ppd kel.10

20
Tugas Kelompok Perkembangan Peserta Didik Kelompok 10 Tentang : Perkembangan Sosial Remaja 1.NILAM SARI 2.HERMAN ENGLISH IV A Dosen : Dra. Eldarni M, Pd. Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) YDB Lubuk Alung 2013

Upload: nhiiyylhakirei

Post on 30-Jun-2015

808 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: Ppd kel.10

Tugas Kelompok Perkembangan Peserta Didik

Kelompok 10Tentang : Perkembangan Sosial Remaja

1. NILAM SARI

2. HERMAN

ENGLISH IV A

Dosen : Dra. Eldarni M, Pd.

Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) YDB Lubuk Alung

2013

Page 2: Ppd kel.10

Perkembangan Sosial Remaja

A. Pengertian Sosialisasi

B. Beberapa Teori Bertingkah

Laku Sosial

C. Tingkah Laku Sosial

pada Periode Remaja

D. Kepribadian yang Diterima dan Ditolak

Kelompok

E. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkah Laku

Sosial Remaja

F. Upaya Guru Dan Orangtua dalam Membantu Perkembangan

Sosial Remaja

Page 3: Ppd kel.10

PERKEMBANGAN SOSIAL REMAJAA. Pengertian sosialisasi

Sejak bayi sampai dewasa individu hidup dalam sistem sosial yang mempunyai nilai dan norma dalam bertingkah laku. Setiap masyarakat mempunyai standar bertingkah laku yang pantas untuk dilakukan individu dalam keluarganya. Keberhasilan individu menjadi anggota suatu masyarakat ditentukaan oleh proses belajar bertingkah laku sesuai dengan nilai dan norma-norma yang telah digariskan masyarakat dimana individu tersebut berada.

Sosialisasi adalah proses belajar,dimana individu belajar untuk mengenal semua yang ada dilingkungannya.

Page 4: Ppd kel.10

Pengertian Sosialisasi

Menurut Para Ahli

1. Brim (1966)

2. Melfrod E.Spiro (Spradly, 1972)

Proses memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang

memungkinkan seseorang berpartisipasi secara proaktif

dalam kelompok/dalam masyarakat

Keterampilan individu, motif dan sikap yang diperlukan untuk melakukan suatu

peran, sosialisasi masyarakat yang berlangsung seumur

hidup

Page 5: Ppd kel.10

Berdasarkan definisi dari kedua ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa:

• Sosialisasi merupakan proses yang memungkinkan seseorang merubah tingkah laku sesuai dengan keinginan masyarakat.

• Sosialisasi merupakan cara penyesuaian antara tingkah laku seseorang yang berada dalam tingkat perkembangan tertentu dengan tingkah laku yang diinginkan masyarakat

Page 6: Ppd kel.10

B.Beberapa Teori Bertingkah Laku SosialAda 3 aliran teori bertingkah laku sosial yaitu:1. Teori Psikoanalisa ( Freud )

Remaja telah melewati masa “Oedipus complexs”:(mencintai orangtua yang berbeda jenis kelamin), oleh karena itu kekaguman dan ketertarikan kepada orangtua yang berjenis kelamin sama mulai tumbuh. Anak laki-laki mengagumi ayah dan wanita mengagumi ibu.

2. Teori Social Learningada dua cara remaja mempelajari tingkah laku

sosial yaitu: 1)memperoleh kepuasan atau menghindari ketegangan, 2) cara meniru dan observasi

Page 7: Ppd kel.10

3. Teori kognitif (Kolberg)Perkembangan sosial sangat ditentukan oleh

perkembangan konsep diri, konsep tentang orang lain dan pemahaman serta antara standar bertingkah laku sosial dengan kepentingan lingkungan sosial seseorang

Kolberg mengemukakan bahwa proses perkembangan tingkah laku sosial sesuai dengan jenis kelamin dalam diri remaja berlangsung sbb:

1. mula-mula remaja menyadari identitas dirinya sesuai dengan jenis kelaminnya

2. Remaja melakukan tingkah laku sesuai dengan peranannya

3. Kesempatan untuk bertingkah laku sbg pria/wanita dpt menimbulkan kepuasan dalam dirinya karena diterima oleh masyarakat

Page 8: Ppd kel.10

C. Tingkah Laku Sosial Pada Periode RemajaAda berbagai kekhususan tingkah laku sosial remaja

yang penting untuk dipahami1. Ketertarikan terhadap lawan jenis

ketertarikan terhadap lawan jenis dapat dilihat dari kesukaan dan kegembiraan dalam kelompok yang anggota kelompoknya heterogen, padahal sebelumnya remaja menyukai berkelompok dengan anggota kelompok yang homogen. Kedekatan hubungan dengan lawan jenis pada remaja awal mudah berakhir dan dalam waktu yang relatif singkat.

