presentasi kasus anestesi

62
Presentasi Kasus Anestesiologi Disusun oleh: Edo Johanes Sihombing 07120070041 Hanna Honoris 07120070056 Cynthia Sabrina 07120080012 Audrey Budiono 07120080088 Pembimbing : dr. Sonny Trisnadi, SpAn

Upload: nofilia-citra-candra

Post on 11-Jan-2016

23 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

presentasi kasus anestesi

TRANSCRIPT

Page 1: Presentasi Kasus Anestesi

Presentasi Kasus Anestesiologi

Disusun oleh:

Edo Johanes Sihombing

07120070041

Hanna Honoris 07120070056

Cynthia Sabrina 07120080012

Audrey Budiono 07120080088

Pembimbing : dr. Sonny Trisnadi, SpAn

Page 2: Presentasi Kasus Anestesi

Identitas Pasien• Istri • Nama : Ny. U• Umur : 33 tahun • Agama : Islam• Pendidikan : D3• Suku : Jawa• Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga• Alamat : Asrama Polsek Pasar Minggu • Tanggal masuk : 21 Januari 2012

Page 3: Presentasi Kasus Anestesi

• Suami • Nama : Tn. R• Umur : 36 tahun• Agama : Islam• Pendidikan : Polri• Suku : Jawa• Pekerjaan : Polisi• Alamat : Asrama Polsek Pasar Minggu

Page 4: Presentasi Kasus Anestesi

Anamnesa

• Keluhan Utama : Mulas sejak 4 jam SMRS.• Keluhan Tambahan : Keluar darah beserta

lendir dari kemaluan sejak ± 1 jam SMRS

Page 5: Presentasi Kasus Anestesi

• Pasien datang dengan keluhan mules sejak 4 jam SMRS, mules muncul setiap jam sekali dan semakin lama semakin sering dan kuat. Pasien juga mengeluhkan keluar darah dari kemaluan, disertai lendir, dalam jumlah sedikit sejak ± 1 jam SMRS. Pasien menyangkal adanya riwayat benturan atau trauma pada perut, dan adanya gumpalan yang keluar dari kemaluan.

Page 6: Presentasi Kasus Anestesi

Riwayat Penyakit Dahulu• Riwayat tekanan darah tinggi saat kehamilan

disangkal• Riwayat penyakit kencing manis disangkal • Riwayat alergi disangkal • Riwayat asma disangkal • Riwayat keputihan (+)• Riwayat penyakit jantung disangkal• Riwayat penyakit paru disangkal• Riwayat penyakit infeksi saluran kemih disangkal

Page 7: Presentasi Kasus Anestesi

Riwayat Penyakit Keluarga

• Riwayat darah tinggi pada keluarga disangkal• Riwayat kencing manis pada keluarga

disangkal• Riwayat asma pada keluarga disangkal• Riwayat alergi pada keluarga disangkal

Page 8: Presentasi Kasus Anestesi

• Riwayat operasi sebelumnya disangkal • Pasien tidak pernah merokok• Pasien tidak pernah mengkonsumsi alkohol

atau obat-obatan terlarang

Page 9: Presentasi Kasus Anestesi

Riwayat Haid

• Menarche : 12 tahun• Siklus : Teratur,28 hari• Lamanya haid : 7 hari • Dismenorrhea : +

Page 10: Presentasi Kasus Anestesi

Status Obstetri

• Gravida : ke-3• HPHT : 20 april 2012 • Taksiran partus : 27 Januari 2013• Usia kehamilan : 39 minggu• Riwayat kontrasepsi : kontrasepsi

suntik dan IUD

Page 11: Presentasi Kasus Anestesi
Page 12: Presentasi Kasus Anestesi

PEMERIKSAAN FISIK UMUM

• Diperoleh dari rekam medik :– Keadaan umum : baik– Kesadaran : Compos mentis– Tekanan darah : 130/80 mmHg– Nadi : 107 x / menit – Suhu : 36,5 ⁰C– RR : 22 x/menit – Berat badan : 79 kg– Tinggi badan : 163 cm

Page 13: Presentasi Kasus Anestesi

STATUS OBSTETRI • Pemeriksaan luar (21-01-2013, pk. 22.45 WIB)

– Inspeksi : Tampak cembung sesuai usia kehamilan, simetris, linea nigra (+), striae gravidarum (+).

