presentasi perjut revisi fix

16
PENGENDALIAN HAMA PENYAKIT TERPADU PADA CABAI (Capsicum annum) Oleh: Abraham Kevin P.S (A1L012123) Faturokhman (A1L012129) Nurul Purnamasari (A1L012124)

Upload: abraham-kevin

Post on 11-Jul-2016

225 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

gada

TRANSCRIPT

Page 1: Presentasi Perjut Revisi Fix

PENGENDALIAN HAMA PENYAKIT TERPADU PADA

CABAI (Capsicum annum)

Oleh:Abraham Kevin P.S (A1L012123)

Faturokhman (A1L012129)Nurul Purnamasari (A1L012124)

Page 2: Presentasi Perjut Revisi Fix

Background

Cabai merah (Capsicum annum L) merupakan salah satu komoditas sayuran yang digemari dan sering sekali digunakan oleh masyarakat Indonesia baik sebagai bahan dasar atau diolah menjadi bumbu masakan sehari – hari ataupun dikonsumsi secara langsung dalam bentuk segar.

Page 3: Presentasi Perjut Revisi Fix

Cabai bisa tumbuh dan berproduksi dengan baik di lahan basah (sawah) dan lahan kering (tegalan), didataran rendah sampai dataran tinggi. Sangat cocok ditanam pada awal musim kemarau, walaupun tidak tertutup kemungkinan dibudidayakan pada musim hujan. Artinya bahwa cabai merah memiliki range syarat tumbuh yang cenderung luas. Namun sayangnya, teknik budidaya cabai merah di Indonesia masih sering berbenturan dengan aspek-aspek budidaya yang lain, terutama aspek ekologis.

Page 4: Presentasi Perjut Revisi Fix

What is an Integrated Pest-Disease Management?IPM atau dalam bahasa Indonesia disebut sebagai Pengendalian Hama Penyakit Terpadu merupakan strategi pengendalian hama dan penyakit tanaman yang dilakukan dengan menggabungkan pengendalian secara biologis, khemis, dan fisis yang senantiasa berpegang pada prinsip ekonomis dan ekologis. PHPT juga mampu meminimalisir penggunaan bahan-bahan kimia dalam meningkatkan produktifitas tanaman.

Page 5: Presentasi Perjut Revisi Fix

Pengendalian hama terpadu berpegang secara lebih terperinci mengandung prinsi-prinsip sebagai berikut :

1. Pemanfaatan pengandalian non-kimiawi (secara

biologis,mekanis ,fisis, atau kombinasi dari beberapa

komponen tadi) sedini dan seoptimal mungkin, dengan

senantiasa memprtimbangkan aspek-aspek lain

(ekologis, ekonomis, sosial, budaya) dalam setiap

pengambilan keputusan terkait tindakan pengendalian

yang akan dilakukan.

Page 6: Presentasi Perjut Revisi Fix

2. Pengolahan ekosistem dengan mengubah mikrohabitat sehingga tidak menguntungkan bagi kehidupan organism pengganggu (hama dan pathogen), melalui teknik budidaya yang intensif : penanaman bibit dari varietas yang tahan hama dan penyakit, pergiliran tanaman untuk memutus siklus hidup hama dan patogen, sanitasi (kebersihan) lingkungan pengolahan tanah secara intensif, pemberian air pengairan yang sehat, pemupukan yang berimbang menurut kebutuhan, dan pengaturan jarak tanam.

Page 7: Presentasi Perjut Revisi Fix

3. Penggunaan pestisida secara bijaksana, yaitu dengan memperhatikan waktu, dosis, dan efektivitas. Pestisida harus digunakan pada saat yang tepat, yakni pengendalian dengan cara lain sudah tidak memungkinkan lagi. Dosis juga harus tepat, menurut kondisi setetmpat dan luas areal yang terserang. Dengan demikian, efek letal pestisida tidak mempengruhi areal pertanaman yang lain. Penggunaan pestisida juga harus efektif, yaitu memilih jenis pestisida yang mempunyai daya racun tinggi dan hanya mematikan hama atau pathogen sasaran.

Page 8: Presentasi Perjut Revisi Fix

How to apply Integrated Pest-disease management on chilies?A.Pengendalian secara Kultur Teknis. Pengendalian

secara kultur teknis pada cabai dapat dilakukan denganpengelolaan tanah dan air, sanitasi, penggunaanbenih/bibit sehat, pemupukan berimbang, drainase/guludan, tumpang sari, tanaman perangkap, danpenggunaan varietas tahan. Penanaman tanamanperangkat atau pengikat hama, pembuangan bagiantanaman yang terserang.

Page 9: Presentasi Perjut Revisi Fix

B.Pengendalian hayati yang dilakukan disini adalah menggunakan musuh alami, agens hayati lainya yang spesifik. Agens hayati Thricoderma spp., Gliocladium sp., untuk mengendalikan jamur Fusarium oxysporum.

C.Pengendalian secara Mekanis. Pengambilan kelompok telur, larva, atau imago vektor virus dari tanaman secara langsung. Pemasangan perangkap feromon seks untuk lalat buah cabai, penggunaan perangkap air yang disebelahnya diberi lampu untuk mengendalikan populasi ngengtat (agar jumlah telurnya berkurang).

