makalah ppd

28
MAKALAH PERKEMBANGAN FISIK Makalah ini disusun guna memenuhi tugas Perkembangan Peserta Didik Dosen Pembimbing: Drs. Subagya, M.Si Disusun oleh: Miftah Maziyyah (K5114029) Nabila Fitria (K5114030) Nafisah Arnisa L (K5114031) Nisa Muthi A (K5114032) 1

Upload: apriliana-eka-purwanto

Post on 21-Dec-2015

34 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

plb

TRANSCRIPT

MAKALAH

PERKEMBANGAN FISIK

Makalah ini disusun guna memenuhi tugas Perkembangan Peserta Didik

Dosen Pembimbing:

Drs. Subagya, M.Si

Disusun oleh:

Miftah Maziyyah (K5114029)

Nabila Fitria (K5114030)

Nafisah Arnisa L (K5114031)

Nisa Muthi A (K5114032)

PENDIDIKAN LUAR BIASA

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU KEGURUAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

2015

1

KATA PENGATAR

       Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan

rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah

tentang Perkembangan Fisik ini dengan baik meskipun banyak kekurangan

didalamnya.

       Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna. Kami juga menyadari

sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata

sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi

perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat

tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.

       Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang

membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami

sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila

terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan

saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.

Sukoharjo , April 2015

Penyusun

2

DAFTAR ISI

Halaman Judul............................................................................................................. 1

Kata Pengantar............................................................................................................. 2

Daftar Isi...................................................................................................................... 3

Pendahuluan................................................................................................................. 4

Pembahasan.................................................................................................................. 4

A. Daur Pertumbuhan.......................................................................................... 41. Besar Kecilnya Ukuran Tubuh................................................................. 6 2. Proporsi Tubuh......................................................................................... 83. Tulang....................................................................................................... 94. Otot dan Lemak........................................................................................ 105. Gigi........................................................................................................... 106. Perubahan Masa Pubertas......................................................................... 11

B. Perkembangan Fisik yang Nampak................................................................ 121. Perkembangan pada Masa Anak-anak..................................................... 122. Perkembangan pada Masa Remaja........................................................... 17

Daftar Pustaka.............................................................................................................. 22

3

PENDAHULUAN

Setiap manisia yang lahir mengalami perkembangan. Baik dari segi fisiknya,

sosialnya, emosional, psikisnya, dan psikis. Semakin hari bayi yang lahir akan bertambah

berat dan bertambah tinggi, secara fisik. Dari yang hanya bisa menangis, akhirnya bisa

berkata, berbicara. Dari yang hnya bisa berbaring, akhirnya bisa lari.

Dalam makalah ini, kita akan membahas mengenai perkembangan fisik.

Perkembangan fisik penting dipelajari, karna perkembangan fisik ini akan mempengaruhi

seseorang dalam kehidupannuya secara langsung maupun tdak langsung.

Secara langsung perkembangan fisik seseorang akan menentukan keterampilan

seseorang dalam bergerak. Secara tidak langsung, perkembangan fisik akan

mempengaruhi bagaimana seseorang memandangi dirinya sendiri dan bagaimana dia

memandang orang lain.

PEMBAHASAN

A. Daur pertumbuhan

Pertumbuhan dan perkembangan fisik anak umumnya berlangsung secara

teratur dan dapat diramalkan (misal, seorang anak berusia 1 tahun sudah akan dapat

berjalan) meskipun, waktu pertumbuhan ini bagi masingmasing anak tidak sama. Ada

ank yang tumbuh lambat dan ada anak yang tumbuh normal atau bahkan cepat. Akan

tetapi setiap anak cukup konsisten, yang menunjukkan kecenderungan konstan kearah

keawalan atau kelambanan mencapai titik kritis perkembangannya.

Pengaruh yang lazim terjadi oleh daur pertumbuhan:

a. Kesukaran penyesuaian diri

Dalam pertumbuan yang cepat, kebutuhan yang terus−menerus untuk

membentuk penyesuaian diri dapat sangat merusak kehidupan emosionalnya.

