26. naturalis anik 2013
DESCRIPTION
naturalisTRANSCRIPT
/
NATT]RALISJurnal Penelitian Pengelolaan Sumberdaya alam dan lingkungan
Volume 2 Nomor l, Maret 2013 ISSN: 2302 - 6715
Daftar IsiRespon &n Perilaku Masyarakat Setempat terhadap Keberadaan Taman Msata Alam (TWA).WayHawang di Desa Way Hawang Kecamatan Maje Kabupaten Kaur
Bdiryah Gunawa4 Gunggung Senoaji, Irnad
Analisis hoduktivitas Lebah Madu Apis cerana Model Pertanian Tekno.Ekologi pada Kebun Kopi diKepahiary dan Kebun Jeruk Kalamansi di Kota Bengkulu
liahonmad Kauli Rustama Soepudi4 Hery Suhrtoyo
Partisipasi Masyarakat Petani dalarn Pengembangan Kawasan Agropolitan di Kecamatan TugumulyoKabupatenMusi Rawas
Nrmiah
Penerry Proper Sebuah krdusti Pengolatran Karet di Kabupaten Bengkulu Tengah dan peluangnyauntuk Mmperoleh Sertifikat ISO I 400 I
SsiEfrianti
Analisis Kuantitas dan Kualitas Air Untuk Layanan PDAM Tirta Bukit Sulap Kota Lubuk LinggauYqoiko, Bandi Hermowa4 dan M. Faiz Barchia
Analisbhngelolaan Lingkungan Perusahaan Pengolahan KaretAlam berdasarkan Program penilaianPeringkatKine{a Perusahaan dalam Pengelolaanlingkungan (proper)
h*Wijayanto, Budianto, dan Rustama Saepudin
KajianKherja DAS Padang Guci ditinjau dari Aspek Sosial, Ekonomi dan Kelembagaan (study kasuscacthnstorea DAS Padang Guci)
Apianty Pratiwi
Analisis hndaPatan Petani Pembesar.an Ikan Nila Gift (Oreochromis Niloticus) Dan DampaknyaTerhdapKualitas Air Di Kecamatan Tugumulyo Kabupaten Musi Rawas
LdtSumiati
Persepsi Masyrakat tentang Dampak Perusahaan Perkebunan Kelapa Sawit (E/e4 eis guineesisJacd PI' Desaria Plantation Mining (DPIO terhadap Kondisi Sosial Ekonomi MasyarakatStudiKas Desa Gunung Megang Kecamatan Kinal Kabupaten Kaur
NiSusanto, Sqtria Putra (Jtama, Wiryono
Pqran @uluh Pertanian terhadap Kinerja Kelompok Tanidi Kecamatan Nasal Kabupaten KaurRasi Pebreni, M. Faiz Barchia, dan Enggar Aprianto
Pemanfa&n Karbon Aktif untuk Menurunkan Kadar Amoniak Pada Alas Litter dan pengaruhnyaterlradry P erfo r m a n c e Ay am Bro i I er -
hilias Dwid, Johan Setianto, Agt^ Martono
Pengetahuan Siswa SMA Negeri 2 Muara Beliti tentang Keanekaragaman Tumbuhan dan ManfaatnyaNaiMnqrni, Wiryono, Agus Susatya
Peranan Ftnyuluh dalam Pengembangan Kelompok-Tani terhadap Tingkat Produktivitas padi SawahPadang &ci Kabupaten Kaur
ldyqntoni, Satria Putra Utama,dan lrnad
Persepsi Anggota Gabungan Kelompok Tani terhadap Program Pengembangan Usaha AgribisnisPerdesada(PUAP) di Kecamatan Batik Nau Kabupaten Bengkulu Utara
Dvi ldq Wqrdani, Satria Putra (Jtama, dan lrnqd
Peranan hnyuluh Pertanian dan Implementasi Fungsi Kelompok Tani dalam Pembuatan BokashiKotmanTrrnak Sapi di Desa Bandung Baru Kabupaten Kepahiang
Pai Siwi Utqmi, Sqtris Putrq (Jtama, dan Bieng Brata
l6
24
3l
:dal
Red
38
44V
53
64Ala
8l
93
106
n2
ll5
/ISSN: 2302 - 6715
ANALI$S PENGELOLAAII LINGKUFIGANPERUSAHAAN PENGOLAIIANKARET ALAMBERDASARKA}{ PRO GRAM PENILAIAN PERINGKAT
KTNERJA PERUSAIIAAN DALAM PENGELOLAAIYLINGKUNGAN (PROPER)
Anik Wijayantir, Budiyanto2, dan Rustama Saepudin2
l Alumni Program Pascasarjana Pengelolaan Sumberdaya alam dan Lingkungan,Fak. Pertanian Universitas Bengkulu
2Staff F akultas Pertanian, IJniversitas B engkulu
