tahun anggaran 2019-2023 - kabupaten probolinggo · 2019. 10. 3. · bupati probolinggo provinsi...

243
RENCANA STRATEGIS TAHUN ANGGARAN 2019-2023 PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN

Upload: others

Post on 23-Mar-2021

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman i

RENCANA STRATEGIS

TAHUN ANGGARAN 2019-2023

PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO

DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN

Page 2: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman II

Page 3: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman iii

BUPATI PROBOLINGGO

PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO

NOMOR : 17 TAHUN 2019

TENTANG

RENCANA STRATEGIS PERANGKAT DAERAH KABUPATEN

PROBOLINGGO TAHUN 2018-2023

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI PROBOLINGGO

Menimbang : Bahwa untuk melaksanakan ketentuan pasal 273 ayat (1)

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa

kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015,

perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Rencana

Strategis Perangkat Daerah Kabupaten Probolinggo Tahun

2018-2023.

mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang

Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam Lingkungan

Propinsi Jawa Timur sebagaimana telah diubah dengan

Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1965;

2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Rencana

Pembangunan Nasional;

3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025;

4. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan

Ruang;

5. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang

Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan;

Page 4: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman IV

6. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa

kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015;

7. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang

Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi

Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

8. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang

Perangkat Daerah;

9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017

tentang Tata Cara Perencanaan Pengendalian dan Evaluasi

Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan

Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Daerah serta Tata Cara Perubahan Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah dan Rencana Kerja

Pemerintah Daerah;

10. Peraturan Daerah Kabupaten Probolinggo Nomor 08 Tahun

2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah

(RPJP Daerah) Kabupaten Probolinggo Tahun 2005-2025;

11. Peraturan Daerah Kabupaten Probolinggo Nomor 6 Tahun

2019 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Daerah (RPJM Daerah) Kabupaten Probolinggo Tahun

2018-2023;

Dengan Persetujuan Bersama

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN PROBOLINGGO

Dan

BUPATI PROBOLINGGO

MEMUTUSKAN

MENETAPKAN : PERATURAN BUPATI TENTANG RENCANA STRATEGIS

PERANGKAT DAERAH KABUPATEN PROBOLINGGO

TAHUN 2018-2023

Page 5: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman v

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan

1. Daerah adalah Kabupaten Probolinggo

2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Probolinggo

3. Bupati adalah Bupati Probolinggo

4. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah yang selanjutnya disingkat

RPJM Daerah Daerah adalah dokumen Perencanaan daerah untuk periode 5

(lima) tahun.

5. Rencana Strategis Perangkat Daerah yang selanjutnya disebut Renstra PD adalah

dokumen perencanaan Perangkat Daerah untuk periode 5 (lima) tahun.

6. Perangkat Daerah adalah unsur pembantu Bupati dan Dewan Perwakilan Rakyat

Daerah dalam penyelenggaraan urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan

daerah.

7. Kepala Bappeda adalah Kepala Bappeda Kabupaten Probolinggo.

BAB II

RENSTRA PD

Pasal 2

(1) Renstra PD disusun berdasarkan RPJM Daerah Tahun 2018-2023 dan

diselarakan dengan pencapaian sasaran program dan kegiatan pembangunan

yang ditetapkan dalam Rencana Strategis Kementerian atau Lembaga Pemerintah

Non Kementerian serta Renstra PD Provinsi Jawa Timur

(2) Jangka waktu efektif pelaksanaan Renstra PD sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) terhitung sejak tahun 2019 sampai dengan tahun 2023.

Pasal 3

Renstra PD sebagaiman dimaksud dalam pasal 2 sebagai landasan penyusunan

Rencana Kerja Perangkat Daerah serta alat evaluasi kinerja Perangkat Daerah Tahun

2019 sampai dengan Tahun 2023.

BAB III

SISTEMATIKA RENSTRA PD

Pasal 4

(1) Sistematika Renstra PD disusun sebagai berikut :

Page 6: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman VI

BAB I : PENDAHULUAN

BAB II : GAMBARAN PELAYANAN PERANGKAT DAERAH

BAB III : ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN

FUNGSI

BAB IV : TUJUAN DAN SASARAN

BAB V : STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VI : RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN

BAB VII : KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN

BAB VIII : PENUTUP

(2) Penjabaran Renstra PD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam

lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dengan peraturan Bupati

ini.

BAB IV

PENGENDALIAN DAN EVALUASI

Pasal 5

(1) Kepala Perangkat Daerah melakukan pengendalian dan evaluasi terhadap

pelaksanaan Renstra PD.

(2) Kepala Perangkat Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) melaporkan

hasil pengendalian dan evaluasi Renstra PD kepada Bupati melalui kepala

Bappeda.

BAB V

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 6

Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini

dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Probolinggo.

Ditetapkan di Probolinggo

Pada Tanggal 27 Maret 2019

BUPATI PROBOLINGGO

Hj. P. TANTRIANA SARI, SE.

Page 7: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman vii

Page 8: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS
Page 9: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman i

SAMBUTAN BUPATI PROBOLINGGO

Puji syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan

rahmatNya sehingga Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten

Probolinggo menyelesaikan dokumen Rencana Strategis (Renstra) Dinas

Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Probolinggo.

Dalam konteks perencanaan dengan mengacu kepada perundangan yang

ada, bahwa setiap OPD harus mempunyai renstra, sehingga disusunlah

perencanaan jangka menengah (Renstra Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian)

yang selanjutnya akan menjadi pedoman bagi perencanaan tahunan (Renja)

Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian.

Dengan tersusunnya Renstra Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian

Kabupaten Probolinggo ini diharapkan mempercepat proses pembangunan

urusan pangan dan urusan pertanian di Kabupaten Probolinggo menuju

Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Probolinggo Berahklak Mulia yang

Sejahtera, Berkeadilan dan Berdaya Saing.

Akhirnya kami sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang turut serta

memberikan sumbangsih dalam penyusunan dokumen Rencana Strategis ini .

Probolinggo, 27 Maret 2019

BUPATI PROBOLINGGO

Hj. P. TANTRIANA SARI, SE.

Page 10: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman II

Page 11: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman iii

DAFTAR TABEL

Nomor

Nama Tabel Halaman

Tabel 2.1 Aspek dan Indikator Kinerja Menurut Bidang

Urusan Penyelenggaraan Tingkat Sasaran

(dampak/impact) Pemerintah Daerah.

8

Tabel 2.2 Pembagian Urusan Pemerintah Bidang

Pangan.

10

Tabel 2.3 Pembagian Urusan Pemerintahan Bidang

Pertanian

10

Tabel 2.4 Komposisi Sumber daya Manusia Di DKPP

berdasarkan Jabatannya.

17

Tabel 2.5 Lokasi aset Dinas Ketahanan Pangan dan

Pertanian Kabupaten Probolinggo.

19

Tabel 2.6 Neraca Keuangan Dinas Ketahanan Pangan

dan Pertanian - Per 31 Desember 2018

20

Tabel 2.7 Daftar dan nilai aset yang dimiliki oleh DKPP

Tahun 2017

21

Tabel 2.8 Keadaaan UPT Produksi Benih Tanaman

Pangan (1 unit)

22

Tabel 2.9 Keadaan UPT Produksi Tanaman

Hortikultura

23

Tabel 2.10 Perbandingan kebutuhan dan keberadaan

sarana di UPT Produksi Benih Tanaman

Hortikultura.

24

Tabel 2.11 Perkembangan Pembiayaan Unit

Pembenihan Kentang Desa Cepoko

Kecamatan Sumber Tahun 2008-2018

25

Tabel 2.12 Kondisi Unit pembenihan Hortikultura (1 unit) 25

Tabel 2.13 Penampilan Gudang Pangan desa Sukodadi

kec Paiton

26

Tabel 2.14 Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas

Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten

Probolinggo tahun 2014-2018

28

Tabel 2.15 Anggaran dan Realisasi Pendanaan

Pelayanan DKPP Kabupaten Probolinggo

(2014-2023)

29

Tabel 2.16 Perbandingan Realisasi Kinerja dengan

Realisasi Nasional Tahun 2017.

30

Tabel 2.17 Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2015-

2018

31

Page 12: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman IV

Tabel 2.18 Luas Areal Panen Tanaman Pertanian di

Kabupaten Probolinggo

33

Tabel 2.19 Perkembangan Jumlah Alat Mesin Pertanian

Tahun 2013-2017

35

Tabel 2.20 Luas Daerah Berdasarkan Kemiringan Tanah

di Kabupaten Probolinggo (Ha)

38

Tabel 2.21 Sungai di Kabupaten Probolinggo 39

Tabel 2.22 Danau atau Ranu di Kabupaten Probolinggo 40

Tabel 2.23

Data Penggunaan Lahan Tahun 2018 di Kab.

Probolinggo (Ha)

42

Tabel 2.24

Penduduk berumur 15 tahun yang bekerja

menurut lapangan usaha dan jenis kelamin

tahun 2015

46

Tabel 2.25 Jumlah Rumah Tangga Usaha Pertanian

menurut Jenis Usaha Pertanian yang

dikerjakan

44

Tabel 2.26 Jumlah Rumah Tangga Usaha Pertanian

menurut Jenis Usaha Pertanian yang Utama

45

Tabel 3.1

Permasalahan Untuk Penentuan Prioritas

dan Sasaran Pembangunan Daerah

48

Tabel 3.2 Jumlah estimasi Ekspor dan Impor pangan

di Kab. Probolinggo Tahun 2017

50

Tabel 3.3 Kelompok Masyarakat yang pernah

mendapatkan bantuan sarana Lumbung

pangan

54

Tabel 3.4.

Peringkat Desa berdasarkan Indeks

Ketahanan dan Kerentanan Pangan

Kabupaten Probolinggo Tahun 2018

57

Tabel 3.5 Data Tingkat ketahanan dan kerentanan

pangan di Kabupaten Probolinggo

59

Tabel 3.6 Data desa yang sangat rawan Kabupaten

Probolinggo

59

Tabel 3.7 Perbandingan Produksi dan Konsumsi Beras

(ton) per per bulan

60

Tabel 3.8 Desa yang diprioritaskan dalam penanganan

balita stunting

62

Tabel 3.9 Konsumsi Pangan Penduduk Kabupaten

Probolinggo Tahun 2017

63

Tabel 3.10

Perbandingan Produksi dan Konsumsi

Pangan di Kabupaten Probolinggo

berdasarkan komoditi pertanian Tahun 2017

64

Tabel 3.11

Jenis bencana alam, Kerugian, Mitigasi

Adaptasi bencana Sektor Pertanian di

Kabupaten Probolinggo

66

Tabel 3.12 Luas (Ha) serangan OPT tahun 2016-2018 70

Page 13: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman v

Tabel 3.13 Perbandingan Penggunaan Lahan Sawah

untuk Padi Tahun 2010-2018 di Kabupaten

Probolinggo (dalam Ha)

71

Tabel 3.14 Kondisi alat mesin pertanian tahun 2017 72

Tabel 3.15 Perbandingan luas penggunaan lahan Tahun

2010-2017

74

Tabel 3.16 Rekap kelompok tani berdasarkan kelas

kelompok Provinsi Jawa Timur

75

Tabel 3.17 Data Kelas 1506 Kelompok Tani di

Kabupaten Probolinggo

76

Tabel 3.18 Jumlah Gapoktan dan Poktan berbadan

hokum

77

Tabel 3.19 Jumlah Tanaman Mangga yang dibongkar di

Kabupaten Probolinggo selama 5 tahun

terakhir

83

Tabel 3.20 Jumlah tanaman Alpokat yang dibongkar di

Kabupaten Probolinggo selama 5 tahun

terakhir

84

Tabel 3.21 Serangan Hama penyakit utama pada

bawang merah

88

Tabel 3.22 Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Kabupaten

Probolinggo Tahun 2018-20

93

Tabel 3.23 Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Kabupaten

Probolinggo Tahun 2019-2023 terkait DKPP

94

Tabel 3.24 Tujuan dan Indikator Tujuan Kabupaten

Probolinggo Tahun 2019-2023 terkait DKPP

95

Tabel 3.25 Prosentase Penduduk Miskin Kabupaten

Probolinggo Tahun 2014 – 2018

98

Tabel 3.26 Perbandingan jumlah pengeluaran pangan 99

Tabel 3.27 Bobot indikator Kabupaten Probolinggo

Berdasarkan Expert Judgement

101

Tabel 3.28 Data PDRB ADHK Lapangan Usaha

Pertanian,Kehutanan, dan Perikanan

Kabupaten Probolinggo, tahun 2014-2017

103

Tabel 3.29 Jumlah Rumah Tangga Usaha Pertanian 105

Tabel 3.30 Jumlah anggaran dari Kementerian

Pertanian melalui Tugas Pembantuan dan

DAK kepada Kabupaten Probolinggo.

109

Tabel 3.31 Luas (Ha) Potensi Pengembangan Kawasan

Padi di Probolinggo

110

Tabel 3.32 Rencana Pentahapan Pemanfaatan

STRUKTUR RUANG sesuai RTRW

Kabupaten Probolinggo

114

Page 14: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman VI

Tabel 3.33 Rencana Pentahapan Pemanfaatan Pola

Ruang sesuai RTRW Kabupaten

Probolinggo periode 2010-2029

118

Tabel 3.34 Selama kurun waktu 2014-2018, terjadi

perubahan iklim setiap tahunnya

132

Tabel 3.35 Target dan Indikator SDG’s terkait dengan

Urusan Pangan dan Urusan Pertanian

134

Tabel 3.36 Luas Indikasi LP2B di Kabupaten

Probolinggo

137

Tabel 4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah

Pelayanan Dinas Ketahanan Pangan dan

Pertanian Kabupaten Probolinggo

144

Tabel 5. 1 Tujuan, Sasaran, Strategi, dan kebijakan

Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian

Kabupaten Probolinggo

147

Tabel 6.1 Rencana Program, Kegiatan, dan

Pendanaan Dinas Ketahanan Pangan dan

Pertanian Kabupaten Probolinggo TA 2019 –

2023

180

Tabel 7.1 Indikator Kinerja Dinas Ketahanan Pangan

dan Pertanian yang mengacu pada Tujuan

dan Sasaran RPJMD

199

Tabel 7.2 Target skor PPH Konsumsi Pangan

Penduduk Tahun 2019 – 2023

200

Tabel 7.3 Target Konsumsi Pangan Penduduk Tahun

2019 – 2023

200

Tabel 7.4 Target Penyediaan Pangan Penduduk Tahun

2019 – 2023

202

Tabel 7.5 Target Produksi di Kawasan Tanaman

Pertanian Tahun 2019 – 2023

203

Page 15: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman vii

DAFTAR GAMBAR

Nomor Nama Gambar

Halaman

Gambar 2.1 Struktur Organisasi DKPP 16

Gambar 2.2 Komposisi Pegawai di DKPP 17

Gambar 2.3 Komposisi tingkat pendidikan di DKPP 18

Gambar 2.4 Komposisi matapencaharian penduduk

Probolinggo berdasarkan sektor

46

Gambar 2.5 Perbandingan jumlah penduduk idle (terlatih &

tidak terlatih tahun 2013-2017)

47

Gambar 3.1 Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan

Kabupaten Probolinggo

56

Gambar 3.2 Produksi Pertanian Tahun 2003-2017 65

Gambar 3.3 Tingkat permasalahan dirasakan petani 66

Gambar 3.4 Grafik Produktivitas tanaman buah

di Kabupaten Probolinggo tahun

2002-2017

69

Gambar 35 Perbandingan % kelas kelompok tani 77

Gambar 3.6 Komposisi Tanaman Jagung tahun 2018 79

Gambar 3.7 Perkembangan Luas Panen Kedelai

tahun 2002- 2018 di Kabupaten Probolinggo

80

Gambar 3.8 Sebaran Ubi Kayu Kabupaten Probolinggo 81

Gambar 3.9 Komposisi varietas mangga diusahakan 82

Gambar 3.10 Pola Tanam, Produksi, dan harga cabe rawit

per bulan tahun 2016 di Kabupate

85

Gambar 3.11 Peta serangan Kwangwung pada Kelapa 92

Gambar 3.12 Gambar Indeks Gini Kabupataen Probolinggo

Tahun 2014 – 2017

97

Page 16: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman VIII

Gambar 3.12 Kerangka Konsep Ketahanan Pangan 101

Gambar 3.13 Laju Perkembangan PDRB per Kapita

Kabupaten ProbolinggoTh 2013-2017 (dalam

Rp)

103

Gambar 3.14. Kontribusi ekonomi per Komoditi Pertanian

Tahun 2018

104

Gambar 3.15 Kecenderungan Produksi Pangan Tahun

2002-2018 (Ton)

106

Gambar 3.16 Produksi Padi tahun 2002-2018 109

Gambar 3.17 Rencana Aksi Pengembangan Bawang

Merah Probolinggo 2016-2020

110

Gambar 4.1 Keselarasan RPJMD Kab. Probolinggo-

Renstra

140

Page 17: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman ix

GLOSARIUM

Konsep dasar

Tujuan, adalah suatu kondisi yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 5 (lima) Tahunan.

Sasaran, adalah rumusan kondisi yang menggambarkan tercapainya tujuan, berupa hasil pembangunan Daerah/ Perangkat daerah yang diperoleh dari pencapaian hasil (outcome) program Perangkat Daerah.

Program, penjabaran kebijakan perangkat daerah dalam bentuk upaya yang berisi satu atau lebih kegiatan dengan menggunakan sumber daya yang disediakan untuk mencapai hasil yang terukur sesuai dengan tugas dan fungsi.

Kegiatan, adalah serangkaian aktivitas pembangunan yang dilaksanakan oleh Perangkat Daerah untuk menghasilkan keluaran (output) dalam rangka mencapai hasil (outcome) suatu program.

