ppdg iii pedoman diagnostik

6
PPDGJ III pedoman diagnostik skizofrenia Posted on December 1, 2007 PEDOMAN DIAGNOSTIK BERDASARKAN PPDGJ III 1. Harus ada sedikitnya satu gejala berikut ini yang amat jelas (dan biasanya dua gejala atau lebih bila gejala-gejala itu kurang tajam atau kurang jelas): a. – Thought echo = isi pikiran dirinya sendiri yang berulang atau bergema dalam kepalanya (tidak keras) dan isi pikiran ulangan, walaupun isinya sama, namun kualitasnya berbeda, atau - Thought insertion or withdrawal = isi pikiran yang asing dari luar masuk kedalam pikirannya (insertion) atau isi pikirannya diambil keluar oleh sesuatu dari luar dirinya (Withdrawal) dan - Thought broadcasting = isi pikirannya tersiar keluar sehingga orang lain atau umumnyamengetahuinya. b. – Delusion of control = waham tentang dirinya dikendalikan oleh suatu kekuatan tertentu dari luar atau - Delusion of influence = waham tentang dirinya dipengaruhi oleh suatu kekuatantertentu dari luar atau - Delusion of passivity = waham tentang dirinya tidak berdaya dan pasrah terhadap suatu kekuatan dari luar; (tentang dirinya= secara jelas ,merujuk ke pergerakan tubuh/anggota gerak atau kepikiran, tindakan atau penginderaan khusus).

Upload: hp-invent

Post on 24-Apr-2015

11 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Skizofren

TRANSCRIPT

Page 1: PPDG III Pedoman Diagnostik

PPDGJ III pedoman diagnostik skizofreniaPosted on December 1, 2007

 

PEDOMAN DIAGNOSTIK BERDASARKAN PPDGJ III

1. Harus ada sedikitnya satu gejala berikut ini yang amat jelas (dan biasanya

dua gejala atau lebih bila gejala-gejala itu kurang tajam atau kurang jelas):

a. – Thought echo = isi pikiran dirinya sendiri yang berulang atau bergema

dalam kepalanya (tidak keras) dan isi pikiran ulangan, walaupun isinya

sama, namun kualitasnya berbeda, atau

- Thought insertion or withdrawal = isi pikiran yang asing dari luar masuk

kedalam pikirannya (insertion) atau isi pikirannya diambil keluar oleh

sesuatu dari luar dirinya (Withdrawal) dan

- Thought broadcasting = isi pikirannya tersiar keluar sehingga orang lain

atau umumnyamengetahuinya.

b. – Delusion of control = waham tentang dirinya dikendalikan oleh suatu

kekuatan tertentu dari luar atau

- Delusion of influence = waham tentang dirinya dipengaruhi oleh suatu

kekuatantertentu dari luar atau

- Delusion of passivity = waham tentang dirinya tidak berdaya dan pasrah

terhadap suatu kekuatan dari luar; (tentang dirinya= secara

jelas ,merujuk ke pergerakan tubuh/anggota gerak atau kepikiran,

tindakan atau penginderaan khusus).

- Delusion perception = pengalaman inderawi yang tidak wajar, yang

bermakna sangat khas bagi dirinya , biasanya bersifat mistik dan

mukjizat.

Page 2: PPDG III Pedoman Diagnostik

c. Halusional Auditorik ;

- Suara halusinasi yang berkomentar secara terus menerus terhadap

prilaku pasien .

- Mendiskusikan perihal pasien di antara mereka sendiri (diantara

berbagai suara yang

berbicara atau

- Jenis suara halusinasi lain yang berasal dari salah satu bagian tubuh.

d. Waham-waham menetap jenis lainnya, yang menurut budaya setempat

dianggap tidak wajar dan sesuatu yang mustahi,misalnya perihal

keyakinan agama atau politik tertentu atau kekuatan dan kemampuan

diatas manusia biasa (misalnya mampu mengendalikan cuaca atau

berkomunikasi dengan mahluk asing atau dunia lain)

