praktek kimia 1
DESCRIPTION
aTRANSCRIPT
laporan hasil percobaan larutan elektrolit dan non elektrolit
D
I
S
U
S
U
NOLEH KELOMPOK: IV KELAS XII.IPA.IDesi Arsita
Erliza NurviantiFirdaus
Harmoko
Lia Febrianti
Meri Sugianti
Muji Setiono
Putri Octa Selasari
Septiyani
Sukaini Safitri
Yesi Apriyani
Guru Pembimbing : Nazila H. Nikma, S.Pd.SMA NEGERI 1 RAMBUTAN
TAHUN PELAJARAN
2014/2015PEMBAHASANBab 1
Latar belakang
Larutan berdasarkan daya hantar listriknya
terbagi atas dua yaitu larutan elektrolit dan non-elektrolit.zat zat elektrolit dibagi menjadi dua kelompok yaitu elektrolit kuat dan elektrolit lemah
Rumusan masalah
Zat yang dapat larut dalam pelarut air dibedakan menjadi elektrolit dan non elektrolit. Dalam laporan percobaan kali ini kita akan membahas larutan apa saja yang termasuk larutan elektrolit dan non-elektrolit
Tujuan
Tujuan pengamatan ini adalah untuk mengetahui apakah sebuah larutan merupakan larutan elektrolit kuat, larutan elektrolit lemah atau larutan non elektronik
Bab 2
Landasan teori
1.pengertian larutan
Larutan merupakan campuran yang bersifat homogeny,artinya masing-masing zat penyusunya tidak dapat dibedakan lagi secara fisik.larutan berdasarkan daya hantar listriknya dibedakan menjadi dua yaitu sebagai berikut:
1 .larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik
2 .larutan nonelektronik adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik
Kemampuan elektrolit menghantarkan arus listrik dalam larutannya disebabkan oleh adanya ion ion yang dihasilkan dari reaksi ionisasi elektrolit dalam air.
Reaksi umum ionisasi dapat dituliskan sebagai berikut :
AxBy (s) x Ay+ (aq) + yB x- (aq)
Reaksi ini tidak dapat terjadi pada non elektrolit, di mana proses pelarutan pada non elektrolit hanya proses pelarutan biasa, yang tidak disertai proses ionisasi.
Misalnya :
C6H12O6 (s) C6H12O6 (aq)
Semakin besar kemampuan elektrolit terionisasi, semakin banyak jumlah ion yang dihasilkan dari reaksi ionisasi, maka akan semakin kuat daya hantar listrik yang dihasilkan.
Elektrolit yang terionisasi sempurna atau mendekati sempurna dan memiliki daya hantar listrik kuat disebut elektrolit kuat, sedangkan elektrolit yang hanya terionisasi sebagian dan memilliki daya hantar lemah disebut elektrolit lemah.
Untuk membedakan larutan elektrolit kuat dan non elektrolit, dilakukan uji elektrolit yaitu dengan mengalirkan arus listrik ke dalam larutan. Perbedaan dapat dilihat dari menyala tidaknya lampu pada alat uji atau ada tidaknya gas pada kedua elektroda yang digunakan.
Larutan elektrolit kuat menghasilkan gas pada kedua elektrodanya, dan dapat menyalakan lampu.
Larutan elektrolit lemah tidak dapat menyalakan lampu, tetapi menghasilkan gas pada kedua elektrodanya.
Larutan non elektrolit tidak dapat menyalakan lampu atau menghasilkan gas pada elektroda.
Larutan elektrolit ini dibedakan atas :
1. ELEKTROLIT KUAT
Larutan elektrolit kuat adalah larutan yang mempunyai daya hantar listrik yang kuat, karena zat terlarutnya didalam pelarut (umumnya air), seluruhnya berubah menjadi ion-ion (alpha = 1).
Yang tergolong elektrolit kuat adalah:
Asam-asam kuat, seperti : HCl, HCl03, H2SO4, HNO3 dan lain-lain.
