ppt presus gnaps dr. anik dwiani, sp. a
DESCRIPTION
glomerulonefritisTRANSCRIPT
Glomerulonefritis
Akut Pasca
Streptococcus
“GNAPS”Woro Nugroho20100310103
IDENTITAS PASIEN
Nama : AM Umur : 6 tahun 9 bulan Jenis Kelamin : Laki-laki Alamat : Panggang Gunung
Kidul Masuk RS tanggal: 11 Mei 2015
ANAMNESISDilakukan alloanamnesis dengan ibu kandung
pasien. Tanggal : 11 Mei 2015 Keluhan Utama : BAK keruh seperti ai cucian
daging.Riwayat Penyakit Sekarang : Pasien datang dari IGD dengan keluhan BAK keruh
berwarna seperti air cucian daging sejak ± 4 hari SMRS. Orang tua mengatakan bahwa kaki bengkak apabila sedang beraktivitas dan kelopak mata bengkak tiap bangun pagi. Anak tidak buang air kecil sejak pagi sampai sebelum ke IGD. 2 minggu sebelum BAK keruh anak pernah demam selama 2 hari tidak disertai batuk, pilek, nyeri tenggorokan, namun bagian leher teraba benjolan. Saat ini anak tidak demam, batuk maupun pilek.
Riwayat penyakit pada keluarga yang diturunkan
Riwayat kejang atau epilepsi disangkalRiwayat penyakit jantung disangkalRiwayat penyakit hipertensi disangkalRiwayat diabetes mellitus disangkalRiwayat penyakit asma disangkalRiwayat penyakit alergi disangkal
RIWAYAT KEHAMILAN DAN PERSALINAN
Riwayat Antenatal Kontrol teratur setiap bulan ke bidan, ANC (+) >4x selama
kehamilan. Selama hamil ibu dinyatakan sehat, mual-mual (+), riwayat terinfeksi TORCH (-), tekanan darah tinggi (-), edema pada tungkai (-), perdarahan pervaginam (-) kejang (-).
Riwayat Persalinan G1P0A0, lahir di bidan usia kehamilan 39 minggu, dengan
berat badan lahir 2800 gram, anak lahir spontan. Air ketuban jernih. Bayi bugar (nangis (+) gerak (+)).
Riwayat pasca lahir Anak dapat menetek kuat, anak tidak kuning, anak tidak
sesak napas, tidak kejang-kejang, tidak demam. Riwayat Vaksinasi BCG, Hepatitis B, polio lengkap sesuai PPI (Pengembangan
Program Imunisasi).
Riwayat Makanan Anak makan sehari 3 kali dengan porsi sesuai dan
dihabiskan. Minum susu sehari sekali.Riwayat Penyakit Dahulu riwayat kejang (-) riwayat kejang tanpa demam (-)Riwayat Sosial, ekonomi dan lingkungan Anak tinggal bersama ayah dan ibu, hubungan
antar anggota keluarga baik. Ayah bekerja sebagai wiraswasta dan ibu sebagai
ibu rumah tangga, pendapatan ayah baik. Tinggal di rumah sendiri terdiri dari 3 orang. Kondisi rumah baik, sanitasi baik, sirkulasi udara cukup. Hubungan dengan tetangga baik. Di sekitar lingkungan tidak ada yang menderita TB atau batuk kronis.
Pemeriksaan Fisik Keadaan Umum : tampak sakit sedang Kesadaran : E4V5M6/ compos mentis
Tanda Vital Suhu : 36.7 ºC (aksila) Nadi : 98 x/menit Pernafasan : 26 x/menit Tekanan Darah : 150/900 mmHg Status gizi : BB : 25 kg, PB: 128 cm, umur : 6 tahun 9
bulan Berdasarkan table CDC BB/PB pada anak laki-laki, termasuk
gizi baik (-2 SD sampai -1 SD).
