prescil tb paru bta positif lesi luas kasus baru – kelompok b
DESCRIPTION
presentasi TB paruTRANSCRIPT
PRESENTASI KASUS
TB PARU BTA (+) LESI LUAS KASUS BARU
Diajukan kepada :
dr. Indah Rahmawati, Sp.PDisusun oleh :
Gohlena Raja Naguna Chekmat
G4A013081Windy Nofiatri Rista
G4A013082Sukma Setya
G4A013083SMF ILMU PENYAKIT DALAM
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
RSUD PROF. Dr. MARGONO SOEKARJO
PURWOKERTO
2015LEMBAR PENGESAHAN
PRESENTASI KASUS
TB PARU BTA (+) LESI LUAS KASUS BARUDisusun oleh :
Gohlena Raja Naguna Chekmat
G4A013081
Windy Nofiatri Rista
G4A013082Sukma Setya
G4A013083Telah dipresentasikan pada
Tanggal, Februari 2015Pembimbing,
dr. Indah Rahmawati, Sp.PBAB I
LAPORAN KASUS
I. IDENTITAS PENDERITA
Nama : Ny. MUsia
: 45 tahun
Jenis kelamin : PerempuanStatus : MenikahAgama : Islam
Pekerjaan : IRTAlamat : Kuripan 04/01 Kesugihan-KesugihanTanggal masuk : 6 Februari 2015Tanggal periksa : 10 Februari 2015No. CM
: 009220640II. SUBJEKTIF
1. Keluhan UtamaBatuk berdarah 2. Riwayat Penyakit SekarangPasien datang dengan keluhan batuk berdarah. Batuk berdarah dikeluhkan sejak 2 hari sebelum masuk rumah sakit. Darah berwarna merah segar tidak bercampur dengan makanan dengan banyak setengah sendok makan. Batuk ini diperberat apabila malam hari dan merasa sedikit enak apabila minum air yang hangat.
Pasien juga mengeluhkan sesak nafas sejak 2 HSMRS. Sesak dirasa tidak membaik dengan perubahan posisi apapun. Sesak nafas dirasa makin berat ketika malam hari dan sangat menganggu aktivitas dan mengganggu tidur. Untuk memperingan gejala, pasien sudah mencoba mengunakan minyak angin yang diusap kedadanya tetapi dirasa tidak membaik.
Selain sesak nafas, pasien juga mengeluhkan batuk berdahak yang tidak kunjung sembuh, batuk berdahak berwarna putih kental dan belum pernah mengeluarkan darah. Batuk makin berat ketika malam hari. Pasien juga mengeluhkan penurunan berat badan yang progresif yaitu dari 50 kg menjadi 42 kg. Nafsu makan menurun dan keringat dingin pada malam hari. Pasien menyangkal adanya riwayat alergi dan asma, pasien juga tidak ada riwayat merokok dan riwayat mengkonsumsi OAT sebelumnya. Riwayat Penyakit Dahulu
a. Riwayat keluhan serupa: disangkalb. Riwayat mondok
: disangkalc. Riwayat OAT
: disangkald. Riwayat hipertensi
: disangkale. Riwayat kencing manis: disangkal
f. Riwayat asma
: disangkal
g. Riwayat alergi
: disangkal3. Riwayat Penyakit Keluarga
a. Riwayat keluhan serupa: disangkalb. Riwayat hipertensi
: disangkalc. Riwayat kencing manis: disangkal
d. Riwayat asma
: disangkal
e. Riwayat alergi
: disangkal4. Riwayat Sosial Ekonomi
a. CommunityPasien tinggal di lingkungan pedesaan yang padat penduduk dengan rumah antar tetanggan saling berdekatan. Hubungan pasien dengan tetangga dan keluarga dekat baik. Pasien jarang memperhatikan anggota keluaga atau tetangga yang memiliki keluhan serupa denganya yaitu batuk lama yang tidak kunjung sembuh.b. HomePasien tinggal bersama suami dan 1 anak pasien. Pasien. Rumah pasien memiliki 3 buah kamar tidur, satu ruang keluarga, satu ruang tamu, satu dapur dan satu kamar mandi. Dinding rumah terbuat dari tembok dan sebagian dari anyaman bambu, tanpa eternit, dan lantai plester. Pasien menyebutkan bahwa ventilasi dirumahnya tidak cukup banyak dan dirasa lembab serta pencahayaan yang kurang. Pasien juga mengaku jarang membuka jendela dirumahnyac. OccupationalPasien berumur 45 tahun dengan pendidikan terakhir SD. Pasien tidak bekerja. Tulang punggung keluarga ada pada suaminya.d. Personal habit
Pasien mengaku makan sehari 2-3 kali sehari, dengan nasi, sayur dan lauk pauk seadanya. Pasien mengaku tidak pernah mengkonsumsi alkohol dan merokok, ataupun mengkonsumsi obat-obatan terlarang.
III. OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum : sedangb. Kesadaran : composmentis, GCS E4M6V5 (15)c. BB: 42 kg
d. TB: 160 cme. IMT: 16,41 (underweight)f. Vital sign
- Tekanan Darah : 110/80 mmHg
- Nadi : 88 x/menit
- RR : 22 x/menit
- Suhu : 37,8 oCd. Status Generalis
1) Kepala
Bentuk : mesochepal, simetris, venektasi temporal (-) Rambut : warna hitam, mudah dicabut, tipis2) Mata
Palpebra
: edema (-/-) ptosis (-/-)
Konjungtiva
: anemis (+/+)
Sclera
: ikterik (-/-)
Pupil
: reflek cahaya (+/+) normal, isokor 3 mm3) Telinga
otore (-/-) deformitas (-/-) nyeri tekan (-/-) discharge (-/-)4) Hidung
nafas cuping hidung (-/-) deformitas (-/-) discharge (-/-) rinorhea (-/-)5) Mulut
bibir sianosis (-) bibir kering (-) lidah kotor (-)6) Leher
Trakhea
: deviasi trakhea (-/-)
Kelenjar lymphoid : tidak membesar, nyeri (-)
Kelenjar thyroid : tidak membesar
JVP
: nampak, tidak kuat angkat7) Dada
a) Paru
Inspeksi : bentuk dada simetris, ketinggalan gerak
(-)
Jejas (-)
Retraksi suprasternalis (-)
Retraksi intercostalis (-)
Retraksi epigastrik (-) Palpasi : vocal fremitus kanan = kiriketinggalan gerak (-) Perkusi : sonor pada kedua lapang paru kiriBatas paru hepar di SIC V LMCD Auskultasi : suara dasar vesikuler (+/+), wheezing (-/-)
Ronki basah kasar (+/+), ronki basah halus (-/-)b) Jantung
Inspeksi : ictus cordis nampak pada SIC V 2 jari medial LMCS Palpasi : ictus cordis teraba di SIC V 2 jari medial LMCS, tidak kuat angkat
Perkusi : batas jantung kanan atas di SIC II LPSDBatas jantung kiri atas di SIC II LPSS
Batas jantung kanan bawah di SIC IV LPSD
Batas jantung kiri bawah di SIC V 2 jari medial LMCS
Auskultasi : S1>S2, reguler, murmur (-), gallops (-)
8) Abdomen
Inspeksi : datar Auskultasi : bising usus (+) normal
Perkusi : timpani, pekak sisi (-), pekak alih (-)
Palpasi : supel, nyeri tekan (-), undulasi (-)
Hepar
: tidak teraba Lien
: tidak teraba9) Ekstrimitas
Superior : edema (-/-), sianosis (-/-), squama eritem palmaris dextra Inferior : edema (-/-), sianosis (-/-)
2. Pemeriksaan penunjang a. Laboratorium darah 10 Februari 2015Hb
: 8.9 gr/dlL
Leukosit: 13140 /ulH
Hematokrit : 27 %
L
Eritrosit: 4 juta/ul L
Trombosit: 471.000/ulH
MCV
: 67.9 fLL
MCH
: 22.3 pgL
MCHC
: 32.8 gr/dlL
Hitung Jenis
Eosinofil: 0,6 %L
Basofil
: 0,2 %N
Batang
: 0,5 %L
Segmen: 87,5 %H
Limfosit: 6 %
L
Monosit: 5.2 %N
Kimia Klinik
SGOT
: 52
H
SGPT
: 46
N
GDS
: 189
NMikrobiologi 7 Februari 2015BTA I : +1Epitel : +
Leukosit : +
b. Foto thoraks
Tampak bercak infiltrat pada kedua lapang paru terutama bagian paru sinistra. Tidak terdapat deviasi trakhea, tidak terdapat destruksi tulang, tidak terdapat kardiomegali (CTR