presentasi menarik
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
Sebuah slide yang baik akan mampu menjelaskan ide dan gagasan yang
ingin disampaikan seorang presenter. Dengan demikian, audiens akan
terbantu ketika melihat slide yang ditampilkan dan presenter pun lebih
mudah menjelaskan apa makna yang dikandung oleh slide tersebut.
Lantas, apakah ciri khas dari slide yang mampu menggambarkan pesan
dengan lebih baik?
Coba perhatikan pasangan slide berikut ini. Mana menurut
Anda slide yang lebih baik?
Penggunaan Kata Kunci dan Gambar
Slide kiri menggunakan bullet point, bentuk slide paling standar di
dunia.
Conth slide di kanan lebih kreatif dan mudah dicerna audiens. Slide ini
hanya menggunakan gambar dan kata kunci saja.
Meringkas Teks
Slide kiri sudah baik menggunakan gambar yang kuat dan teks yang
mengandung pertanyaan.
Namun slide tersebut dapat diperbaiki lagi dengan hanya mengajukan
pertanyaan yang lebih ringkas kepada audiens. Perhatikan contoh slide
presentasi di sebelah kanan. Ini membantu memperkuat pesan yang ingin
disampaikan.
Mengganti Teks Panjang Dengan Gambar dan Angka
Slide kiri bercerita tentang kepulauan Indonesia. Slide tersebut memaparkan
data berapa banyak pulau dan apakah pulau tersebut dihuni atau tidak. Slide
ini juga menggunakan pendekatan standar bullet point.
Slide di sebelah kanan jauh lebih ringkas. Dengan gambar yang
menunjukkan banyaknya pulau-pulau yang ada di Indonesia dan
menggunakan angka yang diperbesar, contoh presentasi ini tampil lebih
baik sebagai komunikasi visual. Adapun penjelasan detail adalah tugas
presenter untuk menjelaskannya.
Mengubah Cara Penyajian Lebih Menarik
Slide di kiri tampil menarik dengan menggunakan kotak berwarna warni berisi
penjelasan apa manfaat dari keterampilan membaca cepat.
Slide di kanan tampil lebih menarik lagi dengan menempatkan judul
membaca cepat di tengah dan dibuat bergaya mind map dengan
membuat empat cabang yang berisi ringkasan dari manfaat membaca
cepat menggunakan hanya kata kunci saja ditambah gambar yang
mewakili kata kunci tersebut.
Penempatan Posisi Gambar
Slide kiri sudah cukup bagus menampilkan kutipan ucapan seorang tokoh
yakni Albert Einstein. Slide seperti ini cocok untuk pembuka atau penutup
sebuah presentasi.
Walaupun demikian, contoh slide presentasi sebelah kanan terlihat lebih
baik lagi dengan memperbesar gambar tokoh tersebut dan
menghilangkan latar belakangnya. Teks diletakkan berhadapan langsung
dengan wajah tokoh tersebut sehingga seolah-olah dia berbicara langsung
kepada audiens. Slide ini jauh lebih kuat lagi dampak visualnya dan
menggugah emosi daripada slide di kiri.
Apakah Anda sudah mendapat gambaran bagaimana membuat slide yang
baik tersebut?
Sebagai ringkasan, inilah ciri-ciri slide yang baik:
1. Satu slide, satu pesan
Slide presentasi yang baik hanya terfokus pada satu pesan.
Tiap slide sebaiknya mewakili sebuah ide yang ingin dijelaskan. Jangan
mencampur beberapa ide berbeda ke dalam satuslide. Audiens akan
bingung dan sulit mencernanya.
Slide yang fokus pada satu pesan akan lebih kuat, lebih mudah diingat
sekaligus mampu menjadi alat komunikasi visual.
2. Sederhana
Sederhana itu indah. Hal yang sama berlaku untuk slide. Slide sederhana
mudah dipahami audiens dalam beberapa detik pertama. Lakukan hal ini
dan pastikan pesan yang ingin disampaikan jelas.
Jangan gunakan slide yang rumit sehingga audiens kesulitan memahami
maksudnya. Ini mengganggu proses komunikasi visual yang sedang Anda
lakukan dalam presentasi. Alih-alih membantu komunikasi, slide tersebut
malah menghambat komunikasi. Bahkan tak jarang presenter justru
menjadi kesulitan menjelaskan maksud dari slide-nya sendiri.
3. Perkuat penjelasannya, bukan mengulang pesannya
Slide berfungsi untuk mendukung apa yang akan Anda bicarakan secara
verbal. Karena itu, Anda bisa menampilkan gambar, diagram, atau
ringkasan dari apa yang dibahas. Gunakan hanya kata kunci. Ini
membantu audiens menyerap intisari dari ide yang dijelaskan.
