ppt sidang skripsi hubungan penyuluhan pertanian dengan produktivitas kerja petani sayuran di...
TRANSCRIPT
HUBUNGAN PENYULUHAN PERTANIAN DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA PETANI SAYURAN DI
KECAMATAN KUMPEH ULUKABUPATEN MUARO JAMBI
SKRIPSI
ANA PUJA PRIHATIN
D1B012062
PENDAHULUAN
I.I Latar Belakang
Provinsi Jambi memiliki potensi yang sangat
mendukung untuk melakukan usahatani sayuran
Provinsi Jambi terbagi kedalam dua Kota dan Sembilan Kabupaten. Termasuk di dalamnya
Kabupaten Muaro Jambi
Kecamatan Kumpeh Ulu adalah salah
satu Kecamatan di Kabupaten Muaro
Jambi yang memiliki potensi di bidang
pertanian pangan dan hortikultura
Pada tahun 2015, di Kecamatan Kumpeh Ulu,
tanaman hortikultura memiliki areal panen
yang cukup luas dibandingkan dengan
tanaman pangan. Kecamatan Kumpeh Ulu
memiliki 18 Desa, dari 18 Desa terdapat 13
Desa yang menanam tanaman sayuran dan
telah tergabung dalam kelompok tani sayur.
Produktivitas adalah
Perbandingan antara Output (Hasil) dengan
Input (Masukkan)
Kenaikan Produktivitas hanya dimungkinkan
oleh adanya peningkatan efesiensi (Waktu-Bahan-tenaga) dan
Sistem Kerja, Teknik Produksi dan Peningkatan
Keterampilan dari tenaga Kerjanya.
Peningkatan Keterampilan tenaga kerja
(PETANI) Salah Satunya dapat diperoleh dari
adanya seorang Penyuluh Pertanian
Hal ini sejalan dengan Pengertian Penyuluhan Pertanian yaitu proses perubahan prilaku (Pengetahuan,Sikap,Keterampilan dikalangan
Masyarakat Petani Agar Mereka Mau, Tahu, dan Mampu melaksanakan Usaha Taninya demi peningkatan Produksi, Pendapatan dan Perbaikan
Kesejahteraan Keluarga.
1. Bagaimana produktivitas kerja
petani sayuran di Kecamatan
Kumpeh Ulu Kabupaten Muaro
Jambi ?
2. Bagaimana hubungan penyuluhan
pertanian dengan produktivitas
kerja petani sayuran di
Kecamatan Kumpeh Ulu
Kabupaten Muaro Jambi ?
1.3 Tujuan Penelitian1.2 Rumusan Masalah
1. Untuk mengetahui produktivitas kerja
petani sayuran di Kecamatan Kumpeh
Ulu Kabupaten Muaro Jambi.
2. Untuk mengetahui hubungan
penyuluhan pertanian dengan
produktivitas kerja petani sayuran di
Kecamatan Kumpeh Ulu Kabupaten
Muaro Jambi.
II. Tinjauan Pustaka
2.1 Pengertian Penyuluhan Pertanian
2.4 Identitas Petani Sampel2.4.1 Umur2.4.2 Pendidikan2.4.2 Luas Lahan2.4.4 Jumlah Anggota Keluarga2.4.5 Pengalaman Usahatani
2.2 Unsur-unsur Penyuluh Pertanian
2.3 Konsep Produksi2.3.1 Konsep Produktifitas2.3.2 Konsep Produktifitas Kerja
2.5 Konsep Usaha Tani2.5.1 Deskripsi Usaha Tani Sayuran
2.6 Konsep Adopsi Inovasi
2.7 Penelitian Terdahulu
2.8 Kerangka Pemikiran
2.9 Hipotesis
SKEMA KERANGKA PEMIKIRAN
Penyuluhan Pertanian
PENYULUHANPETANI
UNSUR-UNSUR PENYULUHAN
1. Penyuluh pertanian
2. Sasaran penyuluhan
3. Metoda penyuluhan
4. Media penyuluhan
5. Materi penyuluhan
6. Waktu penyuluhan
7. Tempat penyuluhan
(Kartasapoetra, 1987)
ProduktivitasKerja
Tinggi RendahTinggi Rendah
Analisis Chi
Square
Berhubungan Tidak Berhubungan
2.9 Hipotesis
“diduga adanya hubungan penyuluhan
pertanian dengan produktivitas kerja
petani sayuran di Kecamatan Kumpeh Ulu
Kabupaten Muaro Jambi”.
III. METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Kumpeh UluKabupaten Muaro Jambi, lokasi penelitian ini ditentukansecara sengaja (purposive) dengan pertimbanganKecamatan Kumpeh Ulu merupakan salah satukecamatan dengan mayoritas penduduknya berusaha tanisayuran di Kabupaten Muaro Jambi.
Penarikan sampel menggunkan teknik (purposive) dengan pertimbangan bahwa Desa Lopak alai, DesaPudak dan Desa Kota Karang merupakan salah satudari 3 desa yang mewakili produksi tertinggi, sedangdan rendah. Produksi sayur di Desa Lopak Alai 1.180 kwintal, produksi sayur di Desa pudak sebesar 784 kwintal dan di Desa Kota Karang produksi sayur
sebesar 472 ton. (Tabel.4)
Desa Lopak Alai terdapat 7 Kelompok tani yang mengusahakan usahatani sayuran dengan total
108 anggota, di Desa Pudak terdapat 5 KelompokTani sayur dengan total 64 anggota sedangkan
Desa Kota Karang terdapat 1 kelompok tani sayurdengan total 25 anggota (lampiran 3). Untuk
masing-masing desa diambil presisi sebesar 15%.
• Data primer :wawancara langsungmenggunakan kuisioner
• Sedangkan data sekunder diperoleh darireferensi, laporan hasil penelitian, informasidari Dinas atau Instasi terkait
Ruang Lingkup
Penelitian
Sumber dan Metode
Pengumpulan Data
Metode Penarikan
Sampel
3.4. Metode Analisi Data
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis secara deskriptifmenggunakan tabel distribusi frekuensi untuk mengetahui produktivitas kerja petani sayurandan untuk mengetahui hubungan dengan produktivitas digunakan analisis statistika nonparametrik melalui uji Chi Square (x²). Menurut Sugiyono (2015), analisis statistika nonparametrik melalui uji Chi Square (x²) digunakan untuk menguji hipotesis komparatif duasampel bila datanya berbentuk nominal dan sampelnya besar. Cara perhitungan dapatmenggunakan tabel kontigensi 2x2, (dua baris x dua kolom) dengan derajat bebas (db) = 1dengan rumus sebagai berikut :
db = 1
Peran Produktivitas Jumlah
Tinggi Rendah
Tinggi A B A+B
Rendah C D C+D
Jumlah A+C B+D N
Tabel Model Analisis Uji Chi-Square dengan Kontingensi(c) 2x2
Yang kemudian dilanjutkan denganmencari nilai C (Koefisien Kontigensi),
dengan rumus sebagai berikut :
C =
Dimana : N = Jumlah Sampelx² = Nilai Chi SquareC = Koefisien KontigensiLemah 0 – 0,353Kuat 0,353 – 0,707
r =
Keterangan : r = koefisien keeratan hubunganx² = Nilai uji Chi-SquareN = Jumlah SampelM = Jumlah kolom/ baris yang paling besarDalam kategori :Hubungan digolongkan lemahapanila nilai terletak antara 0-0,353Hubungan digolongkan kuatapabila nilai terletak antara 0,353-0,707
Selanjutnya untuk melihat adanya hubungan maka digunakan formulasi yakni :
t hit =
Dimana :H0 ; r = 0H1 ; r ≠ 0Jika t hitung (≤ t tabel = (α = 5 % db = N-2)} Terima HoJika t hitung (≥ t tabel = (α = 5 % db = N-2)} Tolak HoDimana :H0 = Tidak terdapat hubungan yang nyata antara penyuluhan pertanian dengan produktivitas kerja petanisayuran di Kecamatan Kumpeh Ulu Kabupaten Muaro Jambi.Hi = Terdapat hubungan yang nyata antara penyuluhan pertanian dengan produktivitas kerja sayuran diKecamatan Kumpeh Ulu Kabupaten Muaro Jambi.