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji ketaatan perusahaan pengolatran karet dalam penge-
lolaan limbah cair, mengetahui rencana dan target perusahaan dalam pengelolaan lingkungan,mengkaji pendapat masyarakat terhadap pengelolaan lingkungan dan menentukan kinerja pe=
rusahaan berdasarkan Program Peniiaian Peringkat Kinerja Perusahaan Dalam PengelolaanLingkungan (PROPER). Penelitian dilakukan di duaperusahaanfengblaharikardt di Kabupaten
Musi Rawas.Metode yang digunakan adalan wawancara. Analisis data yang digunakan adalah
pendekatan analisis bersifat deskriptif kualitatif. Analisis dekriptif bertujuan untuk mendeskripsikan konsistensi dokumen pengelolaan liugkungan yang ada di Kantor Badan Lingkungan Hid-up Kabupaten Musi Rawas dengan data sekunder yahg ada di perusahaan serta membandingkankinerja perusahaan dengan baku mutu yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
Kajian terhadap ketaatan mengenai pelaporan analisa limbah cair diperoleh bahwa perusahaan
pengolahan karet telah melakukan pelaporan analisa limbah cair setiap 6 (enam) bulan sekali
ke Badarr Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Musi Rawas dan sesuai dengan ambang batas
maksimum sesuai.Adapun rencana dan target perusahaan dalam pengelolaan lingkungan diketa-hui bahwa perusahaan PT. A akan mengikuti PROPER tahun 2014 dengan target kriteria hrjau,
sedangkan perusahaan PT B belum menentukan rvaktu yang jelas untuk mengikuti PROPER.
Pendapat masyarakat menyatakan batrwa kedua perusahaan pengolahan karet telah melakukanpengelolaan lingkungan dengan baik.Keberadaan perusahaan secara umlrm dapat diterima olehmasyarakat. Kinerja perusahaan dalam pengelolaan lingkungan sudah memenuhi kriteria taat,
meliputi aspek persyaratan dokumen, pelaporan, pengendalian pencemaran air, pengendalianpeRcemaran udara, dan pengelolaan limbah B3.
Kata kunci : P engelolaan lingkun gan, kaj ian, P ROP E R
PENDAIIULUA}IPerkembangan perkebunan karet
memberikan peranan penting bagi pereko-nomian nasional, yaitu sebagai sumber de-
visa, bahan baku industri, pendapatan dan
kesejahteraan masyarakat serta sebagaipengembangan pusat-pusat pertumbuhanperekonomian di daerah dan sekaligus ber-peran dalam pelestarian fungsi lingkunganhidup. Komoditi perkebunan juga men-duduki posisi cukup penting sebagai sumber
44
devisa non migas bagi Indonesia, sehinggamemiliki prospek yang cerah untuk terusdikembangkan. Produksi karet remah di Su-
matera Utara dan Sumatera Selatan adalah
sebesar 1.052.208 drln 781.487 todtahun.Karet (termasuk karet alam) meru-
pakan kebutuhan yang vital bagi kehidupanmanusia sehari-hari, hal ini terkait dengan
mobilitas manusia dan barang yang me-merlukan komponen yang terbuat dari karetseperti ban kendaraan, conveyor belt, sabuk
Volurne 2 Nontor l, Mctret 2013
tansmisi, sepatu dan sandal karet.Kebutu-han kmet alam maupun karet sintetik terusrneningkat sejalan dengan meningkatnyastandar hidup manusia- Kebutuhan karetsintetftrelatif lebih mudah dipenuhi karenasumber bahan baku relatif tersedia walau-punharganya mahal, akan tetapi karet alamdikonmsi sebagai bahan baku industritetapi diproduksi sebagai komoditi perke-bunan
