ppn&ppnbm

20

Click here to load reader

Upload: rikayulia

Post on 02-Aug-2015

138 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: PPN&PPnBM

PAJAK PERTAMBAHAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI / PPN DAN PAJAK NILAI / PPN DAN PAJAK

PENJUALAN ATAS BARANG PENJUALAN ATAS BARANG MEWAH / PPn.BMMEWAH / PPn.BM

Page 2: PPN&PPnBM

PengertianPengertian

PPn barang dan jasa serta PPn atas barang PPn barang dan jasa serta PPn atas barang mewah adalahmewah adalah dua macam pajak yang merupakan dua macam pajak yang merupakan satu kesatuan sebagai pajak yang dipungut atas satu kesatuan sebagai pajak yang dipungut atas konsumsi dalam negeri. konsumsi dalam negeri.

Dasar hukum yang mengatur pelaksanaan Dasar hukum yang mengatur pelaksanaan pemungutan PPN dan PPn-BM adala pemungutan PPN dan PPn-BM adala UU No.8 tahun UU No.8 tahun 19831983 tentang pajak pertambahan nilai barang dan jasa tentang pajak pertambahan nilai barang dan jasa penjualan atas barang mewah, yang kemudian diubah penjualan atas barang mewah, yang kemudian diubah dengan UU No.11 tahun 1994 dan disempurnakan dengan UU No.11 tahun 1994 dan disempurnakan lagi dengan UU No.18 tahun 2000.lagi dengan UU No.18 tahun 2000.

Page 3: PPN&PPnBM

Objek PPn dan PPn-BMObjek PPn dan PPn-BMa.a. Penyerahan BKP didalam daerah pabean oleh PKP dengan syarat :Penyerahan BKP didalam daerah pabean oleh PKP dengan syarat :

-- Barang berwujud yang diserahkan merupakan BKPBarang berwujud yang diserahkan merupakan BKP-- Barang tidak berwujud yang diserahkan merupakan BKP tidak berwujudBarang tidak berwujud yang diserahkan merupakan BKP tidak berwujud-- Penyerahan dilakukan didalam daerah pabeanPenyerahan dilakukan didalam daerah pabean-- Penyerahan dilakukan dalam rangka kegiatan usaha/pekerjaanPenyerahan dilakukan dalam rangka kegiatan usaha/pekerjaan

b.b. Impor BKPImpor BKPc.c. Penyerahan JKP didalam daerah Pabean oleh PKP dengan syarat:Penyerahan JKP didalam daerah Pabean oleh PKP dengan syarat:

-- Jasa yang diserahkan merupakan JKPJasa yang diserahkan merupakan JKP-- Penyerahan dilakukan didalam daerah Pabean Penyerahan dilakukan didalam daerah Pabean -- Penyerahan dilakukan dalam rangka kegiatan usaha/pekerjaanPenyerahan dilakukan dalam rangka kegiatan usaha/pekerjaan

d.d. Pemanfaatan BKP tidak berwujud dari luar daerah Pabean didalam daerah Pemanfaatan BKP tidak berwujud dari luar daerah Pabean didalam daerah PabeanPabean

e.e. Pemanfaatan JKP dari luar daerah Pabean didalam daerah Pabean Pemanfaatan JKP dari luar daerah Pabean didalam daerah Pabean f.f. Ekspor BKP oleh PKPEkspor BKP oleh PKPg.g. Kegiatan membangun sendiri yang dilakukan tidak dalam kegiatan Kegiatan membangun sendiri yang dilakukan tidak dalam kegiatan

usaha/pekerjaan oleh orang pribadi /badan yang dihasilkan digunakan usaha/pekerjaan oleh orang pribadi /badan yang dihasilkan digunakan sendiri/pihak lainsendiri/pihak lain

h.h. Penyerahan aktiva yang menurut tujuan semula tidak untuk Penyerahan aktiva yang menurut tujuan semula tidak untuk diperjualbelikan oleh PKP sepanjang pajak masukan yang dibayar pada diperjualbelikan oleh PKP sepanjang pajak masukan yang dibayar pada saat perolehannya menurut ketentuan dapat dikreditkansaat perolehannya menurut ketentuan dapat dikreditkan

Page 4: PPN&PPnBM

Istilah-istilah dalam PPn dan PPn-BMIstilah-istilah dalam PPn dan PPn-BM1.1. Daerah Pabean yaitu Wilayah RI yang meliputi wilayah darat, perairan, dan ruang Daerah Pabean yaitu Wilayah RI yang meliputi wilayah darat, perairan, dan ruang

udara diatasnya serta tempat-tempat tertentu di ZEE dan landasan Kontinen.udara diatasnya serta tempat-tempat tertentu di ZEE dan landasan Kontinen.2.2. Barang Kena Pajak (BKP) adalah barang berwujud yang menurut sifat/hukumnya Barang Kena Pajak (BKP) adalah barang berwujud yang menurut sifat/hukumnya

dapat berupa barang bergerak/barang tidak bergerak dan barang tidak berwujud dapat berupa barang bergerak/barang tidak bergerak dan barang tidak berwujud yang dikenakan pajak berdasarkan UU PPN.yang dikenakan pajak berdasarkan UU PPN.