Sedangkan dalam tahap pertumbuhan yang lambat, pembentukan pola

penyesuaian diri akan lebih mudah.

b. Kebutuhan energi

Pertumbuhan yang cepat membutuhkan energi yang besar, sehingga anak

mudah lelah, sehingga mudah tersinggung dan emosinya tidak menentu.

Sedangkan daur pertumbuhan yang lambat, energi dapat digunakan untuk

bermain dan kegiatan lainnya. Anak dalam pertumbuhan ini akan lebih ceria

dan mudah dikendlikan.

4

c. Kebutuhan gizi

Zat makanan yang mengandung nilai gizi lebih banyak dibutuhkan dalam

perkembangan tubuh yang cepat.

d. Kemampuan mempertahankn keseimbangan

Pada saat seseorang berada dalam pertumbuhan yang lambat, biasanya tubuh

orang ini secara alami dapat mempertahankan keseimbangan dirinya dengan

cukup baik. Sebaliknya, ada tahap pertumbuhan yang cepat, keseinbangannya

terganggu. Ini terlihat dari menurunnya nafsu makan dan mudah lelah,

gampang tersinggung dan pergaulan secara sosialnya terganggu.

e. Kecanggungan

Anak yang sebelumnya memiliki koordinasi tubuh cukup baik akan terlihat

seperti anak yang lamban, dan seperti terlihat akan kesandung oleh kakinya

sendiri. Apabila pertumbuhan yang cepat tadi menjadi lambat, maka

kecanggungan itu akan menghilang.

Nampak ukuran besar dan bangun tubuh anak laki-laki dan perempuan mulai dari umur 15 bulan s.d 18 tahun.

Pertumbuhan anak dibagi menjadi 4 periode utama, dua periode ditandai dengan

pertumbuhan yang epat dan dua lagi ditandai pertumbuhan lambat.

a. Pralahir s.d 6 bulan setelah kelahiran menunjukkan pertumbuhan cepat

b. Akhir tahun pertama pasca lahir pertumbuhan menunjukkan tempo yang

melambat, kemudian akan stabil ketika akan memasuki taha remaja. Hal ini

dimulai ketika anak berusia 8 s.d 12 tahun.

c. Mulai saat itu sampai usia 15 atau 16 tahun pertumbuhan fisiknya akan cepat

lagi

5

d. Lalu disusul dengan pertumbuhan lambat sampai dia usia dewasa

1. Besar Kecilnya Ukuran Tubuh

Kondisi yang mempengaruhi ukuran tubuh:

a. Pengaruh keluarga

Yang diaksud disini adalah baik faktor keturunan maupun lingkungan. Karena

faktor keturunan, anak bisa lebih berat tubuhnya dibanding yang lain. Faktor

lingkungan akan membantu tercapai tidaknyaperwujudan potensi keturunan

yang dibawa anak tersebut.

b. Gizi

Anak yang memperoleh gizi yang cukup, biasanya akan lebih tinggi tubuhnya,

dan sedikit lebih cepat mencapai taraf remaja dibanding dengan mereka yang

kurang memperoleh gizi.

c. Gangguan emosional

Anak yang mengalami gangguan emosional akan membuat terbentuknya

steroid adrenal yang berlebih, dan ini menyebabkan berkurangnya hormon

pertumbuhan di kelenjar pituary.

d. Jenis kelamin

Anak laki−laki cenderung lebih tinggi dari anak perempuan, kecuali pada usia

12−15 tahun. Di usia ini anak perempuan sedikit lebih tinggi dari anak

laki−laki.

e. Suku bangsa

Anak finlanidia lebih besar dibanding anak meksiko dan itali, meskipun

biasanya anak kulit hitam akan lebih langsing daripada anak kulit putih.

f. Kecerdasan

Anak yang kecerdasannya lebih dan prestasinya menonjol cenderung lebih

gemuk dan berat.

g. Status sosial ekonomi

Anak yang dari status sosial ekonomi yang rendah, cenderung lebih kecil dari

anak yang lain.

h. Kesehatan

Anak yang sehat dan jarang sakit, biasanya lebih berat daripada anak yang

sering sakit.

