potensi laut probolinggo (pelabuhan mayangan)
TRANSCRIPT
POTENSI LAUT PROBOLINGGO
(PELABUHAN MAYANGAN)
Nama Kelompok : 1. Eni Mar’a Qoneta
2. Muhammad Farhan Fuady3.Suliana
MAN 2 PROBOLINGGOJl. Soekarno Hatta No. 255 Probolinggo
Tahun Pelajaran 2013/2014
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Dengan nama ALLAH yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Segala puji bagi Allah atas nikmat dan karuniaNya, yang telah memberikan ilmu sehingga kami dapat menyelesaikan tugas PLH ini dengan baik dan lancar.
Makalah ini membahas tentang potensi laut di daerah Probolinggo. Semoga dengan makalah ini dapat menambah wawasan dan ilmu yang bermanfaat. Aamiinn ya robbal alamin.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Probolinggo, 12 Mei 2014
Tim Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG……………………………………………1.2 RUMUSAN MASALAH……………………………………..1.3 TUJUAN PENULISAN………………………………………………
BAB II PEMBAHASAN 2.1 POTENSI FISIK………………………………………………………2.2 POTENSI ALAM…………………………………………………………2.3 MATA PENCAHARIAN………………………………………
BAB III PENUTUP3.1 KESIMPULAN……………………………………………………………3.2 SARAN……………………………………………………………………
BAB 1PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia merupakan salah satu Negara yang memiliki Objek Wisata terbanyak di
Dunia, ini disebabkan karena luasnya negeri ini dan terdiri dari ribuan Pulau, ribuan
suku, Budaya, Iklim, Sejarah, Agama dan banyak lagi faktor yang mendukung sebagai
Tujuan Wisata Domestik maupun manca negara.
Secara topografi, kabupaten Probolinggo mempunyai ciri fisik yang menggambarkan
kondisi geografis, terdiri dari dataran rendah pada bagian utara, lereng-lereng gunung
pada bagian tengah dan dataran tinggi pada bagian selatan, dengan tingkat kesuburan dan
pola penggunaan tanah yang berbeda.
Letak geografis Kota Probolinggo 7’10 Lintang Selatan dan 113’30 Bujur Timur dan
besarnya area 56.57 Km2 .Batas Teritorial: Batas Selatan : Leces dan Sumberasih, Batas
Utara: Selat Madura, Batas Timur : Dringin, Batas Barat : Tongas
Kota Probolinggo yang terletak di Pulau Jawa (Jawa Timur). Region Kota Probolinggo
merupakan wilayah yang terletak di utara Jawa dekat dengan pantai utara memiliki iklim,
budaya, kesenian, potensi fisik, dan objek wisata yang sangat indah.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana potensi fisik yang ada di wilayah Probolinggo?
2. Bagaimana potensi alam yang ada di wilayah Probolinggo?
3. Bagaimana system mata pencaharian di wilayah Probolinggo?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui potensi fisik yang ada di wilayah Probolinggo
2. Untuk mengetahui potensi alam yang ada di wilayah Probolinggo
3. Untuk mengetahui mata pencaharian di wilayah Probolinggo
BAB IIPEMBAHASAN
2.1 Potensi Fisik
Secara topografi, kabupaten Probolinggo mempunyai ciri fisik yang menggambarkan
kondisi geografis, terdiri dari dataran rendah pada bagian utara, lereng-lereng gunung pada
bagian tengah dan dataran tinggi pada bagian selatan, dengan tingkat kesuburan dan pola
penggunaan tanah yang berbeda.
Bentuk permukaan daratan di klasifikasikan atas 3 (tiga) jenis, yaitu :
Dataran rendah dan tanah pesisir dengan ketinggian 0 – 100 M diatas permukaan air
laut, daerah ini membentang di sepanjang pantai utara mulai dari Barat ke arah Timur
kemudian membujur ke Selatan.
Daerah perbukitan dengan ketinggian 100 – 1.000 M diatas permukaan air laut,
daerah ini terletak di wilayah bagian Tengah sepanjang kaki Gunung Semeru dan
Pegunungan Tengger serta pada bagian Utara sisi bagian Timur sekitar Gunung
Lamongan.
