EKONOMI PEMBANGUNAN

UHO BISA JAGAD KITA

Muhammad Ilham

Beberapa pengertian

• Ekonomi pembangunan adalah cabang ilmu ekonomi yang

menganalisis masalah-masalah yang dihadapi oleh negara-negara

berkembang dan mendapatkan cara-cara untuk mengatasi

masalah-masalah tersebut supaya negara-negara berkembang

dapat membangun ekonominya dengan lebih cepat.

• Pembangunan ekonomi merupakan suatu proses yang

menyebabkan kenaikan pendapatan riil perkapita penduduk suatu

negara dalam jangka panjang yang disertai oleh perbaikan sistem

kelembagaan.

• Pertumbuhan ekonomi diartikan sebagai kenaikan GDP/GNP tanpa

memandang apakah kenaikan itu lebih besar atau lebih kecil dari

tingkat pertumbuhan penduduk, atau apakah perubahan struktur

ekonomi terjadi atau tidak.

HAKIKAT ILMU EKONOMI PEMBANGUNAN

(MICHAEL P. TODARO)

• ILMU EKONOMI PEMBANGUNAN BERKAITAN LANGSUNG DENGAN KESELURUHAN PROSES POLITIK, BUDAYA, DAN EKONOMI YANG DIPERLUKAN DALAM MENDUKUNG TRANSFORMASI STRUKTURAL DAN KELEMBAGAAN DARI SELURUH MASYARAKAT DALAM RANGKA MENGHASILKAN SERENTETAN KEMAJUAN EKONOMI YANG BENAR-BENAR BERMANFAAT (MELALUI PROSES YANG EFISIEN) BAGI PENDUDUK PADA UMUMNYA

• TUJUAN AKHIR ILMU EKONOMI PEMBANGUNAN ADALAH: MEMUNGKINKAN PEMAHAMAN LEBIH LANJUT MENGENAI PEREKONOMIAN NEGARA-NEGARA DUNIA KETIGA DALAM RANGKA MEMUDAHKAN UPAYA PERBAIKAN STANDAR HIDUP BAGI MAYORITAS PENDUDUK DUNIA

1. Pada masa sebelum PD II sebagian besar NSB masih merupakan daerah jajahan. Para penjajah merasa tidak perlu untuk memikirkan secara serius mengenai masalah pembangunan daerah jajahan mereka.

2. Kurangnya usaha para pemimpin masyarakat yang dijajah untuk membahas masalah-masalah pembangunan ekonomi. Pada saat itu mereka hanya memikirkan bagaimana caranya untuk memperoleh kemerdekaan. Menurut mereka pembangunan ekonomi hanya bisa dilakukan jika penjajahan telah berakhir.

3. Para ekonom saat itu masih terbatas.

• Penelitian dan analisis mengenai masalah pembangunan ekonomi masih terbatas .

• Para ekonom barat pada saat itu lebih memusatkan perhatian kepada masalah kemelesetan ekonomi dan pengangguran, karena selama tiga dekade awal abad ke-20 ini,masalah depresi (malaise)dan pengangguran merupakan masalah dunia yang utama.

Faktor-faktor penyebab kurangnya perhatian terhadap pembangunan ekonomi di negara-negara sedang berkembang (NSB) sebelum PD II.

Setelah PD II perhatian terhadap pembangunan ekonomi tumbuh dengan pesat. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya:

1. Berkembangnya cita-cita negara-negara yang baru merdeka untuk mengejar ketertinggalan mereka dalam bidang ekonomi dari negara-negara maju, misalnya : India,Pakistan,Korea dan Indonesia. Negara-negara tersebut relatif miskin dan juga mengalami masalah kependudukan yang cukup serius. Oleh karena itu, pembangunan ekonomi merupakan suatu hal yang sangat mendesak untuk dilakukan.

2. Berkembangnya perhatian negara maju terhadap usaha pembangunan (khususnya ekonomi) di NSB. Perkembangan perhatian ini disebabkan oleh rasa kemanusiaan negara-negara maju untuk membantu NSB dalam mempercepat laju pembangunan ekonomi mereka dan mengejar ketertinggalan mereka dari negara-negara maju. Selain itu ada juga pertimbangan lain yaitu untuk mendapat dukungan dalam perang ideologi antara Amerika Serikat dan Uni Sovyet pada saat itu.

• Tujuan pembangunan ekonomi pada prinsipnya dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu: menaikkan produktivitas dan menaikkan pendapatan perkapita.

• Beberapa manfaat yang dapat dirasakan oleh masyarakat maupun perekonomian antara lain adalah: output atau kekayaan suatu masyarakat atau perekonomian akan bertambah, kebahagiaan penduduk bertambah, menambah kesempatan untuk mengadakan pilihan yang lebih luas, memberikan manusia kesempatan yang lebih besar untuk memanfaatkan alam sekitar, memberikan kebebasan untuk memilih kesenangan yang lebih luas, mengurangi jurang perbedaan antara negara-negara yang sedang berkembang dengan negara-negara yang sudah maju.