Kinerja, adalah capaian keluaran/ hasil/ dampak dari kegiatan/ program/ sasaran sehubungan dengan penggunaan sumber daya pembangunan.

Isu Strategis, adalah kondisi atau hal yang harus diperhatikan atau dikedepankan dalam perencanaan pembangunan daerah karena dampaknya yang signifikan bagi daerah dengan karakteristik bersifat penting, mendasar, mendesak, berjangka menengah/ panjang, dan menentukan pencapaian tujuan penyelenggaraan pemerintah daerah di masa yang akan datang.

Indikator kinerja diartikan sebagai ukuran kuantitatif/kualitatif yang menggambarkan tingkat pencapaian suatu sasaran/tujuan yang telah ditetapkan. Indikator kinerja merupakan sesuatu yang dapat diukur sebagai dasar untuk menilai kinerja, baik dalam tahap perencanaan (ex-ante), tahap pelaksanaan (on-going), maupun tahap setelah kegiatan selesai (ex-post). Indikator kinerja juga digunakan untuk meyakinkan apakah kinerja organisasi menunjukkan kemajuan dalam rangka menuju tujuan/sasaran yang telah ditetapkan. Tanpa indikator kinerja, maka akan sulit menilai kinerja kebijaksanaan/ program/kegiatan yang pada akhirnya bermuara pada kinerja organisasi.

Sebagai tanda yang berfungsi sebagai alat ukur pencapaian kinerja suatu kegiatan, progam atau sasaran dan tujuan dalam bentuk keluaran (output), hasil (outcome), dan dampak (impact)

Indikator Masukan (input) adalah jumlah sumberdaya seperti dana, SDM, peralatan, material dan masukan lain ; yang dipergunakan untuk melaksanakan suatu kegiatan dalam program. Dengan meninjau distribusi sumberdaya yang dimiliki, akan diketahui apakah input telah sesuai dengan rencana yang ditetapkan.

Keluaran (output) adalah suatu bentuk akhir berupa barang atau jasa dari serangkaian proses atas sumber daya pembangunan agar hasil (outcome) dapat terwujud.

Hasil (outcome) adalah keadaan yang ingin dicapai atau dipertahankan pada penerima manfaat dalam periode waktu tertentu yang mencerminkan berfungsinya keluaran dari beberapa kegiatan dalam satu program.

Page 18: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman X

Indikator Manfaat (benefit) adalah gambaran manfaat yang diperoleh secara langsung dari indikator hasil. Manfaat baru nampak setelah beberapa waktu kemudian, dan bisa dicapai bila keluaran dapat diselesaikan dan berfungsi dengan optimal (tepat lokasi, tepat, waktu, dan tepat sasaran)

Dampak (impact) adalah kondisi yang ingin diubah berupa hasil pembangunan/ layanan yang diperoleh dari pencapaian hasil (outcome) beberapa program.

SAKIP (Sistem Akuntabilitas Instansi Pemerintah), adalah rangkaian sistematik dari berbagai aktivitas, alat dan prosedur yang dirancang untuk tujuan penetapan dan pengukuran, pengumpulan data, pengklasifikasian, pengikhtisaran, dan pelaporan kinerja pada instansi pemerintah, dalam rangka pertanggungjawaban dan peningkatan kinerja instansi pemerintahan.

Sistem Pengendalian Intern (SPI), adalah proses yang integral pada tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara terus menerus oleh pimpinan dan seluruh pegawai untuk memberikan keyakinan memadai atas tercapainya tujuan organisasi melalui kegiatan yang efektif dan efisien, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset negara, dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan. Dengan 5 unsur SPI, yaitu : [1] Lingkungan Pengendalian, [2] Penilaian resiko, [3] Kegiatan pengendalian, [4] Informasi dan Komunikasi, [5] Pemantauan Pengendalian Intern

Musrenbang, (Musyawarah Perencanaan Pembangunan), forum antar pelaku dalam rangka menyusun rencana pembangunan Nasional dan rencana pembangunan Daerah.

PRA (Participatory Rural Apraisal), metodologi yang lebih efektif menangkap kompeksitas, dapat mengungkapkan ragam realitas (multiple reality), memprioritaskan pada realitas kemiskinan dan ketidakberuntungan, pemberdayaan masyarakat bawah, bernilai pembelajaran berkelanjutan dan berhubungan dengan semangat belajar untuk berbuat.

Peta proses Bisnis (tata laksana), adalah diagram yang menggambarkan hubungan kerja yang efektif dan efisien antar unit organisasi untuk menghasilkan kinerja sesuai dengan tujuan pendirian organisasi agar menghasilkan keluaran yang bernilai tambah bagi pemangku kepentingan.

Tugas Pembantuan adalah penugasan dari Pemerintah Pusat kepada daerah dan/atau desa, dari pemerintah provinsi kepada kabupaten, atau kota dan/atau desa, serta dari pemerintah kabupaten, atau kota kepada desa untuk melaksanakan tugas tertentu dengan kewajiban melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaannya kepada yang menugaskan.

Berdaya Saing, dicirikan antara lain berorientasi pasar, meningkatnya pangsa pasar khususnya pasar internasional dan mengandalkan produktivitas dan nilai tambah melalui pemanfaatan modal (Capital driven), pemanfaatan teknologi (innovation driven) serta kreativitas sumberdaya manusia terdidik (skill driven) dan bukan lagi mengandalkan kelimpahan sumberdaya alam dan tenaga kerja tak terdidik (factor driven)

Dana Alokasi Khusus (DAK) Bidang Pertanian, adalah yang dialokasikan dalam APBN kepada daerah dengan tujuan untuk membantu mendanai kegiatan pemenuhan sarana prasarana di bidang pertanian yang merupakan urusan daerah sesuai dengan prioritas nasional di bidang pertanian.

Page 19: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman xi

Pemangku kepentingan (stakeholder) adalah individu dan perwakilan kelompok masyarakat, institusi/lembaga yang mempengaruhi dan/atau dipengaruhi oleh RPJPD, RPJMD dan Renstra SKPD, yang meliputi unsur pemerintah, organisasi non pemerintah, perguruan tinggi, dunia usaha, dan masyarakat.

KLHS (Kajian Lingkungan Hidup Strategis) adalah serangkaian analisis yang sistematis, menyeluruh dan partisipatif untuk memastikan bahwa kaidah pembangunan berkelanjutan telah menjadi dasar dan terintegrasi dalam pembangunan suatu wilayah dan/atau kebijakan, rencana, dan atau program.

Pembangunan berkelanjutan adalah upaya untuk menjamin keutuhan lingkungan hidup serta keselamatan, kemampuan, kesejahteraan, dan kualitas hidup manusia, dengan cara: (a) memanfaatkan sumber daya hayati yang tidak melebihi kemampuan regenerasinya, dan atau memanfaatkan sumber daya non hayati yang tidak melebihi laju inovasi substitusinya; (b) memanfaatkan sumber daya alam saat ini dengan tidak mengorbankan kebutuhan generasi yang akan datang; dan (c) memanfaatkan sumber daya yang belum diketahui dampaknya secara hati-hati dan didukung oleh penelitian ilmiah yang memadai.

Nilai Tukar Petani (NTP), merupakan salah satu indikator yang dipakai untuk melihat perkembangan tingkat kesejahteraan petani (kemampuan daya beli) dari waktu ke waktu. Disini diukur kemampuan tukar barang-barang (produk) pertanian yang dihasilkan petani dengan barang / jasa yang diperlukan untuk konsumsi rumah tangga dan untuk keperluan dalam menghasilkan produk pertanian.

Kedaulatan Pangan, hal-hal yang bersifat back to basic atau back to nature dengan memprioritaskan produksi untuk pemenuhan dan keberlanjutan pangan lokal dan pasar lokal melalui pengadaan input-input produksi pertanian yang memanfaatkan kearifan setempat dan ramah lingkungan.

PDRB (Produk Domestik Regional Bruto), Total nilai tambah atas harga dasar barang dan jasa yang dihasilkan berbagai unit produksi di suatu wilayah (regional) tertentu dalam waktu tertentu biasanya dalam satu tahun ditambah pajak atas produk neto. Tahun 2015 kontribusi PDRB di Kabupaten Probolinggo untuk lapangan usaha pertanian, kehutanan dan perikanan sebesar 38,21 %.

Agropolitan, Siasat dalam pengembangan pedesaan dengan memberikan pelayanan perkotaan di kawasan pedesaan. Pusat pelayanan diberikan baik dalam bentuk pelayanan teknik budidaya pertanian, kredit modal kerja, dan informasi pasar sehingga dapat menekan produksi dan biaya pemasaran.

.Agribisnis

Agribisnis, Seluruh kegiatan yang menyangkut manufaktur dan distribusi dari sarana produksi pertanian, kegiatan yang dilakukan usahatani, serta penyimpanan, pengolahan dan distribusi dari produk pertanian dan produk-produk lain yang dihasilkan dari produksi pertanian.

SOP / SPO, (Standart Operational Prosedure), merupakan prosedur yang disusun untuk diterapkan dalam budidaya pertanian tanaman pangan dan hortikultura dengan spesifik varietas dan lokasi (kawasan tertentu) dengan maksud untuk menghasilkan kualitas tertentu.

Page 20: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman XII

GAP (Good Agriculture Practice), merupakan prosedur yang disusun untuk diterapkan dalam perlakuan pasca panen pada komoditi pertanian spesifik dan lokasi (kawasan tertentu) agar dihasilkan kualitas dan keamanan pangan.

SCM (supply chain management) adalah suatu jejaring organisasi yang saling tergantung dan bekerjasama secara menguntungkan melalui pengembangan sistem manajemen untuk perbaikan sistem penyaluran produk, informasi, pelayanan dan dana dari pemasok ke pengguna akhir (konsumen).

GHP (Good Handling Practice), merupakan prosedur yang disusun untuk diterapkan dalam perlakuan pengolahan hasil pada komoditi pertanian spesifik dan lokasi (kawasan tertentu) agar dihasilkan kualitas dan keamanan pangan.

Jaringan kerja (networking) Pembentukandan penguatan hubungan antara individu, kelompok, dan organisasi dengan kepentingan dan tujuan yang sama.

Kelembagaan Petani, adalah lembaga yang ditumbuhkembangkan dari, oleh, dan untuk Petani guna memperkuat dan memperjuangkan kepentingan Petani (UU 19/2013).

Kelembagaan Ekonomi Petani, adalah lembaga yang melaksanakan kegiatan Usaha Tani yang dibentuk oleh, dari, dan untuk Petani guna meningkatkan produktivitas.

Pemberdayaan Petani, adalah segala upaya untuk meningkatkan kemampuan Petani untuk melaksanakan Usaha Tani yang lebih baik melalui pendidikan dan pelatihan, penyuluhan dan pendampingan, pengembangan sistem dan sarana pemasaran hasil pertanian, kemudahan akses ilmu pengetahuan, teknologi dan informasi, serta penguatan kelembagaan Petani (UU 19/2013).

Perlindungan Petani, adalah segala upaya untuk membantu Petani dalam menghadapi permasalahan kesulitan memperoleh prasarana dan sarana produksi, kepastian usaha, resiko harga, kegagalan panen, praktik ekonomi biaya tinggi, dan peruabahan iklim (UU 19/2013)

Pertanian, adalah kegiatan mengelola sumber daya alam hayati dengan bantuan teknologi, modal, tenaga kerja, dan managemen untuk menghasilkan komoditas Pertanian yang mencakup tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, dan peternakan dalam suatu agroekosistem (UU 19/2013).

Petani, orang perseorangan dan/ atau / beserta kelurganya melakukan usaha tani di bidang tanaman pangan dan hortikultura

RC Ratio (Renewal of Cost Ratio), Merupakan angka indikator yang menunjukkan indikator kesejahteraan petani dalam budidaya tanaman pertanian. Dimana dalam rumusannya adalah Total Pendapatan dibandingkan dengan biaya tidak tetap dan biaya tetap dalam usaha tani. Jika angka perbandingan lebih dari 1 maka dapat dikatakan bahwa petani mengalami keuntungan dalam berusaha tani, demikian juga sebaliknya.

Usaha tani, adalah Kegiatan dalam bidang pertanian mulai dari sarana produksi, produksi / budidaya, penanganan pascapanen, pengolahan, pemasaran hasil, dan jasa penunjang (UU 19/2013).

Lembaga Pembiayaan, adalah badan usaha yang melakukan kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan dana atau barang modal untuk memfasilitasi serta membantu Petani dalam melakukan Usaha Tani (UU 19/2013).

Page 21: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman xiii

Kelompok tani, adalah kumpulan Petani/ peternak/ pekebun yang dibentuk atas dasar kesamaan kepentingan, kesamaan kondisi lingkungan sosial ekonomi, sumber daya; kesamaan komoditas; dan keakraban untuk meningkatkan serta mengembangkan usaha anggota (UU 19/2013).

Gabungan Kelompok tani, adalah kumpulan beberapa kelompok tani yang bergabung dan bekerja sama untuk meningkatkan skala ekonomi dan efisiensi usaha (UU 19/2013).

Asosiasi Komoditas Pertanian, adalah kumpulan dari petani, Kelompok Tani, dan / atau Gabungan Kelompok Tani untuk memperjuangkan kepentingan petani (UU 19/2013).

Pelaku Usaha, adalah Setiap orang yang melakukan usaha sarana produksi pertanian, pengolahan dan pemasaran hasil pertanian, serta jasa penunjang Pertanian yang berkedudukan di wilayah hukum Republik Indonesia (UU 19/2013).

Ketahanan Pangan

Indeks Ketahanan Pangan (IKP), adalah ukuran dari indikator yang digunakan untuk menghasilkan nilai komposit kondisi ketahanan pangan di suatu wilayah. Penilaian menggunakan IKP memiliki peran strategis untuk mengevaluasi capaian ketahanan pangan dan gizi (kabupaten/kota) dan memberikan gambaran peringkat (ranking) pencapaian ketahanan pangan wilayah dibandingkan dengan wilayah lainnya. IKP juga menjadi salah satu alat dalam menentukan prioritas daerah dan intervensi program.

Desa, Kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah, berwewenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Kawasan, Suatu wilayah yang teritorialnya didasarkan pada pengertian dan batasan fungsional tertentu.

Mandiri Pangan, Upaya pemenuhan pangan yang dapat dicukupi oleh kemampuan sumberdaya yang dimiliki, dilihat dari bekerjanya subsistem ketersediaan, subsistem distribusi dan subsistem konsumsi pangan.

Desa Mandiri Pangan, Desa/ kelurahan yang masyarakatnya mempunyai kemampuan untuk mewujudkan ketahanan pangan dan gizi melalui pengembangan subsistem ketersediaan, subsistem distribusi, dan subsistem konsumsi pangan dengan memanfaatkan sumberdaya setempat secara berkelanjutan.

Kawasan Mandiri Pangan, Kawasan yang dibangun dengan melibatkan keterwakilan masyarakat yang berasal dari kampung-kampung terpilih (5 kampung/desa), untuk menegakkan masyarakat miskin/ rawan pangan menjadi kaum mandiri.

Cadangan Pangan, Cadangan Pangan Nasional adalah persediaan Pangan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia untuk konsumsi manusia dan untuk menghadapi masalah kekurangan Pangan, gangguan pasokan dan harga, serta keadaan darurat.

Ketahanan Pangan, kondisi terpenuhinya pangan bagi bagi negara sampai dengan perorangan yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman, merata, dan terjangkau.

Keamanan Pangan adalah kondisi dan upaya yang diperlukan untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia, dan benda lain yang mengganggu,

Page 22: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman XIV

merugikan, dan membahayakan manusia serta tidak bertentangan dengan agama, keyakinan, dan budaya masyarakat sehingga aman untuk dikonsumsi.

Ketersediaan Pangan, adalah kondisi tersedianya pangan dari hasil produksi dalam negeri dan cadangan pangan nasional serta impor apabila kedua sumber utama tidak dapat memenuhi kebutuhan

Pangan segar, adalah pangan yang belum mengalami pengolahan yang dapat dikonsumsi langsung dan/ atau yang dapat menjadi bahan baku pengolahan pangan

Kerawanan Pangan adalah suatu kondisi ketidakcukupan pangan yang dialami daerah, masyarakat atau rumah tangga pada waktu tertentu untuk memenuhi standar kebutuhan fisiologis bagi pertumbuhan dan kesehatan masyarakat.

Desa Rawan Pangan, adalah kondisi suatu daerah yang tingkat ketersediaan, akses, dan/atau keamanan pangan sebagian masyarakat dan rumah tangganya tidak cukup untuk memenuhi standar kebutuhan fisiologis bagi pertumbuhan dan kesehatan atau desa dengan jumlah kepala keluarga miskin > 30% (tiga puluh persen).

Rumah Tangga Miskin (RTM), adalah rumah tangga sasaran yang ditetapkan melalui survei DDRT dengan 13 (tiga belas) indikator kemiskinan (tingkat pendidikan, jenis pekerjaan dan tingkat pendapatan, konsumsi pangan, konsumsi non pangan, modal {lahan, tabungan, hewan ternak}, sarana transportasi, perabotan rumah tangga, luas tempat tinggal, kondisi tempat tinggal, sumber air minum, sumber penerangan, asupan gizi, dan porsi pangan antar anggota rumah tangga).

Konsumsi Pangan adalah jenis dan jumlah yang dimakan oleh seseorang dengan tujuan tertentu pada waktu tertentu

Penganekaragaman konsumsi pangan adalah upaya memantapkan atau membudayakan pola konsumsi pangan yang beranekaragam dan seimbang serta aman dalam jumlah dan komposisi yang cukup guna memenuhi kebutuhan gizi untuk mendukung hidup sehat, aktif, dan produktif

Pola Konsumsi pangan adalah susunan makanan yang mencakup jenis dan jumlah bahan makanan rata-rata per orang per hari yang umum dikonsumsi/ dimakan penduduk dalam jangka waktu tertentu.

