presentasi referat fraktur gigi

55
REFERAT FRAKTUR GIGI DAN RAHANG Pembimbing: Drg. Noenoeng Isnantijowati Disusun Oleh: Indri Ari Ningtyas 209.121.00! "#PANI$#%AAN "&INI" 'AD(A )A"*&$A+ "#DO"$#%AN *NI,#%+I$A+ I+&A' 'A&AN- &A O%A$O%I*' I&'* "#+#/A$AN -I-I DAN '*&*$ %+*D 'A%DI A&*(O "O$A &I$A% $A/*N 201

Upload: septifauzie

Post on 01-Nov-2015

250 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

fraktur gigi dan rahang indri gilut

TRANSCRIPT

Referat FRAKTUR GIGI DAN RAHANG

ReferatFRAKTUR GIGI DAN RAHANGPembimbing:Drg. Noenoeng IsnantijowatiDisusun Oleh:Indri Ari Ningtyas209.121.0034KEPANITERAAN KLINIK MADYAFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM MALANGLABORATORIUM ILMU KESEHATAN GIGI DAN MULUTRSUD MARDI WALUYO KOTA BLITARTAHUN 2015

pendahuluanLatar BelakangFraktur gigi sering terjadi dalam kehidupan manusia setiap hari dan disebabkan oleh beberapa faktor eksternal maupun internal, seperti trauma dari kecelakaan, mengunyah benda asing yang terlalu keras. Tingginya kasus kecelakaan membuat fraktur rahang juga tidak bisa dihindari seperti fraktur mandibula dan maksilaRumusan MasalahApakah definisi, etiologi, dan klasifikasinya serta bagaimana gambaran klinis, radiologi, pencegahan dan penanganan dari fraktur gigi, fraktur mandibula dan fraktur maksila?

TujuanUntuk mengetahui definisi, etiologi, klasifikasi, gambaran klinis, gambaran radiologi, pencegahan, serta penanganan dari fraktur gigi, fraktur mandibula dan fraktur maksila

ManfaatAgar kita dapat lebih memahami tentang definisi, etiologi, klasifikasi, gambaran klinis, gambaran radiologi, pencegahan, serta penanganan dari fraktur gigi, fraktur mandibula dan fraktur maksila

Fraktur gigiDefinisi Menurut American Dental Association (ADA), fraktur dental atau patah gigi merupakan hilangnya atau lepasnya fragmen dari satu gigi lengkap yang biasanya disebabkan oleh trauma atau benturanEtiologiTraumaKebiasaan burukKehilangan Sebagian Besar Struktur GigiSuhu EkstrimTambalanGigi Pasca Rawatan EndodontikKesalahan Dokter GigiKlasifikasiKlasifikasi Fraktur Menurut Ellis (1961)Fraktur emailFraktur dentin tanpa terbukanya pulpaFraktur mahkota dengan terbukanya pulpaFraktur akarLuksasi gigiIntrusi gigi

Gambaran Klinis (1)Fraktur Email

Fraktur mahkota sederhana tanpa mengenai dentin. Fraktur Dentin

Tanpa Terbukanya Pulpa Fraktur mahkota yang megenai cukup banyak dentin, tanpa megenai pulpa.

Gambaran Klinis (2)Fraktur Mahkota dengan Terbukanya Pulpa

Fraktur mahkota yang mengenai dentin dan menyebabkan pulpa terbuka.

Fraktur Akar

Fraktur terbatas pada akar gigi yang melibatkan sementum, dentin, dan pulpa

Gambaran Radiologia. Fraktur emailb. Fraktur dentin tanpa terbukanya pulpa c. Fraktur mahkota dengan terbukanya pulpa d. Fraktur akar

abcdPencegahan Pemakaian Mouth GuardPemeriksaan GigiDiagnosis dan Perawatan yang TepatDiet

Penanganan (1) Fraktur emailFraktur email hanya lapisan pertama gigi dan mudah dirawat dengan restorasi estetik. Apabila tidak terdapat perpindahan tempat gigi (displacement), hasil perawatan umumnya baik dan jarang terjadi komplikasi.

