prasarana jalan.pptx

Upload: syahrur-romadhona

Post on 05-Jan-2016

6 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Prasarana Jalan dan Penunjang

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUANA. LATAR BELAKANGSejarah perkembangan jalan raya yang pada mulanya dari berupa bekas jejak berubah menjadi jalan raya modern. Jalan dibuat karena manusia perlu bergerak dan berpindah-pindah dari suatu tempat ketempat lain untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Jejak jalan tersebut berfungsi sebgai penuntun arah dan menjadikan jejak jalan semakin melebar dikarenakan seringa berpindah-pindahnya mereka. Kemudian kurang lebih 5000 tahun yang lalu, manusia hidup berkelompok, untuk keperluan tukar menukar barang pokok mereka mulai menggunakan jalur jalan secara tetap yang berfungsi sebagai jalan prasarana sosial dan ekonomi. Dari sejarah perkembangan peradaban manusia dan dari berbagai penemuan para pakar transportasi tentang sejarah perkembangan jalan dapatlah diketahui bahwa :1. .Jalan pertama yang menggunakan 3500 SM. Penemuan ini perkerasan ditemukan didaerah Mesopotamia dipandang sebagai awal dari sejarah keberadaan jalan raya.2. Konstruksi jalan yang terdiri dari tanah asli dilapisi dengan batu kapur dan ditutup dengan batu bata ditemukan diantara Babilonia hingga Mesir yang diperkirakan dibangun 2500-2568 SM oleh raja Cheope yang berfungsi untuk mengangkut batu-batu besar dalam membangun Great Pyramid. 3. Permukan jalan yang diperkeras dari batu batuan ini ditemukan dipulau Crate (Kereta) Yunani yang dibuat kurang lebih 1500 SM. 4.4. Diwilayah Babilonia ditemukan permukaan jalan yang dibuat berlapis-lapis yaitu dari lapisan tanah dasar yang diatasnya disusun lapisan batu-batu besar, batu beronjol dicampur mortar, batu kerikil dan kemudian ditutup dengan batu Plat. Menuju jalan modern pada masa Kekaisaran Romawi yang mengalami kejayaan dalam membangun jalan pada tahun 753- 476 SM. Hal tersebut berdasarkan atas berbagai penemuan antara lain : a. Penemuan danau aspal Trinidad oleh Sir Walter Religh Tahun 1595, dimana dengan bahan temuan tersebut dapat dipergunakan untuk memperkeras lapisan permukaan jalan.

b. Pierre Marie Jereme Tresaquet dari Perancis memperkenalkan konstruksi jalan dari batu pecah pada periode th 1718 1796.

c. Metode perinsip desak diperkenalkan oleh orang Scotlandia yaitu pada tahun 1790 yaitu Thomas Telford, yaitu suatu konstruksi perkerasan jalan yang dibuat menurut jembatan lengkung dari batu belah, serta menambahkan susunan batu batu kecil diatasnya.

d. Tahun 1815 Jhon london Mc adams memperkenakan prinsip tumpang tindih atau konstruksi Makadam.

e. Penemuan mesin penggilas (stom roller) ditemukan th 1860 oleh LemoineB. RUMUSAN MASALAH1. Bagaimana cara mengetahui dan memahami tentang klasifikasi jalan?

2. Bagaimana cara memahami pengaturan lalu lintas melalui pengenalan komponen jalan?C. MANFAAT DAN TUJUAN Memberikan pengertian/pemahaman kepada masyarakat tentang klasifikasi jalan.

Memberikan edukasi kepada para pengguna jalan tentang muatan yang dizinkan berdasarkan kelas jalannya Menanamkan dan membangun kesadaran masyarakat untuk tertib dalam pengawasan rumija, ruwasja dan Damija Menyebarluaskan informasi tentang pentingnya memahami dan mematuhi peraturan melalui pemahaman komponen jalan.BAB IILANDASAN TEORIA. Pengertian JalanJalan sebagai bagian sistem transportasi nasional mempunyai peranan penting terutama dalam mendukung bidangekonomi, sosial dan budaya serta lingkungan dan dikembangkan melalui pendekatan pengembangan wilayah agar tercapai keseimbangan dan pemerataan pembangunan antar daerah,membentuk dan memperkukuh kesatuan nasional untuk memantapkan pertahanan dan keamanan nasional, serta membentuk struktur ruang dalam rangka mewujudkan sasaran pembangunan nasional ada beberapa pengertian jalan yang didapat dari berbagai literature diantaranya sebagai berikut :

Jalan adalah suatau prasarana perhubungan darat dalam bentuk apapun meliputi segala bagiannya termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukkan untuk manusia.