i. Fungsi endokrin

6

Bila fungsi endokrin normal, maka akan memperlihatkan ukuran tubuh yang

normal pula. Jika anak mengalami kekurangan fungsi endokrin, maka akan

tubuh kerdil, sedangkan jika kelebihan fungsi endokrin, maka akan tumbuh

lebih besar dari teman sebayanya.

j. Pengaruh pralahir

Kondisi yang tidak memungkinkan selama ibu hamil, seperti kekurangan gizi,

tekanan batin, perokok, cenderung menghambat pertumbuhan bayi pascalahir.

k. Pengaruh tubuh

Bagian tubuh, apakah ektomorf, mesomorf, atau endomorf, akan

mempengaruhi besar kecilnya tubuh anak (akan dijelaskan di bagian bawah)

Anak dengan usia sebaya dapat memperlihatkan tinggi tubuh yang sangat

berbeda, tetapi pola pertumbuhan tinggi tubuh mereka tetap mengikuti aturan yang

sama. Misal, bayi yang baru saja lahir akan berukuran 43 sampai 52 cm. dalam 2

tahun kemudian pertumbuhan tinggi badan anak akam terjadi dengan cepat. Pada usia

4 bulan, bayi tadi sudah berukuran 58 sampai 60 cm, pada usia 8 bulan berukuran 65

sampai 70. Usia 1 thun sudah berukuran 70 sampai 75 cm. pada usia 2 tahun tingginya

mencapai 80 sampai 85, dan ketika usia 5 tahun, ukuran tingginya sudah mencapai 2

kali setelah lahir.

7 s.d 8

8 s.d 9

9 s.d 10

10 s.d 11

11 s.d 12

12 s.d 13

13 s.d 14

14 s.d 15

15 s.d 16

16 s.d 17

0123456789

pria kulit hitamwanita kulit hitampria kulit putihwanita kulit putih

usia dalam tahun

cm

Grafik pertumbuhan tinggi badan

7

7 s.d 8

8 s.d 9

9 s.d 10

10 s.d 11

11 s.d 12

12 s.d 13

13 s.d 14

14 s.d 15

15 s.d 16

16 s.d 17

0

5

10

15

20

25

pria kulit hitamwanita kulit hitampria kulit putihwanita kulit putih

usia dalam tahun

bera

t bad

an

Grafik pertumbuhan berat badan

Makna psikologis dari ukuran tubuh sangat dipengaruhi oleh reaksi yang

diperlihatkan orang lain. Seorang anak yang dibandingkan dengan teman sebayanya

ternyata lebih pendek, tidak mengurangi citra populer ank itu. Akan tetapi, karena ada

semacam aturan bahwa tinggi tubuh berkaitan dengan prestasi an status maka anak

yang lebih tinggi dari teman sebayanya sepertinya memperoleh keuntungan tertentu

secara sosial. Berbeda dengan berat tubuh. Perbedaan berat tubuh jauh lebih kentara

dibanding tinggi tubuh.anak yang berat tubuhnya berbeda dari temannya, atau lebih

berat, akan merasa ada kelainan dan itu bisa membuat anak merasa rendah diri,

sedngkan hal ini kurang dirasakan oleh anak yangg memiliki tinggi tubuh berbeda.

2. Proporsi tubuh

Pertumbuhan tidak hanya

berarti penambahan ukuran tubuh

seseorang, tetapi juga pembentukan

proporsi tubuh yang serasi. Proporsi

tubuh atau perbandingan besar

kecilnya anggota badan secara

keseluruhan, pada bayi jelas berbeda

dari proporsi orang dewasa.

8

Bayi 2 tahun dewasa6 tahun 12 tahun

Pada saat proporsi tubuh anak mengalami perubahan, akan terlihat adanya ciri

bentuk tubuh tertentu. Beberapa bentuk tubuh berdasarkan bangun tubuh dan proporsi

tubuhnya, seperti,

a. endomorf , bangun tubuh cenderung gemuk

dan berat

b. mesomorf, bangun tubuh cenderung kekar,

berat, dan segi tiga.

c. Ektomorf, bangun tubuh cenderung kurus

dan bertulang panjang.

Karena tidak semua bgian tubuh akan berkembang dalam waktu dan kecepatan

yang sama, maka proporsi tubuh belum akan mencapai kematangan sampai

pertumbuhan dan perkembangan tubuh yang sempurna, yaitu pada wal usia remaja.