– Palpasi : – TFU : 33 cm– Taksiran berat janin : 3400 gr– His : 2 x selama 10 menit, kekuatan kuat, durasi 35

detik.– Leopold 1 : Teraba masa besar bulat, keras, dan melenting ( kepala )– Leopold 2 : Teraba bagian keras seperti papan (punggung janin) disebelah

kanan– Leopold 3 : Teraba masa besar dan lunak ( bokong )– Leopold 4 : 4/5– Auskultasi : Denyut jantung janin 127 x/menit

• Pemeriksaan dalam : portio tebal lunak, pembukaan 4-5 cm, ketuban (+) menonjol, presentasi bokong, Hodge I+

Page 14: Presentasi Kasus Anestesi

Pemeriksaan Laboratorium 18 Januari 2012

• Hemoglobin : 11.2 g/dL (10-15g/dL)• Hematokrit : 34% (30-46%)• Leukosit : 10300/uL (6000-17000/uL)• Trombosit : 209000/uL• Masa Perdarahan : 3’• Masa Pembekuan :10’• SGOT : 40.3 U/L• SGPT : 25.5 U/L• Cholesterol Total : 209 mg/dL• Cholesterol HDL-direk : 46 mg/dL• Cholesterol LDL-indirek : 123 mg/d:• Trigliserida : 196 mg/dL• Ureum : 13 mg/dL• Creatinine : 0.5 mg/dL• Glukosa Darah Puasa : 67 mg/dL

Page 15: Presentasi Kasus Anestesi

LAPORAN PERKEMBANGAN

Waktu TTV DJJ His Observasi/Tindakan

21/01/2013(22.45)

TD :130/80S : 36P : 22x/m

127 dpm 2x, kuat, 35” Os tiba di Kamar Bersalin dengan keluhan mules sejak pk. 18.00, Palpasi : TFU 33 cm, puka, presentasi bokong 4/5. TBJ 2945g.PD :, portio tebal lunak, pembukaan 4-5 cm, ketuban (+) menonjol,bokong, Hodge I+.

(22.05) Konsul ke dr. Semuel, Sp OG. Intruksi : dipersiapkan SC cito

Page 16: Presentasi Kasus Anestesi

Operasi ILaporan operasi I SC• Dokter ahli bedah: dr. Semuel,

Sp.OG• Asisten: dm. Felicia Dewi• Perawat: Zr. Kunti• Ahli anestesi: dr. Sonny, Sp.An• Jenis anestesi: RA spinal• Diagnosis pre-op: G3P2A0, hamil

39-40 minggu dengan letak sungsang

• Tanggal operasi: 21Januari 2013• Jam mulai: 23.45• Jam selesai: 00.15• Lama operasi: 30 menit

Laporan operasi:• Pasien berbaring telentang di meja operasi dalam anestesi

spinal.• Asepsis dan antisepsis daerah operasi dan sekitarnya.• Insisi pfannestiel ±10 cm.• Setelah peritoneum dibuka, tampak uterus gravidarum.• Plika vesikouterina disayat semilunar, vesika disisihkan ke

bawah.• SBU disayat tajam, dilebarkan tumpul berbentuk U.• Dengan bantuan tangan, lahir bayi perempuan, BBL 3500

gram, PBL 50 cm, APGAR 8/9, jam 23.50.• Air ketuban jernih, jumlah cukup. Plasenta berimplantasi di

fundus, dilahirkan lengkap.• Kedua ujung SBU dijahit, hemostasis luka dijahit jelujur 1

lapis dengan safil no. 1.0.• Kedua tuba dan ovarium dbn.• Diyakini tidak ada perdarahan, rongga abdomen dicuci

dengan aquadest.• Dinding abdomen ditutup lapis demi lapis dengan safil no.

1.0. jelujur, kulit subkutikuler.• Perdarahan 200 cc, urine ? cc.