Daerah pegunungan dengan ketinggian diatas 1.000 M dari permukaan air laut, daerah
ini terletak disebelah barat daya yaitu sekitar Pegunungan Tengger dan disebelah
Tenggara yaitu di sekitar Pegunungan Argopuro.
Letak geografis Kota Probolinggo 7’10 Lintang Selatan dan 113’30 Bujur Timur dan
besarnya area 56.57 Km2 .Batas Teritorial:
Batas Selatan : Leces dan Sumberasih
Batas Utara : Selat Madura
Batas Timur : Dringin
Batas Barat : Tongas
Luas wilayah Kota Probolinggo adalah 56.667 Km2 dan terletak di Pantai selat Madura.
Panjang pantai wilayah Kota Probolinggo adalah 7 Km. Sebagian masyarakatnya yang
tinggal di kawasan pesisir dan di sekitar pelabuhan mempunyai mata pencaharian sebagai
nelayan, petambak, pengolah hasil perikanan dan pedagang ikan.
Dalam rangka meningkatkan penguasaan dan pengembangan teknologi penanganan,
pengolahan, pengemasan dan distribusi pemasaran bagi pelaku usaha pengolahan perikanan
dan masyarakat umum. Pada akhirnya yang diharapkan adalah tumbuhnya iklim investasi di
bidang Perikanan baik Perikanan air tawar, air payau dan perikanan tangkap. Potensi-potensi
investasi di bidang perikanan dan kelautan yang bisa dilakukan dapat dibedakan dalam
beberapa kategori usaha antara lain.
1) Usaha bidang industri perikanan yang meliputi pengalengan ikan, fillet ikan dan industri
pengolahan hasil perikanan lainnya.
2) Usaha bidang industri penunjang perikanan yang meliputi industri alat penangkapan berupa
jaring dan perbengkelan kapal, industri pembuatan es dan packaging ikan olahan.
3) Usaha bidang budidaya ikan yang meliputi tambak dan kolam ikan air tawar. Kota
Probolinggo memiliki tambak seluas 164,5 Ha, yang terdiri dari 9,68 Ha Tambak Dinas
Kelautan dan Perikanan yang terbagi dalam 11 petak dan 154,82 Ha Tambak Masyarakat.
Hasil produksi tambak Dinas Kelautan dan Perikanan pada tahun 2006 mencapai 12 ton ikan
Bandeng dan 1,5 ton Udang Windu.
4) Usaha bidang jasa sumberdaya kelautan yang meliputi transportasi laut dan wisata bahari.
5) Usaha bidang pariwisata bahari, yang meliputi wisata perikanan dan wisata pantai
2.2 Potensi Alam
a. Laut
Secara geografis, Wilayah Kota Probolinggo di sebelah utara berbatasan langsung
dengan laut yaitu Selat Madura, oleh karenanya sebagian penduduknya beraktifitas dan
berdomisili di dekat pantai atau di kawasan pesisir. Panjang pantai wilayah Kota Probolinggo
adalah sekitar 7 Km dengan berbagai aktivitas masyarakat di dalamnya. Secara umum
masyarakat di kawasan pesisir Kota Probolinggo, mempunyai mata pencaharian sebagai
nelayan penangkap ikan, pembudidaya ikan di tambak, serta pengolah ikan.
