potensi sumber daya alam sangat bervariasi

14
Potensi sumber daya alam sangat bervariasi, seperti pertanian, kehutanan, kelautan dan perikanan, peternakan serta perkebunan. Luas lahan sawah adalah 1.178.283 ha, terdiri dari lahan beririgasi seluas 907.274 ha, sawah tadah hujan seluas 243.899 ha, dan sawah lainnya/irigasi lodesa seluas 27.110 ha. Luas lahan palawija, hortikultura dan sayur mayur seluas 4.046.971 ha. Panjang saluran irigasi teknis primer 3.633.093 Km, dan panjang saluran teknis sekunder 3.445.093 Km. Panjang saluran irigasi semi teknis primer adalah 446.848 Km dan panjang saluran semi teknis sekunder 47.151 Km, Panjang saluran irigasi sederhana primer 216.636 Km dan panjang saluran sederhana sekunder 75.749 Km. Dari lahan persawahan yang ada, areal panen rata rata seluas 1,692.729 ha dengan rata rata pro¬duktivitas 53,17 Kw/ha, jumlah produksi padi kering giling yang diperoleh sebanyak 900.215 ton/tahun atau beras sebanyak 5.688.51 ton/tahun. Tanaman jagung dengan luas areal produksi mencapai 1.144.349 ha, dapat memproduksi sebanyak 4.240.308 ton. Tanaman kedelai dengan produksi mencapai 257.170 ha, dapat memproduksi sebanyak 343.150 ton .jumlah produksi untuk padi adalah 9.007.265 ton, jagung 439.850 ton, ubi kayu 4.023.614 ton, dan kacang 95.527 ton. Keadaan ini mengalami kenaikan dibandingkan tahun 2004 yaitu pada 9.002.618 ton, jagung 4.134.762 ton, ubi kayu 3.9611.662 ton, kacang hijau 212.325 ton. Sementara ketersediaan pangan beras sebesar 1.745.841 ton, jagung 3.444.480 ton, ubi kayu 2.615,42 ton, ubi jalar 23.009 ton, kacang tanah 160.658 ton, kacang hijau 66.137 ton, daging 83.508 ton, telur 19.841 ton, susu 77.633 ton, dan ikan 6.302 ton. Ketersediaan pangan di Jawa Timur merupakan keberhasilan teknologi pertanian, perluasan lahan panen meningkatkan intensifikasi petani. Provinsi jawa Timur juga merupakan yang berpotensi untuk pengembangan buah-buahan dan memberikan kontribusi nasional sebesar 20%. Jenis buah buahan yang mempunyai nilai ekonomi tinggi dan jenis produksi buah buahan adalah mangga (Kabupaten Situbondo, Probolinggo, Pacitan dan Gresik), pisang (Kabupaten Lumajang, Magetan, dan Banyuwangi) dan jeruk (Kabuparen Pasuruan, Ponorogo, Madiun, Mojokerto, Pacitan, Magetan, dan Jombang). Luas kawasan hutan sekitar 1.357.206,36 ha atau 28% dari luas dararan Provinsi Jawa Timur, terdiri atas beberapa jenis

