PRAPENUNTUTAN PRAPENUNTUTAN PENUNTUTAN PENUNTUTAN

SURAT DAKWAANSURAT DAKWAAN

PRAPENUNTUTANPRAPENUNTUTANA. A. Alasan Prapenuntutan: Alasan Prapenuntutan:

• Pembedaan secara fungsionalPembedaan secara fungsional• Adanya kompartemental dalam Adanya kompartemental dalam

pelaksanaan tugas penyidikan dan pelaksanaan tugas penyidikan dan penuntutan yang dilakukan oleh Polisi penuntutan yang dilakukan oleh Polisi dan Jaksa dan Jaksa

B. B. Pengertian: KUHAP tidak menjelaskan Pengertian: KUHAP tidak menjelaskan (Ps.14 B) (Ps.14 B)

C. C. Proses Penyerahan Perkara (Ps. 110 jo. Ps. Proses Penyerahan Perkara (Ps. 110 jo. Ps. 138 KUHAP)138 KUHAP)

D. D. Tahap Prapenuntutan (Ps. 8 ayat (3) Tahap Prapenuntutan (Ps. 8 ayat (3) KUHAP):KUHAP):Tahap 1: BAPTahap 1: BAPTahap 2: Tanggung Jawab atas BB & TSKTahap 2: Tanggung Jawab atas BB & TSK

E. Syarat kelengkapan berkas:E. Syarat kelengkapan berkas:

1.1. Kelengkapan FormilKelengkapan FormilPejabat yang berwenang, syarat kepangkatan, Keabsahan Pejabat yang berwenang, syarat kepangkatan, Keabsahan

tindakan penyidik, Identitas, Delik aduan harus ada tindakan penyidik, Identitas, Delik aduan harus ada pengaduan dari pihak yang berhak melakukan, Berkas pengaduan dari pihak yang berhak melakukan, Berkas pembuktian/alat bukti,misalnya visum, labkrim? Dst.pembuktian/alat bukti,misalnya visum, labkrim? Dst.

2.2. Kelengkapan MateriilKelengkapan Materiil PMH (secara formil dan materiil), Adanya kesalahan, Kejelasan, PMH (secara formil dan materiil), Adanya kesalahan, Kejelasan,

peran dan kualitas pelaku, Apakah TP termasuk TP khusus peran dan kualitas pelaku, Apakah TP termasuk TP khusus atau tidak? Splitz/digabung?atau tidak? Splitz/digabung?

F. Kelemahan dalam F. Kelemahan dalam Prapenuntutan: tidak ada sanksiPrapenuntutan: tidak ada sanksi

PENUNTUTANPENUNTUTAN

A. A. Pengertian: Pasal 1 butir 7 KUHAP Pengertian: Pasal 1 butir 7 KUHAP

B. B. Kewenangan: Kewenangan: 1. KUHAP: Psl. 13 jo. 137 KUHAP1. KUHAP: Psl. 13 jo. 137 KUHAP a. Pada Dasarnya PU a. Pada Dasarnya PU

b. Penyidik atas Kuasa PU: b. Penyidik atas Kuasa PU: Ps. 205 Ps. 205 KUHAPKUHAP

2. 2. UU Luar KUHAP: UU Luar KUHAP: a. HAM berat: a. HAM berat: PU Ad HocPU Ad Hoc b. Tipikor: b. Tipikor: Jaksa pada KPKJaksa pada KPK

c. Pengadilan Militerc. Pengadilan Militer: Oditur: Oditur

C. Tugas dan Kewenangan PU: Ps. C. Tugas dan Kewenangan PU: Ps. 14 KUHAP14 KUHAP Membuat surat dakwaanMembuat surat dakwaan Melakukan penuntutanMelakukan penuntutan Menutup perkara Menutup perkara

Demi Kepentingan Hukum (Psl 140 (2))Demi Kepentingan Hukum (Psl 140 (2)) Tidak cukup buktiTidak cukup bukti Bukan perkara pidanaBukan perkara pidana Ditutup demi hukum Ditutup demi hukum

Demi Kepentingan Umum/ asas Demi Kepentingan Umum/ asas oportunitas JA oportunitas JA

Melaksanakan ketetapan hakim Melaksanakan ketetapan hakim

SURAT DAKWAANSURAT DAKWAANPengertian:Pengertian:

suatu surat atau akte yang memuat suatu surat atau akte yang memuat suatu rumusan dari tindak pidana yang suatu rumusan dari tindak pidana yang didakwakan, yang sementara dapat didakwakan, yang sementara dapat disimpulkan dari surat-surat disimpulkan dari surat-surat pemeriksaan pendahuluan yang pemeriksaan pendahuluan yang merupakan dasar bagi hakim untuk merupakan dasar bagi hakim untuk melakukan pemeriksaan, yang bila melakukan pemeriksaan, yang bila ternyata cukup terbukti, terdakwa ternyata cukup terbukti, terdakwa dapat dijatuhi hukuman (A.Karim dapat dijatuhi hukuman (A.Karim Nasution: 1972)Nasution: 1972)

SD SD berisi sekurang-kurangnya meliputi: berisi sekurang-kurangnya meliputi: 1. 1. identitas terdakwaidentitas terdakwa.. 2. 2. uraianTP yang meliputi kronologi,uraianTP yang meliputi kronologi,

tempat, dan waktu TPtempat, dan waktu TP.. 3. 3. peraturan per-UU yang dilanggar peraturan per-UU yang dilanggar

