ppt polip agustus 15 siap
DESCRIPTION
kkkTRANSCRIPT
Laporan kasus
Polip Nasi
Disusun Oleh :
Fajrin utami FK YARSI 1102007110Pembimbing :
dr. Tri Damijatno, Sp.THTdr. Rakhmat H, Sp.THT.KLdr. Moh.Andi F, Sp. THT
KEPANITERAAN KLINIK DEPARTEMEN TELINGA, HIDUNG dan TENGGOROKAN
RS TK II MOCH RIDWAN MEUREKSAJAKARTA
2015
BAB I
STATUS PASIEN
•IDENTITAS
Nama : Tn. N
Jenis kelamin : Laki-laki
Usia : 51 tahun
Agama : Islam
Pekerjaan : Wiraswasta
Pendidikan : SD
Alamat : Johar baru, Jakarta Pusat
Tgl. Pemeriksaan : 13-08-2015
•ANAMNESIS
Keluhan utama :
Hidung tersumbat.
Riwayat penyakit sekarang :
Pasien datang berobat ke Poliklinik THT RS Moh. Ridwan Meuraksa dengan
keluhan hidung tersumbat pada kedua hidung sejak 1 tahun yang lalu, keluhan
dirasakan setiap saat semakin lama semakin memberat. Terkadang pasien merakan
pilek dan sakit kepala. Keluhan ini muncul secara perlahan-lahan, lalu kemudian
menetap hingga sekarang. Pasien sering merasa penuh didalam hidung dan sukar
membuang ingus.
Keluhan ini dirasakan sedikit mengganggu aktifitas, terkadang, pasien
mengeluh sulit bernafas dari hidung dan sakit kepala sehingga membuat
pasien sulit tidur. Demam, batuk, dan hidung beringus, sakit tenggorokan
disangkal. Selain itu nyeri pada hidung dan napas bau juga disangkal. Pasien
masih merasakan penciumannya.
3 hari yang lalu, pasien mengeluhkan keluar cairan bening yang menetes
pada saat sholat pada kedua hidung, tidak berbau, dan dalam jumlah sedikit.
Pasien merasakan keluhan hidung tersumbat dan beringus terasa berat jika
pasien minum es. Terasa nyaman dan berkurang jika sudah minum obat dari
warung. Kebiasaan merokok dan minum minuman keras disangkal.
Riwayat penyakit dahulu :
Riwayat mengalami gejala yang sama dan sudah melakukan operasi polip
hidung kanan pada tahun 2005, setelah itu pasien kontrol beberapa kali dan
setelah itu tidak pernah kontrol kembali. Pasien mempunyai riwayat alergi jika
minum es, dan terpapar udara dingin, Riwayat radang tenggorokan, hidung
berbau dan ingus kental disangkal.
Riwayat trauma pada hidung disangkal.
Riwayat adanya penurunan berat badan secara drastis dalam 3 bulan terakhir
disangkal.
Riwayat penyakit keluarga :
Riwayat penyakit yang sama dikeluarga disangkal.
Riwayat alergi atau penyakit asma pada anggota keluarga disangkal.
Riwayat penyakit kanker hidung dan sinus atau tumor lain pada anggota
keluarga disangkal.
Hipertensi disangkal, diabetes melitus disangkal.
Riwayat kebiasaan & sosial ekonomi :
Pasien merupakan seorang pekerja swasta yang sehari-harinya bekerja berat
kadang sebagai kuli, Pasien memiliki seorang istri dan 3 orang anak, tinggal di
lingkungan padat penduduk, kondisi rumah tidak begitu luas namun bersih,
berpenghasilan cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Pasien
memiliki alergi es dan cuaca dingin. Kebiasaan merokok dan minum minuman
keras disangkal.