Upload: ika-niswatul-chamidah

Post on 25-Nov-2015

646 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Potensi sumber daya alam sangat bervariasi, seperti pertanian, kehutanan, kelautan dan perikanan, peternakan serta perkebunan. Luas lahan sawah adalah 1.178.283 ha, terdiri dari lahan beririgasi seluas 907.274 ha, sawah tadah hujan seluas 243.899 ha, dan sawah lainnya/irigasi lodesa seluas 27.110 ha. Luas lahan palawija, hortikultura dan sayur mayur seluas 4.046.971 ha. Panjang saluran irigasi teknis primer 3.633.093 Km, dan panjang saluran teknis sekunder 3.445.093 Km. Panjang saluran irigasi semi teknis primer adalah 446.848 Km dan panjang saluran semi teknis sekunder 47.151 Km, Panjang saluran irigasi sederhana primer 216.636 Km dan panjang saluran sederhana sekunder 75.749 Km.Dari lahan persawahan yang ada, areal panen rata rata seluas 1,692.729 ha dengan rata rata produktivitas 53,17 Kw/ha, jumlah produksi padi kering giling yang diperoleh sebanyak 900.215 ton/tahun atau beras sebanyak 5.688.51 ton/tahun. Tanaman jagung dengan luas areal produksi mencapai 1.144.349 ha, dapat memproduksi sebanyak 4.240.308 ton. Tanaman kedelai dengan produksi mencapai 257.170 ha, dapat memproduksi sebanyak 343.150 ton .jumlah produksi untuk padi adalah 9.007.265 ton, jagung 439.850 ton, ubi kayu 4.023.614 ton, dan kacang 95.527 ton. Keadaan ini mengalami kenaikan dibandingkan tahun 2004 yaitu pada 9.002.618 ton, jagung 4.134.762 ton, ubi kayu 3.9611.662 ton, kacang hijau 212.325 ton. Sementara ketersediaan pangan beras sebesar 1.745.841 ton, jagung 3.444.480 ton, ubi kayu 2.615,42 ton, ubi jalar 23.009 ton, kacang tanah 160.658 ton, kacang hijau 66.137 ton, daging 83.508 ton, telur 19.841 ton, susu 77.633 ton, dan ikan 6.302 ton. Ketersediaan pangan di Jawa Timur merupakan keberhasilan teknologi pertanian, perluasan lahan panen meningkatkan intensifikasi petani.Provinsi jawa Timur juga merupakan yang berpotensi untuk pengembangan buah-buahan dan memberikan kontribusi nasional sebesar 20%. Jenis buah buahan yang mempunyai nilai ekonomi tinggi dan jenis produksi buah buahan adalah mangga (Kabupaten Situbondo, Probolinggo, Pacitan dan Gresik), pisang (Kabupaten Lumajang, Magetan, dan Banyuwangi) dan jeruk (Kabuparen Pasuruan, Ponorogo, Madiun, Mojokerto, Pacitan, Magetan, dan Jombang).Luas kawasan hutan sekitar 1.357.206,36 ha atau 28% dari luas dararan Provinsi Jawa Timur, terdiri atas beberapa jenis hutan. Hutan hutan yang ada menurut jenisnya antara lain hutan produksi seluas 811.452,70 ha (59,79%), hutan lindung seluas 312.636,50 ha (23,04%), hutan konservasi seluas 233.117,16 ha (17,18%). Hasil produksi yang didapat dari hutan non HPH antara lain kayu bulat sebanyak 265.844 m; kayu gergagian 1.237 m; kayu olahan jati yang terdiri dari veneer sayat (3.079.321 m); TOP (7.656 m); dan penempelan veneer (444.790 m).Kegiatan perikanan dapat dibedakan atas sektor perikanan laut dan perikanan darat. Pada sektor perikanan laut, jumlah kapal penangkap ikan yang beroperasi sebanyak 53.889 unit dengan jumlah rumah tangga perikanan sebanyak 91.979 kepala keluarga, jumlah tempat pelelangan ikan sebanyak 45 buah. Jumlah produksi ikan yang dihasilkan setiap tahunnya berkisar 334.162,50 ton.Sementara itu, kegiatan perikanan pada sektor perikanan darat dibagi atas beberapa jenis, yaitu:1. Tambak, dengan luas areal 54.812,42 ha dapat memproduksi sebanyak 81,228,10 ton setiap tahunnya;2. Kolam, dengan luas areal 1.980,65 ha dapat memproduksi sebanyak 31.025,60 ton setiap tahunnya;3. Keranmba, dengan jumlah sebanyak 23,7 unit dapat memproduksi sebanyak 2.797,70 ton setiap tahunnya;4. Mina padi, dengan luas areal 498.95 ha dapat memproduksi sebanyak 175,03 ton setiap tahunnya;5. Sawah tambak, dengan luas areal 33.577,36 ha dapat memproduksi sebanyak 51.103,40 ton setiap tahunnya.Sektor peternakan dibagi dalam dua jenis yaitu sektor peternakan produksi utama ternak dan sektor peternakan produksi untama unggas. Jenis-jenis peternakan yang ada pada sektor dengan produksi utama ternak anatara lain peternakan sapi potong dengan populasi 2.524.476 ekor setiap tahunnya dapat memotong sebanyak 336.595 ekor; peternakan sapi perah dengan populasi 134.043 ekor, setiap tahunya dapat menghasilkan susu sebanyak 239.908 liter. Peternakan kambing dengan populasi 2.400.750 ekor, dapat memproduksi daging sebanyak 7.772 ton per tahun; peternakan domba demgam populasi 1.407.116 ekor, dapat memproduksi daging sebanyak 4.334 ton per tahun; dan peternakan babi dengan populasi 35.958 ekor, dapat memproduksi daging sebanyak 398 ton per tahun.Sektor peternakan dengan produksi utama unggas adalah peternakan ayam buras dengan jumlah populasi 39.673.982 ekor dapat memproduksi 13.734 ton per tahun; peternakan ayam petelur dengan jumlah populasi sebanyak 30.051.763 ekor dapat memproduksi telur sebanyak 139.786 ton per tahun; peternakan ayam pedaging dengan jumlah populasi 29.377.200 ekor dapat memproduksi daging sebanyak 71.301.200 ton per tahun; dan peternakan itik dengan jumlah populasi sebanyak 2.425.129 ekor dapat memproduksi telur sebanyak 8.512 ton per tahun.Luas seluruh perkebunan di Provinsi Jawa Timur seluas 952.933 ha dengan jumlah total seluruh produksi perkebunan sebanyak 1.658.528,71 ton per tahun. Jenis-jenis perkebunan yang ada antara lain adalah: perkebunan teh dengan luas areal 2.711 ha dapat memproduksi sebanyak 16.695,46 ton per tahun; perkebunan tembakau dengan luas areal 109.918 ha dapat memproduksi sebanyak 77.421 ton per tahun; perkebunan kakao dengan luas areal 35.328 ha dapat memproduksi sebanyak 19.880,81 ton per tahun; perkebunan vanili dengan areal 535 ha dapat memproduksi sebanyak 15,50 ton per tahun; perkebunan tebu dengan luas areal 169.317 ha dapat memproduksi sebanyak 1.048.734,83 ton per tahun; perkebuanan jambu mete dengan luas areal 52.995 ha dapat memproduksi sebanyak 12.213 ton per tahun; dan perkebunan kelapa dengan luas areal 285.180 ha dapat memproduksi sebanyak 265.452,56 ton per tahun.Salah satu potensi sumber daya alam yang dimiliki adalah sektor pertambangan. Dengan luas area pertambangan mencapai 10.992,86 ha, jumlah produksi yang dihasilkan adalah sebanyak 29.458.718,76 ton per tahum. Jenis produksi yang dihasilkan dari sektor pertambangan antar lain: batu gunung/anderit dengan produksi sebanyak 55.255,00 ton per tahun, pasir degnan produksi sebanyak 2.003.432,92 ton per tahun; batu kapur denganproduksi sebanyak 16.311.268,00 ton per tahun; Felspart dengan produksi sebanyak 198.094,18 ton per tahun; tanah liat dengan produksi sebanyak 1.868.683,00 ton per tahun; dolomit dengan produksi sebanyak 456.681,52 ton per tahun; marmer dengan produksi sebanyak 1.177.864,00 ton per tahun; pasir kwarsa dengan produksi sebanyak 62.973,40 ton per tahun; bantonit dengan produksi sebanyak 16.600,00 ton per tahun; tanah urug dengan produksi sebanyak 74.141,00 ton per tahun; trass dengan produksi sebanyak 80.225,10 ton per tahun; pasir/krikil batu (sirtu) dengan produksi sebanyak 7.075.176,87 ton.