Kepala : normochepal Rambut : tidak mudah dicabut Wajah : mongolian face (-) Mata : mata cekung (-), konjungtiva anemis
(-),sklera ikterik (-), secret (-), edema palpebra (+) Mulut : bibir kering dan pecah-pecah
(-) ,mukosa mulut lembab, oral higiene baik THT : cairan keluar dari telinga (-), lendir
hidung (-), napas cuping hidung (-),dinding faring hiperemis (-)
Leher : pembengkakan limfonodi (-), kaku kuduk (-)
Thoraks
Jantung Inspeksi : iktus kordis tidak terlihat Palpasi: iktus kordis teraba pada sela iga ke-4 linea
midklavikula kiri Perkusi: tidak dilakukan Auskultasi : bunyi jantung S1- S2 normal, murmur tidak
ada, gallop tidak ada
Paru Inspeksi : simetris saat insiprasi dan ekspirasi, tidak
terdapat retraksi Palpasi: fremitus kanan sama dengan kiri Perkusi: sonor/sonor Auskultasi : vesikular/vesikular, rhonki basah kasar tidak
ada, wheezing tidak ada
Abdomen Inspeksi : datar Palpasi : turgor baik, nyeri tekan
(-), hepatomegali (-), limpa tidak teraba. Perkusi : timpani Auskultasi: bising usus (+)
Ekstremitas : Akral hangat, nadi kuat, capillary refill < 2detik, ekstermita edem (+)
Parameter Hasil Nilai Normal
Hemoglobin 10.1 gr/dl 10,0 – 15.5 gr/dl
Angka Leukosit 11.69 ribu/ul 4.00 – 11.00 ribu/ul
Angka Eritrosit 4.01 juta/ul 4.00 – 5.00
Angka Trombosit 385 ribu/ul 150 - 450
Hematokrit 31.9 % 36 – 46 vol%
Hitung Jenis Leukosit:
Eosinofil 3% 2-4
Basofil 0% 0-1
Batang 2% 2-5
Segmen 65% 52-67
Limfosit 23% 20-35
Monosit 7% 4-8
Fungsi Ginjal
Ureum 60 17-43 mg/dl
Kreatinin 0.59 0.60-1.10 mg/dl
Pemeriksaan PenunjangDarah lengkap dan kimia klinik (tanggal 11 Mei 2015)
Diagnosis : Suspek GNA, SNA
Terapi : Infus D5% 5 tpm Captopril Per oral 2x12,5 mg Lasix Per Oral 3x15 mg Diet rendah garam Monitor TD
FOLLOW UP
12/5/2015 Subjektif
Orang tua mengatakan bahwa anak sudah bisa pipis
lancar, namun pipis masih keruh.
Objektif
KU : Sedang, Compos mentis.
Tanda vital :
- Suhu : 36,8 oC
- HR : 96 x/menit
- Respirasi : 28 x/menit
- TD : 130/90 mmHg
- BB : 21 Kg
Mata: Sekret (-/-), konjungtiva anemis (-/-), sklera
ikterik (-/-), edema palpebral (-/-)
Hidung: Nafas cuping hidung (-), sekret (-).
Mulut : bibir kering (-), faring hiperemis (-)
Telinga: Sekret (-/-)
Leher : Pembesaran limfonodi (-)
Thorax: simetris, vesikuler +/+, ronkhi -/-, wheezing
-/-, retraksi -/-, S1/S2 reguler.
Abd: Turgor kulit baik, nyeri tekan-, peristaltic (+).
Akral Hangat, CRT<2s, ekstermitas edema (-)
Diuresis : 610: (8x25) = 3.05
Assessment
Glomerulonefritis Akut
Planning
- Infus D5% 5 tpm
- Captopril Per oral
2x12,5 mg
- Lasix Per Oral 3x15
mg
- Diet rendah garam
- Monitor TD
- Cek urin Lengkap
Pemeriksaan Hasil Rujukan Satuan
URINALISA
Warna Coklat Kuning
Kekeruhan Keruh Jernih
Reduksi Negatip Negatip
Bilirubin 1+ Negatip
Keton Urin Negatip Negatip
BJ 1.025 1.015 – 1.025
Darah Samar 3+ Negatip
PH 5.50 5.00 – 8.50
Protein 3+ Negatip
Urobilinogen 0.20 0.20 – 1.00 EU/dl
Nitrit Positip Negatip
Leukosit Estrase Trace Negatip
SEDIMEN URIN
Eritrosit 20 – 30 0 – 2 /LPK
Leukosit 5 – 8 0 – 3 /LPK
Sel Epitel Positip Positip /LPK
Kristal
Ca Oksalat Negatip Negatip /LPK
Asam Urat Negatip Negatip /LPK
Amorf Negatip Negatip /LPK
Silinder
Eritrosit Negatip Negatip /LPK
Leukosit Negatip Negatip /LPK
Granular Negatip Negatip /LPK
Bakteri Positip (1-2) Negatip /LPK
Lain-lain Negatip Negatip /LPK
Pemeriksaan Hasil Rujukan Satuan
SERO IMUNOLOGI
CRP Kuantitatif 3 <6 mg/L
ASTO Positip Negatip
13/5/2015 Subjektif
OT mengatakan pipis anak masih keruh, anak batuk dari
semalam dan muntah lendir sebanyak 4x setelah batuk.
