praktikum ikan

19
I. PENDAHULUAN 1.1 . Latar Belakang Pisces adalah Seluruh anggota kelompok ikan hidup didalam air dan bereproduksi secara ovipar. Biasanya sel telur dan sperma disebarkan didalam air atau sarang. Pada kebanyakan ikan bertulang sejati, fertilisasi dan perkembangan embrio berlangsung diluar tubuh induk betina. Ikan terbagi menjadi beberapa kelas, kelas agnatha (ikan tanpa rahang), kelas gnatostomata (ikan berahang), kelas chondrichthyes (ikan bertulang rawan), kelas osteichthyes (ikan bertulang sejati). 1.2. Tujuan 1.2.1. mempelajari dan mengetahui struktur morfologi bentuk luar tubuh ikan teleostei (osteichtthyes) 1.2.2. membuat dan mengetahui suatu deksripsi luar atau morfologi serta melakukan pengukuran terhadap bagian- bagian tubuh dan membandingkannya dengan kunci identikasi, antara lain : a. susunan jenis dan rumus sirip b. jenis sisik dan perhitungan sisik c. tipe ekor, bentuk mulut, dll d. ukuran panjang total, standar, dan tinggi

Upload: muhammad-hafidz-ibnu-khaldun

Post on 01-Jan-2016

114 views

Category:

Documents


14 download

DESCRIPTION

sabun-sabyun

TRANSCRIPT

Page 1: PRAKTIKUM IKAN

I. PENDAHULUAN

1.1 . Latar Belakang

Pisces adalah  Seluruh anggota kelompok ikan hidup didalam air dan

bereproduksi secara ovipar. Biasanya sel telur dan sperma disebarkan didalam air

atau sarang. Pada kebanyakan ikan bertulang sejati, fertilisasi dan perkembangan

embrio berlangsung diluar tubuh induk betina. Ikan terbagi menjadi beberapa

kelas, kelas agnatha (ikan tanpa rahang), kelas gnatostomata (ikan berahang),

kelas chondrichthyes (ikan bertulang rawan), kelas osteichthyes (ikan bertulang

sejati).

1.2. Tujuan

1.2.1. mempelajari dan mengetahui struktur morfologi bentuk luar tubuh ikan

teleostei (osteichtthyes)

1.2.2. membuat dan mengetahui suatu deksripsi luar atau morfologi serta

melakukan pengukuran terhadap bagian- bagian tubuh dan

membandingkannya dengan kunci identikasi, antara lain :

a. susunan jenis dan rumus sirip

b. jenis sisik dan perhitungan sisik

c. tipe ekor, bentuk mulut, dll

d. ukuran panjang total, standar, dan tinggi

1.2.3. mempelajari dan mengetahui system pencernaan makanan ikan

teleostei (osteichtthyes).

1.2.4. mengetahui organ penccernaan makanan ikan

Page 2: PRAKTIKUM IKAN

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Ikan Bandeng (Chanos chanos)

Ikan bandeng dikenal sebagai ikan petualang yang suka merantau. Ikan

bandeng ini mempunyai bentuk tubuh langsing mirip terpedo, dengan moncong

agak runcing, ekor bercabang dan sisiknya halus. Warnanya putih gemerlapan

seperti perak pada tubuh bagian bawah dan agak gelap pada punggungnya

(Mudjiman, 1998).

Ciri umum ikan bandeng adalah tubuh memanjang agak gepeng, mata

tertutup lapisan lemak (adipase eyelid), pangkal sirip punggung dan dubur

tertutup sisik, tipe sisik cycloid lunak, warna hitam kehijauan dan keperakan

bagian sisi, terdapat sisik tambahan yang besar pada sirip dada dan sirip perut.

Bandeng jantan memiliki ciri-ciri warna sisik tubuh cerah dan mengkilap

keperakan serta memiliki dua lubang kecil di bagian anus yang tampak jelas pada

jantan dewasa (Hadie, 2000).