Pola Pangan Harapan (PPH) adalah susunan beragam pangan yang didasarkan pada sumbangan energi dari kelompok pangan utama baik secara absolut maupun dari suatu pola ketersediaan atau konsumsi pangan.

SKPG (Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi) adalah suatu rangkaian kegiatan pengamatan situasi pangan dan gizi melalui penyediaan data/ informasi, pengolahan data dan analisis serta rencana intervensi untuk penanganan masalah gangguan pangan dan gizi.

SPM (Standar Pelayanan Minimal), adalah ketentuan tentang jenis dan mutu pelayanan dasar yang merupakan urusan wajib daerah yang berhak diperoleh setiap warga secara minimal, yang kualitas pencapaiannya merupakan tolok ukur kinerja pelayanan ketahanan pangan yang diselenggarakan oleh daerah

Cadangan Beras Pemerintah Kabupaten/Kota (CBPK), adalah persediaan beras yang dikuasai dan dikelola oleh pemerintah Daerah Kabupaten / Kota dan pemerintah desa yang perwujudannya memerlukan inventarisasi cadangan pangan,

Page 23: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman xv

memperkirakan kekurangan pangan dan keadaan darurat, sehingga penyelenggaraan pengadaan dan pengelolaan cadangan pangan dapat berhasil.

Lumbung Pangan Masyarakat, adalah lembaga yang dibentuk masyarakat desa/ kota yang bertujuan untuk pengembangan penyediaan cadangan pangan dengan sistem tunda jual, penyimpanan, pendistribusian, pengolahan dan perdagangan bahan pangan yang dikelola secara kelompok.

Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan

Kawasan Pertanian Pangan berkelanjutan adalah wilayah budidaya pertanian terutama pada wilayah perdesaan yang memiliki hamparan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan dan/atau hamparan Lahan Cadangan Pertanian Pangan Berkelanjutan serta unsur penunjangnya dengan fungsi utama untuk mendukung ketahanan, kemandirian, dan kedaulatan pangan nasional.

Kelembagaan Pertanian adalah norma atau kebiasaan yang terstruktur dan terpola serta dipraktekkan terus menerus untuk memenuhi kebutuhan anggota masyarakat yang terkait erat dengan penghidupan dari bidang pertanian di pedesaan.

PLP2B (Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan) adalah sistem dan proses dalam merencanakan dan menetapkan, mengembangkan, memanfaatkan dan membina, mengendalikan, dan mengawasi lahan pertanian pangan dan kawasannya secara berkelanjutan.

Lahan Sawah, Lahan pertanian yang berpetak-petak dan dibatasi oleh pematang (galengan), saluran untuk menahan / menyalurkan air, yang biasanya ditanami padi sawah tanpa memandang dari mana diperolehnya atau status tanah tersebut.

Lahan Sawah Berpengairan (Irigasi), Lahan sawah yang memperoleh pengairan dari sistem irigasi, baik yang bangunan penyadap dan jaringan-jaringannya diatur dan dikuasai Dinas PU Pengairan maupun dikelola sendiri oleh masyarakat

Lahan Sawah irigasi teknis, Lahan sawah yang mempunyai jaringan irigasi dimana saluran pemberi terpisah dari saluran pembuang agar penyediaan dan pembagian air ke dalam lahan sawah tersebut dapat sepenuhnya diatur dan diukur . Biasanya lahan sawah irigasi teknis mempunyai jaringan irigasi yang terdiri dari saluran primer dan sekunder serta bangunannya dibangun dan dipelihara oleh PU. (Ciri-ciri irigasi teknis ; Air dapat diatur sampai dengan saluran tersier serta bangunan permanennya)

Lahan Sawah Irigasi Setengah Teknis, Lahan sawah yang memperoleh irigasi dari irigasi setengah teknis, sama halnya dengan pengairan teknis, namun dalam hal ini PU hanya menguasai bangunan penyadap untuk dapat mengatur dan mengukur pemasukan air, sedangkan pada jaringan selanjutnya tidak diukur dan tidak dikuasai oleh PU

(Ciri-ciri irigasi setengah teknis : Air dapat diatur seluruh sistem, tetapi yang dapat diukur hanya sebagian [primer/sekunder]. Bangunan sebagian belum permanen [sekunder/tersier], primer sudah permanen).

Lahan sawah irigasi sederhana, Lahan sawah yang memperoleh pengairan dari irigasi sederhana yang sebagian jaringannya (bendungan) dibangun oleh PU. Ciri-ciri irigasi sederhana : Air dapat diatur, bangunan-bangunannya belum/ tidak permanen (mulai dari primer sampai tersier).

Page 24: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman XVI

Lahan sawah irigasi desa / Non PU, Lahan sawah yang memperoleh pengairan dari sistem pengairan yang dikelola sendiri oleh masyarakat atau irigasi desa.

Lahan bukan sawah, Lahan bukan sawah adalah semua lahan selain lahan sawah seperti lahan pekarangan, ladang, huma, tegalan / kebun, lahan perkebunan, kolam, tambak, danau, padang penggembalaan / rumput, lahan sementara tidak diusahkan, rawa yang tidak bisa ditanami padi dan lainnya. Lahan yang berdasarkan statusnya lahan sawah, tetapi sudah tidak berfungsi sebagai lahan sawah lagi, dimasukkan ke dalam lahan bukan sawah.

Pembenihan

Benih hibrida (hybrid seed), benih yang diproduksi dengan cara penyilangan genetika tanaman yang berbeda, yakni dari varietas atau spesies yang berbeda; hasilnya lebih unggul dari galur induknya namun tidak dapat dipertahankan untuk generasi berikutnya; oleh karenanya benih ini umumnya harus dibeli setiap tahun.

Irigasi

HIPPA / GHIPPA (Gabungan/Himpunan Petani Pemakai Air) atau P3A (Perkumpulan Petani Pemakai Air) adalah wadah perkumpulan dari petani atau kelompok tani yang mengelola air irigasi dalam suatu petak tersier atau daerah irigasi pedesaan. Wadah ini bersifat kegotongroyongan.

Irigasi adalah usaha penyediaan dan pengaturan air untuk menunjang usaha pertanian yang meliputi tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, dan peternakan.

Irigasi Pompa adalah irigasi yang sumber airnya bersumber dari air tanah atau air permukaan yang dinaikan dengan menggunakan pompa beserta perlengkapannya dan tenaga penggerak.

Jaringan irigasi adalah saluran dan bangunan yang merupakan satu-kesatuan dan diperlukan untuk pengaturanair irigasi dimulai dari penyediaan, pengambilan, pembagian, pemberian, dan penggunaanya.

Jaringan Tersier adalah jaringan irigasi yang berfungsi sebagai prasarana pelayanan air di dalam petak tersier yang terdiri dari saluran pembawa yang disebut saluran tersier, saluran pembagi yang disebut saluran kuarter dan saluran pembuang berikut seluruh bangunan turutan serta perlengkapannya termasuk jaringan irigasi pompa yang luas areal pelayanannya disamakan dengan area tersier.

Pertanian Organik

Pertanian organik (organic farming), suatu sistem pertanian yang mendorong kesehatan tanah dan tanaman melalui praktek seperti pendaurulangan unsur hara dari bahan-bahan organik (seperti kompos dan sampah tanaman), rotasi tanaman, pengolahan yang tepat dan menghindari pupuk sintetis serta pestisida (IASA, 1990).

Organik, senyawa kimiawi apapun yang mengandung karbon atau berasal dari organisme hidup.

Pertanian berkelanjutan (sustaniable agriculture), Pengelolaan sumber daya pertanian untuk memenuhi perubahan kebutuhan manusia sambil mempertahankan atau meningkatkan kualitas lingkungan dan melestarikan sumber daya alam.

APPO (Alat Pembuat Pupuk Organik), terdiri dari chopper dan granulator

Page 25: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman xvii

Pengendalian Hama Penyakit

Pengendalian hama terpadu (integrated pest management), Suatu strategi dalam konteks lingkungan pertanian dan dinamika populasi spesies hama yang memanfaatkan semua langkah yang cocok (biologi, genetik, mekanis, dan kimia) dengan cara yang paling sesuai untuk mempertahankan populasi hama hingga ke tingkatan yang tidak dapat menyebabkan kerugian ekonomis.

Pestisida adalah zat atau senyawa kimia, zat pengatur pengendali hama penyakit

Outbreak, adalah ledakan serangan OPT yang harus segera dikendalikan agar tidak meluas secara masif.

Mikoriza (mycorrhiza), Gabungan simbiotik dari filamen seperti benang dari suatu jamur dengan akar tanaman yang lebih tinggi, yang dapat meningkatkan kemampuan tanaman menyerap unsur hara dari tanah.

Resurjensi, Peningkatan populasi suatu hama setelah terbebas dari pengendalian alamiah, umumnya setelah penerapan suatu pestisida yang menghancurkan musuh alaminya.

Sistem peringatan dini (Early warning sistem), suatu mekanisme untuk menghasilka atau diseminasikan informasi peringatan yang tepat waktu dan bermakna untuk memampukan orang, komunitas, dan organisasi yang terancam bahaya untuk bersiap-siap dan bertindak secara tepat dan dalam waktu yang cukup untuk mengurangi kemungkinan kerusakan atau kerugian

Adaptasi, penyesuaian dalam sistem alamiah atau sistem manusia, sebagai respon terhadap rangsangan atau dampak iklim yang aktual ataupun yang diperkirakan yang mengurangi kerusakan atau mengeksploitasi kesempatan yang menguntungkan.

Eradikasi adalah tindakan pemusnahan terhadap tanaman, organisme pengganggu tumbuhan, dan benda lain yang menyebabkan tersebarnya organisme pengganggu tumbuhan di lokasi tertentu.

Mitigasi adalah upaya yang ditujukan untuk mengurangi dampak bencana baik bencana alam maupun bencana akibat ulah manusia maupun gabungan kedua dalam suatu negara atau masyarakat. Mitigasi berupa penyediaan informasi, sosialisasi, antisipasi, regulasi, dan penataan kawasan rawan bencana.

Produktivitas, hubungan antara jumlah barang atau jasa yang dihasilkan dan faktor-faktor yang dipakai untuk memproduksinya; produktivitas pertanian dapat diungkapkan sebagai output / keluaran per unit lahan, modal, waktu curahan tenaga kerja, energi, air, unsur hara, dan sebagainya.

Tanaman (crop), tanaman tahunan atau perenial yang dibudidayakan untuk memberikan hasil yang dikehendaki untuk konsumsi manusia atau untuk diproses, misalnya gabah, sayuran, umbi-umbian, bunga, buah-buahan, serat, dan bahan bakar.

Tujuan rumah tangga petani, berkenaan dengan proses dan hasil usaha tani merupakan pusat sekaligus obyek pengambilan keputusan. Tiap rumah tangga dan tiap individu di dalamnya memiliki kebutuhan dan keinginan khusus. Berbagai macam tujuan yang bisa digolongkan sebagai berikut : produktivitas, keamanan, kesinambungan, dan identitas.

Page 26: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman XVIII

Intensifikasi, upaya meningkatkan produktivitas usahatani dengan mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya dan penerapan komponen teknologi yang dianjurkan secara spesifik lokasi dan efisien, dengan tujuan peningkatan produksi, pendapatan petani, perluasan kesempatan kerja dan mempertahankan kelestarian lingkungan / sumberdaya alam.

Daya saing,merupakan kemampuan menghasilkan produk barang dan jasa yang memenuhi pengujiaan internasional, dan dalam saat bersamaan juga dapat memelihara tingkat pendapatan yang tinggi dan berkelanjutan, atau kemampuan daerah menghasilkan tingkat pendapatan dan kesempatan kerja yang tinggi dengan tetap terbuka terhadap persaingan eksternal.

Penyuluhan

Penyuluhan Pertanian adalah proses pembelajaran bagi pelaku utama serta pelaku usaha agar mereka mau dan mampu menolong dan mengorganisasikan dirinya dalam mengakses informasi pasar, teknologi, permodalan, dan sumberdaya lainnya, sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi usaha, pendapatan, dan kesejahteraannya, serta meningkatkan kesadaran dalam pelestarian fungsi lingkungan hidup.

Programa Penyuluhan Pertanian Nasional, Provinsi dan Kabupaten/Kota Adalah program penyelenggaraan Penyuluhan Pertanian Pemerintah, pemerintah provinsi dan kabupaten/kota yang disusun secara sistematis dengan memperhatikan aspirasi pelaku utama dan pelaku usaha, serta pemangku kepentingan lainnya sebagai arah dan pengendali dalam pencapaian penyelenggaraan Penyuluhan Pertanian.

Programa Penyuluhan Pertanian Kecamatan dan Desa/Kelurahan adalah perpaduan antara rencana kerja pemerintah dengan aspirasi pelaku utama dan Pelaku usaha, serta pemangku kepentingan lainnya yang disusun secara sistematis, sebagai alat pengendali pencapaian tujuan penyuluhan.

Potensi Usaha Tani adalah peluang usaha tani dari hulu sampai hilir yang prospektif untuk dikembangkan sesuai dengan peluang pasar, kondisi agrosistem setempat, sumber daya dan teknologi yang tersedia untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan pelaku utama dan pelaku usaha.

Rencana Definitif Kelompok (RDK) adalah rencana kegiatan kelompoktani untuk satu tahun yang berisi rincian kegiatan dan kesepakatan bersama dalam pengelolaan usahatani.

Pemberdayaan petani adalah segala upaya untuk mengubah pola pikir Petani dalam peningkatan usahatani, penumbuhan dan penguatan kelembagaan petani guna meningkatkan kesejahteraannya.

Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) adalah rencana kebutuhan kelompoktani untuk periode satu musim tanam yang disusun berdasarkan musyawarah anggota kelompok, meliputi: kebutuhan benih, pupuk, pestisida, rhizobium, kapur, alat dan mesin pertanian serta modal kerja untuk mendukung pelaksanaan usahatani.

Page 27: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman xix

EXECUTIVE SUMMARY

Renstra ini menyajikan segala latar belakang, permasalahan, dan upaya

pencapaian pembangunan urusan pangan dan urusan pertanian dengan tujuan

menyusun program dan kegiatan bagi Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian

untuk tahun 2019-2023. Dimana dalam mencapai tujuan dipertimbangkan

beberapa hal yang mempengaruhi pelayanan Dinas Ketahanan Pangan dan

Pertanian Kabupaten Probolinggo antara lain Kewenangan yang diberikan,

Sumber daya manusia, Unit Pelaksanaan teknis, semua aset yang ada serta

beberapa tantangan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang dihadapi.

Sedangkan identifikasi permasalahan dari perspektif tugas pokok fungsi

DKPP, Visi Misi Bupati, Renstra Kementerian Pertanian RI, Dinas terkait di

Provinsi Jawa Timur, RTRW, KLHS, isu-isu strategis merupakan hal-hal yang

diperhatikan dalam penyusunan program kegiatan. Terutama terhadap visi dan

misi bupati yang secara langsung mengarahkan langkah-langkah ke depan yang

harus dicapai. Terdapat 2 strategi yang diacu dalam RPJMD yaitu : (1)

Meningkatkan indeks ketahanan pangan melalui optimalisasi program

koordinatif Nawa Hati dan peningkatan produksi, aksesbilitas serta diversifikasi

pangan. (2) Peningkatan PDRD Sektor Strategis melalui optimalisasi program

koordinatif Nawa Hati dan peningkatan nilai tambah sektor pertanian.

Penentuan Strategi dan arah kebijakan urusan pangan menggunakan

pendekatan Standar Pelayanan Minimal Ketahanan Pangan sedangkan urusan

pertanian menggunakan pendekatan revitalisasi pertanian (lahan, benih,

kelembagaan, infrastruktur, sumber daya manusia, pembiayaan petani,

kelembagaan, teknologi dan industri hilir). Dimana dari strategi diperoleh arah

kebijakan yang harus dicapai selama 5 tahun kedepan. Beberapa arah kebijakan

antara lain : mengurangi jumlah desa rawan pangan, pemberdayaan KRPL,

Pengelolaan cadangan pangan, pengawasan dan sertifikasi hasil pertanian,

penyediaan informasi ketahanan pangan, peningkatan kelas kelompok tani,

Penyusunan SOP teknologi pertanian, Penerapan GAP teknologi pertanian,

Penyediaan teknologi, sarana, dan Prasarana Pertanian.

Tujuan dan Sasaran Indikator Kinerja Utama di tahun 2019, tahun 2020,

tahun 2021, tahun 2022, dan tahun 2023, di mana Dinas Ketahanan Pangan dan

Pertanian menetapkan target sasaran antara sebagai berikut :

Tujuan Indikator Kinerja Utama (IKU) Target tahun 2023

Peningkatan Ketahanan Pangan

Ketersediaan energi dan protein perkapita 90%

Penguatan Cadangan pangan 100%

Ketersediaan informasi pasokan, harga, dan akses pangan per

desa

100%

Page 28: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman XX

Stabilitas harga pangan dan pasokan pangan 100%

Pencapaian skor PPH 90%

Pengawasan dan Pembinaan keamanan pangan 80%

Penanganan Kerawanan Pangan 100%

Peningkatan PDRB

Tanaman bahan pangan 10%

Tanaman hortikultura 10%

Tanaman perkebunan 10%

Program-program yang dilaksanakan oleh Dinas Ketahanan Pangan dan

Pertanian Kabupaten Probolinggo antara lain :

[1] Peningkatan Ketahanan Pangan (7 kegiatan)

[2] Pembinaan Lingkungan Sosial di Bidang Ketahanan Pangan (3 kegiatan)

[3] Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Komoditi Pertanian (9

kegiatan)

[4] Peningkatan Produksi Perkebunan (3 kegiatan)

[5] Penyediaan Sarana dan Prasarana Pertanian (3 kegiatan)

[6] Pembinaan Lingkungan Sosial di Bidang Pertanian (2 kegiatan)

[7] Peningkatan Kualitas Bahan Baku (5 kegiatan)

[8] Peningkatan Kesejahteraan Petani (3 kegiatan)

[9] Pelayanan Administrasi Perkantoran (4 kegiatan)

Dalam pelaksanaannya unit organisasi yang ada di Dinas Ketahanan

Pangan dan Pertanian menyusun Proses Bisnis, SOP (Standar Operasional Prosedur)

dan SPIP (Sistem Pengendalian Intern Pemerintahan) yang didalamnya harus

menjadi perhatian yaitu output, unit organisasi serta unit organisasi mitranya.

