charoenpaitoon, 2012).

Prevalensi depresi di indonesia cukup tinggi sekitar 17-27%, sedangkan di dunia diperkirakan 5-10% per tahun (Depkes, 2004).

Page 4: PRESENTASI-SKRIPSI

secara umum wanita mempunyai resiko dua kali lipat dibandingkan dengan pria untuk mengalami gangguan depresi (Alloy, 2004).

Secara psikososial wanita lebih banyak mengalami tekanan psikososial dibandingkan dengan pria (Hawari, 2007).

Stres psikososial pada pekerja wanita meningkat di karenakan faktor lingkungan kerja dan faktor personal. Faktor lingkungan kerja berupa kondisi fisik, manajemen kantor maupun hubungan sosial di lingkungan kerja, sedangkan faktor personal berupa tipe kepribadian, peristiwa/pengalaman pribadi maupun kondisi sosial –ekonomi keluarga (Dwiyanti, 2001).

Page 5: PRESENTASI-SKRIPSI

B. Perumusan Masalah Apakah terdapat hubungan

antara stresor psikososial dengan tingkat depresi pada tenaga kerja wanita di pabrik bulu mata PT. Tiga Putra Abadi Perkasa Purbalingga?

Page 6: PRESENTASI-SKRIPSI

C. Tujuan Penelitian

UMUM

• Untuk mengetahui hubungan stresor psikososial dengan tingkat depresi pada tenaga kerja wanita di pabrik bulu mata PT. Tiga Putra Abadi Perkasa Purbalingga.

KHUSUS

• Untuk mengetahui tingkat stresor psikososial pada tenaga kerja wanita di pabrik bulu mata.

• Untuk mengetahui tingkat depresi pada tenaga kerja wanita di pabrik bulu mata.

• Untuk mengetahui perbandingan stresor psikososial dan tingkat depresi pada tenaga kerja wanita di pabrik bulu mata.

Page 7: PRESENTASI-SKRIPSI

D. Manfaat PenelitianTEORITIS

• Memberi informasi ilmu pengetahuan mengenai stresor psikososial dan depresi.

PRAKTIS

• Bagi tenaga kerja wanita, dapat meningkatkan pengetahuan tentang stresor psikososial sehingga mampu mencegah akibat yang ditimbulkan oleh stres tersebut.

• Bagi pihak pabrik, dapat sebagai bahan pertimbangan perusahaan dalam meningkatkan kesehatan para karyawannya serta sebagai masukan dasar bagi penyusun dan penyempurnaan kebijakan di bidang ketenagakerjaan dan pembentukan sumber daya manusia yang berkualitas dan sehat.

• Bagi penulis, mengetahui hubungan stresor psikososial dengan tingkat depresi pada tenaga kerja wanita di pabrik bulu mata.

Page 8: PRESENTASI-SKRIPSI

II. TINJAUAN PUSTAKA

Page 9: PRESENTASI-SKRIPSI

A. DEPRESI

Keadaan dimana merasa tidak bahagia yang ditandai dengan kemurungan dan kesedihan yang mendalam dan berkelanjutan sehingga terjadi hilangnya kegairahan hidup (Hawari, 2007; Sackey, 2011).

Definisi

Page 10: PRESENTASI-SKRIPSI

Etiologi

Biologis

Psikososial

Genetik

Page 11: PRESENTASI-SKRIPSI

Faktor Resiko

Jenis Kelamin

Sosial Ekonomi Status pernikahan

Usia.

Page 12: PRESENTASI-SKRIPSI

Gejala Depresi

Gejala Utama:1. Afek Depresif2. Kehilangan minat

dan kegembiraan.

3. Berkurangnya energi mengakibatkan mudah lelah dan menurunnya aktifitas.

Gejala lainnya:1. Kosentrasi dan

perhatiannya berkurang

2. Kepercayaan diri berkurang

3. Merasa bersalah4. Pesimis5. Melakukan perbuatan

yang membahayakan diri

6. Tidur terganggu7. Nafsu makan

berkurang

Page 13: PRESENTASI-SKRIPSI

Diagnosis

Depresi ringan1. 2-3 gejala utama2. 2 gejala lain3. Tidak boleh ada gejala berat4. Lamanya kurang 2 minggu5. Sedikit kesulitan dalam

pekerjaan dan kegiatan sosial

Depresi sedang1. 2-3 gejala utama2. 3-4 gejala lain3. Lamanya sekitar 2 minggu4. Kesulitan nyata dalam

