presentasi ' sistem partikel

23
Sistem Partikel By.. Devi Adi Nufriana, Agus Novian, Nurshinta & Waluyo Eka Prasetyo

Upload: devi-adi-nufriana

Post on 03-Jul-2015

130 views

Category:

Education


4 download

DESCRIPTION

BAB I PENDAHULUAN Semua benda di bumi ini terdiri dari banyak partikel. Bahkan debu-pun terdiri dari partikel-partikel. Semua yang ada di bumi ini dapat ditinjau dengan mekanika newton. Hukum dasar mekanika terbukti mampu menjelaskan berbagai fenomena yang berhubungan dengan sistem diskrit (partikel). Hukum dasar ini tercakup dalam formulasi Hukum Newton tentang gerak. Pada bagian ini akan dibahas formulasi hukum mekanika pada sistem partikel dan benda benda yang terdiri dari partikel yang kontinyu (benda tegar). Perbedaan mendasar antara partikel dan benda tegar adalah bahwa suatu partikel hanya dapat mengalami gerak translasi (gerak lurus) saja, karena secara logika, jika suatu partikel bergerak rotasi maka partikel itu tidak akan terlihat bergerak rotasi melainkan akan tetap terlihat bergerak lurus saja. Hal ini dikarenakan partikel tersebut sangat kecil. Sedangkan benda tegar selain dapat mengalami gerak translasi juga dapat bergerak rotasi yaitu gerak mengelilingi suatu poros ataupun mengalami gerak keduanya secara serempak yaitu translasi-rotasi. BAB II PEMBAHASAN ‘SISTEM PARTIKEL’ Sistem Partikel adalah sistem ataupun benda yang terdiri dari banyak partikel (titik partikel) maupun benda yang terdiri dari partikel-partikel yang dianggap tersebar secara kontinyu pada benda. Pusat Massa Pusat massa adalah lokasi rerata dari semua massa yang ada di dalam suatu sistem. Istilah pusat massa sering dipersamakan dengan istilah pusat gravitasi, namun demikian mereka secara fisika merupakan konsep yang berbeda. Letak keduanya memang bertepatan dalam kasus medan gravitasi yang sama, akan tetapi ketika gravitasinya tidak sama maka pusat gravitasi merujuk pada lokasi rerata dari gaya gravitasi yang bekerja pada suatu benda. Hal ini menghasilkan suatu torsi gravitasi, yang kecil tetapi dapat terukur dan harus diperhitungkan dalam pengoperasian satelit-satelit buatan. Posisi pusat massa sebuah sistem banyak partikel didefinisikan sebagai berikut r ⃗_pm=(m_1 r_1+m_2 r_(2+⋯+) m_n r_n)/(m_1+m_2+⋯+m_n )=∑▒i (m_i r_i)/M.........(1) Dengan (r_i ) ⃗ adalah posisi partikel ke-i di dalam sistem, dan. M=∑_i▒m_i ......... (2) r ⃗_pm=∑▒i (m_i (□(r ⃗_pm+ r ⃗_i )))/M=r ⃗_pm+(∑▒i m_i r ⃗_i)/M........(4) sehingga dapat disimpulkan bahwa ∑_i▒〖m_i r ⃗_i=0〗 .......(5) Bila bendanya bersifat kontinyu, maka menjadi fungsi pusat massa akan menjadi integral : Jika diuraikan pada komponene x,y,z maka; x_pm=(∑_(i=1)^n▒〖m_1 x_1 〗)/M,y_pm=(∑_(i=1)^n▒〖m_1 y_1 〗)/M,z_pm=(∑_(i=1)^n▒〖m_1 z_1 〗)/M.........(7) Kecepatan masing-masing partikel penyusunnya; v_pm=(∑_i^n▒〖m_i v_i 〗)/M........(8) Gerak Pusat Massa Gerak pusat massa dapat diperoleh melalui definisi pusat massa. Kecepatan pusat massa diperoleh dari derivatif persamaan pusat massa; v ⃗_pm=(∑▒i m_i r ⃗_i)/M.......(9) Dari persamaan ini, setelah dikalikan dengan M, diperoleh 〖Mv

TRANSCRIPT

Page 1: Presentasi ' Sistem Partikel

Sistem Partikel

By.. Devi Adi Nufriana, Agus Novian,

Nurshinta & Waluyo Eka Prasetyo

Page 2: Presentasi ' Sistem Partikel

Sistem Partikel

Sistem Partikel adalah sistem ataupun

benda yang terdiri dari banyak partikel

(titik partikel) maupun benda yang terdiri

dari partikel-partikel yang dianggap

tersebar secara kontinyu pada benda.

