pr tht

2
Teori Penghidu Reseptor-reseptor penghidu hanya memberi respon zat yang bersentuhan dengan epitel penghidu yang larut dalam lapisan mukosa. Ambang penghidu bermacam-macam zat berbeda tergantung kepekaan reseptor penghidu terhadap zat tersebut Mekanisme suatu zat penghidu dapat menyebabkan perangsangan indera penghidu disebutkan dalam beberapa teori yakni: 1. Teori Kimia Reseptor kimia di dalam membrane olfaktoria bereaksi secara soesifik dengan bermacam-macam jenis rangsang penghidu. Jenis reseptor kimia menentukan jenis rangsang yang akan menimbulkan respon pada sel olfaktoria. Reaksi antara perangsang dan reseptor zat menimbulkan peningkatan permuabilitas membrane olfaktoria yang akan mengakibatkan timbulnya impulse pada serabut saraf olfaktorius (Guyton, 1996) 2. Teori Undulasi Mirip dengan teori pendengaran, yaitu berdasar getaran yang diterima oleh reseptor kemudia dihantar ke sel saraf otak. Getaran molekul zat berbau mempunyai frekuensi sangat rendah. 3. Teori Stereokimia Molekul zat penghidu dapat dihidu bila bentuk dan ukuran yang sesuai dengan komplemen reseptor sel olfaktori yang ada. Adanya kesesuaian ini akan menimbulkan depolarisasi sel olfaktoria sehingga timbul impuls saraf kesan bau (Amoore, 1987) 4. Teori Fisika Berbagai tempat reseptor fisika pada membrane olfaktoria yang memungkinkan zat perangsang spesifik terasorbsi pada membrane olfaktoria. Sebagai bukti banyak zat yang mempunyai sifat kimia berbeda tetapi mempunyai bau yang sama membuktikan sifat fisika perangsang yang menentukan bau. Fungsi sinus Fungsi sinus paranasal antara lain: Pengatur kondisi suara Penahan suhu MEmbantu keseimabngan kepala Membantu resonansi suara Peredam perubahan tekanan udara

Upload: sigit-kurniawan

Post on 10-Nov-2015

223 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

pr

TRANSCRIPT

Teori PenghiduReseptor-reseptor penghidu hanya memberi respon zat yang bersentuhan dengan epitel penghidu yang larut dalam lapisan mukosa. Ambang penghidu bermacam-macam zat berbeda tergantung kepekaan reseptor penghidu terhadap zat tersebutMekanisme suatu zat penghidu dapat menyebabkan perangsangan indera penghidu disebutkan dalam beberapa teori yakni:1. Teori KimiaReseptor kimia di dalam membrane olfaktoria bereaksi secara soesifik dengan bermacam-macam jenis rangsang penghidu. Jenis reseptor kimia menentukan jenis rangsang yang akan menimbulkan respon pada sel olfaktoria. Reaksi antara perangsang dan reseptor zat menimbulkan peningkatan permuabilitas membrane olfaktoria yang akan mengakibatkan timbulnya impulse pada serabut saraf olfaktorius (Guyton, 1996)2. Teori UndulasiMirip dengan teori pendengaran, yaitu berdasar getaran yang diterima oleh reseptor kemudia dihantar ke sel saraf otak. Getaran molekul zat berbau mempunyai frekuensi sangat rendah.3. Teori StereokimiaMolekul zat penghidu dapat dihidu bila bentuk dan ukuran yang sesuai dengan komplemen reseptor sel olfaktori yang ada. Adanya kesesuaian ini akan menimbulkan depolarisasi sel olfaktoria sehingga timbul impuls saraf kesan bau (Amoore, 1987)4. Teori FisikaBerbagai tempat reseptor fisika pada membrane olfaktoria yang memungkinkan zat perangsang spesifik terasorbsi pada membrane olfaktoria. Sebagai bukti banyak zat yang mempunyai sifat kimia berbeda tetapi mempunyai bau yang sama membuktikan sifat fisika perangsang yang menentukan bau.Fungsi sinusFungsi sinus paranasal antara lain: Pengatur kondisi suara Penahan suhu MEmbantu keseimabngan kepala Membantu resonansi suara Peredam perubahan tekanan udara Membantu produksi mucus untuk membersihkan rongga hidungMekanisme bersin

Kenapa orang dewasa lebih jarang alergi? Imun berkaitan factor eksternal dan internal (stress)Penyakit yang berkaitan dengan keadaan alergi merupakan gangguan dari struktur mukosa olfaktoria

Fungsi turbulensi saat inspirasi dan ekspirasi?Hidung juga berguna membersihkan udara inspirasi dari debu, bakteri dan virus melalui suatu mekanisme yang disebut transpor mukosiliar (TMS). Sistem ini terdiri dari lapisan mukosa dan epitel serta gerakan silia yang simultan menjaga saluran nafas selalu bersih. Transpor mukosiliar akan membawa benda asing yang terperangkap dari udara inspirasi ke arah nasofaring. Aliran turbulen dalam hidung memungkinkan paparan yang luas antara udara inspirasi dengan epitel hidung dan lapisan mukusnya, lapisan mukosa berupa selubung sekret kontinyu yang sangat kental meluas ke seluruh ruang dan sudut hidung, sinus, tuba eustachius, faring dan seluruh cabang bronkus.Mukosa hidung selain berfungsi sebagai alat transportasi partikel yang tertimbun dari udara inspirasi, juga memindahkan panas, normalnya mucus menghangatkan udara inspirasi dan mendinginkan udara ekspirasi, serta melembabkan udara inspirasi dengan lebih dari satu liter uap setiap harinya.