3. 3. Jasa Kena Pajak (JKP) adalah setiap kegiatan pelayanan berdasarkan suatu Jasa Kena Pajak (JKP) adalah setiap kegiatan pelayanan berdasarkan suatu perikatan/perbuatan hokum yang menyebabkan suatu perikatan/perbuatan hokum yang menyebabkan suatu barang/fasilitas/kemudahan/hak tersedia untuk dipakai, termasuk jasa yang barang/fasilitas/kemudahan/hak tersedia untuk dipakai, termasuk jasa yang dilakukan untuk menghasilkan barang karena permintaan/pesanan dengan bahan dilakukan untuk menghasilkan barang karena permintaan/pesanan dengan bahan dan atas petunjuk pemesanan yang dikenakan pajak berdasarkan UU PPNdan atas petunjuk pemesanan yang dikenakan pajak berdasarkan UU PPN

44 Pengusaha Kena Pajak (PKP) adalah orang pribadi atau badan yang melakukan Pengusaha Kena Pajak (PKP) adalah orang pribadi atau badan yang melakukan penyerahan BKP dan JKP di dalam daerah Pabean yang dikenakan pajak penyerahan BKP dan JKP di dalam daerah Pabean yang dikenakan pajak berdasarkan UU PPN tidak termasuk pengusaha kecil kecuali pengusaha kecil yang berdasarkan UU PPN tidak termasuk pengusaha kecil kecuali pengusaha kecil yang memilihuntuk dikukuhkan sebagai PKP.memilihuntuk dikukuhkan sebagai PKP.Yang termasuk PKP :Yang termasuk PKP :

·· Pabrikan / produsenPabrikan / produsen·· Importir dan IndentorImportir dan Indentor·· Pengusaha yang mempunyai hubungan istimewa dengan pabrikan/importirPengusaha yang mempunyai hubungan istimewa dengan pabrikan/importir·· Agen utama dan penyalur utama pabrikan/importirAgen utama dan penyalur utama pabrikan/importir·· Pemegang hak paten/merek dagang BKPPemegang hak paten/merek dagang BKP·· Pedagang besarPedagang besar·· Pengusaha yang melakukan penyerahan BKPPengusaha yang melakukan penyerahan BKP·· Pedagang eceranPedagang eceran

Page 5: PPN&PPnBM

55 Pajak masukan adalah pajak pertambahan nilai yang Pajak masukan adalah pajak pertambahan nilai yang seharusnya sudah dibayar oleh PKP karena perolehan seharusnya sudah dibayar oleh PKP karena perolehan BKP dan atau penerimaan JKP dan atau pemanfaatan BKP dan atau penerimaan JKP dan atau pemanfaatan BKP tidak berwujud dari luar daerah pabean dan atau BKP tidak berwujud dari luar daerah pabean dan atau pemanfaatan JKP dari luar daerah pabean dan impor pemanfaatan JKP dari luar daerah pabean dan impor BKP.BKP.

66 Pajak Keluaran adalah PPn terutang yang wajib Pajak Keluaran adalah PPn terutang yang wajib dipungut oleh PKP yang melakukan penyerahan BKP dipungut oleh PKP yang melakukan penyerahan BKP dan JKP atau ekspor BKP.dan JKP atau ekspor BKP.

77 Pengusaha kecil adalah pengusaha yang selama 1 Pengusaha kecil adalah pengusaha yang selama 1 tahun buku melakukan penyerahan :tahun buku melakukan penyerahan :

·· BKP dengan jumlah penerimaan bruto < BKP dengan jumlah penerimaan bruto < Rp.360.000.000,00 atauRp.360.000.000,00 atau

·· JKP dengan jumlah penerimaan bruto < JKP dengan jumlah penerimaan bruto < Rp.180.000.000,00Rp.180.000.000,00

Page 6: PPN&PPnBM

Pengusaha kecil wajib melaporkan usahanya untuk dikukuhkan Pengusaha kecil wajib melaporkan usahanya untuk dikukuhkan sebagai PKP apabila sampai dengan suatu bulan dalam buku, sebagai PKP apabila sampai dengan suatu bulan dalam buku, jumlah penerimaan brutonya melebihi batas uang yang telah jumlah penerimaan brutonya melebihi batas uang yang telah ditetapkan yaitu :ditetapkan yaitu :

1.1. < rp.360.000.000,00 jika peredaran BKP > 50% dari jumlah < rp.360.000.000,00 jika peredaran BKP > 50% dari jumlah seluruh penerimaan bruto.seluruh penerimaan bruto.

