10 bab viii potensi dan mitigasi bencana alam

22
PERSPEKTIF EI Potensi I Mitigasi tsencana di Laut POTENSI BENCANA DI LAUT ANORAMA laut Indonesia yang sangat indah, namun bumi khatulistiwa ini ternyata menyimpan potensi bencana alam yang sangat besar. Wilayah nusantara dihimpit lempengan, serta dikelilingi Ring of Fire, ratusan gunung berapi. Melihat ke- suburan dan ketentraman ibu pertiwi, sulit rasanya menerima ke- nyataan bahwa wilayah yang kaya sumber daya alam ini, bak " surga dunia di atas tungku neraka". Ledakan gunung berapi, gempa bumi dan tsunami mengancam. Topografi dan struktur geologi Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara, Maluku Utara, Papua hingga Sulawesi Utara memperlihatkan bukti keberadaan lempeng bumi dan patahan serta 154 gunung berapi aktif. Ballkary Jakarta yang dinilai wilayah aman pernah dilanda empat kali gempa bumi besar pada periode tiga abad terakhir. Peta rawan gempa menunjukkan dua per tiga wilayah Indonesia merupakan area sumber Bempa dan atau rawan dampak gempa. Hanya sebagian area yang relatif aman, meliputi wilayah pantai ti- mur Sumatera (Riau, sebagianlambi, Sumatera Selatan), Laut China Selatan, Kalimantan dan bagian utara Laut Jawa, serta perairafi Laut gPeBpehdf Menuiu Ma5a Oepan Maritim lndon6ie I 381

Upload: azlan-abdurrahman

Post on 07-Jan-2017

272 views

Category:

Education


15 download

TRANSCRIPT

Page 1: 10 bab viii potensi dan mitigasi bencana alam

PERSPEKTIF EI

Potensi I Mitigasitsencana di Laut

POTENSI BENCANA DI LAUT

ANORAMA laut Indonesia yang sangat indah, namun bumikhatulistiwa ini ternyata menyimpan potensi bencana alam

yang sangat besar. Wilayah nusantara dihimpit lempengan,

serta dikelilingi Ring of Fire, ratusan gunung berapi. Melihat ke-

suburan dan ketentraman ibu pertiwi, sulit rasanya menerima ke-

nyataan bahwa wilayah yang kaya sumber daya alam ini, bak " surgadunia di atas tungku neraka". Ledakan gunung berapi, gempa bumidan tsunami mengancam.

Topografi dan struktur geologi Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara,

Maluku Utara, Papua hingga Sulawesi Utara memperlihatkan buktikeberadaan lempeng bumi dan patahan serta 154 gunung berapi

aktif. Ballkary Jakarta yang dinilai wilayah aman pernah dilandaempat kali gempa bumi besar pada periode tiga abad terakhir.

Peta rawan gempa menunjukkan dua per tiga wilayah Indonesiamerupakan area sumber Bempa dan atau rawan dampak gempa.

Hanya sebagian area yang relatif aman, meliputi wilayah pantai ti-mur Sumatera (Riau, sebagianlambi, Sumatera Selatan), Laut ChinaSelatan, Kalimantan dan bagian utara Laut Jawa, serta perairafi Laut

gPeBpehdf Menuiu Ma5a Oepan Maritim lndon6ie I 381

Page 2: 10 bab viii potensi dan mitigasi bencana alam

POTENSI BENCANA DI LAUT

Arafuru selatan Papua. Terletak di jalur "ring of hre" ,Indonesia jugamenjadi negara yang memiliki jumlah gunung berapi terbanyak didunia. Tercatat 130 gunung berapi mengitari wilayah Nusantara,atau 10 persen dari jumlah gunung berapi di dunia. Dari jumlahtersebut, 17 di antaranya masih aktif.

Jalur "Ring of Fire' sendiri adalah rangkaian lempeng atau pa-tahan besar yang menjadi ancaman potensial gempa. Posisinya

mengepung perairan hrdonesia mulai dari LautAndaman menjalardari atas pesisir Sumatera hingga timur. Lempeng Semangka disepanjang daratan pantai barat Sumatera dan berakhir di Selat

Sunda, bersambung dengan rangkaian puluhan gunung berapiaktif di Jawa-Bali-Lombok-Sumbawa-Flores hingga Pulau Alor.

Di Pulau |awa juga diketahrri ada beberapa patahan lokal yangpernah menjadi sumber gempa daratan, seperti lempeng Lembang,dan lempeng di sekitar Gunturg Gede. Hal ini menyebabkan gempabumi besar di Jakarta pada'1.699,1780 dan 1852.

Patahan darj Zone Subduksi Euroasia-Austronesia (Maintrust) men-jalar dari Laut Andaman menyusuri perairan Barat Sumatera - Jawa- Nusa Tenggara - Laut Arafuru - Laut Seram -Sulawesi Utara -Sulawesi Tengah dan Sulawesi Tenggara.

Pertemuan Lempeng EuraAsia-Lempeng Australia dan LempengPhilipina-Lempeng Pasifik pergerakannya bagai sebuah bomwakfu. Potensi paling rawan pertemuan dari tiga "jalur ap7", yaitapatahan dari Samudra Indonesia, patahan dari Pasifik Selatan yangberbelok ke Laut Pasifik menuju Jepang dan patahan dari China-Taiwan-Philipina di wilayah itu. Artinya, wilayah Timur Laut[rdonesia (Papua Maluku Utara dan Sulawesi Utara) adalah tempatpertemuan tiga Lempeng Mayor (Eurasian Plate, Australian Plate dan

Pacific Plate), serta satu Lempeng Minor (Philippine Plate).

