praktikum ptroloi

38
KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan hidayah-NYA, sehingga penulis dapat menyusun tugas makalah petrologi dengan judul “Batuan Beku Dan Batuan Gunung Api” dengan baik berdasarkan bimbingan dari bapak hill selaku dosen petrologi di sekolah tinggi teknologi nasional Yogyakarta. Dalam penyusunan makalah ini sebagai syarat untuk menyelesaikan tugas petrologi, maka melalui kesempatan ini penulis tak lupa mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah banyak membantu dalam proses penyelesaian makalahpetrologi ini. Dan tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak DR.Hill. Geondoet Hartono ST.,MT., selaku dosen petrologi yang telah banyak membimbing dalam studi petrologi. Namun dalam penyusunan laporan ini penulis menyadari masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis mengharapkan bantuan dari semua pihak untuk memberikan kritik dan saran yang bersifat mmbangun demi kesempurnaan tugas yang akan datang. Yogyakarta, 25 april 2015

Upload: fahroel-mou

Post on 28-Sep-2015

214 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

bukan aku kau dan mama ho ho

TRANSCRIPT

KATA PENGANTARKATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan hidayah-NYA, sehingga penulis dapat menyusun tugas makalah petrologi dengan judul Batuan Beku Dan Batuan Gunung Api dengan baik berdasarkan bimbingan dari bapak hill selaku dosen petrologi di sekolah tinggi teknologi nasional Yogyakarta.Dalam penyusunan makalah ini sebagai syarat untuk menyelesaikan tugas petrologi, maka melalui kesempatan ini penulis tak lupa mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah banyak membantu dalam proses penyelesaian makalahpetrologi ini. Dan tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak DR.Hill. Geondoet Hartono ST.,MT., selaku dosen petrologi yang telah banyak membimbing dalam studi petrologi.Namun dalam penyusunan laporan ini penulis menyadari masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis mengharapkan bantuan dari semua pihak untuk memberikan kritik dan saran yang bersifat mmbangun demi kesempurnaan tugas yang akan datang.

Yogyakarta, 25 april 2015

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR1DAFTAR ISI2BAB 13BATUAN BEKU DAN BATUAN GUNUNG API31.1BATUAN BEKU31.1.1Terminologi31.1.2Genesa batuan beku31.1.3Warna batuan beku31.1.4Tekstur batuan beku41.1.5Struktur batuan beku61.1.6Komposisi mineral81.2BATUAN GUNUNG API81.2.1Terminologi81.2.2Genesa batuan gunung api81.2.3Endapan Piroklastik91.1.5Tekstur batuan piroklastik9BAB II11DESKRIPSI DAN PETROGENESIS BATUAN BEKU112.1RHYOLITE112.2DACITE132.3ANDESITE152.4BASALT162.5PERIDOTITE182.6GABBRO192.7DIORITE222.8 GRANODIORITE232.9GRANIT252.10SYENITE27BAB 329KESIMPULAN29DAFTAR PUSTAKA30