Objektif
KU : Sedang, Compos mentis.
Tanda vital :
- Suhu : 37,0 oC
- HR : 125 x/menit
- Respirasi : 36 x/menit
- TD : 110/80 mmHg
Mata: Sekret(-/-), skelra ikterik(-/-), konjungtiva anemis
(-/-), edema palpebral (-/-)
Hidung: Nafas cuping hidung (-), sekret (-).
Mulut : bibir kering (-), faring hiperemis (-)
Telinga: Sekret (-/-)
Leher : Pembesaran limfonodi (-)
Thorax: simetris, vesikuler +/+, ronkhi (-/-), wheezing
(-/-), retraksi -/-, S1 S2 reguler.
Abd: Turgor kulit baik, nyeri tekan-, peristaltic (+).
Akral Hangat, CRT<2s, ekstermitas edema (-)
Diuresis : 320 : (24x21) = 0.6
Assessment
Glomerulonefritis
Planning
- Injeksi ampicillin 3 x
500 mg
- Captopril per oral 2 x
12.5 mg
- Infus D5% 5 tpm
- Diet rendah garam
- Monitor TD
14/5/2015 Subjektif
Orang tua mengatakan pipis anak lancer namun masih
keruh dan anak batuk
Objektif
KU : Sedang, Compos mentis.
Tanda vital :
- Suhu : 36,4 oC
- HR : 100 x/menit
- Respirasi : 30 x/menit
- TD : 140/100 mmHg
- BB : 20 Kg
Mata:Sekret(-/-), skelra ikterik(-/-), konjungtiva anemis
(-/-), edema palpebral (-/-)
Hidung: Nafas cuping hidung (-), sekret (-).
Mulut : bibir kering (-), faring hiperemis (-)
Telinga: Sekret (-/-)
Leher : Pembesaran limfonodi (-)
Thorax: simetris, vesikuler +/+, ronkhi (-/-), wheezing
(-/-), retraksi -/-, S1 S2 reguler.
Abd: Turgor kulit baik, nyeri tekan-, peristaltic (+).
Akral Hangat, CRT<2s, ekstermitas edema (-)
Diuresis : 360 : (20x24) = 0.75
Assessment
Glomerulonefritis
Planning
- Injeksi ampicillin 3x500
mg
- Captopril per oral
2x12.5 mg
- Lasix 3x20 mg per oral
- KCL 3x250 mg
- Lasal 3x1 Cth
- Nebu Ventolin 1 ampul/
8 jam
- Diet rendah garam
- Monitor TD
15/5/2015 Subjektif
Orang tua mengatakan batuk anak sudah berkurang,
namun pipis masih keruh tapi lancer.
Objektif
KU : Sedang, Compos mentis.
Tanda vital :
- Suhu : 36,0 oC
- HR : 92 x/menit
- Respirasi : 24 x/menit
- TD : 120/80 mmHg
- BB : 20 Kg
Mata:Sekret(-/-), skelra ikterik(-/-), konjungtiva anemis
(-/-), edema palpebral (-/-)
Hidung: Nafas cuping hidung (-), sekret (-).
Mulut : bibir kering (-), faring hiperemis (-)
Telinga: Sekret (-/-)
Leher : Pembesaran limfonodi (-)
Thorax: simetris, vesikuler +/+, ronkhi (-/-), wheezing
(-/-), retraksi -/-, S1 S2 reguler.
Abd: Turgor kulit baik, nyeri tekan-, peristaltic (+).
Akral Hangat, CRT<2s, ekstermitas edema (-)
Diuresis : 820 : (24x20) = 1.7
Assessment
Glomerulonefritis
- Injeksi ampicillin 3x500
mg
- Infus D5%
- Captopril per oral
2x12.5 mg
- Lasix 3x20 mg per oral
- KCL 3x250 mg
- Lasal 3x1 Cth
- Nebu Ventolin 1 ampul/
8 jam
- Diet rendah garam
- Monitor TD
- Bila diuresis <
1cc/kgbb/jam cek
ureum kreatinin
16/5/2015 Subjektif
Orang tua mengatakan batuk anak banyak berkurang,
pipis anak lancar dan berkurang kekeruhannya
Objektif
KU : Sedang, Compos mentis.