Jalan adalah serangkaian simpul atau ruang kegiatan yang dihubungkan oleh ruang lalu lintas hingga membentuk satu kesatuan sistem jaringan untuk keperluan penyelenggaraanlalu lintas dan angkutan jalan.

Jalan adalah prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan, termasuk bangunan pelengkap danperlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalu lintas, yang berada pada permukaan tanah, di atas permukaan tanah, dibawah permukaan tanah dan/atau air, serta di atas permukaan air, kecuali jalan kereta api, jalan lori, dan jalan kabel;(menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun2004 Tentang Jalan)

B. Fungsi JalanAdapun peranan jalan menurut Undang-Undang Republik IndonesiaNomor 38 Tahun 2004 Tentang Jalan yaitu:

Jalan sebagai bagian prasarana transportasimempunyai peran penting dalam bidang ekonomi, sosial budaya,lingkungan hidup, politik, pertahanan dan keamanan, sertadipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.

Jalan sebagai prasarana distribusi barang dan jasamerupakan urat nadi kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara.

Jalan yang merupakan satu kesatuan sistem jaringanjalan menghubungkan dan mengikat seluruh wilayah Republik Indonesia.Peranan jalan dan jaringan jalan adalah memeberikan akses ke rumah dan mobilitas pergerakan. Prasarana jalan digunakan untukmelayani lalulintas sarana angkutan yang menyangkut barang danorang/penumpang dari tempat asal ke tempat tujuan. Prasarana jalanberfungsi sebagai sektor pendorong berkembangnya sektor-sektor lainsebagai pendukung atau penghubung pada jenjang kota

BAB IIIKLASIFIKASI JALAN SERTA MANFAAT BAGI MASYARAKATA. Klasifikasi Jalan Raya

Klasifikasi jalan atau hirarki jalan adalah pengelompokan jalan berdasarkan fungsi jalan, berdasarkan administrasi pemerintahan dan berdasarkan muatan sumbu yang menyangkut dimensi dan berat kendaraan. Penentuan klasifikasi jalan terkait dengan besarnya volume lalu lintas yang menggunakan jalan tersebut, besarnya kapasitas jalan, keekonomian dari jalan tersebut serta pembiayaan pembangunan dan perawatan jalan.

Jalan umum menurut fungsinya di Indonesia dikelompokkan ke dalam jalan arteri, jalan kolektor, jalan lokal, dan jalan lingkungan. Klasifikasi fungsional seperti ini diangkat dari klasifikasi di Amerika Serikat dan Canada. Di atas arteri masih ada Freeway dan Highway.

Klasifikasi jalan fungsional di Indonesia berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku adalah:

Jalan Menurut Fungsi.

Jalan arteri

Jalan arteri merupakan jalan umum yang berfungsi melayani angkutan utama dengan ciri perjalanan jarak jauh, kecepatan rata-rata tinggi, dan jumlah jalan masuk dibatasi secara berdaya guna.

Jalan kolektor

Jalan kolektor merupakan jalan umum yang berfungsi melayani angkutan pengumpul atau pembagi dengan ciri perjalanan jarak sedang, kecepatan rata-rata sedang, dan jumlah jalan masuk dibatasi.

Jalan lokal

Jalan lokal merupakan jalan umum yang berfungsi melayani angkutan setempat dengan ciri perjalanan jarak dekat, kecepatan rata-rata rendah, dan jumlah jalan masuk tidak dibatasi.

Jalan lingkungan

Jalan lingkungan merupakan jalan umum yang berfungsi melayani angkutan lingkungan dengan ciri perjalanan jarak dekat, dan kecepatan rata-rata rendah.

Pengelompokan jalan dimaksudkan untuk mewujudkan kepastian hukum penyelenggaraan jalan sesuai dengan kewenangan Pemerintah dan pemerintah daerah. Jalan umum menurut statusnya dikelompokkan ke dalam jalan nasional, jalan provinsi, jalan kabupaten, jalan kota, dan jalan desa.

