praktikum propilen

Download Praktikum Propilen

If you can't read please download the document

Upload: habibie

Post on 09-Nov-2015

33 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

Semoga sesuai.

TRANSCRIPT

16

LAPORAN PRAKTIKUM

Hari/tanggal: Senin, 25 Mei 2014

Kelompok: III (Tiga)

Nama: Amanda Alif Habibie

NIM: 123711008

Judul Praktikum: TEKNIK DASAR DESTILASI: PEMBUATAN

TUJUAN

Mengetahui macam-macam destilasi serta perbedaannyaDapat menggunakan destilasi untuk memurnikan atau memisahkan campuranMengetahui gugus alkena dengan reaksi eliminasi

DASAR TEORI

DestilasiPrinsip dasar

Destilasi atau penyulingan adalah proses yang didahului dengan pemanasan, penguapan kemudian kondensasi kembali ke uap yang terbentuk. Dengan kata lain, destilasi merupakan proses pemisahan yang didasarkan pada perbedaan titik didih antara komponen-komponen yang akan dipisahkan. Makin besar perbedaan titik didih zat yang akan dipisahkan makin murni hasil destilasi yang diperoleh. Proses ini digunakan untuk menarik senyawa organik yang titik didihnya dibawah 2500C. Jika suhunya terlalu tinggi dikhawatirkan dapat merusak senyawa yang akan dipisahkan karena teroksidasi dan terjadi dekomposisi (perurayan). Sanusi Ibrahim & Marham Sitorus, Teknik Laboratorium Kimia Organik, (Yogyakarta : GRAHA ILMU , 2013), hlm 11

Pada destilasi suatu senyawa komponen yang diinginkan dididihkan dan uapnya dilewatkan melalui suatu pendingin (kondensor) sehingga mencair kembali. Proses pendidihan berhubungan dengan kehadiran udara dipermukaan. Apabila suatu cairan dipanaskan, maka pendidihan akan terjadi pada suhu dimana tekanan uap dari cairan yang akan didestilasi sama dengan tekanan uap dipermukaan. Tekanan udara dipermukaan terjadi oleh adanya udara di atmosfir. Bila pendidihan terjadi pada 760 mmHg atau 1 atm maka pendidihan ini disebut pendidihan normal dan titik didihnya disebut titik didih normal. Selanjutnya bila kedalam cairan yang akan didistilasi diberikan tekanan tambahan melalui pengiriman uap, maka tekanan uap dalam cairan yang akan didistilasi adalah gabungan tekanan uap cairan sendiri ditambah dengan tekanan uap yang ditambahkan. Dengan demikian pendidihan akan terjadi pada suhu yang lebih rendah dari titik didih normalnya. Cara ini digunakan untuk mendistilasi komponen yang titik didihnya tidak stabil seperti yang di gunakan pada distilasi uap (steam distilation). Kemudian bila udara dipermukaan dikeluarkan (direduksi) maka akan terjadi pemvakuman. Pendidihan pada kondisi vakum akan terjadi pada suhu yang lebih rendah dibandingkan dengan titik didih normalnya dan konsep ini digunakan pada destilasi vakum (pengurangan tekanan).

Permasalahan yang sering di temui dalam proses destilasi adalah terbentuknya azeotrop yang merupakan campuran yang sulit dipisahkan karena akan menguap secara bersama-sama dengan komposisi tertentu. Cara mengatasi azeotrop adalah dengan menambahkan zat ketiga sehingga terbentuk campuran azeotrop baru. Alkohol dengan air walaupun titik didihnya berbeda sekitar 35 0C, namun tidak akan pernah diperoleh alkohol mutlak dengan cara destilasi. Untuk memperoleh alkohol mutlak, maka azeotrop harus diatasi dengan menambahkan benzena sehingg akan berturut-turut terdistilasi tripel azeotrop (alkoho-air-benzena), doubel azeotrop (alkohol-air) dan yang terakhir akan terdistilasi alkohol absolut. Teknik destilasi senyawa organik beragam tergantung dari sifat fisik dan sifat kimia senyawa yang akan dipisahkan. Sanusi Ibrahim & Marham Sitorus.....hlm 11-12