Fraktur pada email dan dentinApabila jaringan pulpa terbuka, bakteri dan produknya dapat masuk kejaringan pulpa dan akhirnya menyebabkan peradangan pada jaringan pulpa. perawatan yang dilakukan bertujuan untuk melindungi pulpa dari gangguan luar dan merestorasi gigi agar dapat berfungsi dengan baik dan estetik. Gigi terus dimonitor selama 2 bulan untuk mengetahui kondisi pulpa. komplikasi jarang terjadi dan biasanya tidak diperlukan perawatan saluran akar.Penanganan (2)Fraktur pada akarPada fraktur ini, seluruh jaringan di sekitar gigi telah terinfeksi. Perawatan yang dilakukan adalah splinting selama lebih kurang 6 minggu dan kemudian gigi dikembalikan ke tempat semula.Splinting adalah prosedur dimana gigi ditopang dalam posisi tertentu untuk jangka waktu tertentu. Hal ini dilakukan pada gigi yang terkena trauma atau gigi yang jaringan pendukungnya terinfeksi penyakit, sehingga gigi tidak terdukung dengan baik. Splinting dilakukan dengan cara mengikat sekelompok gigi bersama sehingga daya kunyah ditahan oleh sekelompok gigi, tidak hanya oleh gigi yang terinfeksi

Fraktur pada gigi dengan melibatkan jaringan pulpaJaringan pulpa terlihat sebagai jaringan berwarna kemerahan. Pada kasus dimana luas jaringan pulpa yang terbuka tidak terlalu besar dan bersih, gigi dapat langsung ditumpat. Pada kasus dimana jaringan pulpa yang terbuka agak besar, perawatan pulpotomi sebagian merupakan salah satu pilihan perawatan. Sebagian jaringan pulpa dibuang dan diletakkan obat-obatan agar jaringan pulpa dapat sembuh. Pada kasus yang agak rumit, perawatan saluran akar mungkin perlu dilakukan.

Fraktur mandibulaDefinisiFraktur mandibula adalah rusaknya kontinuitas tulang mandibular yang dapat disebabkan oleh trauma baik secara langsung atau tidak langsungKlasifikasi (1)Menurut R. Dingman dan P.Natvig pada tahun 1969 fraktur pada mandibula dibagi menjadi beberapa kategori, yakni :Menurut arah fraktur (horizontal/vertikal) dan apakah lebih menguntungkan dalam perawatan atau tidakMenurut derajat keparahan fraktur (simpel/tertutup/mengarah ke rongga mulut atau kulit).Menurut tipe fraktur (Greenstick/ kompleks/ kominutiva/ impaksi/ depresi)

Klasifikasi (2)Menurut ada atau tidaknya gigi dalam rahang (dentulous, partially dentulous, edentulous)Menurut lokasi (regio simfisis, regio kaninus, regio korpus, angulus, ramus, prosesus kondilus, prosesus koronoid)

Frekuensi Korpus 29 %Kondilus 26%Angulus 25%Simfisis 17%Ramus 4%Proc.Koronoid 1%Etiologi Kecelakaan berkendara 43%Kekerasan 34%Kecelakaan kerja 7%Jatuh 7%Olahraga 4%Sebab lain 5%Manifestasi KlinisDeformitas pada muka, baik berupa hidung yang masuk kedalam, mata masuk kedalam dan sebagainyaMata terus berairPenglihatan gandaKebutaanAnosmiaMaloklusiKesulitan bernapasGejala dan TandaDislokasi,Pergerakan rahang yang abnormalRasa sakit pada saat rahang digerakkanPembengkakan pada sisi frakturKrepitasiLaserasiDiskolorisasiDisabilityHipersalivasi dan HalitosisNumbnessPenatalaksanaan (1) A(airway)B(Breathing)C(circulation)Jika ada perdarahan aktif, hentikanlah dulu perdarahannya. Bila pasien mengeluh nyeri maka dapat diberi analgetik untuk membantu menghilangkan nyeri.Tentukan lokasi frakturKunci utama untuk penanganan fraktur mandibula adalah reduksi dan stabilisasi