kegiatan sosial, pekerjaan dan urusan rumah tangga

Depresi berat1. Semua 3 gejala utama

depresi harus ada.2. 4 dari gejala lainnya

dan diantaranya harus berintensitas berat

3. Adanya gejala penting seperti retradasi psikomotor.

4. Berlangsung selama 2 minggu, jika gejala amat berat dan beronset cepat biasanya kurang dari 2 minggu.

Page 14: PRESENTASI-SKRIPSI

B. Stresor Psikososial

Definisi

Stres merupakan suatu keadaan dimana individu harus berubah dan menyesuaikan diri terhadap suatu peristiwa yang terjadi.

Stresor psikososial adalah peristiwa yang menyebabkan perubahan pada kehidupan seseorang, sehingga seseorang itu terpaksa mengadakan adaptasi atau menanggulangi stresor yang timbul (PPDGJ III, 2001).

Page 15: PRESENTASI-SKRIPSI

Etiologi

Stresor Bioekologis

Stresor Kepribadian

Stresor Psikososial

Page 16: PRESENTASI-SKRIPSI

Gejala Stres

Fisik• sulit tidur • sakit kepala • keringat berlebihan• letih

Intelektual• mudah lupa• mudah kacau• daya ingat menurun• sulit berkonsentrasi

Emosional• suka marah-marah• mudah tersinggung• terlalu sensitif• gelisah• cemas

Interpersonal• acuh tak acuh• penurunan

kepercayaan• ingkar janji• menutup diri

Page 17: PRESENTASI-SKRIPSI

C. Kerangka Teori

Stresor :• Fisik biologik·Psikoedukasi

·Psikososial

Stress Depresi

Page 18: PRESENTASI-SKRIPSI

D. Kerangka Konsep

Stresor psikososial:•Lingkunga keluarga•Lingkungan pekerjaan

•Lingkungan sosialDepresi

Page 19: PRESENTASI-SKRIPSI

E. Hipotesis

Terdapat hubungan antara stresor psikososial dengan tingkat depresi pada tenaga kerja wanita di pabrik bulu mata PT. Tiga Putra Abadi Perkasa Purbalingga.

Page 20: PRESENTASI-SKRIPSI

III. METODE PENELITIAN

Page 21: PRESENTASI-SKRIPSI

A. Rancangan Penelitian Analitik Oberservasional Cross Sectional

Page 22: PRESENTASI-SKRIPSI

B. Populasi Penelitian

• Semua pekerja pabrik bulu mata PT. Tiga Putra Abadi Perkasa Purbalingga.

Target

• Pekerja wanita bagian netting di pabrik bulu mata PT. Tiga Putra Abadi Perkasa Purbalingga.

Terjangkau

Page 23: PRESENTASI-SKRIPSI

C. Sampel Penelitian

Besar Sampel minimal

• 83 orang responden

Teknik Pengambilan

Sampel

• consecutive sampling

Page 24: PRESENTASI-SKRIPSI

•Menandatangani informed consent•Berjenis kelamin wanita.•Bekerja di bagian netting di pabrik bulu mata PT. Tiga Putra Abadi Perkasa Purbalingga

Kriteria Inklusi

•Responden tidak hadir saat penelitian berlangsung.•Responden dengan skor L-MMPI >5 jawaban tidak.

Kriteria Ekslusi

Page 25: PRESENTASI-SKRIPSI

D. Variabel Penelitian

Variabel bebas

• Stresor psikososial

Variabel terikat

• Tingkat Depresi

Page 26: PRESENTASI-SKRIPSI

E. Definisi Operasional VariabelNo Variabel Definisi Operasional Pengukuran Skala

1 Stressor Psikososial

Peristiwa yang menyebabkan perubahan pada kehidupan seseorang, sehingga orang tersebut terpaksa mengadakan adaptasi kembali (PPDGJ III, 2001).

Kuisoner Social Readjusment Rating Scale (SRRS)

Kategorikal-ordinal

2 Tingkat Depresi

Keadaan dimana merasa tidak bahagia yang ditandai dengan kemurungan dan kesedihan yang mendalam dan berkelanjutan sehingga terjadi hilangnya kegairahan hidup.

Kuisoner Beck Depression Inventory (BDI)

Kategorikal –ordinal

Page 27: PRESENTASI-SKRIPSI

F. Analisis Data

Univariabel •Data disajikan dalam distribusi dan persentase dari karakteristik responden.

