ppsirosishepatis-121224211756-phpapp01

21
SIROSIS HEPATIS SIROSIS HEPATIS

Upload: tha-rie

Post on 24-Nov-2015

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • SIROSIS HEPATIS

  • A. PengertianSirosis hepatis adalah penyakit kronik hati yang dikarakteristikkan oleh gangguan struktur dan perubahan degenerasi, gangguan fungsi seluler, dan selanjutnya aliran darah ke hati. (Doenges, dkk, 2000, hal: 544)

  • B. EtiologiAda 3 tipe sirosis hepatis :Sirosis portal laennec (alkoholik nutrisional), dimana jaringan parut secara khas mengelilingi daerah portal. Sering disebabkan oleh alkoholis kronis.Sirosis pasca nekrotik, dimana terdapat pita jaringan parut yang lebar sebagai akibat lanjut dari virus hepatitis yang terjadi sebelumnya.

  • Next........... - Sirosis bilier, dimana pembentukan jaringan parut terjadi di dalam hati di sekitar saluran empedu. Terjadi akibat obstruksi bilier yang kronis dan infeksi.

  • C.PatofisiologiHati dapat terlukai oleh berbagai macam sebab dan kejadian. Kejadian tersebut dapat terjadi dalam waktu yang singkat atau dalam keadaan yang kronis atau perlukaan hati yang terus menerus yang terjadi pada peminum alkohol aktif. Hal ini kemudian membuat hati merespon kerusakan sel tersebut

  • Next.......dengan membentuk ekstraselular matriks yang mengandung kolagen, glikoprotein, dan proteoglikans, dimana sel yang berperan dalam proses pembentukan ini adalah sel stellata. Pada cedera yang akut sel stellata membentuk kembali ekstraselular matriks ini dimana akan memacu timbulnya jaringanparut disertai terbentuknya septa fibrosa difus dan nodul sel hati sehingga ditemukanpembengkakan pada hati.

  • D. Manifestasi KlinikPenyakit sirosis hepatis mempunyai gejala seperti :Ikterus dan febris yang intermiten.Adanya pembesaran pada hati dan sel-selnya dipenuhi oleh lemak. Hati menjadi keras dan memiliki tepi tajam yang dapat diketahui melalui palpasi. Nyeri abdomen dapat terjadi sebagai akibat dari pembesaran hati yang cepat.Regangan pada selubung fibrosa hati (kapsula glisoni).

  • E. KomplikasiAsitesEnsefalopatiPeritonitis bacterial spontanSindrom hepatorenalTransformasi kearah kanker hati primer (hepatoma)

  • F. Pemeriksaan PenunjangRadiologi : dengan barium swallow dapat dilihat adanya varises esophagus untuk konfirmasi hipertensi portal.Esofagoskopi : dapat dilihat varises esophagus sebagai komplikasi sirosis hati/hipertensi portal.Ultrasonografi : pada saat pemeriksaan USG sudah mulai dilakukan sebagai alat pemeriksaan rutin pada penyakit hati.

  • G. PenatalaksanaanTerapi dan prognosis sirosis hati tergantung pada derajat komplikasi kegagalan hati dan hipertensi portal. Dengan kontrol pasien yang teratur pada fase dini akan dapat dipertahankan keadaan kompensasi dalam jangka panjang dan kita dapat memperpanjang timbulnya komplikasi.

  • ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN SIROSIS HEPATIS

  • A. PengkajianRiwayat Kesehatan SekarangRiwayat Kesehatan SebelumnyaRiwayat Kesehatan KeluargaRiwayat Tumbuh KembangRiwayat Sosial EkonomiRiwayat PsikologiPemeriksaan FisikKesadaran dan keadaan umum pasienTanda - tanda vital dan pemeriksaan fisik Kepala kaki

  • B. Masalah Keperawatan Yang MunculPerubahan status nutrisi, kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia dan gangguan gastrointestinal.Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelelahan dan penurunan berat badan.Gangguan integritas kulit berhubungan dengan pembentukan edema.

  • C. IntervensiDiagnosa keperawatan 1Perubahan status nutrisi, kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake yang tidak adekuat (anoreksia, nausea, vomitus)Tujuan : Status nutrisi baikIntervensi :- Kaji intake diet, Ukur pemasukan diit, timbang BB tiap minggu- Berikan makanan sedikit dan sering sesuai dengan diet

  • Next......- Tawarkan perawatan mulut (berkumur/gosok gigi) dengan larutan asetat 25 % sebelum makan. Berikan permen karet, penyegar mulut diantara makan.- Identifikasi makanan yang disukai termasuk kebutuhan kultural.- Motivasi pasien untuk menghabiskan diet, anjurkan makan-makanan lunak.- Berikan bahan penganti garam pengganti garam yang tidak mengandung amonium.

  • Next......

    - Berikan diet 1700 kkal (sesuai terapi) dengan tinggi serat dan tinggi karbohidrat.Berikan obat sesuai dengan indikasi : Tambahan vitamin, thiamin, besi, asam folat dan Enzim pencernaan.- Kolaborasi pemberian antiemetik

  • Diagnosa Keperawatan 2Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelelahan dan penurunan berat badan.Tujuan : Peningkatan energi dan partisipasi dalam aktivitas.Intervensi :- Tawarkan diet tinggi kalori, tinggi protein (TKTP).- Berikan suplemen vitamin (A, B kompleks, C dan K)- Motivasi pasien untuk melakukan latihan yang diselingi istirahat

  • Next.....Motivasi dan bantu pasien untuk melakukan latihan dengan periode waktu yang ditingkatkan secara bertahap.

    Diagnosa Keperawatan 3Gangguan integritas kulit berhubungan dengan pembentukan edema.Tujuan : Integritas kulit baik

  • Next..........

    Intervensi- Batasi natrium seperti yang diresepkan.- Berikan perhatian dan perawatan yang cermat pada kulit.- Ubah posisi tidur pasien dengan sering.- Timbang berat badan dan catat asupan serta haluaran cairan setiap hari.- Lakukan latihan gerak secara pasif, tinggikan ekstremitas edematus.

  • Letakkan bantalan busa yang kecil dibawah tumit, maleolus dan tonjolan tulang lainnya.

  • TERIMA KASIH