Macam-macam destilasiDestilasi Normal (sederhana)

Destilasi normal (sederhana) digunakan untuk memisahkan senyawa-senyawa yang dapat menguap di bawah 130C. Pada destilasi sederhana pendidihan akan terjadi bila tekanan uap dari cairan yang dipanaskan sudah sama dengan tekanan udara dipermukaan cairan. Dalam proses destilasi yang menggunakan cairan sebagai media panas, maka permukaan cairan yang akan didestilasi harus lebih rendah agar pemanasan merata sehingga penguapan akan sempurna. Sanusi Ibrahim & Marham Sitorus,...hlm 12

Cara melakukan destilasi sederhana :

Air pendingin dimasukkan dari ujung yang paling dekat dengan adaptor, dan air keluar melalui ujung pendingin yang lain. Termometer dipasang sedemikian rupa sehingga dapat menunjukkan titik didih senyawa yang sedang dipisahkan. Ujung termometer diletakkan tepat pada posisi ujung pendingin. Khamidinal, Teknik Laboratorium Kimia, (Yogyakarta:PUSTAKA PELAJAR, 2009), hlm 137

Destilasi Bertingkat (Fraksinasi)

Destilasi fraksional sangat bergantung pada kondisi campuran yang akan dipisahkan. Destilasi ini digunakan untuk memisahkan campuran yang sempurna melarut. Dalam destilasi fraksional ada kolom fraksionasi. Di kolom ini terjadi pemanasan secara bertahap dengan suhu yang berbeda-beda pada setiap platnya. Pemanasan yang berbeda ini bertujuan untuk pemurnian destilat yang lebih dari plat-plat dibawahnya. Semakin keatas semakin tidak volatil cairannya.

Destilasi Vakum

Pengggunaan destilasi vakum yaitu untuk memurnikan senyawa-senyawa yang bertitik didih tinggi.dengan pengurangan tekanan (vakum) maka pendidihan terjadi pada tekanan uap yang rendah atau titik didihnya menjadi turun (rendah). Sanusi Ibrahim dan Marham Sitorus,...hlm 14

Dalam penggunaannya distilasi vakum sebaiknya dilakukan dengan cara distilasi bertingkat. Maksudnya setelah vakum dihidupkan maka dilakukan pengamatan terhadap distilat yang keluar. Jika tidak ada yang keluar naka naikan suhu sedikit demi sedikit sampai adanya cairan yang keluar. Jika distilat selesai, matikan pemanasan, buat tekanan luar sama dengan tekanan didalam dan diikti dengan mematikan sestem vakum. Untuk memudahkan pendidihn didalam cairan yang akan didistilasi dimasukan batu didih. Tanpa adanya pipa kapiler dan anak stirarn maka akan sulit terjadi pendidihan dan kemungkinan dapat terjadi loncatan cairan.

Berikut rangkaian alat distilasi vakum:

Destilasi Uap

Distilasi uap dapat digunakan untuk campuran yang tidak larut dalam air di semua temperatur, tapi dapat didistilasi dengan air. Dan juga digunakan pada campuran senyawa-senyawa yang memiliki titik didih mencapai 200 C atau lebih. Distilasi uap dapat menguapkan senyawa-senyawa dengan suhu mendekati 100 C dalam tekanan atmosfer dengan menggunakan uap atau air mendidih. Sifat yang fundamental dari distilasi uap adalah dapat mendistilasi campuran senyawa di bawah titik didih dari masing-masing senyawa campurannya.