Page 17: Presentasi Kasus Anestesi

Laporan anestesi operasi I• Nama ahli anestesi: dr. Sonny, Sp.An• Nama ahli bedah: dr. Semuel, Sp.OG• Nama perawat/bidan: Zr. Endar• Diagnosis pre op: G3P2A0 hamil 39-40

minggu, letak sungsang• Premedikasi: -• Nama/macam operasi: SC• Jenis anestesi: RA• Teknik: Spinal• Cairan: RL• Tanggal: 21Januari 2013• Jam anestesi mulai: 23.45• Jam anestesi selesai: 00.30• Lama anestesi: 45 menit

Instruksi post-op:– Observasi TTV, perdarahan, dan

kontraksi uterus.– Cek darah rutin 6 jam post-op.– Imobilisasi 24 jam.– Aff kateter 24 jam.– Aff infus 24 jam.– Medikasi:

• Inj. Ceftriaxone 2 x 1 gram (24 jam)• Profenid sup. 3 x 1 (24 jam)• Clindamycin 3 x 300 mg• Asam mefenamat 3 x 500 mg• Hemobion tab 1 x 1• IVFD RL + oxytocin 2 amp 12

tpm

Page 18: Presentasi Kasus Anestesi

Observasi IWaktu TTV Kontraksi uterus Perdarahan dan urine Observasi/Tindakan

22/01/2013(00.15)

TD :100/80N : 100x/mS : 35,5P : 32x/m

Baik,1 jari d.a.p Minimal.Urine :60 cc

00.30 TD :80/60N : 115x/mS : 36P : 28x/m

Baik,1 jari d.a.p MinimalUrine :70 cc

00.45 TD :80/50N : 120x/mS : 36P : 26x/m

Baik,1 jari d.a.p MinimalUrine :70 cc

01.00 TD :80/50N : 118x/mS : 36P : 28x/m

Baik,1 jari d.a.p MinimalUrine :80 cc

01.30 TD : 80/50N : 120x/mS : 36,3P : 26x/m

Baik,1 jari d.a.p MinimalUrine :100 cc

02.00 TD : 80/50N : 140x/mP : 28x/m

Baik,1 jari d.a.p 1 pembalutUrine : 100 cc

Lapor dr. Semuel, Sp OG (02.05), instruksi : transfusi PRC 1000cc

Page 19: Presentasi Kasus Anestesi

02.15 TD : 93/41N : 108x/mS : 35P : 28x/m

Sedang,1 jari d.a.p 1 pembalutUrine :100 cc

02.25 Lapor dr. Semuel, Sp OG (02.05), instruksi : Methergin 1x1 ampl dan oxytocin 1x 10U

03.45 TD : 60/30N : 133x/mS : 35P : 28x/m

Baik,1 jari d.a.p MinimalUrine :100 cc

04.00 dr. Semuel, Sp OG datang dan diputuskan untuk melakukan histerektomi subtotal a/i atoni uteri

Page 20: Presentasi Kasus Anestesi

Diagnosis

• Pasien wanita berusia 34 tahun dengan riwayat obstetrik G3P2A0H39minggu dengan letak sungsang.

• Post SC :• Tekanan darah : 60/30 mmHg • Laju nadi : 133 kali per menit • Konjungtiva anemis +/+ Menandakan adanya volume darah yang hilang sebanyak

lebih dari 1500-2000 mLDalam waktu 3-4 jam setelah bayi lahir, pasien mengalamikehilangan darah > 500mL menegakkan diagnosis post partumhemorrhage.

