presentasi skripsi ujang
TRANSCRIPT
LATAR BELAKANG
karena kebutuhan masyarakat yang meningkatdibidang bangunan, terutama bangunan yangberhubungan dengan ekonomi, seperti ruko. Rukodianggap fleksibel dan bisa digunakan apa saja selainsebagai tempat tinggal, ruko juga bisa di gunakansebagai kantor, dan juga di gunakan sebagai tempatusaha
RUMUSAN MASALAHPada laporan tugas akhir ini akan di bahas mengenaiperhitungan struktur pelat beton bertulang gedungatau ruko yang meliputi :
Pelat Atap
Pelat Lantai 3
Batasan Masalah
Hanya membahas pelat saja
Hanya mengambil bentangan terpanjang danpermukaan pelat yang paling luas saja
Tujuan Penelitian Menghitung Struktur Pelat Beton Gedung Pada
Pembangunan Ruko 31/2 lantai Danalaga Sukabumi
Sebagai pembelajaran dan pengabdian kepadamasyarakat untuk meningkatkan sumber dayamanusia
Sebagai salah satu syarat pelengkap untuk mengikutiujian sidang sarjana
Momen lapangan arah x (Mlx) = koef x Wu x lx2
Momen lapangan arah y (Mly) = koef x Wu x lx2
Momen tumpuan arah x (Mtx) = koef x Wu x lx2
Momen tumpuan arah y (Mty) = koef x Wu x lx2
Mencari tulangan pelat Berdasarkan Buku CUR 1, langakah-langkah perhitungan tulangan pada
pelat adalah sebagai berikut : Menetapkan tebal penutup beton menurut Buku Grafik dan Tabel
Perhitungan Beton Bertulang. Menetapkan diameter tulangan utama yang direncanakan dalam arah x
dan arah y. Mencari tinggi efektif dalam arah x dan arah y. Membagi Mu dengan Dimana b = lebar pelat per meter panjang d = tinggi efektif Mencari rasio penulangan (dengan persamaan : Memeriksa syarat rasio penulangan Mencari luas tulangan yang dibutuhkan
ANALISA STRUKTUR Penentuan Perencanaan Tebal Pelat Atap
Data perencanaan :
Tipe pelat : 5 meter x 4,125 meter
Mutu beton (f ’c) : 25 Mpa
Mutu Baja (fy) : 240 Mpa
Diameter tulangan : 10 mm
Perhitungan Beban Pelat Atap Beban Mati
Beban sendiri pelat = 0,10 x 2400 = 240 kg/m2
Adukan semen (2 cm) = 2 x 21 = 42 kg/m2
Lapisan aspal (2 cm) = 2 x 14 = 28 kg/m2
Plafon dan penggantung = 18 kg/m2
Air genangan hujan (5cm) = 5 kg/m2
Total = 333 kg/m2
Beban Hidup pelat atap Sesuai dengan SNI adalah 100 kg/m2
Wu = 1,4WD + 1,7 WL = 1,4 (333) + 1,7 (100) = 636,2 kg/m2 = 6,362 kN/m2
Perhitungan tulangan pelat atap Tebal pelat (h) = 100 mm
Penutup beton (p) = 20 mm
Kontruksi terlindung p = 20 mm
Kontruksi tak terlindung p = 40 mm
Luas tulangan yang di butuhkan adalah :
Berdasarkan tabel cur 2.2 penulangan maka tulangan yang digunakan adalah
Tipe pelat : 5 meter x 4500 meter
Mutu beton (f ’c) : 25 Mpa
Mutu Baja (fy) : 240 Mpa
Diameter tulangan : 10 mm
Beban Mati
Beban sendiri pelat = 0,12 x 2400 = 288 kg/m2
Adukan semen (2 cm) = 2 x 21 = 42 kg/m2
Plafon dan penggantung = 18 kg/m2
Air genangan hujan (5cm) = 5 kg/m2
Total = 348 kg/m2
• Beban HidupSesuai dengan SNI adalah 250 kg/m2
Tebal pelat (h) = 120 mm
Penutup beton (p) = 20 mm
Kontruksi terlindung p = 20 mm
Kontruksi tak terlindung p = 40 mm
Diameter tulangan utama arah x dan arah y rencana = 10 mm
Kesimpulan
Perencanaan Pelat Beton Bertulang ini menuhi syarat dan sesuai dengan aturan SNI Karena Nilai Mn > Mu
Saran
Dari penulis kepada para rekan adalah gunakan waktu sebaik-baiknya, dan ketelitian adalah hal yang wajib pada penulisan karya ilmiah.