Jalan Menurut status Jalan nasional

Jalan nasional merupakan jalan arteri dan jalan kolektor dalam sistem jaringan jalan primer yang menghubungkan antar ibukota provinsi, dan jalan strategis nasional, serta jalan tol.

Jalan provinsi

Jalan provinsi merupakan jalan kolektor dalam sistem jaringan primer yang menghubungkan ibukota provinsi dengan ibukota kabupaten/kota, atau antar ibukota kabupaten/kota, dan jalan strategis provinsi.

Jalan kabupaten

Jalan kabupaten merupakan jalan lokal dalam sistem jaringan jalan primer yang tidak termasuk dalam jalan nasional dan jalan provinsi, yang menghubungkan ibukota kabupaten dengan ibukota kecamatan, antaribukota kecamatan, ibukota kabupaten dengan pusat kegiatan lokal, antarpusat kegiatan lokal, serta jalan umum dalam sistem jaringan jalan sekunder dalam wilayah kabupaten, dan jalan strategis kabupaten.

Jalan kota

Jalan kota adalah jalan umum dalam sistem jaringan sekunder yang menghubungkan antarpusat pelayanan dalam kota, menghubungkan pusat pelayanan dengan persil, menghubungkan antara persil, serta menghubungkan antarpusat permukiman yang berada di dalam kota.

Jalan desa

Jalan desa merupakan jalan umum yang menghubungkan kawasan dan/atau antarpermukiman di dalam desa, serta jalan lingkungan.

Klasifikasi berdasarkan muatan sumbuDistribusi beban muatan sumbu ke badan jalan

Untuk keperluan pengaturan penggunaan dan pemenuhan kebutuhan angkutan, jalan dibagi dalam beberapa kelas yang didasarkan pada kebutuhan transportasi, pemilihan moda secara tepat dengan mempertimbangkan keunggulan karakteristik masing-masing moda, perkembangan teknologi kendaraan bermotor, muatan sumbu terberat kendaraan bermotor serta konstruksi jalan. Pengelompokkan jalan menurut muatan sumbu yang disebut juga kelas jalan, terdiri dari:

Jalan Menurut Kelas Kelas I

Kelas jalan ini mencakup semua jalan utama dan dimaksudkan untuk dapat melayani lalu lintas cepat dan berat. Dalam komposisi lalu lintasnya tak terdapat kendaraan lambat dan kendaraan tak bermotor. Jalan raya dalam kelas ini merupakan jalan-jalan raya yang berjalur banyak dengan konstruksi perkerasan dari jenis yang terbaik dalam arti tingginya tingkatan pelayanan terhadap lalu lintas.

Kelas II

Kelas jalan ini mencakup semua jalan-jalan sekunder. Dalam komposisi Ialu lintasnya terdapat lalu lintas lambat. Kelas jalan ini, selanjutnya berdasarkan komposisi dan sifat lalu lintasnya, dibagi dalam tiga kelas, yaitu: IIA, IIB dan IIC.

Kelas IIA

Adalah jalan-jalan raya sekuder dua jalur atau lebih dengan konlstruksi permukaan jalan dari jenis aspal beton (hot mix) atau yang setaraf, di mana dalam komposisi lalu lihtasnya terdapat kendaraan lambat tapi, tanpa kendaraan tanpa kendaraan yang tak bermotor. Untuk lalu lintas lambat, harus disediakan jalur tersindiri.

Kelas IIB

Adalah jalan-jalan raya sekunder dua jalur dengan konstruksi permukaan jalan dari penetrasi berganda atau yang setaraf di mana dalam komposisi lalu lintasnya terdapat kendaraan lambat, tapi tanpa kendaraan yang tak bermotor.

Kelas IIC

Adalah jalan-jalan raya sekunder dua jalur dengan konstruksi permukaan jalan dari jenis penetrasi tunggal di mana dalam komposisi lalu lintasnya terdapat kendaraan lambat dari kendaraan tak bermotor.

Kelas III

Kelas jalan ini mencakup semua jalan-jalan penghubung dan merupakan konstruksi jalan berjalur tunggal atau dua. Konstruksi permukaan jalan yang paling tinggi adalah pelaburan dengan aspal.

NoFungsi JalanPersyaratan Teknis

1Arteri Primer1. Didesain berdasarkan kecepatan rencana paling rendah 60 km/jam dan lebar badan jalan paling sedikit 11 meter.