382 | f fcrpetmucnuio Ma$ ocp.n Medtim |rdoci.

Page 3: 10 bab viii potensi dan mitigasi bencana alam

POTENSI BENCANA DI LAUT

Gempa danTsunami

Gempa vulkanik disebabkan letusan gunung berapi, baik yangberada di daratan maupun di bawah permukaan laut. Sumbergempa vulkanik mudah diketahui berdasarkan peta gunungberapi,daerah yang terguncang dan efek kerusakan yang ditimbulkan.

Gempa yang paling sering terjadi justru tektonik. Gempa ini bisaterjadi hingga puluhan ribu kali dan lebih kuat dari gempa vulkanik.Gempa tektonik disebabkan pergeseran lempeng tektonik (tectonic

plate) pada kerak (crust) bumi, khususnya pergerakan sepanjangretakan-retakan (faults) dan patahan (cracks) lempeng tektonik.

Ring of Fire map teori pergeseran lempeng tektonik atau hanyutanbenua (continental drifi) atatt penyebaran dasar laut (sea-floor spreading)

merupakan teori geofisika paling modem tentang perilaku kerakbumi yang mampu menjelaskan secara rinci sebab gempa tektonik.

9 PerspehtifMenuiu Masa Oepan Maridm lndonesla | 383

Page 4: 10 bab viii potensi dan mitigasi bencana alam

POTENSI BENCANA DI LAUT

Teori ini mendasarkan pada kenyataanbahwa kerakbumi merupakansekumpulan lempengan padat dan berat yang mengambang di ataslapisan bumi caiq, dan lunak seperti lumpur beku.

Formasi bebatuan dan karang pada kerak bumi dibentuk dari dasarkerak danberlangsung terus menerus sebagai efek pelepasan panasinti bumi cair yang mendidih melalui selimut (mantel) bumi. Saatformasi baru dibentuk, terjacli desakan yang menggeser lempengan,sehingga terjadi keretakan dan benturan antar patahan lempeng.

Melihat kenyataan tersebut ti<lak ada jaminan bagi wilayah hrdonesiabebas gempa mengingat semlra lempeng di bumi saling berkaitan dansaling mempengaruhi. Hal ini merrjelaskan kenapa gempa besar salingberiringan dalam 3 tahun terakhir di wilayahAsia dan Pasifik. Gempabesar di Aceh, Yogyakart4 Pekistan, Mentawai, Taiwan, China Haiti,Selendia Baru dan yang terbarun Jepan& yang menyebabkan tsunamiadalah bukti nyata keganasan alam.

Sebagai gambaran dari dahsyatnya bencana laut di Indonesiaadalah sejarah ledakan Gunung Krakatau. Menurut para penelitidi University of North Dakota, Amerika Serikat, ledakan Krakataubersama ledakan Tambora (1815) mencatatkan nilai Volcanic

Explosioity lndex (YEI) terbesar dalam sejarah modern. The GuinessBook of Records mencatat ledakan Krakatau sebagai ledakan vangpaling hebat yang terekam dalam sejarah. Ledakan Krakatau telahmelemparkan batu-batu apung dan abu vulkanik dengan volurne18 kilometer kubik. Semburan debu vulkanisnya mencapai 80 km.Benda-benda keras yang berhamburan ke udara itu jatuh di dataranpulau Jawa dan Sumatera bahkan sampai ke Sri Lanka, Indi4Pakistan, Australia dan Selandia Baru.

Letusan itu menghancurkan Gunung Danan, Gunung Perbuwatan,serta sebagian Gunung Rakat+ di mana setengah kerucutnya

384 | e A"rpnUfUenulu Maea D€Dan Martilh tndonGia

Page 5: 10 bab viii potensi dan mitigasi bencana alam

POTEN5I BENCANA DI LAUT

hilang, membuat cekungan selebar 7 km dan sedalam 250 meter.Gelombang tsunami setinggi 40 meter menghancurkan desa-desa

dan apa saja yang berada di pesisir pantai. Tsunami ini timbulbukan hanya karena letusan tetapi juga longsoran bawah laut.

Tercatat jumlah korban yang tewas mencapai36.417 orang berasal dari295 kampung rnulai dari Merak (Serang) hingga Cilamaya di Karawangpantai barat Banten hingga Tanjung Layar di Pulau Panaitan, UjungKulon serta Sumatera bagian selatan. Di Ujung kulory air bah masuksampai 15 km ke arah barat. Keesokan harinya sampai beberapa harikernudiari, penduduk fakarta dan Lampung pedalaman tidak lagimelihat matahari. Gelombang Tsunarni yang ditimhrlkan bahkanmerambat hingga ke pantai Hawaii, pantai barat Amerika Tengah danSemenanjung Arab yang jauhny a 7 ribu kilometer.