2.2 Klasifikasi Ikan Bandeng

Phylum : chordate

sub phylum : craniata

class : Teleostei

sub class : Actinopterigi

ordo : Malacopterigi

sub ordo : Clupeidae

family : Chanidae

genus : Chanos Lacepede

species : Chanos chanos

Page 3: PRAKTIKUM IKAN

2.3 Sistem Pencernaan dan Anatomi

2.3.1 SISTEM PENCERNAAN

Secara anatomis, struktur alat pencernaan ikan berkaitan dengan bentuk

tubuh, kebiasan makanan, tingkah laku ikan dan umur ikan. Sistem atau alat

pencernaan pada ikan terdiri dari dua bagian, yaitu saluran pencernaan (Tractus

digestivus) dan kelenjar pencernaan (Glandula digestoria).

A. Saluran pencernaan

Mulai dari muka ke belakang, saluran pencernaan tersebut terdiri dari

mulut, rongga mulut, farings, esofagus, lambung, pilorus, usus, rektum dan anus.

B. Kelenjar Pencernaan

Kelenjar pencernaan berguna untuk menghasilkan enzim pencernaan yang

nantinya akan bertugas membantu proses penghancuran makanan. Enzim

pencernaan yang dihasilkan oleh ikan buas juga berbeda dengan ikan vegetaris.

Ikan buas pada umumnya menghasilkan enzim-enzim pemecah protein,

sedangkan ikan vegetaris menghasilkan enzim-enzim pemecah karbohidrat.

Kelenjar pencernaan terdiri dari hati dan pankreas.

2.3.2 ANATOMI

Page 4: PRAKTIKUM IKAN

2.4. Sistem Reproduksi Ikan Secara Umum

 Reproduksi adalah kemampuan individu untuk menghasilkan keturunan

sebagai upaya untuk melestarikan jenisnya atau kelompoknya. tidak setiap

individu mampu menghasilkan keturunan, tetapi setidaknya reproduksi akan

berlangsung pada sebagian besar individu yang hidup di permukaan bumi ini.

Kegiatan reproduksi pada setiap jenis hewan air berbeda-beda, tergantung kondisi

lingkungan tertentu setiap tahun. 

Ikan memiliki variasi yang luas dalam strategi reproduksi agar keturunnya

mampu bertahan hidup. Ada tiga strategi reproduksi yang paling menonjol : 1)

memijah hanya bilamana energi (lipid) cukup tersedia : 2) memijah dalam

proporsi ketersediaan enrgi : dan 3) memijah dengan mengorbankan semua fungsi

yang lain, jika sesudah itu individu tersebut akan mati.

berdasarkan ketiga strategi itu, maka ikan memiliki ukuran dan jumlah

telur yang berbeda, tergantung tingkah laku dan habitatnya. Sebagian ikan

memilki jumlah telur yang banyak, namun ukurannya kecil, sebagai konsekuensi

dari sintasan yang rendah. Sebaliknya, ikan yang memiliki jumlah telu ra yang

sedikit, ukuran setiap telurnya dipastikan akan berukuran besar,dan kadang

memerlukan perawatan yang lebih dari induknya

Berdasarkan strategi reproduksi yang dimmiliki oleh ikan maka dikenal

tipe reproduksi sexual dengan fertilisasi internal dan reproduksi sexual dengan

fertilisasi eksternal. Reproduksi sexual dengan fertilisasi internal, dilakukan

dengan menempatkan sperma ke dalam tubuh betina sehingga mengurangi

kemungkinan kekeringan atau mengatasi kekurangdekatan sperma dan telur

sehingga fertilisasi dapat berlangsung. sedangkan fertilisasi eksternal, merupakan

penggabungan dua gamet ( sperma dan telur ) di luar tubuh masing-masing induk

secara terkoordinasi.

2.5.Ekologi Ikan Secara Umum

Air Tawar

Habitat air tawar dapat dibagi menjadi 2, yaitu :

Page 5: PRAKTIKUM IKAN

Air tergenang, atau habitat lentik (berasal dari kata lenis yang berarti

tenang) : danau, kolam, rawa atau pasir terapung

Air mengalir, atau habitat lotik (berasal dari lotus yang berarti tercuci) :

mata air, aliran air (brook-creek) atau sungai.