Tanda vital :
- Suhu : 36,6 oC
- HR : 98 x/menit
- Respirasi : 28 x/menit
- TD : 120/80 mmHg
- BB : 20 Kg
Mata:Sekret(-/-), skelra ikterik(-/-), konjungtiva anemis
(-/-), edema palpebral (-/-)
Hidung: Nafas cuping hidung (-), sekret (-).
Mulut : bibir kering (-), faring hiperemis (-)
Telinga: Sekret (-/-)
Leher : Pembesaran limfonodi (-)
Thorax: simetris, vesikuler +/+, ronkhi (-/-), wheezing
(-/-), retraksi -/-, S1 S2 reguler.
Abd: Turgor kulit baik, nyeri tekan-, peristaltic (+).
Akral Hangat, CRT<2s, ekstermitas edema (-)
Diuresis : 520 : (20x24) = 1.14
Assessment
Glomerulonefritis
- Injeksi ampicillin 3x500
mg
- Captopril per oral
2x12.5 mg
- Lasix 3x20 mg per oral
- KCL 3x250 mg
- Lasal 3x1 Cth
- Nebu Ventolin 1 ampul/
8 jam
- Diet rendah garam
- Monitor TD
- Terpasang plaq
17/5/2015 Subjektif
Orang tua mengatakan batuk anak tidak bisa
mengeluarkan dahak, namun pipis keruh sudah
berkurang, tapi lancar.
Objektif
KU : Sedang, Compos mentis.
Tanda vital :
- Suhu : 36,0 oC
- HR : 104 x/menit
- Respirasi : 28 x/menit
- TD : 110/80 mmHg
- BB : 19 Kg
Mata:Sekret(-/-), skelra ikterik(-/-), konjungtiva anemis
(-/-), edema palpebral (-/-)
Hidung: Nafas cuping hidung (-), sekret (-).
Mulut : bibir kering (-), faring hiperemis (-)
Telinga: Sekret (-/-)
Leher : Pembesaran limfonodi (-)
Thorax: simetris, vesikuler +/+, ronkhi (+/+), wheezing
(-/-), retraksi -/-, S1 S2 reguler.
Abd: Turgor kulit baik, nyeri tekan-, peristaltic (+).
Akral Hangat, CRT<2s, ekstermitas edema (-)
Diuresis : 580 : (24x20) = 1.2
Assessment
Glomerulonefritis + RFA
- Injeksi ampicillin 3x500
mg
- Captopril per oral
2x12.5 mg
- Lasal 3x1 Cth
- Nebu Ventolin 1 ampul/
8 jam
- Diet rendah garam
- Monitor TD
- Terpasang plaq
18/5/2015 Subjektif
Orang tua mengatakan batuk anak banyak berkurang,
pipis anak lancar dan berkurang kekeruhannya
Objektif
KU : Sedang, Compos mentis.
Tanda vital :
- Suhu : 36,6 oC
- HR : 98 x/menit
- Respirasi : 28 x/menit
- TD : 120/80 mmHg
- BB : 19 Kg
Mata:Sekret(-/-), skelra ikterik(-/-), konjungtiva anemis
(-/-), edema palpebral (-/-)
Hidung: Nafas cuping hidung (-), sekret (-).
Mulut : bibir kering (-), faring hiperemis (-)
Telinga: Sekret (-/-)
Leher : Pembesaran limfonodi (-)
Thorax: simetris, vesikuler +/+, ronkhi (-/-), wheezing
(-/-), retraksi -/-, S1 S2 reguler.
Abd: Turgor kulit baik, nyeri tekan-, peristaltic (+).
Akral Hangat, CRT<2s, ekstermitas edema (-)
Diuresis :600 : 480 = 1.25
Assessment
Glomerulonefritis
- Injeksi ampicillin 3x500
mg
- Captopril per oral
2x12.5 mg
- Lasal 3x1 Cth
- Nebu Ventolin 1 ampul/
8 jam
- Diet rendah garam
- Monitor TD
- Terpasang plaq
Pemeriksaan Hasil Rujukan Satuan
URINALISA
Warna Coklat Kuning Kuning
Kekeruhan Keruh Jernih
Reduksi Negatip Negatip
Bilirubin Negatip Negatip
Keton Urin Negatip Negatip
BJ 1.020 1.015 – 1.025
Darah Samar 3+ Negatip
PH 6.00 5.00 – 8.50
Protein 3+ Negatip
Urobilinogen 0.20 0.20 – 1.00 EU/dl
Nitrit Positip Negatip
Leukosit Estrase 1+ Negatip
SEDIMEN URIN
Eritrosit 30 – 40 0 – 2 /LPK
Leukosit 4 – 6 0 – 3 /LPK
Sel Epitel Positip Positip /LPK
Kristal
Ca Oksalat Negatip Negatip /LPK
Asam Urat Negatip Negatip /LPK
Amorf Negatip Negatip /LPK
Silinder
Eritrosit Negatip Negatip /LPK
Leukosit Negatip Negatip /LPK
Granular Negatip Negatip /LPK
Bakteri Positip Negatip /LPK
Lain-lain - Negatip /LPK
19/5/2015 Subjektif
Orang tua mengatakan batuk anak tidak bisa
mengeluarkan dahak, namun pipis keruh sudah
berkurnag, tapi lancar.