Tragedi terdahsyat yang paling banyak memakan korban jiwa dalamsejarah bencana alam di krdonesia dan dunia adalah tsunami di Aceh.Peristiwa itu terjadi pada26 f)esember 2ffi4. Nr pasang diawali gempabesar pukul 7:58:.53 \MB. Kejadian berawal dari gempa tektonik yangbeqprrsat di bujur 3.316' N 95.854" E koordinat 3.316' N 95.854o E kuranglebih 160 km sebelah barat Acetu di kedalam 10 kilometer bawah laut.Gempa berkekuatan 9,3 menurut skala ridrter itu merupakan gempa

bumi terdahsyat dalam kurunwaktu40tahun terakhiryangAcelr, Sumatera Utara, Pantai Barat Semenanjung Malaysia Thailan4Pantai Timur hrdia, Sri Lanka bahkan sampai Pantai Timur Afrika.

Gempa yang mengakibatkan tsunami setinggi 9 meter tersebutmenyebabkan sekitar 230.000 orang tewas di delapan negara.Bencana ini merupakan kematian terbesar sepanjang sejarah.Indonesia, Sri Lanka, Indi+ dan Thailand merupakan negara dengan

iumlah korban terbesar. Wilayah Lrdonesia secara geografis terletakpada pertemuan empat lempeng tektonik, yaitu lempeng BenuaAsia, Benua Australia, Samudera Hindia dan Samudera Pasifik,

9 lr€r5p.hif M.nulu M.e O.9.n M.diln ldon6l. | 385

Page 6: 10 bab viii potensi dan mitigasi bencana alam

POTENSI BENCANA DI LAUT

di bagian selatan dan timrrr terdapat sabuk vulkanik (aolcantc

arc) yang memanjang dari Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara dan

Sulawesi. Kondisi ini memiliki potensi tinggi terhadap bencana,lseperti letusan gunung berapi, gemPa bumi, tsunami, banjir, dan

,tanah longsor.

hrdonesia yang merupakan bagian dari rangkaian Cincin Api Pasifik

atau LingkaranApi Pasifik merupakan daerah yang sering mengalami

gempa bumi dan. letusan gunung. Cakupan wilayah cincin api inisepanjang 40.000 km deng'an bentuk seperti tapal kuda. Tak heran, 81

persen gempa bumi terbesar terjadi di sepanjang wilayah ini. Daerah

Bempa berikutrya (}{ persen dari seluruh gemPa dan'17 persen dari

gempa terbesar) adalah sabuk Alpide yang membentang dari IawaSumatera, Himalaya Mediterania hingga Atlantika

Gempa yang disebabkan patahan lapisan tanah dan letusan

gunung merupakan rangkaian cerita dari kondisi alam nusantara,.

Terbentuknya patahan "ber;ar" di Sumatera misalnya, bermulajutaan tahun lampau saat Lempeng (Samudra) Hindia-Australiamenabrak secara menyerong bagian barat Sumatera yang menjadi

bagian dari Lempeng (Benua) Eurasia.

Tabrakan menyerong ini memicu munculnya dua komponen gaya.

Komponen pertama bersifat tegak lurus, menyeret ujung Lempeng

Hindia masuk ke bawah Lempeng Sumatera. Batas kedua lempeng

ini sampai kedalaman 40 kilometer umumnya mempunyai sifat

regas, dan di beberapa tempat terekat kuat. Suatu saaf tekanan

yang terhimpun tak sangguP lagi ditahan sehingga menghasilkan

gempa bumi yang berpusat di sekitar zona penunjamatt atau zona

subduksi. Setelah itu, bidang kontak akan merekat lagi sampai

suatu saat kembali terjadi gemPa bumi besar. Gempa di zona inilah

yang kerap memieu terjadinya tsunami, sebagaimana terjadi diAceh pada 26 Desember 2004.

386 | gPeEpehtif Menu,u Masa Depan Mafiim ln&nesia

Page 7: 10 bab viii potensi dan mitigasi bencana alam

POTENSI BENCANA DI LAUT

Adapun komponen kedua berupa gaya horizontal yang sejajar arahpalung menyeret bag:an barat pulau ini ke arah barat laut. Gaya inilahyang menciptakan retakan memanjang sejajar batas lemperrg, ytrtgkemudian dikenal sebagai Patahan Besar Sumatera. Geolog Katilidalam The Great Sumateran Fault (1967) menyebutkan, retakan initerbentuk pada periode Miosen'tengah atau sekitar 13 juta tahun Qlu.

Lempeng Bumi di bagian barat Patahan Sumatera ini senantiasabergerak ke arah barat laut dengan kecepatan 10 milimeter per tahunsampai 30 mm per tahun. Sebagaimana di zona subduksi, bidangPatahan Sumatera sampai pada kedalaman 10-20 km terkunci eratsehingga terjadi ukr*rluritekanan.

Suatu saat tekanan yang terkumpul semakin besar sehingga bidangkontak di zona patahan tidak kuat lagi menahan sehingga pecah.

Batuan di kanan-kirinya melenting dengan kuat sehingga terjadigempa bumi besar. Setelah gempa, bidang patahan akan kembalimerekat dan terkunci lagi, hingga mengumpulkan tekanan elastiksampai suatu hari nanti Lrj'hdi kembali g"-p, bumi besar.

Pusat gempa di Patahan Sumatera pada umumnva dangkal dandekat dengan permukiman. Dampak energi yang dilepas dirasakansangat keras dan biasanya sangat merusak. Apalagi gempa bumi dizona patahan selalu disertai gerakan horizontal yang menyebabkanretaknya tanahyang akanmerobohkanbangunan di atas permukaan.Topografi di sepanjangzor.a patahan yang.dikepung Bukit Barisanjugabisa memicu tanah longsor. Adapun lapisan tanah yang dilapisiabu Vulkanik semakin memperkuat efek guncangan gempa.