2. Mempunyai kapasitas yang lebih besar daripada volume lalu lintas rata-rata (V/C < 1)

3. Lalu lintas jarak jauh tidak boleh terganggu oleh lalulintas ulang alik, lalulintas lokal, dan kegiatan lokal

4. Jumlah jalan masuk dibatasi sedemikian rupa sehingga persyaratan butir (1), (2), (3) terpenuhi

5. Persimpangan sebidang dengan pengaturan tertentu harus memenuhi ketentuan pada butir (1), (2), dan (3) terpenuhi

6. Tidak boleh terputus ketika memasuki kawasan perkotaan

2Kolektor Primer1. Didesain berdasarkan kecepatan rencana paling rendah 40 km/jam dan lebar badan jalan paling sedikit 9 meter.

2. Mempunyai kapasitas yang lebih besar daripada volume lalu lintas rata-rata (V/C < 1)

3. Jumlah jalan masuk dibatasi dan direncanakan sehingga ketentuan butir (1), (2), (3) terpenuhi

4. Persimpangan sebidang dgn pengaturan tertentu harus memenuhi ketentuan butir (1),(2),(3)

5. Tidak boleh terputus ketika memasuki kawasan perkotaan

3Lokal Primer1. Didesain berdasarkan kecepatan rencana paling rendah 20 km/jam dan lebar badan jalan paling sedikit 7,5 meter

2. Tidak boleh terputus ketika memasuki kawasan perdesaan

4Lingkungan Primer Jika diperuntukkan bagi kendaraan bermotor beroda 3 (tiga) atau lebih, maka didesain berda- sarkan kecepatan rencana paling rendah 15 km/jam dan lebar badan jalan minimal 6,5 m

Jika tidak diperuntukkan bagi kendaraan bermotor beroda 3 (tiga) atau lebih harus mempunyai lebar badan jalan paling sedikit 3,5 meter.

NoFungsi JalanPersyaratan Teknis

1Arteri sekunder 1. Didesain berdasarkan kecepatan rencana paling rendah 30 km/jam dan lebar badan jalan paling sedikit 11 meter.

2. Mempunyai kapasitas yang lebih besar daripada volume lalu lintas rata-rata (V/C < 1)

3. Lalu lintas cepat tidak boleh terganggu oleh lalu lintas lambat.

4. Persimpangan sebidang dengan pengaturan tertentu harus dapat memenuhi ketentuan butir (1), (2) dan (3)

2Kolektor sekunder1. Didesain berdasarkan kecepatan rencana paling rendah 20 km/jam dan lebar badan jalan paling sedikit 9 meter

2. Mempunyai kapasitas yang lebih besar daripada volume lalu lintas rata-rata (V/C < 1)

3. Lalu lintas cepat tidak boleh terganggu oleh lalu lintas lambat

4. Persimpangan sebidang dengan pengaturan tertentu harus memenuhi ketentuan ketentuan butir (1), (2) dan (3)

3Lokal sekunderDidesain berdasarkan kecepatan rencana paling rendah 10 km/jam dan lebar badan jalan paling sedikit 7,5 meter.

4Lingkungan sekunder1. Jika diperuntukkan bagi kendaraan bermotor beroda 3 (tiga) atau lebih, maka didesain berdasarkan kecepatan rencana paling rendah 10 km/jam dan lebar badan jalan paling sedikit 6,5 meter

2. Jika tidak diperuntukkan bagi kendaraan bermotor beroda 3 (tiga) atau lebih harus mempunyai lebar badan jalan paling sedikit 3,5 meter.

B. Manfaat Jalan Raya Bagi Masyarakat Untuk mempermudah masyarakat menuju ke suatu tempat dengan cepat.

Mempermudah menjual hasil perkebunan masyarakat.

Memajukan Suatu desa atau daerah.

Masyrakat dapat menjalankan aktivitasnya dengan lancer.

Dan masih banyak manfaat

Dan masih banyak manfaat dari jalan raya.