2.2. < Rp.180.000.000,00 jika peredaran JKP > 50 % dari jumlah < Rp.180.000.000,00 jika peredaran JKP > 50 % dari jumlah seluruh penerimaan bruto.seluruh penerimaan bruto.

3.3. Pengusaha kecil dapat mengajukan permohonan pencabutan Pengusaha kecil dapat mengajukan permohonan pencabutan pengukuhan sebagai PKP apabila jumlah penerimaan brutonya pengukuhan sebagai PKP apabila jumlah penerimaan brutonya dalam satu tahun buku tidak melebihi batas uang telah dalam satu tahun buku tidak melebihi batas uang telah ditentukanditentukan

4.4. Hal-hal yang berhubungan dengan pengusaha kecil:Hal-hal yang berhubungan dengan pengusaha kecil:1.1. dilarang membuat faktur pajakdilarang membuat faktur pajak2.2. tidak wajib memasukkan SPT masa PPNtidak wajib memasukkan SPT masa PPN3.3. diwajibkan membuat pembukuan/pencatatandiwajibkan membuat pembukuan/pencatatan4.4. wajib lapor untuk dikukuhkan sebagai PKP, bagi pengusaha kecil wajib lapor untuk dikukuhkan sebagai PKP, bagi pengusaha kecil

memperoleh penerimaan bruto diatas batas yang telah ditentukanmemperoleh penerimaan bruto diatas batas yang telah ditentukan

Page 7: PPN&PPnBM

Tarif pajakTarif pajak## Pajak Pertambahan NilaiPajak Pertambahan Nilai

tariff PPN yang berlaku saat ini adalah 10 %.Sedangkan tariff PPN ekspor BKP adalah 0 tariff PPN yang berlaku saat ini adalah 10 %.Sedangkan tariff PPN ekspor BKP adalah 0 %.Pengenaan tariff 0 % bukan berarti pembebasan dari pengenaan PPn,tetapi pajak masukan %.Pengenaan tariff 0 % bukan berarti pembebasan dari pengenaan PPn,tetapi pajak masukan yang telah dibayar dari barang yang diekspor dapat dikreditkan. Berdasarkan pertimbangan yang telah dibayar dari barang yang diekspor dapat dikreditkan. Berdasarkan pertimbangan perkembangan ekonomi dan atau peningkatan kebutuhan dana untuk pembangunan ,dengan perkembangan ekonomi dan atau peningkatan kebutuhan dana untuk pembangunan ,dengan peraturan pemerintah tarif PPN dapat diubah serendah-rendahnya 5 % dan setinggi-tingginya peraturan pemerintah tarif PPN dapat diubah serendah-rendahnya 5 % dan setinggi-tingginya 15 % dengan tetap memakai prinsip tariff tunggal.15 % dengan tetap memakai prinsip tariff tunggal.

## Pajak Penjualan atas Barang MewahPajak Penjualan atas Barang MewahTarif PPn-BM, dengan peraturan pemerintah dapat ditetapkan dalam beberapa pengelompokan Tarif PPn-BM, dengan peraturan pemerintah dapat ditetapkan dalam beberapa pengelompokan tarif, yaitu tarif paling rendah sebesar 10 % dan tarif paling tinggi 75 %. Tarif PPn-BM yang tarif, yaitu tarif paling rendah sebesar 10 % dan tarif paling tinggi 75 %. Tarif PPn-BM yang berlaku saat ini adalah 10 % , 20 %, 30 %, 40%. 50%, 75%.berlaku saat ini adalah 10 % , 20 %, 30 %, 40%. 50%, 75%.

11 tariff 10 % adalah kelompok:tariff 10 % adalah kelompok:a.a. kepala susu atau susu yang diasamkan/diragi, mengandung tambahan gula atau pemanis kepala susu atau susu yang diasamkan/diragi, mengandung tambahan gula atau pemanis

lainnya lainnya b.b. air buah dan air sayuran, yang belum meragi dan tidak mengandung alcohol, mengandung air buah dan air sayuran, yang belum meragi dan tidak mengandung alcohol, mengandung

tambahan gula atau pemanis lainnya maupun tidak, mengandung aroma atau tidak, yang tambahan gula atau pemanis lainnya maupun tidak, mengandung aroma atau tidak, yang dibotolkan/ dikemasdibotolkan/ dikemas

c.c. minuman yang tidak mengandung alcohol, mengandung tambahan gula atau pemanis lainnya minuman yang tidak mengandung alcohol, mengandung tambahan gula atau pemanis lainnya maupun tidak, mengandung aroma atau tidak, yang dibotolkan/dikemas serta air soda yang maupun tidak, mengandung aroma atau tidak, yang dibotolkan/dikemas serta air soda yang dibotolkan/dikemasdibotolkan/dikemas

