praktikum

2
Intinya, kedua bahan tadi termasuk jenis logam(metal) yang mudah dibentuk. Biasa dipakai sebagai bahan nonfero (biasanya dijadikan tambahan/pelapis pada baja atau besi) karena sifat2 mekanis dan kimianya tidak ditemukan pada baja/besi. sedangkan ST37, ST42, ST45, ST60 di dunia baja merupakan satuan ukur untuk kuat tarik maksimum baja (fy). Nilai kuat tarik (=tegangan tarik) ini diperoleh sesaat sebelum baja mencapai titik lelehnya. Sedangkan 37,42,45,dst merupakan indeks nilainya. Jadi St 37 artinya baja dengan tensile strength (tegangan tarik) sebesar 37MPa (mega pascal) = 37 kg/mm2. demikian seterusnya. Mengapa yang dijadikan acuan mutu baja adalah kuat tariknya (St 37, St 45, dst)..karena baja memang memiliki kemampuan tahanan tarik yang luar biasa, sedangkan kuat tekannya (=tegangan tekan) sangat lemah. Oleh karena sifat ini, maka baja digunakan sebagai salah satu unsur penyusun beton..(baja dinamakan sebagai "tulangan" pada beton). Komponen beton (agregat+semen+air) memiliki kekuatan yg baik terhadap tekan, sedangkan baja memiliki kekuatan yang baik terhadap tarik. Baja-baja struktural DIN 17100 ditandai dengan kode/nomor seperti St37, St42, St44, St50, dst. Penomoran tersebut tentu saja memiliki makna yang menunjukkan spesifikasi dari baja struktural. Penomoran secara umum dimaksudkan untuk memudahkan penamaan baja atau material sesuai komposisi, spesifikasi, atau sifat baja. Berikut makna dari baja-baja struktural DIN 17100: St37 St memiliki makna baja (dalam bahasa Jerman: stahl; dalam bahasa Inggris: steel). 37 memiliki makna kekuatan tarik sebesar 37 kg/mm 2 atau sekitar 360- 370 N/mm 2 . Sehingga St menunjukkan baja struktural, sedangkan dua digit di belakang menunjukkan kekuatan tarik dalam kg/mm 2 . Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa St37 merupakan baja struktural dengan kekuatan tarik sebesar 37 kg/mm 2 . .5 Analisa Setiap metode pengujian memiliki angka konversi kekerasan yang berbeda-beda oleh karena itu nilai kekerasan yang didapat juga akan berbeda walaupun dilakukan proses heat treatment yang sama. benda uji setelah dilakukan proses heat treatment pada dasarnya memiliki angka kekerasan yang

Upload: yayan-funk

Post on 18-Feb-2016

12 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

ee

TRANSCRIPT

Page 1: praktikum

Intinya, kedua bahan tadi termasuk jenis logam(metal) yang mudah dibentuk. Biasa dipakai sebagai bahan nonfero (biasanya dijadikan tambahan/pelapis pada baja atau besi) karena sifat2 mekanis dan kimianya tidak ditemukan pada baja/besi. 

sedangkan ST37, ST42, ST45, ST60 di dunia baja merupakan satuan ukur untuk kuat tarik maksimum baja (fy). Nilai kuat tarik (=tegangan tarik) ini diperoleh sesaat sebelum baja mencapai titik lelehnya. Sedangkan 37,42,45,dst merupakan indeks nilainya. Jadi St 37 artinya baja dengan tensile strength (tegangan tarik) sebesar 37MPa (mega pascal) = 37 kg/mm2. demikian seterusnya. 

Mengapa yang dijadikan acuan mutu baja adalah kuat tariknya (St 37, St 45, dst)..karena baja memang memiliki kemampuan tahanan tarik yang luar biasa, sedangkan kuat tekannya (=tegangan tekan) sangat lemah. Oleh karena sifat ini, maka baja digunakan sebagai salah satu unsur penyusun beton..(baja dinamakan sebagai "tulangan" pada beton). Komponen beton (agregat+semen+air) memiliki kekuatan yg baik terhadap tekan, sedangkan baja memiliki kekuatan yang baik terhadap tarik.

Baja-baja struktural DIN 17100 ditandai dengan kode/nomor seperti St37, St42, St44, St50, dst. Penomoran tersebut tentu saja memiliki makna yang menunjukkan spesifikasi dari baja struktural. Penomoran secara umum dimaksudkan untuk memudahkan penamaan baja atau material sesuai komposisi, spesifikasi, atau sifat baja.

Berikut makna dari baja-baja struktural DIN 17100:St37St memiliki makna baja (dalam bahasa Jerman: stahl; dalam bahasa Inggris: steel).

37 memiliki makna kekuatan tarik sebesar 37 kg/mm2 atau sekitar 360-370 N/mm2.

Sehingga St menunjukkan baja struktural, sedangkan dua digit di belakang menunjukkan kekuatan tarik dalam kg/mm2. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa St37 merupakan baja struktural dengan kekuatan tarik sebesar 37 kg/mm2.

.5 Analisa            Setiap metode pengujian memiliki angka konversi kekerasan yang berbeda-beda oleh karena itu nilai kekerasan yang didapat juga akan berbeda walaupun dilakukan proses heat treatment yang sama. benda uji setelah dilakukan proses heat treatment pada dasarnya memiliki angka kekerasan yang berbanding lurus dengan temperatur pemanasan dengan kata lain kekerasan meningkat seiring dengan kenaikan temperatur pemanasan kemudian didinginkan dengan cepat.                 Berdasarkan hasil pengujian kekerasan baja ST 37 (memiliki komposisi kimia C = 0.25%, Mn = 3.3%, S = 0.13%, dan Si = 0.55%)  dengan metode Brinell dan metode Vickers dapat diketahui perbedaan temperatur dan tingkat nilai kekerasan. Dari grafik 2.1 dan grafik 2.2  dapat pula diketahui bahwa  bila temperatur , kekerasannya berubah ( naik Turun).            Perubahan kekerasan suatu logam sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu:

Page 2: praktikum

1.      Tingginya temperatur pemanasan2.      Lamanya waktu penahanan , dan3.      Laju pendinginan yang cepat (tegantung pada komposisi kimia dari

logam yang diproses.Perubahan kekerasan suatu logam akan meningkat bila dipanaskan

sampai Temperatur di atas daerah kritis disusul dengan pendinginan yang cepat dan apabila kadar karbon diketahui, maka temperatur pemanasanya dapat dibaca dari diagram keseimbangan besi karbida besi. Akan tetapi bila komposisi baja tidak diketahui, maka akan sulit untuk menentukan temperatur  yang tepat.