Page 29: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman xxi

Page 30: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS
Page 31: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman 1

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Rencana Strategis Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten

Probolinggo Dibuat dengan berpedoman pada Permendagri no 86 tahun 2017. Dimana

dalam dokumen ini mencakup STRATEGI yang merupakan rangkaian tahapan atau

langkah-langkah yang berisikan grand design perencanaan pembangunan urusan

pangan dan urusan pertanian di Kabupaten Probolinggo yang diampu Dinas Ketahanan

Pangan dan Pertanian dalam upaya untuk mewujudkan tujuan dan sasaran misi

pembangunan di Kabupaten Probolinggo yang telah ditetapkan.

RENSTRA Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian ini disusun secara paralel

dengan RPJMD tahun 2018-2023 Kabupaten Probolinggo, dengan maksud agar isi dari

RENSTRA DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN ini sinkron dan mengacu

kepada RPJMD tahun 2018-2023 Kabupaten Probolinggo.

Proses penyusunan Rencana Strategis Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian

Kabupaten Probolinggo 2019 – 2023 disusun melalui berbagai pendekatan

perencanaan, antara lain:

a) Perencanaan Teknokratik. Pendekatan perencanaan ini menggunakan

metode dan ilmu pangan, pertanian, sosial, dan lain-lainnya. Dimana ilmu-

ilmu tersebut dalam penerapannya dipandu dengan aturan teknis

perundangan yang berlaku seperti Undang-Undang, Peraturan Menteri

Pertanian, dan peraturan pemerintah lainnya.

b) Perencanaan Politik. Pendekatan perencanaan ini menggunakan Visi dan Misi

Bupati Probolinggo yang dalam hal ini adalah tercantum dalam RPJMD

Kabupaten Probolinggo tahun 2018-2019 Bab 5, serta menjabarkan program

Bupati Probolinggo NAWAHATI yang

LAMPIRAN PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TANGGAL : 21 MARET 2019 XIV. DINAS KETAHANAN PANGAN

DAN PERTANIAN

Page 32: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman 2

c) merupakan janji Bupati dan Wakil Bupati Probolinggo dalam kampanye

Pemilihan Umum Kepala Daerah Tahun 2018 ;

d) Perencanaan Partisipatif. Pendekatan perencanaan ini memperhatikan dan

mensinkronkan perencanaan dan kebijakan dari OPD lainnya, antara lain

Bappeda, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, Dinas Perikanan,

Bappemas, Dinas PU dan Penataan Ruang, Dinas Lingkungan Hidup, dan

Lainnya. Selama proses penyusunan Renstra, Dinas Ketahanan Pangan dan

Pertanian membentuk Tim Penyusun Renstra yang terdiri dari staf-staf dari

OPD lain;

e) Perencanaan Top down. Pendekatan perencanaan ini adalah mengacu kepada

kebijakan dari pemerintah pusat dan pemerintah provinsi, antara lain dari

Kementerian Pertanian RI, Kementerian Dalam Negeri RI, Bappenas,

Kementerian Keuangan RI, Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Dinas Pertanian

dan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur, dan Dinas Perkebunan Provinsi

Jawa Timur;

f) Perencanaan Bottom Up. Pendekatan perencanaan ini adalah memperhatikan

aspirasi dan kepentingan dari masyarakat utamanya para petani atau

masyarakat yang berhubungan dan menunjang kinerja Dinas Ketahanan

Pangan dan Pertanian Kabupaten Probolinggo.

Proses perencanaan tersebut diatas telah menghasilkan bahan-bahan dan

batasan yang digunakan untuk menentukan Rencana Strategis Dinas Ketahanan

Pangan dan Pertanian. Dimana dari 5 Pendekatan Perencanaan diharapkan

memberikan andil keterpaduan dan keserasian Renstra Dinas Ketahanan Pangan dan

Pertanian dengan kebijakan-kebijakan yang telah dibuat oleh Instansi lainnya.

Mengemukakan secara ringkas pengertian Renstra Dinas Ketahanan Pangan

dan Pertanian, fungsi Renstra Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian dalam

penyelenggaraan pembangunan daerah, proses penyusunan Renstra Dinas Ketahanan

Pangan dan Pertanian, keterkaitan Renstra Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian

dengan RPJMD, Renstra K/L dan Renstra provinsi / kabupaten/kota, dan dengan Renja

Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian.

Page 33: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman 3

1.2. Landasan Hukum

Rencana Strategis (RENSTRA) Tahun Anggaran 2019-2023 Dinas Ketahanan

Pangan dan Pertanian Kabupaten Probolinggo disusun dengan memperhatikan :

1.2.1. Landasan Konstitusional :

a) Undang-Undang nomor 12 tahun 1992 tentang Budidaya

Tanaman;

b) Undang-undang nomor 7 Tahun 1996 tentang Pangan

c) Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem

Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4421);

d) Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2009 tentang Perlindungan

Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan;

e) UU nomor 13 tahun 2010 tentang Hortikultura;

f) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan

Daerah;

g) Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2014 tentang Perkebunan;

h) Peraturan Pemerintah nomor 68 Tahun 2002 tentang Ketahanan

Pangan (Lembaran Negara Tahun 2002 Nomor 142, Tambahan

Lembaran Negara Nomor 4254);

i) Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman

Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran

Negara Tahun 2005 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara

Nomor 4585);

j) Peraturan Pemerintah nomor 38 tahun 2007 tentang Pembagian

Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah

Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota;

Page 34: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman 4

k) Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata

Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana

Pembangunan Daerah;

l) Peraturan Pemerintah Nomor 06 Tahun 2008 tentang Pedoman

Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah;

m) Peraturan Pemerintah nomor 38 tahun 2007 tentang Pembagian

Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah

Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten /Kota

n) Peraturan Pemerintah nomor 1 tahun 2011 tentang Penetapan

dan Alih Fungsi Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan

o) Peraturan Pemerintah nomor 12 tahun 2012 tentang Insentif

Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan

p) Peraturan Pemerintah nomor 25 tahun 2012 tentang Sistem

Informasi Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan

q) Peraturan Pemerintah nomor 30 tahun 2012 Pembiayaan

Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan

r) Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia nomor 67

tahun 2012 tentang Pedoman Pelaksanaan Kajian Lingkungan

Hidup Strategis Dalam Penyusunan atau Evaluasi Rencana

Pembangunan Daerah;

s) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 68 Tahun 2017 tentang

Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan

Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan peraturan Daerah tentang

Rencana Pembangunan jangka Panjang Daerah dan Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Serta Tata Cara

Perubahan Rencana Pembangunan jangka Panjang Daerah,

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan Rencana

Kerja Pemerintah Daerah;

Page 35: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman 5

t) Peraturan Daerah Kabupaten Probolinggo Nomor 10 Tahun 2007

tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah

Kabupaten Probolinggo;

u) Peraturan Daerah Kabupaten Probolinggo Nomor : 08 tahun 2005

tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Kabupaten

Probolinggo Tahun 2005 – 2025;

v) Peraturan Daerah Kabupaten Probolinggo Nomor : 07 Tahun 2013

tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten

Probolinggo Tahun 2013 – 2018;

w) Peraturan Daerah Kabupaten Probolinggo nomor 03 Tahun 2011

tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Probolinggo

Tahun 2010-2029;

x) Peraturan Daerah Kabupaten Probolinggo Nomor 6 Tahun 2016

tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah.

y) Peraturan Daerah Kabupaten Probolinggo Nomor 6 Tahun 2019

tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Probolinggo Tahun 2018-2023.

z) Peraturan Bupati Probolinggo Nomor 66 Tahun 2018 tentang

Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Dinas Ketahanan

Pangan dan Pertanian Kabupaten Probolinggo.

1.2.2. Landasan Operasional :

a) Lampiran Peraturan menteri Dalam Negeri RI nomor 86 tahun 2017

tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi

Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan peraturan

Daerah tentang Rencana Pembangunan jangka Panjang Daerah dan

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Serta Tata Cara

Perubahan Rencana Pembangunan jangka Panjang Daerah, Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja

Pemerintah Daerah;

Page 36: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman 6

1.3. Maksud dan Tujuan

Maksud dari penyusunan Renstra DKPP adalah menyajikan segala latar

belakang, permasalahan, dan pencapaian pembangunan urusan pangan dan pertanian

dengan tujuan menyusun program dan kegiatan bagi Dinas Ketahanan Pangan dan

Pertanian untuk tahun 2019-2023.

1.4. Sistematika Penulisan

Sistematika Penulisan RENSTRA Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian TA

2019-2023 menyesuaikan dengan lampiran Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor

86 Tahun 2017, sebagaimana berikut ini :

BAB I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

1.2. Landasan Hukum

1.3. Maksud dan Tujuan

1.4. Sistematika Penulisan

BAB II. GAMBARAN PELAYANAN DINAS KETAHANAN PANGAN DAN

PERTANIAN KABUPATEN PROBOLINGGO

2.1. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Dinas Ketahanan

Pangan dan Pertanian Kabupaten Probolinggo

2.2. Sumber Daya Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian

2.3. Kinerja Pelayanan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian

Kabupaten Probolinggo

2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Dinas

Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Probolinggo

BAB III. PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS DINAS KETAHANAN

PANGAN DAN PERTANIAN

Page 37: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman 7

3.1. Identifikasi permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi

Pelayanan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian

3.2. Telaahan Visi, Misi, dan Program Bupati dan Wakil Bupati

Probolinggo periode 2019-2023

3.3. Telaahan Renstra Kementerian Pertanian RI dan Renstra

Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa

Timur

3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian

Lingkungan Hidup Strategis

3.5. Penentuan Isu-isu Strategis

BAB IV. TUJUAN DAN SASARAN

4.1. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Ketahanan

Pangan dan Pertanian

BAB V STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

4.2. Strategi dan Kebijakan

BAB V. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,

KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF

BAB VI. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN

BAB VII. KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN

BAB VIII. PENUTUP

Page 38: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman 8

II. GAMBARAN PELAYANAN

DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN

KABUPATEN PROBOLINGGO

Pelayanan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian mengacu kepada beberapa

indikator yaitu IKU dan IKK. Dimana IKU dan IKK merujuk kepada aturan perundangan

yang berlaku. Indikator kinerja kunci (IKK) penyelenggaraan pemerintahan daerah

meliputi ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT, ASPEK PELAYANAN UMUM dan ASPEK

DAYA SAING DAERAH, dalam pelaksanaannya Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian

Kabupaten Probolinggo terkait dengan ketiga Aspek tersebut sebagaimana yang

tersebut dalam lampiran Permendagri 86 tahun 2017 sebagaimana terlihat dalam tabel

2.1. berikut ini .

Tabel 2.1. Aspek dan Indikator Kinerja Menurut Bidang Urusan Penyelenggaraan Tingkat Sasaran (dampak/impact) Pemerintah Daerah

NO BIDANG

URUSAN/INDIKATOR RUMUS

ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT 1. Pertumbuhan PDRB PDRB(t+1) − PDRB(t) PDRB(t) x 100%, dimana:

t+1 = tahun pengamatan PDRB t = tahun pengamatan PDRB sebelumnya

3. PDRB per kapita PDRB Penduduk Pertengahan tahun

4. Pencapaian skor Pola Pangan Harapan (PPH)

PPH = % Angka Kecukupan Gizi (AKG) x bobot masing-masing kelompok pangan

29. Penguatan cadangan pangan Jumlah cadangan pangan kabupaten 100 ton x 100%

30. Penanganan daerah rawan pangan

Menjumlahkan 3 indikator: 1. Pertanian:ketersediaan pangan

= ketersediaan : kebutuhan beras

31. Kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB

Jumlah Kontribusi PDRB dari sektor pertanian Jumlah PDRBx100%

33. Produksi sektor pertanian Jumlah produksi komoditas pertanian/ton

36. Kontribusi Produksi kelompok petani terhadap PDRB

Jumlah Produksi padi/bahan pangan utama lokal hasil kelompok petani (ton) Tahun n Jumlah produksi padi/bahan pangan utama di daerah (ton)Tahun nx100%

ASPEK DAYA SAING DAERAH 1.

Pengeluaran konsumsi rumah tangga per kapita

Total Pengeluaran RTJumlah RT

2. Nilai tukar petani Indeks yang diterima petani (lt) Indeks yang dibayar petani (lb) x 100

ASPEK PELAYANAN UMUM

Layanan Urusan Wajib Non Dasar

3. Pangan 3.1.

Ketersediaan pangan utama Rata-rata jumlah ketersediaan pangan utama per Tahun (kg) Jumlah penduduk x 100%

Page 39: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman 9

3.2.

Ketersediaan energi dan protein perkapita

Ketersediaan energi (kkal /kapita /hari): Ketersediaan pangan/kapita /hari X Kandungan Kalori X BDD100

Ketersediaan Protein (gram/kapita/hari): Ketersediaan pangan/ kapita/hari X Kandungan Protein X BDD100

3.3.

Pengawasan dan pembinaan keamanan pangan

Jumlah sampel pangan yang aman dikonsumi di pedagang pengumpul di satu tempat sesuai standar yang berlaku dalam kurun waktu tertentu Jumlah total sampel pangan yang diPerdagangkan pengumpul di suatu wilayah menurut ukuran yang telah ditetapkan dalam kurun waktu tertentu x100%

Layanan Urusan Pilihan

2. Pertanian

2.1.

Kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB

Jumlah Kontribusi PDRB dari sektor pertanian Jumlah PDRB x100 %

2.4.

Kontribusi Produksi kelompok petani terhadap PDRB

Jumlah Produksi padi/bahan pangan utama lokal hasil kelompok petani (ton) Tahun n Jumlah produksi padi /bahan pangan utama di daerah (ton) Tahun n x 100 %

2.5.

Produktivitas padi atau bahan pangan utama lokal lainnya per hektar

Produksi tanaman padi/bahan pangan utama lokal lainnya (ton) Luas areal tanaman padi / bahan pangan utama lokal lainya (ha) x 100 %

2.6.

Cakupan bina kelompok petani

Jumlah kelompok petani yang mendapatkan bantuan pemda Tahun n jumlah kelompok tani x100 %

Sumber : Lampiran Permendagri No 86 tahun 2017.

Target dari aspek-aspek tersebut diatas akan berusaha dicapai dengan nilai

yang terbaik, beberapa aspek sudah ditetapkan siapa yang akan menjadi

pengampunya. Terdapat beberapa aspek yang akan ditangani oleh Dinas Ketahanan

Pangan dan Pertanian sesuai dengan kewenangan dan perangkat yang telah diberikan

.

2.1. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Probolinggo

Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Probolinggo sebagai salah

satu OPD yang khusus Urusan Pangan dan Urusan Pertanian yang merupakan

penjabaran UU no 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah dalam

pelaksanaannya banyak berkoordinasi dengan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan

serta Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Timur maupun Kementerian Pertanian RI

terutama Ditjen Tanaman Pangan, Ditjen Hortikultura, Ditjen Prasarana dan Sarana

Pertanian, Ditjen Perkebunan, Badan ketahanan Pangan, dan Badan Penyuluhan dan

Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian. Terkait Urusan Pangan dan Urusan

Pertanian

Page 40: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman 10

Tabel 2.2. Pembagian Urusan Pemerintah Bidang Pangan

NO SUB URUSAN KABUPATEN/KOTA

1.

Penyelenggaraan Pangan Berdasarkan Kedaulatan Dan Kemandirian

Penyediaan infrastruktur dan seluruh pendukung kemandirian pangan pada berbagai sektor sesuai kewenangan Daerah kabupaten/kota.

2 Penyelenggaraan Ketahanan Pangan

a. Penyediaan dan penyaluran pangan pokok atau pangan lainnya sesuai kebutuhan Daerah kabupaten/kota dalam rangka stabilisasi pasokan dan harga pangan.

b. Pengelolaan cadangan pangan kabupaten/kota. c. Penentuan harga minimum daerah untuk pangan lokal

yang tidak ditetapkan oleh Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah provinsi.

d. Pelaksanaan pencapaian target konsumsi pangan perkapita/tahun sesuai dengan angka kecukupan gizi.

3. Penanganan Kerawanan Pangan

a. Penyusunan peta kerentanan dan ketahanan pangan kecamatan. b. Penanganan kerawanan pangan kabupaten/kota. c. Pengadaan, pengelolaan dan penyaluran cadangan pangan pada kerawanan pangan yang mencakup dalam Daerah kabupaten/kota.

4. Keamanan Pangan Pelaksanaan pengawasan keamanan pangan segar.

Sumber : Lampiran UU no 23 tahun 2014 (2018) Tabel 2.3. Pembagian Urusan Pemerintahan Bidang Pertanian

NO SUB URUSAN DAERAH KABUPATEN/KOTA

1. Sarana Pertanian a. Pengawasan penggunaan sarana pertanian. b. Pengelolaan SDG hewan dalam Daerah

kabupaten/kota. c. Pengawasan mutu dan peredaran benih/bibit ternak

dan tanaman pakan ternak serta pakan dalam Daerah kabupaten/kota.

d. Pengawasan obat hewan di tingkat pengecer. e. Pengendalian penyediaan dan peredaran benih/bibit

ternak, dan hijauan pakan ternak dalam Daerah kabupaten/kota.

f. Penyediaan benih/bibit ternak dan hijauan pakan ternak yang sumbernya dalam 1 (satu) Daerah provinsi lain.