Slide seperti ini akan memperkuat penjelasan Anda. Jangan tuliskan
seluruh teks yang ingin Anda sampaikan dalam slide. Hal itu membuat
pengulangan-pengulangan yang tidak perlu. Jika sudah dituliskan
seluruhnya, kenapa harus dibacakan lagi?
4. Kuat secara visual
Slide yang baik memiliki kesan visual yang kuat. Artinya, slide tersebut
mampu menumbuhkan semangat, mengundang pertanyaan, menciptakan
rasa ingin tahu, atau menggugah emosi audiens.
Jika Anda menggunakan gambar, pilih yang paling tepat untuk
menggambarkan situasi yang Anda jelaskan. Jika Anda menggunakan
diagram, pastikan mudah dipahami, dan fokuskan perhatian pada bagian
penting dari data yang ditampilkan. Jika Anda menggunakan teks, pilih
kata kunci yang mewakili gagasan yang ingin disampaikan. Jika Anda
menampilkan video, pilih segmen yang mampu menjelaskan pesan
dengan menarik.
5. Gunakan teks dengan ringkas
Slide yang baik harus bisa terbaca oleh audiens terjauh yang menyaksikan
presentasi. Jika tidak bisa terlihat, artinya slide itu tidak berguna
ditampilkan. Bukankah slide untuk menyampaikan gagasan secara visual?
Beberapa ahli presentasi menyarankan maksimum lima baris teks. Dengan
demikian seandainya Anda harus menampilkan teks dalam bentuk daftar,
pastikan tidak lebih dari lima baris.
6. Hindari bullet point
Dalam buku Really Bad Powerpoint, Seth Godin mengajak para presenter
untuk tidak terpaku pada bentuk slide paling standar di dunia:
menggunakan bullet point.
Banyak cara menyampaikan gagasan selain dengan bullet point . Gunakan
kreativitas Anda. Seandainya Anda masih perlu menggunakan bullet point,
pastikan hanya melakukannya sesekali saja. Jika tidak, bersiaplah untuk
dianggap membosankan.
7. Alur yang teratur
Slide-slide yang baik memiliki alur teratur, dari pembukaan, penjelasan,
sampai penutup. Audiens akan melihatnya sebagai satu kesatuan yang
harmonis dan sinergis. Slide yang isinya melompat-lompat dari satu topik
ke topik yang lain tanpa alur yang jelas akan menyulitkan audiens untuk
memahaminya.
Jika Anda ingin melihat contoh slide presentasi yang memiliki ciri-ciri di
atas, kunjungilah situs slideshare.net dan cari para pemenang presentasi
terbaik setiap tahunnya. Anda akan menemukan slide-slide berkualitas
yang mampu menjelaskan gagasan dengan bahasa yang mudah dan
gambar yang menggugah emosi.
Jika Anda sudah mengetahui ciri-ciri slide yang baik, maka mulailah
menerapkannya setiap kali membuat slide presentasi. Mungkin tidak
selalu mudah pada awalnya, karena Anda belum terbiasa. Tapi lama
kelamaan Anda akan menjadi seorang komunikator visual yang handal.
7 tips agar anda sukses dalam presentasi
Point 1 : Untuk meyakinkan pendengar, jangan memilih cara inkonvensional (tidak lazim), tapi sampaikan presentasi yang “berisi” agar bisa difahami oleh pendengar.
Hal yang sangat penting dalam memberikan presentasi, adalah kemampuan persuasi dari materi yang disajikan. Hindarkanlah memakai trik atau cara inkonvensional yang kurang perlu, agar tidak mengurangi reliability dari materi yang disampaikan. Jika pendengar presentasi anda terdiri dari para ekspert, presentasi yang bersifat “menyerang”, “straight”, “smash” lebih efektif. Sebalikya, jika cara presentasi anda terlalu bertele-tele, berakibat menurunnya konsentrasi ekspert pendengar yang berusaha memahami penelitian anda. Untuk meningkatkan reliability, tidak ada jalan lain kecuali meningkatkan mutu dari materi yang dipresentasikan. Untuk itu, sebelum melakukan presentasi, diperlukan kerja keras untuk memilih, merangkai materi yang akan disajikan.
Salah satu cara yang sering ditempuh, adalah memberikan penekanan pada isi yang dianggap penting. Misalnya mengatakan “Temuan yang paling penting dalam penelitian ini adalah ….”, selanjutnya diikuti dengan penjelasan bagian yang dimaksud. Cara lain misalnya dengan beberapa kali memperlihatkan data yang penting, agar pendengar memberikan perhatian lebih terhadap data tsb. Dengan cara tersebut, ide anda dapat tersampaikan secara efektif pada pendengar.
