pp tugas sejarah baru-

GLOBALISASI DAN DAMPAKNYA TERHADAP KEHIDUPAN MASYARAKAT INDONESIA


GLOBALISASIGLOBALISASI xxDAMPAKDAMPAKRESPONRESPON

-AJENG RISWANTI W (03)-DIAH AYU WULANDARI (07)-ITSNA DZURIYATI M (17)-M ANJAR (23)-WINDY ARINTA P (34)

KELOMPOK 5:




Globalisasi adalah suatu proses tatanan masyarakat yang mendunia dan tidak mengenal batas wilayah. Globalisasi pada hakikatnya adalah suatu proses dari gagasan yang dimunculkan, kemudian ditawarkan untuk diikuti oleh bangsa lain yang akhirnya sampai pada suatu titik kesepakatan bersama dan menjadi pedoman bersama bagi bangsa- bangsa di seluruh dunia.




• Respon Masyarakat Terhadap GlobalisasiPerkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah menghasilkan peradaban modern dalam kehidupan manusia. Manusia telah berhasil menemukan dan menciptakan berbagai bentuk benda kebudayaan yang besar manfaatnya bagi kehidupan

NEXTNEXT




Keadaan globalisasi dalam masyarakat indonesia membawa dampak secara politik cukup signifikan, yaitu keinginan dari masyarakat akan terjadinya perubahan dalam kehidupan bernegara dan berbangsa yang dirasakan amat jenuh dan mencapai titik batas yang tidak dikendalikan.

NEXTNEXTBACKBACK




Rakyat sangat dapat melihat bagaimana praktik-praktik kenegaraan dan kebijakan yang diambil pemerintah selalu tidak berpihak kepada rakyat tetapi sudah melenceng dari cita-cita awal pemerintah orde baru. Hal ini terlihat dari besarnya peran negara dalam proses penyelenggaraan negara

BACKBACK




Dampak Dalam Bidang Ekonomi dan Sosial

Dampak Dalam Bidang Politik




Dampak Dalam Bidang Ekonomi dan Sosial kemajuan ekonomi yang dicapai dinilai sangar membanggakan, ternyata disisi lain memiliki dampak negatif yang sangat merugikan bangsa Indonesia secara umum.

1. KKN Merajalela

2. Kesenjangan ekonomi dan sosial

3. Konglomerasi




1. KKN MerajalelaKorupsi, Kolusi, dan Nepotisme yang merajalela, hal ini merupakan budaya politik ekonomi yang tidak sehat. Kebijakan yang mengonsentrasikan diri pada pertumbuhan ekonomi berdampak buruk pada pembentukan mentalitas dan budaya korupsi di kalangan pejabat




2. Kesenjangan ekonomi dan sosial Dampak negatif dari kebijakan ekonomi yang tidak dibarengi dengan terbentuknya akses dan distribusi yang merata sumber-sumber ekonomi kepada masyarakat.

Kesenjangan yang dialami masyarakat pada masa Orde Baru meliputi kesenjangan antara kaya dan miskin, kesenjangan antara desa dan kota serta kesenjangan sektor industri dan pertanian




3.Konglomerasi Pola kebijakan ekonomi yang ditempuh pemerintahan Orde Baru berdampak pada kemunculan konglomerat di seluruh sektor industri Indonesia. Pemerintah yang pada mulanya sangat mengagungkan sistem konglemerasi dalam usaha meningkatkan pertumbuhan ekonomi ternyata dikecewakan karena para konglemerat hanya

Berfikir pada usahanya sendiri tanpa mau berpikir tentang negara dan bangsa serta rakyat Indonesia




Dampak Dalam Bidang Politik Dampak dari menguatnya peran pemerintah Orde Baru dalam bidang Politik:

1. Pemerintah Yang Otoriter

2. Dominasi Golkar

3. Pemerintah yang Sentralistik

4. Peranan ABRI

5. Posisi dan Kedudukan lembaga tinggi yang tidak sejajar

6. Masalah Hak Asasi Manusia

7. Maraknya Nepotisme




1. Pemerintah Yang Otoriter

Di tunjukkan dengan besarnya peran presiden dalam mengatur jalannya pemerintahan.




2. Dominasi GolkarGolkar mesin politik orde baru yang paling diandalkan. Golkar selalu mendapatkan suara terbanyak dalam pemilu di masa orde baru. Dua paratai politik di samping Golkar hanyalah sebagai imitasi sistem demokrasi.




3. Pemerintah yang Sentralistik

Hal ini merupakan dampak dari menguatnya peran negara. Pemerintahan yang sentralistik ditandai dengan adanya pemusatan penentu kebijakan pemerintah di tangan pemerintah pusat.




4. Peranan ABRI, birokrat, dan Golkar yang dominan

Beberapa kalangan menilai bahwa kekuatan politik terpenting dalam kekuasaan Orde Baru dimainkan oleh 3 jalur yaitu ABRI, Golkar, dan birokrat. Ketiganya merupakan kekuatan yang dominan dan menjadi penentu dalam setiap kebijakan yang di keluarkan oleh orde baru dalan penyelenggaran pemerintahan.




5. Posisi dan Kedudukan lembaga tinggi yang tidak sejajar menurut UUD 1945

terdapat lima lembaga tinggi negara yang kedudukan yang saling sejajar, yaitu presiden, DPR, DPA, BPK, dan MA. Pada kenyataannya kedudukan lima lembaga tinggi negara pada masa Orde Baru di dominasi oleh Presiden




6. Masalah Hak Asasi Manusia sebenarnya pemerintah Orde Baru sangat memperhatikan dan menjunjung tinggi hak asasi manusia. Hal ini dibuktikan dengan keikutsertaan Indonesia dalam meratifikasi Piagam hak Asasi Manusia di PBB dan pembentukan Komisi Hak Asasi Manusia (Komnas HAM). Pelanggaran HAM yang dilakukan oleh pemerintah Orde Baru lebih banyak menyangkut kebebasan berpendapat dan kasus-kasus pelanggaran HAM yang disebabkan oleh kepentingan kestabilan politik Orde Baru dengan menggunakan militer sebagai ujung tombak penekanan terhadap tindakan represif.




7. Maraknya Nepotisme

Penyelenggaraan pemerintah pada masa Orde Baru banyak diwarnai oleh praktik nepotisme. Nepotisme adalah suatu bentuk penentuan dan pemilihan kebijakan serta pemberian jabatan kepada orang-orang sangat dekat dengan penguasa

pp tugas sejarah baru-

Documents