2. Prasarana Pertanian

a. Pengembangan prasarana pertanian. b. Pengelolaan wilayah sumber bibit ternak dan

rumpun/galur ternak dalam Daerah kabupaten/kota. c. Pengembangan lahan penggembalaan umum.

3. Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner

a. Penjaminan kesehatan hewan, penutupan dan pembukaan daerah wabah penyakit hewan menular dalam Daerah kabupaten/kota.

Page 41: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman 11

b. Pengawasan pemasukan hewan dan produk hewan ke Daerah kabupaten/kota serta pengeluaran hewan dan produk hewan dari Daerah kabupaten/kota.

c. Pengelolaan pelayanan jasa laboratorium dan jasa medik veteriner dalam Daerah kabupaten/kota.

d. Penerapan dan pengawasan persyaratan teknis kesehatan masyarakat veteriner.

e. Penerapan dan pengawasan persyaratan teknis kesejahteraan hewan.

4. Pengendalian dan Penanggulangan bencana pertanian

a) Pengendalian dan penanggulangan bencana pertanian kabupaten/kota.

5. Perizinan Usaha Pertanian

a. Penerbitan izin usaha pertanian yang Penerbitan izin usaha pengecer (toko, retail, sub distributor) obat hewan. kegiatan usahanya dalam Daerah kabupaten/kota.

b. Penerbitan izin usaha produksi benih/bibit ternak dan pakan, fasilitas pemeliharaan hewan, rumah sakit hewan/pasar hewan, rumah potong hewan.

c.

6. Karantina Pertanian Pelaksanaan karantina hewan dan tumbuhan.

7. Varietas Tanaman Penyelenggaraan perlindungan varietas tanaman (PVT).

Sumber : Lampiran UU No 23 Tahun 2014.

Sesuai dengan Perda Nomor 6 tahun 2016 tentang PEMBENTUKAN DAN

SUSUNAN PERANGKAT DAERAH, yang merupakan penjabaran dari PP 23 tahun 2004

tentang Pemerintah Daerah ditetapkan uraian Tugas dan Fungsi Dinas Ketahanan

Pangan dan Pertanian Kabupaten Probolinggo dengan Peraturan Bupati nomor 66

tahun 2018 tentang KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA

TATA KERJA DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN KABUPATEN

PROBOLINGGO. Dimana tugas pokok, fungsi dan struktur Dinas Ketahanan Pangan dan

Pertanian sebagaimana berikut ini:

a. Tugas dan Fungsi

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian

i. Tugas membantu Bupati melaksanakan urusan pemerintahan di bidang

Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perkebunan serta tugas pembantuan yang

diberikan kepada daerah;

Page 42: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman 12

ii. Fungsi :

(1) Perumusan kebijakan dibidang Ketahanan Pangan, Pertanian dan

Perkebunan;

(2) Pelaksanaan kebijakan dibidang Ketahanan Pangan, Pertanian dan

Perkebunan;

(3) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan dibidang Ketahanan Pangan,

Pertanian dan Perkebunan;

(4) Pelaksanaan administrasi Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian;

(5) Pembinaan terhadap UPT dan Kelompok Jabatan Fungsional Dinas

Ketahanan Pangan dan Pertanian ;

(6) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati.

Sekretariat

i. Tugas melaksanakan urusan dan memberikan pelayanan teknis dibidang

umum dan kepegawaian, keuangan serta perencanaan di lingkungan Dinas

Ketahanan Pangan dan Pertanian;

ii. Fungsi :

(1) Pelaksanaan penyusunan rencana program, pembinaan organisasi dan

tatalaksana;

(2) Penyelenggaraan dan pengelolaan administrasi umum dan

kepegawaian, keuangan, perencanaan dan barang milik daerah;

(3) Pembinaan, pemberian dukungan dan pengawasan administrasi

umum dan kepegawaian, keuangan, perencanaan, kerumahtanggaan,

kearsipan dan barang milik daerah pada Dinas Ketahanan Pangan dan

Pertanian serta UPT;

(4) Pengoordinasian dan pengumpulan data penyusunan rencana

program dan anggaran;

(5) Penyiapan bahan dalam rangka penyusunan anggaran dan

pertanggungjawaban keuangan;

(6) Penyusunan, pelaksanaan, pengorganisasian dan evaluasi Standar

Operationan Prosedur (SOP);

(7) Pengorganisasian penyusunan peraturan perundang-undangan;

(8) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.

Page 43: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman 13

Bidang Ketahanan Pangan

i. Tugas merumuskan dan melaksanakan kebijakan teknis program di bidang

Ketahanan Pangan.

ii. Fungsi :

(1) Pengkoordinasian Penyusunan dan Perumusan Program dan Kegiatan

di Bidang Ketahanan Pangan;

(2) Pelaksanaan verifikasi ketersediaan dan konsumsi pangan serta

pengelolaan cadangan pangan;

(3) Pengkoordinasian pengendalian dan perumusan kebijakan harga

komoditas pangan strategis;

(4) Pengkoordinasian Pembinaan Gerakan Peningkatan Mutu Konsumsi

Pangan dan Penganekaragaman Pangan;

(5) Penyusunan, Pengawasan, dan Pengendalian Sistem Kewaspadaan

Pangan, gizi serta norma dan standar bahan pangan;

(6) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.

Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura

i. Tugas merumuskan dan melaksanakan kebijakan teknis program di bidang

tanaman pangan dan hortikultura.;

ii. Fungsi:

(1) Pelaksanaan penyusunan kebijakan perbenihan, produksi,

perlindungan, di bidang tanaman pangan dan hortikultura;

(2) Perencanaan kebutuhan dan penyediaan benih di bidang tanaman

pangan dan hortikultura;

(3) Pembinaan teknik perbenihan di bidang tanaman pangan dan

hortikultura;

(4) Pemberian bimbingan penerapan peningkatan produksi, dan mutu dan

pasca panen di bidang tanaman pangan dan hortikultura;

(5) Pengendalian dan penanggulangan hama penyakit, penanggulangan

bencana alam, dan dampak perubahan iklim di bidang tanaman

pangan dan hortikultura;

(6) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan Kepala Dinas.

Page 44: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman 14

Bidang Perkebunan

i. Tugas merumuskan dan melaksanakan kebijakan teknis di bidang perkebunan;

ii. Fungsi :

(1) Penyusunan kebijakan perbenihan, produksi dan perlindungan, di

bidang perkebunan;

(2) Perencanaan kebutuhan dan penyediaan benih di bidang perkebunan;

(3) Pengawasan peredaran dan sertifikasi benih di bidang perkebunan;

(4) Pemberian bimbingan penerapan peningkatan produksi di bidang

perkebunan;

(5) Pengendalian dan penanggulangan hama penyakit, penanggulangan

bencana alam, dan dampak perubahan iklim di bidang perkebunan;

(6) Pemberian bimbingan produksi, mutu ,dan pascapanen di bidang

perkebunan;

(7) Pemantauan dan evaluasi di bidang perkebunan;

(8) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.

Bidang Pelaksana Penyuluhan dan Bina Usaha Tani

i. Tugas merumuskan dan melaksanakan kebijakan teknis program di bidang

pelaksana penyuluhan dan bina usaha tani ;

ii. Fungsi :

(1) Penyelenggaraan pengelolaan informasi penyuluhan pertanian;

(2) Pelaksanaan verifikasi kebijakan teknis, rencana dan program,

pemantauan, evaluasi dan pelaporan serta informasi pelaksanaan

kegiatan penyuluhan;

(3) Pelaksanaan evaluasi pengembangan kelembagaan dan ketenagaan

penyuluhan;

(4) Pelaksanaan koordinasi dan evaluasi pemberdayaan dan

pengembangan kelembagaan petani dan bina usaha tani;

(5) Pelaksanaan koordinasi dan evaluasi bimbingan dan fasilitasi

pemasaran hasil di bidang tanaman pangan, hortikultura, dan

perkebunan;

(6) Pelaksanaan koordinasi bimbingan pendampingan, fasilitasi, dan

supervisi pembiayaan dan investasi pertanian;

Page 45: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman 15

(7) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.

Bidang Sarana dan Prasarana Pertanian

i. Tugas merumuskan dan melaksanakan kebijakan teknis program bidang

sarana dan prasarana pertanian;

ii. Fungsi :

(1) Penyusunan kebijakan di bidang prasarana, dan sarana pertanian;

(2) Penyediaan dukungan infrastruktur pertanian;

(3) Pengembangan potensi dan pengelolaan lahan dan irigasi

pertanian;

(4) Penyediaan dan pengawasan penyaluran pupuk, pestisida, serta alat

dan mesin pertanian;

(5) Pemantauan dan evaluasi di bidang prasarana, sarana dan pertanian;

dan;

(6) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.

Page 46: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman 16

b. Struktur Organisasi

Gambar 2.1. Struktur Organisasi DKPP

Page 47: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman 17

2.2. Sumber Daya Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian

Sumber daya DKPP terdapat 3 jenis yaitu Sumber Daya Manusia, Aset/

Permodalan, dan Unit Usaha yang masih Operasional dimana ketiganya digunakan

untuk menunjang kinerja.

a. Sumber daya manusia

Di lingkungan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Probolinggo

secara keseluruhan mempunyai karyawan sebanyak 111 orang PNS (Dengan komposisi

: Pejabat Tinggi Pratama, Administrator,

Supervisor, Fungsional Pelaksana,

Petugas UPT Produksi Benih Tanaman

Pangan, Petugas UPT Produksi Tanaman

Hortikultura, UPT Pengawasan dan

Sertifikasi Pangan, PPL, POPT tanaman

pangan, hortikultura, dan perkebunan,

UPT PSB).

Tabel 2.4. Komposisi Sumber daya Manusia berdasarkan Jabatannya

Eselon II 1 orang

Eselon III 6 orang

Eselon IV 21 orang

Petugas Penyuluh Pertanian (PNS) 56 orang

Staf (PNS) 27 orang

Staf (Non PNS) 28 orang

Penyuluh Pertanian Lapangan-Non PNS 83 orang

Pengamat Organisme Pengganggu Tanaman (POPT) Tanaman

Pangan dan Hortikultura (ASN Provinsi Jatim) 12 orang

Pengamat Organisme Pengganggu Tanaman (ASN Balai Besar

Proteksi dan Perbenihan Tan. Perkebunan Jombang) 2 orang

Petugas Pembenihan tanaman pangan & hortikultura (ASN DPKP

Prov. Jatim) 2 orang

Sumber : Subbag Umum dan Kepegawaian DKPP (2018)

Gambar 2.2. Komposisi Pegawai di DKPP

Page 48: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman 18

Tingkat pendidikan 111 orang

PNS di DKPP terdapat 4 tingkatan,

dimana tingkat pendidikan S1 dan S2

paling banyak keberadaannya. Untuk

Jenis pendidikan S1 hampir semuanya

adalah jurusan Pertanian atau jurusan

yang serumpun dengan pertanian

sehingga sangat berfungsi dalam

menunjang penanganan urusan pangan

dan pertanian. Beberapa personel sudah

menduduki jabatan yang sesuai dengan

kompetensi pendidikannya. Sehingga

memudahkan dalam pencapaian kinerja Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian.

Sumber daya manusia di Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian saat ini

sangat tidak memadai, dimana dalam pelaksanaan tugas sangat memerlukan keahlian

yang sangat spesifik. Sumber daya manusia yang dimaksud adalah Fungsional

Pelaksana seperti analisis komsumsi pangan, analisis ketersediaan pangan, ataupun

analisis ketahanan pangan. Namun SDM yang sudah diplot tersebut belum

mendapatkan pembekalan yang sesuai untuk menunjang kompetensinya dalam

berkinerja.

b. Aset / modal

Semua aset di Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian digunakan sebagai

penunjang kinerja dimana aset ini berupa barang berwujud dan tidak berwujud.

Sebagian besar nilai aset adalah aset tetap yang dalam hal ini adalah tanah, gedung/

bangunan, jaringan jalan, dan jaringan irigasi. Selain aset tetap tersebut terdapat aset

yang berupa sarana perkantoran , software, tanaman hidup (pohon), pompa air,

handtraktor, dan peralatan alsintan lainnya.

Aset Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Probolinggo terletak

di semua kecamatan, seperti misalnya bangunan Balai Penyuluhan Pertanian (BPP).

Gambar 2.3. Komposisi tingkat pendidikan di DKPP

Page 49: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman 19

Tabel 2.5. Lokasi aset Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Probolinggo

Jenis Aset Jumlah Lokasi

1) Tanah , gedung Perkantoran dan

Sarananya

1 unit Desa Pabean Kecamatan

Dringu

2) Tanah, gedung dan sarana Balai

Penyuluhan Pertanian

24 unit 24 kecamatan

3) Tanah (termasuk sawah). gedung,

bangunan dan sarana UPT Produksi

Benih Tanaman Pangan

1 unit Desa Sidodadi, Desa

Asembakor, Desa

Sumberlele

4) Tanah (termasuk lahan pertanian) ,

gedung,bangunan dan sarana UPT

Produksi Benih Hortikultura

1 unit Desa Cepoko dan Desa

Lumbankuning

5) Tanah dan gedung UPT Pengawasan

dan Sertfikasi Pangan

1 unit Desa Sumberlele jadi satu

dengan BPP Kraksaan

6) Gudang Pangan 1 unit Desa Sidodadi jadi satu

dengan BPP Paiton

Page 50: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman 20

Tabel 2.6. Neraca Keuangan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian - Per 31 Desember 2018

ASET TAHUN 2018 TAHUN 2017 KEWAJIBAN DAN

EKUITAS DANA TAHUN 2018 TAHUN 2017

ASET LANCAR KEWAJIBAN

JANGKA PENDEK

Persediaan 164.405.170,00 248.300.000,00

Jumlah aset lancar 164.405.170,00 248.300.000,00 Utang beban 27.663.709,00 23.594.620,00

Utang jangka

pendek lainnya 0,00 0,00

ASET TETAP

Tanah 1.891.074.275,67 5.543.633.941,67 Jumlah kewajiban

jangka pendek 27.663.709,00 23.594.620,00

Peralatan dan Mesin 16.706.711.758,84 16.943.404.058,84

Gedung dan Bangunan 23.529.989.550,00 23.529.989.550,00

Jalan, Irigasi, dan Jaringan 5.644.134.000,00 5.644.134.000,00

Aset Tetap Lainnya 2.877.719.965,00 2.877.719.965,00

Konstruksi Dalam

Pengerjaan 0,00 0,00

Akumulasi Penyusutan (20.794.258.109,98) (18.652.229.834,69) EKUITAS 30.168.267.100,53 36.322.945.160,82

Jumlah aset tetap 29.855.371.439,53 35.886.651.680,82 Jumlah ekuitas 30.168.267.100,53 36.322.945.160,82

ASET LAINNYA

Aset Tidak Berwujud 59.177.800,00 94.611.700,00

Aset Lain-lain 116.976.400,00 116.976.400,00

Jumlah aset lainnya 176.154.200,00 211.588.100,00

JUMLAH ASET 30.195.930.809,53 36.346.539.780,82 JUMLAH KEWAJIBAN

DAN EKUITAS DANA 30.168.267.100,53 36.346.539.780,82

Sumber : Subbag Keuangan DKPP Kab Probolinggo (2018)

Page 51: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman 21

Tabel 2.7. Daftar dan nilai aset yang dimiliki oleh DKPP Tahun 2017

ASET

Tanah 5.544.633.941,67

Tanah Sawah Satu Tahun Ditanami 4 lokasi

Tanah Ladang 2 lokasi

Tanah Untuk Bangunan Tempat Kerja/Jasa 28 lokasi

Tanah Kosong

Peralatan dan Mesin

Alat-Alat Berat 210.740.000

Alat-Alat Angkutan Mobil

Motor 2

Motor Roda 3

Alat Bengkel dan Alat Ukur 385.771.000,00

Alat Pertanian 5.128.022.544,00

Alat-Alat Kantor dan Rumah Tangga 25 lokasi

Alat Studio dan Alat Komunikasi 25 lokasi

Alat Laboratorium 388.064.036,00

Alat Keamanan 12.950.000,00

Gedung dan Bangunan 23.694.419.550,00

Bangunan Gedung 28 lokasi

Jalan, Jaringan dan Instalasi 5.644.134.000,00

Jalan dan Jembatan 2.153.320.000,00

Bangunan Air (Irigasi) 3.319.364.000,00

Instalasi 97.450.000,00

Jaringan 74.000.000,00

Selain aset tetap terdapat aset yang berupa barang bergerak seperti

kendaraan bermotor (mobil, sepeda motor roda 2, dan kendaraan roda 3), laptop,

hand traktor, dan lainnya.

Selain aset yang dimiliki oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian

Kabupaten Probolinggo juga terdapat aset yang dimiliki oleh Kementerian Pertanian

RI dan Provinsi Jawa Timur yang dimanfaatkan oleh para pegawai Dinas Ketahanan

Pangan dan Pertanian Kabupaten Probolinggo, seperti misalnya sepeda motor yang

banyak dipakai oleh para PPL.

c. Unit usaha yang masih operasional.

Unit usaha Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian terdapat 2 jenis, yaitu UPT

dan aset yang dimanfaatkan oleh masyarakat. Sedangkan UPT yang menjadi Unit usaha

saat ini adalah UPT Produksi Benih Tanaman Pangan dan UPT Produksi Benih Tanaman

Page 52: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman 22

Hortikultura. Untuk non UPT berupa penyewaan peralatan alat mesin pertanian dan

Gudang Pangan sebagai cadangan pangan pemerintah daerah.