r BelakangJawa Timur adalah sebuah provinsi di bagian timur Pulau Jawa, Indonesia. Ibukotanya adalah Surabaya. Luas wilayahnya 47.922 km, dan jumlah penduduknya 37.070.731 jiwa (2005). Jawa Timur memiliki wilayah terluas di antara 6 provinsi di Pulau Jawa, dan memiliki jumlah penduduk terbanyak kedua di Indonesia setelah Jawa Barat. Jawa Timur berbatasan dengan Laut Jawa di utara, Selat Bali di timur, Samudra Hindia di selatan, serta Provinsi Jawa Tengah di barat. Wilayah Jawa Timur juga meliputi Pulau Madura, Pulau Bawean, Pulau Kangean serta sejumlah pulau-pulau kecil di Laut Jawa dan Samudera Hindia(Pulau Sempu dan Nusa Barung).Provinsi Jawa Timur berbatasan dengan Laut Jawa di utara, Selat Bali di timur, Samudera Hindia di selatan, serta Provinsi Jawa Tengah di barat. Panjang bentangan barat-timur sekitar 400 km. Lebar bentangan utara-selatan di bagian barat sekitar 200 km, namun di bagian timur lebih sempit hingga sekitar 60 km. Madura adalah pulau terbesar di Jawa Timur, dipisahkan dengan daratan Jawa oleh Selat Madura. Pulau Bawean berada sekitar 150 km sebelah utara Jawa. Di sebelah timur Madura terdapat gugusan pulau-pulau, yang paling timur adalah Kepulauan Kangean dan yang paling utara adalah Kepulauan Masalembu. Di bagian selatan terdapat dua pulau kecil yakni Nusa Barung dan Pulau Sempu.Jawa Timur dikenal sebagai pusat Kawasan Timur Indonesia, dan memiliki signifikansi perekonomian yang cukup tinggi, yakni berkontribusi 14,85% terhadap Produk Domestik Bruto nasional.1.2Tujuan Pembahasan Makalah

Berdasarkan latar belakangprofil Provinsi Jawa Timurmaka yang mejadi tujuan dalam pembahasan makalah ini iyalah untuk mengetahuiPotensi SDA yang ada di jawa timur, kondisi geografis, dampak eksploitasi SDA terhadap masyarakat.

1.3Pembatasan MasalahUntuk menghindari melebarnya topik yang akan dibahas, maka penulis membatasi permasalahan yang akan diteliti sebagai berikut :

1.Potensi Sumber Daya Alam Jawa Timur2.Kondisi Geografis3.Potensi Sumber Daya Alam yang sudah diolah/eksploitasi maupun yang belum diolah/dieksploitasi4.Dampak positif maupun negative dari pengolahan Sumber Daya Alam di Jawa timur terhadap masyarakatnya.

