ppt sci
DESCRIPTION
Spinal Cord Injury with PhysiotherapyTRANSCRIPT
SCI
SITI SOFARIYAH1210702030
Spinal Cord Injury
Spinal Cord Injury (SCI) adalah cedera yang terjadi karena trauma sumsum tulang belakang atau tekanan pada sumsum tulang belakang karena kecelakaan yang dapat mengakibatkan kehilangan atau gangguan fungsi baik sementara atau permanen di motorik normal, indera, atau fungsi otonom serta berkurangnya mobilitas atau perasaan (sensasi).
Klasifikasi
Terdapat 5 sindrom utama cedera medula spinalis inkomplet menurut American Spinal Cord Injury Association yaitu :
(1) Central Cord Syndrome,(2) Anterior Cord Syndrome,(3) Brown Sequard Syndrome,(4) Cauda Equina Syndrome, dan(5) Conus Medullaris Syndrome.
Anatomi Fisiologi Spinal Cord (Medula Spinalis)
Spinal Cord atau Medulla Spinalis merupakan bagian dari Susunan Syaraf Pusat. Terbentang dari foramen magnum sampai dengan L1, di L1 melonjong dan agak melebar yang disebut conus terminalis atau conus medullaris. Terbentang dibawah conus terminalis serabut-serabut bukan syaraf yang disebut filum terminale yang merupakan jaringan ikat.
Terdapat 31 pasang syaraf spinal:a. 8 pasang syaraf servikal,b. 12 Pasang syaraf Torakal,c. 5 Pasang syaraf Lumbal,d. 5 Pasang syaraf Sakral ,e. 1 pasang syaraf koksigeal
Gambar segmen medula spinallis
3 LAPISAN MEDULA SPINALIS :1. Durameter (lapisan luar)2. Arachnoid (lapisan tengah / jaringan)3. Piameter (lapisan dalam)
SARAF SPINALIS ADA 4 PLEKSUS :1. Pleksus Brachialis2. Pleksus Thoracalis3. Pleksus Lumbalis4. Pleksus Sacralis
FUNGSI MEDULA SPINALIS
PENYANGGA TUBUH
MENGATUR REFLEX SPINAL
MERUPAKAN KOMUNIKATOR OTAK KE SEMUA BAGIAN TUBUH.(A/ PHC)
Potongan Melintang medula Spinalis
EtiologiFaktor penyebab terjadinya lesi pada medula spinalis, terbagi menjadi dua
yaitu :a. Trauma : Kecelakaan kerja, kecelakaan lalu lintas, jatuh, luka tembak,
luka tusuk, kecelakaan olahraga.Cedera yang terjadi karena trauma dapat mengenai seluruh anggota tubuh dari kepala hingga kaki dan dapat mengenai organ dalam tubuh. Salah satu jenis trauma yang dapat terjadi adalah fraktur. Fraktur yang terjadi dapat mengenai anggota gerak tubuh maupun tulang belakang sehingga mengenai medula spinalis yang menyebabkan kelumpuhan atau kelemahan pada anggota gerak bawah.
b. Non trauma disebabkan karena faktor patologi ataupun kerusakan pada medula spinalis seperti pada kondisi arterial, venous malfunction, trombosis, emboli, lesi medulla spinalis karena inflamasi contoh post virus infeksi seperti guillan barre syndrome; tuberculosa dan poliomeilitis merupakan penyebab utama lesi medulla spinalis, tumor spinal, kondisi degeneratif sendi tulang belakang seperti spondylosis, kelainan bawaan (Spina Bifida), multiple sclerosis, dll.