Berikut rangkaian alat distilasi uap:

Destilasi Azeotropik

Tipe destilasi seperti ini biasa digunakan untuk campuran azeotropik dimana komponen campuran yang dipanaskan bersama-sama membentuk titik azeotropik karena sifat kimia yang berbeda dari komponen-komponen yang ada dalam campuran. Surjani Wonorahardjo, Metode-metode Pemisahan Kimia, (Jakarta: INDEKS, 2013), hlm 92-94

Hukum Roult

Hukum Roult adalah hukum yang di cetuskan oleh Francois M. Roult (1830-1901). Hukum Roult sangat penting untuk mempelajari sifat karakteristik fisik larutan seperti menghitung jumlah molekul dan memprediksi masa molar suatu zat. Untuk larutan yang mengikuti hukum Roult, interaksi antara molekul individual kedua komponen sama dengan interaksi antara molekul dalam tiga komponen. Larutan seperti ini disebut larutan ideal. Tekanan total campuran gas adalah jumlah tekanan parsial masing-masing komponen sesuai dengan hukum Roult. Respati, Pengantar Kimia Organik, (Yogyakarta : RINEKA CIPTA,1980), hlm 123

Pada umumnya pemisahan dengan metode destilasi melibatkan kesetimbangan cair-uap. Kesetimbangan cair-uap sangat bergantung pada komposisi campuran yang hendak dipisahkan. Kesetimbangan fase cair-uap ini dijadikan dasar untuk memisahkan komponen cairan. Jika terdapat dua zat cair yang saling bercampur dipanaskan, masing-masing komponen akan berubah fase menjadi uap walaupun titik didih keduanya belum tercapai. Uap dari kedua zat cair ini ada dalam bentuk campuran uap, dengan perbandingan yang memenuhi hukum Roult pada sistem tertutup.

Bunyi hukum Roult:

Tekanan uap pelarut ( PA) pada permukaan larutan besarnya sama dengan hasil kali tekanan uap pelarut murni (P0A ) dengan fraksi mol pelarut tersebut didalam larutan (XA).

Adapun kesetimbangan cair-uap untuk campuran biner menurut Hukum Roult dapat dituliskan sebagai berikut:

PA = XAP0A dan PB = XBP0B

dan

P = XAP0A + XBP0B

dimana P adalah tekanan total dan PA serta PB adalah tekanan parsial masing-masing komponen A dan B yang bercampur sempurna. Sedangkan P0A dan P0B adalah tekanan uap komponen A dan B murni tanpa campuran. XA dan XB adalah fraksi mol masing-masing komponen campuran. Rumus di atas berlaku untuk campuran-campuran sempurna tanpa penyimpangan dari keadaan ideal. Surjani Wonorahardjo, Metode-metode Pemisahan Kimia......hlm 82-83

Reaksi Eliminasi Pembuatan Alkena

Alkena merupakan senyawa hidrokarbon yang mempunyai kekurangan dua atom hidrogen dan mempunyai ikatan rangkap dua pada atom C = C. Alkena mempunyai rumus umum CnH2n dan sering dinamakan senyawa hidrokarbon tak jenuh.

Alkena dapat dibuat dengan reaksi yang melibatkan beberapa senyawa berikut:

Alkil halida. Jika alkil halida direaksikan dengan KOH atau NaOH, maka akan mengalami dehidrohalogenasi menjadi alkena. Urutan kecepatan reaksi dehidrohalogenasi alkil halida sebagai berikut:

Alkil halida tersier > alkil halida sekunder > alkil alkil halida primer

Asetilena. Asetilena jika dihidrogenasi dengan adanya Pd dalam BaSo4 akan menghasilkan alkena.Alkohol. Alkohol akan mengalami reaksi dehidrasi jika ditambahkan asam sulfat pekat, P2O5, Al2O3 atau asam fosfat. Urutan kecepatan reaksi dehidrasi sebagai berikut: Riswiyanto, Kimia Organik, (Jakarta: ERLANGGA, 2009), hlm 19

Alkil halida tersier > alkil halida sekunder > alkil alkil halida primer

Reaksi eliminasi adalah suatu reaksi dimana sebuah molekul kehilangan atom-atom atau ion-ion dari dalam strukturnya. Dalam reaksi eliminasi ini, unsur H dan X keluar dari dalam alkil halida; oleh karena itu dapat disebut juga dengan reaksi dehidrohalogenasi. Fessenden & fessenden, Kimia Organik Jilid 1 Edisi Ketiga ,(Jakarta : ERLANGGA,1982), hlm 171 Reaksi i ni kebalikan dari reaksi adisi dan terjadi bila suatu reakstan tunggal terseplit kedalam dua produk. Reaksi ini dapat terjadi dalam suasana asam maupun basa. Dalam suasana asam peristiwa eliminasi mengikuti mekanisme E1 sedangkan dalam suasana basa akan mengikuti mekanisme dari E2. Sardjiman, Belajar Kimia Organik Metode Iqro', (Yogyakarta : PUSTAKA PELAJAR, 2011), hlm.134