BAB II

2.1 Potensi Sumber Daya AlamSumber daya alam merupakan salah satu modal dasar pembangunan daerah. Lahirnya Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999, dan revisinya yaitu Undang-undang No 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah menekankan pentingnya peran Pemerintah Daerah dalam mengatur dan mengurus sendiri rumah tangganya, termasuk di bidang pengelolaan Sumber Daya Alam (SDA).Sebagai kota terbesar kedua di Indonesia dan menjadi pusat dagang dan referensi pengembangan ekonomi Indonesia Timur, Surabaya memiliki tantangan pembangunan yang meliputi jumlah penduduk yang besar dan terus meningkat, luas lahan yang terbatas, dan keragaman masyarakatnya dalam hal pendidikan, ekonomi dan sosial.Sumber daya alam yang dimaksudkan disini meliputi bumi, air, udara dan kekayaan yang terkandung di dalamnya, baik yang sudah, sedang maupun belum terolah. Pengelolaan sumber daya alam itu sendiri terbagi menjadi empat aspek, yaitu eksplorasi (identifikasi potensi SDA), eksploitasi (pemanfaatan potensi SDA), konservasi (menjaga keaslian SDA) dan rehabilitasi (perbaikan SDA). Mengingat bahwa sumber daya alam dapat menurun kuantitas dan kualitasnya, bahkan dapat habis, maka pengelolaan kegiatan ekonomi berbasis sumber daya alam di kota Surabaya perlu dilakukan dengan hati-hati dan mempertimbangkan aspek keberlangsungan lingkungan serta keseimbangan dari empat faktor pengelolaan diatas.Potensi sumber daya alam sangat bervariasi, seperti pertanian, kehutanan, kelautan dan perikanan, peternakan serta perkebunan. Luas lahan sawah adalah 1.178.283 ha, terdiri dari lahan beririgasi seluas 907.274 ha, sawah tadah hujan seluas 243.899 ha, dan sawah lainnya/irigasi lodesa seluas 27.110 ha. Luas lahan palawija, hortikultura dan sayur mayur seluas 4.046.971 ha. Panjang saluran irigasi teknis primer 3.633.093 Km, dan panjang saluran teknis sekunder 3.445.093 Km. Panjang saluran irigasi semi teknis primer adalah 446.848 Km dan panjang saluran semi teknis sekunder 47.151 Km, Panjang saluran irigasi sederhana primer 216.636 Km dan panjang saluran sederhana sekunder 75.749 Km.Dari lahan persawahan yang ada, areal panen rata rata seluas 1,692.729 ha dengan rata rata produktivitas 53,17 Kw/ha, jumlah produksi padi kering giling yang diperoleh sebanyak 900.215 ton/tahun atau beras sebanyak 5.688.51 ton/tahun. Tanaman jagung dengan luas areal produksi mencapai 1.144.349 ha, dapat memproduksi sebanyak 4.240.308 ton. Tanaman kedelai dengan produksi mencapai 257.170 ha, dapat memproduksi sebanyak 343.150 ton .jumlah produksi untuk padi adalah 9.007.265 ton, jagung 439.850 ton, ubi kayu 4.023.614 ton, dan kacang 95.527 ton. Keadaan ini mengalami kenaikan dibandingkan tahun 2004 yaitu pada 9.002.618 ton, jagung 4.134.762 ton, ubi kayu 3.9611.662 ton, kacang hijau 212.325 ton. Sementara ketersediaan pangan beras sebesar 1.745.841 ton, jagung 3.444.480 ton, ubi kayu 2.615,42 ton, ubi jalar 23.009 ton, kacang tanah 160.658 ton, kacang hijau 66.137 ton, daging 83.508 ton, telur 19.841 ton, susu 77.633 ton, dan ikan 6.302 ton. Ketersediaan pangan di Jawa Timur merupakan keberhasilan teknologi pertanian, perluasan lahan panen meningkatkan intensifikasi petani.Provinsi jawa Timur juga merupakan yang berpotensi untuk pengembangan buah-buahan dan memberikan kontribusi nasional sebesar 20%. Jenis buah buahan yang mempunyai nilai ekonomi tinggi dan jenis produksi buah buahan adalah mangga (Kabupaten Situbondo, Probolinggo, Pacitan dan Gresik), pisang (Kabupaten Lumajang, Magetan, dan Banyuwangi) dan jeruk (Kabuparen Pasuruan, Ponorogo, Madiun, Mojokerto, Pacitan, Magetan, dan Jombang).Luas kawasan hutan sekitar 1.357.206,36 ha atau 28% dari luas dararan Provinsi Jawa Timur, terdiri atas beberapa jenis hutan. Hutan hutan yang ada menurut jenisnya antara lain hutan produksi seluas 811.452,70 ha (59,79%), hutan lindung seluas 312.636,50 ha (23,04%), hutan konservasi seluas 233.117,16 ha (17,18%). Hasil produksi yang didapat dari hutan non HPH antara lain kayu bulat sebanyak 265.844 m; kayu gergagian 1.237 m; kayu olahan jati yang terdiri dari veneer sayat (3.079.321 m); TOP (7.656 m); dan penempelan veneer (444.790 m).Kegiatan perikanan dapat dibedakan atas