presentasi modul 6 - sistem bilangan

28

Upload: paris-dkc

Post on 22-Jun-2015

832 views

Category:

Technology


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Presentasi modul 6 - sistem bilangan
Page 2: Presentasi modul 6 - sistem bilangan

SISTEM BILANGAN & KODE

Oleh:Paris Permadi (41812120172)

Jurusan : Sistem Informasi

Page 3: Presentasi modul 6 - sistem bilangan

DASAR DARI SISTEM BILANGAN SISTEM BILANGAN DASAR SEPULUH (DESIMAL) SISTEM BILANGAN DASAR DUA (BINAIR) SISTEM BILANGAN DASAR ENAM BELAS

(HEKSADESIMAL ) SISTEM BILANGAN DASAR DELAPAN

(OKTADESIMAL) MACAM-MACAM KONVERSI PENJUMLAHAN BILANGAN PENGURANGAN BILANGAN KODE YANG MEWAKILI DATA

MATERI

Page 4: Presentasi modul 6 - sistem bilangan

Sistem Bilangan

Page 5: Presentasi modul 6 - sistem bilangan

Dasar Dari Sistem Bilangan Sistem bilangan adalah suatu cara untuk mewakili besaran

dari suatu phisik. Sistem bilangan menggunakan suatu bilangan dasar atau disebut juga basis (base/radix) yang tertentu.

SISTEM BILANGAN DASAR SEPULUH (DESIMAL) Sistem bilangan desimal menggunakan basis 10. Menggunakan 10 macam simbol bilangan yaitu : 0, 1, 2, 3, 4,

5, 6, 7, 8 dan 9

SISTEM BILANGAN DASAR DUA (SISTEM BINAIR) Sistem bilangan biner atau sistem bilangan basis dua Menggunakan sistem penulisan dengan menggunakan dua

simbol yaitu 0 dan 1.

Page 6: Presentasi modul 6 - sistem bilangan

SISTEM BILANGAN DASAR ENAM BELAS (SISTEM HEKSADESIMAL)

Sistem bilangan hexadesimal menggunakan basis 16, hexa berarti 6 dan deca berarti 10.

Menggunakan 16 macam simbol bilangan yaitu : 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, A, B, C, D dan E.

SISTEM BILANGAN DASAR DELAPAN (SISTEM OKTADESIMAL)

Sistem bilangan oktal menggunakan basis 8, octal berarti 8.

Menggunakan 8 macam simbol bilangan yaitu : 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6 dan 7.

Page 7: Presentasi modul 6 - sistem bilangan

Konversi

Page 8: Presentasi modul 6 - sistem bilangan

Decimal to Binair

Page 9: Presentasi modul 6 - sistem bilangan

Decimal to Binair (Con’t)

Page 10: Presentasi modul 6 - sistem bilangan

Binair to Decimal

Page 11: Presentasi modul 6 - sistem bilangan

HeksaDesimal to Binair

Page 12: Presentasi modul 6 - sistem bilangan

Binair to HeksaDesimal

Page 13: Presentasi modul 6 - sistem bilangan

Oktal to Binair

Page 14: Presentasi modul 6 - sistem bilangan

Decimal to Oktal

Page 15: Presentasi modul 6 - sistem bilangan

HeksaDesimal to Oktal

Page 16: Presentasi modul 6 - sistem bilangan

Penjumlahan

Page 17: Presentasi modul 6 - sistem bilangan

Decimal

Binair

Page 18: Presentasi modul 6 - sistem bilangan

Oktal

Heksa Desimal

Page 19: Presentasi modul 6 - sistem bilangan

Pengurangan

Page 20: Presentasi modul 6 - sistem bilangan

Decimal

Binair

Page 21: Presentasi modul 6 - sistem bilangan

Oktal

Heksa Desimal

Page 22: Presentasi modul 6 - sistem bilangan

Kode yang Mewakili Data

Page 23: Presentasi modul 6 - sistem bilangan

1. BCD (Binary Coded Decimal)◦BCD merupakan kode biner yang digunakan hanya

untuk mewakili nilai digit decimal saja, yaitu angka 0 sampai dengan 9.

◦Menggunakan kombinasi 4-bit, sehingga hanya 10 kombinasi yang dipergunakan.

◦ Jarang Digunakan

Desimal BCD 4 bit

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

0000

0001

0010

0011

0100

0101

0110

0111

1000

1001

Page 24: Presentasi modul 6 - sistem bilangan

2. SBCDIC (Standar Binary Coded Decimal Interchange Code) Merupakan kode biner yang dikembangkan dari BCD Banyak digunakan pada komputer generasi kedua. Menggunakan kombinasi 6-bit (64 >> 26 = 64) kombinasi kode

adalah 10 kode untuk digit angka, 26 kode untuk huruf alphabetic dan sisanya karakter-karaker khusus yang dipilih.

Posisi bit di SBCDIC dibagi menjadi 2 zone◦ Pertama (diberi nama A dan B) disebut alpha bit position ◦ Kedua 4 bit berikutnya disebut numeric bit position.

A B 8 4 2

Alpha bit position

1

Numeric bit position

0 0 = numeric 0 - 91 1 = huruf A – I1 0 = huruf J – R0 1 = huruf S - Z

Page 25: Presentasi modul 6 - sistem bilangan

3. EBCDIC (Extended Binary Coded Decimal Interchange Code) atau ASCII (American Standard Code for Information Interchange) EBCDIC banyak digunakan pada computer generasi ketiga, seperti

IBM S/360. EBCDIC terdiri dari kombinasi 8-bit yang memungkinkan untuk

mewakili karakter sebanyak 256 (2 8 = 256) kombinasi karakter. Pada EBCDIC high-order bits atau 4-bit pertama disebut dengan zone bits dan low-order bits atau 4 bit kedua disebut dengan numeric bits.

1 2 3 4 5 6 7 8

Zone bits Numeric bits

High-order bits Low-order bits

1 2 5 6 7

Zone bits

8

Numeric bit

0 0 = A - I1 1 = J - R1 0 = S - Z0 1 = numeric 0 - 9

43

0 0 = tidak ada karakter yang diwakili1 1 = huruf capital (upper case) alphabetic dan numeric1 0 = huruf kecil (lower case) alphabetik0 1 = karakter khusus

Page 26: Presentasi modul 6 - sistem bilangan

4. ASCII 7-bit (American Standard Code for Information Interchange) Dikembangkan oleh ANSI (American National Standards

Institute) dengan tujuan membuat kode biner yang standar. Kode ASCII yang standar menggunakan kombinasi 7-bit, dengan kombinasi sebanyak 127 dari 128 (27 = 128)

kemungkinan kombinasi, yaitu:◦ 26 buah huruf capital (upper case) dari A s/d Z◦ 26 buah huruf kecil (lower case) dari a s/d z◦ digit decimal dari 0 s/d 9◦ 34 karakter kontrol yang tidak dapat dicetak hanya digunakan

untuk informasi status operasi computer◦ 32 karakter khusus (special characters)

ASCII 7-bit banyak digunakan untuk komputer-komputer generasi sekarang, termasuk komputer mikro.

Page 27: Presentasi modul 6 - sistem bilangan

5. ASCII 8-bit ASCII 8-bit terdiri dari kombinasi 8-bit Lebih banyak memberikan kombinasi karakter. Seperti

karakter-karakter graphic yang tidak dapat diwakili ASCII 7-bit, seperti ♥ ♦ ♣ ♠ α β ►◄ karakter dan sebagainya dapat diwakili. Komputer IBM PC menggunakan ASCII 8-bit

Page 28: Presentasi modul 6 - sistem bilangan

Question