Air Laut

Kedalaman lautan dibagi menjadi 3 lapisan zona, yaitu :

1. Permukaan laut pada waktu air surut sampai kedalaman 100 meter yang

disebut epipelagik. Sampai kedalaman 100 meter itu masih

ada fotosintesis oleh flora laut, dan dihuni oleh ikan-ikan eufotik.

2. Kedalaman 100 m sampai 2000 m dan disebut mesopelagik, dihuni oleh

ikan-ikan bentik. Ikan-ikan mesopelagik cenderung berwarna abu-abu

keperakan atau hitam kelam. Sebaliknya, invertebrata mesopelagik

berwarna ungu atau merah cerah.

3. Kedalaman 2000 m sampai 4000 m disebut batialpelagik, dihuni oleh

ikan-ikan batial. Organisme yang hidup di zona ini tidak berwarna atau

berwarna putih kotor dan tampak tidak berpigmen khususnya hewan-

hewan bentik. Tetapi ikan penghuni zona ini berwarna hitam kelam.

Air Payau

Air payau (estuarin) adalah badan-badan air dimana air tawar dari

sungai bercampur dengan air asin dari laut. Estuarin itu terbentuk bila

sungai mengalir masuk ke dalam laut. Karena estuarin merupakan zona

transisi antara 2 macam lingkungan, yaitu : lingkungan air tawar dan

lingkungan laut, maka merupakan ekoton. Ekoton berarti rumah atau

tempat tinggal yang mempunyai hubungan harmonis dengan rumah atau

tempat tinggal lainnya sehingga masing-masing berfungsi

baik. Salinitas air estuarin berfluktuasi, dipengaruhi oleh musim, bahkan

air pasang surut. Tanah di estuarin itu berlapis-lapis sesuai dengan tinggi

rendahnya batas pasang surut, dan di daerah itu terdapat bermacam-

macam fauna. Ikan-ikan diadrom berada dalam estuarin pada bulan-bulan

tertentu, baik ikan air tawar maupun ikan laut. Baik ikan-ikan yang hidup

Page 6: PRAKTIKUM IKAN

di estuarin maupun ikan-ikan pendatang (anadrom dan katadrom) sangat

toleran terhadap perubahan salinitas dan lain-lain faktor (temperatur, pH,

dan sebagainya). Ikan-ikan yang memang hidupnya di lingkungan estuarin

antara lain : hering,karper, minaus.

Page 7: PRAKTIKUM IKAN

III. MATERI DANMETODE

3.1 Waktu dan Tempat

Waktu : Rabu,10 April 2013

Tempat : Laboratorium Biologi laut, Jurusan Ilmu Kelautan, FPIK,

Universitas Diponegoro, Kampus Tembalang Semarang.

3.2 Alat dan Bahan

3.1.1. ALAT

Gunting bedah

Mistar

Alat tulis

3.1.2. BAHAN

Ikan bandeng

3.3 Cara Kerja

Siapkan alat dan bahan

Amati dan identifikasi ikan bandeng

Gambar struktur morfologinya, seperti susunan , jenis , rumus

sirip, panjang standar , panjang total, dan tinggi dll

Catat hasil pengamatan

Bedah ikan dengan mengguanakan gunting bedah

Amati organ- organ yang ada dalam tubuh ikan

Gambarkan dan catat hasil pengamatan

Page 8: PRAKTIKUM IKAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

4.1.1 Morfologi dan Anatomi ikan

4.1.2 Alat-alat pencernaan

Page 9: PRAKTIKUM IKAN

4.2. Pembahasan

Sistem Pencernaan

Secara anatomis, struktur alat pencernaan ikan berkaitan dengan

bentuk tubuh, kebiasan makanan, tingkah laku ikan dan umur ikan. Sistem

atau alat pencernaan pada ikan terdiri dari dua bagian, yaitu saluran

pencernaan (Tractus digestivus) dan kelenjar pencernaan (Glandula

digestoria).