Keadaan tubuh yang tidak proporsional akan menimbulkan berbagai akibat, antara lain

kecanggungan, terlalu memperhatikan tahap kematangan yang telah dicapai. Khawatir

akan keadaan yang tidak proporsional, sikap yang positif, serta negatif terhadap

anak−anak.

3. Tulang

Pertumbuhan tulang yang terjadi pada mansia biasanya mencakup perubahan

ukuran, perubahan jumlah tulang, dan perubahan komposisi tulang. Pertumbuhan ini

juga sejalan dengan kecenderungan pertumbuhan umumnya, yaitu ppada tahun

pertama pertumbuhan cepat sekali, kemudian lambat, saat remaja kembali cepat, dan

kemudian lambat lagi.

Osifikasi atau pergeseran tulang terjadi setelah lahir dan akan berlangsung terus

menerus sampai akhir masa remaja pergeseran tulang akan dikatakan sempurna.

Proses pergeseran dimulai dari pusat pergeseran di dalam tulang rawan yang

menyebar ke seluruh tulang. Setelah pergeseran terjadi sempurna, maka setiap tulang

akan memperlihtkan ciri tersendiri dengan bentuknya masing-masing.

Pergeseran tulang dapat terjadi tergantung pada hormon yang dikeluarkan oleh

kelenjar tiroid. Jika produksi hormon terjadi kekurangan, maka pergeseran tulang akan

terhambat. Selain itu, pergeseran tulang juga erat hubungannya dengan makanan yang

bergizi.

9

ekstomorf mesomorf endomorf

Pertumbuhan dan perkembangan tulang juga memunyai makna psikologis bagi

anak, karena pengerasan tulang kan sangat menentukan terjadinya kecelakaan.

Kesalahan bentuk tulang dapat terjadi, sebelum pergeseran tulang mencapai sempurna.

Misal, bagian tengkorak bayi akan menjadi datar jika terlalu sering tidur terlentang.

Selain itu, bentuk tulang akan mempengaruhi keseluruhan penampilan anak.

Misal anak yang tengkorak kepala datar karea banyak tidur terlentang saat bayi,

nantinya kemungkinan dia akan dinilai kurang menarik, tidak sesuai dengan

penampilan wajah.

4. Otot dan Lemak

Disamping pertumbuhan tulang, pertumbuhan fisik juga ditentukan otot dan

lapisan lemak (adipose). Pada sat seseorang dilahirkan, dia sudah mempunyai serabut

otot, tetapi elum berkembang. Setelh kelahirannya, serabut otot akan berubah ukuran,

bentuk, dan komposisi. Memasuki usia dewasa, otot ini telah berkembang sebanyak 5

kali dari saat dia dilahirkan.

Perbandingan antara lemak dan otot secara langsung mempengaruhi perilaku

anak. Anak yang memiliki otot banyak, akan mempunyai peluang untuk menang

dalam pertandingan atau permainan, sebaliknya, yang berotot lemah kurang

diikutsertakan dalam permainan.

Dan secara tidak langsung akan terungkap dalam sikap anak terhadap tubuhnya

sendiri. Misalnya, orang dewasa yang terlalu gemuk, dipandang sebagai orang yang

lamban, sedangkan yang berotot dipandang sebagai olahragawan.

5. Gigi

Pertumbuhan gigi merupakan proses yang telah dimulai sejak seseorang

berumur 3 bulan. Proses ini akan berlangsung sampai seseorang berumur 1 tahun

sampai 25 tahun. Selama periode ini orang akan mengalami dua rangkaian

pertumbuhan gigi, yaitu gigi susu dan gigi tetap.

Rata-rata usia 9 bulan sudah memiliki 3 gigi, sedangkan pada usia 2 sampai 2,5

tubuh, mereka akan memiliki 20 gigi susu. Setelah gigi susu tumbuh sempurna, maka

akan diikuti dengan pertumbuhan gigi tetap. Rata-rata anak usia 6 tahun akan

mempunyai 1 atau 2 gigi tetap. Pada usia 10 tahun telah mempunyai 14 sanpai 16 gigi

tetap, pada usia 13 tahun memiliki 27 atau 28 gigi tetap. 4 gigi tetap terakhir akan

tumbuh pada usia 17 sampai 25 tahun.