BAB 1BATUAN BEKU DAN BATUAN GUNUNG API

1.1BATUAN BEKU1.1.1TerminologiBatuan beku adalah batuan yang terbentuk sebagai hasil pembekuan dari magma. Proses pembekuan tersebut merupakan proses perubahan fase dari cair menjadi padat. Magma adalah bahan cair pijar didalam bumi, berasal daari bagian atas selubung bumi atau bagaian bawah kerak bumi, bersuhu tinggi ( 900-1300 C ) serta mempunnyai kekentalan tinggi, bersifatmudah bergerak dan cenderungbergerak kepermukaan bumi.1.1.2Genesa batuan bekuBatuan beku berdasarkan genesa atau tempat terbentuknya dapat dibedakan menjadi 2 kelompok yaitu :1. Batuan beku intrusi : batuan beku yang membeku di dalam bumi, yang menghasilkan 2 jenis batuan beku yaitu : Batuan hypabisal : batuan beku yang membeku di dalam bumi pada kedalaman menengah-dangkal sehingga menghasilkan batuan beku bertekstur sedang atau percampuran antara kasar-halus. Batuan plutonik : batuan beku yang membeku jauh di dalam bumi sehingga menghasilkan batuan beku bertekstur kasar-sangat kasar.2. Batuan beku ekstrusi : batuan beku yang membeku di permukaan/di dekat permukaan bumi, yang menghasilkan batuan beku volkanik yang bertekstur sangat halus.Dalam pengamatan/deskripsi batuan beku, hal-hal yang harus diperhatikan antara lain : warna batuan, komposisi mineral, tekstur dan struktur batuan.1.1.3Warna batuan bekuWarna batuan beku berkaitan erat dengan komposisi mineral penyusunnya. Mineral penyusun batuan dipengaruhi oleh komposisi magma asalnya, sehingga dari warna dapat diketahui jenis magma pembentuknya, kecuali untuk batuan yang bertekstur gelasan.1. Batuan beku yang berwarna cerah, umumnya adalah batuan beku asam yang tersusun oleh mineral-mineral felsik. 2. Batuan beku yang berwarna gelap-hitam, umumnya adalah batuan beku intermedier yang tersusun oleh mineral-mineral felsik dan mineral mafik hampir sama banyak.3. Batuan beku yang berwarna hitam kehijauan, umumnya adalah batuan beku basa yang tersusun oleh mineral-mineral mafik.4. Batuan beku yang berwarna hijau kelam dan biasanya monomineralik, umumnya adalah batuan beku ultrabasa yang tersusun oleh hampir seluruhnya mineral-mineral mafik.

1.1.4Tekstur batuan bekuPengertian tekstur batuan mengacu pada kenampakan butir-butir mineral yang ada di dalamnya, yang meliputi tingkat kristalisasi, ukuran butir, bentuk butir, granularitas, dan hubungan antar butir (fabric). Jika warna batuan berhubungan erat dengan komposisi kimia dan mineralogi, maka tekstur berhubungan dengan sejarah pembentukan dan keterdapatannya. Tekstur merupakan hasil dari rangkaian proses sebelum,dan sesudah kristalisasi. Pengamatan tekstur meliputi :1.1.4.1 Derajat kristalisasiDerajat kristalisasi batuan beku tergantung dari proses pembekuan magma. Pada pembekuan magma yang berlangsung lambat maka akan terbentuk kristal-kristal yang berukuran kasar-sedang, bila berlangsung cepat akan terbentuk kristal-kristal yang berukuran halus, dan bila berlangsung sangat cepat akan terbentuk gelas. Derajat kristalisasi batuan beku dapat dibagi menjadi 3 yaitu :1. Holokristalin : batuan beku terdiri dari kristal seluruhnya.2. Hipokristalin : batuan beku terdiri dari sebagian kristal dan sebagian gelas.3. Holohyalin : batuan beku terdiri dari gelas seluruhnya.1.1.4.2 Tingkat visualisasi granulitasGranularitas merupakan ukuran butir kristal dalam batuan beku, dapat sangat halus yang tidak dapat dikenal meskipun menggunakan mikroskop, tetapi dapat pula sangat kasar. Umumnya dikenal tiga kelompok ukuran butir, yaitu afanitik, fanerik dan porfiritik.1. Fanerik Merupakan tektur batuan beku di mana kristal pembentuknya dapat terlihat dan dapat dibedakan dengan mata telanjang. Hal ini terjadi karena proses pendinginan magma yang lambat sehingga kristal dapat berkembang dengan baik. Dapat ditemui pada batuan beku intrusive. Ukuran kristal pembentuknya bergam, dan diklasifikasikan menjadi : Halus: besar butir < 1 mm Sedang : besar butir 1 mm - 5 mm Kasar: besar butir 5 mm - 30 mm Sangat kasar: besar butir > 30 mm2. Afanitik Tektur pada batuan beku di mana kristal penyusunnya halus dan tidak dapat dibedakan dengan mata telanjang, dikarenakan proses pendinginan magma yang tergolong cepat. Biasanya dapat ditemui pada batuan beku ekstrusi.3. Porfiritik Merupakan tektur batuan beku yang material penyusunnya dapat dibedakan menjadi 2. Ada bagian mineral yang ukurannya lebih besar dari sekelilingnya yang disebut dengan fenokris, dan ada mineral yang ukurannya jauh lebih kecil dari fenokris yang disebut massa dasar atau ground mass.Secara umum terdapat 2 jenis tekstur porfiritik yaitu :Secara umum terdapat 2 jenis tekstur porfiritik yaitu : Porfiroafanitik : Apabila massa dasarnya bersifat afanitik. Faneroporfiritik : Apabila massa dasarnya bersifat fanerik.