Beberapa tempat di Patahan Besar Sumatera merupakan zona lemahyang ditembus magrna dati"ilalarn bumi. Cetaran gempa bumi bisamenyebabkan air liermukaan bersentuhan dengan magma. Karenaitu,. pada saat gempa bumi, kerap terj adi letupan u ap (letup an ft e atik)

9 Persp€hrlfM€nuiu Mas Deptn Mtdtlm lndo.6i. I 387

Page 8: 10 bab viii potensi dan mitigasi bencana alam

POTENSI BENCANA DI LAUT

yang dapat diikuti munculnya gas beracuni sebagaimana terjadi diSuo[ Lampung, pada 1933.

Pakar Gempa LIP!, Danny Hilman mengemukakaru melihat kondisiwi$yah Indonesia yang rawan gempa hingga kini belum ada

teknologi yang bisa memperkirakan gernpa. Sehingga, masyarakattidak perlu khawatir terhadap isu-isu te{adinya gempa. Bisa saja

mereka mengklaim bisa meramal gempa dengan berbagai cara.

Tapi, bu\tinya belum ada teknik;a{au metode merarnal gempa yangdiakui secara ilmialr-

Namun, seorang ilmuan bernama Dr Rf Roberts, dalam situsnyaLivescience, mengklaim bahwa timnya berhasil memprediksi gempadi Hawaii, pada 20 Oktober 2011 lahu dengan akurasi 90 persen.

Tak hanya kekuatan gempa predik si situs tersebut juga menentqmkanprediksi hari dan lokasi gempa. Ivtisalnya ramalan gempa di wilayahUtara Sumatera, diprediksi sekitar 500 kilometer dari Medan.Diprediksi gempa dengan magnitud 45 sampai 5,5 S& terjadi sekitar20 Desember 20LL, kurang lebih tiga hari sebelum atau sesudah.

Namury Roberts menolak membuka metodologi ramalan gempayang diciptakanny4 dengan alasan khawatir jadi korban pencuriankekayaan intelektual. Dia mengklaim, latar belakangnya sebagai

entomolog (ahli yang mempelajari dinamika populasi serangga),

membuatrya menjadi ahli pola dasar lempeng.

Tim Bencana Katastropik Purba yang dibentuk Kantor Staf l{rusus Pre-

siden Bidang Bantuan Sosial dan llencana, Iwan Sumule mengatakan,

meski gempa tak bisa diramalkan kup* datang timnya bisa meng-gunakan data sejarah unhrk melakukan mitigasi bencana. Gempa-gem-

pa besar biasanya memiliki perulangan yang konsisten, misaLrya 200

tahun sekali. Sehingga wilayah yang diketahui pemah diguncang gem-

pa hams bersiap menghadapi keuurngkinan pengulangan gempa.

388 | rreap*irU.roiu Mas DeFn Ma.iiim lntued.

Page 9: 10 bab viii potensi dan mitigasi bencana alam

i, ..dd -,-.,n.lI P"*rjr*KI.dB,r$

,-,',.:, l-

Fakta Menarik

Indonesia memiliki lebih dari 400 gunung berapi, dan 130

di antaranya gunung berapi aktif. Sebagian dari gunungberapi terletak di dasar laut dan tidak terlihat daripermukaan. Negera ini juga menjadi temPat pertemuan duarangkaian gunung berapi aktif ( Ring of Fire ).

Letusan gunung terdahsyat di dunia adalah Gunung'fambora, yang terletak di Pulau Sumbawa. Cunung inimeletus pada April 1815 dengan skala tujuh padaVolcanic

Explosiztity lndex (YEI). Tambora menjadi letusan terbesar

sejak letusan danau Taupo pada 181. Letusan gunung initerdengar hingga pulau Sumatera (lebih dari 2.000 km) yang

,1{ /C-

II

POTENSI BENCANA DI LAUT

' H

9 PerspehtirMenuiu Masa Depan Mailtlm lndonesia | 389

Page 10: 10 bab viii potensi dan mitigasi bencana alam

POTENSI BENCANA DI LAUT

menyebabkan kematian tidak kurang dari 71.000 oran&dengan 11.000-L2.000 di antaranya tewas seketika. Lebih dariitu, letusan gunung Tambora menyebabkan perubahan iklimdunia. Satu tahun berikutnya ( 1815 ) sering disebut sebagai

tahun tanpa musim paras, karena perubahan drastis akibatdebu yang dihasilkan letusan Tambora. Alhasil, banyakpanen yang gagal dan kematian temak di Belahan Utarayang menyebabkan terjadinya kelaparan terburuk padaabad ke-18.

Para ilmuw€m menemul<.an katak ternyata dlpatmemperkirakan gempa bumi. Pada 2009, katak-katak diIJAquila Italia menghilang dari kolam setempat, tiga harisebelum gempa besar. Para peneliti dalam laporan yangditerbitkan di Jumal Intemasional (untuk PenelitianLingkungan dan Kesehatan Masyarakat) mengatakan, batu-batu di kerak bumi rnengeluarkan partikel bermuatan,sebelum gempa. Hal ini mempengaruhi air. Para ilmuwanmemperkirakan katak dapa{ mendeteksi perubahan inisebelum lempeng tektonik bergeser.

