ppt

Upload: raden-bagoes-zow-boro

Post on 06-Mar-2016

215 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

sdjfdjncc

TRANSCRIPT

Deskripsi PersediaanMenurut C.Rollin Niswonger, Philip E. Fess, dan & Carl S.Warren Persediaan (inventoris ) digunakan untuk mengartikan barang dagang yang disimpan untuk dijual dalam operasi normal perusahaan, dan bahan yang terdapat dalam proses produksi atau yang disimpan untuk tujuan itu.Menurut Mulyadi (2001) dalam perusahaan manufaktur , persediaan terdiri dari persediaan produk jadi, persediaan produk dalam proses persediaan bahan baku, persediaan bahan penolong, persediaan bahan habis pakai pabrik, persediaan suku cadang. Dalam perusahaan dagang, persediaan hanya terdiri dari satu golongan , yaitu persediaan barang dagangan yang merupakan barang yang dibeli untuk dijual kembali.Dari beberapa pengertian persediaan tersebut diatas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa persediaan adalah sejumlah komoditas yang disimpan guna memenuhi kebutuhan dimasa yang akan datang.Tujuan Sistem Informasi Akuntansi Persediaan1. Memberikan informasi mengenai persediaan mulai dari pengakuan sampai proses penerimaannya dengan prosedur yang baku.2. Memberikan informasi mengenai alur persediaan yang ada sehingga pemerintah daerah dapat memperhitungkan tingkat pengendalian yang diperlukan.3. Pengendalian persediaan sehingga persediaan dapat diperhitungkan secara ekonomis keberadaannya.Metode Pencatatan PersediaanAda dua macam metode pencatatan biaya persediaan yang dipakai dalam produksi :1.Metode mutasi persediaan (perpetual inventory method). Disebut sistem perpetual karena pencatatan akuntansinya dilakukan secara kontinyu (perpetual) baik untuk pencatatan jumlahnya maupun biayanya atau harga pokoknya. Dengan demikian jumlah maupun biaya persediaan dapat diketahui setiap saat. Sistem ini seringkali diterapkan oleh perusahaan yang menjual barang dagangan dengan harga per unit relatif mahal dan setiap unit barang dimungkinkan memiliki variasi spesifikasi sesuai dengan keinginan konsumen. Contoh perusahaan yang menerapkan misalnya perusahaan mobil, perusahaan pesawat terbang, mebel, dan peralatan rumah tangga. Sistem perpetual ini juga bisa diterapkan oleh perusahaan selain yang dicontohkan di atas dikarena penggunaan wide spreadsheet yang disediakan oleh computer dan penggunaan scanner untuk mengidentifikasi setiap item persediaan.2.Metode persediaan fisik (physical inventory method). Disebut sistem periodik karena penghitungan jumlah dan nilai persediaan hanya akan diketahui pada akhir periode saja untuk penyiapan pembuatan laporan keuangan. Setiap terjadi transaksi pembelian barang maupun penjualan barang akun persediaan tidak pernah dimutasi atau tidak pernah didebit jika adapembelian atau dikredit jika ada penjualan. Akun persediaan akan diperbaharui nilainya hanya pada akhir periode saja sebelum penyusunan laporan keuangan melalui penghitungan fisik persediaan (stock opname) di gudang. Saat ini sangat sedikit perusahaan yang menerapkan system periodik kecuali untuk perusahaan kecil yang menjual barang barang tertentu secara eceran dengan harga yang murah missal permen, korek api, dan lain lain.Sistem dan prosedur yang bersangkutan dengan sistem akuntansi persediaan adalah:1. Prosedur pencatatan produk jadi. Dalam prosedur ini Harga Pokok Produk Jadi didebitkan, sedangkan Persediaan Produk Jadi dikreditkan ke dalam rekening barang dalam proses. Dokumen sumber yang digunakan dalam prosedur pencatatan ini adalah laporan produk selesai dan bukti memorial.2. Prosedur pencatatan harga pokok produk jadi yang dijual. Prosedur ini merupakan salah satu prosedur dalam sistem penjualan disamping prosedur lainnya seperti : Prosedur order penjualan, prosedur persetujuan kredit, prosedur pengiriman barang, prosedur penagihan, prosedur pencatatan piutang. 3. Prosedur pencatatan harga pokok produk jadi yang diterima kembali dari pembeli. Jika produk jadi yang telah dijual dikembalikan oleh pembeli, maka transakasi retur penjualan ini akan mempengaruhi persediaan produk jadi, yaitu menambah kuantitas produk pada kartu gudang yang diselenggarakan oleh bagian gudang dan menambah kuantitas dan harga pokok produk jadi yang dicatat oleh bagian kartu persediaan produk jadi. Prosedur ini merupakan salah satu prosedur yang membentuk sistem retur penjualan. 