Komplikasi Komplikasi setelah dilakukannya perbaikan pada fraktur mandibula umumnya jarang terjadi. Komplikasi yang paling umum terjadi pada fraktur mandibula adalah infeksi atau osteomyelitisFraktur maksilaDefinisi Kerusakan pada tulang maxilla yang seringkali terjadi akibat adanya traumaEtiologi Traumatic fracture Fraktur yang disebabkan oleh pukulan pada perkelahian , kecelakaan , tembakan Pathologic fracture Fraktur yang disebabkan oleh keadaan patologis dimana tulang dalam keadaan sakit, tulang tipis atau lemah, sehingga bila ada trauma ringan seperti berbicara, makan dan mengunyah dapat terjadi frakturKlasifikasi (1)Single fracture Multiple fracture UnilateralBilateralCommunited fracture Complicated fracture Complete fracture Incomplete fracture Depressed fracture Impacted fracture

Klasifikasi (2)Klasifikasi Fraktur Berdasarkan Pembagian Area Fraktur Pada rahang Dento Alveolar Fracture Suatu fraktur di daerah processus maxillaris yang belum mencapai daerah Le Fort I dan dapat terjadi unilateral maupun bilateral. Fraktur ini meliputi processus alveolaris dan gigi-gigi. Gejala klinik Extra oral : Luka pada bibir atas yang dalam dan luas. Luka laserasi pada bibir sering disertai perdarahan, kadang-kadang terdapat patahan gigi dalam bibir yang luka tersebut. Bibir bengkak dan edematus Echymosis dan hematoma pada muka Intra oral : Luka laserasi pada gingiva daerah fraktur dan sering disertai perdarahan. Adanya subluxatio pada gigi sehingga gigi tersebut bergerak, kadang-kadang berpindah tempat. Adanya alvulatio gigi, kadang-kadang disertai tulang alveolusnya Fraktur corona gigi dengan atau tanpa terbukanya kamar pulpa

Klasifikasi (3)Le Fort I: Pada fraktur ini, garis fraktur berada di antara dasar dari sinus maxillaris dan dasar dari orbitaMengapung (floating fracture)Fraktur dapat terjadi unilateral atau bilateral. Suatu tambahan fraktur pada palatal dapat terjadi, dimana terlihat sebagai suatu garis echymosis.

Klasifikasi (4)Geiala klinik Extra oral : Pembengkakan pada muka disertai vulnus laceratum Deformitas pada muka, muka terlihat asimetris Hematoma atau echymosis pada daerah yang terkena fraktur, kadang-kadang terdapat infraorbital echymosis dan subconjunctival echymosis Penderita tidak dapat menutup mulut karena gigi posterior rahang atas dan rahang bawah telah kontak lebih dulu. Intra oral Echymosis pacta mucobucal rahang atas Vulnus laceratum, pembengkakan gingiva, kadang-kadang disertai goyangnya gigi dan lepasnya gigi. Perdarahan yang berasal dari gingiva yang luka atau gigi yang luka, gigi fraktur atau lepas. Open bite maloklusi sehingga penderita sukar mengunyah

Klasifikasi (5)Le Fort II : Garis fraktur meliputi tulang maxillaris, nasalis, lacrimalis, ethmoid, sphenoid dan sering tulang vomer dan septum nasalis terkena juga. Gejala klinik Extra oral : Pembengkakan hebat pada muka dan hidung, pada daerah tersebut terasa sakit.Dari samping muka terlihat rata karena adanya deformitas hidung.Bilateral circum echymosis, subconjunctival echymosis.Perdarahan dari hi dung yang disertai cairan cerebrospinal.

Klasifikasi (6)Intra oralMulut sukar dibuka dan rahang bawah sulit digerakkan ke depanAdanya maloklusi open bite sehingga penderita sukar mengunyah.Palatum mole sering jatuh ke belakang sehingga dorsum lidah tertekan sehingga timbul kesukaran bernafas.Terdapatnya kelainan gigi berupa fraktur, avultio,luxatio.Pada palpasi, seluruh bagian rahang atas dapat digerakkan, pada bagian hidung terasa adanya step atau bagian yang tajam dan terasa sakit.