Kabupaten Musi Rawas merupakansalah satu kabupaten yang terletak di se-belah barat Provinsi Sumatera Selatan dantepatrya di hulu Sungai Musi dan sepan-jang Sungai Rawas. Adapun dibagian utaraKahryaten Musi Rawas berbatasan denganProvinsi Jarnbi, bagian selatan berbatasandengan Kabupaten Empat Lawang, bagianbarat berbatasan dengan provinsi n"rrgiotudan bagian timur berbatasan dengan Ka-bupatrn Musi Banyuasin dan KabupatenMuraEnim"
S/ilayah Kabupaten Musi Rawasdengan luas mencapai 1.236.5g2,66 hekarmembeiikan keuntungan dalam pengem_bangan potensi wilayah khususnya un_tuk pengembangan sektor pertanian danpe*6rman. Secara umum keadaan alamKabrpaten Musi Rawas terbagi atas hutanpotensial, sawah, ladang, kebun karet, ke-bun kdapa sawit. potensi alam yang suburdan iklimnya sesuai untuk ditanami dengantanarnan karet.Kabupaten Musi Rawas ter-masnk salatr satu penghasil karet yang cu-lciip petensial di provinsi Sumatera Selatan,hal ini juga memberikan dampak positifakan adanya investor yang masuk khusus_nya unfirk pengembangan pabrik pengola-han karet alam.
Pabrik pengolahan karet di wilayahKabrpaten Musi Rawas terdapat 3 (tiga)pabrikyang sudah berdiri sejak tahun 200g.Dengan keberadaan pabrik tersebut akanmemberikan dampak yang positif terutamabagi masyarakat sekitar dalam hal pening_katankesejahteraan. Akan tetapi disisi lainakan dapat menyebabkan penurunan kuali_tas lirykungan. Seiring dengan pesatnyapertumbuhan industri pengolahan karet,
ISSN: 2302 - 67ts
kualitas hidup cenderung meRurun akibatpencemaran dari limbah yang dihasilkan.Pada umumnya kegiatan industri ini akanmenghasilkan limbah padat, cair dan gas.
mengakibat-di terganggudari industri
harus diolah dan dikendalikan agar tidakterjadi mencemari lingkungai dan penu-nrnan kualitas lingkungan.
Program Penilaian peringkat Kinerja pe-rusatraan dalarn Pengelolaan Lingkungan(PRoPER)merupakan salah satu bentuk
dan peli-aan ling-oleh Un-
memiliki 5 peringkat \ilarna, yaitu: emas,hijau, biru, merah, dan hitam (KementerianLingkungan Hidup, 20 I I )r-,Kinerj a perusa-haan dalam pengelolaan lingkungan hidupdisampaikan secara terbuka dan informatifkepada seluruh masyarakat, dengan hara-pan agar masyarakat dapat mengapresia-sikan pendapatnya mengenai kinerja darimasing-masing perusahaan tersebut.
Tujuan penelian adalah mengkaji ket-aatan perusatraan pengolatran karet dalamperaturan perundang-undangan, unfukmengetahui rencana dan target perusahaandalam pengelolalaagr lingkungan, mengkajipendapat masyarakat terhaCap pengelo-laan lingkungan perusahaan dan menentu-kan kinerja perusahaan dalam pengelolaanlingkungan berdasarkan program penilaianPeringkat Kinerja Perusahaan Dalam pen-gelolaan Lingkungan (pROpER).
METODE PENELITIANLokasi dan
.Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada duape-.rusahaan pengolahan karet yang terletak di
NATYALIS - Jurnal penelitian pengelolaan sumberdrya Alam dan Lingkungan 45
ISSN:2302 - 6'?15
Kabupaten Musi Rawas, yang mana dalampenelitian ini disebut sebagai pT. A danPT. B yang dimaksudkan agar dalam hasilanalisis dan pembahasan ini lebih bersifat'obyektif. Adapun waktu penelitian dilak-sanako mulai pada bulan Desember 2012sampai dengan bulan Januari 2013.