1.1.4.3 Tingkat keseragaman butirTingkat keseragaman butir batuan beku dapat dibagi menjadi 2 yaitu :1. Equiqranular, apabila mineral mempunyai ukuran butir yang relatif seragam, terdiri dari : Panidiomorfik granular, yaitu sebagian besar mineral berukuran seragam dan euhedral. Bentuk butir euhedral merupakan penciri mineral-mineral yang terbentuk paling awal, hal ini dimungkinkan mengingat ruangan yang tersedia masih sangat luas sehingga mineral- mineral tersebut sampai membentuk kristal secara sempurna. Hypidiomorfik granular, yaitu sebagian besar mineralnya berukuran relatif seragam dan subhedral. Bentuk butiran penyusun subhedral atau kurang sempurna yang merupakan penciri bahwa pada saat mineral terbentuk, maka rongga atau ruangan yang tersedia sudah tidak memadai untuk memadai untuk dapat membentuk kristal secara sempurna. Allotiomorfik granular, yaitu sebagian besar mineralnya berukuran relatif seragam dan anhedral. Bentuk anhedral atau tidak beraturan sama sekali merupakan pertanda bahwa bahwa pada saat mineral- mineral penyusun ini terbentuk hanya dapat mengisi rongga yang tersedia saja. Sehingga dapat ditafsirkan bahwa mineral-mineral anhedral tersebut terbentuk paling akhir dari rangkaian proses pembentukan batuan beku.2. Inequigranular, apabila mineralnya mempunyai ukuran butir tidak sama , antara lain terdiri dari : Porfiritik , adalah tekstur batuan beku dimana kristal besar (fenokris) tertanam dalam masa dasar kristal yang lebih halus. Vitrofirik , apabila fenokris tertanam dalam masa dasar berupa gelas.

1.1.4.4 Bentuk kristalBentuk kristal batuan beku dapat dibagi menjadi 3 yaitu :1. Euhedral, apabila bentuk kristal dan butiran mineral mempunyai bidang kristal yang sempurna2. Subhedral, apabila bentuk kristal dari butiran mineral dibatasi oleh sebagian bidang kristal yang sempurna3. Anhedral, apabila bentuk kristal dari butiran mineral dibatasi oleh sebagian bidang kristal yang tidak sempurna Tabel Bentuk kristal/mineral (untuk batuan beku berbutir sedang-kasar)Bentuk KristalTeksturKeterangan

Euhedral Panidiomorfik GranularSebagian kristal mempunyai batas kristal sempurna (euhedral) dan berukuran butir sama

Subhedral Hypidiomorfik GranularBatas kristal peralihan antara sempurna dan tidak beraturan (subhedral) dan berukuran butir sama

Anhedral Allotrimorfik GranularBatas kristal tak beraturan (anhedral) dan berukuran butir sama

