praktikum sosum 11.docx

Upload: ismi-nurfaizah

Post on 31-Oct-2015

50 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

praktikum sosum 11

TRANSCRIPT

Senin, 29 April 2013 Mk. Sosiologi UmumPraktikum ke-11 Ruangan RK CCR 2.16Kekuasaan dan WewenangIsmi Nurfaizah / G34120074Gerland Akhmadi / A24100197TERJADINYA PEMUSATAN KEKUASAANCatatan untuk Bachrun MartosukartoSulardi Saudara Bachrun Martosukarto (SBM) berpendapat dalam tulisannya yang berjudul Upaya Menghindari Pemusatan Kekuasaan, bahwa perjalanan negara ini mengarah pada suatu negara otoriter dengan pemusatan kekuasaan pada presiden. Ia memberikan solusi dengan menganjurkan agar lembaga-lembaga tinggi negara harus memerankan lembaga-lembaga negara seperti yang di amanatkan UUD 1945. Indonesia masih terengah-engah untuk menciptakan hukum yang kokoh dan demokratis karena tidak adanya keseimbangan kekuasaan antara presiden dan DPR sebagai pemegang kekuasaan legislatif. Terjadinya pemusatan kekuasaan terlihat jelas dalam penyusutan peraturan perundangan yang cenderung mengarah pada semakin besarnya kekuasaan presiden.Dengan demikian, maka perlu dipikirkan langkah keluar dari pemusatan kekuasaan yang kini terjadi. Adapun jalan keluar yang bisa dilakukan dengan melakukan Reformasi Politik. Untuk itu, sangat tepat usulan yang kini sering didengungkan, yakni gagasan dicabutnya paket undang-undang politik yang isinya menghambat jalannya demokratisasi dan cenderung memunculkan pemerintahan yang terpusat pada presiden. Jadi, problem ini hanya bisa diatasi bila ada kehendak dari pemegang kekuasaan untuk melakukan perubahan.

PENGGULINGAN KEKUASAAN : ANTARA ORLA DAN ORBAPanji SemirangPengertian Orde Lama adalah tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara zaman Presiden Soekarno. Tatanan penggantinya Orla, disebut Orde Baru yang kemudian di ganti lagi denganOrde Baru yang lebih Baru (Orbaba). Pada dua kali pergantian orde tersebut terjadi pertumpahan darah. Pertumpahan darah pergantian Orla dilakukan oleh PKI yang kemudian terjadi balas dendam yang cukup dahsyat. Pertumpahan darah pergantian Orba dilakukan oleh orang-orang bersenjata terhadap pendemo di Universitas Trisakti. Begitu pula Orbaba yang menggantikan Orde Baru melalui proses yang sama. Pada awal Orba, makin lama hubungan pendemo dan ABRI makin erat. Selain itu, terus terang media massa kali ini juga membantu pendemo. Pada tahun 1998, penculikan, penembakan, dan kerusuhan, konon terkoordinasi. Peristiwa tragis sejarah yang berulang sebenarnya dapat dicegah. Peristiwa menyedihkan seseorang yang pernah menggulingkan kekuasaan mengalami digulingkan kekuasaannya oleh pihak lain.

SAMPANG DAN TRADISI PERLAWANANAnwar Hudijono Setiap kali mendengar Sampang (Madura), orang luar mengasosiasikan dengan sosok masyarakat yang sifatnya kaku dan keras. Masyarakat yang hidup di daerah tandus, berbukit-bukit, dalam deraan dan memiliki tradisi heroik melakukan perlawanan terhadap kezaliman penguasa. Seperti yang terjadi pada tahun 1993. Ketika petani miskin mempertahankan martabat dan hak-hak mereka atas tanah yang akan dijadikan waduk. Peristiwa ini kemudian menyejarah dengan sebutan Tragedi Nipah. Bukan itu saja, pada tahun 1997 masyarakat bergolak menentang hasil pemilihan umum karena dinilai tidak adil, penuh kecurangan dan rekayasa untuk memenangkan partai penguasa, Golkar. Peristiwa ini dicatat sebagai cikal bakal penting perjuangan demokrasi di Indonesia. Sampang yang memberi ilham masyarakat lain bahwa kalau membangun demokrasi, jangan cuma bicara teori tetapi harus melalui action melawan rezim otoritarian.Perlawanan merupakan ornamen kultural Sampang. Sampai rezim Orde Baru runtuh, Sampang merupakan daerah yang sulit ditaklukkan. Lihat saja proyek Waduk Nipah yang gagal. Masyarakat mampu melawan begitu alot dengan stamina tinggi, termasuk terhadap proses politik birokratisasi Orde Baru di mana negara hendak mengusai seluruh aspek kehidupan masyarakat, bisa jadi karena mereka mewarisi tradisi perlawanan yang terbentuk melalui perjalanan sejarah yang panjang.

Analisis1. Saluran-saluran kekuasaan yang digunakan Pada bacaan 1, yaitu saluran politik, contohnya adalah presiden yang memegang kekuasaan dalam mengatur undang-undang. Selain itu ada juga saluran ideologi yaitu pada zaman Orba diberikan doktrin bahwa pemerintah selalu benar. Pada bacaan 2, yaitu saluran militer, terbukti bahwa pemerintahan Orla menggunakan cara militer dalam menghadapi pendemo. Terdapat saluran ideologi, yaitu dengan disebarkannya paham nasakom. Ada pula saluran politik, contohnya Suharto yang sekaligus menjabat sebagai ketua Dewan Pembina Golkar menjadi raja diraja. Pada bacaan 3, yaitu saluran militer, dimana pemerintah menggunakan cara militer untuk merebut tanah warga Sampang.2. Konsep kepemimpinan

2