Teknik pengumpulan dataJenis data yang digunakan dalam
penehlian ini adalah data primer dan datasekunder.Data primer yaitu data yang diper-oleh dai hasil penelitian yang telah dilaku-kan $itorus,l988)u,'Dalam penelitian inidata gimer didapatkan dengan cara menye-barkan kuesioner terhadap masyarakat yangada di sekitar lokasi perusahaan pengolahankaret Daftar pertanyaan dibuat sedemiki-an rupa sehingga obyektivitaVtujuar-lnyajelas bagipihak responen. Sedangkan datasekunder adalah data yang diperoleh darisumber-srmber lain (S itorus, I 98 8)..Jhlampenelitian ini data sekunder diperoleh daribuku prstaka interne! dokumen yang adadi B&nLingkungan Hidup Daerah Kabu-
g ada dipe-dengan pi-
Teknik pengumpulan data dilakukandengan3 cara, yaitu:
l. DohmenterPeagrmpulan data dengan mencatat do_kumenyang menjadi sumber data.
2. KwsionerI(mioner adalah daftar pertanyaan ter-
lengkap.ditujukandisekitar
lokasi perusahaan untuk mengetahuipedapat masyarakat tentang pengelo_laan lingkungan dan peran perusahaanq*, mendukung kegiatan kemasyara_katan
3- Mdode \ryawancara
Tdmik pengumpulan data melalui waw_
46
ancara dilakukan dengan melakukantanya jawab pihak manajemen perusa-haan pengolahan karet mengenai pelak-sanaan pengelolaan lingkungan.Wawa-ncara terbagi atas wawancara terskukturdan tidak terstruktur.
Analisis DataPenelitian dilakukan dengan menggu-
nakan pendekatan analisis bersifat deskrip-tif kualitatif.Penelitian ini bertujuan untukmengkaji ketaatan dan kinerja perusahaanpengolahan karet dalm pengelolaan ling-kungan serta unfuk mengetahui pendapatmasyarakat yang tinggal disekitar lokasi pe-rusahaan terhadap pengelolaan lingkunganyang dilakukan oleh perusahaan. MenurutHubberman dalam Sitorus (l9W), dalamanalisis data kualitatif terdapat tiga jaluryang harus dilaksanakan yaitu:redukli , pe-nyajian data kualitatif, dan penarikan kes-impulan,
Analisis deskriptif bertujuan untukmendeskripsikan konsistensi antar doku-men pengelolaan lingkungan berdasarkanPROPER yang ada di Badan LingkunganHidup Daerah Kabupaten Musi Rawas den-gan data sekunder yang diperoleh-dari pe-rusahaan pengolahan karet. Analisis dilaku-kan secara deskriptif dengan membanding-kan kinerja perusahaan dengan baku mufuyang telah ditetapkan pemerintatr.
IIASIL DAN PEMBAHASAI\IKajian terhadap ketaatan
Kajian terhadap ketaatan mengenaipelaporan analisa limbah cair secara ru-tin dan pemenuhan sesuai ambang batasmaksimurn.Dari hasil kajian data yang adadi Kantor Badan Lingkungan Hidup Kabu-paten Musi Rawas dan yang ada di perusa-haan dapat diketahui bahwa pT. Adan pT. Btelah melakukan pelaporan analisa limbahsetiap semester dimana secara rutin seban-yak dua kali dalam satu tahun dalam ben-hrk Laporan Pelaksanaan Izin Lingkungan(UKL-UPL), dimana pelaporan ke BadanLingkungan Hidup Kabupaten Musi Rawas
Volume 2 Nomor l, Maret 2013
secara rutin telah dimulai sejak tahun 2011.Berdasarkan hasil analisa limbah cair
dapat digambarkan dalam grafik perkem-bangan kualitas limbah cair untuk setiapparameter (Gambar l)
Air perrnukaan mengandwrg zat or-ganikyang terdiri dari unsur karbon, hidro-gen dan oksigen dengan unsure tambahanyang lain seperti nitrogerl belerang danlairFlain yang cenderung menyerap oksi-gen. Oksigen tersebut dipergunakan un-tuk menguraikan senyawa organik. Padaakhimya kadar oksigen dalam air men-jadi keruh dan kemungkinan berbau. Ni-lai BOD mentrnjukkan kandungan bahanorganic yang dapat didegradasi yang din-yatakan dengan jumlah oksigen yang dibu-tuhkan untuk proses degradasinya. Makintinggi nilai BOD dari suatu air permukaan,maka kualitas air permukaan tersebut ma-kin buruk.BoD yang tinggi menunjukkanberkurangnya oksigen terlarut pada air per-prrkaan, padahal komponen ini dibutuhkanoleh biota perairan. Hasil analisa pada lo-kasi pemantauan pada kedua perusahaanmasih memenuhi baku mutu yang diijink-an Meskipun demikian kedua perusahaanmempunyai fluktuasi yang cukup tinggi.Oleh karena itu perusahaan perlu menga-wasi dan mengendalikan parameter BOD(Gambar2).