Objektif
KU : Sedang, Compos mentis.
Tanda vital :
- Suhu : 36,0 oC
- HR : 104 x/menit
- Respirasi : 28 x/menit
- TD : 100/60 mmHg
- BB : 19 Kg
Mata:Sekret(-/-), skelra ikterik(-/-), konjungtiva anemis
(-/-), edema palpebral (-/-)
Hidung: Nafas cuping hidung (-), sekret (-).
Mulut : bibir kering (-), faring hiperemis (-)
Telinga: Sekret (-/-)
Leher : Pembesaran limfonodi (-)
Thorax: simetris, vesikuler +/+, ronkhi (+/+), wheezing
(-/-), retraksi -/-, S1 S2 reguler.
Abd: Turgor kulit baik, nyeri tekan-, peristaltic (+).
Akral Hangat, CRT<2s, ekstermitas edema (-)
Diuresis : 790:480 = 1.64
Assessment
Glomerulonefritis + RFA
- Ampicillin 3x500 mg per
oral
- Captopril per oral
2x12.5 mg
- Lasal 3x1 Cth
- Nebu Ventolin 1 ampul/
8 jam
- Diet rendah garam
- Monitor TD
20/5/2015 Orang tua mengatakan batuk anak sulit mengeluarkan
dahak, pipis masih keruh namun pipis lancar
Objektif
KU : Sedang, Compos mentis.
Tanda vital :
- Suhu : 36,8 oC
- HR : 100 x/menit
- Respirasi : 28 x/menit
- TD : 100/60 mmHg
- BB : 19 Kg
Mata:Sekret(-/-), skelra ikterik(-/-), konjungtiva anemis
(-/-), edema palpebral (-/-)
Hidung: Nafas cuping hidung (-), sekret (-).
Mulut : bibir kering (-), faring hiperemis (-)
Telinga: Sekret (-/-)
Leher : Pembesaran limfonodi (-)
Thorax: simetris, vesikuler +/+, ronkhi (+/+), wheezing
(-/-), retraksi -/-, S1 S2 reguler.
Abd: Turgor kulit baik, nyeri tekan-, peristaltic (+).
Akral Hangat, CRT<2s, ekstermitas edema (-)
Diuresis :240 : 480 = 0.5
Assessment
Glomerulonefritis + RFA
- Ampicillin 3x500 mg per
oral
- Captopril per oral
2x12.5 mg
- Lasal 3x1 Cth
- Nebu Ventolin 1 ampul/
8 jam
- Diet rendah garam
- Monitor TD
- Jumat tgl 20/2/2015 cek
ulang urin lengkap
21/5/2015 Orang tua mengatakan batuk berkurang dan sudah tidak
muntah, pipis lancer dan keruh berkurang
Objektif
KU : Sedang, Compos mentis.
Tanda vital :
- Suhu : 36,8 oC
- HR : 100 x/menit
- Respirasi : 28 x/menit
- TD : 100/70 mmHg
- BB : 19 Kg
Mata:Sekret(-/-), skelra ikterik(-/-), konjungtiva anemis
(-/-), edema palpebral (-/-)
Hidung: Nafas cuping hidung (-), sekret (-).
Mulut : bibir kering (-), faring hiperemis (-)
Telinga: Sekret (-/-)
Leher : Pembesaran limfonodi (-)
Thorax: simetris, vesikuler +/+, ronkhi (-/-), wheezing
(-/-), retraksi -/-, S1 S2 reguler.
Abd: Turgor kulit baik, nyeri tekan-, peristaltic (+).
