preparasi

9
M – I PERSIAPAN (PREPARASI) 1.1 Pembuatan Sampel Semen 1.1.1 Tujuan a. Pembuatan specimen yang akan digunakan untuk pengujian selanjutnya. b. Specimen yang akan digunakan merupakan cetakan semen berbentuk silinder dengan diameter sampel yang berbeda-beda, diantaranya : Sampel A (kecil) = 4,9 cm Sampel B (sedang) = 6,2 cm Sampel C (Besar) = 8,2 cm 1.1.2 Alat dan Bahan Adapun alat-alat yang digunakan adalah sebagai berikut : Peralon Plastik Ember Adukan Tali Rapia Sedangkan bahan yang digunakan adalah sebagai berikut : Semen Pasir Air 1.1.3 Prosedur

Upload: burhan-hamdani

Post on 01-Feb-2016

244 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

Preparasi Geomekanika

TRANSCRIPT

Page 1: Preparasi

M – I

PERSIAPAN (PREPARASI)

1.1 Pembuatan Sampel Semen

1.1.1 Tujuan

a. Pembuatan specimen yang akan digunakan untuk pengujian selanjutnya.

b. Specimen yang akan digunakan merupakan cetakan semen berbentuk

silinder dengan diameter sampel yang berbeda-beda, diantaranya :

Sampel A (kecil) = 4,9 cm

Sampel B (sedang) = 6,2 cm

Sampel C (Besar) = 8,2 cm

1.1.2 Alat dan Bahan

Adapun alat-alat yang digunakan adalah sebagai berikut :

Peralon Plastik

Ember

Adukan

Tali Rapia

Sedangkan bahan yang digunakan adalah sebagai berikut :

Semen

Pasir

Air

1.1.3 Prosedur

a. Siapkan terlebih dahulu peralon yang telah disediakan untuk masing-

masing ukuran.

b. Mencampur semen dengan pasir dan air untuk membuat adonen semen.

c. Masukan adonan semen tersebut kedalam peralon sesuai ukuran dan

perbandingan komposisi semennya.

d. Diamkan selama 1 minggu untuk selanjutnya dikeluarkan dari cetakan

peralon.

1.1.4 Hasil Akhir

Page 2: Preparasi

Hasil akhir dari pembuatan sampel ini adalah sampel yang terbuat dari

campuran semen dan pasir dengan perbandungan yang berbeda-beda dan

berbentuk silinder.

1.2 Pemotongan Sampel Semen

1.2.1 Tujuan

a. Pemotongan kedua ujung dari sampel yang belum sesuai dengan ukuran

yang diinginkan sekaligus meratakan kedua ujungnya.

b. Specimen berupa sampel semen yang berbentuk silinder dengan tinggi

sampel lebih dari atau sama dengan 2 kali diameter.

1.2.2 Peralatan yang Digunakan

Peralatan yang digunakan adalah mesin pemotong (cutting machine)

dengan penjang diameter pemotongnya 4 kali diameter core, digerakkan

dengan motor 3 fasa. Dilengkapi dengan aliran air yang berfungsi sebagai

pembilas dan untuk mendinginkan edge.

1.2.3 Prosedur

a. Core diletakkan horizontal disesuaikan dengan alas yang ada pada

setting mesin.

b. Kemudian batuan dijepit supaya sewaktu melakukan pemotongan sore

silinder tidak bergerak.

c. Air dialirkan dengan debit yang konstan sesuai dengan jenis batuan yang

akan dipotong.

d. Injak pedal pemotong untuk mendekatkan cutting edge dengan batuan

secara perlaha-lahan serta memperhatikan kemajuan edge dalam

pemotongan specimen.

e. Perhatikan kondisi pemotongan sampai sampel yang akan diambil sesuai

dengan ukuran yang dikehendaki.

1.2.4 Hasil Akhir

Hasil akhir dari pekerjaan pemotongan adalah core dengan panjang

minimal 2 kali diameter. Untuk mendapatkan sample yang siap dilakukan

pengujian akan dilakukan uji kerataan dan pengukuran diameter serta

tinggi sampel.

1.3 Pengukuran Kerataan Sampel

Page 3: Preparasi

1.3.1 Tujuan

Mengetahui kerataan di kedua ujung sample yang akan diuji.

1.3.2 Peralatan yang Digunakan

Peralatan yang akan digunakan alat uji kerataan permukaan yang

dilengkapi dengan dial gauge.