Page 9: Ppd kel.10

Menurut Hurlock hal ini terjadi karena:a. Kurangnya pengalaman dengan lawan jenis maka

remaja memilih teman yang kurang sesuai dengan kriteria harapannya

b. Remaja terlalu idealis dalam menetapkan standar bertingkah laku teman-temannya khususnya teman lawan jenis

2. Kemandirian Bertingkah LakuArtinya remaja memilih dan menentukan

sendiridengan siapa dia akan berteman. Mereka tidak ingin orangtua ikut campur dalam menentukan hubungan sosial mereka, khususnya teman sebaya.

Page 10: Ppd kel.10

Usaha remaja untuk mandiri dalam hubungan sosial ini sering menimbulkan pertentangan dengan orang tua. Oleh karena itu remaja harus disiapkan dengan kondisi-kondisi diri menjadi dasar dalam bertingkah laku sosial yaitu:

a. Konsep diri. Konsep diri mempengaruhi tingkah laku sosial karena bagaimana memandang dirinya sendiri akan diproyeksikan terhadap tingkah lakunya terhadap orang lain.

b. Memahami moral-moral yang berlaku dalam lingkungan sosialc. Kontrol emosi yang mandirid. Kemampuan memecahkan masalah hubungan sosial

3. Kesenangan BerkelompokHidup dalam kelompok teman sebaya merupakan

kebutuhan pada masa remaja. Hurlock (1980) mengemukakan bahwa terjadi perubahan bentuk kelompok sesuai dengan peningkatan perkembangan mereka, yaitu:

Page 11: Ppd kel.10

a. Kelompok teman dekatKelompok ini muncul pada remaja awal/puber. Kelompok terdiri dari

2 atau 3 orang teman dekat dengan jenis kelamin yang sama.b. Kelompok kecil

Anggota kelompok terdiri dari teman dekat jumlahnya lebih kecil dari kelompok sebelumnya dan jenis kelamin yang berbeda, sokongan kelompok sangat penting dalam rangka mencapai kemandirian dari ketergantungan terhadap orang tua

c. Kelompok besarJumlah anggotanya besar karena terdiri dari anggota kelompok

teman dekat dan anggota kelompok kecil.d. Kelompok terorganisasi

Merupakan kelompok pemuda yang diorganisir oleh orang dewasa untuk tujuan pembinaan terhadap remaja. Kegiatannya diarahkan kepada kegiatan yang bermanfaat bagi perkembangan remaja sendiri maupun masyarakat

e. Kelompok GengKelompok ini beranggotakan remaja yang ditolak/tidak puas dalam

kelompok terorganisasi, lalu menggabungkan diri menjadi kelompok yang disebut geng

Page 12: Ppd kel.10

D. Kepribadian yang Diterima dan Ditolak KelompokNo Kepribadian yang diterima N

o Kepribadian yang ditolak1 Penampilan yg menyenangkan krn menarik

fisik,tenang namun gembira1 Penampilan yg kurang menyenangkan krn

penampilan fisik,kurang menarik,pendiam & menyendiri pd kesan pertama

2 Bersikap sportif, tdk membenarkan diri sendiri 2 Tdk sportif, ingin membenarkan diri, tdk mau mengakui kehebatan org lain

3 Menyesuaikan penampilan fisik sesuai dg standar penampilan kelompok

3 Penampilan tidak sesuai dg standar kelompok

4 Mampu & mau bekerja sama , bertanggungjwb,banyak ide terutama dlm memecahkan mslh,bijaksana & sopan

4 Suka menonjolkan diri sendiri, tdk dapat bekerjasama,suka memerintah dan mengatur semau diri sendiri & kurang bijaksana

5 Memiliki pengendalian emosi yang matang 5 Kontrol emosi yg rendah/mudah terpancing emosi buruk

6 jujur,setia kawan,dan tidak mementingkan diri sendiri

6 Tidak jujur,suka berkhianat, mementingkan diri sendiri

7 Memiliki status sosial & ekonomi yg sama/sedikit diatas kebanyakan anggota lain dlm kelompok

7 Status ekonomi jauh dibawah kebanyakan anggota kelompok/terlalu jauh diatas kelompok

8 Bertempat tinggal yg dekat dg kelompok shg memudahkan mengikuti kegiatan kelompok

8 Tempat tinggal yg jauh dari kelompok shg sulit utk berpartisipasi dlm kegiatan kelompok

Page 13: Ppd kel.10

E. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkah Laku Sosial Remaja

1.Pengaruh orang tuaRemaja telah diperkenalkan tingkah laku-tingkah laku sosial

dan nilai-nilai bertingkah laku yang dijunjung tinggi oleh orangtua. Disamping itu hubungan dengan orangtua merupakan hubungan paling akrab dibandingkan dengan siapapun dalam kehidupan remaja. Hubungan yang mendalam dan akrab besar pengaruhnya terhadap proses sosialisasi remaja.