Peristiwa Gempa Terbesar Abad 19 - 20

Gempa bumi sebagai aktivitas umum akibat pelepasan energi daridalam secara tiba-tiba yang menciptakan gelombang seismik. Be-

berapa negara di dunia pemalr diguncang gempa bumi besar sejak

L 900-an, termasuk Indonesia.

22 Mei L960 (Chili): Gempa bumi berkekuatan %5 melanda Santiago

dan Concepcion. Gempa ini memicu gelombang pasang dan letusan

vulkanik. Sekitar 5.000 orang tewas dan2 juta orang kehilangantempat tinggal.

39O I p pcrxhdruenuiu Mr$ Dapan Medilm lndonGla

Page 11: 10 bab viii potensi dan mitigasi bencana alam

NEGERI TSUNAMI, MINIM MITIGASI

28 Maret -1964 (Alaska): Gempa dan tsunami berikutnya mene-

waskan 125 orang. Besarnya gemPa 9.2 SR menerPa sebagian

besar area Alaska dan bagian barat Yukon Territory dan British

Columbia di Kanada.

26 Desember 2004 (Indonesla): GemPa berkekuatan 9,1 terjadi di lepas

pantai provinsi Aceh di pulau Sumatera Indonesia. Gempa beruiung

tsunami menewaskan lebih dati 226 ribu orang di Indonesia, Sri

Lanka, Thailand, India dan sernbilan negara lain.

L1 Maret 2011 Uepanil; Gempa berkekuatan 9,0 melanda ]epang'Gempa yang terkuat di jepang juga menimbulkan tsunami besar

diikuti krisis nuklir. Akibatnya,lebih dari 15.000 orang meninggal

31 lanuari 1906 (Ekuador); Gempa dengan kekuatan 8,8 SR menerpa

pantai Ekuador dan Kolombia sehingga menghasilkan gelombang

tsunami yang menewaskan hingga 1.000 orang. Gempa ini juga

dirasakan di sepanjang par.rtai Amerika Tengah, utara san Francisco

hingga Jepang.

27 Februari201.0 (Chiti): Cempa dengan kekuatan 8,8 SR dan tsunami

di Chile menewaskan iebih dari 500 oranB.

28 Mmet 2005 (Sumatera):Gempa berkekuatan &6 sR diperkirakan telah

menewaskan 1.300 orang di pulau Nias di lepas pantai barat sumatera.

NEGERI TSUNAMI, MINIM MITIGASI

Tsunami merupakan sebuah gelombang ombak yang menakutkan

bagi masyarakat pesisil yang dapat membunuh massal memang tidak

terduga dan terjadi secara tiba-tiba. Di Lrdonesia, tsunami bukan

merupakan bencana yang sangat asing masih ingat bencana tsunami

9 P.EpehdfMenulu Masa o.9.n M..itifi hdon6ia | 391

Page 12: 10 bab viii potensi dan mitigasi bencana alam

NEGERI TSUNAMI, MINIM MITIGASI

pada tahun 1883 yang membawa korban lebih dari 36.000 oran&dan mungkin yang paling dikenang oleh masyarakat Indonesia jikamendengar kata tsunami maka akan terhrju kepada Nangroe AcehDarussalam, di rnana pada tahun 2004 lalq daerah yang terkenal

. dengan sebutan Serambi Mekkah tersebut dihantam tsunami setinggr12 meter dan menewaskan se.likit 120.000 orang. Dan ini merupakangempa dan tsunami terbesar di abad ini. Kata tsunami merupakanbahasa Jepang yang berasal derri kata Tsu yang berarti 'pelabuhan, dannami adalah. 'gelombang'. Iadt, istilah tsunami tersebut merupakansuatu istilah yang digunakan untuk mendesrkipsikan tentang gelom-bang-gelombang yang menerjang pantai dan pelabuhan.

Indonesia sendiri sebenamva bukan negara yang rawan akanbencana stunami, karena negara yang sering terkena tsunami, yaifunegara lepang.Namun, memang Indonesia merupakan salah satuwilayah di muka bumi secara tektonik merupakan daerah yangaktif atau malah sangat'aktif. Karena, Indonesia secara geoiogimerupakan tempat pertemuan tiga buah lempeng, yaitu lempengHindia-Australia yang bergerak kearah utara dengan kecepatan7cm per tahuru lalu lempeng Pasifik yang bergerak ke barat dengankecepatan 10cm per tahun, dan lempeng Eurasia yang relatif diam.

Sementara tsunami sendiri tid ak datang begitu saja, karena memangterjadinya tsunami melalui beberapa proset di antaranya gempabumi yang terjadi di lauf namun tentunya tidak semua gempa bumidi laut bisa mengakibatkan terjadinya tsunami, karena ada beberapapersyaratan di antaranya yaita, kekuatan gempa harus diatas 6skala richter, lalu adanya per:gerakan kulit bumi ke arah vertikafdan ke dalam pusat gempa tidak melebihi dari B0 km. pergeseran

mendatar pada umumnya tidak akan menghasilkan tsunami.

Menurut Pakar Mtigasi Kementerian Kelautan dan perikanan (KKp)Subandono Diposaptono, saat ini pemerintah tengah melakukan

392 | Smopntf U.nuiu Ma6a Oepan Maiiim tndonesia

Page 13: 10 bab viii potensi dan mitigasi bencana alam

NEGERI TSUNAMI, MINIM MITIGASI

pencegahan korban tsunami atau yang biasa disebut Mitigasi Tsunami.