Point 2 : Faktor penting dalam presentasi adalah keseluruhan ide yang disampaikan harus dapat difahami oleh pendengar
Dalam presentasi, sangat penting bahwa ide yang disampaikan dapat difahami secara keseluruhan oleh pendengar. Untuk itu, saat menyiapkan slide, pada bagian awal jelaskan item-item apa saja yang akan dibahas. Selanjutnya jelaskan secara detail masing-masing item tersebut. Hal yang sama dilakukan juga saat menjelaskan tiap item/sub bahasan. Pertama-tama jelaskan secara singkat hal apa saja yang akan dibahas, baru diikuti dengan penjelasan detail masing masing sub bahasan.
Misalnya anda ingin menjelaskan karakteristik metode yang anda teliti. Pertama-tama jelaskan ada berapakah karakteristik dari metode tsb. Setelah itu, diikuti dengan menjelaskan masing-masing karakteristik tersebut secara berurutan dan terstruktur.
Jika anda menjelaskan hasil eksperimen, pertama-tama jelaskan bagian terpenting dari hasil tersebut dengan kalimat yang sederhana dan mudah ditangkap. Baru kemudian siapkan slide yang menjelaskan secara detail karakteristik hasil yang diperoleh.
Dengan membuat slide terstruktur seperti ini, saat anda menyampaikan presentasi, ide keseluruhan/outline dengan sendirinya akan dijelaskan pada awal dari slide presentasi. Misalnya “Pada metode ini ada tiga karakteristik yang penting. Ketiga hal tsb. masing-masing A, B dan C. Penjelasan selengkapnya dari ketiga karakteristik tersebut adalah sebagai berikut. …… “.
Point 3 : Pada akhir presentasi, sangat dianjurkan untuk mengulas kembali point-point penting yang dipresentasikan
Pada slide terakhir, sangat dianjurkan untuk mengulas kembali bagian-bagian penting yang perlu “digarisbawahi”. Anda dapat mengawalinya dengan kalimat sbb. “Demikian telah kami jelaskan penelitian mengenai W. Sebelum menutup presentasi ini, kami ingin mengulang kembali beberapa hal dan temuan penting dalam penelitian ini”. Untuk menjelaskan per point, anda dapat memakai kalimat misalnya sbb. “Pada studi ini, ada tiga temuan penting, yaitu X, Y dan Z.” Diikuti dengan menjelaskan masing-masing X, Y dan Z. Pemakaian kata “tiga” pada kalimat di atas, yang menunjukkan “banyaknya point” akan sangat
membantu pendengar untuk memahami dan mengingat hal-hal yang akan disampaikan.
Dalam penyampaian tsb., anda perlu memikirkan cara pengungkapan yang paling jitu, dan paling berkesan (chikara wo ireta hanashi-kata), akan tetapi tidak jangan sampai terkesan tergesa-gesa. Fikirkan dengan sebaik-baiknya point-point penting mana yang akan anda sampaikan.- Misalnya tujuan presentasi tsb. adalah menjelaskan suatu metode, maka pointyang penting untuk diulang adalah segi : keunggulan dan originality.- Misalnya anda ingin menyampaikan hasil yang menarik dari suatu eksperimen,maka anda dapat mengulang angka-angka yang mendukung hasil akhireksperimen tsb. seperti misalnya recognition rate, error-rate.
Yang manapun yang akan anda sampaikan, anda harus membuat alur cerita yang logis, dengan menyampaikan data yang dapat meyakinkan pendengar. Data seperti ini janganlah ditampilkan secara tiba-tiba pada slide yang terakhir, melainkan harus disampaikan pada tengah alur presentasi.
Penyampaian pada slide terakhir harus bersifat hanya sebagai ulangan. Kalau pada slide terakhir tersebut anda justru menampilkan hasil eksperimen yang sama sekali baru dan belum pernah diperkenalkan pada slide sebelumnya, justru akan berakibat membingungkan pendengar dalam menangkap bagian penting presentasi anda.
Point 4 : Pemakaian demonstrasi eksperimen merupakan hal yang menarik. Siapkan beberapa alternatif yang akan didemonstrasikan pada pendengar.
Catatan : tulisan ini dibuat untuk Hasegawa Laboratory, yang salah satu penelitiannya adalah virtual reality (VR). Jadi yang dimaksud “demonstrasi” di sini adalah memperlihatkan cara kerja software yang telah dibuat tentang tema-tema VR, simulasi virtual endoscopy, dsb. Bisa juga demonstrasi dalam bentuk peragaan alat yang telah dibuat dsb.