Patofisiologis
a) Ruptur Discus Intervertebralisb) Burst Injuryc) Compression Injury d) Flexion injury e) Flexion Rotation Cord Injuryf) Kerusakan Neural g) Perubahan aliran darah
LESI SCI : 2 TYPE
1.UMNL -SPASTIK (C1-L1) -HIPERREFLEK -HIPERTONUS
2. LMNL –FLASSIT (L2- S) -AREFLEXIA -HIPOTONUS
SPASTIK(MASIH ADA ARC REFLEK)
RESEPTOR -> AFFERENT->PHC>DAERAH LESI (C1-L1)KEMBALI->AHC>AFFERENT
->EFFEKTOR (MUSCLE)(MASIH ADA PERJALANAN RANGSANGAN)
• FLASSIT(CAUDA EQUINA)
RESEPTOR –CAUDA EQUINA (PHC/AHC)
(TIDAK ADA PERJALANAN RANGSANGAN)
Stadium SCI
FASE AKUT / SPINAL SHOCKF (2-3 MG) / RELATIF :* DISFUNGSI SENSORIS, MOTORIS,DAN VEGETATIF (BLADER BOWEL, SEX DLL) ,FLASIT,AREFLEXIA, HIPOTONUS
FASE RECOVERY (3 MG -3 BLN) :• 4 KRITERIA ( KOMPLIT UM, INKOMPLIT UM,
KOMPLIT LM, INKOMPLIT LM) FASE KRONIS /LANJUT (3 BLN DAN STR NYA).• *SESUAI DENGAN KONDISI SEBELUMNYA
SCI berdasarkan ASIA SCALE :
A : Komplit. Tidak ada respon fungsi sensorik dan motorik sampai dengan level S4 – 5B : Inkomplit. Respon sensorik ada, tapi fungsi motorik tidak ada sampai dengan neurologi. Fungsi sensorik normal sampai
level S4-5.C : Inkomplit. Fungsi sensorik ada, motor function ada di bawah level neurologis, dan lebih dari 50% otot-otot yang dipersarafi sesuai area dermatomnya memiliki nilai MMT kurang dari 3.D : Inkomplit. Fungsi sensorik ada, motor function di bawah level neurologis tidak berubah dan mayoritas key muscle di bawah level neurologis memiliki nilai MMT lebih atau sama dengan 3
kurang dari 5E : Normal : Fungsi sensorik dan motorik normal.
Komplikasi
a) Ulcer decubitusb) Osteoporosis dan frakturc) Pneumonia, atelektasis, aspirasid) Heteritropic ossification (HO)e) Deep Vein Trombosis (DVT)f) Cardiovasculer diseaseg) Syringomyeliah) Neuropatic pain
Komplikasi lain
• Perubahan tonus otot• Komplikasi sistem respirasi• Kontrol Bladder dan Bowel• Respon Seksual
Manifestasi Klinis
• Apabila medula spinalis cedera secara komplit dengan tiba-tiba, maka tiga fungsi yang terganggu antara lain : seluruh gerak, seluruh sensasi dan seluruh refleks pada bagian tubuh di bawah lesi. Keadaan yang seluruh refleks hilang baik refleks tendon, refleks autonomic disebut spinal shock. Kondisi spinal shock ini terjadi 2-3 minggu
• setelah cedera medula spinalis. Fase selanjutnya setelah spinal shock adalah keadaan dimana aktifitas refleks yang meningkat dan tidak terkontrol. Pada lesi yang menyebabkan cedera medula spinalis tidak komplit, spinal shock dapat juga terjadi dalam keadaan yang lebih ringan atau bahkan tidak melalui shock sama sekali.
Penatalaksanaan Fisioterapi
• Assesment• Problem fisioterapi• Diagnosa fisioterapi• Program perencanaan fisioterapi • Intervensi fisioterapi
Pencegahan
langkah – langkah berikut perlu dilakukan:• menurungkan kecepatan berkendara. • menggunakan sabuk pengaman • menggunakan helm untuk pengendara motor dan
sepeda• program pendidikan langsung untuk mencegah
berkendara sambil mabuk• mengajarkan penggunaan air yang aman• mencegah jatuh• menggunakn alat – alat pelindung dan tekhnik latihan.
Terimakasih