10

Ada lima faktor psikologis yang utama dalam hal gigi.

1. Gigi dapat mempengaruhi emosi

Perasaan tidak nyaman ketika gigi akan tumbuh, secara emosional akan

berpengaruh pada anak usia 1 sampai 3 tahun. Dan akan terulang kembali

ketika gigi tetap tumbuh pada gusi yang tidak ada gigi susunya.

2. Dapat mengganggu keseimbangan tubuh

Rasa nyeri saat gigi tumbuh, dapat mengganggu keseimbangan anak, misal

tidak bisa tidur, tidak nafsu makan, yang kesemuanya akan berpengaruh pada

perkembangan secara umum.

3. Dan dipakai sebagai simbol kedewasaan

Dengan munculnya gigi tetap, merupakan tanda bahwa anak meninggalkan

masa kanak-kanaknya menuju kedewasaan.

4. Gigi dapat mempengaruhi penampilan anak

5. Gigi berpengaruh pada caranya berbicara

Jika anak gigi susunya copot, kemudian gigi tetapnya belum muncul, kemudian

ompong, maka anak akan mengalami gangguan dalam pengucapan kata untuk

sementara waktu.

Pertumbuhan dan perkembangan susunan saraf sangat menentukan proporsi

tubuh anak, penampilannya, derajat ketidakberdayaannya, pengalamannya, dan

kemampuan kecerdasannya.

6. Perubahan Masa Pubertas

Perubahan yang terjadi pada masa puber yang akan mulai terjadi pada

akhir masa kanak−kanak dan membutuhkan waktu 4 tahun untuk berkembang

sempurna, akan terlihat dari besar kecilnya tubuh anak, proporsi tubuhnya, dan

pertumbuhan serta perkembangan ciri kelamin utama dan kedua.

Setelah organ kelamin matang, maka dapat dikatakan seseorang telah

meninggalkan mesa kanak-kanaknya dan memasuki masa remaja. Bagi perempuan

ditandai dengan pertama kalinya ia mengalami haid pertama (menarche) diusia ke 13.

Dari usia 11 sampai 13 tahun mulai nampak erubahan jasmani anak. Dan setelah haid

akan timbul perubahan lain.

Pada anak laki-laki kematangan kelaminnya ditandai dengan pertama kalinya

mengalami mimpi hingga keluar maninya. Biasanya terjadi ketika umur 14 tahun.

11

Perubahan yang mengiringi tahap ini dimulai saat umur 12 sampai 14 tahun dan

berakhir sepenuhnya ketika usia 16 atau 17 tahun.

Perubahan pada masa puber, akan tampak dari perubahan perilaku yang

sangat merisaukan normal tidaknya tubuh. Pada beberapa anak, perubahan

seperti itu hanya terjadi sesaat, tapi pada anak yang lain bisa berlangsung lebih

lama. Perubahan tubuh utama dalam masa puber:

a. Perubahan ukuran tubuh

b. Perubahan proporsi tubuh

c. Ciri kelamin utama

Haid pada wanita dan keluar mani saat mimpi (mimpi basah) pada laki-

laki

d. Ciri kelamin kedua

Pada erempuan antara lain, tumbuh buah dada, pinggul membesar. Pada

laki-laki, meningkatnya pertumbuhan otot, tumbuhnya bulu kumis dan

jenggot.

B. Perkembangan Fisik yang Nampak

1. Perkembangan Fisik pada Masa Anak-anak

Perlu dipahami bahwa anak/bayi bukanlah miniatur orang dewasa. Ketika

bayi telah dilahirkan, the nervous system sudah komplit, jumlah sel tidak

pernah meningkat setelah lahir, tetapi ukuranya meningkat.

Pada masa balita, anak sudah tidak tidur sepanjang hari, rata-rata 16

jam/hari dan terus berkurang hingga 10 jam/hari. Perkembangan motorik

sangat dramatis, dan dengan urutan yang terbatas. Hal itu dapat dilihat di

gambar dibawah.