Anda dianjurkan agar dalam presentasi (di tengah atau akhir) dapat menyajikan demonstrasi software atau menunjukkan cara kerja alat yang telah dibuat. Demonstrasi yang memakai animasi, moving picture, akan memberikan sentuhan tersendiri yang efektif bagi peningkatan kualitas
presentasi. Hal ini akan membuat pendengar lebih yakin atas hasil eksperimen yang telah anda jelaskan.
Jika tujuan presentasi adalah untuk memberikan impresi pada metode, pada bagian demonstrasi, tunjukkan contoh hasil yang memberikan impact kuat atas hasil eksperimen. Jangan lupa, sebelumnya anda perlu jelaskan secara lisan kepada pendengar, bahwa anda akan memperlihatkan sebuah demonstrasi. Hal ini penting karena akan membuat perhatian pendengar terfokus pada demo yang akan anda perlihatkan.
Biasanya cukup 1 jenis demonstrasi saja yang diperlihatkan. Akan tetapi, untuk mengantisipasi terjadinya kegagalan, sebaiknya disiapkan beberapa jenis demonstrasi yang memiliki karakteristik berlainan, sekitar 2 sampai 4. Dengan demikian anda memiliki kesempatan memilih jenis demonstrasi mana yang akan anda sampaikan dengan memperhatikan reaksi pendengar, dan juga ada cadangan sekiranya salah satu dari demonstrasi tersebut gagal. Jika anda masih punya cukup waktu, tentu saja anda dapat memperlihatkan semua demonstrasi yang telah disiapkan.
Agar anda tidak lupa timing untuk memperlihatkan demonstrasi tersebut, bisa juga disiapkan 1 slide dengan tulisan sederhana “video”, sekedar untuk mengingatkan anda bahwa saat tsb. waktunya untuk menampilkan video (atau demonstrasi software) kepada pendengar.
Point 5: Perhatikan pengaturan waktu/scheduling dalam menyampaikan presentasi. Jika presentasi terasa berjalan lambat, anda perlu untuk meringkas materi yang disajikan.
Biasanya waktu untuk presentasi dibatasi, sehingga untuk menyampaikan materi penelitian, anda perlu memperhatikan pembagian waktu untuk tiap slide. Terutama sekali presentasi di seminar, conference maupun interview pekerjaan, bila presentasi anda melewati batas waktu yang ditetapkan akan berakibat kurang baik pada penilaian.
Jadi, rancanglah pembagian waktu untuk tiap hal yang akan disampaikan. Jika presentasi ternyata berjalan terlambat dari semestinya, ringkaslah bagian-bagian yang dapat diringkas, sehingga presentasi dapat berakhir sesuai pada waktu yang direncanakan. Untuk hal ini, saat anda membuat persiapan presentasi, urutkan prioritas hal yang tertulis pada
slide, sedemikian hingga bagian atas pada suatu slide berisi hal yagn paling penting, semakin ke bawah prioritasnya lebih rendah daripada yang di atas. Hal ini akan membantu anda saat harus melewati bagian-bagian yang tidak penting, yaitu yang berada di bagian bawah, agar presentasi selesai tepat waktu.
Hal penting yang tidak boleh dilupakan adalah anda harus memperhitungkan terlebih dahulu, waktu untuk memperlihatkan demonstrasi dan waktu untuk tanya jawab.
t = total waktu yang diberikan pada anda- waktu untuk tanya jawab- waktu untuk demonstrasi
Hasil pengurangan tsb. adalah t, yaitu sisa waktu yang anda pergunakan untuk menyiapkan slide presentasi. Dari slide presentasi tsb. anda bagi ke dalam beberapa blok, dan alokasikan waktu t tersebut ke dalam tiap blok. Jika anda tidak dapat memperkirakan jatah waktu tiap blok, maka cobalah untuk presentasi sambil mengukur waktu untuk tiap blok. Dengan demikian anda akan dapat memperkirakan, berapa waktu yang diperlukan untuk masing-masing blok, dan seterusnya aturlah sebagaimana dijelaskan di atas.
Selanjutnya, jika hal di atas terjadi dan anda harus men-skip slide, sampaikan pada audience, misalnya “Karena keterbatasan waktu, rencana presentasi inisedikit saya ubah….”. (少し予定を変更して…). Hal ini memberikan kesan yang jauh lebih baik daripada anda diam saja saat melewati topik-topik tertentu dalam pembicaraan.