Atau paling sedikitnya dua gejala dibawah ini yang harus selalu ada secara

jelas:

e. Halusinasi yang menetap dari panca indera apa saja , apabila disertai baik

oleh waham yang mengambang maupun yang setengah berbentuk tanpa

kandungan afektif yang jelas, ataupun disertai oleh ide-ide berlebihan (over-

valued ideas) yang menetap, atau apabila terjadi setiap hari selama

berminggu-minggu atau berbulan-bulan terus menerus.

f. Arus pikiran yang terputus (break) atau yang mengalami sisipan

(interpolation) yang berakibat inkoherensia atau pembicaraan yang tidak

relevan atau neologisme.

g. Perilaku katatonik seperti keadaan gaduh gelisah (excitement), posisi

tubuh tertentu (posturing) atay fleksibilitas cerea, negativisme, mutisme, dan

stupor.

h. Gejala negatif seperti sikap apatis, bicara yang jarang dan respons

emosional yang menumpul tidak wajar, biasanya yang mengakibatkan

penarikan diri dari pergaulan sosial dan menurunya kinerja sosial, tetapi

harus jelas bahwa semua hal tersebut tidak disebabkan oleh depresi atau

medikasi neureptika.

* adapun gejala-gejala khas tersebut diatas telah berlangsung selama kurun

waktu satu bulan atau lebih (tidak berlaku untuk setiap fase nonpsikotik

prodromal);

* Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu

keseluruhan (overall quality) dari beberapa aspek perilaku pribadi (personal

behavior), bermanifestasi sebagai hilangnya minat, hidup tak bertujuan, tidak

berbuat sesuatu, sikap larut dalam diri sendiri (self absorbed attitute), dan

penarikan diri secara sosial.

Page 3: PPDG III Pedoman Diagnostik

Perjalanan Gangguan Skizofrenik dapat diklasifikasi dengan menggunakan

kode lima karakter berikut: F20.X0 Berkelanjutan, F20.X1 Episodik dengan

kemunduran progresif, F20 X2 episodik dengan kemunduran stabil, F20.X3

Episode berulang , F20. X4 remisi tak sempurna, F20.X5 remisi sempurna,

F20.X8. lainnya, F20.X9. Periode pengamatan kurang dari satu tahun.

F.20 Skizofrenia Paranoid

Pedoman diagnostik

1. Memenuhi kriteria umum diagnosis skizofrenia

2. Sebagai tambahan:

- Sebagai tambahan :

* Halusinasi dan/ waham arus menonjol;

(a) Suara-suara halusinasi yang mengancam pasien atau memberi

perintah, atau halusinasi auditorik tanpa bentuk verbal berupa bunyi

pluit (whistling), mendengung (humming), atau bunyi tawa (laughing).

(b) Halusinasi pembauan atau pengecapan rasa, atau bersifat seksual ,

atau lain-lain perasaan tubuh, halusinasi visual mungkin ada tetapi

jarang menonjol.

(c) Waham dapat berupa hampir setiap jenis, tetapi waham dikendalikan

(delusion of control), dipengaruhi (delusion of influence) atau passivity

(delussion of passivity), dan keyakinan dikejar-kejar yang beraneka

ragam, adalah yang paling khas;

· Gangguan afektif, dorongan kehendak dan pembicaraan, serta gejala

katatonik secara relatif tidak nyata / tidak menonjol.

Diagnosa Banding :

- Epilepsi dan psikosis yang diinduksi oleh obat-obatan

- Keadaan paranoid involusional (F22.8)

- Paranoid (F22.0)

F20.1 Skizofrenia Hebefrenik

Pedoman Diagnostik

- Memenuhi Kriteria umum diagnosis skizofrenia

- Diagnosis hebefrenik untuk pertama kali hanya ditegakkan pada

usia remaja atau dewasa muda (onset biasanya 15-25 tahun).