Bicara rnengenai migitasi bencana khususnya tsunami, KKP sudah

melakukan kegiatan itu sejak berdirinya kementerian ini karena me-

mang ada unit sub direktorat migitasi lingkungan. KKP sendiri kan

b:ru berdiri 10 tahun yang lalu, yaitu tahun 2000, dan pada tahun 200L

kita baru melakukan kegiatan mitigasi lingkungan walaupun dulu

anggarannya kecil sekali sewaktu awal berdi{ dan terbatas pada pe-

ngumpulan data dan sebagainya pada perkemban ganya2:C[Jl2, 2003, dan

20&1 kita mengadakan pelatihan-pelatihan tentang bencana termasuk

tsunami kemudian juga melakukan sosialisasi tentang bencana.

Menurut Subandono, ada dua vang menjadi patokan KKP dalam

melakukan pencegahan bencana, terutama tsunami. Pertama,

upaya struktur (fisik), hal tersebut meliputi metode pelindunganalami, seperti m;Ingrove, sand dune, trumbu karang, hutan pantai,

kemudian Metode Perlindungan Buatan, diantaranya breakwater,

tembok laut, tanggul, konstruksi pelindung, shelter, bukit buatan.

Dan poin lainnya yaitu, struktur tahan bencana.

Faktor kedua yaitu, upaya n onstruktur (non fisik), seperti pembuatan

peta rawan bencana, peraturan perundangan, kelembagaan dan

sisitem peringatan dini, poin lainya yaitu pemindahan/relokasi, dimana meliputi tata ruang, tata guna lahan, zonasi. Hal ini sudah

sering dilakukan, selain melakukan sosialiasi melalui komik tsu-

nami, peta tsunami, dan juga melakukan himbauan kepada pemda-

pemda untuk memperbanyak peta rawan tsunami.

Bahkan, apa yang sudah clilakukan oleh KKP, terkait dengan

sosialisasi bencana sudah sepenuhnya dilakukan saat ini. Metode

yang dilakukan untuk sosialisasi yaitu dengan metode hiburan yang

berakar pada budaya setempa! misalkan dengan menggunakan

dangdu! dan di saat pertunjukan dangdut tersebut disela-sela

dilakukan sosialisasi masalah bencana tsunami.

I P.FFftdf M6uiu t e orprn Mnfim rraomh | 393

Page 14: 10 bab viii potensi dan mitigasi bencana alam

NEGERI TSUNAMI, MINIM MITIGASI

Dalam mengantisipasi terjadinya tsunami, ada beberapa tindakanyarlg dapat dilakukan, pertama yaitu disebut secara alamai,

melakukan penanaman pohon, seperti cemar4 ketapang waru, baku

dan mangrove, secara buatan, rnelakukan pembangunan tembok laut,

membangun rumah panggun& dan tempat perlindungan sementara.

Sementara itu, Staf Khusus I'residen Bidang Bantuan Sosial danBencana, Andi Arief, mengatalcan soal mitigasi bencana pemerintahsudah menyiapkan Posko Satuan Reaksi Cepat-PenanggularLganBencana (SRCPB). Posko ini dinilai sudah bekerja cukup cepat.

IRespons cepat dinilai sudah diberlakukan dalam bencana gempaT ,2skala richter (SR) di Sinabang, Nanggroe Aceh Darussalam (NAD).Hanya dalam 15 menit setelah gempa, Posko SRCPB wilayah baratsiap melaksanakan instruksi tanggap darurat Presiden.

394 I 9 PerspehtifMenuiu Masa Depan Mailtim lndonesia

Page 15: 10 bab viii potensi dan mitigasi bencana alam

HILANGNYA PERADABAN MARITIM DI' NEGERI TSUNAMI'

Respons itu dilihat dari indikasi peningkatan kesiapan dan koordinasi

yang semakin baik, dari berbagai lembaga pemerintah dalam

menangani bencana yang terjadi. Beberapa lembaga itu seperti BNPB

(Badan Nasional Penanggulangan Bencana), Pusat Penanggulangan

Krisis (PPK Kemkes), Satuan Siaga Bencana (Tagana Kemsos), Basamas,

f iUfC paaan Meteorologl Klimatologi, dan Geofi sika). Selain kesiapan

tanggap daruratyang semakin prima, sistem peringatan diniyangtelah

beriangsr.rng di masyarakat juga membantu pemulihan situasi'

Meski demikiary sistem peringatan dini dan kesiapan tanqgap

d.arurat perlu disempurnakan dengan penyiapan sistem mitigasi

bencana. Idealnya, Indonesia memiliki Undang-undang Mitigasi

Bencana. Sebelum itu terwujud, kita perlu membuat sebuah pe-

doman mitigasi bencana secara nasional'

secara terpisah, Anggota Komisi VIII DPR dari Fraksi Partai De-

mokrat, Ingrid Kansil menilai, untuk meminimalisir dampak ben-

cana alam, khususnya korban jiw4 pemerintah memang harus

meningkatkan kegiatan preventif bencana. Setidaknya untuk me-

minimalisir jatuhnya korbau jiw4 pemerintatu baik pusat maupun

daerah semestinya melakukan peningkatan kesiapsiagaan bencana,

sehingga masyarakat bisa menyelamatkan diri.