Point 6: Perlunya berlatih presentasi di depan teman/kolega
Jika seseorang belum terbiasa melakukan presentasi, dan tiba-tiba diharuskan memberikan presentasi pada seminar atau forum resmi, seringkali ybs. gagal dikarenakan kata-kata macet di tengah-tengah, atau penjelasan yang diberikan ternyata salah. Jika penampilan anda seperti ini, bagaimana pun bagusnya materi yang akan disajikan, kegagalan tsb. akan membuat pihak pendengar presentasi anda menjadi kurang percaya dan sulit untuk menerima argumen anda.
Untuk menghindari kegagalan ini, tidak ada jalan lain kecuali berlatih presentasi berulang kali. Ajaklah teman anda di lab. sebagai sparring
partner. Mintalah agar dia bersedia menjadi pendengar, dan berlatihlah seolah-olah anda berada pada situasi formal yang sebenarnya. Sebaiknya teman yang dipilih adalah orang yang terbiasa melakukan presentasi. Dengan demikian, dia cukup berpengalaman untuk dapat melihat sisi-sisi lemah yang perlu dikoreksi, maupun memberikan masukan bagi presentasi anda.
Lakukan latihan ini berulang-ulang sampai teman anda tidak dapat menemukan kelemahannya. Jika anda belum terbiasa melakukan presentasi, sekurang-kurangnya anda harus berlatih tiga kali. Perbaikilah slide anda jika ada kritikan terhadap urutan slide maupun kekuranglengkapan lay out presentasi. Usahakan agar anda dapat merekam latihan presentasi tsb., agar anda dapat meneliti kembali hal-hal mana yang perlu dikoreksi. Karena latihan seperti ini karena makan waktu beberapa hari, maka sebaiknya anda mulai berlatih sejak 3 minggu sebelum hari-H.
Salah satu manfaat berlatih presentasi di depan orang ini adalah meningkatkan rasa keberanian dan percaya diri anda. Tidak ada obat untuk menumbuhkan keberanian dan rasa percaya diri selain membiasakan diri berbicara dan berpendapat di depan umum.
Point 7 : Cek lah projector sebelum melakukan presentasi
Tidak ada artinya jerih payah anda menyiapkan slide atau demo software, jika anda tidak dapat mempresentasikannya pada hari H. Jangan sampai presentasi anda gagal hanya gara-gara alat tidak dapat bekerja dengan baik. Untuk menghindari kegagalan semacam ini, sebelum presentasi, periksalah apakah alat-alat tersebut dapat bekerja sebagaimana yang diharapkan.
Jika untuk presentasi tersebut, anda harus meminjam projector, periksalah spesifikasi dan cara instalasinya. Selanjutnya, datanglah lebih awal daripada jadwal presentasi, dan periksalah sekali lagi apakah alat tersebut bekerja dengan benar. Ini untuk mengantisipasi, bila terdapat kerusakan, anda masih memiliki waktu untuk memperbaiki atau mencari alternatif solusi yang lain.
Saat anda men-set tampilan proyektor, sebaiknya jangan memakai slide-slide yang akan dipresentasikan. Disarankan untuk menyiapkan beberapa slide yang berfungsi sebagai “test-pattern” di halaman-halaman awal file
presentasi anda.Tips-tips dalam presentasi penelitian adalah catatan Prof.Hasegawa (Chukyo Univ) disampaikan ke anggota lab. Rangkuman tsb. bersumber dari artikel di Bio Nikkei business bulan November 2001, dan dimodifikasi berdasarkan pengalaman beliau sebagai peneliti di bidang medical imaging.
Pembicara atau Presenter adalah orang yang paling berperan selama berjalannya presentasi, karena dialah yang menyajikan informasi, ide atau gagasan. Untuk itu jika kita ditunjuk sebagai pembicara (dalam acara apa saja) ada 4 hal yang harus dipersiapkan agar selama presentasi bisa berjalan dengan lancar:
1. Menguasai Materi.
Seorang pembicara yang tidak menguasai materi, bisa terlihat dari caranya menyampaikan presentasi. Dia akan lebih banyak melihat catatannya, entah itu catatan di kertas, laptop atau yang terpampang di layar proyektor. Jika ini yang kita lakukan, maka sama halnya kita mendikte audien. Pernahkah kita menjumpai pada saat sekolah atau kuliah, seorang guru atau dosen selalu mengajar dengan membacakan buku yang dibawanya sementara kita mencatat? Bagaimana rasanya? Sangat menjemukan tentunya. Untuk itu gunakanlah catatan sebagai kunci agar step-step presentasi yang kita bawakan bisa sistematis, bukan hanya dibacakan. Oleh karena itu seorang pembicara mutlak hukumnya untuk menguasai materi.