sektor perikanan laut dan perikanan darat. Pada sektor perikanan laut, jumlah kapal penangkap ikan yang beroperasi sebanyak 53.889 unit dengan jumlah rumah tangga perikanan sebanyak 91.979 kepala keluarga, jumlah tempat pelelangan ikan sebanyak 45 buah. Jumlah produksi ikan yang dihasilkan setiap tahunnya berkisar 334.162,50 ton.Sementara itu, kegiatan perikanan pada sektor perikanan darat dibagi atas beberapa jenis, yaitu:1.Tambak, dengan luas areal 54.812,42 ha dapat memproduksi sebanyak 81,228,10ton setiap tahunnya;2.Kolam, dengan luas areal 1.980,65 ha dapat memproduksi sebanyak 31.025,60 tonsetiap tahunnya;3. Keranmba, dengan jumlah sebanyak 23,7 unit dapat memproduksi sebanyak 2.797,70 ton setiap tahunnya;4. Mina padi, dengan luas areal 498.95 ha dapat memproduksi sebanyak 175,03 ton setiap tahunnya;5. Sawah tambak, dengan luas areal 33.577,36 ha dapat memproduksi sebanyak 51.103,40 ton setiap tahunnya.Sektor peternakan dibagi dalam dua jenis yaitu sektor peternakan produksi utama ternak dan sektor peternakan produksi untama unggas. Jenis-jenis peternakan yang ada pada sektor dengan produksi utama ternak anatara lain peternakan sapi potong dengan populasi 2.524.476 ekor setiap tahunnya dapat memotong sebanyak 336.595 ekor; peternakan sapi perah dengan populasi 134.043 ekor, setiap tahunya dapat menghasilkan susu sebanyak 239.908 liter. Peternakan kambing dengan populasi 2.400.750 ekor, dapat memproduksi daging sebanyak 7.772 ton per tahun; peternakan domba demgam populasi 1.407.116 ekor, dapat memproduksi daging sebanyak 4.334 ton per tahun; dan peternakan babi dengan populasi 35.958 ekor, dapat memproduksi daging sebanyak 398 ton per tahun.Sektor peternakan dengan produksi utama unggas adalah peternakan ayam buras dengan jumlah populasi 39.673.982 ekor dapat memproduksi 13.734 ton per tahun; peternakan ayam petelur dengan jumlah populasi sebanyak 30.051.763 ekor dapat memproduksi telur sebanyak 139.786 ton per tahun; peternakan ayam pedaging dengan jumlah populasi 29.377.200 ekor dapat memproduksi daging sebanyak 71.301.200 ton per tahun; dan peternakan itik dengan jumlah populasi sebanyak 2.425.129 ekor dapat memproduksi telur sebanyak 8.512 ton per tahun.Luas seluruh perkebunan di Provinsi Jawa Timur seluas 952.933 ha dengan jumlah total seluruh produksi perkebunan sebanyak 1.658.528,71 ton per tahun. Jenis-jenis perkebunan yang ada antara lain adalah: perkebunan teh dengan luas areal 2.711 ha dapat memproduksi sebanyak 16.695,46 ton per tahun; perkebunan tembakau dengan luas areal 109.918 ha dapat memproduksi sebanyak 77.421 ton per tahun; perkebunan kakao dengan luas areal 35.328 ha dapat memproduksi sebanyak 19.880,81 ton per tahun; perkebunan vanili dengan areal 535 ha dapat memproduksi sebanyak 15,50 ton per tahun; perkebunan tebu dengan luas areal 169.317 ha dapat memproduksi sebanyak 1.048.734,83 ton per tahun; perkebuanan jambu mete dengan luas areal 52.995 ha dapat memproduksi sebanyak 12.213 ton per tahun; dan perkebunan kelapa dengan luas areal 285.180 ha dapat memproduksi sebanyak 265.452,56 ton per tahun.Salah satu potensi sumber daya alam yang dimiliki adalah sektor pertambangan. Dengan luas area pertambangan mencapai 10.992,86 ha, jumlah produksi yang dihasilkan adalah sebanyak 29.458.718,76 ton per tahum. Jenis produksi yang dihasilkan dari sektor pertambangan antar lain: batu gunung/anderit dengan produksi sebanyak 55.255,00 ton per tahun, pasir degnan produksi sebanyak 2.003.432,92 ton per tahun; batu kapur denganproduksi sebanyak 16.311.268,00 ton per tahun; Felspart dengan produksi sebanyak 198.094,18 ton per tahun; tanah liat dengan produksi sebanyak 1.868.683,00 ton per tahun; dolomit dengan produksi sebanyak 456.681,52 ton per tahun; marmer dengan produksi sebanyak 1.177.864,00 ton per tahun; pasir kwarsa dengan produksi sebanyak 62.973,40 ton per tahun; bantonit dengan produksi sebanyak 16.600,00 ton per tahun; tanah urug dengan produksi sebanyak 74.141,00 ton per tahun; trass dengan produksi sebanyak 80.225,10 ton per tahun; pasir/krikil batu (sirtu) dengan produksi sebanyak 7.075.176,87 ton.a.PerikananPotensi perikanan darat maupun laut didukung oleh kegiatan intensifikasi pada lahan yang tersedia. Namun