ppt typhoid
TRANSCRIPT
PENYAKIT TYPHOIDKelompok 1
• Typhoid adalah penyakit infeksi sistemik akut yang disebabkan infeksi salmonella Thypi. Organisme ini masuk melalui makanan dan minuman yang sudah terkontaminasi oleh faeses dan urine dari orang yang terinfeksi kuman salmonella.(Bruner and Sudart, 1994).
• Typhoid adalah penyakit infeksi pada usus halus, typhoid disebut juga paratyphoid fever, enteric fever, typhus dan para typhus abdominalis (.Seoparman, 1996).
Definisi
• Di Indonesia penderita Demam Tifoid cukup banyak diperkirakan 800/100.000 penduduk per tahun dan tersebar di mana-mana. Ditemukan hampir sepanjang tahun, tetapi terutama pada musim panas.
• Demam tifoid dapat ditemukan pada semua umur, tetapi yang paling sering pada anak besar, umur 5- 9 tahun dan laki-laki lebih banyak dari perempuan dengan perbandingan 2-3 : 1.
EPIDEMIOLOGI
• Salmonella typosa, basil gram negative yang bergerak dengan bulu getar, tidak bersepora mempunyai sekurang-kurangnya tiga macam antigen yaitu:antigen O (Somatic terdiri dari zat
komplekliopolisakarida) antigen H(flagella)antigen V1 dan protein membrane hialin
• Feses dan urin dari penderita thypus
Etiologi
PATOFISIOLOGI & PENYIMPANGAN
KDM
1. Demam2. Nyeri Kepal3. Pusing4. Anoreksia5. Mual muntah6. Batuk7. Diare8. Apitaksis9. Gangguan kesadaran
Manifestasi Klinik
Komplikasi ekstra intestinal.A. Kardiovaskuler : kegagalan sirkulasi perifer (renjatan sepsis) miokarditis, trombosis, dan tromboflebitie.B. Darah : anemia hemolitik, tromboritopenia, sindrom uremia hemolitikC. Paru : pneumoni, empiema, pleuritis.D. Hepar dan kandung empedu : hipertitis dan kolesistitis.E. Ginjal : glomerulonefritis, pielonefritis, dan perinefritis.F. Tulang : oeteomielitis, periostitis, epondilitis, dan arthritis.G. Neuropsikiatrik : delirium, meningiemus, meningitie, polineuritie, perifer, sindromH. Guillan-Barre, psikosis dan sindrom katatonia.I. Pada anak-anak dengan demam paratifoid, komplikasi lebih jarang terjadi. Komplikasi sering terjadi pada keadaan tokremia berat dan kelemahan umum, terutama bila perawatan pasien kurang sempurna (Rahmad Juwono, 1996).
Komplikasi a)Komplikasi intestinala Perdarahan ususb Perforasi ususc Ileus paralitik
• Perawatan. 1) Klien diistirahatkan 7 hari sampai 14 hari
untuk mencegah komplikasi perdarahan usus.
2) Mobilisasi bertahap bila tidak ada panas, sesuai dengan pulihnya tranfusi bila ada komplikasi perdarahan.
Penatalaksanaan
• DIET1) Diet yang sesuai ,cukup kalori dan tinggi
protein. 2) Pada penderita yang akut dapat diberi bubur
saring.3) Setelah bebas demam diberi bubur kasar
selama 2 hari lalu nasi tim. 4) Dilanjutkan dengan nasi biasa setelah
penderita bebas dari demam selama 7 hari.
LANJUTAN….
• Obat-Obatan1) Klorampenikol 2) Tiampenikol 3) Kotrimoxazol 4) Amoxilin dan ampicillin
LANJUT…
PENCEGAHAN
cuci tangan setelah dari toilet dan khususnya sebelum makan atau
mempersiapkan makanan, hindari minum susu mentah (yang belum dipsteurisasi), hindari minum air
mentah, rebus air sampai mendidih dan hindari makanan pedas
a. Pemeriksaan leukositb. Pemeriksaan SGOT dan
SGPT SGOT dan SGPT c. Biakan darah d. Uji Widal
Pemeriksaan penunjang
• PENGKAJIAN1. IdentitasBiasanya sering ditemukan pada anak diatas 1 tahun2. Keluhan UtamaPerasaan tidak enak badan, pusing, nyeri kepala, lesu dan kurang bersemanngat,
nafsu makan kurang (terutama selama masa inkubasi )3. Data FokusMata : Konjungtiva anemisMulut : Lidah khas ( selapus putih kotor, ujung dan tepi kemerahan ), nafas bau
tidak sedap, bibir kering dan pecah – pecahHidung : Kadang terjadi epistaksis
Abdomen : Perut kembung ( meteorismus ) , hepatomegali, splenomegali, nyeri tekan
Sirkulasi : Brodikardia, gangguan kesadaranKulit : Bintik – bintik kemerahan pada punggung dan alat gerak
Asuhan Keperawatan
DIAGNOSA
TUJUAN
RENCANAASKEP
TERIMA KASIH
• Obat2an dan patofisiologi• Jelaskan uji widal dan SGOT SGPT• Kenapa biasa dikasi jus jambu• Mengapa pd pencegahan, dihindari makanan
pedas• Kondisi apa terpapar tipoid untuk kedua kalinya• Karakteristik demamnya dan aktif pd malam
hari