12

Dari gambar dia atas, perkembangan fisik balita dapat diuraikan meliputi

perkembangan motorik kasar dan motorik halus.

a. Motorik Kasar

Kelompok Usia 0 – < 12 Bulan

1) < 3 bulan

1. Refleks menggenggam benda yang menyentuh telapak tangan.

2. Menegakkan kepala saat ditelungkupkan.

3. Tengkurap.

4. Berguling kekanan dan kekiri.

2) 3 – < 6 bulan

1. Meraih benda didepannya.

2. Tengkurap dengan dada diangkat dan keduatangan menopang.

3. Duduk dengan bantuan.

3) 6 – < 9 bulan

1. Melempar benda yang dipegang

2. Merangkak kesegala arah.

3. Duduk tanpa bantuan.

4. Berdiri dengan bantuan.

5. Bertepuktangan.

4) 9 – <12 bulan

1. Menarik benda yang terjangkau.

2. Berjalan dengan berpegangan.

3. Berjalan beberapa langkah tanpa bantuan.

4. Melakukan gerak menendang bola.

Kelompok Usia 12 – < 24 Bulan

1) 12 – < 18 bulan

1. Berjalan sendiri.

2. Naik tangga atau tempat yang lebih tinggi dengan merangkak.

3. Menendang bola ke arah depan.

4. Berdiri dengan satu kaki selama satu detik.

2) 18 – < 24 bulan

13

1. Melompat di tempat.

2. Naik tangga atau tempat yang lebih tinggi dengan berpegangan.

3. Berjalan mundur beberapa langkah.

4. Menarik benda yang tidak terlalu berat (kursi kecil).

Kelompok Usia 2 – <4 Tahun

1) 2 – <3 tahun

1. Berjalan sambil berjinjit.

2. Melompat ke depan dan kebelakang dengan dua kaki.

3. Melempar dan menangkap bola.

4. Menari mengikuti irama.

5. Naik-turun tangga atau tempat yang lebih tinggi/rendah dengan

berpegangan.

2) 3 – <4 tahun

1. Berlari sambil membawa sesuatu yang ringan (bola).

2. Naik-turun tangga atau tempat yang lebih tinggi dengan kaki bergantian.

3. Meniti di atas papan yang cukup lebar.

4. Melompat turun dari ketinggian kurang lebih 20 cm (di bawah tinggi

lutut anak).

5. Meniru gerakan senam sederhana seperti meniru kangerakan pohon,

kelinci melompat)

Kelompok Usia 4 – ≤ 6 Tahun

1) Usia 4 - <5 tahun

1. Menirukan gerakan binatang, pohon tertiup angin, pesawat terbang, dsb.

2. Melakukan gerakan menggantung (bergelayut).

3. Melakukan gerakan melompat, meloncat, dan berlari secarter koordinasi

4. Melempar sesuatu secara terarah

5. Menangkap sesuatu secara tepat

6. Melakukan gerakan antisipasi

7. Menendang sesuatu secara terarah

8. Memanfaatkan alat permainan di luar kelas.

2) Usia 5 - ≤6 tahun

14

1. Melakukan gerakan tubuh secarater koordinasi untuk melatih

kelenturan, keseimbangan, dan kelincahan.

2. Melakukan koordinasi gerakan kaki-tangan-kepala dalam menirukan

tarian atau senam.