•PEMERIKSAAN FISIK
KEADAAN UMUM, KESADARAN, & TANDA-TANDA VITAL
Keadaan umum : tampak sakit ringan
Kesadaran : compos mentis (GCS 15)
Tanda-tanda vital
Nadi : 80 x/menit
Tekanan darah : 120/90 mmHg
Laju pernapasan : 20 x/menit
Suhu : Afebris
STATUS GENERALIS
Kepala
Mata : konj. anemis -/-, sklera ikterik-/-, pupil bulat, refleks cahaya +/+, isokor 3 mm
Leher : pembesaran kel. limfe (-), pembesaran kel. tiroid (-)
THT : (lihat status lokalis)
Mulut : (lihat status lokalis)
Thorax
Inspeksi : dinding thoraks simetris, deformitas (-)
Palpasi : tidak dilakukan
Perkusi : tidak dilakukan
Auskultasi : BJ I-II reguler, gallop (-), murmur (-), suara napas vesikuler
Abdomen
Inspeksi, palpasi, perkusi , auskultasi : tidak dilakukan
Ekstremitas
Ekstremitas superior & inferior : edema (-), sianosis (-)
Neurologis
Refleks fisiologis : tidak dilakukan
Refleks patologis : tidak dilakukan
Genitalia : tidak dilakukan
BAGIAN KELAINAN KANAN KIRIPre-aurikula Kongenital (-) (-)
Radang (-) (-)Tumor (-) (-)Trauma (-) (-)Nyeri tekan tragus (-) (-)
Aurikula Kongenital (-) (-)Radang (-) (-)Tumor (-) (-)
Trauma (-) (-)Retro-aurikula Edema (-) (-)
Nyeri tekan (-) (-)Hiperemis (-) (-)Sikatriks (-) (-)Fistula (-) (-)Fluktuasi (-) (-)
STATUS LOKALIS
TELINGA
CAE Kongenital Atresia (-) Atresia (-)
Kulit Warna merah
muda
Warna merah
muda
Sekret (-) (-)
Cerumen (-) (-)
Edema (-) (-)
Jar. granulasi (-) (-)
Massa (-) (-)
BAGIAN KELAINAN KANAN KIRI
Membran
timpani
Intak (+) (+)
Warna Putih keabuan spt
mutiara
Putih keabuan spt
mutiara
Refleks cahaya (+) (+)
Gambar : Dalam batas normal Dalam batas normal
Cavum
timpani
Tidak dapat dinilai Tidak dapat dinilai
TES
PENDENGAR
AN
KANAN KIRI
Tes Rinne Positif Positif
Tes Weber Tidak ada lateralisasi
Tes Swabach Sesuai pemeriksa Sesuai pemeriksa
PEMERIKSAAN KANAN KIRI
Keadaan luar Bentuk & ukuran Bentuk normal Bentuk normal
Edema (-) (-)
Hematom (-) (-)
Nyeri tekan (-) (-)
Krepitasi (-) (-)
Kel. kongenital Atresia (-), meningokel(-) Atresia (-), meningokel (-)
Radang (-) (-)
Trauma (-) (-)
Tumor (-) (-)
Rhinoskopi anterior Cavum nasi Mukosa pucat, Tampak
massa licin mengisi
meatus media, sekret (-)
Mukosa pucat, Tampak
massa licin mengisi
meatus media,, sekret (-)
Konka inferior Eutrofi, warna merah
muda, permukaan licin
Eutrofi, warna merah
muda, permukaan licin
HIDUNG
SeptumLurus
Tampak massa mengkilat, licin mengisi meatus media bilateral.
Pasase udara Positif (menurun) Positif
Rhinoskopi
posterior
Mukosa
Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Sekret
Koana
Torus tubarius
Fossa
Rossenmuler
Tumor
Ost. tuba
eustachius
BAGIAN KETERANGAN
Mukosa
Lidah
Gigi geligi
Uvula
Pilar
Halitosis
Warna merah muda
Normal, ulkus (-)
Berlubang (-), tambal (-)
Simetris
Simetris, tidak hiperemis, pergerakan palatum (+)
(-)
Tonsil :
- Mukosa
- Besar
- Kripta
- Detritus
- Perlengketan
Gambar :
Warna merah muda
T1 - T1
Tidak melebar + /+
-/ -
- / -
CAVUM ORIS & OROFARING
T1T1
Kripte Tidak melebar
+ /+
Faring :
- Mukosa
- Granula
- Post nasal drip
Warna merah muda
(-)
(-)
Laring :
1. Epiglotis
2. Kartilago
arytenoid
3. Plika aryeiglotika
4. Plika vestibularis
5. Plika vokalis
6. Rima glotis
7. Trakea
Tidak diperiksa
BAGIAN KETERANGAN
Maksilofasial :
Pemeriksaan pasif :
- deformitas (-)
- tanda radang (-)
- kemencongan pada wajah (-) / wajah
simetris
- nyeri tekan pada wajah (-)
- pemeriksaan sensoris dengan kapas:
normoestesia kiri & kanan
Pemeriksaan aktif :
- gerakan aktif mencucu, menyeringai,
memencongkan mulut, menaikkan alis
dapat dilakukan, kanan-kiri simetris
MAKSILOFASIAL
BAGIAN KETERANGAN
Leher :
- Bentuk
- Massa
Gambar :
Normal, deformitas (-), tanda radang (-), edema (-), pembesaran kelenjar tiroid
& KGB (-)
LEHER
•PEMERIKSAAN PENUNJANG
Foto sinus paranasal (05/08/2015) :
•Tampak septum nasi minimal kekiri
•Concha nasalis kanan dan kiri tidak hypertrophy
•Tampak perselubungan dengan gambaran air fluid level di sinus frontalis dan sinus
maksilaris bilateral
•Tampak perselubungan disinus ethmoid bilateral, sinus sphenoid cerah
•Tak tampak pembesaran adenoid atau soft tissue mass pada daerah nasofaring
Kesan : sinusitia frontalis, maksilaris dan ethoidalis bilateral
•RESUME
Seorang laki-laki 51 tahun dengan hidung tersumbat yang dirasakan terus-
menerus selama 1 tahun dan dirasakan semakin lama semakin memberat, hidung
terasa penuh dan sukar membuang ingus. Terkadang pasien pilek, sakit kepala
sehingga sulit tidur.