Saluran pencernaan

Mulai dari muka ke belakang, saluran pencernaan tersebut terdiri dari

mulut, rongga mulut, farings, esofagus, lambung, pilorus, usus, rektum dan

anus.

a. Mulut

Bagian terdepan dari mulut adalah bibir, pada ikan-ikan tertentu bibir

tidak berkembng dan malahan hilang secara total karena digantikan oleh

paruh atau rahang (ikan famili scaridae, diodotidae, tetraodontidae). Pada

ikan belanak atau tambakan, bibir berkembang dengan baik dan menebal,

bahkan mulutnya dapat disembulkan. Keberadaan bibir berkaitan erat

dengan cara mendapatkan makanan. Di sekitar bibir pada ikan tertentu

terdapat sungut, yang berperan sebagai alat peraba. Mulut terletak di ujung

hidung dan juga terletak di atas hidung.

b. Rongga mulut

Di bagian belakan mulut terdapat ruang yang disebut rongga mulut.

Rongga mulut ini berhubungan langsung dengan segmen faring. Secara

anatomis organ yang terdapata pada rongga mulut adalah gigi, lidah dan

organ palatin. Permukaan rongga mulut diselaputi oleh lapisan sel

permukaan (epitelium) yang berlapis. Pada lapisan permukaan terdapat

sel-sel penghasil lendir (mukosit) untuk mempermudah masuknya

makanan. Disamping mukosit, di bagian mulut juga terdapat organ

pengecap (organ penerima rasa) yang berfungsi menyeleksi makanan.

c. Farings

Lapisan permukaan faring hampir sama dengan rongga mlut, masih

ditemukan organ pengecap, Sebagai tempat proses penyaringan makanan.

Page 10: PRAKTIKUM IKAN

d. Esofagus

Permulaan dari saluran pencernaan yang berbentuk seperti pipa,

mengandung lendir untuk membantu penelanan makanan. Pada ikan laut,

esofagus berperan dalam penyerapan garam melalui difusi pasif

menyebabkan konsentrasi garam air laut yang diminum akan menurun

ketika berada di lambung dan usus sehingga memudahkan penyerapan air

oleh usus belakang dan rectum (proses osmoregulasi)

e. Lambung

Lambung merupakan segmen pencernaan yang diameternya relatif lebih

besar bila dibandingkan dengan organ pencernaan yang lain. Besarnya

ukuran lambung berkaitan dengan fungsinya sebagai penampung

makanan. Seluruh permukaan lambung ditutupi oleh sel mukus yang

mengandung mukopolisakarida yang agak asam berfungsi sebagai

pelindung dinding lambung dari kerja asam klorida. Sebagai penampung

makanan dan mencerna makanan secara kimiawi. Pada ikan-ikan

herbivora terdapat gizard (lambung khusus) berfungsi untuk menggerus

makanan (pencernaan secara fisik).

f. Pilorus

Pilorus merupakan segmen yang terletak antara lambung dan usus

depan. Segmen ini sangat mencolok karena ukurannya yang

mengecil/menyempit.

g. Usus ( intestinum)

Merupakan segmen yang terpanjang dari saluran pencernaan.

Intestinum berakhir dan bermuara keluar sebagai anus. Merupakan tempat

terjadinya proses penyerapan zat makanan

h. Rektum

Rektum merupakan segmen saluran pencernaan yang terujung. Secara

anatomis sulit dibedakan batas antara usus dengan rektum. Namun secara

histologis batas antara kedua segmen tersebut dapat dibedakan dengan

adanya katup rektum.