Page 21: Presentasi Kasus Anestesi

Operasi II

Laporan operasi II• Dokter ahli bedah: dr. Semuel,

Sp.OG• Asisten: Zr. Tuti• Perawat: Zr. Kunti• Ahli anestesi: dr. Sonny, Sp.An• Jenis anestesi: GA• Diagnosis pre-op: Atonia uteri• Tanggal operasi: 22Januari 2013• Jam mulai: 04.10• Jam selesai: 06.20• Lama operasi: 2 jam 10 menit

Laporan operasi:• Pasien berbaring telentang di meja operasi

dalam anestesi general.• Asepsis dan antisepsis daerah operasi dan

sekitarnya.• Insisi pfannestiel ±10 cm.Setelah peritoneum

dibuka, tampak uterus.• Lig. rotundum ka-ki diidentifikasi, dijepit,

dipotong.• Lig. ovari propium ka-ki diidentifikasi, dijepit,

dipotong, dan diikat.• Plika vesikouterina dikenali, vesika disisihkan

ke bawah.• Uterus dipancung setinggi puncak vagina.• Diyakini tidak ada perdarahan, rongga

abdomen dicuci dengan air steril.• Dinding abdomen dijahir lapis demi lapis.• Tutup dengan kasa steril.• Perdarahan 1600 cc, urine 100 cc.

Page 22: Presentasi Kasus Anestesi

Instruksi post-op:– Observasi TTV, perdarahan, tanda

akut abdomen.– Cek darah rutin 6 jam post-op.– Boleh makan-minum jika BU (+).– Imobilisasi 24 jam.– Aff kateter 24 jam.– Aff infus 24 jam.– Medikasi:

• Inj. Ceftriaxone 2 x 1 gram (24 jam)• Profenid supp. 3 x 1 (24 jam)• Clindamycin cap 2 x 300 mg• Asam mefenamat 3 x 500 mg• Hemobion tab 1 x 1

Laporan anestesi operasi I• Nama ahli anestesi: dr. Sonny, Sp.An• Nama ahli bedah: dr. Semuel, Sp.OG• Nama perawat/bidan: Zr. Endar• Diagnosis pre op: Atonia uteri• Premedikasi: -• Nama/macam operasi: Histerektomi

subtotal a/i. atonia uteri• Jenis anestesi: GA• Teknik: Intubasi• Cairan: RL• Tanggal: 22Januari 2013• Jam anestesi mulai: 04.00• Jam anestesi selesai: 06.30• Lama anestesi: 2 jam 30 menit

Page 23: Presentasi Kasus Anestesi

Pemeriksaan Laboratorium Post-Operative22 Januari 2013

• Protein total : 2.6 g/dL• Albumin : 1.4 g/dL• Globulin : 1.2 g/dL• Bilirubin total : 0.56 mg/dL• Bilirubin Direk : 0.42 mg/dL• Bilirubin indirek : 0.14 mg/dL• SGOT : 25.8 U/L• SGPT : 14.7 U/L• Hemoglobin : 6.5 g/dL• Hematokrit : 18%• Leukosit : 63700/uL• Trombosit : 99000/uL (SIANG)• Hemoglobin : 8.7 g/dL• Hematokrit : 26%• Leukosit : 50700/uL• Trombosit : 134000/uL

Page 24: Presentasi Kasus Anestesi

Observasi IIWaktu TTV Observasi/Tindakan

22/01/2013(07.00)

TD :80/40N : 165x/mS : 36P : 43x/mSat O2 : 96%

IVFD I : asering 1000cc loadingIVFD II:Transfusi PRC ke 4 (sedang berjalan) 265 ccNote : total transfusi PRC I-III sebelumnya : 670 cc

09.00 TD :44/25N : 155x/mSat O2 : 96%

Dilakukan pemasangan CVC pada bahu kanan, dengan hasil CVC -1 dan dilaporkan ke dr. Merry. Intruksi dr. Merry : loading widahest 1000cc