Upaya preventif itu, kata Ingrid, bisa dilakukan dengan banyak

cara, di antaranya dengan melakukan simulasi bencana dan pe-

ngadaan tempat perlindungan. |adi, kalau terjadi tsunami misalnya,

masyarakat tidak lagi panik karena sudah tahu harus ke mana'

Pemerintah Daerah harus memperhatikan soal ini.

Di samping itu, sistem peringatan dini juga harus ditingkatkan'

Sebab, tidak sedikit sistem yang ada saat ini ternyata kondisinya

sudah msak. Contohnya saja sistem peringatan dini di Pelabuhan

Ratu, di sana itu sudah rusak. Alangkahbaik kalau sistem peringatan

9 Pe6pehlifMenulu Masa Depan Maritimlndonesia | 395

Page 16: 10 bab viii potensi dan mitigasi bencana alam

HILANGNYA PERADABAN MARITIM DI'NEGERI TSUNAMT

dini diperbaiki dan ditambah. Menurut Ingrid, pemerintah janganterlalu terpaku pada besar atau kecilnya anggaran. Karena, jikamemang pemerintah mau secara serius meningkatkan kegiatanpreventif bencana, maka pihaknya pasti akan berusaha membantumeloloskan dana yang dibutuhkan.

Selain kegiatan preventif, pemerintah juga harus segera me-nyempurnakan peralatan dan prasarana lain yang dibutuhkandalam penanggulangan bencana, termasuk kebutuhan untukmemperlancar prograrn tanggap darurat. Di Mentawai saj4 saya

mendengar barak pengungsinya tidak layak. Bahkaru di sana satuMCK katanya untuk dipakai 100 orang.

HILANGNYA PERADABANMARITIM DI'NEGERI TSUNAMI'

Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar dunia maka tidak heranjika bmcana dahsyat berasal dari laut. Salah satunya gempa bumi diNanggroeAceh Darussalam (NAD) berkekuatan 9,3 skala richter hinggateriudi tsunami yang menelan korban jiwa hingga ratusan ribuan pada

2004 lalu. Benarkahbencana tsun ami dan letusan gunung mengakibatkanhilangnya peradaban Lrdonesia sebagai negara maritim?

Staf Khusus Presiden Bidang Sosial dan Bencana Alam, AndiArief, menuturkan melihat kondisi letak geografis Indonesia yangmerupakannegara kepulauan, pada masa lalu Indonesia merupakanwilayah dengan peradaban maritim yang sangat hebat. MenurutAndi, dengan melihat letusan katastropik toba yang diperkirakanterjadi pemusnahan massal dari populasi mahluk hidup di seluruhdunia, termasuk manusia. Hanya sebagian kecil yang dapat bertahan.Catatanmengenai letusan Krakatau Purbaitu diambil dari sebuah teks

fawa Kuno yang berjudul "Pustaka Raja Parrva" yfrrg diperkirakan

396 | e naspefrtif Uenulu M.$ Dcprn Mr.idfr lndnGia

Page 17: 10 bab viii potensi dan mitigasi bencana alam

HILANGNYA PERADABAN lvlARlTlM Dl'NEGERI TSUNAMT

berasal dari tahun 416 Masehi. Dalam teks kuno itu juga disinggung

mengenai bencana alam di kawasan yang kini dikenal sebagai selat

Sunda yang akhimya memisahkan dua pulau yang kini dikenal

sebagai ]awa dan Sumatera.

nutti-uutti secara geologis yang ditemukan oleh para ilmuwan dan

peneliti Indonesia maupun Iuar negeri, menemukan banyak sekali

peradaban yang terkubur akibat bencana tsunami dan letusan

gunung. Contohnya di situs batujaya di karawang seluas ribuan

hektar yang terkubur akibat bencana.

Sementara itu, peta kebencanaan khususnya laut, pemerintah untuk

pertama katinya telah merilis Peta Hazard,Gempa Indonesia20L0,

sebagai acuan dasar perancanganinfrastruktur tahan gempa' Peta ini

menggambarkan percepatan puncak dan respon spektra di batuan

dasar hasil analisa probabilistik untuk berbagai periode gempa. Peta

ini hasil dari analisis probabilistik untuk berbagai periode SemPa

yang terjadi di Indonesia. Indonesia yang merupakan negara rawan

bencana seharusnya memiliki undang-undang Mitigasi Bencana.

Sebelum itu terwujud, kita perlu membuat sebuah pedoman

mitigasi bencana secara nasional.

Seperti dalam bencana gempa 7,2 SR di Sinabang Aceh, Posko satuan

Reaksi cepat Penanggulangan Bencana (RSCPB) bekeria denganbaik

dalam rnelaksanakan instruksi tanggap darurat Presiden. Respons

itu dilihat dari indikasi peningkatan kesiapan dan koordinasi yang

semakin baik, dari berbagai lembaga pemerintah seperti Badan

Nasional Penangulangan Bencana (BNPB), Pusat Penanggulangan

Krisis (PPK Kemkes), Satuan Siaga Bencana (Tagana Kemsos),

Basamas, Badan Meteorologi, Klirnatologl dan Geofisika (BMKG)'

Selain kesiapan tanggaP darurat yang semakin prim4 sistem pe-

ringatan dini yang telahberlangsung di masyarakat juga membantu

t hp.hdfM.iliu ko oopen Mrr$m rn&rde | 397

Page 18: 10 bab viii potensi dan mitigasi bencana alam

lr

HILANGNYA PERADABAN MARITIM DI'NEGERI TSUNAMI'

pemulihan situasi. Namun meskipun demikian, sistem peringatandini dan kesiapan tanggap clarurat masih perlu disemp.r.r-,"uku.,dengan penyiapan sistem mitigasi bencana.