Produk dari reaksi eliminasi adalah suatu senyawa yang mempunyai ikatan-ikatan tak jenuh( alkena). Contoh:

C = C ; C C ;

Pada umumnya gugus yang tereliminasi dari substratnya pada reaksi ini adalah suatu elektrofil seperti proton, dan gugus yang lain adalah nukleofil, misalnya :

X- (halida), OH-, RCOO-, dan sebagainya.

Reaksi E1 atau eliminasi orde pertama menghasilkan gugus pergi untuk membentuk zat antara karbokation, kemudian dengan penghilangan proton untuk membentuk ikatan rangkap karbon C = C. Reaksi ini merupakan reaksi paling umum untuk gugus pergi yang baik, karbokation yang stabil, dan basa-basa lemah (asam kuat). Sebagai contoh, 3 bromo-3-metil pentana bereaksi dengan metanoluntuk menghasilkan 3-metil-3 pentena. Reaksi ini bersifat uni-molekuler yaitu reaksi penentu atau tahap penentu kecepatan reaksi, reaksi ini berjalan lambat dalam membentuk karbokation. Tahap selanjutnya dalam reakai E1 adalah hilangnya proton secara cepat oleh basa (pelarut) untuk membentuk ikatan rangkap pada karbon. Alkil halida primer maupun sekunder tidak melalui reaksi ini. Hal ini disebabkan adanya kompetisi antara reaksi E1 dan SN1.

Reaksi E2 atau eliminasi orde kedua terjadi dengan hilangnya proton dan hilangnya gugus pergi secara bersama-sama untuk membentuk ikatan C=C. Reaksi ini terjadi pada basa kuat, gugus pergi yang tidak baik, serta karbokation yang kurang stabil. Contoh, 3- kloro-3-metil pentana bereaksi dengan natrium metoksida yang menghasilkan 3-metil-2-pentena. Klorida dan proton hilang secara bersama-sama untuk membentuk suatu alkena. Reaksi ini merupakan reaksi sintetis yang paling efektif dari alkil halida primer. Styajit D. Sarker Lutfun Nahar,....hlm 310-311

Mekanisme reaksi proses pembentukan propilena:

Tahap 1 (protonasi dan lepasnya H2O)

C

H

3

C

H

C

H

3

O

H

H

+

C

H

3

C

H

C

H

3

O

+

H

H

C

H

3

C

+

H

C

H

3

O

H

2

H

2

S

O

4

(

H

O

S

O

3

H

)

+

+

(terprotonkan)

(gugus pergi)

CH

3

CHCH

3

OH

H

+

CH

3

CHCH

3

O

+

H

H

CH

3

C

+

H

CH

3

OH

2

H

2

SO

4

(H

O

SO

3

H)

+

+

(terprotonkan)

(gugus pergi)

C

H

3

C

H

C

H

3

O

H

H

+

C

H

3

C

H

C

H

3

O

+

H

H

C

H

3

C

+

H

C

H

3

O

H

2

H

2

S

O

4

(

H

O

S

O

3

H

)

+

+

(terprotonkan)

(gugus pergi)

Tahap 2 (lepasnya H+ karena ditangkap oleh basa HSO3O)

H

C

C

+

H

C

H

3

H

H

H

S

O

3

O

O

H

2

C

C

H

H

H

C

H

3

H

2

S

O

4

O

H

2

+

+

+

propilena

H

C

C

+

H

CH

3

H

H

HSO

3

O

OH

2

CC

H

H

H

CH

3

H

2

SO

4

OH

2

+

+

+

propilena

H

C

C

+

H

C

H

3

H

H

H

S

O

3

O

O

H

2

C

C

H

H

H

C

H

3

H

2

S

O

4

O

H

2

+

+

+

propilena

Identifikasi Rangkap Tiga

Propilena merupakan senyawa organik yang banyak digunakan sebagai dasar pembuatan : Petunjuk Praktikum Kimia Organik, (Semarang: Laboratorium Pendidikan Kimia Jurusan Tadris Kimia FITK IAIN Walisongo, 2013), hlm 6