Page 11: PRAKTIKUM IKAN

i. Kloaka

Kloaka adalah ruang tempat bermuaranya saluran pencernaan dan

saluran urogenital. Ikan bertulang sejati tidak memiliki kolaka, sedangkan

ikan bertulang rawan memiliki organ tersebut.

j. Anus

Anus merupakan ujung dari saluran pencernaan. Pada ikan bertulang

sejati anus terletak di sebelah depan saluran genital. Pada ikan yang bentuk

tubuhnya memanjang, anus terletak jauh dibelakang kepala bedekatan

dengan pangkal ekor. Sedangkan ikan yang tubuhnya membundar, posisi

anus terletak jauh di depan pangkal ekor mendekati sirip dada

Kelenjar Pencernaan

Kelenjar pencernaan berguna untuk menghasilkan enzim pencernaan

yang nantinya akan bertugas membantu proses penghancuran makanan.

Enzim pencernaan yang dihasilkan oleh ikan buas juga berbeda dengan

ikan vegetaris. Ikan buas pada umumnya menghasilkan enzim-enzim

pemecah protein, sedangkan ikan vegetaris menghasilkan enzim-enzim

pemecah karbohidrat. Kelenjar pencernaan terdiri dari hati dan pankreas.

Disamping itu, saluran pencernaannya (lambung dan usus) juga berfungsi

sebagai kelenjar pencernaan.

Hati meupakan organ penting yang mensekresikan bahan untuk proses

pencernaan. Organ ini umumnya merupakan suatu kelenjar yang kompak,

berwarna merah kecokelatan. Posisi hati terletak pada rongga tubuh bagian

bawah, di belakang jantung dan disekitar usus depan. Di sekitar hati

terdapat organ berbentuk kantong kecil, bulat, oval atau memanjang dan

berwarna hijau kebiruan, organ ini dinamakan kantung empedu yang

fungsinya untuk menampung cairan empedu yang disekresikan oleh organ

hati. Secara umum hati berfungsi sebagi tempat metabolisme karbohidrat,

lemak dan protein serta tempat memproduksi cairan empedu.

Pankreas merupakan organ yang mensekresikan bahan (enzim) yang

berperan dalam proses pencernaan. Pankreas ada yang berbentuk kompak

dan ada yang diffus (menyebar) di antara sel hati. Letak penkreas

berdekatan dengan usus depan sebab saluran pankreatik bermuara ke usus

Page 12: PRAKTIKUM IKAN

depan. Saluran pankreatik yaitu saluran-saluran kecil yang bergabung satu

sama lain dan pada akhirnya akan terbentuk saluran yang keluar dari

pankreas menuju usus depan.

Page 13: PRAKTIKUM IKAN

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Morfologi ikan teleostei: mempunyai sirip punggung, sirip ekor, sirip

dubur,sirip dada, sirip perut, dan mempunyai tutup insang

Ikan bandeng mempunyai rumus sirip : DXI.2; A.8; P.15; V.11

Dengan PT=32,5 cm, PS =25 cm, dan T= 7,2 cm

System pencernaan ikan teleostei terdiri dari : mulut, rongga mulut, faring,

esophagus, lambung, usus , rectum, kloaka dan anus.

5.2. Saran

Agar dalam melaksanakan praktikum praktikan dapat dengan teliti

menentukan bagian-bagian yang terdapat pada sampel ikan.

Praktikan diharapkan kondusif selama praktikum agar proses praktikum

dapat berjalan lancar.

Praktikan di hendakan mempelajari dahulu bahan tentang apa yang

menjadi bahasan praktikum yang akan dilakukan

Page 14: PRAKTIKUM IKAN

DAFTAR PUSTAKA

http://www.artikelbagus.com/2011/12/klasifikasi-vertebrata-pisces.html

http://rexson-napitupulu.blogspot.com/2011/10/sistem-reproduksi-ikan.html

http://wordbiology.wordpress.com/2009/01/20/ekolologi-ikan/

Adaaja.com . 2010. Sistem Pencernaan Pada Ikan.

http://adaaja.com/sistem-pencernaan-pada-ikan/

Adhi, I.K.D2008. sistem-pencernaan-pada-hewan. http://gurungeblog. wordpress.com/2008/11/23/sistem-pencernaan-pada-hewan/