Akhir-akhir ini kita sering melihat banyak kendaraan yang berlalu lalang di jalan raya. Banyaknya kendaraan ini terkadang membuat jalan menjadi semakin padat dari hari kehari, bahkan tidak jarang banyak pengemudi jalan yang ugal-ugalan saat berkendara. Kepadatan jalan raya yang tidak diimbangi dengan pengetahuan berkendara dapat menimbulkan kecelakaan, kecelakaan di jalan raya bukan hanya disebabkan oleh kurangnya pengetahuan pengendara dalam berkendara, tetapi juga disebabkan karena kondisi jalan yang kurang baik. Kerusakan jalan ini seperti berupa retak-retak (cracking), berupa gelombang (corrugation), juga kerusakan berupa alur/cekungan arah memanjang jalan sekitar jejak roda kendaraan (rutting) ada juga berupa genangan aspal dipermukaan jalan (bleeding), dan ada juga berupa lobang-lobang (pothole). Kerusakan tersebut bisa terjadi pada muka jalan yang menggunakan beton aspal sebagai lapis permukaannya. Kerusakan jalan seperti ini biasanya disebabkan oleh berbagai faktor misalnya, akibat beban roda kendaraan berat yang lalulalang (berulang-ulang), kondisi muka air tanah yang tinggi, akibat dari salah pada waktu pelaksanaan, dan juga bisa akibat kesalahan perencanaan.

Sekarang timbul pertanyaan kita, apa penyebab dari masing-masing kerusakan tersebut?

Penyebab kerusakan jalan adalah akibat beban roda kendaraan berat yang lalulalang (berulang-ulang), kondisi muka air tanah yang tinggi, akibat dari salah pada waktu pelaksanaan, dan juga bisa akibat kesalahan perencanaan.

Kita ambil salah satu bentuk kerusakan yang sering kita jumpai dan kerusakan tersebut sangat tidak nyaman untuk dilalui adalah kerusakan berlubangnya jalan, bahkan jalan yang bisa menyerupai kubangan kerbau (tempat mandi kerbau dengan lumpur) yang hal ini sering kita lihat disawah. Jelas penyebab utama adalah air. Jika sistim drainase sepanjang jalan tidak sempurna, termasuk perawatannya, maka air akan naik, bahkan bisa menggenangi jalan.

Daya dukung tanah pada badan jalan sangat dipengaruhi oleh kandungan air yang ada dalam tanah tersebut. Jika kandungan air optimum sudah terlewati maka daya dukung tanah akan menurun,apalagi jika sampai muka jalan tergenang maka kondisi saturated akan terjadi. Daya lekat antar butiran tanah menjadi sangat kecil bahkan bisa tidak ada sama sekali, gesekan antar partikal sangat menurun dan saling mengunci antar butiran sudah tidak bekerja. Pada kondisi ini kemampuan tanah mendukung beban boleh dikatakan sangat-sangat kecil. Sedangkan kendaraan tetap akan lewat, akibat beban kendaraan yang menekan muka jalan maka terjadilah pelepasan ikatan antar butiran pada tanah, dan akan mengakibatkan permukaan jalan menjadi pecah dan amblas. Nah inilah proses awal kerusakan jalan tersebut.

Oleh karena itu hampir setiap selesainya musim hujan akan nampak banyak jalan yang mengalami kerusakan, mulai dari lobang kecil sampai berlobang yang sangat besar. Jelas ini diakibatkan dari kondisi drainase yang tidak sempurna. Inilah yang sering dihebohkan yang terjadi dijalanan. Memang banyak cara mengatasi kerusakan jalan. Nah sempurnakanlah sistim drainase sepanjang jalan agar muka air tanah tidak naik, untuk memperkecil terjadinya kerusakan jalan.