Page 3: Presentasi ' Sistem Partikel

Pusat Massa

Posisi pusat massa sebuah sistem partikel

didefinisikan sebagai berikut :

Dengan adalah posisi partikel ke-i

di dalam sistem, dan

Page 4: Presentasi ' Sistem Partikel

Lihat gambar di

samping. Dengan

mengganti

= + di

mana adalah

posisi partikel ke-i

relatif terhadap

pusat massa maka

pers. menjadi

=

+

Page 5: Presentasi ' Sistem Partikel

Namun, jika bendanya bersifat kontinyu maka

menjadi fungsi pusat massa akan menjadi integral :

Jika diuraikan pada komponene

x,y,z maka :

Page 6: Presentasi ' Sistem Partikel

Kecepatan masing-masing

partikel penyusunnya ;

Page 7: Presentasi ' Sistem Partikel

Gerak Pusat Massa

Gerak pusat massa dapat diperoleh melalui

definisi pusat massa. Kecepatan pusat massa

diperoleh dari derivatif persamaan pusat massa ;

Dari persamaan ini, setelah

dikalikan dengan M, diperoleh :

Page 8: Presentasi ' Sistem Partikel

Powerpoint TemplatesPage 8

Besaran yang dapat kita anggap sebagai

momentum pusat massa, tidak lain adalah total

momentum sistem (jumlahan seluruh

momentum partikel dalam sistem). Dengan

menderivatifkan pers. diatas terhadap waktu,

diperoleh

dengan adalah total gaya yang bekerja pada

partikel ke-i. Persamaan di atas menunjukkan

bahwa gerak pusat massa ditentukan oleh

total gaya yang bekerja pada sistem.

Page 9: Presentasi ' Sistem Partikel

Momentum Sudut, Tenaga

Kinetik Sistem

Vektor posisi dan kecepatan partikel

ke- i dalam sistem banyak dapat

dinyatakan sebagai :

&

Page 10: Presentasi ' Sistem Partikel

Momentum sudut sistem banyak partikel

dirumuskan sebagai :

Suku pertama ruas kanan persamaan berasal dari

gerak pusat massanya, sering disebut momentum sudut

orbital atau lintasan, dan suku keduanya berasal dari

gerak partikel- partikel penyusun terhadap pusat

massanya, sering disebut momentum sudut spin.

Page 11: Presentasi ' Sistem Partikel

Powerpoint TemplatesPage 11

Apabila ada torsi ( moment gaya) eksternal yang

bekerja pada sistem maka berlaku persamaan ,

Tenaga kinetik sistem banyak partikel

didefinisikan sebagai,

Maka tenaga kinetik sistem dirumuskan menjadi

/

Page 12: Presentasi ' Sistem Partikel

Impuls & Momentum

Dalam suatu tumbukan, misalnya bola yang dihantam

tongkat pemukul, tongkat bersentuhan dengan bola

hanya dalam waktu yang sangat singkat, sedangkan

pada waktu tersebut tongkat memberikan gaya yang

sangat besar pada bola.

Dari hukum ke-2 Newton diperoleh :

Impuls dapat

dicari dengan

menghitung luas

daerah di bawah

kurva F(t) (yang

diarsir)

Page 13: Presentasi ' Sistem Partikel

Bila dibuat pendekatan bahwa gaya tersebut

konstan, yaitu dari harga rata-ratanya, Fr , maka

“ Impuls dari sebuah gaya sama

dengan perubahan momentum

partikel “

Page 14: Presentasi ' Sistem Partikel

Kekekalan Momentum

dalam Tumbukan

m1m2

m1m2

v1 v2

V1’ V2’

bertumbukan

Dua buah partikel saling bertumbukan. Pada saat bertumbukan

kedua partikel saling memberikan gaya (aksi-reaksi), F12 pada

partikel 1 oleh partikel 2 dan F21 pada partikel 2 oleh partikel 1.