Basa-basa kuat, yaitu basa-basa golongan alkali dan alkali tanah, seperti: NaOH, KOH, Ca(OH)2, Ba(OH)2 dan lain-lain.
Garam-garam yang mudah larut, seperti: NaCl, KI, Al2(SO4)3 dan lain-lain
2. ELEKTROLIT LEMAH
Larutan elektrolit lemah adalah larutan yang daya hantar listriknya lemah dengan harga derajat ionisasi sebesar: O < alpha < 1.
Yang tergolong elektrolit lemah:
a. Asam-asam lemah, seperti : CH3COOH, HCN, H2CO3, H2S dan lain-lain
b. Basa-basa lemah seperti : NH4OH, Ni(OH)2 dan lain-lain
c. Garam-garam yang sukar larut, seperti : AgCl, CaCrO4, PbI2 dan lain-lain
Larutan non elektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik, karena zat terlarutnya di dalam pelarut tidak dapat menghasilkan ion-ion (tidak mengion).
Tergolong ke dalam jenis ini misalnya:
- Larutan urea
- Larutan sukrosa
- Larutan glukosa
- Larutan alkohol dan lain-lain
Membedakan Larutan Elektrolit dan Larutan Non Elektrolit
Larutan elektolit dan non elektrolit dapat dibedakan dengan jelas dari sifatnya yaitu penghantaran Listrik.
a). Larutan elektrolit dapat menghantarkan listrik.
Hal ini untuk pertama kalinya diterangkan oleh Svante August Arrhenius(1859-1927), seorang ilmuwan dari Swedia. Arrhenius menemukan bahwa zat elektrolit dalam air akan terurai menjadi partikel-partikel berupa atom atau gugus atom yang bermuatan listrik. Karena secara total larutan tidak bermuatan, maka jumlah muatan positif dalam larutan harus sama dengan muatan negatif.
Atom atau gugus atom yang bermuatan listrik itu dinamai ion. Ion yang bemuatan positif disebut kation, sedangkan ion yang bermuatan negatif disebut anion. Pembuktian sifat larutan elektrolit yang dapat menghantarkan listrik ini dapat diperlihatkan melalui eksperimen. Zat-zat yang tergolong elektrolit yaitu asam, basa, dan garam.
Contoh larutan elektrolit kuat:
Asam kuat, antara lain: HCl, HClO3, HClO4, H2SO4, HNO3 .
Basa kuat, yaitu basa-basa golongan alkali dan alkali tanah, antara lain : NaOH, KOH, Ca(OH)2, Mg(OH)2, Ba(OH)2 .
Garam-garam yang mempunyai kelarutan tinggi, antara lain : NaCl, KCl, KI, Al2(SO4)3 .
Contoh larutan elektrolit lemah :
Asam lemah, antara lain: CH3COOH, HCN, H2CO3, H2S .
Basa lemah, antara lain: NH4OH, Ni(OH)2 .
Garam-garam yang sukar larut, antara lain: AgCl, PbI2 CaCrO4, .
b). Larutan non elektrolit tidak dapat menghantarkan listrik.
Adapun larutan non elektrolit terdiri atas zat-zat non elektrolit yang tidak dilarutkan ke dalam air tidak terurai menjadi ion ( tidak terionisasi ). Dalam larutan, mereka tetap berupa molekul yang tidak bermuatan listrik. Itulah sebabnya larutan non elektrolit tidak dapat menghantarkan listrik. Pembuktian sifat larutan non elektrolit yang tidak dapat menghantarkan listrik ini dapat diperlihatkan melalui eksperimen.
Contoh larutan non elektrolit : Larutan Gula (C12H22O11), Etanol (C2H5OH), Urea (CO(NH)2), Glukosa (C6H12O6), dan lain-lain
2. Cara Larutan Elektrolit Menghantarkan Arus Listrik
Pada tahun 1884, Svante Arrhenius, ahli kimia terkenal dari Swedia mengemukakan teori elektrolit yang sampai saat ini teori tersebut tetap bertahan padahal ia hampir saja tidak diberikan gelar doktornya di Universitas Upsala, Swedia, karena mengungkapkan teori ini. Menurut Arrhenius, larutan elektrolit dalam air terdisosiasi ke dalam partikel-partikel bermuatan listrik positif dan negatif yang disebut ion (ion positif dan ion negatif) Jumlah muatan ion positif akan sama dengan jumlah muatan ion negatif, sehingga muatan ion-ion dalam larutan netral. Ion-ion inilah yang bertugas mengahantarkan arus listrik.
