ppt dnaa.ppt

27
Analisis DNA dalam Identifikasi Forensik Oleh: Ronanarasafa Pembimbing : Dr. Henky, Sp.F Tinjauan Pustaka

Upload: nur-lestary

Post on 08-Apr-2016

52 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

ddd

TRANSCRIPT

Page 1: PPT DNAA.ppt

Analisis DNA dalam Identifikasi Forensik

Oleh: Ronanarasafa Pembimbing : Dr. Henky, Sp.F

Tinjauan Pustaka

Page 2: PPT DNAA.ppt

Latar belakangDinamika politik, ekonomi

sosial,budayaPeningkatan pelanggaran hak asasi

manusiaTindak kriminal butuh

pembuktian dan pemeriksaan bukti fisik secara ilmiah

ilmu forensik dan kriminologi

Biologi molekuler forensik /DNA-

Forensic

Page 3: PPT DNAA.ppt

Rumusan Masalah1. Bagaimanakah karakteristik DNA ?2. Bagaimanakah cara pemeriksaan DNA ? 3. Apakah tujuan dari tes DNA ?4. Bagaimanakah cara pengambilan sampel dan penyiapan

sampel DNA ?5. Bagaimanakah teknik tes DNA ? 6. Bagaimanakah cara analisis pada DNA ? 7.Bagaimanakah cara kuantifikasi dan interpretasi analisis

DNA ?

Page 4: PPT DNAA.ppt

Tujuan 1.Untuk mengetahui karakteristik DNA2. Untuk mengetahui pemeriksaan pada DNA3. Untuk mengetahui tujuan tes DNA 4. Untuk mengetahui cara pengambilan sampel dan

penyiapan sampel DNA5. Untuk mengetahui teknik tes DNA6. Untuk mengetahui analisis pada DNA7. Untuk mengetahui kuantifikasi dan interpretasi analisis

DNA

Page 5: PPT DNAA.ppt

Manfaat

1. Menambah wawasan penulis mengenai penggunaan beberapa jenis Analisis DNA dalam Identifikasi Forensik.

2. Menambah bahan kepustakaan mengenai penggunaan beberapa jenis Analisis DNA dalam Identifikasi Forensik.

 

Page 6: PPT DNAA.ppt

Definisi DNA adalah: asam nukleat yang

mengandung materi genetik yang berguna bagi perkembangan dan fungsi biologis seluruh organisme hidup

Fungsi molekul DNA adalah sebagai tempat penyimpanan informasi jangka panjang

Dalam forensik yang dimaksud dengan pemeriksaan DNA umumnya merujuk pada pemeriksaan c-DNA yang penggunannya lebih luas

Page 7: PPT DNAA.ppt

DNA berwujud dua rantai polimer panjang (double helix) yang terdiri dari komponen gula pentosa (deoksiribosa) dan gugus fosfat yang distabilisasi oleh ikatan hidrogen antar molekul basa yang terdapat pada kedua untai. Keempat basa DNA adalah Adenin (A), sitosin(C), guanin (G), dan timin (T), yang kemudian diklasifikasikan menjadi dua tipe, yaitu Purin (pasangan adenin dan guanin yang memiliki struktur cincin ganda) dan Pirimidin (pasangan sitosin dan timin yang mempunyai struktur cincin tungal).

Page 8: PPT DNAA.ppt

Tes DNA :teknik biologi molekuler penanda genetik yang dipakai untuk  pengujian terhadap materi profil DNA.

Tujuan tes DNA: 1). Tujuan pribadi (Tes paternitas) 2). tujuan hukum, yang meliputi masalah forensik seperti identifikasi korban yang telah hancur, sehingga untuk mengenali identitasnya diperlukan pencocokan antara DNA korban dengan terduga keluarga korban ataupun untuk pembuktian kejahatan semisal dalam kasus pemerkosaan atau pembunuhan.

Page 9: PPT DNAA.ppt

Sampel dan Penyiapan Sampel Tahap pengambilan dan penyimpanan bahan atau sampel merupakan tahapan yang vital,dan harus dilakukan dengan prinsip-prinsip di bawah ini:1. Hindari tempat yang terkontaminasi DNA dengan tidak menyentuh objek secara langsung dengan tangan, tidak bersin atau batuk di dekat barang bukti2. Menggunakan sarung tangan bersih untuk pengumpulan barang bukti. Sarung tangan harus diganti untuk setiap penanganan barang bukti yang berbeda3. Setiap barang bukti harus disimpan terpisah4. Bercak darah, bercak sperma, dan bercak lainnya harus dikeringkan dahulu sebelum disimpan5. Sampel harus disimpan pada amplop atau kertas setelah dikeringkan6. Bercak pada permukaan meja atau lantai dapat diambil dengan swab kapas steril dan alkohol. Keringkan kapas tersebut sebelum dibawa7. Di laboratorium, sampel DNA disimpan dalam kulkas bersuhu 4oC atau dalam freezer bersuhu -20oC

Page 10: PPT DNAA.ppt

Teknik Tes DNA1. Restriction Fragment Length

Polymorphism (RFLP)Teknik pertama yang digunakan utk analisa DNA dalam bidang forensik

Proses pemotongan dengan menggunakan enzim restriksi tertentu menjadi segmen-segmen yang berbeda.

Dengan menggunakan gel yang dialiri arus listrik, potongan DNA diurutkan berdasarkan panjangnya electrophoresis.