F12 F21

Page 15: Presentasi ' Sistem Partikel

Perubahan momentum pada partikel 1 :

Perubahan momentum pada partikel 2 :

Karena F21 = - F12 maka Fr21 = - Fr12 oleh karena itu p1 = - p2

Momentum total sistem : P = p1 + p2 dan perubahan momentum

total sistem :

“Jika tidak ada gaya eksternal yang bekerja, maka tumbukan

tidak mengubah momentum total sistem”

Page 16: Presentasi ' Sistem Partikel

Tumbukan Satu Dimensi

A. Tumbukan Lenting Sempurna

Tumbukan biasanya dibedakan dari kekal-tidaknya tenaga kinetik selama

proses. Bila tenaga kinetiknya kekal, tumbukannya bersifat elastik.

Sedangkan bila tenaga kinetiknya tidak kekal tumbukannya tidak elastik.

Dalam kondisi setelah tumbukan kedua benda menempel dan bergerak

bersama-sama, tumbukannya tidak elastik sempurna.

Sebelum Tumbukan

m1m2

v1 v2

m1 m2

V1’V2’

Dari Kekekalan Momentum :m1.v1 + m2.v2 = m1v’1 + m2v’2

Dari kekekalan tenaga kinetik : m1 v1

2+ m2 v22 = m1v’1

2 + m2v2’2

Sesudah Tumbukan

Koefisien

restitusi e=1

Page 17: Presentasi ' Sistem Partikel

B. Tumbukan Tidak Lenting Sama Sekali

Dari kekekalan momentum :

m1 m1m2 m2v’

V1 > V2

v1 v2

m1 v1 + m2 v2 =( m1+ m2 ) v’

Dengan koefisien restitusi e = 0. Kekekalan tenaga mekanik tidak

berlaku, berkurang/bertambahnya tenaga mekanik ini berubah/berasal

dari tenaga potensial deformasi (perubahan bentuk).

Sebelum Tumbukan Setelah Tumbukan

Page 18: Presentasi ' Sistem Partikel

C.Tumbukan Lenting Sebagian

Setelah tumbukan kedua benda berpisah,

energi kinetik hilang dan momentum tetap.

Dari kekekalan momentum :

m1 v1 + m2 v2 = m1v’1 + m2v’2

dengan koefisien restitusi 0 ≤ e ≤1

Page 19: Presentasi ' Sistem Partikel

Tumbukan Dua Dimensi

m1

m1

m1

m2

m2

m2

1

2

Sebelum Bertumbukan

Setelah

Bertumbukan

V1’

V2’

y

x

Page 20: Presentasi ' Sistem Partikel

Dari kekekalan momentum , untuk komponen gerak

dalam arah x :m1v1 + m2v2 = m1(v’1 cos 1)+ m2(v’2

cos 2)

Untuk komponen gerak dalam komponen y :

0 = m1v’1 sin 1- m2v’2 sin 2

Dalam tumbukan dua dimensi juga terdapat tumbukan

lenting sempurna,lenting sebagian, dan tidak lenting sama

sekali. Bila dianggap tumbukannya lenting :

m1 v12 + m2 v2

2 = m1v’12 + m2v2’

2

Page 21: Presentasi ' Sistem Partikel

Kesimpulan

Sistem banyak partikel adalah sistem ataupun benda

yang terdiri dari banyak partikel (titik partikel) maupun benda

yang terdiri dari partikel-partikel yang dianggap tersebar

secara kontinyu pada benda.

Posisi pusat massa sebuah sistem banyak partikel

didefinisikan sebagai berikut

Momentum sudut sistem banyak partikel dirumuskan

sebagai

Page 22: Presentasi ' Sistem Partikel

Impuls dari sebuah gaya sama dengan perubahan

momentum partikel

Tumbukan dapat dibagi menjadi tiga yaitu tumbukan

lenting sempurna, tumbukna lenting sebagian, dan

tumbukan tidak lenting sama sekali.

Page 23: Presentasi ' Sistem Partikel

Sekian & Terima Kasih

Wassalamualaikum Wr. Wb