09.50 TD :98/54N : 136x/mMAP : 75

Dilakukan pengukuran CVC : +1. Instruksi dr. Merry : ca glukonas 1 ampl

10.30 TD :114/44N : 134x/mMAP : 89

Transfusi PRC ke 5, 193 cc

11.00 TD : 105/44N : 134x/mMAP : 50Sat O2 : 92%

12.00 TD : 51/31N : 56x/mP: 7x/mS: 34,4MAP : 41Sat O2 : 77%

12.15 Dilakukan intubasi oleh dr Riza, Sp. An dan dr. Merry atas persetujuan keluarga

Page 25: Presentasi Kasus Anestesi

12.35 Pemasangan infus pada tangan kanan dan diberikan levosol 3cc/jam (0,1 mcg)

13.00 Pemasangan NGT dan transfusi PRC ke 6, 241cc

13.15 Injeksi levosol di naikan menjadi 6cc/jam (0,2mcg).

14.00 Injeksi levosol di naikan menjadi 9cc/jam (0,3mcg).Serta diberikan dopamine 3,6 cc/jam (3mcg)

14.55 TD : 92/60N : 52x/mP: 7x/m

Page 26: Presentasi Kasus Anestesi

15.00 Dilakukan RJP, bagging, pemberian adrenalin 1ampl

15.05 Dilakukan RJP, bagging, pemberian adrenalin 1ampl

15.07 Dilakukan RJP, bagging, pemberian adrenalin 1ampl

15.10 Koreksi biknat 100meq

15.12 Dilakukan RJP, bagging, pemberian adrenalin 1ampl

15.13 Dilakukan RJP, bagging, pemberian adrenalin 1ampl

15.15 Dilakukan RJP, bagging, pemberian adrenalin 1ampl

15.17 Dilakukan RJP, bagging, pemberian adrenalin 1ampl

15.20 Pasien dinyatakan meninggal oleh dr . Jerry

Page 27: Presentasi Kasus Anestesi

Treatment • Regivell 15 mg• Oxytocin 20 IU• Methergine 0.2 mg• Ephedrine 15 mg• Ceftriaxone 1 gr IV• Ketamine 100 mg• Roculax 30 mg• PRC 6 unit total 1351 cc• HES 6%• Ringer lactate

Page 28: Presentasi Kasus Anestesi

Prognosis

• Quo ad vitam : dubia ad malam• Quo ad functionam : dubia ad malam• Quo ad sanantionam : dubia ad malam

Page 29: Presentasi Kasus Anestesi

TINJAUAN PUSTAKA

Page 30: Presentasi Kasus Anestesi

Perubahan Fisiologi pada Kehamilan

• Uterus akan membesar pada bulan-bulan pertama di bawah pengaruh estrogen dan progesteron yang kadarnya meningkat disebabkan oleh hipertrofi otot polos uterus.

• Berat uterus naik secara luar biasa, dari 30 gram menjadi 1000 gram pada akhir kehamilan.

Page 31: Presentasi Kasus Anestesi

Perubahan Fisiologi pada Kehamilan

• Serviks uteri pada kehamilan juga mengalami perubahan karena pengaruh hormon estrogen.

• Estrogen meningkatkan vaskularitas serviks dan bila dilihat dengan spekulum serviks terlihat kebiru-biruan

Page 32: Presentasi Kasus Anestesi

Perubahan Fisiologi pada Kehamilan

• Estrogen menyebabkan perubahan lapisan otot dan epithelium

• Vagina menghasilkan cairan berwarna putih yang dikenal dengan leukore

• Sel epitel juga meningkatkan kadar glikogen. Sel ini berinteraksi dengan basil dedorlein dan menghasilkan lingkungan yang lebih asam sebagai perlindungan ekstra terhadap organisme, tetapi merupakan keadaan menguntungkan bagi candida albican

• Akibat hipervaskularisasi,vagina dan vulva terlihat berwarna ungu kebiruan. Tanda ini disebut tanda chadwick.

Page 33: Presentasi Kasus Anestesi

Perubahan Fisiologi pada Kehamilan

• Pada permulaan kehamilan masih terdapat korpus luteum graviditis sampai terbentuknya plasenta pada kira-kira kehamilan 16 minggu, kemudian ia mengecil setelah plasenta terbentuk

• Korpus luteum ini mengeluarkan hormone estrogen dan progesterone

• Lambat laun fungsi ini diambil alih oleh plasenta

Page 34: Presentasi Kasus Anestesi

Perubahan Fisiologi pada Kehamilan• Peningkatan kadar estrogen dan progesterone

menyebabkan hipertrofi dan hyperplasia pada payudara, sehingga payudara akan mengalami pembesaran.

• Puting susu dan areola menjadi lebih berpigmen dan putting susu menjadi lebih erektil.