2. Mengenali Audien.
Audien sering dianggap sebagai obyek pasif yang hanya menerima informasi dari pembicara. Karena itu banyak pembicara yang menyampaikan presentasi dengan asal-asalan dan sangat cepat, yang penting materi sudah tersampaikan dan tidak memakan banyak waktu. Cara ini biasanya dilakukan oleh pembicara pemula atau yang baru belajar berbicara di depan, karena mungkin saking nervouse-nya sehingga dia menyampaikan informasi seperti iklan koran "padat, singkat, terpercaya"... hehehe.
Memang untuk membuat audien memahami materi hanya dalam sekali pertemuan sangatlah sulit, namun respon yang ditunjukkan mereka selama berjalannya presentasi itulah yang menjadi tolak ukur sukses/tidaknya seorang pembicara dalam menyampaikan informasi. Untuk itu jika kita sebagai pembicara harus mengenali siapa audien yang menjadi target penyampaian informasi. Setelah itu baru kita bisa menentukan materi, susunan kata serta cara penyampaiannya. Pembicara yang bagus adalah orang yang mampu menyampaikan informasi dengan bahasa yang dimengerti oleh audiennya, seperti kata pepatah "Jangan bicara tentang warna kepada orang
buta".
3. Mengetahui Peralatan Pendukung.
Jika dalam presentasi menggunakan sarana pendukung seperti sound sistem, lcd proyektor atau peralatan elektronik lainnya seyogyanya pembicara harus mengetahui cara penggunaannya. Hal ini untuk mencegah kesalahan yang terjadi akibat ketidak tahuan menggunakan peralatan, seperti mikrofon mendenging, slide yang seharusnya maju ke halaman depan justru malah balik ke halaman sebelumnya, dan sebagainya. Kesalahan seperti ini bisa berakibat konsentrasi baik pembicara maupun audien menjadi pecah, si pembicara menjadi panik dan respon audien akan menurun. Karena itu sangat disarankan bila kita menjadi pembicara, untuk mencoba semua peralatan yang digunakan sebelum acara presentasi berlangsung.
4. Menyiapkan Rencana Alternatif.
Terkadang selama presentasi, ada saja hal-hal yang terjadi yang bisa membuat jalannya presentasi terganggu. Misalnya mikrofon (wireless) tiba-tiba mati karena kehabisan baterai, laptop yang tiba-tiba hang, file presentasi yang rusak dan tidak bisa dibuka dan lain sebagainya. Jika kita tidak mempersiapkan rencana alternatif, maka bisa jadi presentasi akan terhenti. Dan tentunya ini tidak hanya membuyarkan konsentrasi tapi juga menurunkan penilaian audien terhadap pembicara dan panitia pelaksana.
Setelah kita mempersiapkan segala sesuatunya, maka saat ini waktunya untuk menyampaikan presentasi kepada audien. Agar presentasi yang kita bawakan bisa berjalan dengan baik dan menarik serta mendapatkan respon yang positif dari audien, maka kita perlu memperhatikan hal-hal berikut ini:
Penampilan. Tidak peduli presentasi itu dibawakan oleh ketua RT kepada warganya, atasan kepada anak buahnya, guru kepada muridnya, seorang marketing kepada calon pelanggannya dan lain sebagainya... yang namanya penampilan harus dijaga.o Raut muka kita harus terlihat berseri, jangan terlihat kusam seperti orang
dikejar hutang.o Baju yang kita kenakan harus rapi dan bersih, jangan acak-acakan seperti
orang habis kalah judi.o Jika habis makan, periksalah mulut dan gigi siapa tahu ada yang masih
nyangkut.o Pokoknya penampilan dari ujung rambut sampai ujung kaki harus benar-
benar dijaga, karena penampilan adalah kesan pertama untuk menilai seseorang. Seperti moto sebuah iklan, "Kesan pertama begitu menggoda, selanjutnya terserah anda..."
Suara. Dalam menyampaikan presentasi, suara yang kita keluarkan harus jelas. Tidak terlalu keras seperti orang sedang mengamuk atau terlalu pelan seperti orang lagi menggerutu. Pengucapan huruf vokal pun harus jelas antara A, I, U, E dan O, agar informasi yang kita sampaikan bisa ditangkap dengan jelas oleh audien. Intonasi suara juga perlu diperhatikan, jangan menyampaikan presentasi dengan suara yang datar. Seperti mendengarkan lagu, apakah enak didengar jika hanya menggunakan satu nada/not saja? Pasti akan banyak penonton yang segera pergi meninggalkan kita.