Polipropilena yaitu bahan dasar pembuatan produk-produk plasticAkrilonitril yaitu bahan serat sintesis dan gas racun bagi seranggaPropilena oksida yaitu bahan sintesis kimia dan pelarut nitroseluloseCumene yaitu pencampur bahan bakar pesawat dan pelarut

Dengan melihat kegunaannya, maka pabrik propilena berpeluang besar dikembangkan dengan prospek yang lebih baik lagi. Propilena dapat dibuat dengan berbagai cara. Pada percobaan ini, untuk membuat propilena melalui reaksi eliminasi alkohol dengan katalis asam. Propilena yang telah terbentuk diidentifikasi melalui oksidasi ikatan rangkapnya dengan KMnO4.

Analisa bahanIsopropil alcohol

2-propanol atau isopropil alkohol adalah salah satu dari alkohol yang mempunyai rumus C3H7OH. Merupakan cairan atsiri. Isopropil alkohol merupakan senyawa yang tak berwarna, mudah terbakar dengan bau menyengat. Senyawa ini merupakan alkohol sekunder yang paling sederhana, dimana atomkarbon mengikatgugus alkohol jiga mengikat dua atom karbon lain dan merupakan isomer dari 1-propanol. Satyajit D. Sarker lutfun Nahar......hlm 102

H2SO4 pekat

Asam sulfat merupakan asam mineral anorganik yang kuat. Zat ini larut dalam air pada semua perbandingan. Asam sulfat mempunyai banyak kegunaan dan merupakan salah satu produk utama industri kimia. Kegunaan utamanya adalah untuk pemrosesan bijih mineral, sintesis kimia, pemrosesan air limbah dan pengilangan minyak.

Larutan KMnO4

Kalium permanganat memiliki nama lain yaitu chameleon mineral, yang merupakan kristal berwarna ungu menjadi kristal perunggu dan stabil. Apabila kontak dengan senyawa yang mudah menyala akan menyebabkan kebakaran dan dijauhkan dari senyawa pereduksi, asam kuat, material organik, peroksida, alkohol dan senyawa kimia logam aktif. Kalium permanganat merupakan oksidator kuat. 0xford.....hlm 246

Aquades

Cairan tidak berasa, tidak berbau, tidak berwarna, sifatnya tidak mudah terbakar, tidak korosif, tidak mudah terbakar,tidak berbahaya jika kontak langsung dengan mata, tertelan dan terhirup.

ALAT DAN BAHAN :

Alat :

1. 1 set alat destilasi sederhana

2. Baker glass 100 ml

3. Gelas ukur

4. Pipet tetes

5. Tabung reaksi

6. Erlenmeyer

Bahan :

1. Isopropil alkohol 30 ml

2. H2SO4 pekat 30 ml

3. Larutan KMnO4 0,5% dalam suasana asam

4. Aquades

CARA KERJA

30 ml aquades

Dimasukkan kedalam gelas beker

Ditambahkan tetes demi tetes H2SO4 pekat 30 ml secara perlahan

Dimasukkan kelabu destilasi

Ditambahkan isopropyl alkohol 30 ml

HASIL

KMnO4 0,5% dalam suasanaa asam

Dimasukkan dalam erlenmeyer

HASIL

Alat destilasi sederhana

Dirangkai

Dilakukan destilasi pada suhu 800 C

Hasil ditampung pada erlenmeyer yang telah terisi KMnO4

Diamati perubahan warnanya

HASIL

HASIL PENGAMATAN

No

Pertanyaan

Pengamatan

1

Pencampuran antara aquades + H2SO4 pekat + isopropyl alkohol

Larutan bening dan mengalami reaksi eksotermis

2

Warna larutan KMnO4 dalam suasana asam

Ungu

3

Destilasi yang keluar berupa gas / cair?