Deteksi adanya segmen yang bersifat polimorfik maka dilakukan suatu prosedur yang disebut sebagai Southern Blooting 

Page 11: PPT DNAA.ppt

deteksi DNA yang berasal dari lokasi pada genome yang memiliki ciri yang jelas dan sangat polimorfik mggunakan petanda radioaktif

DNA probe yang tidak berikatan akan dicuciMembran nilon yang berisi potongan DNA

yang telah ditandai dengan DNA probe selanjutnya ditransfer pada selembar film X-ray

Pada proses ini akan tampak hasil berupa kode batang yang disebut autorad.

Page 12: PPT DNAA.ppt
Page 13: PPT DNAA.ppt

Analisa yang dihasilkan adalah variasi pada panjang fragmen DNA yang telah ditentukan. pola RFLP tampak seperti kode batang ( bar  code). Saat membandingkan hasil analisa dua sampel, pola batang pada auto radiograf dibandingkan untuk menentukan apakah kedua sampel tersebut berasal dari sumber yang sama.

Page 14: PPT DNAA.ppt

Keunggulan; lokus-lokus yang dipergunakan untuk RFLP dapat

menunjukkan ratusan variasi untuk tiap lokus, mampu memeriksa lebih dari satu lokus, serta frekuensi polimorfismenya tinggi karena hipervariabilitas pada tiap lokus.

penanda ini mudah dipetakan dalam peta genetik, serta tidak mudah berubah hasilnya bila diulang

RFLP dapat menentukan apabila sebuah sampel berasal dari lebih satu sumber dan dapat membedakan sumbernya dengan baik

Kekurangan penanda ini memerlukan DNA dalam jumlah besar,

memakan waktu lama (± 3 hari),

Page 15: PPT DNAA.ppt

2. Polymerase Chain Reaction (PCR)suatu metode untuk memperbanyak DNA template tertentu dengan enzim polymerase DNA.

Komponen lain yang dibutuhkan :a. DNA primer

DNA yang dibuat secara sintesis mampu menunjukkan urutan DNA yang akan diperbanyak, menginisiasi sekaligus membatasi reaksi pemanjangan rantai atau polimerisasi DNA

b. dNTP (deoxynucleoside triphosphate)c. Bufferd. Ion Logam

Page 16: PPT DNAA.ppt
Page 17: PPT DNAA.ppt

Ada 3 Tahap Pada PCR

Page 18: PPT DNAA.ppt

Keunggulan PCR dibandingkan RFLP adalah:Simpel dan mudah dilaksanakan di laboraturiumHasil diperoleh dalam waktu singkat (dalam

beberapa hari)Oleh karena kapasitas produksi segmen DNA

yang tidak terbatas maka metode yang berdasarkan PCR memungkinkan untuk menganalisa DNA dalam jumlah sangat sedikit

Kekurangan metode PCR adalah:Mudah terkontaminasi Kebanyakan lokus dalam PCR memiliki alel lebih

sedikit dibandingkan VNTR  pada metode RFLP.Terdapat perbedaan yang lebih besar dari

subgroup populasi.

Page 19: PPT DNAA.ppt

3. STRs (Short Tandem refeats)istilah genetik yang digunakan untuk menggambarkan urutan DNA pendek (2- 5 pasangan basa) yang diulang.

Page 20: PPT DNAA.ppt

Kekurangan mensyaratkan penggunaan tiga belas lokus sedangkan DNA inti hanya memliki dua salinan molekul dalam setiap sel. Hal ini menyulitkan untuk menganalisis ketiga belas lokus tersebut, terutama pada laboratorium dengan prasarana sederhana

Page 21: PPT DNAA.ppt

4. Y-STRadalah STRs yang ditemukan pada

kromosom Y. Kromosom Y hanya terdapat pada pria.

Y-STRs dapat digunakan untuk memeriksa sampel tanpa sperma yang bercampur antara sampel laki-laki dan perempuan, seperti sampel darah atau air liur yang diambil dari korban kasus perkosaan.

Page 22: PPT DNAA.ppt

5. Mitochondrial DNA (mt-DNA)mt-DNA hanya mengandung DNA ibu. mt-DNA adalah marker sitoplasmik yang diturunkan ibu kepada semua anaknya.

Page 23: PPT DNAA.ppt

6. CODISCODIS merupakan analisis DNA yang baru

dikembangkan FBI.

Page 24: PPT DNAA.ppt

Penyiapan Sampel dan Isolasi DNAJumlah sampel yg terbatas, tidak menjadi kendala digandakan sebelum proses analisis dan kuantifikasinya. isolasi DNA dianggap selesai ketika DNA telah terekstrak dan dimurnikan serta siap untuk proses penggandaan (melalui PCR).1. Tulang dan Gigi2. Jaringan (Tissue)3. Darah dan Bercak Darah (Pada Pakaian, Karpet, Tempat Tidur, Perban)4. Sperma dan Bercak Sperma5. Saliva 6. Rambut

Page 25: PPT DNAA.ppt

Analisis DNAMetode yang paling umum digunakan

adalah metode pemisahan fraksi protein berdasarkan berat molekulnya, yakni dengan metode Elektroforesis. khususnya elektroforesis dengan gel agarose.

Page 26: PPT DNAA.ppt

Kuantifikasi dan Interpretasi Selain konsentrasinya, penetapan hasil analisis

forensik juga perlu memperhatikan jenis fragmen DNA yang terbaca pada pola elektroforesisnya. Penetapan hasil DNA ini dilakukan dengan mencocokkan tipe DNA korban dengan tipe DNA pihak tercurigai atau dengan tipe DNA yang telah tersedia dalam database. Jika dari pembacaan, diperoleh tingkat homolog melebihi ambang yang ditetapkan (misal 90%), maka dapat dipastikan korban adalah kerabat pihak tercurigai.

Page 27: PPT DNAA.ppt