budidaya perikanan air tawar atau tambak dengan komoditas ikan bandeng, usaha penangkapan ikan lemuru, bawal, tongkol, kakap putih dan kakap merah, budidaya udang dan kepiting, termasuk pemanfaatan Zone Ekonomi Ekslusif (ZEE) belum dikembangkan secara optimal. Berdasarkan data tahun 1997, produksi perikanan laut di Jawa Timur mencapai 251.336 ton, yang meliputi berbagai jenis ikan yang disebutkan di atas. Sedangkan produksi ikan darat yang meliputi ikan tambak, kolam, perairan umum, sawah, keramba dan sebagainya mencapai 379.409 ton. Nilai produksi tahun 1997 adalah: perikanan laut Rp 389.001.000.000 dan perikanan darat Rp 859.760.000.000.b.PeternakanPotensi peternakan di Jawa Timur tahun 1997 dapat digambarkan sebagai berikut: hasil ternak utama meliputi kuda 30.747 ekor; sapi potong 3.382.670 ekor; sapi perah 118.121 ekor; kerbau 153.900 ekor; kambing 2.618.502 ekor; domba 1.496.276 ekor; babi 54.610 ekor; ayam kampung 37.097.943 ekor; ayam petelur 1.011.984 ekor; ayam broiler 156.304.232 ekor; dan itik 2.986.161 ekor. Dibandingkan hasil ternak di Jawa Timur tahun sebelumnya (1996); hasil ternak tahun 1997 mengalami kenaikan signifikan, terutama kuda, sapi, sapi perah, domba, dan ayam potong.Ternak yang dipotong tahun 1997 adalah sebagai berikut: sapi 440.040 ekor; kerbau 1.726 ekor; kambing 580.179 ekor; domba 186.888 ekor; babi 23.548 ekor. Rumah pemotongan hewan di Jatim berjumlah 147 buah, di mana yang dimiliki oleh swasta 1 buah dan pemerintah 146 buah.c.KehutananDi bidang kehutanan, daerah Jawa Timur memiliki areal tanaman jati dan berbagai jenis tanaman hutan lainnya. Tetapi semua itu juga belum dimanfaatkan dan dikembangkan secara optimal. Luas tebangan hutan di Jatim tahun 1996 adalah 46.716 hektar dan tahun 1997 mencapai 57.709 hektar. Sedangkan hasil produksi hutan di Jawa Timur tahun 1997 adalah sebagai berikut: kayu jati 370.588 m3; kayu rimba 463.823 m3; kayu bakar jati 29.007 m3; dan kayu rimba 106.619 m3.Hasil hutan non kayu tahun 1997 adalah sebagai berikut: getah pinus 38.849 ton; daun kayu putih 10.027 ton; kokon 54.014 kg; kopi 1.019 ton; minyak kayu putih 94.612 liter; gondorukem 26.123 ton; terpentin 5.387 ton; benang sutra 5.836 kg. Meskipun data tersebut agak usang, ia menggambarkan kondisi kehutanan di Jawa Timur sebelum Indonesia dilanda krisis moneter yang berlanjut ke krisis ekonomi dan politik yang berlarut-larut hingga sekarang.Selama tiga tahun terakhir, sering terjadi kasus penjarahan hasil hutan oleh massa yang jumlahnya sampai ribuan orang. Persoalan yang berkaitan dengan kesejahteraan masyarakat dan keadilan sosial yang selama lebih dari 30 tahun terabaikan, sekarang ini sering kali ikut mewarnai atau memicu munculnya kekerasan di berbagai daerah, termasuk di Jatim. Pembangunan yang lebih menekankan partsisipasi masyarakat luas mungkin perlu terus digemakand.PertambanganPotensi hasil tambang dan bahan galian lain di Jawa Timur cukup menjanjikan. Daerah ini memiliki beberapa tambang dan galian golongan C, seperti deposit minyak dan gas bumi di lepas pantai utara Gresik, Madura dan Tuban. Sedangkan batu bara, koalin, marmer, timah hitam terdapat di daerah pegunungan Jawa Timur bagian selatan seperti Pacitan, Tulungagung, dan Ponorogo. Begitu pula dengan hasil mangan, air raksa, tembaga, emas, perak, belerang dan yodium banyak terdapat di Malang, Trenggalek, Jember, Pacitan, Banyuwangi, Pasuruan, Mojokerto dan Jombang.e.Pertanian dan PerkebunanPotensi sumber daya pertanian di Jawa Timur tersebar di seluruh wilayah Timur pulau Jawa ini. Komoditas utama pertanian yang potensial antara lain padi, jagung, kedelai, buah-buahan dan sayur-sayuran. Luas panen padi sawah dan ladang di Jawa Timur tahun 1997 adalah 1.606.278 ha dengan hasil produksi 8.846.406 ton; luas panen Jagung 1.102.519 ha, hasil produksinya 3.126.669 ton; luas panen ubi kayu 264.297 ha, hasil produksinya 3.0929.540 ton; luas panen ubi jalar 19.763 ha, hasil produksinya 214.667 ton; luas panen kedelai 414.295 ha, hasil produksinya 513.052 ton; luas panen kacang tanah 146.377 ha, hasil produksinya 160.028 ton; luas panen kacang hijau 79.344 ha, hasil produksinya 73.090 ton; dan luas panen sorgum 2.819 ha, hasil produksinya 6.979 ton.