Ice Breaking.Sebelum masuk ke materi presentasi, sebaiknya pembicara melakukan ice breaking untuk mencairkan suasana. Ice breaking bisa dengan cara kita memperkenalkan diri, menanyakan kabar audien, cerita ringan atau mengungkapkan alasan mengapa kita memilih materi. Jika suasana antara pembicara dengan audien sudah cair, maka akan lebih mudah kita dalam menyampaikan informasi.
Body Language (Bahasa Tubuh).Acara presentasi bisa disebut sebagai sarana "show" bagi pembicara yang disaksikan audien. Maka jangan pernah kita menyampaikan presentasi seperti patung atau seperti murid yang dihukum gurunya, hanya berdiri diam di satu tempat.o Kuasailah ruangan dengan bergerak kekiri, kekanan, atau bila perlu maju ke
audien. Dengan kita bergerak maka pandangan audien juga akan bergerak tidak cuman melihat satu titik, itu bisa membuat audien tidak mengantuk.
o Gerakkan tangan, mimik muka, bila perlu anggota tubuh untuk berekspresi,
jangan suka menyimpan tangan kita ke dalam saku karena itu bisa membuat audien jenuh.
o Bila kita menyampaikan presentasi sambil duduk berjejer di depan, jangan
sampai kondisi itu membuat kita kaku. Tetap gunakan tangan dan mimi muka, bila perlu kita ambil mikrofon dari stand-nya agar gerak kita bisa lebih bebas.
Eye Catching (Tatapan Mata).Menyampaikan presentasi sama halnya dengan kita berkomunikasi dengan audien. Arahkan pandangan kita ke depan menatap pandangan semua audien secara bergantian (jangan cuma menatap audien yang cakep saja). Dengan bertatap mata akan semakin membuat hubungan komunikasi lebih dekat, selain itu kita bisa mengetahui respon dari audien yang memperhatikan dengan yang tidak. Bagaimana jika kita belum berani menatap mata audien?... Kita bisa menatap dahi atau ujung rambut audien, yang penting jangan sering melihat ke bawah karena kita tidak sedang mencari uang yang jatuh.
Pemilihan kata. Gunakanlah bahasa yang mudah dimengerti oleh audien. Jangan karena supaya kelihatan jenius, kita menggunakan istilah-istilah yang justru membuat audien tidak mudeng (mengerti). Pakailah bahasa yang sopan, seperti menyebut audien dengan "bapak", "ibu", "adik" (jika audiennya pelajar) atau "anda", serta menyebut kita sendiri dengan "saya" atau langsung menyebut "nama kita". Jangan sok kayak artis yang suka menyebut dengan kamu, aku, loe, gue... karena itu mengesankan kita sombong dan meremehkan. Jika menggunakan bahasa daerah, maka pergunakan bahasa paling halus di daerah itu.
Sisipkan Joke (Humor).Suasana yang riang dan gembira akan terkesan lebih santai, dan itu membuat materi yang disampaikan bisa dengan mudah untuk diserap. Asal jangan bercanda terus dari awal sampai akhir, nanti malah dikira kita pelawak yang alih profesi jadi pembicara hehehehe...
Tambahkan Diskusi (Tanya jawab).Bila waktu memungkinkan, berilah waktu untuk sesion diskusi atau tanya jawab. Hal ini akan lebih menunjukan kepedulian terhadap audien, serta membuat presentasi berjalan dengan komunikasi dua arah. Apabila waktu yang diberikan tidak mencukupi, maka sisihkan waktu setelah presentasi untuk audien bertanya lebih dalam. Semakin kita care maka audien pun semakin merasa nyaman, sehingga ketika kita memberikan presentasi lagi di lain waktu, mereka pasti akan lebih respek dengan kita.
Uraian diatas adalah bagaimana supaya kita bisa menyampaikan presentasi yang baik dan juga menarik. Jadi bagi yang sudah punya keberanian untuk berbicara di depan umum, mulailah melakukan pengembangan diri agar kita bisa menjadi penyampai informasi yang baik dan disukai. Kita tidak tahu di masa depan kita akan jadi apa, sehingga tidak ada salahnya untuk mempersiapkan diri sejak dini.
Untuk selanjutnya, saya akan mengulas tentang jenis-jenis presentasi dan fungsinya. Bila para sobat tertarik, maka tetaplah staychun di blog saya untuk mengetahui kelanjutannya hehehehe....
. Berdoa
Menurut ahli Neural Language Programming (NLP), berdoa adalah cara
menggunakan pikiran sadar dalam mengakses pikiran bawah sadar yang
terdalam yakni spiritual. Tidak dipungkiri bahwa dengan berdoa hati kita akan
jauh lebih tentram dan nyaman. Maka itu, rajinlah berdoa. Jangan berdoa
hanya pada saat akan menghadapi sesuatu yang penuh tantangan, tapi pada
prinsipnya berdoa itu harus dilakukan setiap saat, setiap waktu, setiap hela
nafas. Percayalah Tuhan itu tidak pernah tidur, dan akan mendengar doa
setiap makhluk-Nya. Trust it!