Dampak negatif yang dapat timbul dari pembangunan ekonomi adalah: mendorong seseorang untuk berpikir maupun bertindak lebih mementingkan diri sendiri, mendorong seseorang lebih bersifat materialistis, sifat hidup gotong royong yang pada umumnya terdapat di negara-negara sedang berkembang semakin berkurang, sifat kekeluargaan dan hubungan keluarga semakin berkurang.

Permasalahan Dasar Pembangunan Ekonomi di Negara Sedang Berkembang : Berkembangnya ketidakmerataan pendapatan, kemiskinan, gap atau jurang perbedaan yang semakin lebar antara negara maju dengan negara sedang berkembang

Penyebabkan ketidakmerataan distribusi pendapatan di NSB (Irma Adelman & Cynthia Taft Morris) :

Y perkapita Inflasi pendapatan antar

daerah

Investasi Proyek2

capital intensive

% pendapatan dari Δ modal > % pendapatan

dari Δ TK

pengangguran bertambah, rendahnya mobilitas sosial, pelaksanaan kebijaksanaan industri substitusi impor yang mengakibatkan kenaikan harga-harga barang hasil industri untuk melindungi usaha-usaha golongan kapitalis, memburuknya nilai tukar (term of trade) negara sedang berkembang dalam perdagangan dengan negara-negara maju, sebagai akibat ketidakelastisan permintaan negara-negara maju terhadap barang-barang ekspor negara sedang berkembang, hancurnya industri-industri kerajinan rakyat, seperti pertukangan, industri rumah tangga dan lain-lain

CIRI-CIRI UMUM “NEGARA SEDANG BERKEMBANG”

1. PBB

- KEADAANNYA MISKIN

- BANYAK PENGEMIS DI KOTA

- ORANG–ORANG DESA HIDUP PADA TINGKAT SUBSISTENCE

- TIDAK BANYAK PABRIK KARENA KEKURANGAN SUPPLY ENERGI DAN PENERANGAN

- JALAN RAYA DAN KERETA API BELUM BANYAK

- PELAYANAN PEMERINTAH DAN KOMUNIKASI KURANG BAIK

- RUMAH SAKIT DAN LEMBAGA PERGURUAN TINGGI MASIH JARANG

- MASIH BANYAK PENDUDUK YANG BUTA HURUF

- SISTEM BANK BELUM BAIK

- PINJAMAN-PINJAMAN KECIL BERASAL DARI ORANG YANG PUNYA UANG DAN SIFATNYA MENJERAT (RENTENIR)

- EXPORT BERUPA BAHAN DASAR.

2. BALDWIN DAN MEIER.

A. PRODUKSI BARANG – BARANG PRIMER

• PRODUKSI PRIMER ADALAH PRODUKSI DARI SEKTOR PERTANIAN, KEHUTANAN DAN PERIKANAN (SEDANGKAN: * PRODUKSI SEKUNDER ADALAH PRODUKSI YANG MELIPUTI HASIL–HASIL SEKTOR INDUSTRI, PERTAMBANGAN DAN BANGUNAN, * PRODUKSI TERSIER MELIPUTI PRODUKSI DARI HASIL JASA-JASA SEPERTI LISTRIK, AIR MINUM, PEMELIHARAAN, KESEHATAN, PENGANGKUTAN, PERDAGANGAN, PENYIMPANAN DAN PERHUBUNGAN.

B. MENGHADAPI MASALAH TEKANAN PENDUDUK:

• ADANYA PENGANGGURAN DI DESA – DESA.

• KENAIKAN JUMLAH PENDUDUK YANG PESAT

• TINGKAT KELAHIRAN YANG TINGGI MENYEBABKAN MAKIN BANYAKNYA JUMLAH ANAK–ANAK YANG MENJADI TANGGUNGAN ORANG TUA SEHINGGA KONSUMSI PERKAPITA MENURUN.

C. SUMBER – SUMBER ALAM BELUM BANYAK DIOLAH:

• KEKURANGAN KAPITAL.

• KEKURANGAN TENAGA AHLI

• KEKURANGAN WIRASWASTA (ENTREPRENEUR)

D. PENDUDUK MASIH TERBELAKANG :

• KUALITAS PENDUDUK SEBAGAI FAKTOR PRODUKSI (LABOR) ADALAH RENDAH.

• PENGGUNAAN FAKTOR PRODUKSI KURANG EFISIEN.

• FAKTOR PRODUKSI KURANG “MOBIL” DALAM PEKERJAAN BAIK SECARA VERTIKAL MAUPUN HORISONTAL.

F. ORIENTASI PERDAGANGAN LUAR NEGERI:

• YANG DIPERDAGANGAKAN (DIEKSPOR) ADALAH BARANG PRODUKSI PRIMER (BIASANYA HAMPIR SELURUHNYA).

• MACAM BARANG PRODUKSI PRIMER YANG DIEKSPORT TIDAK BANYAK.

• BUKAN MERUPAKAN SURPLUS ( KELEBIHAN) DIDALAM NEGERI, TETAPI KARENA TIDAK MAMPU MENGOLAH.

E. KEKURANGAN KAPITAL:

• ADANYA LINGKARAN YANG TIDAK BERUJUNG PANGKAL (VICIOUS CIRCLE) :