2.2Kondisi Geografis

Provinsi Jawa Timur berbatasan dengan Laut Jawa di utara, Selat Bali di timur, Samudera Hindia di selatan, serta Provinsi Jawa Tengah di barat. Panjang bentangan barat-timur sekitar 400 km. Lebar bentangan utara-selatan di bagian barat sekitar 200 km, namun di bagian timur lebih sempit hingga sekitar 60 km. Madura adalah pulau terbesar di Jawa Timur, dipisahkan dengan daratan Jawa oleh Selat Madura. Pulau Bawean berada sekitar 150 km sebelah utara Jawa. Di sebelah timur Madura terdapat gugusan pulau-pulau, yang paling timur adalah Kepulauan Kangean dan yang paling utara adalah Kepulauan Masalembu. Di bagian selatan terdapat dua pulau kecil yakni Nusa Barung dan Pulau Sempu.Secara fisiografis, wilayah Provinsi Jawa Timur dapat dikelompokkan dalam tiga zona: zona selatan (plato), zona tengah (gunung berapi), dan zona utara (lipatan). Dataran rendah dan dataran tinggi pada bagian tengah (dari Ngawi, Blitar, Malang, hingga Bondowoso) memiliki tanah yang cukup subur. Pada bagian utara (dari Bojonegoro, Tuban, Gresik, hingga Pulau Madura) terdapat Pegunungan Kapur Utara dan Pegunungan Kendeng yang relatif tandus.Pada bagian tengah terbentang rangkaian pegunungan berapi: Di perbatasan dengan Jawa Tengah terdapat Gunung Lawu (3.265 meter). Di sebelah Tenggara Madiun tedapat Gunung Wilis (2.169 meter) dan Gunung Liman (2.563 meter). Pada koridor tengah terdapat kelompok Anjasmoro dengan puncak-puncaknya Gunung Arjuno (3.239 meter), Gunung Welirang (3.156 meter), Gunung Anjasmoro (2.277 meter), Gunung Wayang (2.198 meter), Gunung Kawi (2.681 meter), dan Gunung Kelud (1.731 meter); pegunungan tersebut terletak di sebagian Kabupaten Kediri, Kabupaten Blitar, Kabupaten Malang, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Mojokerto, dan Kabupaten Jombang. Kelompok Tengger memiliki puncak Gunung Bromo (2.192 meter) dan Gunung Semeru (3.676 meter). Semeru, dengan puncaknya yang disebut Mahameru adalah gunung tertinggi di Pulau Jawa. Di daerah Tapal Kuda terdapat dua kelompok pegunungan: Pegunungan Iyang dengan puncaknya Gunung Argopuro (3.088 meter) dan Pegunungan Ijen dengan puncaknya Gunung Raung (3.332 meter).Pada bagian selatan terdapat rangkaian perbukitan, yakni dari pesisir pantai selatan Pacitan, Trenggalek, Tulungagung, Blitar, hingga Malang. Pegunungan Kapur Selatan merupakan kelanjutan dari rangkaian Pegunungan Sewu di Yogyakarta.a.HidrografiDua sungai terpenting di Jawa Timur adalah Sungai Brantas (290 km) dan Bengawan Solo. Sungai Brantas memiiki mata air di daerah Malang. Sesampai di Mojokerto, Sungai Brantas pecah menjadi dua: Kali Mas dan Kali Porong; keduanya bermuara di Selat Madura. Bengawan Solo berasal dari Jawa Tengah, akhirnya bermuara di Gresik. Kedua sungai tersebut dikelola oleh PT Jasa Tirta.Di lereng Gunung Lawu di dekat perbatasan dengan Jawa Tengah terdapat Telaga Sarangan, sebuah danau alami. Bendungan utama di Jawa Timur antara lain Bendungan Sutami dan Bendungan Selorejo, yang digunakan untuk irigasi, pemeliharaan ikan, dan pariwisata.b.IklimJawa Timur memiliki iklim tropis basah. Dibandingkan dengan wilayah Pulau Jawa bagian barat, Jawa Timur pada umumnya memiliki curah hujan yang lebih sedikit. Curah hujan rata-rata 1.900 mm per tahun, dengan musim hujan selama 100 hari. Suhu rata-rata berkisar antara 21-34 C. Suhu di daerah pegunungan lebih rendah, dan bahkan di daerah Ranu Pani (lereng Gunung Semeru), suhu bisa mencapai minus 4 C,yang menyebabkan turunnya salju lembut.c.Pembagian administratifSecara administratif, Jawa Timur terdiri atas 29 kabupaten dan 9 kota, menjadikan Jawa Timur sebagai provinsi yang memiliki jumlah kabupaten/kota terbanyak di Indonesia.29 Kabupaten :Pacitan, Ponorogo, Trenggalek, Tulungagung, Blitar, Kediri, Malang, Lumajang, Jember, Banyuwangi, Bondowoso, Situbondo, Probolinggo, Pasuruan, Sidoarjo, Mojokerto, Jombang, Nganjuk, Madiun, Magetan, Ngawi, Bojonegoro, Tuban, Lamongan, Gresik, Bangkalan, Sampang, Pamekasan dan Sumenep.9 Kota :Surabaya, Madiun, Kediri, Blitar, Malang, Batu, Pasuruan, Probolinggo dan Mojokerto.Guna memantapkan dan meningkatkan koordinasi pelaksanaan Pemerintahan dan Pembangunan di seluruh wilayah Jawa timur serta dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, dibentuk Badan Koordinasi Wilayah Pemerintahan dan Pembangunan Jawa Timur yang selanjutnya disingkat BAKORWIL.a. BAKORWIL-Iberkududukan di Kota Madiun, dengan Wilayah Kerja meliputi :Kota Madiun; Kabupaten Madiun; Kabupaten Magetan; Kabupaten Ngawi; Kabupaten Ponorogo,Kabupaten Trenggalek; Kabupaten Tulungagung; Kabupaten Pacitan; Kabupaten Blitar; Kota Blitar dan Kabupaten Nganjuk.b. BAKORWIL-IIberkududukan di Kabupaten Bojonegoro, dengan wilayah kerja meliputiKabupaten Bojonegoro; Kabupaten Lamongan; Kabupaten Tuban; Kabupaten Jombang; Kabupaten Mojokerto; Kota Mojokerto; Kabupaten Kediri dan Kota Kediri.c. BAKORWIL-IIIberkududukan di Kota Malang, dengan wilayah kerja meliputi :Kota Malang; Kabupaten Malang; Kota Batu; Kabupaten Pasuruan; Kota Pasuruan; Kabupaten Probolinggo; Kota Probolinggo; Kabupaten Lumajang; Kabupaten Jember; Kabupaten Banyuwangi; Kabupaten Situbondo dan Kabupaten Bondowoso.d. BAKORWIL-IVberkedudukan diKabupaten Pamekasan, dengan wilayah kerja meliputiKabupaten Pamekasan; Kabupaten Bangkalan; Kabupaten Sampang; Kabupaten Sumenep; Kota Surabaya; Kabupaten Gresik dan Kabupaten Sidoarjo.