UPT Produksi benih Tanaman Pangan

UPT ini berpusat kegiatan di desa Sidodasi Kecamatan Paiton. Lokasi lahan

berada di Desa Sidodadi Kecamatan Kraksaan, desa Asembakor dan Desa Sumberlele

Kecamatan Kraksaan. Sedangkan proses kegiatan berupa budidaya benih padi, pasca

panen benih, dan pengolahan menjadi benih padi berlabel. Untuk saat ini prasarana

dan sarana di UPT Produksi Benih Tanaman Pangan cukup lengkap dalam menunjang

proses produksi, namun untuk pengembangan terkendala dengan keterbatasan lahan,

sehingga diperlukan upaya perluasan lahan pertanian untuk pengembangannya.

Tabel 2.8. Keadaaan UPT Produksi Benih Tanaman Pangan (1 unit)

PROFIL UMUM

Tahun pembangunan awal Tahun 2006

Jenis barang/jasa Utama

yang dihasilkan

Benih padi unggul berlabel; pada musim

kering berupa tanaman tembakau

Kapasitas Produksi

Produksi maksimal yang

pernah dicapai

Luas lahan

Jenih pelayanan Pengeringan, budidaya benih padi,

gudang

Pendapatan Asli daerah

Waktu operasional

PRASARANA

Lahan / sawah 4 ha Di Paiton dan Kraksaan

Gudang 4 unit Di Paiton, kapasitas .... ton

Lantai Jemur 3 unit Di Paiton, luas m2

Gedung Kantor 1 unit Di Paiton

Rumah Dinas 1 unit Di Paiton

Pagar 1 unit Di Paiton

SARANA IRIGASI

Page 53: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman 23

Sumber Air / sumur bor 2 Titik Masih kurang 2 Titik lagi

Selang/Terpal lipat 100 m Masih kurang 300 m lagi

Saluran irigasi 400 m Masih kurang 200 m dan

kondisi saluran masih belum

diplengseng.

SARANA TRANSPORTASI

Sepeda motor roda 2 2 Unit

Sepeda motor roda 3 2 Unit

Mobil Pick Up 1 Unit

SARANA PROSSESING

Separator 1 unit

Blower 1 unit

Mesin Jahit 1 unit

Timbangan 1 unit

Pengukur kadar air 1 unit

UPT Produksi Benih Hortikultura

UPT Produksi Benih Hortikultura terletak di 2 lokasi yaitu Desa Cepoko

Kecamatan Sumber dan Desa Lumban Kuning Kecamatan Lumbang. Untuk Unit di

Desa Cepoko dikhususkan untuk produksi benih tanaman kentang dengan diselingi

tanaman kubis atau tanaman lain, hingga saat ini sudah menghasilkan produksi dan

Pendapatan Asli Daerah. Sedangkan untuk unit di Desa Lumban Kuning digunakan

untuk produksi benih tanaman buah-buahan atau tanaman hortikultura lainnya namun

untuk saat ini masih belum berproduksi.

Tabel 2.9. Keadaan UPT Produksi Tanaman Hortikultura

Prasarana UP Kentang

Tahun pembangunan awal 2006

Jenis barang/jasa Utama yang dihasilkan Benih kentang Go,G1, G2

Kapasitas Produksi

Produksi maksimal yang pernah dicapai

Luas lahan 6 Ha

Jenis Pelayanan

JARINGAN IRIGASI / Pipanisasi

Paralon 2 dim 750 Buah

Page 54: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman 24

SARANA TRANSPORTASI

Roda 4 1

Roda 3 2

Roda 2 5

BANGUNAN

Kantor 1 unit 80 m²

JUT 1 unit 360 m

Pagar 1 unit 1000 m²

Gudang 1 unit 80 m²

Rumah Dinas 1 unit 40 m²

Steamer / alat sterilisasi media tanam 1 unit 9 m2

Sumber : UPT Produksi Benih Tanaman Hortikultura

Tabel 2.10. Perbandingan kebutuhan dan keberadaan sarana di UPT Produksi Benih Tanaman Hortikultura

No Jenis Bahan dan

Peralatan Kebutuhan Keberadaan Kekurangan

1 Cultivator 2 Unit - 2 Unit

2 Pompa Air (jet Pump) 10 Unit 2 Unit 8 Unit

3 Cangkul 30 Buah - 30 Buah

4 Sprinkle (kabut) 4 Unit - 4 Unit

5 Tandon 7 Unit - 7 Unit

6 Screen Net 3 Ha - 3 Ha

7 Areal Lahan Budidaya 10 Ha 5 Ha 5 Ha

8 Power Sprayer 4 Unit 1 Unit (rusak)

4 Unit

9 Selang Sanchine 8 Roll 2 Roll (rusak)

8 Roll

10 Selang 3/4 dop 10 Roll - 10 Roll

11 Jalan Usaha Tani 1 Km - 1 Km

12 Krat Benih 500 Buah 100 Buah 400 Buah

13 Screen House 4 unit 2 Unit 2 Unit

14 Cold Storage 2 Unit - 2 Unit

15 Lab. Kultur Jaringan 1 Paket - 1 Paket

Sumber : UPT Produksi Benih Tanaman Hortikultura

Page 55: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman 25

Tabel 2.11. Perkembangan Pembiayaan Unit Pembenihan Kentang Desa Cepoko Kecamatan Sumber Tahun 2008-2018

Tahun Biaya

Operasional (Rp)

Pendapatan (PAD) (Rp)

Produksi benih (kg)

Keterangan

2008 275.000.000 ---

2009 325.000.000 107.500.000 7.150 + stock benih 8,5 ton G4

2010 125.000.000 151.447.000 7.150 Target benih 12 ton

2011 350.000.000 228.050.000 16.200 Produksi G4

2012 350.000.000 Produksi G4

2013 350.000.000 240.000.000 16.000 Produksi G4

2014 230.000.000 240.000.000 16.000 Mulai tahun 2014 fokus

pada effisiensi Operasional

2015 230.000.000 240.000.000 16.000 Produksi G4

2016 350.000.000 345.000.000 Terjadi penambahan kapasitas produksi;

Produksi G0, G2

2017 370.000.000 396.000.000 Produksi stek, G0, G2

2018 370.000.000 411.950.000 Produksi stek, G0, G2

Sumber : Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (2018)

Tabel 2.12. Kondisi Unit pembenihan Hortikultura (1 unit)

Tahun pembangunan awal 2014

Alamat Desa Lumbankuning kecamatan Lumbang

Jenis barang/jasa utama yang dihasilkan

Benih buah unggulan lokal (alpokat, mangga)

Kapasitas Produksi ---

Jenis Pelayanan Penjualan benih tanaman hortikultura unggulan (buah-buahan) berlabel

Sarana dan Prasarana UPTD Alat Pembenihan Buah/ Hortikultura pada Dinas

Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Probolinggo, dengan lokasi di Kecamatan

Lumbang Desa Lumban kuning terdiri dari :

1) Luas lahan 20.000 Ha

2) Bangunan seluas 150 m2

3) Sarana Kantor : kursi, meja, almari.

4) Pagar 1.000 m

5) Sumur dalam 1 unit

Page 56: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman 26

6) Screen house

7) Rak pembenihan

8) Pohon induk tanaman buah

i. Alpokat = 100 pohon

ii. Manggis = 10 pohon

iii. Mangga = 20 pohon

9) Pompa air

10) Cangkul

Gudang Pangan

Gudang pangan yang terletak di Desa Sidodadi Kecamatan Paiton ini berfungsi

sebagai gudang cadangan pangan milik pemerintah, dimana selama ini digunakan

untuk menyimpan beras yang dimiliki oleh pemerintah daerah. Gudang ini dikelola

oleh Seksi Ketersediaan Pangan Bidang Ketahanan Pangan DKPP.

Untuk saat ini peralatan yang dimiliki oleh Gudang Pangan masih memadai,

dimana peralatan tersebut antara lain lantai jemur, mesin pengering, dan peralatan

penjemuran. Namun yang diperlukan lebih jauh adalah biaya pengelolaannya.

Tabel 2.13. Penampilan Gudang Pangan desa Sukodadi kec Paiton

Tahun pembangunan awal

Daya tampung yang pernah dilakukan 63 ton

Kapasitas tampung maksimal

Luas lahan

Jenih pelayanan Pengeringan, penyimpanan

bahan pangan, gudang

Pendapatan Asli daerah ---

Waktu operasional Sepanjang tahun

Page 57: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman 27

2.3. Kinerja Pelayanan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Probolinggo

Kinerja Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian kurun waktu 2014-2018 lebih

ditekankan kepada pencapaian ketahanan pangan dan peningkatan produksi tanaman

pertanian. Untuk urusan ketahanan pangan banyak yang harus dicapai, hal ini terjadi

karena dengan adanya ketentuan Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang harus dicapai

dalam Ketahanan Pangan. Ketetapan tersebut dalam pencapaiannya ditentukan dalam

tahun 2015, hal ini juga mengacu kepada MDG’s, dalam pelaksanaan masih banyak

belum tercapai. Beberapa diantaranya adalah cadangan pangan yang belum optimal,

akses pangan belum optimal, dan masih banyak desa yang rawan pangan.

Sedang untuk urusan pertanian, produksi pertanian cenderung stagnan dan

mengalami fluktuasi yang sangat tinggi. Selama kurun waktu 2014-2018 banyak yang

terjadi dengan tingkat produksi tanaman pertanian, dimana faktor iklim yang tidak

menentu menjadi tingkat produksi tanaman pertanian mengalami pasang-surut.

Selain SPM Ketahanan Pangan yang digunakan sebagai pedoman maka beberapa

pedoman pencapaian kinerja yaitu Indikator Kinerja Utama (Tujuan dan Sasaran) dan

Indikator Kinerja Kunci.

Page 58: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman 28

Tabel 2.14. Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Probolinggo tahun 2014-2018 Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi Perangkat

Daerah1

Target

NSPK

Target Renstra Perangkat Daerah Tahun Realisasi Capaian Tahun Rasio Capaian padaTahun (%)

2014 2015 2016 2017 2018 2014 2015 2016 2017 2018 2014 2015 2016 2017 2018

Urusan Ketahanan Pangan (SPM)

Ketersediaan energi dan protein per kapita (%) 90% 100 90 90 90 100 90 90 90 100 100 100 100 100 100

Penguatan cadangan pangan (100 ton) 60% 100% 100% 100% 100% 5% 60% 23% 23% 0 48 63 23 22

Ketersediaan informasi pasokan harga dan

akses pangan didaerah

90% 100% 100% 100% 100% 84% 84% 84% 84% 84 84 84 84

Stabilitas harga dan pasokan pangan 90% 95% 95% 95% 95% 1x 1x 1x 1x

Pencapaian skor pola pangan harapan (PPH

konsumsi)

90% 74% 85% 85% 85% 62 69% 72% 72% 84 81 85 85

Pengawasan dan pembinaan keamanan

pangan

80% 50% 50% 5% 5% 5%

Penanganan kerawanan pangan 60% 5% 5% 5% 5% 0% 0% 0% 3% 3% 0 0 60 60 60

Regulasi ketahanan pangan ada ada ada ada ada 1 perbup 1 perbup

Ketersediaan pangan utama (ton) 124.688 124.688 124.688 124.688 124.688 191.825 196.145 198.796 203.316

Urusan Pertanian

Peningkatan produksi Tanaman (ton)

Padi 315.515 326.784 332.418 338.052 360.423 335.233 354.121 361.736 312.127 286.828 106 108 109 92 80

Jagung 331.387 338.150 344.913 351.676 360.921 251.004 247.317 255.791 256.237 189.566 76 73 74 73 53

Ubi Kayu 140.227 140.232 140.235 140.240 140.455 119.578 102.869 93.219 52.700 52.920 85 73 66 38 38

Alpokat 6.519 6.519 6.519 6.519 7.450 4.234 4.441 3.622 1.251 21.144 65 68 56 19 284

Mangga 21.434 25.074 22.911 15.720 26.118

Bawang merah 48.900 48.900 52.975 57.050 65.260 61.154 49.023 44.734 50.632 56.060 125 100 84 89 86

Kentang 61.165 70.575 75.280 79.985 74.574 40.090 41.054 32.949 49.054 25.266 66 58 44 61 34

Kobis 41.282 42.340 44.457 46.574 48.762 15.920 17.893 33.132 45.378 3.796 39 42 75 97 8

Tembakau 13.228 10.026 9.716 12.844 12.456

Tebu 251.744 171.364 171.364 155.260 125.812

Kopi

1 Tahun 2014-2016 pelaksanaan program kegiatan dikerjakan oleh Badan Ketahanan Pangan dan

Pelaksana Penyuluh Pertanian, Dinas Pertanian, dan Dinas Perkebunan dan Kehutanan

Page 59: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman 29

Tabel 2.15. Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan DKPP Kabupaten Probolinggo (2014-2023)

Sumber : LKPJ Bupati Probolinggo tahun 2014-2018 di olah.

2014 2015 2016 2017 2018 2014 2015 2016 2017 2018 2014 2015 2016 2017 2018 Anggaran Realisasi

1 Pelayanan Administrasi

Perkantoran 1.658 2.070 2.952 1.714 1.692 1.557 1.903 2.760 1.159 1.590 94,0% 91,9% 93,5% 67,6% 94,0% 9 8

2 Peningkatan Sarana Dan

Prasarana Aparatur 413 470 901 219 417 410 422 814 213 392 99,3% 89,7% 90,4% 97,2% 94,0% 1 -4

3 Peningkatan Disiplin Aparatur 16 16 24 - - 16 16 23 - - 98,3% 100,0% 98,3% 0,0% 0,0% -4 -4

4 Peningkatan Kapasitas Sumber

Daya Aparatur 529 466 916 120 117 428 341 895 83 110 80,9% 73,2% 97,6% 69,4% 94,0% -103 -80

5

Peningkatan Pengembangan

Sistem Pelaporan Capaian Kinerja

dan Keuangan 336 385 580 119 141 303 358 532 116 133 90,1% 92,8% 91,7% 97,1% 94,0% -49 -43

6 Peningkatan Kesejahteraan Petani 602 805 1.781 585 781 1.721 97,1% 97,0% 96,6% -151 -146

7 Pemberdayaan Penyuluh

Pertanian 4.502 4.369 2.633 4.367 4.245 2.600 97,0% 97,1% 98,8% -1.126 -1.092

8 Peningkatan Sarana Prasarana

Pertanian 5.266 25.626 7.934 4.600 24.604 6.903 87,4% 96,0% 87,0% -1.317 -1.150

9

Peningkatan Produksi.

Produktivitas dan Mutu Komoditi

Pertanian 3.532 4.128 4.116 3.397 4.065 4.018 96,2% 98,5% 97,6% -883 -849

10 Pembinaan Lingkungan Sosial di

Kawasan Industri Hasil Tembakau 2.075 3.700 1.000 1.723 3.630 975 83,0% 98,1% 97,5% -519 -431

11 peningkatan pemasaran hasil

produksi pertanian/perkebunan 330 456

120 313 371 84 94,9% 81,4% 70,0% -83 -78

12 Peningkatan Ketahanan Pangan

Pertanian/ Perkebunan, 1.296 1.829 3.215 1.286 1.514 3.180 99,3% 82,8% 98,9% -324 -322

13 Peningkatan Penerapan Teknologi

Pertanian/Perkebunan - 883 - - 804 - 91,1% 0 0

14 Peningkatan Produksi Perkebunan 1.305 1.581 1.189 1.210 1.464 1.003 92,7% 92,6% 84,3% -326 -303

15 Peningkatan Sarana Prasarana

Perkebunan 464 400 497 452 374 372 97,5% 93,6% 74,9% -116 -113

16 Pembinaan Kelembagaan Petani

Perkebunan 150 937 485 149 885 460 99,0% 94,4% 94,9% -38 -37

17 Penerapan Teknologi Perkebunan 808 794 751 718 93,0% #DIV/0! 90,5% -202 -188

18 Peningkatan Ketrampilan SDM

Petani 329 100 149 324 100 148 98,5% 99,6% 99,2% -82 -81

19 Perlindungan Tanaman

Perkebunan

550 834 409 532 805 353 96,7% 96,6% 86,3% -138 -133

20 Peningkatan Kualitas Bahan Baku 3.500 1.500 3.270 1.410 93,4% 94,0% 375 353

21Peningkatan SDM dan

Kelembagaan Petani 611 730 598 686 97,8% 94,0% 183 172

22 Peningkatan Konsumsi Pangan137 425 135 400 98,2% 94,0% 106 100

23 Pengelolaan Cadangan Pangan 120 150 116 141 96,7% 94,0% 38 35

24Penyediaan Insfrastruktur

Kemandirian Pangan 102 260 102 244 99,8% 94,0% 65 61

25 Peningkatan ketahanan Pangan400 1.000 396 940 99,0% 94,0% 250 235

26 Peningkatan Sarana Pertanian613 1.046 580 983 94,6% 94,0% 262 246

27 Peningkatan Prasarana Pertanian5.520 2.834 5.485 2.663 99,4% 94,0% 708 666

28Pengendalian Penanggulangan

Bencana dan Perijinan Usaha1.349 1.866 1.326

1.754 98,3% 94,0% 466 438

24.162 49.056 29.694 14.523 12.178 22.403 46.682 27.558 13.579 11.447 92,7% 95,2% 92,8% 93,5% 94,0% -2.996 -2.739

No Uraian nama ProgramAnggaran Tahun (Rp juta) Realisasi Anggaran tahun (Rp juta) Rasio Realisasi dan Anggaran Rerata pertumbuhan

Page 60: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman 30

Pembangunan pertanian tahun 2015 mendapatkan perhatian yang cukup

besar, dimana anggaran tahun 2015 mendapatkan alokasi pagu yang sangat besar

dari pemerintah pusat melalui DAK (Dana Alokasi Khusus), dimana anggaran tersebut

digunakan untuk pembangunan jaringan irigasi, pembangunan sumber air irigasi

pertanian, dan jalan usaha tani.