d.d. produk kecantikan untuk pemeliiharaan kulit, tangn, kaki, dan rambut, serta preparat rias produk kecantikan untuk pemeliiharaan kulit, tangn, kaki, dan rambut, serta preparat rias lainnyae.lainnyae. Kelompok alat-alat rumah tangga, pesawat pendingin, pesawat pemanas, dan Kelompok alat-alat rumah tangga, pesawat pendingin, pesawat pemanas, dan pesawat penerima siaran televisipesawat penerima siaran televisi

f.f. peralatan dan perlengkapan olah raga peralatan dan perlengkapan olah raga g.g. mesin pengatur suhu udaramesin pengatur suhu udarah.h. alat perekam atau reproduksi gambar, pesawat penerima siaran radioalat perekam atau reproduksi gambar, pesawat penerima siaran radioi.i. alat fotografi, alat sinematografi dan perlengkapannyaalat fotografi, alat sinematografi dan perlengkapannya

Page 8: PPN&PPnBM

2. tariff 20 % adalah:2. tariff 20 % adalah:a.a. Kelompok alat rumah tangga, pesawat pendingin , dan Kelompok alat rumah tangga, pesawat pendingin , dan

pesawat pemanas selain yang disebut dalam kelompok tarif pesawat pemanas selain yang disebut dalam kelompok tarif 10 %10 %

b.b. Kelompok hunian mewah seperti rumah mewah, Kelompok hunian mewah seperti rumah mewah, apartemen, kondominium, townhouse, dan sejenisnyaapartemen, kondominium, townhouse, dan sejenisnya

c.c. Kelompk pesawat penerima siaran televisi, dan antenna Kelompk pesawat penerima siaran televisi, dan antenna serta reflector antenna, selain yang disebut dalam kelompk serta reflector antenna, selain yang disebut dalam kelompk tarif 10 %tarif 10 %

d.d. Kelompok mesin pengatur suhu udara, mesin setrika, mesin Kelompok mesin pengatur suhu udara, mesin setrika, mesin pencuci piring, mesin pengering, pesawat elektro magnetic pencuci piring, mesin pengering, pesawat elektro magnetic dan instrumen musik dan instrumen musik

e.e. Kelompok wangi-wangianKelompok wangi-wangianf.f. Kelompok permadani tertentu selain yang terbuat dan Kelompok permadani tertentu selain yang terbuat dan

serabut kelapa atau coir, sutra atau wool atau bulu hewan serabut kelapa atau coir, sutra atau wool atau bulu hewan halushalus

Page 9: PPN&PPnBM

3. tarif 30% adalah3. tarif 30% adalah

a.a. kapal atau kendaraan lainnya, sampan dan kapal atau kendaraan lainnya, sampan dan kano, kecuali untuk keperluan Negara atau kano, kecuali untuk keperluan Negara atau angkutan umumangkutan umum

b.b. peralatan dan perlengkapan olahraga, selain peralatan dan perlengkapan olahraga, selain yang disebut dalam kelompok tarif 10%yang disebut dalam kelompok tarif 10%

Page 10: PPN&PPnBM

4. tarif 40% adalah4. tarif 40% adalah

a.a. minuman yang mengandung alkoholminuman yang mengandung alkoholb.b. barang yang terbuat dari kulit atau kulit tiruanbarang yang terbuat dari kulit atau kulit tiruanc.c. permadani yang terbuat dari sutera atau woolpermadani yang terbuat dari sutera atau woold.d. barang kaca dan kristal timah hitam dan jenis yang digunakan untuk meja, barang kaca dan kristal timah hitam dan jenis yang digunakan untuk meja,

dapur, rias, kantor, dekorasi dalam ruangan atau keperluan semacam itudapur, rias, kantor, dekorasi dalam ruangan atau keperluan semacam itue.e. barang-barang yang sebagian atau seluruhnya terbuat dari logam mulia barang-barang yang sebagian atau seluruhnya terbuat dari logam mulia

atau dari logam yang dilapisi logam mulia atau campuran dari padanyaatau dari logam yang dilapisi logam mulia atau campuran dari padanyaf.f. kapal atau kendaraan air lainnya, sampan dan kano, selain yang disebutkan kapal atau kendaraan air lainnya, sampan dan kano, selain yang disebutkan

dalam kelompok tarif 30%, kecuali untuk keperluan Negara atau angkutan dalam kelompok tarif 30%, kecuali untuk keperluan Negara atau angkutan umumumum

g.g. balon udara dan balin udara yang dapat dikemudikan, pesawat udara balon udara dan balin udara yang dapat dikemudikan, pesawat udara lainnya tanpa tenaga penggeraklainnya tanpa tenaga penggerak