Nilai COD menunjukkan kandunganbahan organik dan anorganik yang dapat di-
70
6C
5C
40
9. c. $., * +t ,oa ,"\
Gambarl. Grafik perkembangan kualitaslimbah cair untuk parameter BOD
ISSN: 2302 . 67.trS r,,:;1,
oksigen yang dibutuhkan untuk proses de-gradasinya. Makin tinggi nilai COD dalamair, maka kualitas air tersebut makin buruk;COD yang tinggi menyebabkan berkurang-nya oksigen terlanrt yang mengganggu ke-hidupan biota perairan. ,Hasil analisa CODpada lokasi pemantauan PT. B sekitar 6,91-105 mg/l dan PT. A berkisar 4F128 mglldan masih memenuhi baku mutu lingkun-gan (Gambar 3).
Tingkat keasaman air yang normaladalah sekitar netral antara 6-9. Tingkatkeasaman air yang terpolusi misalnya airbuangan, berbeda -beda tergantung dari jen-is buangannya, baik ke arah alkali (pH naik)maupun ke arah asam (pH menurun) akansangat menggarlggu kehidupan biota perai-ran. Selain itu air buanganyang mempunyaipH rendatr bersifat sangat korosifterhadapbaja dan sering menyebabkan pengkaratanpada pipa-pipa besi. Hasil pengukuran pHpada lokasi pemantauan di kedua perusa-haan pada bulan Januari sid Juni masih dibawah baku mutu yang diijinkan dengantingkat keasaman yang hampir sama sertalebih stabil (Gambar 4)
Padatan yang terdiri dari bahan pa-datan organic maupun anorganik yanglarut, mengendap maupuo suspense.Bahanini akan mengendap pada dasar air yanglama kelamaan menimbulkan pendangka-lan khususnya pada badan air penrrukaaan
150140r2010080
604020
Cf'{go f'o $'} '""
Gambar 2. Grafik perkembangan kualitaslimbah cair parameter COD
YnUngUS - Jurnal Penelitian Pengelolaan SumberdayaAlam dan Lingkungan 47
F
ISSN: 2302 - 6715
Gambar 3. Garfik perkembangan kualitaslimbah cair untuk parameterpH
pererima- Akibat lain dari padatan ini me-ninDulkan tumbuhnya tanaman air terten-tu dan dapat menjadi racun bagi makhluklain Semakin banyak padatan menunjuk-kan semakin beoyak lurnpll yang terkan-drrng dalam air.Padatan terlartrt adalah pa-datan - padatan yang mempunyai ukuranyang lebih kecil dari padatan tersuspensi.Padatan ini terdiri dari senyawa-senyawaanorganik dan ss1y3\rr. organic yang larutdalam air, mineral dan garam-garam lain-nya-Dari hasil pengukuran TSS pada lokasipemantauan di PT.A berkisar antara 5,5
- 26 mgll dan di PT. B 6,4 - 64 mg/l danmasih memenuhi baku mutu yang diizinkanyaim 100 mg/l.Akan tetapi pada Bulan Meidi PT. B menunjukkan padatan terlarut yangcubp banyak dibandingkan di PT. A padabulmyang sama (Gambar 5).
Amoniak dalam air permukaan (badanair) dapat berasal dari degradasi baiks_ecaraaerobikmaupun anaerobic bahan yang men-ganihrng unsure nitrogen seperti protein.Ad-anya amoniak dalam air permukaan dapatmenimbulkan bau.Batas maksimum amoni-ak yang diperbolehkan adalah 1 0 mg/I. Hasilanalisa amoniak pada lokasi pemantauan diPT.A berkisar antara 0,187-1,42 mg/1, se-dang[an di PT. Bberkisar antara 0$H)mgA Pada Bulan April menunjukkan kadarammiak yang tinggi pada kedua perusa-haan Hal tersebut perlu diawasi lebih ketat
48
Gambar 4. Grafik perkembangan kualitaslimbah cair parameter TSS
9
a
7
6
5
4
3
2
L
o
1as'' ioi .s-tFa<\ +a. \1>s.