Bivariabel •Chi-Square (X2)

Page 28: PRESENTASI-SKRIPSI

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Page 29: PRESENTASI-SKRIPSI

Karakteristik RespondenNo. Karekteristik Subjek Penelitian Tenaga Kerja Wanita

Jumlah (Orang) Presentase (%)1. Usia

17-25 44 47,326-35 21 22,636-45 23 24,746-55 5 5,4

2. Tingkat PendidikanSD 15 16,1SMP 46 49,5SMA 32 34,4

3. Status PerkawinanBelum menikah 23 24,7Menikah 70 75,3

4. Jumlah Tanggungan0 25 26,91 28 30,12 27 29,03 8 8,64 5 5,4

Jumlah 93 100

Page 30: PRESENTASI-SKRIPSI

Frekuesi Stressor Psikososial

Interval Skor Stressor Psikososial Frekuensi Presentase (%)

< 149 Rendah 12 12,9

150-199 Ringan 28 30,1

200-299 Sedang 36 38,7

> 300 Berat 17 18,3

Jumlah 93 100,0

Page 31: PRESENTASI-SKRIPSI

Frekuensi Tingkat Depresi

Interval Skor

Depresi Frekuensi Presentase (%)

0-9 Tidak Depresi 9 9,7

10-28 Ringan 42 45,2

19-29 Sedang 34 36,6

30-63 Berat 8 8,6

Jumlah 93 100,0

Page 32: PRESENTASI-SKRIPSI

Stressor Psikososial dengan Tingkat Depresi

Depresi TotalTidak ada Ringa

nSedang Berat

Stressor Rendah 8 4 0 0 1266,7% 33,3% 0,0% 0,0% 100,0%

Ringan 1 23 4 0 283,6% 82,1% 14,3% 0,0% 100,0%

Sedang 0 13 23 0 360,0% 36,1% 63,9% 0,0% 100,0%

Berat 0 2 7 8 170,0% 11,8% 41,2% 47,1

%100,0%

Total 9 42 34 8 939,7% 45,2% 36,6% 8,6% 100%

X2 = 111,588; p = 0,000; CC = 0,739

Page 33: PRESENTASI-SKRIPSI

Pembahasan Dari penelitian yang sudah dilakukan didapatkan nilai x2= 111,588 dan p= 0,000, sehingga dapat dinyatakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara stressor psikososial dengan tingkat depresi.

Fefkanchi (2002) dalam penelitiannya menyatakan bahwa kombinasi antara stres kerja dan stres di luar pekerjaan menyebabkan 5 kali lipat beresiko mengalami depresi.

Begitupula hasil penelitian yang dilakukan oleh Setyaningrum (2008) dan Ismiyati (2006) yang menyatakan bahwa terdapat hubungan antara stressor psikososial dengan tingkat depresi.

Page 34: PRESENTASI-SKRIPSI

Hasil penelitian ini memperkuat teori yang dikemukakan oleh Carla (2007) yang mengemukakan bahwa stressor psikososial akan menyebabkan perubahan diri seseorang, sehingga harus beradaptasi atau menanggulangi stressor yang timbul. Pada kenyataannya, tidak semua orang mampu mengadakan adaptasi dan menanggulanginya sehingga timbul keluhan-keluhan kejiwaan.

Page 35: PRESENTASI-SKRIPSI

Keterbatasan Penelitian

Masih ada kemungkinan bias informasi bila responden tidak mengisi kuesioner dengan jujur.

Page 36: PRESENTASI-SKRIPSI

V. Kesimpulan dan Saran

Page 37: PRESENTASI-SKRIPSI

Kesimpulan

1. Tenaga kerja wanita di pabrik bulu mata PT. Tiga Putra Abadi Perkasa Purbalingga yang didapatkan dari hasil kuesioner paling banyak mengalami tingkat stressor psikososial sedang dengan jumlah 36 responden (38,7%).

2. Tenaga kerja wanita di pabrik bulu mata PT. Tiga Putra Abadi Perkasa Purbalingga paling banyak mengalami depresi ringan dengan jumlah 42 responden (45,2%).

3. Stressor psikososial berkorelasi positif dengan tingkat depresi pada tenaga kerja wanita di pabrik bulu mata PT. Tiga Putra Abadi Perkasa Purbalingga. Semakin tinggi stressor psikososial, semakin tinggi tingkat depresi.

