ppi tugas

Upload: arif-munandar-sarumpaet

Post on 03-Mar-2016

212 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

parasit penyakit ikan

TRANSCRIPT

Arif Munandar Sarumpaet13/348341/PN/132631. Ichthyophthirius multifiliisIchthyophthirius multifiliis dikenal dengan penyakit bintik putih (white spot) berdiameter 0,5-1 mm. mikroorganisme ini berbentuk bulat lonjong, berbulu getar, dan bagian tengah tubuhnya terdapat tonjolan berbentuk tapal kuda. Parasit ini harus menemukan inang baru dalam 48 jam pada suhu sekitar 25-27 oC dan sangat umum ditemukan pada ikan-ikan budidaya. Ikan yang terserang akan tertular dengan sangat cepat. Serangan penyakit ini umumnya terjadi pada musim penghujan, pada musim kemarau serangannya bersifat tidak merata.Ikan yang terinfeksi biasanya akan sering menggosok-gosokkan tubuhnya ditepi atau dasar kolam, nafsu makan menurun, dan kondisi tubuh melemah. Selain itu, ikan menjadi malas berenang dan cenderung mengapung di permukaan air. Bagian tubuh yang paling sering terserang adalah bagian lapisan lender kulit sirip dan insang ikan. Infeksi yang menyerang bagian insang akan membuat insang menjadi pucat dan membengkak sehingga mengalami gangguan penyerapan oksigen, gangguan pernafasan akut, dan dapar menyebabkan kematian.2. Thricodina sp.Trichodina sp. merupakan spesies ektoparasit dari jenis protozoa. Jenis parasit ini memilki bentuk menyerupai setengah bola dengan diameter 5 m, bagian tengah (dorsal) cembung, mulut terletak di bagian iventral. Mulut Trichodina sp. dilengkapi dengan alat penghisap dari chitin yang menyerupai jangkar melingkar di sekeliling mulut Trichodina sp. berbentuk seperti lonceng yang terbalik, sisi dorsalnya cembung, dan dapat berkontraksi serta memiliki dua makhkota bersilia yang berfungsi sebagai alat penghisap.Trichodina sp. tumbuh dengan baik pada kolam yang tergenang dan dangkal seperti pada kolam pemijahan dan pembibitan Trichodina sp. yang ditemukan diperairan tawar atau payau merupakan spesies yang memilki toleransi yang cukup tinggi terhadap kisaran salinitas. Trichodina sp. banyak ditemukan pada bagian permukaan dengan prosentase 96 %, sementara pada bagian insang hanya mencapai 12 %. Trichodina sp. memanfaatkan inang hanya sebagai subtrat dan mengambil partikel organik dari bakteri, akan tetapi pelekatan Trichodina sp. sering menimbulkan luka.Gejala yang ditimbulkan karena adanya infeksi Trichodina sp. pada umumnya ditandai dengan penampilan pucat, dan terjadi pendarahan pada tubuh ikan, serta mengeluarkan lendir terlalu banyak. Tingkat infeksi yang rendah tidak mengakibatkan kerugian yang berarti, namun jika ikan mengalami stres atau kualitas air menurun pertumbuhan Trichodina sp. berlangsung cepat, akibatnya nafsu makan menurun serta sensitif terhadap infeksi bakteri, sehingga menyebabkan kerugian yang besar Sedangkan tingkat infeksi yang tinggi dapat menyebabkan kematian akut tanpa diawali dengan gejala terlebih dahulu.3. Dactylogyrus sp.Dactylogyrosis adalah penyakit ikan yang disebabkan oleh infeksi cacing Dactylogyrus sp.pada insang. Umumnya cacing ini menyerang pada spesies-spesies ikan air tawar. Cacing Dactylogyrus merupakan cacing golongan Trematoda Monogenea. Bentuk cacing ini pipih seperti daun. Ukuran panjang