d.PendudukJumlah penduduk Jawa Timur pada tahun 2010 adalah 37.476.011 orang yang terdiri atas 18.488.290 laki-laki dan 18.987.721 perempuan. Dibanding provinsi lainnya, Jawa Timur menduduki posisi ke dua terbesar setelah Jawa Barat Kabupaten dengan jumlah penduduk terbanyak di provinsi Jawa Timur adalah Kabupaten Malang, sedang kota dengan jumlah penduduk terbanyak adalah Kota Surabaya. Laju pertumbuhan penduduk adalah 0,59% per tahun (2004).e.Suku bangsaMayoritas penduduk Jawa Timur adalah Suku Jawa, namun demikian, etnisitas di Jawa Timur lebih heterogen. Suku Jawa menyebar hampir di seluruh wilayah Jawa Timur daratan. Suku Madura mendiami di Pulau Madura dan daerah Tapal Kuda (Jawa Timur bagian timur), terutama di daerah pesisir utara dan selatan. Di sejumlah kawasan Tapal Kuda, Suku Madura bahkan merupakan mayoritas. Hampir di seluruh kota di Jawa Timur terdapat minoritas Suku Madura, umumnya mereka bekerja di sektor informal.Suku Tengger, konon adalah keturunan pelarian Kerajaan Majapahit, tersebar di Pegunungan Tengger dan sekitarnya. Suku Osing tinggal di sebagian wilayah Kabupaten Banyuwangi. Orang Samin tinggal di sebagian pedalaman Kabupaten Bojonegoro.Selain penduduk asli, Jawa Timur juga merupakan tempat tinggal bagi para pendatang. Orang Tionghoa adalah minoritas yang cukup signifikan dan mayoritas di beberapa tempat, diikuti dengan Arab; mereka umumnya tinggal di daerah perkotaan. Suku Bali juga tinggal di sejumlah desa di Kabupaten Banyuwangi. Dewasa ini banyak ekspatriat tinggal di Jawa Timur, terutama di Surabaya dan sejumlah kawasan industri lainnya

2.3 Potensi Sumber Daya Alam yang sudah dieksploitasi maupun yang belum diekspolitasiAlam pada dasarnya mempunyai sifat yang beraneka ragam, namun serasi dan seimbang. Oleh karena itu, perlindungan dan pengawetan alam harus terus dilakukan untuk mempertahankan keserasian dan keseimbangan itu.Semua kekayaan bumi, baik biotik maupun abiotik, yang dapat dimanfaatkan untuk kesejahteraan manusia merupakan sumber daya alam. Tumbuhan, hewan, manusia, dan mikroba merupakan sumber daya alam hayati, sedangkan faktor abiotik lainnya merupakan sumber daya alam nonhayati. Pemanfaatan sumber daya alam harus diikuti oleh pemeliharaan dan pelestarian karena sumber daya alam bersifat terbatas.Sumber daya alam ialah semua kekayaan bumi, baik biotik maupun abiotik yang dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan manusia dan kesejahteraan manusia, misalnya: tumbuhan, hewan, udara, air, tanah, bahan tambang, angin, cahaya matahari, dan mikroba (jasad renik).2.3.1 yang sudah diekspolitasiSumber daya tambang1.Emas logam mulia di janglot, dawuhan, tegalrejo, batu ulu.2.Biji Besi3.Seng4.Titan di Pantai Selat Kediri5.Pospat di pacitan6.Dolomit di tuban, gresik, Madura7.Garam Batu di Madura8.Batu Pualam9.Belerang

2.3.2 Yang belum dieksploitasia.Pertmabangan pasir besi di lumajangb.lautan dan perikanan di garis pantai wilayah madurac.pariwisata, keindahan dan keelokan pantai yang membujur di wilayah ujung timur sampaiutara di kec. Dungkek, Sumenep Sampangd.pantai Lombang kec. Batang-Batang Sumenep merupakan salah satu pantai terelok dengan jajaran cemara udang..e.air terjun yang jatuh di bibir pantai kab. Sampang.