Page 38: PRESENTASI-SKRIPSI

SARAN

1. Diperlukan penelitian lebih lanjut tentang faktor-faktor lain yang berperan dalam timbulnya depresi pada tenaga kerja wanita di pabrik bulu mata PT. Tiga Putra Abadi Perkasa Purbalingga.

2. Bagi perusahaan dianjurkan agar dapat ikut berupaya dalam menurunkan stressor psikososial pekerja, sehingga pekerjanya dapat bekerja dengan maksimal dan produktivitasnya meningkat.

Page 39: PRESENTASI-SKRIPSI

DOKUMENTASI

Page 40: PRESENTASI-SKRIPSI

DAFTAR PUSTAKAAlloy, Lauren B., Margaret J. Manos and John H. Riskind. 2004. Abnormal Psychology Current Perspectives. MC. Graw-Hill Companies.

Inc. New York.

Beck AT., Steer RA. 2000. Beck Depression Inventory (BDI). Handbook of Psychiatric Measures. Washington, DC : American Psychiatric Association.

 

Bjornlund L. 2010. Depression (Disease & Disorder). Farmington Hill : Lucent books.

 

Blazer, Dan G. 2010. Gangguan Mood. Dalam: Sinopsis Psikiatri Ilmu Pengetahuan Perilaku Psikiatri Klinis, Edisi VII, Jilid I. Editor: Harold I. Kaplan, Benjamin J. Sadock, Jack A. Grebb. Binarupa Aksara: Jakarta. Hal 793-794.

 

Budiarto, Eko. 2002. Biostatistika untuk Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat. Jakarta : EGC.

 

Carla R., Marchira, Ronny T. Wirasto, Sumarni DW. 2007. Pengaruh Faktor-Faktor Psikososial Dan Insomnia Terhadap Depresi Pada Lansia Di Kota Yogyakarta. Vol. 23 No. 1 Berita Kedokteran Masyarakat.

 

Charoenpaitoon, Supisara, Ann Jirapongsuwan, Sopin Sangon, Pratana Sativipawee, Surintorn Kalampakorn. 2012. Factors Associated with Depression among Thai Female Workers in the Electronics Industry. Vol. 95 Suppl. 6. J Med Assoc Thai.

 

Dahlan, M. Sopiyudin. 2013. Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan. Jakarta: Salemba Medika.

 

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2001. Pedoman Penggolongandan Diagnosis Gangguan Jiwa di Indonesia III. Jakarta : Direktorat Bina Kesehatan Keluarga.

 

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2004. Data Prevalensi Depresi di Dunia dan Indonesia. Available at: www.depkes.go.id.

 

Dwiyanti, Endang. 2001. Stres Kerja Di Lingkungan DPRD : Studi Tentang Anggota DPRD Di Kota Surabaya, Malang, Dan Kabupaten Jember. Jurnal Masyarakat, Kebudayaan dan Politik, 3 : 73-84. Surabaya : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga.

 

Doelhadi, E.M.A, Subekti. 1997. Strategi dalam Pengendalian dan Pengelolaan Stress. Fakultas Psikologi, Universitas Airlangga. Journal Psychology (Anima), Vol XII. No.48, 379-391.

Page 41: PRESENTASI-SKRIPSI

Durand V. Mark & Barlow David H. 2006. Psikologi Abnormal. Yogyakarta : Pustaka pelajar.

Girdano, L. A. 2005. Controlling Stress and Tension Edition 7th. San Fransisco: Benjamin Cumming.

 

Halverson, J. L. et. al, 2011. Emedicine : Depression. WebMD Health Professional Network : NY., United State of America. Available from : http://emedicine.medscape.com/article/286759

 

Handoyo, Seger. 2001. Stres Pada Masyarakat Surabaya. Jurnal Insan Media Psikologi 3: 61-74

 

Hardywinoto, Setiabudi, T., 1999. Panduan Gerontologi Tinjauan dari berbagai Aspek. Jakarta: PT Gramedia.

 

Hawari D. 2007. Manajemen Stress, Cemas, Depresi. Jakarta : FKUI

 

Ismiyati, Rini. 2006. Hubungan Stresor Psikososial Dengan Tingkat Depresi Pada Tenaga Kerja Wanita Industri Tekstil Di Kabupaten Sleman Yogyakarta. Skripsi. Fakultas Kedokteran. Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

 

Kane. 1999. Essentials of Clinical Geriatrics 4th Edition, USA : McGrow-Hill Companies, 231-245

 

Kaplan, H.I., Saddock, B.J, and Grebb, J.A., 2010. Sinopsis Psikiatri: Ilmu Pengetahuan Perilaku Psikiatri Klinis Jilid I. Tangerang: Bina Rupa Aksara.