Gambar 5. Gambar perkembangan Kuali-tas Limbah Cair Parameter N-Total
untuk mendapatkan kadar amoniak yangrendah dan lebih stabil.
Rencana, Target dan Kiat PerusahaanDalam Pen gelolalaan Lin gkun gan
Pengelolaan lingkunganoleh PT. Atelah diupaya mengarah memenuhi krite-ria PROPER untuk satu tahun yang akandatang dan jangka panjang akan mengi-kuti sertifikasi ISO 14001. PT.A juga telahmenerapkan konsep/lp cycle approach, di-mana airlimbah sebagai bagian dari buan-gan proses produksi diupayakan untuk di-olah agar dapat digunakan kembali dalamproses produksi yang sama maupun prosespendukung lainnya.
"{'J.,ee *\ s} '"i
Volume 2 Nomor l, Maret 2013
\J qr' $" Fr. \$" \r
1
Upaya untuk mencapai produksi ber-silU PTAbelum dilakukan secara terencan4terstnrkur, akan tetapi PT. A sudah melaku-kan sejak tatrap pembelian bahan baku darisupplier/petani yang secara khusus telahrnendapatkan kepercayaan untuk menyuplai bahan baku ke pabrik.Upaya yang telahdilakukan oleh PT. B untuk meningkatkanupaya efisiensi proses produksi dan memi-nimialkan limbah cair yang akan dibuangdilahkan dengan cara meminimalisasi lim-bah pada sumber yaitu dengan cara:
l. Penerapan program bahan baku bersihPenrsahaan hanya akan membeli karetyang sudatr dinyatakan bersih dari ko-torm yang dijual oleh supplier yang su-dah mendapat pengarahan dan penyulu-hantentang pentingnya karet bersih daripetani untuk mengurangi pemakaian air@a saat proses awal;
2. Efisiensi pemakaian airPT. B telah melakukan pengolahan lim-bah seoptimal mungkin sehingga limbaheairyang sudah melalui proses pengola-han pada system IPAL dan memenuhibku mutu yang sudah dipersyaratkanaken digunakan kembali ke dalam pros-es produksi, dengan demikian volumeuir yang akan dibuang ke lingkunganakan berkurang;
Tabel l. Kriteria produksi bersih
ISSN: 2302 - 6715
3. Pembangunan dan penataan saluran airdi sekitar lokasi kegiatan;
4. Pembangunan pengelolaan air limbahdengan system lumpur aktif yang ramahlingkungan dan menghasilkan keluaranyang lebih baik dari sistem sebelumnya
Untuk lebih rinci mengenai upayaproses produksi bersih yang s'udah dilaku-kan kedua perusahaan pengolahan karetdapat dilihat pada Tabel l.
Kedua perusahaan telah menerapkansebagian strategi produksi bersih akan tetapipelaksanaan produksi bersih tersebut belumdituangkan dalam kebijakan dan perenaca-nutan secara terstrtrktur pada kedua penrsa-haan (Tabel l).Menurut Tim Bapedal danTim BPTK Bogor Pusat Penelitian Karet(1997b produksi bersih memiliki acuanstrategis yang. dilandasi pemahaman ataspentingnya kelestarian lingkungaq selan-jutrya diikuti langkah nyata yang kemung-kinan mengharuskan adanya perubahan tatacara produksi seperti penyediaan saranapenyimpanan bahan baku untuk mence-
. gah pembentukan limbatr berbahay4 peng-ganlian mesin produksi yang tidak efisien,penerapan sistem daur ulang air proses, danmodifikasi sistem penanganan limbah. Pada-hal untuk mewujudkan kelestarian lingkun-gan melalui upaya produksi bersih tersebut
No. PT. A PT. B
^/n-
Bahan baku- Bahanbaku bersih- Penyimpananbaharibaku- Menghindari pemakaian bahan 83
2- Sarana (pemakaian air dan listrik)- Efisiensi air- Efisiensi listrik
3. Minimasi limbah- Penggantian mesin produksi yang tidak efisien- Penerapan sistem daur ulang air proses
^/
^/./-
./
./
./
././-
{{-
{
iModifikasi sistem nan limbah
Ketermgan :
',J : Sudah dilaksanakanJ- : Dilaksanakansebagi
u)runELIS - Jurnal Penelitian pengelolaan sumberdaya Alam dan Lingkungan 49
rssN2302 _ 67ts
50
telah dilaksanakan perusahaan pT. B han_ya difokuskan bidang sosial, keagamaan,dan pembangunan infrastruktur.Seba_gran program CSR dilakukan sekali se-lesai artinya bahwa pelaksanaan programtersebut tidak berkesinambungan dan be-Ium memiliki program yang jehs untukgetiap tahun. p"a" r-*"yif."giuru" ai-Iakukan berdasarkan p.rgu.lr*lroposalmasyarakaLprogram CSR yang birkelan_jutan diharapkan akan dapat ri"rnU"r,tutatau menciptakan kehidupan masyarakatyang lebih sejahtera dan mandiri. Setiapkegiatan tersebut akan melibatkan seman-gat sinergi dari semua pihak secara terusmenerus membangun dan menciptakankesejahteraan danpada akhimyu ut* t"r-cipta kemandiriaL dari masy*"f.u, yangterlibat dalam program tersebut.