Andaikan konflik antara remaja dan orangtua berlangsung terus menerus maka akibatnya kemandirian sosial tidak akan tercapai, disebabkan karena:a. Orangtua (lingkungan sosial) yang membatasi kesempatan bagi

remaja untuk mengambil keputusan sendiri, maka tindakan orang tua seperti ini tidak memberi kesempatan kesempatan kepada remaja untuk mandiri

Page 14: Ppd kel.10

b. Orangtua tidak dapat dijadikan model untuk memperoleh kemandirian sosial, karena orangua ini memiliki sifat tergantung. Freud (Berzonsky, 1991) menekankan pentingnya

teknik disiplin orang tua terhadap remaja dalam mengembangkan tingkah laku sosial. Para ahli ”Social Learning” seperti Bandura 1980, Gewirz 1969, menyatakan bahwa nilai-nilai yang dianut oleh orang tua diadopsi oleh anak dengan cara meniru. Berikut ini berbagai tipe pemeliharaan yang dilakukan oleh orang tua dan bentuk tingkah laku sosial yang akan dimiliki remaja yaitu:

Page 15: Ppd kel.10

a. Tipe pemeliharaan menunjukkan cinta yang tulus dan sepenuh hati atau cinta tanpa syarat terhadap anak dan remajanya, maka anak dan remajanya memperlihatkan hubungan sosial yang baik dengan orang lain, cenderung memperlihatkan penilaian yang positif terhadap dirinya sendiri (Copermith 1967; Elder, 1973)

b. Tipe pemeliharaan yang hangat, dalam memberikan batasan-batasan dan disiplin terhadap anak dan remaja maka dalam bersosialisasi menampakkan tingkah laku yang sopan santun, mudah bekerja sama, kurang agresif, mandiri, dan memiliki sifat bersaing yang sehat

c. Tipe pemeliharaan yang hangat tetapi terlalu bebas dibandingkan dengan tingkat perkembangan mereka, anak-anak dan remaja mereka cenderung bertingkah laku sosial yang tegas (Becker;1964, Elder,1968, Kagan & Moss,1962, Hoffman, 1967)

Page 16: Ppd kel.10

d. Tipe pemeliharaan yang menolak atau memusuhi, mengakibatkan remaja bertingkah laku sosial yang buruk sehingga cenderung menampilkan hubungan sosial yang buruk dengan teman sebaya maupun dengan orang dewasa (Levin.1957:Becker.1964)

e. Tipe pemeliharaan yang terlalu membatasi tingkah laku anak dan remajanya, menimbulkan tingkah laku sosial yang salah karen anak memiliki perasaan yang tidak puas tentang dirinya. (Becker,1964; Sears,Ran & Alpert, 1965)

Page 17: Ppd kel.10

2. Pengaruh SekolahSekolah merupakan lembaga pendidikan resmi yang bertanggung jawab untuk memberikan pendidikan kepada siapapun yang berhak. Oleh karena itu remaja banyak menghabiskan waktunya disekolah semenjak berumur 4 tahun. Disekolah seharusnya banyak melakukan kegiatan kelompok untuk mengembangkan tingkah laku sosial seperti kerja sama, saling membantu, saling menghormati dan menghargai misalnya kelompok belajar, kelompok pengembangan bakat khusus seperti kelompok menyanyi, menari, olahraga dan keterampilan-keterampilan lainnya. Fungsi lain dari sekolah yaitu menyiapkan model-model bertingkah laku sosial baik itu guru, petugas administrasi maupun siswa-siswa lainnya.

Page 18: Ppd kel.10

3.Pengaruh Teman SebayaKelompok teman sebaya memungkinkan remaja belajar keterampilan sosial,mengembangkan minat yang sama dan saling membantu dalam mengatasi kesulitan dalam rangka mencapai kemandirian. Teman sebaya dijadikan tempat memperoleh sokongan dan penguatan, guna melepaskan diri dari ketergantungan terhadap orang tua. Begitu pentingnya peranan teman sebaya bagi perkembangan sosial remaja, maka apabila terjadi penolakan dari kelompok teman sebaya dapat menghambat kemajuan dalam hubungan sosial. Penolakan sosial dapat menghancurkan kehidupan remaja yang sedang mencari identitas diri. (Campbel, 19G9).

Page 19: Ppd kel.10

F. Upaya Guru dan Orang Tua dalam Membantu Perkembangan Sosial Remaja

Tingkah laku sosial Usaha pengembanganA.Tertarik kepada lawan jenis1.Cinta monyet2. Cinta terarah kepada satu orang3. Jatuh cinta berkali-kali merupakan pengujian identitas diriB.Kesadaran sosial1. Tidak tergantung secara sosial2. Tidak menerima sosial yang

otoriter3. Memiliki “gang” untuk berbagi

rasa, mendapatkan sokongan dalam rangka melepaskan diri dari keterikatan dengan orang tua

1. Mengembangkan konsep diri positif2. Menciptakan kerjasama dalam

belajar3. Memberikan model cara

berhubungan sosial yang bermoral agama dan adat istiadat

4. Beri kesempatan untuk bergaul dalam kegiatan yang positif dan produktif

5. Suasana demokrasi dengan guru, orang tua serta orang dewasa lainnya

6. Guru dan orang tua ikut berpartisipasi dalam gang, dan menjadi model

Page 20: Ppd kel.10

Terima Kasih