h.h. peluru senjata api dan senjata api lainnya, kecuali untuk keperluan Negarapeluru senjata api dan senjata api lainnya, kecuali untuk keperluan Negarai.i. jenis alas kakijenis alas kakij.j. barang-barang perabot rumah tangga dan kantorbarang-barang perabot rumah tangga dan kantork.k. barang-barang yang terbuat dari porselin, tanah, tanah lempung cina atau barang-barang yang terbuat dari porselin, tanah, tanah lempung cina atau

keramikkeramikl.l. barang-barang yang sebagian atau seluruhnya terbuat dari batu, selain batu barang-barang yang sebagian atau seluruhnya terbuat dari batu, selain batu

jalan dan batu tepi jalanjalan dan batu tepi jalan

Page 11: PPN&PPnBM

5.5. tarif 50% adalahtarif 50% adalaha.a. permadani yang terbuat dari bulu hewan haluspermadani yang terbuat dari bulu hewan halusb.b. pesawat udara, selain yang dimaksud dalam kelompok tarif pesawat udara, selain yang dimaksud dalam kelompok tarif

40% kecuali untuk keperluan Negara atau angkutan udara 40% kecuali untuk keperluan Negara atau angkutan udara niaganiaga

c.c. peralatan dan perlengkapan olahraga selain yang disebutkan peralatan dan perlengkapan olahraga selain yang disebutkan dalam kelompok tarif 10% dan kelompok tarif 30%dalam kelompok tarif 10% dan kelompok tarif 30%

d.d. senjata api dan senjata api lainnya, kecuali untuk keperluan senjata api dan senjata api lainnya, kecuali untuk keperluan negaranegara

6. tarif 75% adalah6. tarif 75% adalaha.a. minuman yang mengandung alkohol selain yang disebutkan minuman yang mengandung alkohol selain yang disebutkan

dalam kelompok tarif 40%dalam kelompok tarif 40%b.b. barang-barang yang sebagian atau seluruhnya terbuat dari barang-barang yang sebagian atau seluruhnya terbuat dari

batu mulia dan atau mutiara atau campuran dari padanyabatu mulia dan atau mutiara atau campuran dari padanyac.c. kapal pesiar mewah, kecuali untuk keperluan negara atau kapal pesiar mewah, kecuali untuk keperluan negara atau

angkutan umumangkutan umum

Page 12: PPN&PPnBM

PERHITUNGAN PPN &PPnBMPERHITUNGAN PPN &PPnBMPPN yang terutang = tarif x DPPPPN yang terutang = tarif x DPPPPN yang terutang merupakan Pajak Keluaran (PK) yang dipungut oleh PKP PPN yang terutang merupakan Pajak Keluaran (PK) yang dipungut oleh PKP

penjual dan merupakan Pajak Masukan bagi PKP pembeli.penjual dan merupakan Pajak Masukan bagi PKP pembeli.

Selama bulan takwim terjadi kegiatan usaha sebagai berikut:Selama bulan takwim terjadi kegiatan usaha sebagai berikut:-- Membeli bahan baku dan lain-lain dari pabrikan Rp. 80.000.000,- Membeli bahan baku dan lain-lain dari pabrikan Rp. 80.000.000,-

Pajak masukan yang dibayar melalui pabrikan tersebut:Pajak masukan yang dibayar melalui pabrikan tersebut:10% x Rp. 80.000.000 = Rp. 8.000.000,-10% x Rp. 80.000.000 = Rp. 8.000.000,-

-- Penjualan hasil produksi Rp. 180.000.000,- Penjualan hasil produksi Rp. 180.000.000,- Pajak keluaran yang dipungut:Pajak keluaran yang dipungut:10% x Rp. 180.000.000 Rp. 18.000.000,-10% x Rp. 180.000.000 Rp. 18.000.000,-

-- PPN yang masih dibayar ke kas Negara:PPN yang masih dibayar ke kas Negara:Rp. 18.000.000 - Rp. 8.000.000 = Rp. 10.000.000,-Rp. 18.000.000 - Rp. 8.000.000 = Rp. 10.000.000,-

Page 13: PPN&PPnBM

Pajak Masukan yang Tidak Dapat DikreditkanPajak Masukan yang Tidak Dapat Dikreditkan

a.a. Perolehan BKP atau JKP sebelum pengusaha dikukuhkan sebagai PKPPerolehan BKP atau JKP sebelum pengusaha dikukuhkan sebagai PKPb.b. Perolehan JKP atau PKP yang tidak mempunyai hubungan langsung Perolehan JKP atau PKP yang tidak mempunyai hubungan langsung

dengan kegiatan usahadengan kegiatan usahac.c. Perolehan dan pemeliharaan kendaraan bermotor kecuali merupakan Perolehan dan pemeliharaan kendaraan bermotor kecuali merupakan