Page 10: Presentasi Perjut Revisi Fix

D. Pengendalian secara fisis yaitu penggunaan unsur-unsur fisis lingkungan (suhu, cahaya matahari, kelembapan, dll) untuk mengendalikan kepadatan hama-penyakit secara langsung, atau dengan menciptakan kondisi lingkunga mikro yang tidak sesuai dengan pertumbuhan penyakit-hama.

E.Pengendalian secara Kimiawi. Pengendalian secara kimiawi ditinjau dalam hal menekan polulasi hama, dan penggunaan insektisida yang efektif, terdaftar, dan diizinkan menteri pertanian.Pengendalian secara kimiawi menjadi alternatif terakhir dalam PHT.

Page 11: Presentasi Perjut Revisi Fix

If that so,then are we still allowed to use chemical substances to control pest and disease? Pada prinsipnya, teknik PHPT tidak 100% anti

terhadap bahan-bahan kimia untuk mengendalikan hama-penyakit.

Namun yang membedakan PHPT dengan teknik pengendalian hama-penyakit konvensional adalah cara pandang terhadap bahan-bahan kimia tersebut, serta digunakannya banyak pertimbangan sebelum dilakukannya aplikasi bahan-bahan kima pengendali hama dan/atau penyakit tersebut

Page 12: Presentasi Perjut Revisi Fix

PHPT memandang bahan-bahan kimia tadi, sebagai alternatif terakhir. Artinya bahwa aplikasi bahan-bahan kimia hanya dilakukan apabila sangat urgent (mendesak) dan teknik pengendalian lain (biologis maupun fisis) telah gagal dalam mengendalikan populasi hama maupun penyakit.

Banyak pertimbangan harus harus dipikirkan dan direncanakan sebelum digunakannya bahan-bahan kimia pengendali hama-penyakit, antara lain: aspek ekonomis (pemasukan vs pengeluaran), aspek ekologis (keberadaan predator, serangga netral, serangga penyerbuk, kondisi tanah maupun air), aspek sosial budaya (dekat tidaknya dengan pemukiman atau area yang dipenuhi banyak orang),aspek efektifitas.

Page 13: Presentasi Perjut Revisi Fix

So, what's the correlation between Integrated Pest-Disease Management and Sustainable Agriculture? Pertanian berkelanjutan secara harafiaf dapat

diartikan sebagai pertanian yang tidak merusak alam, pertanian yang dapat selaras, serasi, dan seimbang dengan alam.

Di sisi lain, salah satu hal yang dianggap sebagai “sisi negatif ” dari suatu pertanian (konvensional) ialah masih seringnya penggunaan bahan-bahan kimia untuk mengendalikan populasi hama penyakit tanaman yang seringkali dan bahkan sejarahnya selalu menimbulkan kerusakan lingkungan

Page 14: Presentasi Perjut Revisi Fix

Oleh sebab itu, untuk mendukung terciptanya pertanian yang berkelanjutan, perlu diterapkan suatu teknik pengendalian hama dan penyakit yang tidak merusak lingkungan, serta yang dapat serasi, selaras, dan seimbang dengan alam, yakni melalui PHPT, sebab dalam PHPT penggunaan bahan-bahan kimia sangat minim. Selain itu, alam juga diajak untuk mengatur keseimbangan nya sendiri agar mencapai homeostasis.

Sehingga dengan kata lain, teknik PHPT merupakan salah satu dari sekian banyak penerapan konsep pertanian yang berkelanjutan

Page 15: Presentasi Perjut Revisi Fix

IPM Conventional Pest-disease management

Perencanaan agroekosistem matang (analisis agroekosistem, agroklimat, riwayat penanaman lahan,)

Perencanaan agroekosistem kurang, petani cenderung hanya memperhatikan terkait kesuburan tanah dan agroklimat semata (tidak dilakukan analisis agroekosistem lanjutan)

Observasi atau pemantauan terhadap tanaman dilakukan secara berkala (persemaian-menjelang panen) dan intens, serta benar-benar memperhatiakan kondisi kepadatan penyakit di lapang

Observasi tidak teratur dan cenderung random.

Setiap tindakan pengendalian hama senantiasa disertai alasan dan pertimbangan yang kuat (tidak tergesa-gesa dalam membuat keputusan terkait teknik pengendalian yang digunakan)

Tindakan pengendalian yang digunakan cenderung dilakukan dengan tergesa-gesa, dan dilakukan karena alasan ketakutan terhadap kerugian secara ekonomis

Pestisida = ALTERNATIF dan TERAKHIR! Artinya, teknik-teknik pengendalian lain harus diaplikasikan terlebih dahulu

Pestisida di awal = sah-sah saja.

Terdapat tindakan-tindakan untuk memprediksi kepadatan penyakit di masa depan, sehingga dapat dilakukan tindakan pencegahan

Tidak terdapat tindakan untuk memprediksi kepadatan penyakit di masa depan, sehingga jarang dilakukan tindakan pencegahan

Page 16: Presentasi Perjut Revisi Fix

Kendala vs Strategi

Kendala: mindset petani, minimnya UU yang mendukung penerapan PHPT di kalangan petani (dukunga pemerintah kurang)

Strategi: Optimalisasi fungsi, peran, dan koordinasi antara pemerintah (khususnya Deptan) dengan LSM maupun organisasai masyarakat yang bergerak di bidang pertanian untuk senantiasa menanamkan betapa penting dan menguntungkannya konsep PHPT, kepada petani.