Klasifikasi (7)Le Fort III Fraktur ini membentuk garis fraktur yang meliputi tulang-tulang nasalis, maxillaris, orbita, ethmoid, sphenoid dan zygomaticus arch. Sepertiga bagian tengah muka terdesak ke belakang sehingga terlihat muka rata yang disebut "Dish Shape Face". Displacement ini selalu disebabkan karena tarikan ke arah belakang dari M.pterygoideus dimana otot ini melekat pda sayap terbesar tulang sphenoid dan tuberositas maxillary.

Klasifikasi (8)Geiala klinik Extra oral : Pembengkakan hebat pada muka dan hidung Perdarahan pada palatum, pharinx, sinus maxillaris, hidung dan telinga. Terdapat bilateral circum echymosis dan subconjunctival echymosis. Pergerakan bola mata terbatas dan terdapat kelainan N.opticus dan saraf motoris dari mata yang menyebabkan diplopia, kebutaan dan paralisis bola mata yang temporer. Deformitas hidung sehingga mata terlihat rata. Adanya cerebrospinal rhinorrhoea dan umumnya bercampur darahparalisis N.Fasialis yang sifatnya temporer atau permanen yang menyebabkan Bells Palsy.Intra oral : Mulut terbuka lebih lebar karena keadaan open bite yang berat. Rahang atas dapat lebih mudah digerakkan Perdarahan pada palatum dan pharynx. Pernafasan tersumbat karena tertekan oleh dorsum lidah.

Klasifikasi (9)Zygomaticus Complex Fracture Tulang zygoma adalah tulang yang kokoh pada wajah dan jarang mengalami fraktur. Namun tempat penyambungan dari lengkungnya sering fraktur. Yang paling sering mengalami fraktur adalah temporal sutura dari lengkung rahang. Fraktur garis sutura rim infra orbital, garis sutura zygomatic frontal dan zygomatic maxillaris.Fraktur ini biasanya unilateral, sering bersifat multiple dan communited, tetapi karena adanya otot zygomatic dan jaringan pelindung yang tebal, jarang bersifat compound.

Klasifikasi (10)Geiala klinik Penderita mengeluh sukar membuka rahang, merasa ada sesuatu yang menahan, waktu membuka mulut ke depan condyle seperti tertahan. Bila cedera sudah beberapa hari dan pembengkakan hilang, terlihat adanya depresi yang nyata sekeliling lengkung dengan lebar 1 atau 2 jari yang dapat diraba. Pembengkakan periobital, echymosis. Palpasi lunak Rasa nyeri EpistaksisRasa baal di bawah mata, rasa terbakar dan paraesthesia Perdarahan di daerah konjungtiva Gangguan penglihatan diplopia, kabur. Penatalaksanaan Reposisi/reduksiPerawatan Definitif Fraktur Maxilla Fiksasi dan Immobilisasi Lamanya fiksasi - RA (maksila) 4 minggu - RB (mandibula) 5-9 minggu - Fracture condyle 2 minggu

Perawatan Pasca OperasiPerawatan segera setelah operasi Antibiotika dan analgetik Pemberian makanan Kebersihan mulut Pemberian vitamin A, D, B compleks, mineral Ca, fosfat.

Faktor yang Mempengaruhi PenyembuhanUmur Keadaan umum Bentuk fraktur Jarak antara kedua fragmen tulang Vaskularisasi dari kedua fragmen Infeksi Perawatan

Komplikasi Besarnya trauma yang terjadi Daerah fraktur yang terbuka Fraktur tidak dirawat atau perawatan yang tidak sempurna. Keadaan gigi-geligi Kerusakan saraf Trismus

kesimpulanFraktur dental atau patah gigi merupakan hilangnya atau lepasnya fragmen dari satu gigi lengkap yang biasanya disebabkan oleh trauma atau benturanKeberhasilan dari penanganan fraktur gigi tergantung klasifikasi dari fraktur teknik perawatan dan obat-obatan yang digunakanSelain fraktur dental, terdapat fraktur pada rahang atas dan rahang bawah yang terjadi pada tulang mandibula dan maksila. Untuk menangani kasus fraktur ini, teknik pembedahan dapat dilakukan.Pengendara motor yang berisiko tinggi terjadi trauma hendaknya lebih memperhatikan keselamatan, terutama dibagian kepala dengan menggunakan helmTerima kasih