 

Landefeld. 2004. Current Geriatric Diagnosis and Treatment. USA : McGraw-Hill Companies, Inc. 156-160.

 

Maramis, W. F. 2009. Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa. Airlangga University Press, Surabaya.

 

Mann, J. John. 2005. The Medical Management of Depression. The New England Journal of Medicine 353;17.

 

Manuaba, A. 2005. Total Ergonomi di Semua Sistem Kerja Mutlak Perlu demi Tercapainya Sistem Kerja yang Manusiawi dan Mutu Produk yang mampu Bersaing. Keynotes Address: Kongres IV Ikatan Sarjana Teknik Industri. Palembang: 24 Juni

 

Munandar, Ashar Sunyoto. 2001. Psikologi Industri Dan Organisasi. Jakarta : Universitas Indonesia.

Page 42: PRESENTASI-SKRIPSI

Netterstrom, BO, Nicole Conrad, Per Bech, Per Fink, Ole Osen, Reiner Ruguiles and Stephen Stansfeld. 2008. The Relation Between Work-related Psychosocial Factors and The Development of Depression. Epidemiol Rev Vol 30 :118-132.

Notoatmodjo, S. 2002. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

 

Nurmiati, Amir. 2005. Depresi. Jakarta : Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

 

Paterniti S., I. Niedhammer, T. Lang and S. M. Consoli. 2002. Psychosocial factors at work, personality traits and depressive symptoms: Longitudinal results from the Gazel study. The British Journal of Psychiatry.181.2.111.

 

Pestonjee, D. M. 1992. Stress and Coping. New Delhi : Sage Publication India

 

Pujiastuti, Erni, dan Sofia Retnowati. 2004. Kepuasan Pernikahan Dengan Depresi pada Kelompok Wanita Menikah Yang Bekerja dan yang Tidak Bekerja. Humanitas : Indonesia Psychologycal Journal Vol.1 No. 2 Agustus 2004:1-9

 

Robbins, Stephen P. 2006. Perilaku Organisasi. Edisi kesepuluh. Jakarta : PT Indeks Kelompok Gramedia

 

Sackey, Jocelyn, Mohammed Aminu Sanda. 2011. Social Support As Mental Health Improver For Managerial Women In The Organizational Work Environment. Business Intelligence Journal - July, 2011 Vol.4 No.2

 

Sarafino, (2008). Health Psychology: Biopsychosocial Interactions Sixth Edition. United States : John Willey & Sons, Inc.

 

Sastroasmoro, Sudigdo., Sofyan Ismael. 2011. Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinis Edisi Ke 4. Jakarta: Sagung Seto.

 

Setyaningrum, Ariani. 2008. Hubungan Stresor Kerja Dengan Derajat Depresi Pada Perawat Puskesmas Rawat Inap Dan Non Rawat Inap Di Banjarnegara. Skripsi. Fakultas Kedokteran. Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto.

 

Thase, Michael E. 2010. Gangguan Mood. Dalam: Sinopsis Psikiatri Ilmu Pengetahuan Perilaku Psikiatri Klinis, Edisi VII, Jilid I. Editor: Harold I. Kaplan, Benjamin J. Sadock, Jack A. Grebb. Binarupa Aksara: Jakarta. Hal 794-797.

 

Tsuang MT, Bar JL, Stone WS, Faraone SV. Gene-environment interactions in mental disorders. World Psychiatry, 2004 June; 3(2):73–83.

 

Unutzer, J., Katon, W., Callahan, C. M., Williams, J. W., Hunkeler, E., Harpole L., et al. 2002. Collaborative Care Management Of Late-Life Depression In The Primary Care Setting: A Randomized Controlled Trial. The Journal Of American Medical Association. 228 (22): 2836-2845.

Woroasih, Sri. 2000. Hubungan Stressor Psikososial Dan Dukungan Sosial Dengan Depresi Pada Lanjut Usia. Skripsi. Fakultas Kedokteran. Universitas Dipenogoro, Semarang.

 

Page 43: PRESENTASI-SKRIPSI

TERIMAKASIH