• Perkembangan kelenjar mammae secara fungsional lengkap pada pertengahan masa hamil. Walaupun demikian laktasi tetap terhambat sampai kadar estrogen menurun, yakni setelah janin dan plasenta lahir.

Page 35: Presentasi Kasus Anestesi

Perubahan Fisiologi pada Kehamilan

• Perubahan sistem kardiovaskuler• Peningkatan volume plasma darah dan curah jantung

disebabkan oleh hipertrofi atau dilatasi ringan jantung, karena diafragma terdorong ke atas, jantung terangkat ke atas dan berotasi ke depan dan ke kiri.• Selama pertengahan pertama masa hamil, tekanan

sistolik dan diastolik menurun 5 sampai 10 mmHg, disebabkan oleh vasodilatasi pembuluh darah perifer akibat perubahan hormonal selama masa hamil.• Selama trimester ketiga, tekanan darah ibu harus

kembali ke nilai tekanan darah selama trimester pertama

Page 36: Presentasi Kasus Anestesi

Perubahan Fisiologi pada Kehamilan

• Pada ibu hamil kebutuhan oksigen meningkat sebagi respon terhadap peningkatan laju metabolisme dan peningkatan kebutuhan oksigen jaringan uterus dan payudara

• Diafragma bergeser sebesar 4 cm selama masa hamil. Dengan semakin tuanya kehamilan dan seiring pembesaran uterus ke rongga abdomen, pernapasan dada menggatikan pernapasan perut dan penurunan diafragma saat inspirasi menjadi semakin sulit.

Page 37: Presentasi Kasus Anestesi

Perubahan Fisiologi pada Kehamilan

• Perubahan struktur ginjal merupakan aktivitas hormonal (estrogen dan progesterone), tekanan yang timbul akibat pembesaran uterus, dan peningkatan volume darah

• Sejak minggu ke-10 kehamilan, pelvis ginjal dan ureter berdilatasi. Perubahan ini membuat ureter mampu menampung urine dalam volume yang lebih besar dan juga memperlambat laju urine.

Page 38: Presentasi Kasus Anestesi

Perubahan Fisiologi pada Kehamilan

• Fungsi saluran cerna:• Gusi cenderung mudah berdarah karena kadar

estrogen yang meningkat menyebabkan peningkatan vaskularisasi selektif dan proliferasi jaringan ikat• Pada trimester pertama terjadi penurunan nafsu

makan akibat nausea / vomitus. Gejala ini muncul sebagai akibat dari perubahan saluran cerna dan peningkatan kadar hCG dalam darah

Page 39: Presentasi Kasus Anestesi

• Peningkatan progesterone menyebabkan tonus dan motilitas otot polos menurun, sehingga terjadi regurgitasi esophagus, peningkatan waktu pengosongan lambung, dan peristaltik balik.

• Akibatnya ibu hamil tidak mampu mencerna asam atau mengalami nyeri ulu hati. Selain itu penurunan motilitas otot polos menyebabkan absorpsi air di usus besar meningkat, sehingga dapat terjadi konstipasi.

Page 40: Presentasi Kasus Anestesi

Perubahan Fisiologi pada Kehamilan

• Perubahan keseimbangan hormon dan peregangan mekanis menyebabkan timbulnya beberapa perubahan dalam sistem integument selama masa hamil.

• Jaringan elastik kulit mudah pecah, menyebabkan striae gravidarum atau tanda regangan. Hiperipigmentasi timbul akibat peningkatan hormone hipofisis anterior melanotropin selama masa hamil.

Page 41: Presentasi Kasus Anestesi

Definisi & Patofisiologi

Page 42: Presentasi Kasus Anestesi

A. Perdarahan pasca persalinan

• Perdarahan pada persalinan dengan umur kehamilan lebih dari 20 minggu

• Perdarahan 500 cc atau lebih yang terjadi setelah plasenta lahir

• Dibagi atas dua bagian:-Primer terjadi dalam kurun 24 jam setelah anak lahir- Sekunder terjadi setelah 24 jam hingga 6 minggu setelah anak lahir

Page 43: Presentasi Kasus Anestesi

• Perdarahan hanyalah gejala, penyebabnya haruslah diketahui dan ditatalaksana sesuai penyebabnya

• Dapat berupa perdarahan yang hebat hinggadalam waktu singkat terjadi syok atau perdarahan yang merembes perlahan-lahan tapi terjadi terus menerus.