Akral Hangat, CRT<2s, ekstermitas edema (-)
Diuresis : 690:480 = 1.51
Assessment
Glomerulonefritis + RFA
- Ampicillin 3x500 mg
per oral
- Captopril per oral
2x12.5 mg
- Lasal 3x1 Cth
- Nebu Ventolin 1 ampul/
8 jam
- Diet rendah garam
- Monitor TD
Jumat tgl 20/2/2015 cek
ulang urin lrngkap
22/5/2015 Pipis anak sudah lancar dan jernih. Anak sudah tidak
batuk dan pilek.
Objektif
KU : Sedang, Compos mentis.
Tanda vital :
- Suhu : 36,5 oC
- HR : 94 x/menit
- Respirasi : 28 x/menit
- TD : 100/70 mmHg
- BB : 19 Kg
Mata:Sekret(-/-), skelra ikterik(-/-), konjungtiva anemis
(-/-), edema palpebral (-/-)
Hidung: Nafas cuping hidung (-), sekret (-).
Mulut : bibir kering (-), faring hiperemis (-)
Telinga: Sekret (-/-)
Leher : Pembesaran limfonodi (-)
Thorax: simetris, vesikuler +/+, ronkhi (-/-), wheezing
(-/-), retraksi -/-, S1 S2 reguler.
Abd: Turgor kulit baik, nyeri tekan-, peristaltic (+).
Akral Hangat, CRT<2s, ekstermitas edema (-)
Diuresis : 542:456 = 1.07
Assessment
Glomerulonefritis + RFA
- Ampicillin 3x500 mg
per oral
- Captopril per oral 2x3/4
tablet
- Lasal 3x1 Cth
- Nebu Ventolin 1 ampul/
8 jam
- Diet rendah garam
- Monitor TD
- Persiapan BLPL
Pemeriksaan Hasil Rujukan Satuan
URINALISA
Warna Kuning kecoklatan Kuning
Kekeruhan Keruh Jernih
Reduksi Negatip Negatip
Bilirubin Negatip Negatip
Keton Urin Negatip Negatip
BJ ≥1.030 1.015 – 1.025
Darah Samar 3+ Negatip
PH 5.50 5.00 – 8.50
Protein 1+ Negatip
Urobilinogen 0.20 0.20 – 1.00 EU/dl
Nitrit Negatip Negatip
Leukosit Estrase Negatip Negatip
SEDIMEN URIN
Eritrosit 20 – 25 0 – 2 /LPK
Leukosit 0 – 1 0 – 3 /LPK
Sel Epitel Positip Positip /LPK
Kristal
Ca Oksalat Negatip Negatip /LPK
Asam Urat Negatip Negatip /LPK
Amorf Negatip Negatip /LPK
Silinder
Eritrosit Negatip Negatip /LPK
Leukosit Negatip Negatip /LPK
Granular Negatip Negatip /LPK
Bakteri Negatip Negatip /LPK
Lain-lain - Negatip /LPK
23/5/2015 Pipis anak sudah lancar dan jernih. Anak sudah tidak
batuk dan pilek.
Objektif
KU : Sedang, Compos mentis.
Tanda vital :
- Suhu : 36,5 oC
- HR : 94 x/menit
- Respirasi : 28 x/menit
- TD : 100/70 mmHg
- BB : 19 Kg
Mata:Sekret(-/-), skelra ikterik(-/-), konjungtiva anemis
(-/-), edema palpebral (-/-)
Hidung: Nafas cuping hidung (-), sekret (-).
Mulut : bibir kering (-), faring hiperemis (-)
Telinga: Sekret (-/-)
Leher : Pembesaran limfonodi (-)
Thorax: simetris, vesikuler +/+, ronkhi (-/-), wheezing
(-/-), retraksi -/-, S1 S2 reguler.
Abd: Turgor kulit baik, nyeri tekan-, peristaltic (+).
Akral Hangat, CRT<2s, ekstermitas edema (-)
Diuresis :
Assessment
Glomerulonefritis + RFA
- Ampicillin 3x500 mg per
oral
- Captopril per oral 2x3/4
tablet
- Lasal 3x1 Cth
- Nebu Ventolin 1
ampul/8 jam
- Diet rendah garam
- Monitor TD
- Rujuk (APS)
PEMBAHASAN
DEFINISI Glomerulonefritis (GNA) adalah suatu reaksi
imunologis pada ginjal terhadap bakteri atau virus tertentu. Yang sering terjadi ialah akibat infeksi kuman streptococcus.