Cairan

4

Warna yang terbentuk setelah pencampuran destilat dengan KMnO4

Warna larutan coklat, lama kelamaan larutan berwarna bening

5

Hitung rendemen teoritis

Berat percobaan

Berat erlenmeyer + destilat + plastik= 69,80 gram

Berat destilat =16,22 gram

Berat destilasi = 19 ml

Berat teoritis

V. isopropil alkohol = 30 ml

Massa jenis isopropil alkohol = 0,79 g/ml

m= . V

= 0,79g/mL . 30 mL

= 23,7 gram

Mol= gram/ Mr

= 23,7 / 60,01

= 0,4 mol

OH

CH3 CH CH3 CH3 CH = CH2 +H2O

0,4 mol 0,4 mol 0,4 mol

Rendemen percobaan

gram/ gram x 100% = 16,22 gr / 23,7 gr x 100 % = 68,44 %

PEMBAHASAN

Alkena merupakan senyawa hidrokarbon yang mempunyai kekurangan dua atom hidrogen dan mempunyai ikatan rangkap dua pada atom C=C. Alkena mempunyai rumus umum CnH2n dan sering dinamakan hidrokarbon tak jenuh. Propilena termasuk dalam alkena yang biasa disebut propena. Percobaan kali ini ini dilakukan dengan cara eliminasi. Reaksi eliminasi merupakan reaksi kimia yang dapat menghasilkan alkena dalam produknya.

Pada pembuatan propilena ini. hal pertama yang dilakukan yaitu membuat katalis H2SO4. dengan melarutkan H2SO4 30 mL kedalam air. Di dalam air H2SO4 akan melepaskan ion-ion H+ yang dapat mengikat OH- pada isopropil alkohol. Pada saat pencampuran larutan, larutan bersifat panas. Hal ini didapatkan dari H2SO4, karena asam sulfat tersebut bersifat panas (eksoterm).

Tahap selanjutnya yaitu pembuatan propilena, aquades dimasukan kedalam labu destilasi ditambahkan 30 mL isopropil alkohol. Didestilat pada alat destilasi dengan suhu terjaga 800C, hal ini untuk menjaga agar H2O tidak mudah menguap. Saat proses destilasi akan membentuk propilena yang terbentuk gas kemudian mengubahnya dalam bentuk cairan dengan adanya kondensor yang terdapat pada alat destilasi.

Untuk memastikan destilat diperoleh. Maka dilakukan pemberian 1-2 mL larutan KMnO4. Hal ini untuk mengidentifikasi keberadaan propilena. KMnO4 digunakan sebagai petunjuk karena KMnO4 mampu terurai dalam propilena dengan membentuk endapan MnO2.

Reaksi-reaksi yang terjadi pada percobaan pembuatan propilen yaitu:

Reaksi katalis asam

O

H

2

H

2

S

O

4

H

S

O

4

H

3

+

+

+

OH

2

H

2

SO

4

HSO

4

H

3

+

+

+

O

H

2

H

2

S

O

4

H

S

O

4

H

3

+

+

+

C

H

3

C

H

C

H

3

O

H

H

+

C

H

3

C

H

C

H

3

O

H

O

H

2

C

H

3

C

H

+

C

H

3

CH

3

CH

CH

3

OH

H

+

CH

3

CH

CH

3

O

H

OH

2

CH

3

CH+

CH

3

C

H

3

C

H

C

H

3

O

H

H

+

C

H

3

C

H

C

H

3

O

H

O

H

2

C

H

3

C

H

+

C

H

3

Reaksi pembentukan propilena

Lepasnya H+

C

C

H

H

H

C

H

H

H

C

H

2

C

H

C

H

3

H

C

CH

H

HC

H

H

H

CH

2

CHCH

3

H

C

C

H

H

H

C

H

H

H

C

H

2

C

H

C

H

3

H

Reaksi identifikasi propilena

C

H

2

C

H

C

H

3

K

M

n

O

4

H

2

S

O

4

C

H

2

O

H

C

H

O

H

C

H

3

M

n

O

4

+

+

CH

2

CH

CH

3

KMnO

4

H

2

SO

4

CH

2

OH

CH

OH

CH

3

MnO

4

+

+

C

H

2

C

H

C

H

3

K

M

n

O

4

H

2

S

O

4

C

H

2

O

H

C

H

O

H

C

H

3

M

n

O

4

+

+

Distilasi sederhana digunakan untuk memisahkan komponen-komponen yang dapat menguap dibawah suhu 130o C. Penguapan pada distilasi sederhana akan terjadi bila tekanan uap dari cairan yang dipanaskan sudah sama dengan tekanan udara di permukaan cairan. Dalam proses distilasi menggunakan cairan yang dipanaskan sebagai media panas, maka permukaan cairan yang akan didistilasi harus lebih rendah agar pemanasan merata sehingga penguapan akan sempurna.

Kondensor inilah akan mampu mengubah wujud gas propilena menjadi cair dalam suhu dan tekanan yang tetap. Pada kondensor ini diperoleh aliran air yang diberikan pada ruang luar disekitar kondensor.dengan adanya perubahan suhu dan tekanan, molekul-molekul propilena akan berubah dari wujud gas menjadi cair. Hal ini akan sangat membantu untuk mendeteksi apakah akan terbentuk propilena dari hasil destilasi isopropil alkohol atau tidak. Larutan propilena akan jauh pada labu erlenmeyer dengan mengeluarkan bau yang khas.

Proses destilasi ini diakhiri dengan hilangnya endapan cokelat dan larutan menjadi tak berwarna.

Reaksi: CH3 CH CH3 CH3 CH = CH2 +H2O

OH

Rendemen percobaan:

16,22 gr / 23,7 gr x 100 % = 68,44 %

Hasil dari rendemen ini menunjukkan bahwa propilen yang dihasilkan adalah 68,44% dari seluruh isopropil alkohol yang digunakan sebagai reaktan. Rendemen ini paling valid adalah 100%, akan tetapi pada praktiknya tidak mungkin ada rendemen yang mencapai 100% sehingga digunakan rumus yaitu berat percobaan/ berat teoritis x 100%.

KESIMPULAN

Dari percobaan yang telah dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan bahwa, proses destilasi merupakan proses dimana terjadi pemisahan antara dua larutan untuk memperoleh larutan yang diinginkan berdasarkan pada perbedaan titik didih. Propilena akan diperoleh jika dilakukan eliminasi dengan suatu isopropil alkohol dan menggunakan katalis asam (H2SO4 pekat) dalam suatu proses destilasi sederhana dan suhu harus di jaga jangan sampai melebihi 80o. Hasil akhir dari proses destilasi ini adalah memudarnya warna lembayung dari kalium permanganat menjadi tak berwarna karena tetes demi tetes gas alkohol yang diubah menjadi cair. Hasil dari rendemen menunjukkan bahwa propilen yang dihasilkan adalah 68,44% dari seluruh isopropil alkohol yang digunakan sebagai reaktan.

DAFTAR PUSTAKA

Fessenden,Fessenden, 1982, Kimia Organik Jilid 1 Edisi Ketiga, Jakarta: ERLANGGA

Ibrahim, Sanusi & Marham Sitorus, 2013, Teknik Laboratorium Kimia Organik, Yogyakarta : GRAHA ILMU

Khamidinal. 2009. Teknik Laboratorium Kimia. Yogyakarta: PUSTAKA PELAJAR

Oxford, 1994, Kamus Lengkap Kimia, Jakarta : ERLANGGA

Petunjuk Praktikum Kimia Organik, 2013, Semarang : Laboratorium Pendidikan Kimia

Respati, 1980, Pengantar Kimia Organik, Yogyakarta : RINEKA CIPTA

Riswiyanto, 2009, Kimia Organik, Jakarta : ERLANGGA

Sardjiman, 2011, Belajar Kimia Organik Metode Iqro, Yogyakarta : PUSTAKA PELAJAR

Wonorahardjo, Surjani. 2013. Metode-metode Pemisahan Kimia. Jakarta: INDEKS

Semarang, 26 Mei 2014

Mengetahui,

Dosen PengampuPraktikan

R. Arrizal Firmansyah. M.SiAmanda Alif Habibie