Pemerintah telah membentuk'tim Katastropik purba untuk menelitiEerbagaibencana akiin berkategori katastropit (bencana alam yangsangat besar)'yang terjadi di ma5a lalu, sejauh yang bisa dikenali 'i,

dari peninggalan-peninggalarr alam dan catatan seiarah. 'fujuanmempelajari daftar ini, adalah untuk mengetahui sikslus)'pola d#besaran bencana.

, it 'l :: i. : il '

Tirn teidiridarisejurnlahiiakal, krutamu ge'otog yung memiliki perhatiankepada bidang tersebut. Penelitian ini <ialam langkah mifigasi untukmeminimalkan korban bencama alam, ag* tiark r.perti korian gempadan tsunhmi di Aceh pada tahrLn 2004.-Dalam pbne[Uan ai Ue'rbajai ,

ternpat, s€perti 'sesar, patahari, arrr griry"g dii'sepanlang Sumatelal' 'Jaw4 Sulawesi, BaIi, dan lairinya, Tim menemukan sejumlah kejadian; '

geologfs yang menarik. Termasuk di dalimnya, bangunan yang didugapiramida diba#.ah Gunung Sacialiuiip,'Garut, Jdwa Barat. r ilr ' ;:

.: : rla | ),' i,,. ,. .. ,

?.Od t"-S, {ig.i@'barigirnih t<ota rrdi,a i,-,3rwa dan lrdra patradi bawah' laut. &iperti"ilikei&ilitri. lntlra pawvi Ihdra patrardan IndraPuri adalah daerah yang disebut segitiga sago. Masih diteliti penyebabtenggelamnya Koti fid itu,tlilil8tesa semehtara adalah kat'ena tsunami.Denglh penddkatan Palebst*irirni, Tim Mitigasi Bencana KatadtJopikPurba menernukan fakta bahwa sekitar tahun 1450 M dan 1390 M

.t'i. c . ...:,j:..,q r nii:r ,!, , .,,,: '<i

398 I s nerpttifVenu'u Masa Depan Madtim Indonesia

Page 19: 10 bab viii potensi dan mitigasi bencana alam

HILANGNYA PERADAEAN MARITIM DI'NEGERITSUNAMI'

telah terjadi tsunami besar di Aceh. Melihat bukti scientific ihr, maka

mengingatkan bahwa Aceh masih simpan potensi tsunami.

Hingga saat ini, Indonesia masih kekurangan ahli kelautan/ me-

ngingat sebagaian besar bencana yang melanda berasal dari laut'

Kita butuh melakukan kompilasi data kelautan untuk evaluasi

tektonik aktif dan Kegempaan di Indonesia.

Datamengenai isu-isu tektonik dankegempaary yang nantinya akan

menjadi masukan dan menjacli jembatan antar lembaga sudah men-

desak dilakukan. Diharapkan, nantinya akan mendukung kebiiakan

9 PerspehtifMenuju Masa Depan Mariiim lndonesia i 399

Page 20: 10 bab viii potensi dan mitigasi bencana alam

HILANGNYA PERADABAN MARITIM DI'NEGERI TSUNAMI'

4OO I S eerepetUrUenuiu Masa Depan Martim tndonEia

Page 21: 10 bab viii potensi dan mitigasi bencana alam

HILANGNYA PERADABAN MARITIM DI'NEGERITSUNAMI'

kebencanaan bagi pemerintah" Andi Arief juga mengingatkan bahwa

Indonesia belum bebas bencana di tahun 2012ini. Menurutnya, ada

sembilan fenomena alam yang penting dicermati dan diwaspadai'

Berclasarkan data yang diperoleh, ada ancaman dari gempa dan

tsinami Mentawai (Siberut) 8,9 SR yang dapat mengancam satu ju-

ta lebih penduduk di Padang, Pariaman, Painan dan wilayah lain

di Sumatera Barat serta Bengkulu, khususnya di sepanjang pesisir

barat. Catatan pengukuran jaringan CGPS SuGAr LIPI menunjukan

keadaan lewat jatuh tempo pengulangan gemPa besar 8'7 SR tahun

1.833. Potensi Gempa di Selat Srrnda - Selatan |awa Barat, serta

gempa di sesar Cimandiri, sesar Lembanglawa Barat, Bali. Setelah

gempa Aceh 2004 dan Gempa Sendai, Jepang 201L, kita dihadapkan

pada Gunung-gunung api yang tErus menerus menggeliat. Setelah

letusan besar Merapi 2010, sekarang dihadapkan dengan letusan

khususnya Gunung Gamalama dan aktivitas Krakatau serta 23

gunung lain yg berstatus Waspada dan Siaga.

Untuk Patahan Sumatera segmen yg sudah lama bertapa termasuk

di wilayah Aceh, Toba, Pasaman, Bukit Tinggi ke Utara, Dempo,

dan Teluk Semangko serta Selat Sunda. Bahaya sekunder Sunungapi teruta.ma di sekitar aliran sungai pasca letusan Merapi 2010,

berpotensi banjir longsoran material erupsi Merapi 120 juta m3.

9 p.rsp.hrlfMenuiu Maea Depan Marltlm Indon*h | 4Ol

Page 22: 10 bab viii potensi dan mitigasi bencana alam