Dari kegiatan tersebut terjadi peningkatan luas tanam tanaman padi yang

cukup signifikan antara tahun 2015 dan tahun 2016, peningkatan luas tanam ini

berdampak kepada peningkatan produksi tanaman padi. Kondisi ini didukung oleh

iklim yang menunjang selama tahun 2015-2016 dimana terjadi kemarau basah.

Sehingga ketersediaan air tercukupi .

Mulai tahun 2017, 3 OPD bergabung menjadi satu yaitu Badan Ketahanan

Pangan dan PPP, Dinas Pertanian, Dinas Perkebunan dan Kehutanan. Namun

bergabungnya ketiga OPD tidak menjadikan anggaran menjadi lebih besar, malahan

anggaran menjadi lebih kecil secara signifikan, hal ini terjadi karena pemerintah

Kabupaten Probolinggo memprioritaskan pembangunan kepada infrastruktur yang

sangat memerlukan dana yang sangat besar. Infrastruktur ini adalah pembangunan

jalan di seluruh Kabupaten Probolinggo.

Dari Tabel 2.16 terlihat bahwa secara umum kinerja sektor pertanian

semakin sulit untuk dicapai. Produksi padi Kabupaten Probolinggo merupakan 0,3 %

dari produksi nasional dan produksi jagung Probolinggo merupakan 0,91% dari

produksi jagung nasional, sedangkan untuk bawang merah adalah 3,2 %. Dari data

Tabel 2.16. Perbandingan Realisasi Kinerja dengan Realisasi Nasional Tahun 2017

Sasaran

Strategis Indikator Kinerja

Realisasi

Nasional

Capaian Kabupaten Probolinggo

Target Realisasi Capaian

Peningkatan Produksi Tanaman Pertanian Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan

Peningkatan Produksi Tanaman (ton)

1) Padi (GKG) 81.385.254 367.330 312.127 84,97 %

2) Jagung (pipil) 27.948.662 265.000 256.237 96,69 %

3) Ubi Kayu Tidak ada data 121.015 52.700 43,55 %

4) Bawang Merah 1.579.772 51.698 50.632 97,94 %

5) Kentang Tidak ada data 41.875 49.054 117,14 %

6) Cabe 2.196.657 4.076 6.037 103,93 %

7) Tebu 2.121.295 13.542 11.150 82,34 %

8) Tembakau Tidak ada data 12.000 9.716 80,97 %

9) Kopi 668.677 1.610 3.722 231,18 %

Peningkatan Ketahanan Pangan Masyarakat

(ton) Ketersediaan dan Cadangan

--- 100 23 23 %

(%) Pola Pangan Harapan

85,24 85 77,2 90,82 %

Sumber : Renstra dan LkjIP DKPP diolah (2017)

Page 61: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman 31

tersebut terlihat bahwa Kabupaten Probolinggo hanyalah merupakan salah satu

daerah yang menopang keberadaan komoditas nasional yang menjadi perhatian

pemerintah. Selama beberapa tahun terakhir pemerintah telah menetapkan target

peningkatan produksi tanaman pertanian yang tinggi, dimana dalam penentuan

target disertai dengan bantuan sarana dan teknologi pertaniian yang cukup masif,

namun dalam realisasinya sebagaimana terlihat pada tabel 2.16. sulit dicapai. Selama

beberapa tahun memang terlihat bahwa tanaman padi mengalami kenaikan produksi

secara berkelanjutan, namun terdapat titik-titik waktu tanaman padi mengalami

penurunan. sedangkan untuk tanaman lain terjadi kecenderungan yang penurunan

ataupun keberadaan tidak ada lagi (jumlah menurun sangat signifikan, misalnya

kedelai). Beberapa komoditi mendapatkan program seperti jagung, bawang merah,

kopi, cabe mengalami kenaikan pada 3-4 tahun terakhir, namun kenaikan sangat

kecil.

Sedangkan untuk tanaman lain yang tidak tercantum di data ini jumlahnya

sangat kecil, tanaman hias, tanaman biofarmaka, tanaman perkebunan mengalami

kenaikan dan penurunan setiap tahun dalam jumlah produksi.

Khusus untuk kinerja periode yang lalu (2015-2018) untuk urusan

pertanian mengalami puncak kinerja tapi juga mengalami penurunan yang signifkan.

Sedangkan untuk kinerja urusan pangan juga mengalami kenaikan puncak kinerja dan

juga penurunan kinerja. Namun untuk perhitungan urusan pangan baru dimulai pada

tahun 2015 hal tersebut terkait dengan SPM dan MDG’s.

Tabel 2.17. Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2015-2018

Sasaran

Strategis Indikator Kinerja Target

Realisasi

Tahun

2015

Tahun

2016

Tahun

2017

Tahun

2018

Peningkatan

Produksi

Tanaman

Pertanian

Tanaman

Pangan,

Hortikultura,

dan

Perkebunan

Jumlah

Peningkatan

Produksi tanaman

(ton)

1) Padi 367.330 354.121 365.659 312.127 286.828

2) Jagung 265.000 247.316 255.913 256.237 189.566

3) Ubi Kayu 121.015 102.870 93.913 52.700 52.920

4) Bawang

Merah 51.698 43.564 44.734 50.632 56.060

5) Kentang 41.875 40.294 32.949 49.054 25.266

6) Cabe Merah 1.885 1.582 1.412 1.959 1.291

7) Cabe Rawit 2.181 1.361 2.160 5.078 10.535

8) Tebu 13.542 25.746 13.532 11.150 3.993

9) Tembakau 12.000 14.721 9.652 9.716 13.228

10) Kopi 1.610 1.302 1.551 3.822 1.868 Peningkatan

Ketahanan

Pangan

Masyarakat

1) (Ton)

Ketersediaan

dan Cadangan 100 60 68 23 0

2) (%) Pola Pangan

Harapan

Konsumsi 85 77,2 77,2 77,2

Sumber : LKjIP Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian tahun 2017.

Page 62: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman 32

Tabel 2.18. Luas Areal Panen Tanaman Pertanian di Kabupaten Probolinggo

No Uraian Satuan 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

1 Padi Ha 51.811 52.521 53.963 60.227 57.089 60.969 60.114 64.623 66.571 61.058 56.109

2. Jagung Ha 63.071 67.340 73.679 70.235 71.198 69.319 59.498 57.899 59.859 58.149 43.019

3. Ubi Kayu Ha 18.028 8.287 9.422 7.849 8.048 7.704 6.206 6.559 4.446 2.154 2.163

4. Ubi Jalar Ha 114 79 92 26 37 28 121 12 0 0 0

5. Kedele Ha 2.404 3.092 2.217 733 420 258 184 494 91 25 1.006

6. Kacang Tanah Ha 3.277 3.586 3.695 3.079 2.274 3.660 1.969 2.067 1.973 1380 1.026

7. Kacang Hijau Ha 440 614 746 785 811 477 310 267 120 2064 194

8. Sorghum Ha 16 23 37 28 10 31 16 4 16 0 0

9 Bw. Merah Ha 6.354 5.201 5.049 3.428 3.921 5.459 6.850 5.552 5.529 7.416 7.234

10 Bw. Putih Ha 16 8 8 - 0 2 1 2 2 62

11 Bw. Daun Ha 950 1085 1466 1685 3096 2521 1616 2223 2719 1665 2.143

12 Kentang Ha 2539 3029 3148 1094 4013 4541 4158 3920 3906 3483 2.845

13 Kubis Ha 2509 2622 2831 1392 2490 1693 1051 1499 2803 2685 2230

14 Petsai/ Sawi Ha 40 37 42 20 47 8 113 124 222 211 174

15 Wortel Ha 204 182 194 200 675 339 223 158 265 209 288

16 Cabe Besar Ha 850 158 608 383 560 949 268 137 224 382 795

17 Cabe Rawit Ha 656 498 2.279 3.545 3.377 3.505 1.488 1.020 1.854 2.846 2.873

18 Tomat Ha 98 67 200 114 3377 300 104 52 113 75 34

19 Terung Ha 41 26 106 67 344 58 13 10 13 15 29

20 Timun Ha 26 26 17 32 69 7 3 5 7 8 12

21 Labu Siam Ha 32 28 274 265 289 293 36 12 63 68 63

22 Alpukad Pohon 80.085 99.001 84.703 74.740 96.678 90.384 9086 132.799 110.453 80.137 262.395

23 Blimbing Pohon 12.610 8.768 10.200 9.739 10.097 5.418 2 7.198 7.274 4.813 5.253

24 Duku Pohon 52 383 14 356 5502 704 0 556 1053 51 1.950

25 Durian Pohon 55.902 68553 71724 69236 75452 74345 1313 92929 86768 46782 180.336

26 Jambu Biji Pohon 31.310 46524 40106 19179 17962 14983 691 15291 12320 30732 36.796

27 Jambu Air Pohon 6505 4656 5609 9135 5076 5237 10 5024 5420 9350 5.147

28 Jeruk Keprok Pohon 12453 15973 12721 3970 7961 5888 550 12338 11851 5965 12.947

29 Jeruk Besar Pohon 2519 1045 701 689 951 802 600 890 754 769 586

Page 63: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman 33

No Uraian Satuan 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

30 Mangga Pohon 987.164 1.035.768 788.669 970.640 1.066.664 431.078 1.439 645.932 689.813 626.488 596.622

31 Manggis Pohon 1223 1978 2153 2841 2637 6375 1010 10024 9323 1890 14.652

32 Nangka Pohon 37925 46090 49933 33086 37757 24110 282 44539 44247 35379 51.019

33 Nenas Pohon 422 604 372 140 148 296 120 2780 405 1057 3.244

34 Pepaya Pohon 55195 58439 62467 101.115 52296 32285 8446 73419 63253 39029 41.825

35 Pisang Pohon 989890 926226 908342 900182 836057 801023 20555 1181588 1270876 968.354 1.220.857

36 Rambutan Pohon 36318 20500 29153 27512 24222 1.1964 45 28.151 14.818 11.114 26241

37 Salak Pohon 14520 18306 20301 8888 15046 7509 0 11348 11624 198 18274

38 Sawo Pohon 9110 8656 6879 7417 5546 0 6837 8346 7819 7846

39 Sirsak Pohon 13564 13634 8341 8694 4855 25 9319 6121 14.344 12.928

40 Sukun Pohon 2286 2947 1881 3524 2302 500 3611 3781 3284 4.704

41 Anggur Pohon 7818 5027 5290 2078 1300 660 100 1464 548 188 1530

42 Semangka Ha 57 171 134 58 65 92 64 32 84 225 71

50 Tebu Ha 2013,7 1264,84 1388,66 1388,66 3058,45 3662,37 4212,14 2787,62 2787,62 2117,25 1.565

51 Tebkau Paiton vo Ha 13011 10481 11055,95 13058,8 13512,95 11107,95 11687,3 13000 8349 7784,6 9.205

52 Tembakau Kasturi Ha 0 0 0 0 0 0 115 0 5 5 14

53 Tembakau Jawa Ha 0 0 0 0 0 0 504 0 338 540 809

56 Aren Ha 293 186,36 7,81 186,5 186,6 183,7 183,7 239,96 247,06 121

57 Asam jawa Ha 6354 5049 117,74 117,37 89,49 101,014 94,573 193 264

58 Cengkeh Ha 717 394,5 114,95 454,15 392,45 486,85 392,45 654,15 691,4 435 329

59 Jambu Mete Ha 2,5 2,5 2,8 17,731 17,731 17,731 17,73 17,73 7,1 6

61 Jarak pagar Ha 24 10,06 12,72 17 19,1 24,096 19,4 19,87 18,97 65 1.354

63 Kapok Randu Ha 4078 1021,22 1001,26 987,445 1015,57 1.010,52 845,08 1137,39 491,869 315,092 677

66 Kelapa Ha 2448 1484,7 1254,95 1580,21 1695,96 1.433,89 1756,87 1697,85 2101,22 1488 1779

69 Kopi Arabika Ha 228,3 228 228 902 420

70 Kopi Robusta Ha 1.959 2.560 2.443 2.451 1.751 3.486 2.265 4.002 4.130 2852 2.159

71 Lada Ha 950 1466 1,43 1,43 1,43 0 0 0 2

76 Pinang Ha 255 14,1 40,47 183,18 194 272 189,8 288,7 110,75 634

78 Teh Ha 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23 23

Sumber : Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Probolinggo (2018)

Page 64: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman 34

Dalam pencapaian kinerja Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian mengalami

permasalahan Penerapan Teknologi Pertanian, Di Kabupaten Probolinggo penerapan

teknologi pertanian belum optimal sebagaimana penjelasan berikut ini :

1. Teknologi alat mesin pertanian,

Pada tahun 2015-2018 cukup banyak bantuan alat mesin pertanian yang

diberikan kepada kelompok tani dengan berbagai model, namun penggunaan

masih sangat kurang / belum optimal.

Tabel 2.19. Perkembangan Jumlah Alat Mesin Pertanian Tahun 2013-2017

No. Jenis Alat/Mesin dan Kelembagaan Pertanian Tahun 2013

Tahun 2018

Total Rusak

1. Pengolahan Lahan

a. Traktor Roda Dua 813 1244 60

b. Traktor Roda Empat 22 9 0

2. Penanaman a. Tanam padi (Transplanter) 1 52 0

b. Tanam biji-bijian (Seeder) 0 34 0

3. Pengendalian OPT

a. Penyemprot (Hand Sprayer dan Power Sprayer)

16.038 15.091 638

b. Pengabut pestisida (Swing - Fog) 1 11 7

c. Emposan Tikus 102 56 6

d. Pembersih Gulma 3.832 61 1

4. Pengairan Pompa air 1.743 2.008 69

5. Pemanenan

a. Sabit Bergerigi 64 1 1

b. Pemotong padi tipe gunting (Reaper)

0 1 0

c. Pemotong padi tipe gendong (Paddy Mower)

5 2 0

d. Combine Harvester 2 46 2

6. Perontokan / Pemipilan

a. Perontok Padi /Thresher 1.742 1646 30

b. Pemipil Jagung /Cornsheller 52 79 6

c. Perontok Kedelai /Thresher 5 6 0

d. Perontok Multiguna (Padi, Jagung, Kedelai)

6 8 8

7. Pembersihan Pembersih Gabah /Winower 4 15 0

8. Pengeringan

a. Pengering tipe datar /Flat Bed Dryer

0 0 0

b. Pengering tipe vertikal /Continuous Dryer

0 1 0

9. Penggilingan

a. Penggilingan Padi Kecil /Small Rice Mill

230 262 0

b. Penggilingan Padi Menengah /Medium Rice Mill

71 26 0

c. Penggilingan Padi Besar /Large Rice Mill

23 20 0

10. Penyimpanan Penyimpan hasil tanaman pangan (Silo)

0 6 0

11. Pembuatan Pupuk

Alat Pembuat Pupuk Organik (APPO)/Kompos

61 63 10

Sumber : Statistik Pertanian Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (2013-2018)

Page 65: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman 35

Dari tabel di atas terdapat perubahan pola budidaya tanaman pertanian

dalam kurun waktu 5 tahun, beberapa peralatan yang tidak sesuai lagi dengan

perkembangan zaman akan menurun jumlahnya ataupun hilang. Beberapa

peralatan yang meningkat jumlahnya secara signifikan adalah handtraktor,

rice transplanter, dan combine harvester. Dalam perkembangan para

Operator dari alat mesin pertanian ini terdapat kecenderungan menjadi

kelembagaan tersendiri sebagai penyedia jasa pertanian / jasa sewa menyewa

alsintan (wirausaha baru). Tahun 2013 terdapat UPJA sebanyak 77 unit

sedangkan tahun 2018 terdapat 119 unit.

Walaupun jumlah mesin pertanian yang canggih seperti Rice transplanter dan

combine harvester meningkat secara signifikan namun dalam praktek

pemanfaatannya masih sangat kurang. Hal ini karena terkendala dengan :

Ketidaksesuaian spesifikasi mesin dengan kondisi di lapangan.

Terjadinya kerusakan sparepart sehingga kelompok tani belum dapat

mengantikannya.

Masih adanya penolakan dari tenaga kerja tanam dan panen.

Belum tersedianya jalan usaha tani yang bisa digunakan untuk masuk ke

sawah, sedangkan di lahan sekitarnya masih banyak petani yang belum

waktunya panen.

Sering terjadi pencurian alat dan mesin pertanian, misalnya mesin

handtraktor, pompa air, jaring pengendali OPT, dan lainnya.

2. Teknologi perbenihan.

Teknologi perbenihan di Kabupaten Probolinggo telah ada namun masih belum

semaju teknologi yang dimiliki oleh swasta. Secara umum Penggunaan benih

bawang merah meningkat jumlahnya, namun produktivitas bawang merah

mengalami penurunan, sehingga memerlukan benih yang semakin lebih besar

dalam waktu 5 tahun terakhir. Selama kurun waktu 5 tahun terdapat

perubahan penggunaan benih kentang G4 menjadi G1 dan G2. Sehingga pada

tahun 2015 mengalami kesulitan dalam penyediaan benih.

3. Teknologi pasca panen, penyimpanan, dan pengolahan hasil pertanian.

Teknologi ini telah ada di Kabupaten Probolinggo namun tidak berkembang

Page 66: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman 36

padahal Teknologi ini sebenarnya bisa membantu peningkatan pendapatan

para petani secara signifikan. Di Kabupaten Probolinggo semakin banyak yang

melakukan sistem Tebasan hasil panen pertanian, sehingga tidak memerlukan

sarana pasca panen dan pengolahan.

2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Probolinggo

Tantangan

Produksi, produktivitas, dan mutu komoditas pertanian cenderung

stagnan

Perundang-undangan tentang pangan dan pertanian belum diterapkan

secara optimal

Penerapan alat mesin pertanian belum optimal, beberapa tahun yang

lampau sudah ada alat mesin yang dibantukan oleh pemerintah namun

sebagian penggunaan belum optimal (malahan mangkrak) karena tidak

sesuai dengan kondisi di lapangan.