Kerusakan seperti ini biasanya kurang mendapat perhatian dari pemerintah, terbukti dengan dibiarkannya kerusakaan ini selama berbulan-bulan lamanya. Kerusakan jalan yang terjadi di antara jalan tanah karo-kutacane, merupakan kerusakan yang parah di daerah tersebut, karena hampir seluruh jalan yang kita lewati mengalami kerusakan. Dimana jalur ini dibilang jalur utama yang menghubungkan antara daerah Sumatra Utara dengan Aceh Tenggara, tapi dari bulan-bulan kemarin tidak ada batang hidung pemerintah untuk memperbaiki kerusakaan ini padahal jalan tersebut sudah tidak layak lagi dilalui kendaraan sebab kendaran besar seperti truck dan trailer sering terperosok kedalam lubang-lubang jalan yang rusak sehingga sering menyebabkan kemacetan panjang . kerusakan jalan di daerah ini seperti kerusakan jalan pada umumnya, banyak jalan yang berlubang, retak buaya, bahkan kerusakan jalan ini jika hujan turun air bisa menggenangi jalan tersebut dan tak jarang kerusakan ini nampak seperti kolam ikan dan sering juga terjadi tanah lonsor. Kerusakan jalan di daerah ini juga sering merengut nyawa seseorang, karena pada dasarnya jika hujan tiba maka airpun akan menggenang dan lubang di jalan tidak terlihat akhirnya pengendara motor banyak yang mengalami kecelakaan di daerah ini. Selain itu kerusakan jalan ini bisa mengakibatkan kemacetan. Meski jalan ini tidak segera diperbaiki oleh pemerintah, masyarakat juga tidak bisa menyalahkan pemerintah sepenuhnya, seperti yang telah tertulis diatas bahwa kerusakaan jalan raya ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, kerusakan jalan yang dikarenakan beban kendaraan yang berlebih misalnya dari sini bisa terlihat bahwa kerusakan jalan itu juga disebabkan oleh penggendara sendiri. Untuk itu sebagai warga negara yang baik masyarakat harus bisa menunjukkan perannya untuk membantu pemerintah dalam mengatasi masalah ini. Karena pada dasarnya masyarakat sebagai warga negara yang memiliki peran untuk mengontrol pemerintahan agar tidak berbuat sewenang-wenang. Serta masyarakat juga membutuhkan bantuan dari pihak swasta untuk mengatasi masalah ini. Karena jalan raya ini milik umum yang perlu dijaga dan dirawat. Pengguna jalan dan pemerintah harus bisa sama-sama melindungi apa yang telah ada. Jika kerusakan ini dibiarkan berlarut-larut di takutkan akan menyebabkan kecelakaan, serta bisa memutus jalur hubungan antara daerah satu dengan daerah yang lain. Pikirkan apa yang mampu masyarakat berikan untuk pemerintah, jangan pikirkan apa yang masyarakat dapat dari pemerintah. Berdasarkan pemaparan tersebut maka penulis mengangkat judul Peran-peran pemerintah dalam Perbaikan Kerusakan jalan dan kesadaran masyarakat yang mau menjaga jalan yang Menghubungkan Sumatera Utara dengan Aceh Tenggara

BAB IV

KOMPONEN PRASARAN JALAN1. RAMBU-RAMBU LALU LINTAS

Menurut Petunjuk Perambuan Sementara Selama Pelaksanaan Pekerjaan Jalan No. 003/T/Bnkt/1990.

Secara umum pengertian rambu-rambu lalu lintas adalah tanda-tanda, alat, benda yang digunakan untuk menyampaikan pesansebagai piranti pengaturan lalu litnas jalan raya. Berdasarkan jenis pesan yang disampaikan, rambu lalu lintas dapat dikelompokkan menjadi rambu-rambu seperti berikut :

Rambu Peringatan

Rambu Petunjuk

Rambu Larangan & Perintah 2.TEMPAT PERHENTIAN KENDARAAN PENUMPANG UMUM (TPKPU)

Tempat perhentian kendaraan penumpang umum (TPKPU) terdiri darihalte dan tempat perhentian bus.

Halte adalah tempat perhentian kendaraan penumpang umum untuk menurunkan dan/atau menaikkanpenumpang yang dilengkapi dengan bangunan.

Tempat perhentian bus (bus stop) adalah tempat untuk menurunkan dan/atau menaikkan penumpang(selanjutnya disebut TPB)

Tujuan dari perekayasaan tempat perhentian kendaraan penumpang umum(TPKPU) adalah:

1. menjamin kelancaran dan ketertiban arus lalu lintas;

2. menjamin keselamatan bagi pengguna angkutan penumpang umum

3. menjamin kepastian keselamatan untuk menaikkan dan/ataumenurunkan penumpang;

4. memudahkan penumpang dalam melakukan perpindahan moda angkutan umum atau bus 3. FASILITAS PEJALAN KAKI

Menurut Peraturan Pemerintah tentang Tata Cara Perencanaan Fasilitas Pejalan Kaki Di Kawasan Perkotaan Jalan No.: 011/T/Bt/1995.