Glomerulonefritis akut pasca streptococcus (GNAPS) adalah suatu bentuk peradangan glomerulus yang secara histopatologi menunjukkan proliferasi & Inflamasi glomeruli yang didahului oleh infeksi group A β-hemolytic streptococci (GABHS) dan ditandai dengan gejala nefritik seperti hematuria, edema, hipertensi, oliguria yang terjadi secara akut.
Glomerulonefritis Akut (GNA)
Insidens :• 2/3 GNA pada anak berumur antara 3-7
tahun. Penderita pria > wanita Jarang pada umur < 3 tahun
Etiologi
Streptococcus hemoliticus Gol. A tipe 12 dan 25
Infeksi ekstra-renal : Traktus respiratorius bagian atas atau infeksi pada kulit (piodermia).
PATOFISIOLOGI Pada GNAPS terjadi reaksi radang pada
glomerulus menyebabkan filtrasi glomeruli berkurang, sedangkan aliran darah ke ginjal biasanya normal menyebabkan filtrasi fraksi berkurang sampai < 1%. Keadaan ini akan menyebabkan reabsorbsi di tubulus proksimalis berkurang mengakibatkan tubulus distalis meningkatkan proses reabsorbsinya, termasuk Na, sehingga menyebabkan retensi Na dan air edema dan hipertensi
PatogenesisHipotesis :1. Kompleks antigen-antibodi melekat pada
membran basalis glomerulus, mengaktivir komplemen dan merusak membrana basalis glomerulus.
2. Proses autoimun Autoimun antibodi langsung merusak membran basalis glomerulus.
Gejala Klinis
Edema pada kelopak mata dan atau tungkai
Hematuria (kencing berwarna merah daging)
Panas Oliguria/Anuria Hipertensi Gejala penyerta dapat disertai : muntah,
anoreksia, konstipasi atau diare
Laboratorium :Urin : Jumlah menurun
Berat Jenis meningkat Eritrosit : (+ +)
Darah:Laju Endap Darah meningkat Ureum sedikit meningkat
Kreatinin sedikit meningkat B1C – Globulin (C3) menurun
Adeno Streptolicin O (ASTO) meningkat
DIAGNOSISBerbagai macam kriteria dikemukakan untuk diagnosis GNAPS, tetapi pada umumnya kriteria yang digunakan adalah sebagai berikut: Gejala-gejala klinik :1. Secara klinik diagnosis GNAPS dapat ditegakkan
bila dijumpai full blown case dengan gejala-gejala hematuria, hipertensi, edema, oliguria yang merupakan gejala-gejala khas GNAPS.
2. Untuk menunjang diagnosis klinik, dilakukan pemeriksaan laboratorium berupa ASTO (meningkat) & C3 (menurun) dan pemeriksaan lain berupa adanya eritrosit, hematuria & proteinuria.
3. Diagnosis pasti ditegakkan bila biakan positif untuk streptokokus ß hemolitikus grup A. Pada GNAPS asimtomatik, diagnosis berdasarkan atas kelainan sedimen urin (hematuria mikroskopik), proteinuria dan adanya epidemi/kontak dengan penderita GNAPS.
Pengobatan :1. Istirahat-total : 3 - 4 minggu2. Prokain Penisilin 10 hari atau Ampisilin
100 mg/Kg BB/hari 3. Dietetik :
Rendah protein (0.5 - 1 gm/kg bb/hari) Rendah garam (0.5 - 1 gm/hari)
4. IVFD Glukose 10 - 15 % pada penderita Anuria/muntah bila terjadi Anuria selama (5-7 hari) maka dilakukan :
a. Dialisis peritoneumb. Hemodialisisc. Tranplanstasi
Pengobatan (lanjutan)5. Diuretika : Bila ureum meningkat “Forced
diurestics” (lasix : furosemid).
6. Simtomatik : Hipertensi reserpin, hidralisin Mg SO4
Hypertensive encephalopathy: klonidin (0,002-0,006 mg/kgbb)
PEMANTAUAN Fase awal glomerulonefritis akut
berlangsung beberapa hari sampai 2 minggu.
Setelah itu anak akan merasa lebih baik, diuresis lancar, edem dan hipertensi hilang, LFG kembali normal.
Pasien sebaiknya kontrol tiap 4-6 minggu dalam 6 bulan pertama setelah awitan nefritis.
Pengukuran tekanan darah, pemeriksaan eritrosit dan protein urin selama 1 tahun lebih bermanfaat untuk menilai perbaikan.
Kadar C3 akan kembali normal pada 95% pasien setelah 8-12 minggu.