barang dagangan atau disewakanbarang dagangan atau disewakand.d. Pemanfaatan BKP tidak berwujud atau pemanfaatan JKP dari luar daerah Pemanfaatan BKP tidak berwujud atau pemanfaatan JKP dari luar daerah

pabean sebelum pengusaha dikukuhkan sebagai PKPpabean sebelum pengusaha dikukuhkan sebagai PKPe.e. Perolehan BKP atau JKP yang bukti pungutan pajaknya berupa faktur Perolehan BKP atau JKP yang bukti pungutan pajaknya berupa faktur

pajak sederhanapajak sederhanaf.f. Perolehan BKP atau JKP yang faktur pajaknya tidak memenuhi ketentuan Perolehan BKP atau JKP yang faktur pajaknya tidak memenuhi ketentuan

sebagaimana dimaksud dalam pasal 13 ayat (5) UU PPNsebagaimana dimaksud dalam pasal 13 ayat (5) UU PPNg.g. Pemanfaatan BKP tidak berwujud atau pemanfaatan JKP dari luar daerah Pemanfaatan BKP tidak berwujud atau pemanfaatan JKP dari luar daerah

pabean yang faktur pajaknya tidak memenuhi ketentuan sebagaimana pabean yang faktur pajaknya tidak memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam pasal 13 ayat (6) UU PPNdimaksud dalam pasal 13 ayat (6) UU PPN

h.h. Perolehan BKP atau JKP yang pajak masukan ditagih dengan penerbitan Perolehan BKP atau JKP yang pajak masukan ditagih dengan penerbitan ketetapan pajakketetapan pajak

i.i. Perolehan BKP atau JKP yang pajak masukannya tidak dilaporkan dalam Perolehan BKP atau JKP yang pajak masukannya tidak dilaporkan dalam SPT masa PPN yang ditemukan pada waktu dilakukan pemeriksaan.SPT masa PPN yang ditemukan pada waktu dilakukan pemeriksaan.

Page 14: PPN&PPnBM

Saat Terutang PajakSaat Terutang Pajak

a.a. Penyerahan BKP atau JKPPenyerahan BKP atau JKPb.b. Impor BKPImpor BKPc.c. Pemanfaatan JKP dari luar daaerah pabean di dalam Pemanfaatan JKP dari luar daaerah pabean di dalam

daerah pabeandaerah pabeand.d. Pemanfaatan BKP tidak berwujud dari luar daerah Pemanfaatan BKP tidak berwujud dari luar daerah

pabean di dalam daerah pabeanpabean di dalam daerah pabeane.e. Ekspor BKPEkspor BKPf.f. Pembayaran, dalam hal pembayaran diterima sebelum Pembayaran, dalam hal pembayaran diterima sebelum

penyerahan BKP atau sebelum pemanfaatan BKP penyerahan BKP atau sebelum pemanfaatan BKP tidak berwujud atau JKP dari luar daerah pabean di tidak berwujud atau JKP dari luar daerah pabean di dalam daerah pabean.dalam daerah pabean.

Page 15: PPN&PPnBM

Secara lebih terinci, saat terutangnya pajak adalah:Secara lebih terinci, saat terutangnya pajak adalah:

a.a. Terutangnya pajak atas penyerahan BKP berwujud yang menurut sifat atau Terutangnya pajak atas penyerahan BKP berwujud yang menurut sifat atau hukumnya berupa barang bergerak, terjadi pada saat BKP tersebut hukumnya berupa barang bergerak, terjadi pada saat BKP tersebut diserahkan secara langsung kepada pembeli atau pihak ketiga untuk dan diserahkan secara langsung kepada pembeli atau pihak ketiga untuk dan atas nama pembeli.atas nama pembeli.

b.b. Terutangnya pajak atas penyerahan BKP berwujud yang menurut sifat atau Terutangnya pajak atas penyerahan BKP berwujud yang menurut sifat atau hukumnya berupa barang tidak bergerak, terjadi pada saat penyerahan hukumnya berupa barang tidak bergerak, terjadi pada saat penyerahan untuk menggunakan atau menguasai BKP tersebut baik secara hukum atau untuk menggunakan atau menguasai BKP tersebut baik secara hukum atau secara nyata kepada pihak pembeli.secara nyata kepada pihak pembeli.

c.c. Terutangnya pajak atas penyerahan BKP tidak berwujud oleh pengusaha Terutangnya pajak atas penyerahan BKP tidak berwujud oleh pengusaha kena pajak adalah pada saat yang terjadi lebih dahulu dari peristiwa-kena pajak adalah pada saat yang terjadi lebih dahulu dari peristiwa-peristiwa dibawah ini:peristiwa dibawah ini:

1.1. Saat harga penyerahan BKP tidak berwujud dinyatakan sebagai piutang oleh Saat harga penyerahan BKP tidak berwujud dinyatakan sebagai piutang oleh pengusaha kena pajakpengusaha kena pajak