3. Melakukan permainan fisik dengan aturan.

4. Terampil menggunakan tangan kanan dan kiri.

5. Melakukan kegiatan kebersihan diri.

b. MotorikHalus

Kelompok Usia 0 – < 12 Bulan

1) < 3 bulan

1. Memainkan jari tangan dan kaki.

2. Memegang benda dengan lima jari.

2) 3 – < 6 bulan

1. Memasukkan benda kedalam mulut.

2. Memindahkan mainan dari satu tangan ketangan yang lain.

3) 6 –< 9 bulan

1. Memegang benda dengan ibu jari dan jari telunjuk (menjumput)

2. Meremas.

4) 9 – <12 bulan

1. Menggaruk kepala.

2. Memegang benda kecil atau tipis (misal: potongan buah atau biskuit).

3. Memukul-mukul atau mengetuk-ngetuk mainan.

Kelompok Usia 12 – < 24 Bulan

1) 12 – < 18 bulan

1. Memegang alat tulis.

2. Membuat coretan bebas.

3. Menyusun menara dengan tiga balok.

4. Memegang gelas dengan dua tangan.

5. Menumpahkan benda-benda dari wadah dan memasukkannya kembali.

2) 18 – < 24 bulan

1. Meniru garis vertikal atau horisontal.

15

2. Memasukkan benda kedalam wadah yang sesuai.

3. Membalik halaman buku walaupun belum sempurna.

4. Menyobek kertas.

Kelompok Usia 2 – <4 Tahun

1) 2 – <3 tahun

1. Meremas kertas atau kain dengan menggerakkan limajari.

2. Melipat kertas meskipun belum rapi/lurus.

3. Menggunting kertas tanpa pola.

4. Koordinasi jari tangan cukup baik untuk memegang benda pipih seperti

sikat gigi, sendok.

2) 3 – <4 tahun

1. Menuang air, pasir, atau biji-bijian kedalam tempat penampung

(mangkuk, ember).

2. Memasukkan benda kecil ke dalam botol (potongan lidi, kerikil, biji-

bijian).

3. Meronce manik-manik yang tidak terlalu kecil dengan benang yang

agak kaku.

4. Menggunting kertas mengikuti pola garis lurus.

Kelompok Usia 4 – ≤ 6 Tahun

1) Usia 4 - <5 tahun

1. Membuat garis vertikal, horizontal, lengkung kiri/ kanan, miring

kiri/kanan, dan lingkaran.

2. Menjiplak bentuk.

3. Mengkoordinasi kan mata dan tangan untuk melakukan gerakan yang

rumit.

4. Melakukan gerakan manipulative untuk menghasilkan suatu bentuk

dengan menggunakan berbagai media.

5. Mengekspresikan diri dengan berkarya seni menggunakan berbagai

media.

2) Usia 5 - ≤6 tahun

1. Menggambar sesuai gagasannya.

16

2. Meniru bentuk.

3. Melakukan eksplorasi dengan berbagai media dan kegiatan.

4. Menggunakan alat tulis dengan benar.

5. Menggunting sesuai dengan pola.

6. Menempelgambardengantepat.

7. Mengekspresikan diri melalui gerakan menggambar secara detail.

Perkembangan sensorik, pancaindara, sudah mampu membedakan

beberapa obyek (dada-mama-papa; 21 bulan, 118 kata; 24 bulan, 272

kata). Perkembangan kecepatan banyak dipengaruhi oleh belajar.

2. Perkembangan fisik masa remaja

Masa remaja atau disebut juga masa

pubertas menunjukan berkembangnya

pertumbuhan fisik seseorang dan

tercapainya kematangan seksual.

Menurut hukum (pasal 7 UU

No.1/1974 tentang perkawinan): usia

minimal perkawinan, wanita: 16 thn,

pria: 19 thn. Menurut perkembangan fisik, masa remaja adalah masa

dimana alat-alat seksual mencapai kematangan. Menurut WHO, yang

dimaksud remaja adalah:

a. Menunjukkan tanda-tanda kematangan seksual

b. mengalami perkembangan psikologi dan pola dari kanak-kanak

menjadi dewasa

c. tidak ketergantungan secara sosial-ekonomi dan relatif lebih

mandiri.

Menurut sosial psikologis: adanya proses perubahan dari kondisi

entropy (kesadaran belum tersusun rapi) ke negen-tropy. Menurut

masyarakat Indonesia: usia 11-24 tahun dan belum menikah.

17

Ciri-ciri remaja adalah 1) gelisah, 2) emosional, 3) pertentangan, 4)

berkeinginan besar untuk mencoba segala hal yg belum diketahui, 5)

menghayal dan berfantasi, 6) berkelompok.

Secara umum berkembangan fisik dapat dilahat dalam tabel gambaran

tugas perkembangan dibawah ini:

18

19

20

DAFTAR PUSTAKA

Hurlock, Elizabeth B. 1978. Perkembangan Anak. Jakarta: Erlangga.

21