Page 44: Presentasi Kasus Anestesi

Gejala perdarahan post partum

• Perdarahan yang tidak dapat dikontrol • Penurunan tekanan darah • Peningkatan detak jantung • Penurunan hitung sel darah merah

( hematocrit ) • Pembengkakan dan nyeri pada jaringan

daerah vagina dan sekitar perineum

Page 45: Presentasi Kasus Anestesi

Patofisiologi PPH

• Atonia uteri• Trauma Jalan lahir • Jaringan yang tertinggal (plasenta)• Kelainan pembekuan darah

Page 46: Presentasi Kasus Anestesi

Atonia uteri

• Perdarahan postpartum secara fisiologis di hentikan oleh kontraksi serat-serat myometrium

• Pada atonia, myometrium uterus gagal berkontraksi dan berinvolusi sesudah janin keluar dari rahim

Page 47: Presentasi Kasus Anestesi

• Penyebab atonia meliputi :

- Manipulasi uterus yang berlebihan,- General anestesi (pada persalinan dengan operasi ),- Uterus yang teregang berlebihan ( Kehamilan kembar,

Fetal macrosomia, polyhydramnion )- Kehamilan lewat waktu,- Partus lama - Grande multipara ( fibrosis otot-otot uterus ), - Anestesi yang dalam - Infeksi uterus ( chorioamnionitis, endomyometritis,

septicemia)- Plasenta previa,- Solutio plasenta

Page 48: Presentasi Kasus Anestesi

Trauma Jalan lahir

a. Ruptur uterus, biasanya akibat jaringan ikat post SC yang lalu

b. Inversi uterus, Fundus uteri mengalami malposisi sehingga kontraksi inadekuat

c. Laserasi jalan lahir d. Vaginal hematom

Page 49: Presentasi Kasus Anestesi

B. Sectio Cesarea

• Pembedahan untuk melahirkan janin dengan membuka dinding perut dan dinding uterus :

1. Seksio cesaria klasik 2. Seksio cesarea transperitonealis profunda 3. Seksio cesarea yang dilanjutkan dengan

histerektomi

Page 50: Presentasi Kasus Anestesi

Indikasiseksio sesarea

• Panggul sempit absolut,• Tumor-tumor jalan lahir yang menimbulkan

obstruksi,• Stenosis serviks / vagina,• Plasenta previa,• Disproporsi sefalopelvik, ruptura uteri

membakat• Kelainan letak, prolaps talipusat, gawat janin

Page 51: Presentasi Kasus Anestesi

C. Anastesi Spinal

• Tindakan penyuntikan obat anestesi lokal ke dalam ruang subarakhnoid

• Memblok motor, sensori dan autonom• Kelebihan pemakaian anestesi spinal:

biaya minimal, kepuasan pasien, tidak ada efek pada pernafasan, jalan nafas pasien terjaga, dapat dilakukan pada pasien diabetes mellitus, perdarahan minimal, aliran darah splancnic meningkat, terdapat tonus visceral, jarang terjadi gangguan koagulasi.

Page 52: Presentasi Kasus Anestesi

• kekurangan pemakaian anestesi spinal :hipotensi, durasi sebentar, resiko menimbulkan meningitis.

• Kontraindikasi absolut anestesi spinal yaitu pasien menolak, meningitis, hipovolemia berat,

syok, koagulopati (mendapatkan terapi antikoagulan), tekanan intrakranial tinggi, fasilitas resusitasi minimum.

Page 53: Presentasi Kasus Anestesi

• Pasien yang akan dilakukan tindakan anestesi spinal, sebelumnya harus mendapatkan cairan intravena

• Tempat penyuntikan pada perpotongan antara garis yang menghubungkan kedua krista illiaka dengan tulang punggung, ialah L4 atau L4-5

• Ada 3 Cara tusukan median, paramedian, atau taylor.