2.2. Saat harga penyerahan BKP tidak berwujud ditagih oleh pengusaha kena pajakSaat harga penyerahan BKP tidak berwujud ditagih oleh pengusaha kena pajakd.d. Terutangnya pajak atas impor BKP terjadi pada saat BKP tersebut Terutangnya pajak atas impor BKP terjadi pada saat BKP tersebut

dimasukkan ke daerah pabeandimasukkan ke daerah pabean

Page 16: PPN&PPnBM

Tempat Terutangnya PajakTempat Terutangnya Pajak

a.a. Untuk penyerahan BKP atau JKP:Untuk penyerahan BKP atau JKP:1.1. Tempat tinggalTempat tinggal2.2. Tempat kedudukanTempat kedudukan3.3. Tempat kegiatan usahaTempat kegiatan usaha

b.b. Untuk impor ditempat BKP dimasukkan kedalam Untuk impor ditempat BKP dimasukkan kedalam daerah pabeandaerah pabean

c.c. Untuk pemanfaatan BKP tidak berwujud dan atau Untuk pemanfaatan BKP tidak berwujud dan atau JKP dan luar daeraah pabean, ditempat orang JKP dan luar daeraah pabean, ditempat orang pribadi atau badan tersebut terdaftar sebagai wajib pribadi atau badan tersebut terdaftar sebagai wajib pajakpajak

d.d. Tempat lain yang ditetapkan dengan keputusan Tempat lain yang ditetapkan dengan keputusan Direktur Jenderal PajakDirektur Jenderal Pajak

Page 17: PPN&PPnBM

Faktur PajakFaktur Pajak

Faktur pajak adalah bukti pungutan pajak yang dibuat oleh pengusaha kena pajak yang Faktur pajak adalah bukti pungutan pajak yang dibuat oleh pengusaha kena pajak yang melakukan penyerahan BKP atau penyerahan JKP atau bukti pungutan pajak melakukan penyerahan BKP atau penyerahan JKP atau bukti pungutan pajak karena impor BKP yang digunakan oleh Direktorat Jenderal Bea dan cukai.karena impor BKP yang digunakan oleh Direktorat Jenderal Bea dan cukai.

Faktur Pajak Dapat Berupa:Faktur Pajak Dapat Berupa:a.a. Faktur Pajak StandarFaktur Pajak Standar

Dalam faktur pajak standar harus dicantumkan keterangan tentang penyerahan BKP Dalam faktur pajak standar harus dicantumkan keterangan tentang penyerahan BKP atau penyerahan JKP atau penyerahan JKP

b.b. Faktur Pajak GabunganFaktur Pajak GabunganUntuk meringankan beban administrasi kepada PKP diperkenankan untuk membuat Untuk meringankan beban administrasi kepada PKP diperkenankan untuk membuat satu faktur pajak yang meliputi semua penyerahan BKP atau penyerahan JKP yang satu faktur pajak yang meliputi semua penyerahan BKP atau penyerahan JKP yang terjadi selama satu bulan takwin kepada pembeli yang sama atau penerima JKP terjadi selama satu bulan takwin kepada pembeli yang sama atau penerima JKP yang samayang sama

c.c. Faktur Pajak SederhanaFaktur Pajak SederhanaFaktur pajak sederhana juga merupakan bukti pungutan pajak yang dibuat oleh Faktur pajak sederhana juga merupakan bukti pungutan pajak yang dibuat oleh PKP untuk menampung kegiatan penyerahan BKP atau penyerahan JKP yang PKP untuk menampung kegiatan penyerahan BKP atau penyerahan JKP yang dilakukan secara langsung kepada konsumen akhir. Direktur Jendral Pajak dapat dilakukan secara langsung kepada konsumen akhir. Direktur Jendral Pajak dapat menetapkan tanda bukti penyerahan atau tanda bukti pembayaran sebagai faktur menetapkan tanda bukti penyerahan atau tanda bukti pembayaran sebagai faktur pajak sederhana Faktur pajak sederhana dapat berupa bon kontan, kwitansi, bukti pajak sederhana Faktur pajak sederhana dapat berupa bon kontan, kwitansi, bukti pembayaran dan dokumen lain yang sejenis.pembayaran dan dokumen lain yang sejenis.

d.d. Dokumen tertentu yang diperlakukan sebagai Faktur Pajak Standar Dokumen tertentu yang diperlakukan sebagai Faktur Pajak Standar Dokumen-dokumen tertentu yang diperlakukan sebagai Faktur Pajak StandarDokumen-dokumen tertentu yang diperlakukan sebagai Faktur Pajak Standar