Keterangan Satuan Rata-Rata
Umur Petani Tahun 44
Tingkat Pendidikan SD
Pekerjaan
a. Luar Usaha tani Sayur Petani Sawit
b. Luar Pertanian Pedagang
Jumlah Anggota Keluarga Orang 3
Pengalaman Berusaha Tani Tahun 15
Hasil dan Pembahasan
Deskripsi Petani Sampel
Keterangan Satuan Rata-Rata
Luas Lahan Ha 1
Status kepemilikan lahan Pribadi
Produksi Sayur
a. Kacang Panjang Kg 1.209
b. Timun Kg 1.150
c. Tomat Kg 393
d. Cabai Kg 5
e. Terung Kg 74
Gambaran Umun Usaha
tani Sayur
Penerimaan
Harga
Keterangan Satuan Harga (Rp)
a. Kacang Panjang Kg Rp.2000
b. Timun Kg Rp.3000
c. Tomat Kg Rp. 6000
d. Cabai Kg Rp.15000
e. Terong Kg Rp. 3000
Keterangan Satuan Harga (Rp)
a. Kacang Panjang Rp Rp. 2.418.182
b. Timun Rp Rp. 3.450.000
c. Tomat Rp Rp. 2.359.091
d. Cabai Rp Rp. 80.114
e. Terong Rp Rp. 221.091
Total Penerimaan sayuran Rp Rp. 8. 528.971
Rata-Rata Jumlah Hari Orang Kerja (HOK) padakegiatan usahatani sayuran
No Kegiatan Usahatani sayuran
Jumlah Hari Orang Kerja
(HOK)
Presentase(%)
1. Pengolahan Tanah 20 24
2. Penanaman 3 4
3. Penyulaman 2 2
4. Penyiraman 26 32
5. Penyiangan 7 9
6. Pemupukan 2 2
7. Pengendalian Hpt 7 9
8. Pemanenan 15 18
Jumlah 82 100
Produktivitas Kerja Petani Responden
Penyuluhan Pertanian
No Kelas Skor Kategori Skor Frekuensi Presentase(%)
1 Tinggi(> Rata-Rata) T 19 43
2 Rendah (< Rata-rata) R 25 57
Jumlah 44 100
No Kelas Skor Kategori Skor
Frekunsi Presentase (%)
1 Tinggi(> Rata-Rata T 23 52
2 Rendah (< Rata-rata) R 21 48
Jumlah 44 100
Hubungan Penyuluhan Pertanian dengan Produktivitas Kerja Petani Sayuran
No Kelas Skor
Produktivitas Kerja
JumlahRendah(< rata- rata
Tinggi (>rata-rata)
1. Rendah (< rata-rata) 18 3 21
2. Tinggi (> rata-rata) 7 16 22
Jumlah 25 19 44
Dari tabel memperlihatkan bahwa dari 21 orang petani responden yang menyatakan kegiatanpenyuluhan pertanian rendah, maka terdapat 18 orang petani responden yang memilikiproduktivitas kerja yang rendah dan 3 petani yang memiliki produktivitas kerja yang tinggi.Selanjutnya dari 23 orang petani responden yang menyatakan kegiatan penyuluhanpertanian tinggi, maka terdapat 7 orang petani yang menyatakan produktivitas kerja rendahdan 16 orang petani responden yang memiliki produktivitas kerja tinggi
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat kecenderunganhubungan antara kegiatan penyuluhan yang dilakukan dengan
produktivitas kerja petani sayuran.
a. Produktivitas kerja petani sayuran dilokasi penelitian masihtergolong rendah yaitu sebesar 43%. Tinggi rendahnya produktivitaskerja petani sayuran dipengaruhi oleh jumlah produksi yangdihasilkan petani dan besarnya penerimaan yang diterima olehpetani. Penerimaan yaitu produksi dikali harga. Seringkali hargayang berlaku di kalangan petani sayuran masih tergolong rendah danberada dibawah harga pasar, harga yang rendah tentu akanmempengaruhi besar kecilnya penerimaan serta produktivitas kerjapetani.
b. Terdapat hubungan yang nyata antara penyuluhan pertaniandengan produktivitas kerja petani sayur di kecamatan Kumpeh UluKabupaten Muaro Jambi sebesar 67,83%, hal ini menunjukkanbahwa semakin sering petani mendapatkan kegiatan penyuluhanpertanian, maka petani akan semakin terdorong untukmeningkatkan produktivitas kerjanya, dan terdapat delapan unsuryang mempengaruhi kegiatan penyuluhan pertanian tersebut yaitupenyuluh pertanian, sasaran penyuluhan, metoda penyuluhan,media penyuluhan, materi penyuluhan, waktu penyuluhan, dantempat penyuluhan.
Kesimpulan
TERIMA KASIH