praktikum sosum 3.docx
DESCRIPTION
praktikum sosum 3TRANSCRIPT
Senin, 25 Februari 2013 Mk. Sosiologi UmumPraktikum ke-3 Ruangan RK CCR 2.16
Interaksi dan Proses SosialIsmi Nurfaizah / G34120074
Gerland Akhmadi / A24100197Struktur Interaksi Kelompok Elit dalam Pembangunan
Penelitian di Tiga Desa SantriSunyoto Usman
Kelompok elit merupakan agen perubahan yang menjembatani antara pemerintah dan masyarakat. Definisi elit yaitu kelompok kecil dalam masyarakat yang disegani, dihormati, kaya, dan punya kekuasaan. Tujuan penelitian ini mengidentifikasi struktur interaksi elit dalam mengimplementasi pembangunan pedesaan. Penelitian ini hanya mengamati tiga macam proyek pembangunan: Supra Insus Padi, Tebu Rakyat Intensifikasi, dan Bantuan Desa. Tiga pendekatan yang dilakukan yaitu positional approach, reputational approach, decisional approach. Kesimpulannya interaksi sosial kelompok elit desa (pamong desa, pemuka agama, dan petani kaya) harus bahu membahu dalam kegiatan pembangunan.
Tolong Bantu Perbaiki Pertanian KamiMuhammad Syaifullah
Pertemuan jagawana yang dipimpin Ade Suharso dengan beberapa tokoh masyarakat di Kondolo terjadi akibat konflik pembukaan hutan di wilayah konservasi TN Kutai wilayah Tanjung Limau. Pembukaan hutan ini terjadi akibat masyarakat menjadikannya sebagai lahan pekerjaan karena mereka mengalami kemiskinan. Akibatnya sampai saat ini tidak ada batas wilayah yang jelas antara wilayah desa mereka dan kawasan TN Kutai sendiri. Hal ini membuat jarak antara jagawana dan masyarakat desa.
Matriks
Bentuk Interaksi Individu-Individu Individu- Kelompok
Kelompok-kelompok
Asosiatif Kerjasama Bacaan I : Para kelompok elit
bahu membahu dalam
pembangunan
Bacaan I : Hubungan
seorang elit dengan
kelompok elit
Bacaan I : Kelompok elit
dengan masyarakat
dalam pembangunan
Bacaan II : Kepala dusun Kandolo
(Manap) dengan
Bacaan II : Kepala TN
Kutai bekerja
Bacaan II : tidak ada
Andi Mappotolo membela warga
desa
dengan jagawana
Akomodasi
Bacaan I : tidak ada
Bacaan I : tidak ada
Bacaan I : Kelompok elit
menjadi jembatan
antara masyarakat
dan pemerintah
Bacaan II : tidak ada
Bacaan II : Andi
Mappotolo mengatakan
agar jagawana dan
masyarakat tidak saling
bermusuhan
Bacaan II : Pertemuan
antara jagawana dan
masyarakat setempat
Asimilasi
Bacaan I : tidak ada
Bacaan I : pada thoriqot
ada keharusan pengikut
untuk taat pada guru
Bacaan I : kelompok elit dan kelompok
masyarakat saling tolong
menolong
Bacaan II : tidak ada
Bacaan II : tidak ada
Bacaan II : tidak ada
Disosiatif Persaingan Bacaan I : Persaingan dalam
kelompok elit
Bacaan I : tidak ada
Bacaan I : tidak ada
Bacaan II : Warga Masyarakat yang
ingin menggunakan
kayu dari kawasan TN
untuk membuat arang dan
jagawana yang ingin
Bacaan II : tidak ada
Bacaan II : tidak ada
2
mempertahankan kawasan hutan
TN
Kontraversi
Bacaan I : tidak ada
Bacaan I : tidak ada
Bacaan I :
Bacaan II : tidak ada
Bacaan II : tidak ada
Bacaan II : Penolakan
warga terhadap
upaya Balai TN Kutai
melakukan penyelamatan
hutan
Konflik
Bacaan I : tidak ada
Bacaan I : tidak ada
Bacaan I : tidak ada
Bacaan II : tidak ada
Bacaan II : Penduduk Bontang
memiliki KTP ganda yang ditemukan
oleh petugas TN Kutai
Bacaan II : Petugas
jagawana dihadang puluhan massa
Kesimpulan
Pada bacaan I lebih mengarah pada proses integrasi. Di desa tersebut ada kelompok elit yang bahu membahu dan bekerja sama dengan kelompok massa untuk kegiatan pembangunan desa. Pada bacaan II lebih mengarah pada proses disintegrasi karena adanya konflik antara pihak jagawana TN Kutai dengan masyarakat setempat dalam mengatasi masalah penyelamatan hutan.
3