3 hari yang lalu, pasien mengeluhkan keluar cairan bening yang menetes pada
saat sholat pada kedua hidung, tidak berbau, dan dalam jumlah sedikit. punya
riwayat operasi polip hidung kanan 10 tahun yang lalu, pasien juga mempunyai
alergi terhadap es dan paparan udara dingin. Untuk mengurangi keluhan pasien
meminum obat warung.
Dari pemeriksaan fisik rinoskopi anterior didapatkan mukosa hidung tampak
pucat, Tampak massa mengkilat, licin mengisi meatus media bilateral, pasase udara
lubang hidung kanan positif menurun, pasase udara hidung kiri positif normal.
Dari pemeriksaan penunjang berupa foto sinus paranasal didapatkan Kesan :
sinusitia frontalis, maksilaris bilateral , dan ethmoidalis bilateral.
•DIAGNOSIS KERJA
• Polip nasi bilateral dengan pansinusitis
•DIAGNOSIS BANDING
• Neoplasia sinonasal (benigna & maligna)
• Sinusitis kronik
PENATALAKSANAANTerapi
A. Medikamentosa :
Kortikosteroid topikal :
Fluticasone furoate nasal spray 1x1
Kortikosteroid sistemik :
Metilprednisolon tab 3 x 2 mg
Antibiotik sistemik :
Amoksisilin tab 3 x 500 mg
B. Non medikamentosa :
Pembersihan hidung dengan larutan
NaCl.
C. Operatif :
Merencanakan bedah sinus
endoskopi fungsional (BSEF)
untuk mengembalikan drainase
sinus dengan mengangkat massa
polip atau jaringan lunak lainnya
yang mengobstruksi ostium sinus.
Merencanakan polipektomi
reduksi dengan tujuan
memperbaiki airway
Diagnostik :
• Merencanakan lab darah rutin
• Merencanakan kultur & uji resistensi kuman untuk dapat menentukan antibiotik yang
sesuai bila dijumpai adanya resistensi pengobatan.
•Merencanakan nasoendoskopi untuk dapat menilai kavum nasi lebih jelas.
•Merencanakan CT scan untuk menilai perluasan polip nasi dan kemungkinan keperluan
terapi operatif.
•Merencanakan tes alergi untuk dapat membedakan jenis polip (polip alergik atau polip
non alergik).
•Merencanakan pemeriksaan patologi anatomi untuk memastikan massa polip merupakan
neoplasia benigna atau maligna.
PERENCANAAN LANJUTAN
•MONITORING
•Monitoring Subjektif
•Monitoring perkembangan keluhan hidung tersumbat, rinore, dan hiposmia.
•Monitoring perkembangan keluhan ke arah komplikasi : gejala mata (edema palpebra,
selulitis orbita, abses orbita), gejala intrakranial (meningitis, abses otak), gejala kronisitas
(rekurensi / eksaserbasi akut, fistula oroantral, sinobronkitis).
•Monitoring keluhan yang berkaitan dengan efek samping terapi medikamentosa maupun
operatif.
•Monitoring Objektif
•Monitoring perkembangan massa polip, sekret hidung, pasase udara, dan post nasal drip.
•Monitoring hasil nasoendoskopi, CT scan, tes alergi, patologi anatomi, kultur & uji
resistensi kuman, dan tes penciuman.
•EDUKASI
•Edukasi untuk mengjaga kesehatan pada saat cuaca dingin, dan menggunakan
pakaian hangat.
•Edukasi untuk tidak minum es dan minuman-minuman dingin
•PROGNOSIS
Quo ad vitam : dubia ad bonam
Quo ad functionam : dubia ad bonam