Kajian pendapat MasyarakatBerdasarkan hasil penelitian didapat_
IT bS*-" persepsi/panduogun maryarakatterhadap kegiatan industri di sekitariempattinggalnya dirasakan menimbulkan dampakterhadap lingkungan yang meliputi: penu-mnan kualitas udara, kebisingan, bau, danpenumnan kualitas air. Kegiatan industi diS
s
penyerapan tenaga kerja dakan sektor informal.persepsi tersebut dapatdigunakan sebagai tolok uturuntuk metihatgambaran keterlibatan masyarakat dalampelaksanaan pengelolaan d- p".rr*iur*lingkturgan yang dilakukan oleh irarr"i.
Pendapat masyarakat berkaitan denganlimbah
Berdasarkan hasil penelitian menun-jukkan bahwa 60%o respo"a." y*giirrg_gal disekitar lokasi pf. gdan aU.rp"-rrOuputbahwa secara umum pengelolaaniingkun_gan yang dilakukan perusahaan sudah-baik.
.!:lTgu,:r r:|*y_t 5 0oz masyarur,ui y*gtrnggat di sekitar pT. A dan B berpenjapatbahwa limbah cair yang dihasilkan mem_
lYlri pengaruh yang cukup terhadap iing_l(ungan rumah penduduk sekitar.sebanyak
Volume 2 Nomor l, Maret 20]'3
r
40% msyuakat disekitar perusahaan pT.
A menyatakan bahwa perusahaan mempun-yai respon yang baik bila ada komplain dari. masyarakat terkait dengan limbah. Respon-derrQ27o) mempunyai respon yang sangatbaik }hsyarakat yang tinggal disekitar pe-rusaham PT. B sebanyak 60% mempunyairespon yang baik terhadap komplain ma-syarakr terkait dengan limbah.
Pendepat masyarai<at terkaitpenm perusahaan dalam kegiatankemasyarakatan
hpat puluh persen responden me-nYahhr bahwa Peran perusahaan PT.Aberpum sangat baik dalam mendukungpembmgunan infrastrukhr. Enam puluh tu-juh persen responden mengakui keberadaanperu*an diterima baik oleh masyarakatsekita, Masyarakat yang tinggal disekitarPT. W%) berpendapat bahwa perusatraanmryyai kepedulian yang baik terhadapprcgra pengembangan masyarakat dan-hanya 20Yo responden berpendapat bahwaperus&aan mempunyai pertur yang sangatbaik Sebanyak 50-67% responden ma_syarah di sekitar perusahaan pT. B dan Amenedma baik keberadaan perusahaan se-caralmum.
flasil tersebut menunjukkan seba-giaomsyarakat yang tinggal di sekitar pT.A mryrm PT. B mempunyai pandanganyansrna batrwa perusahaan telah berperanbaik &lam mendukung pembangunan in-tistrttur bagi masyarakat setempat. Akantetapi masyarakat yang tinggal disekitarPTAmerasakan manfaat yang lebih dengankeberadaan perusahaan serta mempunyaikepefulian yang lebih tinggi dalam men-duhry program kemasyarakatan, begitujuga ryresiasi masyarakat terhadap pro-gram lrcmberdayaan masyarakat yang telahdijahkan oleh perus ahaan.