Adalah semua bangunan yang disediakan untuk pejalan kaki guna memberikan pelayanan kepada pejalan kaki sehingga dapat meningkatkan kelancaran, keamanan dan kenyamanan pejalan kaki

Fasilitas meliputi :

Trotoar ( Pedestrian, jalan trotoar taman

Jembatan Penyeberangan

Zebra Cross

Pelican Cross

Terowongan dsb.4. PARKIR KENDARAAN

Parkir adalah keadan tidak bergerak suatu kendaraan yang tidak bersifat sementara. Kendaraan menggunakan jalan umum tentu dengan maksud tertentu. Ia bergerak atas kehendak dan kemauanmanusia sehubungan dengan kegiatan manusia tsb. Kita tahu bahwa kendaraan tidak mungkin bergerak terus menerus. Pada suatu saat ia harus berhenti untuk sementara atau berhenti cukup lama yang disebut parkir. Tempat parkir ini harus ada pada saat akhir atau tujuan perjalanan sudah dicapai.

Luas yang dibutuhkan untuk pelataran parkir bergantung pada dua hal pokok, yaitu ukuran kendaraan yang diperkirakan parkir dansudut parkir. Sudut parkir yang digunakan umumnya adalah 00, 300,450,600 dan 900. 5. PENERANGAN JALAN UMUM Menurut Peraturan Pemerintah tentang Spesifikasi Lampu PeneranganJalan Perkotaan No. 12/S/Bnkt/ 1991,

Lampu penerangan jalan adalah bagian dari bangunan pelengkap jalan yang dapat diletakkan/dipasang di kiri/kanan jalan dan atau di tengah (di bagian median jalan) yang digunakan untuk menerangi jalan maupun lingkungan di sekitar jalan yang diperlukan termasuk persimpangan jalan (intersection), jalan layang(interchange, overpass, fly over), jembatan dan jalan di bawah tanah(underpass, terowongan). Lampu penerangan yang dimaksud adalah suatu unit lengkap yang terdiri dari sumber cahaya (lampu/luminer),elemen-elemen optik (pemantul/reflector, pembias/refractor,penyebar/diffuser). Elemen-elemen elektrik (konektor ke sumber tenaga/power supply. dll.), struktur penopang yang terdiri dari lenganpenopang, tiang penopang vertikal dan pondasi tiang lampu

Fungsi dari Lampu PJU antara lain : Untuk meningkatkan keselamatan dan kenyamanan pengendara, khususnya untuk mengantisipasi situasi perjalanan pada malam hari.

Memberi penerangan sebaik-baiknya menyerupai kondisi di siang hari.

Untuk keamanan lingkungan atau mencegah kriminalitas. Untuk memberikan kenyamanan dan keindahan lingkungan jalan.

6. MARKA JALAN

Sebagaimana telah dijelaskan pada pasal 19 s/d 26 PP Nomor 43 Tahun 1993 tentang Prasarana Lalu Lintas Jalan, maka sesuai pasal 27 ketentuan marka jalan mengenai bentuk, ukuran, warna,tatacara penempatan, persyaratan, penggunaan dan penghapusan dijelaskan dalam Kepmenhub

Marka jalan adalah suatu tanda yang berada di permukaan jalan atau diatas permukaan jalan yang meliputi peralatan atau tanda yangberbentuk garis membujur, garis melintang, garis serong serta lambang lainnya yang berfungsi untuk mengarahkan arus lalu lintas dan membatasi daerah kepentingan lalu lintas

Macam Marka Jalan menurut fungsinya antara lain :

1. Marka membujur adalah tanda yang sejajar dengan sumbujalan.

2. Marka melintang adalah tanda yang tegak lurus terhadap sumbu jalan.

3. Marka serong adalah tanda yang bembentuk tanda yang membentuk garis utuh yang tidak termasuk dalam pengertian marka membujur atau marka melintang, untuk menyatakan suatu daerah permukaan jalan yang bukan merupakan jalur lalulintas kendaraan

4. .Marka lambang adalah tanda yang mengandung arti tertentu untuk menyatakan peringatan, perintah dan larangan untuk

BAB IVPENUTUP KESIMPULANPerkembangan pembangunan jalan makin pesat setiap tahunnya seiring dengan bertambahnya tingkat kepadatan lalu lintas, maka dari itu setiap pengguna jalan diharapkan memahami setiap klasifikasi jalan agar jalan raya dilalui berdasarkan kelas jalannya agar umur dari jalan tersebut tercapai sesuai dengan rencananya. SARANBerdasarkan data diatas maka diharapkan pemerintah melalui stakeholdernya mampu memberikan pemahaman melalui program-programnya14