ppt tari seudati
TRANSCRIPT
TARI SEUDATI
Kelompok IIIAnggun Dewi Nilawati (02) Dwi Ana Wulandari (05)
Jeny Noor Safitri (06)
Muh. Fathur Rohman (10) Tadeo Risandya Putra (20)
TARI SEUDATIAdalah tari kelompok yang merupakan kesenian tradisional dari Aceh.
Tarian ini cukup berkembang di Aceh Utara, Pidie dan Aceh Timur.
ASAL USUL NAMA SEUDATI
A.Syahadati / Syahadatain Kesaksian atau Pengakuan (bahasa Arab)
B.Seurasi Harmonis atau Kompak
Penciptaan Tari Seudati
• Berawal dari desa Gigieng, Kecamatan Simpang Tiga, Kabupaten Pidie oleh Syeh Tam.
• Berkembang ke desa Didoh, Kecamatan Mutiara, Kabupaten Pidie oleh Syeh Ali Didoh.
• Dalam perjalanannya, tarian ini cukup berkembang di Aceh Utara, Pidie, dan Aceh Timur, dan hari ini bahkan bisa ditemui di seluruh daerah Aceh.
SEJARAHTarian ini diyakini sebagai bentuk baru dari Tari Ratoh atau Ratoih, yang merupakan tarian yang berkembang di daerah pesisir Aceh. Tari Ratoh
atau Ratoih biasanya dipentaskan untuk mengawali permainan sabung ayam, serta dalam berbagai ritus sosial lainnya, seperti
menyambut panen dan sewaktu bulan purnama. Dalam ratoh, dapat diceritakan
berbagai hal, dari kisah sedih, gembira, nasehat, sampai pada kisah-kisah yang membangkitkan semangat. Setelah Islam datang, terjadi proses
akulturasi, dan menghasilkan Tari Seudati, seperti yang kita kenal hari ini.
Tarian ini juga termasuk kategori Tribal War Dance atau Tari Perang, yang mana syairnya
selalu membangkitkan semangat pemuda Aceh untuk bangkit dan melawan penjajahan. Oleh
sebab itu tarian ini sempat dilarang pada zaman penjajahan Belanda, tetapi sekarang tarian ini diperbolehkan kembali dan menjadi Kesenian
Nasional Indonesia
PenariBiasanya ditarikan para lelaki min. oleh 6
org/max. sebanyak banyaknya sesuai kapasitas panggung. Tari seudati yang ditarikan oleh wanita disebut seudati
inong. Pakem 8 orang sebagai PENARI UTAMA :• 1 pemimpin yang disebut syeikh• 1 pembantu di sebelah kiri yang
disebut apeet wie• 1 pembantu di sebelah kanan yang
disebut apeet aneun• 1 pembantu di belakang yang
disebut apeet bak• 4 penari biasa• 2 penyanyi sebagai pengiring tari
yang disebut aneuk syahi.Syeh dan apet syeh ada ditengah-tengah baris depan bila susunan barisan empat-
empat. Menggambarkan suku Aceh terdiri dari bangsa heterogen, Arab, India, Cina,
Portugis, Persia, dan lain-lain. Menumbuhkan kegiatan yang ulet dalam struggle for life, melambangkan suku
Aceh mempunyai sifat heroisme.
Iringan Tari Seudati tidak diiringi alat musik, melainkan hanya dengan beberapa bunyi yang berasal dari alunan suara penyanyi atau pun syekh saat tari berlangsung. Bunyi berasal juga dari tepukan tangan ke dada dan pinggul, hentakan kaki ke
lantai, dan petikan jari. Gerak demi gerak dibawakan mengikuti irama dan tempo lagu yang
dinyanyikan.
Gerakan Tari
Gerakan tari ini cukup dinamis dan lincah dengan penuh semangat. Namun, ada beberapa
gerakan kaku yang memperlihatkan keperkasaan dan kegagahan si penarinya.
1. Tepukan tangan ke dada dan pinggul mengesankan kesombongan / kesatria.
2. hentakan kaki ke lantai.3. petikan jari.