4. Prosedur pencatatan tambahan dan penyesuaian kembali harga pokok persediaan produk dalam proses. Pencatatan produk dalam proses umumnya dilakukan perusahaan pada akhir periode, pada saat dibuat laporan keuangan bulanan dan laporan keuangan tahunan.5. Prosedur pencatatan harga pokok persediaan yang dibeli. Prosedur ini merupakan salah satu prosedur yang membentuk sistem pembelian. Dalam prosedur ini dicatat harga pokok persediaan yang dibeli.6. Prosedur pencatatan harga pokok persediaan yang dikembalikan kepada pemasok. Jika persediaan yang telah dibeli dikembalkan kepada pemasok, maka transaksi retur pembelian ini akan mempengaruhi persediaan yang bersangkutan, yaitu mengurangi kuantitas persediaan dalam kartu gudang yang diselenggarakan oleh bagian gudang dan mengurangi kuantitas serta harga pokok persediaan yang dicatat oleh bagian kartu persediaan dalam kartu persediaan yang bersangkutan. Sedangkan dokumen yang digunakan dalam prosedur pencatatan harga pokok persediaan yang dikembalikan kepada pemasok adalah: laporan pengiriman barang dan memo debit.7. Prosedur permintaan dan pengeluaran gudang. Prosedur ini merupakan salah satu prosedur yang membentuk sistem akuntansi biaya produksi. Dalam prosedur ini dicatat harga pokok persediaan bahan baku, bahan penolong, bahan habis pakai pabrik, dan suku cadang yang dipakai dalam kegiatan produksi dan kegiatan non produksi.8. Prosedur pencatatan tambahan harga pokok persediaan karena pengembalian barang gudang. Transaksi pengembalian barang gudang mengurangi biaya dan menambah persediaan barang di gudang. Sedangkan dokumen yang digunakan dalam proses prosedur pengembalian barang gudang adalah bukti pengembalian barang gudang.9. Sistem perhitungan fisik persediaan. Sistem perhitungan fisik persediaan umunya digunakan oleh perusahaan untuk menghitung secara fisik persediaan yang disimpan digudang, yang hasilnya digunakan untuk meminta pertanggungjawaban bagian gudang mengenai pelaksanaan fungsi penyimpanan.Informasi Yang Diperlukan Manajemen Akuntansi PersediaanManajemen persediaan berusaha mencapai keseimbangan antara kekurangan dan kelebihan persediaan dalam suatu periode perencanaan yang mengandung resiko dan ketidakpastian. Manajemen persediaan melibatkan sejumlah kegiatan kordinasi antara persediaan dan produksi serta kegiatan konsumsi pada sejumlah tahapan proses dan lokasi yang berhubungan. Berdasarkan dari pengertian yang telah diuraikan sebelumnya, jadi dapat disimpulkan Perancangan Sistem Manajemen Basisdata Persediaan Barang Jadi adalah sistem yang menyangkut masalah pencatatan dan pelaporan yang dikaitkan dengan pencatatan persediaan dan penilaiannya baik itu dalam proses penerimaan barang atau pengeluaran barang yang dilakukan oleh perusahaan tersebut. Dalam hal ini proses yang terjadi dari input, proses, hingga menjadi sebuah output yaitu proses penerimaan barang dari kantor pusat, proses pengeluaran barang (penjualan) kepada distributor, membuat jurnal, memposting buku besar, hingga menghasilkan laporan pendukung yang terdiri dari laporan data barang, laporan data gudang, laporan data distributor, dan kartu persediaanTujuan dari manajemen persediaan adalah menyelesaikan sasaran yang berpotensi untuk:1. Memaksimalkan pelayan pada pelanggan2. Memaksimalkan efisiensi pembelian pada produksi3. Meminimalkan investasi stock4. Memaksimalkan profit Jaringan Prosedur Yang Membentuk SistemJaringan prosedur yang membentuk sistem penghitungan fisik persediaan adalah:1. Prosedur penghitung Fisik, dalam prosedur ini tiap jenis persediaan di gudang di hitung oleh penghitung dan pengecek secara independen yang hasilnya dicatat dalam kartu penghitung fisik.2. Prosedur Kompilasi, dalam prosedur ini pemegang kartu penghitung fisik melakukan perbandingan data yang dicatat dalam kartu penghitung fisik serta melakukan pencatatan data yang tercantum dalam kartu penghitung fisik ke dalam daftar penghitung fisik.3. Prosedur Penentuan Harga pokok Persediaan, dalam prosedur ini Bagian Kartu Persediaan mengisi harga pokok persatuan tiap jenis persediaan yang tercantum dalam daftar penghitungan fisik berdasarkan informasi dalam kartu persediaan yang bersangkutan serta mengalika harga pokok persatuan tersebut dengan kuantitas hasil penghitungan fisik untuk mendaptakann total harga pokok persatuan tersebutdengan kuantitas hasil penghitungan fisik untuk mendapatkan total harga pokok persediaan yang dihitung.4. Prosedur Adjustment, dalam prosedur ini bgian Kartu Persediaaan melakukan adjustment terhadap data persediaan yang tercantum dalam kartu persediaan berdasarkan data hasil perhitungan fisik persediaan yang tercantum dalam daftar hasil penghitungan fisik persediaan. Dalam prosedur ini pula bagian Gudang melakukan adjustment terhadap data kuantitas persediaan yang tercatat dalam kartu gudang.