• Struktur yang dilalui oleh jarum spinal sebelum mencapai CSF, diantaranya kulit, lemak sukutan, ligamentum interspinosa, ligamentum flavum, ruang epidural, dura, ruang subarachnoid

Page 54: Presentasi Kasus Anestesi

• Factor yang berpengaruh terhadap penyebaran penyuntikan larutan anestesi local diantaranya : berat jenis dari larutan anestesi local, posisi pasien, konsentrasi dan volume zat anestesi, ukuran jarum, keadaan fisik pasien tekanan intraabdominal, level penyuntikan dan kecepatan penyuntikan

Page 55: Presentasi Kasus Anestesi

• Komplikasi tindakan anestesi spinal diantaranya hipotensi berat, bradikardi, trauma pembuluh darah, hipoventilasi, trauma pembuluh darah, trauma saraf, mual-muntah, blok spinal tinggi atau spinal total, nyeri kepala, retensio urin.

Page 56: Presentasi Kasus Anestesi

Manifestasi klinik

• Pemeriksaan abdomen. • Pemeriksaan perineum. • Pemeriksaan speculum. Pemeriksaan

bimanual. • Pemeriksaan plasenta. • Pemeriksaan hemodinamik :tekanan darah,

nadi, suhu

Page 57: Presentasi Kasus Anestesi
Page 58: Presentasi Kasus Anestesi

Pemeriksaan Penunjang• Pemeriksaan penunjang yang rutin dilakukan pada

wanita hamil antara lain;• Pemeriksaan laboratorium:

• Darah perifer lengkap (Complete blood count: hemoglobin, hematokrit, leukosit, trombosit)

• LED• Gula darah• Tes fungsi hati• Tes fungsi ginjal• Tes adanya infeksi : Hepatitis B, VDRL/TPHA, HIV (jika perlu),

TORCH (jika perlu)• Pemeriksaan urin (urinalisis)• Pemeriksaan USG

Page 59: Presentasi Kasus Anestesi

Pembahasan

• Anastesi pada sectio caesaria spinal anesthesia

• Keuntungan: – mengurangi resiko aspirasi pada sang ibu dan jalan

nafas yang sulit– mengurangi jumlah paparan obat-obatan pada janin– ibu yang terbangun selama operasi– memungkinkanpemberian opioid untuk mengurangi

nyeri post-op

Page 60: Presentasi Kasus Anestesi

• Obat-obatan yang biasa dipakai– Bupivacain– Oxytocin– Methylergometrine

• Penatalaksanaan pada kasus atonia uteri– dapat dilakukan dengan kompresi bimanual, – pijatan uterus dan pemberian oxytocin – Selain itu dapat juga diberikan ergonovine

sebanyak 0.2 mg/15-methyl-prostaglandin F2α sebanyak 0.25 mg IM setiap 15-30 menit hingga 2 mg.

– Pertimbangan hysterectomy

Page 61: Presentasi Kasus Anestesi

• Hysterectomy– Induksiketamin karena ketamin mempunyai onset

yang cepat, dan mempunyai kemampuan untul meningkatkan tekanan darah arteri, nadi, dan curah jantung melalui stimulasi saraf simpatis pusat. • Lucero dan Rollins pada buku Basics of Anesthesia,

pemberian ketamin diatas dosis yang seharusnya (1-1.5 mg/kg) untuk induksi dapat meningkatkan tonus uterus dan mengurangi perfusi uterus.

– Pelumpuh otot pada pasien ini dipergunakan rocuronium bromide dengan dosis 30 mg. Pemberian rocuronium tidak berdampak bagi kontraksi otot polos uterus

Page 62: Presentasi Kasus Anestesi

• Maintenance

• Replacement– 20 cc/kgBB x 75 kg = 1500 cc

• PRC yg diperlukan post- op hysterectomy – 3 x (12-6.5) x 75 kg = 1237.5 mL– Total transfusi yang didapatkan:

• 237 mL + 218 mL + 215 mL + 265 mL +195 mL + 241 mL = 1351 mL