Page 18: PPN&PPnBM

Penyerahan Kepada Pemungut PPNPenyerahan Kepada Pemungut PPN

Pengertian pemungut PPN adalah bendaharawan pemerintah, Pengertian pemungut PPN adalah bendaharawan pemerintah, badan, atau instansi pemerintah yang ditunjuk oleh menteri badan, atau instansi pemerintah yang ditunjuk oleh menteri keuangan untuk memungut, menyetor, dan melaporkan pajak keuangan untuk memungut, menyetor, dan melaporkan pajak yang terutang oleh PKP atas penyerahan BKP dan atau yang terutang oleh PKP atas penyerahan BKP dan atau penyerahan JKP kepada bendaharawan pemerintah. Menurut penyerahan JKP kepada bendaharawan pemerintah. Menurut ketentuan yang berlaku, yang ditetapkan sebagai pemungut ketentuan yang berlaku, yang ditetapkan sebagai pemungut PPN adalah:PPN adalah:1.1. Kantor perbendaharaan dan kas negara (KPKN)Kantor perbendaharaan dan kas negara (KPKN)2.2. Bendaharawan pemerintah pusat dan daerah, baik propinsi, kota, Bendaharawan pemerintah pusat dan daerah, baik propinsi, kota,

maupun kabupatenmaupun kabupaten3.3. PertaminaPertamina4.4. Kontraktor-kontraktor bagi hasil dan kontrak karya dibidang minyak Kontraktor-kontraktor bagi hasil dan kontrak karya dibidang minyak

dan kas bumi, panas bumi, dan pertambangan umum lainnyadan kas bumi, panas bumi, dan pertambangan umum lainnya5.5. BUMN dan BUMDBUMN dan BUMD6.6. Bank milik negara, bank milik daerah, dan bank IndonesiaBank milik negara, bank milik daerah, dan bank Indonesia

Page 19: PPN&PPnBM

PengukuhanPengukuhan

Setiap pengusaha yang berdasarkan UU PPN Setiap pengusaha yang berdasarkan UU PPN 1984 dikenakan pajak, wajib melaporkan 1984 dikenakan pajak, wajib melaporkan usahanya pada kantor direktorat pajak untuk usahanya pada kantor direktorat pajak untuk dikukuhkan menjadi PKP, dan kepadanya dikukuhkan menjadi PKP, dan kepadanya diberikan nomor pengukuhan pengusaha kena diberikan nomor pengukuhan pengusaha kena pajak (NPKP). Terhadap pengusaha yang telah pajak (NPKP). Terhadap pengusaha yang telah memenuhi syarat sebagai PKP tetapi tidak memenuhi syarat sebagai PKP tetapi tidak melaporkan usahanya untuk dikukuhkan melaporkan usahanya untuk dikukuhkan sebagai PKP akan dikenakan sanksi sebagai PKP akan dikenakan sanksi perpajakanperpajakan

Page 20: PPN&PPnBM

SPT Masa PPNSPT Masa PPNSurat pemberitahuan masa merupakan laporan bulanan yang Surat pemberitahuan masa merupakan laporan bulanan yang

dapat disampaikan oleh PKP, mengenai perhitungan:dapat disampaikan oleh PKP, mengenai perhitungan:1.1. Pajak masukan berdasarkan realisasi pembelian BKP atau Pajak masukan berdasarkan realisasi pembelian BKP atau

realisasi penerimaan JKPrealisasi penerimaan JKP2.2. Pajak keluaran berdasarkan realisasi pengeluaran BKP/JKPPajak keluaran berdasarkan realisasi pengeluaran BKP/JKP3.3. Penyetoran pajak atau kompensasi Penyetoran pajak atau kompensasi

Bagi PKP menyampaikan SPT bersifat:Bagi PKP menyampaikan SPT bersifat:1.1. Wajib melaporkan perhitungan pajak tersebut kepada Wajib melaporkan perhitungan pajak tersebut kepada

direktorat jenderal pajak(kantor pelayanan pajak)direktorat jenderal pajak(kantor pelayanan pajak)2.2. Dalam jangka waktu 20 hari setelah akhir masa pajakDalam jangka waktu 20 hari setelah akhir masa pajak3.3. Menggunakan formulir SPT MasaMenggunakan formulir SPT Masa4.4. Keterangan dan dokumen yang dicantumkan dan atau Keterangan dan dokumen yang dicantumkan dan atau

dilampirkan pada SPT Masa ditetapkan oleh menteri keuangandilampirkan pada SPT Masa ditetapkan oleh menteri keuangan5.5. SPT dianggap tidak dimasukkan jika tidak atau tidak SPT dianggap tidak dimasukkan jika tidak atau tidak

sepenuhnya melaksanakan ketentuan UU PPNsepenuhnya melaksanakan ketentuan UU PPN6.6. Perhatikan juga ketentuan umum dan tata cara perpajakanPerhatikan juga ketentuan umum dan tata cara perpajakan