ppsdmd.bpsdm.dephub.go.id-bagaimana cara mengeliminir pencampuran antara pejalan kaki dan arus...

8
Bagaimana cara mengeliminir pencampuran antara pejalan kaki dan arus kendaraan bermotor (mix Traffic) yang berpotensi menyebabkan kecelakaan? #2 ppsdmd.bpsdm.dephub.go.id /2-bagaimana-saudara-mengeliminir-pencampuran-antara-pejalan- kaki-dan-arus-kendaraan-bermotor-mix-traffic-yang-berpotensi-menyebabkan-kecelakaan/ Berdasarkan Standar Perencanaan Geometrik untuk Jalan Perkotaan menyatakan Fasilitas pejalan kaki berfungsi memisahkan pejalan kaki dari jalur lalu lintas kendaraan guna menjamin keselamatan pejalan kaki dan kelancaran lalu lintas Fasilitas pejalan kaki harus direncanakan berdasarkan ketentuan-ketentuan sbb: 2.1 Pejalan kaki harus mencapai tujuan dengan jarak sedekat mungkin, aman dari lalu lintas yang lain dan lancar 2.2 Terjadinya kontinuitas fasilitas pejalan kaki, yang menghubungkan daerah yang satu dengan yang lain 2.3 Apabila jalur pejalan kaki memotong arus lalu lintas yang lain harus dilakukan pengaturan lalu lintas, baik dengan lampu pengatur ataupun dengan marka penyeberangan, atau tempat penyeberangan yang tidak sebidang. Jalur pejalan kaki yang memotong jalur lalu lintas berupa penyeberangan (Zebra Cross), marka jalan dengan lampu pengatur lalu lintas (Pelican Cross), jembatan penyeberangan dan terowongan. 2.3.1 Zebra cross Gambar standard Zebra cross Gambar Zebra cross 2.3.2 Pelican crossing Gambar standard Pelican Crossing Gambar Pelican Crossing 2.3.3 Jembatan Penyeberangan atau terowongan Gambar standard Jembatan Penyeberangan Orang (JPO)

Upload: umar-faruq

Post on 24-Sep-2015

24 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

-

TRANSCRIPT

  • Bagaimana cara mengeliminir pencampuran antarapejalan kaki dan arus kendaraan bermotor (mixTraffic) yang berpotensi menyebabkan kecelakaan?#2

    ppsdmd.bpsdm.dephub.go.id /2-bagaimana-saudara-mengeliminir-pencampuran-antara-pejalan-kaki-dan-arus-kendaraan-bermotor-mix-traffic-yang-berpotensi-menyebabkan-kecelakaan/

    Berdasarkan Standar Perencanaan Geometrik untuk Jalan Perkotaan menyatakan Fasilitas pejalankaki berfungsi memisahkan pejalan kaki dari jalur lalu lintas kendaraan guna menjamin keselamatanpejalan kaki dan kelancaran lalu lintas

    Fasilitas pejalan kaki harus direncanakan berdasarkan ketentuan-ketentuan sbb:

    2.1 Pejalan kaki harus mencapai tujuan dengan jarak sedekat mungkin, aman dari lalu lintas yanglain dan lancar

    2.2 Terjadinya kontinuitas fasilitas pejalan kaki, yang menghubungkan daerah yang satu denganyang lain

    2.3 Apabila jalur pejalan kaki memotong arus lalu lintas yang lain harus dilakukan pengaturan lalulintas, baik dengan lampu pengatur ataupun dengan marka penyeberangan, atau tempatpenyeberangan yang tidak sebidang. Jalur pejalan kaki yang memotong jalur lalu lintas berupapenyeberangan (Zebra Cross), marka jalan dengan lampu pengatur lalu lintas (Pelican Cross),jembatan penyeberangan dan terowongan.

    2.3.1 Zebra cross

    Gambar standard Zebra cross

    Gambar Zebra cross

    2.3.2 Pelican crossing

    Gambar standard Pelican Crossing

    Gambar Pelican Crossing

    2.3.3 Jembatan Penyeberangan atau terowongan

    Gambar standard Jembatan Penyeberangan Orang (JPO)

  • Jembatan Penyeberangan Orang (JPO)

    2.4 Fasilitas pejalan kaki harus dibuat padaruas-ruas jalan di perkotaan atau pada tempat-tempat dimana volume pejalan kaki memenuhisyarat atau ketentuan-ketentuan untukpembuatan fasilitas tersebut.

    2.5 Jalur pejalan kaki sebaiknya ditempatkansedemikian rupa dari jalur lalu lintas yanglainnya, sehingga keamanan pejalan kaki lebihterjamin.

    2.6 Dilengkapi dengan rambu ataupelengkap jalan lainnya, sehingga pejalankaki leluasa untuk berjalan, terutama bagipejalan kaki yang tuna daksa.

  • Ketinggian penempatan rambu di lokasi fasilitas pejalan kaki minimum 2,00 meter dan maksimum 2,65meter diukur dari permukaan fasilitas pejalan kaki sampai dengan sisi daun rambu bagian bawah ataupapan tambahan bagian bawah, apabila rambu dilengkapi dengan papan tambahan

    2.7 Perencanaan jalur pejalan kaki dapat sejajar, tidak sejajar atau memotong jalur lalu lintas yangada.

    Jalur pejalan kaki sejajar dengandengan jalur lalu lintas (trotoar)

    Jalur pejalan kaki memotong jalurlalu lintas (zebra cross)

    2.8 Jalur pejalan kaki harusdibuat sedemikian rupa sehinggaapabila hujan permukaannya tidaklicin, tidak terjadi genangan airserta disarankan untuk dilengkapidengan pohon-pohon peneduh.

  • Gambar trotoar

    2.9 Untuk menjaga keamanan dankeleluasaan pejalan kaki, harusdipasang kerb jalan sehingga fasilitaspejalan kaki lebih tinggi dari permukanjalan.

    2.9.1 Kereb

    Kereb adalah bangunan pelengkap jalanyang dipasang sebagai pembatas jalurlalu lintas dengan bagian jalan lainnya dan berfungsi juga sebagai:

    Penghalang/mencegah kendaraan keluar dari jalur lalu lintasPengaman terhadap pejalan kakiMempertegas tepi perkerasan jalanEstetika

    Pemasangan kereb di atas tanah

  • 2.9.2 Trotoar

    Gambar ruang bebas trotoar

    Kebutuhan lebar trotoar dihitung berdasarkan volumepejalan kaki rencana (V). V dihitung berdasarkansurvey perhitungan pejalan kaki yang dilakukan setiapinterval 15 menit selama 6 jam paling sibuk dalam satuhari untuk dua arah.

    Lebar trotoar dapat dihitung dengan rumus sbb:

    Dimana:

    W = lebar trotoar (meter)

    V = Volume pejalan kaki rencana/dua arah(orang/meter/menit)

    N = lebar tambahan sesuai dengan keadaan setempat(m)

    Lebar trotoar disarankan tidak kurang dari 2 meter. Padakeadaan tertentu lebar trotoar dapat direncanakan sesuaidengan batasan lebar minimum

    Lebar minimum trotoar menurut penggunaan lahansekitarnya

    Gambar trotoar

  • Bagaimana cara mengeliminir pencampuran antara pejalan kaki dan arus kendaraan bermotor (mix Traffic) yang berpotensi menyebabkan kecelakaan? #2