Perkembangan wilayah pesisir Kota Probolinggo amat ditunjang oleh sarana
transportasi baik darat maupun laut. Pelabuhan Tanjung Tembaga merupakan pelabuhan
niaga peninggalan jaman penjajahan Belanda. Hal itu terlihat dari berbagai bentuk bangunan
di dalam pelabuhan dan bentuk dermaga yang amat memadai sebagai tempat berlabuhnya
perahu dan kapal. Baik kapal niaga maupun kapal perikanan. Pembangunan Jalan Lingkar
Utara juga merupakan pemicu dan pemacu derap perkembangan perekonomian di kawasan
tersebut. Terutama untuk sepanjang kawasan yang dilintasi oleh Jaln Lingkar Utara tersebut
yang terbentang sepanjang Kelurahan Pilang, Sukabumi, Mayangan dan Mangunharjo
b. Hutan Mangrove
Kontribusi hutan mangrove tergambar dari fungsinya itu sendiri, seperti penghalang
terhadap erosi pantai dan gempuran ombak, pengolahan limbah organik, tempat mencari
makan, memijah dan bertelurnya berbagai biota laut seperti ikan dan udang. Selain itu
sebagai habitat berbagai jenis margasatwa, penghasil kayu dan non-kayu serta potensi
ecotourism
Daerah pantai yang harus dipertahankan keberadaannya. Ancaman langsung yang
paling serius terhadap mangrove adalah pembangunan tambak oleh masyarakat. Hal ini
disebabkan adanya peraturan perundangan dan penegakan hukum yang kurang tegas. Untuk
mengidentifikasi potensi lahan hutan mangrove, salah satunya menggunakan Sistem
Informasi Geografis (SIG). SIG dapat digunakan untuk menganalisis potensi
lahanhutanmangrove.
Persebaran potensi lahan hutan mangrove di Kabupaten Probolinggo sesuai untuk
dikembangkan sebagai lahan perkembangan hutan mangrove di Desa Asembagus Kecamatan
Kraksaan dan Desa Curahsawo Kecamatan Gending dengan daya dukung lingkungan baik
dengan skor total 42. Dengan total luas lahan yang berpotensi untuk hutan mangrove daya
dukung lingkungan baik dengan skor total 42 adalah 61,52 ha dan total luas lahan yang
berpotensi untuk hutan mangrove daya dukung lingkungan sedang dengan skor total 21
adalah 226,49 ha sedangkan daya dukung buruk dengan skor total 16 adalah 2,86 ha.
2.3 Mata Pencaharian
Mayoritas penduduk probolinggo bermata pencaharian sebagai petani,dan nelayan.
Seperti yang sudah dibahas atas probolinggo memiliki potensi laut yang luas. Sehingga
penduduk yang bertempat tinggal di dekat laut setiap harinya akan pergi mencari ikan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Secara topografi, kabupaten Probolinggo mempunyai ciri fisik yang
menggambarkan kondisi geografis, terdiri dari dataran rendah pada bagian utara,
lereng-lereng gunung pada bagian tengah dan dataran tinggi pada bagian selatan,
dengan tingkat kesuburan dan pola penggunaan tanah yang berbeda
Secara geografis, Wilayah Kota Probolinggo di sebelah utara berbatasan langsung
dengan laut yaitu Selat Madura, oleh karenanya sebagian penduduknya beraktifitas
dan berdomisili di dekat pantai atau di kawasan pesisir. Panjang pantai wilayah Kota
Probolinggo adalah sekitar 7 Km dengan berbagai aktivitas masyarakat di dalamnya.
Secara umum masyarakat di kawasan pesisir Kota Probolinggo, mempunyai mata
pencaharian sebagai nelayan penangkap ikan, pembudidaya ikan di tambak, serta
pengolah ikan.
Mayoritas penduduk probolinggo bermata pencaharian sebagai petani,dan
nelayan. Seperti yang sudah dibahas atas probolinggo memiliki potensi laut yang
luas. Sehingga penduduk yang bertempat tinggal di dekat laut setiap harinya akan
pergi mencari ikan. Tidak bagi penduduk yang jauh dari laut mereka kebanyakan
bercocok tanam berupa padi,jagung,umbi-umbian,bawang merah dan lain-lain.
3.2 Saran
Sebaiknya potensi laut probolinggo lebih dikembangkan lagi karena masih
banyak bahan-bahan yang dapat dimaksimalkan di laut probolinggo. Sehingga
menarik para wisatawan dari dalam maupun dari luar daerah. Hal ini akan
menyebabkan masyarakat membuka peluang usaha di sekitar tempat wisata
(memajukan ekonomi di sekitar daerah wisata) dan kesejahteraan masyarakat
menjadi lebih tinggi
ALBUM FOTO