SYARAT S.SYARAT S.DD

A. A. Syarat formil : Pasal 143 ayat 2 a KUHAPSyarat formil : Pasal 143 ayat 2 a KUHAP (Identitas).(Identitas).

B. B. Syarat materill : Pasal 143 ayat 2 b KUHAPSyarat materill : Pasal 143 ayat 2 b KUHAP, , mengenai:mengenai:

Uraian ttg:Uraian ttg: Tempus Delicti dan Locus DelictiTempus Delicti dan Locus Delicti Concursus Idealis dan Concursus RealisConcursus Idealis dan Concursus Realis- ((Dakwaan TunggalDakwaan Tunggal//Dakwaan AlternatifDakwaan Alternatif- Dakwaan SubsidiaritasDakwaan Subsidiaritas/ / DDwnwn Kombinasi Kombinasi Inti DelikInti Delik

Akibat Syarat tdk dipenuhi:Akibat Syarat tdk dipenuhi:

Syarat Formil tidak terpenuhi: Syarat Formil tidak terpenuhi: mengakibatkan SD tidak dapat diterima mengakibatkan SD tidak dapat diterima (Niet Onvankelijk Verklaard/ NO)(Niet Onvankelijk Verklaard/ NO)

Syarat Materiil tidak terpenuhi:Syarat Materiil tidak terpenuhi:

mengakibatkan SD batal demi hukum.mengakibatkan SD batal demi hukum.

1. pembatalan dalam arti formil1. pembatalan dalam arti formil

2. pembatalan dalam arti materil 2. pembatalan dalam arti materil

Cara Membuat SDCara Membuat SD

DigabungDigabung

(Pasal 141 KUHAP). Contoh Kasus: 1 (Pasal 141 KUHAP). Contoh Kasus: 1 TP, 2/lebih TP, locus sama/beda.TP, 2/lebih TP, locus sama/beda.

Dipisahkan /splitzingDipisahkan /splitzing

(Pasal 142 KUHAP). Contoh Kasus:2 (Pasal 142 KUHAP). Contoh Kasus:2 Tdw/lebih, 1/lebih TP (Deelneming)Tdw/lebih, 1/lebih TP (Deelneming)

Macam Surat DakwaanMacam Surat Dakwaan

SD TunggalSD Tunggal SD AlternatifSD Alternatif SD Primair Subsidair atau SD Primair Subsidair atau

SD SubsidairitasSD Subsidairitas SD KumulatifSD Kumulatif SD KombinasiSD Kombinasi

S. Dakwaan TunggalS. Dakwaan Tunggal

satu pelaku, satu pelaku, dengan satu perbuatan, dengan satu perbuatan, satu tindak Pidana/ 1 pasal yang satu tindak Pidana/ 1 pasal yang

diancamkan, dan diancamkan, dan PU yakin/tidak ada keraguan akan PU yakin/tidak ada keraguan akan

Pasal yang dilakukan oleh Pelaku. Pasal yang dilakukan oleh Pelaku. Pembuktian: 1 xPembuktian: 1 x

S. Dakwaan AlternatifS. Dakwaan Alternatif

Jika PU memiliki keraguan mengenai Jika PU memiliki keraguan mengenai perbuatan terdakwa/ TP nya/Pasal perbuatan terdakwa/ TP nya/Pasal yang diancamkan. yang diancamkan.

Ciri2: kata “ATAU”Ciri2: kata “ATAU” Dakwaan yang satu “mengecualikan Dakwaan yang satu “mengecualikan

dakwaan yang lain” dakwaan yang lain” Pembuktian bisa sekaligus/1-1Pembuktian bisa sekaligus/1-1 Mis: Pencurian (362) atau Penadahan Mis: Pencurian (362) atau Penadahan

(480)(480)

S. Dakwaan Primair SubsidairS. Dakwaan Primair Subsidair

Dua/lebih dakwaan yang disusun Dua/lebih dakwaan yang disusun berurutan (ancaman hukumannya)berurutan (ancaman hukumannya)

Dakwaan yang 1 menggantikan Dakwaan yang 1 menggantikan dakwaan berikutnyadakwaan berikutnya

Pembuktian: PrioritasPembuktian: Prioritas Mis: Primair: 340 KUHPMis: Primair: 340 KUHP

Subsidair: 338 KUHPSubsidair: 338 KUHP

Lebih subsidair 351 (3)Lebih subsidair 351 (3)

S. Dakwaan Kumulatif S. Dakwaan Kumulatif

Pasal 141 KUHAP ttg PenggabunganPasal 141 KUHAP ttg Penggabungan Satu pelaku melakukan: beberapa TP yang Satu pelaku melakukan: beberapa TP yang

sama/berbeda sama/berbeda Atau beberapa pelaku melakukan beberapa TPAtau beberapa pelaku melakukan beberapa TP Keuntungan: Biaya RinganKeuntungan: Biaya Ringan Pemidanaan:TP Sejenis, TP tidak sejenis, Pemidanaan:TP Sejenis, TP tidak sejenis,

Pelanggaran+kejahatanPelanggaran+kejahatan Mis: Mis: Ke-1: 340 KUHPKe-1: 340 KUHP

Ke-2: 362 KUHPKe-2: 362 KUHP Ke-3: 285 KUHPKe-3: 285 KUHP

S. Dakwaan KombinasiS. Dakwaan Kombinasi

Kombinasi antara: SD. Tunggal, SD. Kombinasi antara: SD. Tunggal, SD. Alternatif, SD. Subsidairitas, SD Alternatif, SD. Subsidairitas, SD Kumulatif. Kumulatif.