2. Meminta restu orang terdekat
Orang tua adalah orang pertama yang harus dimintai restu. Mintalah restu
kalau kamu akan sidang skripsi, terutama kepada Ibu. Karena restu Ibu juga
restu Tuhan. Tidak hanya orang tua saja, mintalah restu orang-orang paling
dekat denganmu. Misal kakak, bibi, sahabat ataupun guru. Dukungan dari
orang-orang terdekat akan memberikan ketenangan dan ketentraman jiwa.
Suasana saat sidang skripsi
3. Akrab dengan dosen
Akrab dengan semua dosen seharusnya adalah kewajiban setiap mahasiswa,
tapi ngga tau kenapa banyak mahasiwa yang tidak dekat dengan semua
dosen. Bahkan ada yang ditakuti karena terkenal dengan ke-killer-annya.
Padahal sebenarnya dekat dengan semua dosen akan menguntungkan kita
saat sidang skripsi. Contohnya bila seandainya dosen pengujimu adalah
dosen yang paling akrab denganmu niscaya kemudahan akan menyertai
sidang skripsimu. karena salah satu kecemasan teman-teman kebanyakan
biasanya saat mengetahui bahwa dosen killer yang akan menjadi dosen
penguji sidang skripsi, akibatnya tidak bisa tidur karena gelisah takut ada
ajang pembantaian di sidang nantinya.
4. Kuasai materi
Salah satu yang pasti ditanyakan saat ujian skripsi adalah materi yang kamu
teliti untuk dijadikan tugas akhir/skripsi. Ketidakpahaman akan materi akan
menjadi senjata makan tuan. Tidak jarang ada teman-teman yang harus
sidang ulang hanya gara-gara kurang paham 100% tentang materi yang akan
disampaikan. Maka dari itu pahamilah benar-benar materi skripsimu.
Perbanyak baca literatur, skripsi kakak kelas, jurnal, berita dan buku yang
berhubungan dengan materi skripsimu. Kuasai materi, kelancaran akan
menyertai!
5. Perbagus slide presentasi
Slide presentasi seperti menjadi ujung tombak saat kita menghadapi
peperangan. Akan menjadi media pertama yang akan dilihat dosen penguji
sebelum mengobrak-abrik laporan skripsimu. Gunakanlah tools animasi yang
disediakan oleh Microsoft Office/OpenOffice. Hindari penggunaan kalimat
yang terlalu panjang dalam slide karena rahasia membuat presentasi menjadi
lebih menarik salah satunya terletak pada penyajian materi. Terutama tentang
pembuatan slide presentasi yang terkadang kurang dikuasai oleh nara
sumber atau presenter. Akibatnya, presentasi menjadi kurang menarik dan
membawa kebosanan pesertanya. Terkadang ada presenter yang membuat
teks terlalu kecil-kecil dan menyulitkan peserta untuk membacanya (Wijaya
Labs, Kompasiana)
6. Memerhatikan penampilan
Penampilan sangat penting saat kita akan sidang skrispi, meski hanya
memakai kemeja putih polos dan bawahan hitam, tapi hal ini akan terkesan
biasa jika kita penampilan asal-asalan yang akan berbuntut pada
kepercayaan diri. Cobalah tampil diluar kebiasaan. Gunakan sedikit parfum
pada kemejamu, berilah sedikit gel/krim pada rambutmu (khusus cowok)
untuk memberikan kesan rapi, juga jangan lupa sepatu disemir agar
mengkilap.
7. Informasi dari kakak kelas
Terakhir, adalah informasi. Bagaimanapun informasi dari kakak kelas akan
memberikan wawasan kita bagaimana kondisi saat berada di ruang sidang
skripsi. Sehingga kita ada persiapan untuk berdiri di depan dosen penguji.
Kakak kelas juga sangat paham tentang siapa saja dosen killer di jurusan
kita. Informasi seperti ini tidak ada bisa didapatkan pada buku panduan tugas
akhir/skrispi
yang mau wisuda november :
Wisuda Program Sarjana/DiplomaWisuda Sarjana/Diploma Periode I TA 2013/2014
Entri data oleh mahasiswa23 Sep 2013 s.d. 29 Okt 2013Entri data oleh operator23 Sep 2013 s.d. 30 Okt 2013Berkas masuk ke DAA23 Sep 2013 s.d. 31 Okt 2013