Larutan elektrolit dapat menghantarkan listrik karena mengandung ion-ion yang dapat bergerak bebas. Ion-ion itulah yang menghantarkan arus listrik melalui larutan.
Larutan yang dapat menghantarkan arus listrik disebut larutan elektrolit.Larutan ini memberikan gejala berupa menyalanya lampu atau timbulnya gelembung gas dalam larutan.Larutan elektrolit mengandung partikel-partikel yang bermuatan (kation dan anion). Berdasarkan percobaan yang dilakukan oleh Michael Faraday, diketahui bahwa jika arus listrik dialirkan ke dalam larutan elektrolit akan terjadi proses elektrolisis yang menghasilkan gas. Gelembung gas ini terbentuk karena ion positif mengalami reaksi reduksi dan ion negatif mengalami oksidasi. Contoh, pada laruutan HCl terjadi reaksi elektrolisis yang menghasilkan gas hidrogen.
Alat dan bahan1. Serangkat Alat Sel Volta 1. Larutan Garam2. Baterai
2. Larutan Gula3. Gelas Kimia
3. Cuka
4. Spatula
4. Alkohol
5. Air Suling Prosedur kerja1.Rangkailah alat penguji larutan elektrolit dan non elektrolit seperti gambar.
2.Masukkan bahan bahan yang akan di uji ke dalam masing masing gelas pelastik.
3.Celupkan potongan tembaga dan seng kedalam masing-masing larutan amati dan catatlah gejala gejala yang terjadi pada tembaga dan seng dan lampu.
Hasil pengamatan
1.Larutan NaCl yang dialiri arus listrik memiliki banyak gelembung dan lampu menyala terang. Ini menunjukkan bahwa larutan NaCl termasuk elektrolit kuat.
2.larutan gula gejala yang timbul adalah tdak adanya gelembung gas,dan lampu tidak menyala,sehingga larutatn disebut larutan nonelektrolit
3.larutan asam cuka gejala yang timbul adalah gelembung sedikit dan lampu menyala redup,sehingga larutan disebt larutan elektrolit lemahAnalisis datalarutan Gelembung lampu keterangan
gula Tdk ada gelembungTdk Menyala nonelektrolit
garam Bnyk gelembung Menyala terangElektrolit kuat
Cuka Sdikit gelembung Redup Elektrolit lemah
Air Suling Sedikit gelembung
Redup Elektrolit lemahAlkohol Tidak ada gelembungTidak Menyala Nonelektrolit3. Penutup
Kesimpulan
1. Larutan NaCl yang dialiri arus listrik memiliki banyak gelembung dan lampu menyala terang. Ini menunjukkan bahwa larutan NaCl termasuk elektrolit kuat.
2. Larutan gula gejala yang timbul adalah tdak adanya gelembung gas,dan lampu tidak menyala,sehingga larutatn disebut larutan nonelektrolit
3. Larutan asam cuka gejala yang timbul adalah gelembung sedikit dan lampu menyala redup,sehingga larutan disebt larutan elektrolit lemah
Dapat disimpulkan bahwa suatu larutan akan dapat menghantarkan listrik apabila larutan tersebut memiliki ion-ion yang bergerak bebas, tapi apabila ion-ion berbentuk rapat dan kuat, sehingga tidak dapat bergerak bebas maka larutan tersebut tidak dapat menghantarkan listrik. Arus listrik pada kawat penghantar merupakan electron sedangkan arus listrik dalam larutanmerupakan aliran muatan (ion-ion) dan HCL merupakan contoh dari larutanelektrolit kuat.
Saran
Cara belajar Siswa harus ditingkatkan untuk mendapatkan nilai dan hasil yang maksimal.