- Kepribadian premorbid menunjukan pemalu dan senang

menyendiri (solitary), namun tidak harus demikian untuk

memastikan bahwa gambaran yang khas berikut ini

- Untuk meyakinkan umumnya diperlukan pengamatan kontinu

selama 2 atau 3 bulan lamanya, untuk memastikan bahwa

gambaran yang khas berikut ini memang benar

Page 4: PPDG III Pedoman Diagnostik

bertahan :perilaku yang tidak bertanggung jawab dan tidak

dapat diramalkan, serta manerisme, ada kecenderungan untuk

menyendiri (solitaris) dan perilaku menunjukan hampa tujuan

dan hampa perasaan. Afek pasien yang dangkal (shallow) tidak

wajar (inaproriate), sering disertai oleh cekikikan (gigling) atau

perasaan puas diri (self-satisfied), senyum-senyum sendiri (self

absorbed smiling) atau sikap tinggi hati (lofty manner), tertawa

menyerigai, (grimaces), manneriwme, mengibuli secara

bersenda gurau (pranks), keluhan hipokondriakalI dan ungkapan

dan ungkapan kata yang diulang-ulang (reiterated phrases), dan

proses pikir yang mengalamu disorganisasi dan pembicaraan

yang tak menentu (rambling) dan inkoherens

- Gangguan afektif dan dorongan kehendak, serta gangguan proses

pikir biasanya menonjol, halusinasi dan waham biasanya ada

tapi tidak menonjol ) fleeting and fragmentaty delusion and

hallucinations, dorongan kehendak (drive) dan yang bertujuan

(determnation) hilang serta sasaran ditinggalkan, sehingga

prilaku tanpa tujuan (aimless) dan tanpa maksud (empty of

purpose) Tujuan aimless tdan tampa maksud (empty of

puspose). Adanya suatu preokupasi yang dangkal, dan

bersifat dibuat-buar terhadap agama, filsafat, dan tema abstrak

lainnya, makin mempersukar orang memahami jalan pikirannya.

F20.3 Skizofrenia Tak terinci (undifferentiated )

Pedoman diagnostik :

(1) Memenuhi kriteria umu untuk diagnosa skizofrenia

(2) Tidak memenuhi kriteria untuk skizofrenia paranoid, hebefrenik,

katatonik.’

(3) Tidak memenuhi kriteria untuk skizofrenia residual atau depresi

pasca skiszofrenia

F20.5 Skizofrenia Residual

Pedoman diagnostik:

Untuk suatu diagnostik yang menyakinkan , persyaratan berikut harus di

penuhi semua:

(a) Gejala “Negatif” dari skizofrenia yang menonjol misalnya perlambatan

psikomotorik, aktifitas menurun, afek yang menumpul, sikap pasif dan

ketidak adaan inisiatif, kemiskinan dalam kuantitas atau isi

pembicaraan, komunikasi non verbal yang buruk, seperti ekspresi

Page 5: PPDG III Pedoman Diagnostik

muka, kontak mata, modulasi suara, dan posisi tubuh, perawatan diri,

dan kinerja sosial yang buruk.

(b) Sedikitnya ada riwayat satu episode psikotik yang jelas dimasa lampau

yang memenuhi kriteria untuk diagnosa skizofrenia

(c) Sedikitnya sudah melampaui kurun waktu satu tahun dimana intensitas

dan frekuensi gejala yang nyata seperti waham dan halusinasi telah

sangat berkurang (minimal) dan telah timbul sindrom negatif dari

skizofrenia

(d) Tidak terdapat dementia, atau penyakit/gangguan otak organik

lainnya, depresi kronis atau institusionla yang dapat menjelaskan

disabilitas negatif tersebut.

F20.6 Skizofrenia Simpleks

Pedoman diagnostik

- Skizofrenia simpleks sulit dibuat secara meyakinkan karena

tergantung pada pemantapan perkembangan yang berjalan

berlahan dan progresif dari: (1) gejala negatif yang khas dari

skizofrenia residual tanpa didahului riwayat halusinasi waham,

atau manifestasi lain dari episode psikotik. Dan (2) disertai

dengan perubahan-perubahan perilaku pribadi yang bermakna,

bermanifestasi sebagai kehilangan minat yang mencolok, tidak

berbuat sesuatu tanpa tujuan hidup, dan penarikan diri secara

sosial.

- Gangguan ini kurang jelas gejala psokotiknya dibanding dengan

sub type skisofrenia lainnya