Edem membaik dalam 5-10 hari, tekanan darah kembali normal setelah 2-3 minggu, walaupun dapat tetap tinggi sampai 6 minggu.
Gross hematuria biasanya menghilang dalam 1-3 minggu, hematuria mikroskopik menghilang setelah 6 bulan, namun dapat bertahan sampai 1 tahun.
KOMPLIKASI• Oliguria sampai anuria yang dapat
berlangsung 2-3 hari. Terjadi sebagai akibat berkurangnya filtrasi glomerulus. Gambaran seperti insufisiensi ginjal akut dengan uremia, hyperkalemia, hiperfosfatemia, dan hidremia. Walaupun oliguria atau anuria yang lama jarang terjadi pada anak, namun bila hal ini terjadi maka dialisis peritoneum kadang-kadang diperlukan.
• Ensefalopati hipertensi yang merupakan gejala serebrum karena hipertensi. Terdapat gejala berupa gangguan penglihatan, pusing, muntah, dan kejang-kejang. Ini disebabkan spasme pembuluh darah local dengan anoksia dan edema otak.
• Gangguan sirkulasi berupa dispneu, ortopneu, terdapatnya ronkhi basah, pembesaran jantung, dan meningginya tekanan darah yang bukan saja disebabkan spasme pembuluh darah, melainkan juga disebabkan oleh bertambahnya volume plasma. Jantung dapat membesar dan terjadi gagal jantung akibat hipertensi yang menetap dan kelainan di miokardium.
• Anemia yang timbul karena adanya hipervolemia disamping sintesis eritropoetik yang menurun.
PERJALANAN PENYAKIT DAN PROGNOSIS Penyakit ini dapat sembuh sempurna dalam waktu
1-2 minggu bila tidak ada komplikasi, sehingga sering digolongkan ke dalam self limiting disease. Walaupun sangat jarang, GNAPS dapat kambuh kembali. Pada umumnya perjalanan penyakit GNAPS ditandai dengan fase akut yang berlangsung 1-2 minggu, kemudian disusul dengan menghilangnya gejala laboratorik terutama hematuria mikroskopik dan proteinuria dalam waktu 1-12 bulan.
Walaupun prognosis GNAPS baik, kematian bisa terjadi terutama dalam fase akut akibat gangguan ginjal akut (Acute kidney injury), edema paru akut atau ensefalopati hipertensi.
Tidak ada pengobatan yang spesifik untuk GNAPS. Pengobatan hanya berupa pengobatan suportif. Tirah baring dilakukan pada fase akut dan dapat diberikan medikamentosa berupa antibiotik golongan penisilin selama 10 hari untuk mengeradikasi kuman streptococcus. Antihipertensi dapat diberikan apabila didapatkan tekanan darah tinggi pada masa perjalanan penyakit. Setelah dilakukan pengobatan suportif, pemantauan perjalanan penyakit dilakukan pada pasien dnegan rawat jalan dengan selalu memantau tekanan darah dan pemeriksaan urin. Hematuria makroskopik dan mikroskopik dapat menetap selama 4-6 minggu.
DAFTAR PUSTAKA Bhimma R, Langman CB : Acute Poststreptococcal Glomerulonephritis
(diunduh 28 Februari 2015). Tersedia dari: http : //medicine.medscape.com/article/980685. overview.
Rivera F, Anaya S, Perez–Alvarez J, de la Niela, Vozmediano MC, Blanco J. Henoch– Schonlein nephritis associated with streptococcal infection and persistent hypocomplementemia : a case report. J Med Case Reports. 2010;4(1): 50.
Zaffanello M, Cataldi L, Franchini M, Fanos V. Evidence-based treatment limitations prevent any therapeutic recommendation for acute poststreptococcal glomerulonephritis in children. PabMed gov. 2010; 16(4): 79-84.
Oda T, Yoshizawa N, Yamakami K, Sakurai Y, Takechi H, Yamamoto K, et al. The role of nephritis-associated plasmin receptor (NAPlr) in glomerulonephritis associated with streptococcal infection. J Biomed Biotechnol. 2012;2012:417675.
Wen YK, Chen ML. The significance of atypical morphology in the changes of spectrum of postinfectious glomerulonephritis. Clin Nephrol. Mar 2010;73(3):173-9.
Becquet O, Pasche J, Gatti H, et al. Acute post-streptococcal glomerulonephritis in children of French Polynesia: a 3-year retrospective study. Pediatr Nephrol. Feb 2010;25(2):275-80.
TERIMA KASIH