cacing ini antara 0,2 0,5 mm dan dapat mencapai 2 mm pada cacing dewasa (Anonim, 2004). Siklus hidup cacing ni secara langsung, di mana cacing ini berkembang biak secara ovipar dan menghasilkan telur-telur yang memiliki filamen yang panjang. Telur-telur cacing akan berkembang menjadi onchomiracidium, yang selanjutnya akan menempel pada insang ikan.Dactylogyrosis umumnya menyerang pada ikan-ikan yang hidup di air tawar. Cacing yang menempel/melekat pada insang ikan akan menyebabkan sekresi mukus yang berlebihan (banyak), dan terkumpul pada bagian tepi. Ikan akan menjadi anoxic (mengalami gangguan pernafasan) dan terjadi pembengkakan operculum dari insang. Infeksi Dactylogyrus pada insang akan menyebabkan perubahan warna pada insang, di mana insang tertutup oleh mucus berwarna keputihan. Selain itu, insang akan mengalami kerusakan dan perdarahan akibat menempelnya mulut Dactylogyrus. Insang biasanya akan membengkak yang ditandai dengan penonjolan operkulum. Gejala klinis yang lain yang tampak adalah: insang ikan rusak, luka dan timbul perdarahan kulit berlendir dan berwarna pucat ikan lebih sering mengambang di permukaan kolam hilangnya nafsu makan lethargi meningkatnya gerak pernafasan tampak mukus berwarna keputihan yang menyelubungi insang4. Gyrodactylus sp.Gyrodactylus memiliki badan yang berbentuk bulat dan panjang dan memilki ukuran 0,2 0,5 mm. Pada ujung anterior terdapat dua cuping. Setiap cuping memiliki kepala dan memiliki usus bercabang dua dimana ujungnya tidak bersatu. Parasit ini tidak memiliki vitelaria atau bersatu dengan ovari. Siklus Gyrodactylus sp. dari larva hingga menjadi dewasa membutuhkan waktu kira-kira 60 jam. Itu terjadi pada suhu 25 27 oC Gyrodactylus sp. ini sering ditemukan menginfeksi ikan-ikan air tawar seperti Ikan Mas (Cyprinus carpio), Betutu (Oxyeleotris marmorata) Nila (Oreochromis niloticus) dan lainnya.Parasit ini merupakan organisme yang menyerang tubuh ikan bagian luar. Gyrodactylus sp. menginfeksi tubuh dan sirip ikan. Gyrodactylus sp. merupakan cacing parasit ikan yang menempel pada tubuh inang. Cacing Monogenea berkembangbiak dengan menghasilkan satu telur setiap beberapa saat. Telur mereka menyebar di air atau menempel pada substrat dasar. Larva menetas dari telur dan mengalami tahap berenang sebelum menginfeksi inang baru. Gyrodactylus sp. berkembangbiak dengan melahirkan anakan yang sudah mengandung anakan lagi. Semua anakan hasil reproduksi ini mampu menginfeksi ikan tanpa adanya inang perantara.Ikan yang terserang akan menunjukkan gejala selalu berenang dekat permukaan, tubuhnya terlihat lemas, tidak banyak bergerak, kulitnya mengeluarkan cukup banyak lender, siripnya menguncup, dan bila terjadi infeksi kulit atau sisiknya terlihat mengelupas.5. Lernea sp.Lernea sp. adalah parasit yang menancapkan kepalanya kedalam tubuh ikan dengan menggunakan semacam perangkat mirip jangkar. Parasit Lernea sp. sepintas mirip sebuahi jarumyang menancap pada tubuli ikan, sehingga sering disebut kutu jarum. Parasit ini dalam siklus hidupnya mengalami tiga kali perubahan tubuhnya yaitu nauplius, copepodit dan bentuk dewasa. Satu siklus hidup membutuhkan waktu berkisar antara 21 25 hari. Individu dewasa dapat terlihat secara kasat mata dan pada bagian bawah