1.3.3 Prosedur

a. Sampel diletakkan horizontal disesuaikan dengan bentuk letak roda-roda

yang ada pada alat tersebut.

b. Kemudiann sampel dihimpitkan dengan panel kerataan yang ada dekat

dial gauge.

c. Perhatikan angka yang ditunjukkan denggan dial gauge, kemudian setel

gauge sehingga menunjukan angka 0.

d. Putar sampel sedikit demi sedikit dan perhatikan perubahan kerataannya

dilihat dari perubahan jarum gauge.

e. Syarat utama, jangan sampai dial gauge melebihi satu putaran atau

kemiringan sampel lebih dari 1 mm.

f. Jika dari uji kerataan diperoleh nilai melebihi dari 2 mm atau lebih, maka

dilakukan perataan dengan diamplas atau jika terlalu besar dilakukan

pemotongan ulang.

g. Lakukan prosedur a hingga e sampai didapatkan kerataan sample

maksimal kurang dari 1 mm.

1.3.4 Hasil Akhir

Diharapkan hasil akhir dari uji ini, mendapatkan sampel yang mempunyai

kerataan yang benar-benar seeuai dengan syarat uji selanjutnya.

1.4 Pengukura Diameter dan Tinggi Sampel

1.4.1 Tujuan

a. Mendapatkan ukuran sample batuan yang sesuai dengan syarat uni

selanjutnya.

b. Specimen berupa sampel semen yang berbentuk silinder dengan tinggi

sampel lebih dari atau sama dengan 2 kali diameter.

1.4.2 Peralatan

Alat yang digunakan adalah jenaka sorong dengan ketelitian tertentu.

1.4.3 Prosedur

Page 4: Preparasi

a. Lakukan pengukuran panjang sample sebanyak 3 kali pengukuran untuk

setiap sample.

b. Kemudian lakukan pengukuran diameter sample, minimal 3 kali

pengukuran setiap ujungnya.

c. Hasil pengukuran di lihat kembali, jika ada yang melebihi dari ukuran yang

diizinkan, maka harus dilakukan pemotongan kembali atau cukup

diamplas jika hanya sedikit.

1.4.4 Hasil Akhir

Diharapkan hasil akhir dari uji ini, mendapatkan core yang mempunyai

kerataan yang benar-benar sesuai dengan syarat uji selanjutnya.

1.5 Hasil Percobaan

Dari hasil praktikum preparasi ini, kelompok 1 (satu) menyiapkan

beberapa sampel dengan ukuran sesuai kebutuhan pengujian selanjutnya.

Persiapan sampel tersebut dilakukan dengan cara memotong sampel, meratakan

dan mengukur dimensi sampel.

Sumber : Praktikum GeomekanikaFoto 1.1

Proses Pemotongan Sampel

Page 5: Preparasi

Sumber : Praktikum GeomekanikaFoto 1.2

Proses Pengukuran Sampel

Berikut sampel yang telah disiapkan (preparasi), yang akan digunakan

dalam pengujian selanjutnya :

Sumber : Praktikum GeomekanikaFoto 1.3

Sampel Pengujian Point Load

Sumber : Praktikum GeomekanikaFoto 1.4

Sampel Pengujian Sifat Fisik

Page 6: Preparasi

Sumber : Praktikum GeomekanikaFoto 1.5

Sampel Pengujian Triaxial

Berikut dimensi sampel yang telah dilakukan preparasi :

Tabel 1.1Tabel Dimensi Sampel

No. Sampel PengujianDimensi

t (tinggi) d (diameter)1 UCS Sampel 1 (1 : 5) 13,5 cm 7,075 cm2 UCS Sampel 2 (1 : 3) 12,71 cm 5,66 cm3 Triaxial (1 : 3) 12,335 cm 5,36 cm4 Kuat Geser Sampel 1 10,435 cm 4,275 cm5 Kuat Geser Sampel 2 10,525 cm 4,275 cm6 Point Load Sampel 1 (Batuan Beku) 3,11 cm 4,345 cm7 Point Load Sampel 2 (Batuan Sedimen) 3,56 cm 4,190 cm8 KTTL 2,725 cm 4,215 cm

1.6 Kesimpulan

Dari hasil praktikum persiapan (preparasi) ini dilakukan preparasi sampel

untuk pengujian mekanika batuan, sampel yang di lakukan preparasi yakni untuk

pengujian UCS (Unconfined Compression Test) disiapkan 2 (dua) sampel,

sampel pertama dengan perbandingan semen dan pasir 1 : 5, dan sampel kedua

dengan perbandingan semen dan pasir 1 : 3.

Kemudian untuk pengujian triaxial dengan perbandingan semen dan pasir

1 : 3, pengujian kuat geser disiapkan 2 (dua) sampel, pengujian point load

disiapkan 2 (dua) sampel dengan sampel pertama sebagai batuan beku, dan

sampel kedua sebagai batuan sedimen. Dan untuk pengujian KTTL (Kuat Tarik

Tidak Langsung) disiapkan satu sampel.

DAFTAR PUSTAKA

Page 7: Preparasi

Zaenal, Ir.,MT., 2015, “DIKTAT PRAKTIKUM GEOMEKANIKA”, Laboratorium

Geomekanika Program Studi Teknik Pertambangan Fakultas Teknik

Universitas Islam Bandung, Bandung