IfiDGrie Perusahaan berdasarkanPRO?ER
Xriteria penentuan kinerj a perusahaanrlalara pengelolaan lingkungan berdasarkanPerafan Menteri Lingkungan Hidup No-
en lingkungan danpelaporannya, (b) pengendalian pencema-ran air, (c) pengendalianpencemaran udar4dan (d) pengelolaan limbah 83
Kinerja perusahaan dalam penge-lolaan lingkungan yang memEnuhi lebihdari yang dipersyaratkan meliputi aspek:(a) sistem manajemen lingkungan, (b)pemanfaatan sumberdaya, (c) pelaksa-rulan pengembangan masyarakat (Com-munity Development), dan (d) penerapanCSR(Corp orate So cial Responsibitity)
Dari Tabel penilaian pROpER terse_but dapat diketahui bahwa kinerja perusa-haan dalam pengelolaan lingkungan keduaperusahaan sudah memenuhi criteria taatdengan peringkat warna biru yang meliputiaspek persyaratan dokumen lingkungandan pelaporannya, pengendalian pencema-ran air, pencemaran udara dan pencemaranlimbah B3.Sedangkan kinerja perusahaanPT.A dalam pengelolaan lingkungan sudahmelaksanakan sebagial untuk kriteria leb-ih yang dipersyaratkan.sedangkan kinerjaperusatraan PT. B dalam pengelolaan ling-kungan masih terdapat aspek system mana-jemen lingkungan yang belum sama sekalidilaksanakan, meskipun aspek lain sepertipemanfaatan sumberdaya, pemberdayaanmasyarakat dan pelaksanzun CSR sudahsebagian dilaksanakan. program penilaianPeringkat Kinerja Perusahaan dalam penge-lolaan Lingkungan Hidup (pROpER) yangmemenuhi PTPROPER merupakan salahsatu upaya yang dilakukan oleh pemerintah(Kementrian Lingkungan Hidup, 201tr) un-tuk mendorong penaatan perusahaan dalam
- pengelolaan lingkungan hidup melalui in-strument informasi.PRopER merupakaninovasi dalam mengendalikan pencemar.m .
di sektor industry dan dengan pROpERdilakukan pembinaan secara langsung se-hingga secara bertahap bisa mendapatkanperingkat lebih baik.
Sasaran pelaksanaan pROpER iniadalah mendorong perusahaan untuk men-
NATTIMLIS - Jurnal Penelitian pengelolaan sumberdoya Alam dqn Lingkungan 51
.\
ISSN2302 _671s
SIMPI'LAN
melakukan pengelolaan lingkungan sesuaidengan persyaratan pemerintah. kedua pe_rusahaan pengolahan karet telah melakukanpengelolaan' lingkungan dengan baik dankeberadaan perusahaan s"."r" rr-,l- diteri-ma oleh masyarakat. Kineda perusahaanPT. B dalam pengelolaan lingkungan sudahmemenuhi kriteriataat (penilaian biru) yangmeliputi aspek persyaratan dokumen danpelaporan, pengendalian pencemaran air,peagendalian pencemaran udara dan penge-lolaan limbah 83, sedangkan pT..lsuJahmemenuhi sebagian kriteria lebih dari taat(penilaian hrjau), akan tetapi masih harusmelaksanakan perbaikan sistem manajemenlingkungan dan pemberdayaan rn*yl*uisesuai dengan yang dipersyaratkan.
DAX'TAR PUSTAKA
*Bapedal dan BpTK Bogor pusat penelitianKaret (1997).1997. panduan pelati_han Produksi Bersih LIntuk Industridan Jasa, Badan pengendalian Dam_pak Lingkungan, Jakarta
",,.Kementrian Lingkungan Hidup . 2011. p er_
aturan Menteri Linglrungan HidupNomor 5 Tahun 20lI tentang pri-gram penilaian peringkat KinerjaPerusahaan Dalam pengelolaonLingkungan. Jakarta
i*Sitorus, MIE l9gg. penelitian Kuatitatif,Suatu perkenolan, Dokis, Bogor
52Volume 2 Nomor I, Maret 2013