tubuhnya pada individu betina mempunyai sepasang kantung telur. Kantung telur ini akan menetas dan naupliusnya akan berenang keluar dari dalam kantung untuk mencari ikan lainnya.Ikan yang terserang penyakit ini memperlihatkan gejala klinis antara lain organ tubuh yang diserang Lernea sp. Nampak seperti cacing yang bergelantungan. Bagian kepala dengan jangkamya berada dalam daging ikan sedangkan bagian badannya dengan 2 kantong telur keluar bebas. Pertumbuhan ikan semakin menumn dan terhambat, badannya kums. Bila Lernea sp. dicabut meninggalkan bekas luka bempa sebuah lubang kecil pada tubuh ikan.6. Argulus sp.Argulus sp. menempel pada ikan denganmenggunakan alat penghisap. Argulus sp. berbentuk seperti kutu berwamakeputih-putihan sehingga disebut kutu ikan. Argulus sp. memiliki bentuk bulat pipih (oval) dan transparanserta dilengkapi alat untuk mengkaitkan tubuhnya pada inang dengan menempelpada bagian tubuh ikan. Tubuh Argulus sp. terdiri dari dua bagian yaitu Cephalothorax dan abdomen pada bagian kepala terdapat sepasang mata majemukdan sebuah mata naupilus yang mulai terbentuk pada stadia naupilus. Pada Cephalothorax bagian ventral sebelah anterior mata terdapat dua pasang antenna, pada bagian beiakang mata terdapat alat penusuk dan kelenjar racun serta belalaiuntuk menghisap darah inang. Ikan yang terserang kutu ikan akan menunjukkan gejala-gejala seperti pergerakannya sangat lemah, tubuhnya terlihat kurus dan berwarna merah, serta terjadi pendarahan. Bila menyerang dalam jumlah banyak, pada tubuh ikan akan terbentuk sebuah koloni Argulus sp.7. Anisakis sp.Anisakis sp., adalah cacing nematoda umum, larva nematoda menginfeksi banyak spesies ikan. Parasit ini memiliki siklus hidup yang rumit, yang memiliki inang perantara yang terdiri dari beberapa jenis ikan sebelum akhirnya sampai ke inang target. Inang terakhirnya adalah mamalia laut seperti lumba-lumba dan paus, dimana cacing dewasa menyebabkan inflamasi serius pada dinding perut. Ukuran larva Anisakis sp., berkisar 10-50 mm, berwarna putih dan biasanya berbentuk lingkaran atau melingkar dalam kista dalam otot ikan. Gejala yang kerap muncul bila ikan terserang penyakit ini adalah ikan menjadi kurang nafsu makan, terjadi implamasi, hemoragik, pembengkakan di perut, produksi lendir secara berlebihan, atau mengalami kerusakan fisik lainnya.8. Chilodonella sp.Chilodonella sp. adalah pathogen oportunistik, yaitu pathogen yang mengambil keuntungan dari inang yang ditempelinya. Pemicu dari penularan protozoa ini adalah tingkat kepadatan yang tinggi dan kualitas lingkungan yang buruk. Chilodonella sp. yang menyerang ikan akan hidup pada mukosa dan system sekresi pada ikan. Parasit ini lebih banyak menginfeksi pada bagian permukaan tubuh ikan dibandingkan pada insang dan infeksi pada tubuh ikan banyak didukung oleh suhu yang rendah. Pada tingkat serangan yang parah, protozoa ini dapat menyebabkan luka-lupa pada kulit yang terkena infeksi dan lapisan mukosa menjadi kusam.9. Henneguya sp.Gejala ikan yang terserang antara lain nampak kista putih pada kulit dan insang ikan. Kista tersebut bisa membesar dan menyebabkan pembengkakan. Bila pembengkakan berlangsung pada insang, ikan akan kekurangan oksigen dan pada kondisi sakit berat, ikan bisa mati.