BusanaBusana seragam ini hanya untuk
pemain utamanya, sementara aneuk syahi tidak harus berbusana seragam
Untuk pakaiannya sendiri terdiri dari:
1. Tangkulok Aceh (merah)2. celana panjang (putih)3. kaos oblong lengan panjang ketat
(putih)4. Ija pinggang/ kain songket (bebas)5. Rencong6. Sapu tangan (merah)7. Ija Ikat pinggang (bebas)
Isi Tarian• nasihat-nasihat yang berkonotasi
baik dalam nyanyian bahasa Aceh yang jelas dan terang
• kisah sejarah Sultan-Sultan yang cukup terang
• kisah-kisah yang samar dimengerti karena Bahasa Arab
• nyanyian India, Minangkabau telah dilakukan juga
• pada masa sekarang nyanyian dan kisah-kisah tersebut sudah diatur dengan baik.
Permainan seudati ini dipertunjukkan pada
malam hari. Yang menentukan menang kalahnya adalah juri
dan penonton.
Makna Tarian
tari Seudati dapat dipertandingkan antara dua kelompok yang
dimainkan berganti-ganti untuk dinilai pihak mana yang lebih
unggul. Mendorong kampung-kampung untuk menghidupkan
kesenian ini ditempatnya. Organisasinya sangat sederhana
diketuai oleh seorang “ABU SAMAN” atau Peutua.
Fungsi Tarian
• Media dakwah agama Islam• Media hiburan• Menyimbolkan kekayaan budaya
Aceh • Melambangkan Suku aceh yang
heterogen• Media untuk menyampaikan
pesan - pesan pembangunan kepada rakyat
Permainan tari Seudati terdiri dari 5 bagian:
1. Saman (melodi)2. Likok (gaya / tarian)3. Kisah4. Dhiek 5. Syahi (Irama)
Aturan Permainan Seudati
• SESI I • perkenalan yang diucapkan oleh aneuk syahi saja,
yaitu: Assalamualaikom bang payong le gom lon. ha la lon ha la lon lon tamong..g..g.gg..lon tamoeng lam seung bintang buluen le lon jak.halajak..halajak..jak mubriee..jak mubri saleum nek buleun le lom keu.halakeu..halakeu.keu..keu jameeeee..keu jamee teuka syedara le lem lom ja..la ja deeh malam nyoe sambinoe lon bi keugata.
• Fungsi aneuk syahi untuk mengiringi serta mengimbangi dengan tempo setiap gerak dalam rangkaian tari. Selanjutnya syeikh menyapa dengan salam juga yang berbeda.
• Salam..salam alaikom lon ta.haaa monggg.lam seunggg..jak mubri sahaleum keu Syair di atas diulangi oleh kedua apeet wie dan apeet bak. Dalam sesi salam dan perkenalan ini, delapan penari hanya melenggokkan tubuhnya dalam gerakan gemulai, peeh dada (tepuk dada) serta keutip (jentikan jari) yang mengikuti gerak irama lagu secara serentak. Gerakan rancak baru terlihat ketika memasuki babak selanjutnya. Bila seudati tunang, maka setelah kelompok pertama ini menyelesaikan babak pertama, akan dilanjutkan oleh kelompok kedua dengan teknik yang berbeda pula.
• SESI II• dimulai dengan bak saman, seluruh penari utama
berdiri dengan membuat gloung (lingkaran di tengah-tengah pentas) sambil bermufakat likok apa saja yang akan dimainkan. Bentuk lingkaran ini menyimbolkan bahwa masyarakat Aceh selalu mupakat (bermusyawarah) dalam mengambil segala keputusan. Dalam sesi likok dipertunjukkan keseragaman gerak, kelincahan bermain dan ketangkasan yang sesuai dengan lantunan lagu yang dinyanyikan aneuk syahi. Seluruh penari utama akan mengikuti irama lagu yang dinyanyikan dengan beat cepat atau lambat tergantung dari tempo lantunan yang dibawakan oleh aneuk syahi. Sesi selanjutnya adalah saman. Dalam sesi ini beragam syair dan pantun saling disampaikan dan terdengar bersahutan antara aneuk syahi dan syeikh yang diikuti oleh semua penari.
• Unsur humor atau lawak dalam istilah seudati disebut lanie untuk penutup sesi, sambil memperbaiki formasi yang sebelumnya sudah tidak beraturan, setelah itu dilanjutkan dengan Kisah. Dalam sesi ini seluruh pemain mengambil posisi rest (istirahat sejenak), sementara aneuk syahi melantunkan syair yang mengisahkan kehidupan masyarakat, sejarah Aceh dan perkembangan suatu negeri,
• Di babak akhir Seudati juga dibumbui dengan Gambus, biasanya lagu-lagu bernafaskan Islam, bisa lagu melayu atau arab, tidak meski lagu Aceh.