1.1.5Struktur batuan bekuBerdasarkan tempat pembekuannya batuan beku dibedakan menjadi batuan beku extrusive dan intrusive. Hal ini pada nantinya akan menyebabkan perbedaan pada tekstur masing masing batuan tersebut. Kenampakan dari batuan beku yang tersingkap merupakan hal pertama yang harus kita perhatikan. Kenampakan inilah yang disebut sebagai struktur batuan beku.1.1.5.1 Struktur batuan beku ekstrusiBatuan beku ekstrusif adalah batuan beku yang proses pembekuannya berlangsung dipermukaan bumi. Batuan beku ekstrusif ini yaitu lava yang memiliki berbagia struktur yang memberi petunjuk mengenai proses yang terjadi pada saat pembekuan lava tersebut. Struktur ini diantaranya:1. Masif, yaitu struktur yang memperlihatkan suatu masa batuan yang terlihat seragam.2. Sheeting joint, yaitu struktur batuan beku yang terlihat sebagai lapisan3. Columnar joint, yaitu struktur yang memperlihatkan batuan terpisah poligonal seperti batang pensil.4. Pillow lava, yaitu struktur yang menyerupai bantal yang bergumpal-gumpal. Hal ini diakibatkan proses pembekuan terjadi pada lingkungan air.5. Vesikular, yaitu struktur yang memperlihatkan lubang-lubang pada batuan beku. Lubang ini terbentuk akibat pelepasan gas pada saat pembekuan.6. Amigdaloidal, yaitu struktur vesikular yang kemudian terisi oleh mineral lain seperti kalsit, kuarsa atau zeolit7. Struktur aliran, yaitu struktur yang memperlihatkan adanya kesejajaran mineral pada arah tertentu akibat aliran.1.1.5.2Struktur batuan beku intrusifBatuan beku ekstrusif adalah batuan beku yang proses pembekuannya berlangsung dibawah permukaan bumi. berdasarkan kedudukannya terhadap perlapisan batuan yang diterobosnya struktur tubuh batuan beku intrusif terbagi menjadi dua yaitu konkordan dan diskordan.

1. Konkordan Tubuh batuan beku intrusif yang sejajar dengan perlapisan disekitarnya, jenis jenis dari tubuh batuan ini yaitu : Sill, tubuh batuan yang berupa lembaran dan sejajar dengan perlapisan batuan disekitarnya. Laccolith, tubuh batuan beku yang berbentuk kubah (dome), dimana perlapisan batuan yang asalnya datar menjadi melengkung akibat penerobosan tubuh batuan ini, sedangkan bagian dasarnya tetap datar. Diameter laccolih berkisar dari 2 sampai 4 mil dengan kedalaman ribuan meter. Lopolith, bentuk tubuh batuan yang merupakan kebalikan dari laccolith, yaitu bentuk tubuh batuan yang cembung ke bawah. Lopolith memiliki diameter yang lebih besar dari laccolith, yaitu puluhan sampai ratusan kilometer dengan kedalaman ribuan meter. Paccolith, tubuh batuan beku yang menempati sinklin atau antiklin yang telah terbentuk sebelumnya. Ketebalan paccolith berkisar antara ratusan sampai ribuan kilometer.2. DiskordanTubuh batuan beku intrusif yang memotong perlapisan batuan disekitarnya. Jenis-jenis tubuh batuan ini yaitu : Dike, yaitu tubuh batuan yang memotong perlapisan disekitarnya dan memiliki bentuk tabular atau memanjang. Ketebalannya dari beberapa sentimeter sampai puluhan kilometer dengan panjang ratusan meter. Batolith, yaitu tubuh batuan yang memiliki ukuran yang sangat besar yaitu > 100 km2 dan membeku pada kedalaman yang besar. Stock, yaitu tubuh batuan yang mirip dengan Batolith tetapi ukurannya lebih kecil.

Gambar struktur batuan beku

1.1.6Komposisi mineralKomposisi mineral mencerminkan informasi tentang magma asal batuan tersebut dan posisi tektonik (berhubungan struktur kerak bumi dan mantel) tempat kejadian magma tersebut. Mineral pembentuk batuan dapat dibagi atas 3 kelompok yaitu :1. Mineral utama (essential minerals) Mineral yang terbentuk dari kristalisasi magma, yang biasanya hadir dalam jumlah yang cukup banyak dan menentukan nama/sifat batuan. Contoh : mineral-mineral Seri Bowen (olivin, piroksen, hornblenda, biotit, plagioklas, k-felspar, muskovit, kuarsa) dan felspathoid.2. Mineral tambahan (accessory minerals)Mineral yang terbentuk dari kristalisasi magma, tetapi kehadirannya relatif sedikit (