Topografi di Probolinggo mempunyai potensi dalam mengembangkan

pertanian, menurut keadaan fisik wilayah bentuk permukaan daratan di

Kabupaten Probolinggo diklasifikasikan menjadi 3 (tiga) jenis yaitu:

1) Dataran rendah dan tanah pesisir dengan ketinggian 0 – 100 m diatas

permukaan laut. Daerah ini membentang di sepanjang pantai utara

mulai dari Barat ke Timur kemudian membujur ke Selatan

2) Daerah perbukitan dengan ketinggian 100 – 1.000 m diatas

permukaan laut. Daerah ini terletak di wilayah bagian Tengah

sepanjang Pegunungan Tengger serta pada bagian selatan sisi Timur

sekitar Gunung Lamongan

3) Daerah pegunungan dengan ketinggian diatas 1.000 m dari

permukaan laut. Daerah ini terletak di sebelah Barat Daya yaitu

sekitar Pegunungan Tengger dan sebelah Tenggara yaitu di sekitar

Gunung Argopuro.

Apabila dilihat dari kondisi kemiringan tanah per kecamatan di

Kabupaten Probolinggo dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

Page 67: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman 37

Tabel 2.20. Luas Daerah Berdasarkan Kemiringan Tanah Kabupaten Probolinggo (Ha)

Kecamatan Kemiringan

0 – 2 % 2 – 15 % 15 – 40 % > 40 % Jumlah (Ha)

Sukapura 856,56 541,58 414,69 8.395,70 10.208,53

Sumber - 349,89 1.858,58 11.979,66 14.188,13

Kuripan 616,29 5.908,05 150,42 - 6.674,76

Bantaran 2.807,70 1.158,21 201,10 45,82 4.212,83

Leces 1.834,57 1.846,40 - - 3.680,97

Tegal Siwalan 2.790,49 1.348,00 35,07 - 4.173,56

Banyuanyar 1.716,98 2.816,67 8,88 27,10 4.569,63

Tiris 231,81 4.213,28 2.356,73 9.764,87 16.566,69

Krucil - 197,87 8.164,83 11.889,96 20.252,66

Gading 727,29 5.315,90 1.368,53 7.272,92 14.684,64

Pakuniran 1.784,29 1.463,37 1.949,72 6.187,62 11.385,00

Kotaanyar 1.491,58 1.267,20 650,69 848,53 4.258,00

Paiton 4.411,57 557,10 219,03 140,24 5.327,94

Besuk 2.579,23 924,40 - - 3.503,63

Kraksaan 3.779,75 - - - 3.779,75

Krejengan 3.328,61 114,23 - - 3.442,84

Pajarakan 2.134,35 - - - 2.134,35

Maron 3.567,63 1.493,06 78,58 - 5.139,27

Gending 3.001,48 660,00 - - 3.661,48

Dringu 3.034,96 78,58 - - 3.113,54

Wonomerto 2.317,50 1.942,50 222,00 84,84 4.566,84

Lumbang 2.317,50 2.256,87 2.690,67 2.185,95 9.271,00

Tongas - 7.163,20 599,00 33,00 7.795,20

Sumberasih 2.920,41 105,00 - - 3.025,41

Jumlah (Ha) 48.070,55 41.721,36 20.968,52 58.856,22 169.616,65

Prosentase (%) 28,34 24,60 12,36 34,69 100,00

Sumber: Kabupaten Probolinggo dalam Angka Tahun 2017

Jika dilihat dari kemiringan banyak lahan yang tidak sesuai budidaya

pertanian, namun kemiringan seperti tersebut bisa dimanfaatkan untuk

tanaman tahunan.

Peluang

Permintaan komoditi pertanian cenderung naik, dan tingkat harga

komoditi akan lebih tinggi lagi

Pembangunan di desa mulai diperhatikan dengan sektor pertanian

yang menjadi fokus

Sistem informasi sudah dapat diakses dimana saja dengan mudah

sehingga memudahkan semua pihak dalam berinteraksi

Page 68: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman 38

Terdapat sarana air cukup banyak dimana 25 sungai mengalir dan

mengairi wilayah Kabupaten Probolinggo. Sungai terpanjang adalah

Rondoningo dengan panjang 95,2 km, sedangkan sungai terpendek

adalah Ranu Bujel dengan panjang 2 km. Hulu sungai-sungai tersebut

kebanyakan berada di bagian tengah maupun selatan wilayah

Kabupaten Probolinggo yang bermuara di Selat Madura. Sungai-sungai

yang terdapat di Kabupaten Probolinggo sebagian besar digunakan

irigasi disamping untuk industri, air minum dan mandi cuci. Sungai-

sungai yang mengalir di wilayah Kabupaten Probolinggo tersebut

sangat dipengaruhi oleh iklim yang berlangsung tiap tahun. Pada saat

musim kemarau, sebagian besar sungai yang mengalir mengalami

kekeringan kecuali sungai-sungai besar yang masih tergenang

sepanjang tahun.

Tabel 2.21. Sungai di Kabupaten Probolinggo

No. Nama Sungai Panjang Lebar

Debit Air (Minimum)

Baku Lahan

(Km) (M) (M3/detik) (Ha)

1 K. Rondoningo 95,20 26,00 ± 200 3.36

2 K. Pandan Laras 43,50 26,00 ± 1.300 2.85

3 K. Kertosono 39,70 25,00 ± 100 570.00

4 K. Kandang Jati 8,00 8,00 ± 100 507.00

5 K. Besuk 13,20 8,00 ± 100-200 173.00

6 K. Jabung 20,50 8,00 ± 300 465.00

7 K. Pancarlagas 85,70 50,00 ± 200 3.30

8 K. Paiton 18,00 20,00 ± 100 454.00

9 K. Kresek 24,50 25,00 ± 100 786.00

10 K. Taman 24,10 12,00 ± 5-10 240.00

11 K. Curah Manjangan 5,00 9,00 ± 50 34.00

12 K. Klumprit 12,50 12,00 ± 50 53.00

13 K. Lumbang/Bayeman 17,50 13,00 ± 75 125.00

14 K. Blabo 10,00 10,00 ± 50 213.00

15 K. Besi 15,50 15,00 ± 5-10 183.00

16 K. Patalan 22,50 18,00 ± 50 72.00

17 K. Kedung Galeng 38,00 35,00 ± 100 564.00

18 K. Banyubiru 11,00 18,00 ± 300 697.00

19 K. Gending 20,00 20,00 ± 300 149.00

20 K. Klaseman 11,00 15,00 ± 100-200 128.00

21 K. Pekalen 35,10 35,00 ± 3.300 6.98

22 K. Lawean 16,70 25,00 ± 200 369.00

Sumber: Dinas PUPR Kabupaten Probolinggo Tahun 2017

Page 69: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman 39

Selain sungai di Kabupaten Probolinggo juga terdapat danau/ranu

yaitu Ranu Segaran, Ranu Agung, Ranu Segaran Duwas dan Ranu Gedang yang

belum didayagunakan sebagaimana mestinya.

Tabel 2.22. Danau atau Ranu di Kabupaten Probolinggo

No Nama Danau Luas (Ha)

Lokasi

1. Ranu Segaran 30.00 Desa Segaran, Kec. Tiris

2. Ranu Agung Segaran Agung

20.81 Desa Ranuagung, Kec. Tiris

3. Ranu Segaran Duwas

23.00 Desa Tlogoargo, Kec. Tiris

4. Ranu Merah 18.00 Desa Andungsari, Kec. Tiris

5. Ranu Gedang 18.00 Desa Andung Sari, Kec. Tiris

6. Ranu Betok 18.00 Kecamatan Tiris

7. Ranu Wurung 25.00 Kecamatan Gading

8. Danau Ronggojalu 2.50 Kecamatan Tegalsiwalan

Sumber :Dinas PU dan Penataan Ruang Kabupaten Probolinggo Tahun 2017

Selain itu tercatat pula sumur yang umumnya berupa sumur gali dan

beberapa sumur bor. Kedalaman dari sumur-sumur gali berkisar 3 - 30 m.

Kedalaman ini berarti air tanah dangkal sampai sedang dan sangat

dipengaruhi oleh keadaan iklim, sedangkan kedalaman sumur bor yang

merupakan air tanah dalam berkisar 40-200 m. Sumur bor yang sudah ada

mempunyai debit yang cukup besar, sebagian untuk kebutuhan air minum

dan sebagian besar lainnya diperuntukkan irigasi, hal ini mengingat pada saat

musim kemarau sebagian besar daerah mengalami kekeringan. Ditinjau dari

sisi kedalaman air tanah, 62,56 % dari luas wilayah Kabupaten Probolinggo

memiliki kedalaman > 90 m; seluas 11,17 % kedalaman air tanahnya antara 60

– 90 m; dan selebihnya 26,27 % mempunyai kedalaman air tanah < 60 m.

Penggunaan sungai-sungai di Kabupaten Probolinggo sangat vital bagi

kelangsungan pertanian, beberapa sungai pada waktu kemarau tidak bisa lagi

memberikan air irigasi menyebabkan kelompok-kelompok tani berupaya

untuk menambah air irigasi dengan menggunakan membangun sumur irigasi

air dangkal, menengah, dan dalam. Pembangunan lebih banyak sebagai

upaya untuk meningkatkan Indeks Penanaman (IP). Selain itu terhadap

sungai-sungai kecil juga dibangunkan beberapa dam parit, sehingga dapat

Page 70: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman 40

menaikkan air irigasi ke lahan-lahan pertanian. Pembangunan embung juga

diupayakan dengan memanfaatkan sumber-sumber air agar tidak hilang

begitu, diharapkan dengan penampungan air hujan atau mata air yang kecil-

kecil bisa digunakan untuk mengairi lahan pertanian yang ada.

Sedangkan untuk pemanfaatan keberadaan ranu-ranu yang ada bisa

digunakan sistem pipanisasi. Dengan cara menaikkan air ranu dengan

menaikkan dan menyalurkan air ranu kepada lahan-lahan pertanian.

Struktur geografis Kabupaten Probolinggo terdiri dari dataran rendah

pada bagian utara, lereng-lereng gunung pada bagian tengah dan dataran

tinggi pada bagian selatan, dengan tingkat kesuburan dan pola penggunaan

tanah yang berbeda. Kabupaten Probolinggo terletak pada ketinggian 0-2500

m di atas permukaan laut. Hal ini menyebabkan tanahnya berupa tanah

vulkanis yang banyak mengandung mineral yang berasal dari ledakan gunung

berapi yang berupa pasir dan batu, lumpur bercampur dengan tanah liat yang

berwarna kelabu kekuning-kuningan. Sifat tanah semacam ini mempunyai

tingkat kesuburan tinggi dan sangat cocok untuk jenis tanaman sayursayuran

seperti di sekitar pegunungan Tengger yang mempunyai ketinggian antara

750-2500 m di atas permukaan laut. Tanah yang membujur dari Barat ke

Timur di bagian Selatan yang berada di kaki pegunungan Argopuro dan

berketinggian antara 150-750 m di atas permukaan laut sangat cocok untuk

tanaman kopi, buah-buahan seperti durian, alpukat dan buah-buahan lainnya.

Wilayah kecamatan yang sangat tepat untuk tanaman buah-buahan ini adalah

Kecamatan Krucil dan Tiris.

Lokasi Kabupaten Probolinggo yang berada di sekitar garis katulistiwa

menyebabkan daerah ini mengalami perubahan iklim dua jenis setiap tahun,

yaitu musim kemarau dan musim penghujan. Musim kemarau berkisar pada

bulan April hingga Oktober, sedangkan musim penghujan dari bulan Oktober

hingga April. Di antara dua musim tersebut terdapat musim pancaroba, di

mana biasanya ditandai dengan tiupan angin kering yang cukup kencang yang

biasa disebut Angin Gending.

Page 71: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman 41

Sedangkan suhu udara beragam rata-rata antara 27°C hingga 32°C

pada bagian Utara. Di wilayah pegunungan Argopuro dan Tengger, yaitu di

Kecamatan Tiris, Krucil, Sumber dan Sukapura suhu udaranya berkisar antara

5°C hingga 15°C.

Selama beberapa tahun terakhir di Kabupaten Probolinggo terjadi

perubahan iklim yang untuk setiap tahunnya

Tabel 2.23. Data Penggunaan Lahan Tahun 2018 di Kab. Probolinggo (Ha)

Penggunaan Lahan Realisasi Dalam Satu Tahun Jumlah

Luas

LAHAN PERTANIAN

Lahan Sawah

Ditanami Padi Tidak ditanami padi

Satu kali

Dua kali

≥ Tiga kali

Ditanami tanaman lainnya

Tidak ditanami apapun*)

a. Irigasi 18.196 8.411 6.902 1.026 - 34.534

b. Tadah hujan 2.320 - - 191 - 2.511

c. Rawa pasang surut - 10 - - - 10

d. Rawa lebak - - - - - -

Jumlah Lahan Sawah 20.516 8.421 6.902 1.217 - 37.055

Lahan Pertanian Bukan Sawah

a. Tegal/kebun 45.849

b. Ladang/huma 6.344

c. Perkebunan 1.138

d. Ditanami pohon/hutan rakyat 3.627

e. Padang penggembalaan/padang rumput 7

f. Hutan negara 44.284

g. Sementara tidak diusahakan *) 4

h. Lainnya (tambak, kolam, empang, hutan negara dll) 2.649

Jumlah Lahan Pertanian Bukan Sawah 103.902

LAHAN BUKAN PERTANIAN (jalan, pemukiman, perkantoran, sungai dll) 20.471

Total = Jumlah Lahan Sawah + Jumlah Lahan Pertanian Bukan Sawah + Jumlah Lahan Bukan Pertanian

161.4282

Sumber data : Statistik DKP2 Kab Probolinggo (2018)

Pembangunan di desa mulai diperhatikan dengan sektor pertanian

yang menjadi fokus. Hal ini ditunjang oleh jumlah penduduk yang

banyak.

2 Catatan Data DKP2 lebih kecil dari pada data BPN karena belum dimasukkannya daerah hutan

(penggunungan).

Page 72: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman 42

Tabel 2.25. Jumlah Rumah Tangga Usaha Pertanian menurut Jenis Usaha Pertanian yang dikerjakan

Kecamatan

Jenis Usaha Rumah Tangga Pertanian

Tanaman Padi

Tanaman Palawija

Tanaman Hortikultura

Tanaman Perkebunan

Peternakan Budidaya

Ikan Penang-

kapan Ikan

Budidaya Tanaman

Kehutanan

Menangkar Satwa/

Tumbuhan Liar

Memungut Hasil Hutan dan

menangkap

Jasa Pertanian

Sukapura 285 2.845 4.203 1.361 2.764 1 0 1.877 0 83 205 Sumber 220 3.089 5.093 897 4.083 1 0 950 0 3 173

Kuripan 4.860 6.154 4.849 1.969 6.195 6 0 3.663 0 77 200

Bantaran 4.776 6.682 5.641 453 8.123 4 8 3.069 0 37 670

Leces 3.901 4.745 4.575 792 5.755 37 9 1.785 0 0 438

Tegalsiwalan 3.348 4.137 4.952 1.974 5.457 12 18 2.479 1 3 218 Banyuanyar 5.433 6.188 3.475 2.400 5.692 21 18 2.197 3 2 377

Tiris 5.747 9.472 12.666 10.873 11.992 10 5 12.043 0 40 554

Krucil 4.857 10.000 8.744 7.544 11.003 14 0 8.753 0 17 464

Gading 6.991 1.560 3.371 2.824 7.214 17 9 2.864 4 68 372

Pakuniran 4.373 1.351 1.648 4.217 6.602 8 5 2.179 2 25 260 Kotaanyar 5.239 1.768 724 5.919 5.714 5 1 543 0 22 322

Paiton 3.763 2.706 854 5.663 6.678 67 337 270 1 8 369

Besuk 2.647 559 1.527 3.848 3.980 0 7 557 0 8 403

Kraksaan 1.806 247 470 1.800 1.606 62 226 143 0 1 212

Krejengan 3.870 27 633 4.796 2.898 18 9 276 1 10 324 Pajarakan 1.627 293 641 786 1.083 83 327 165 1 0 110

Maron 5.408 2.658 2.627 2.275 5.408 40 5 1.201 3 20 359

Gending 1.900 677 1.341 211 1.464 226 227 268 0 30 248

Dringu 2.032 1.315 2.476 24 2.471 74 331 194 0 2 141

Wonomerto 7.331 7.394 4.211 1.739 7.293 0 0 1.874 0 4 370 Lumbang 5.927 6.459 5.669 2.767 6.473 6 1 4.998 1 11 170

Tongas 9.071 9.085 2.735 1.810 10.557 61 555 3.020 8 7 409

Sumberasih 5.529 4.788 485 38 5.781 25 653 303 0 1 406

Total 100.941 94.199 83.610 66.980 136.286 798 2.751 55.671 25 479 7.774

Sumber : Sensus Pertanian – BPS Kabupaten Probolinggo (2003)

Page 73: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman 43

Tabel 2.26. Jumlah Rumah Tangga Usaha Pertanian menurut Jenis Usaha Pertanian yang Utama

Kecamatan

Jenis Usaha Rumah Tangga Pertanian

Tanaman Padi

Tanaman Palawija

Tanaman Horti-

kultura

Tanaman Perke-bunan

Peternakan Budidaya

Ikan Penangkapa

n Ikan

Budidaya Tanaman

Kehutanan

Menangkar Satwa/

Tumbuhan Liar

Memungut Hasil Hutan

Menangkap Satwa Liar

Jasa Pertanian

Sukapura 150 474 3.079 565 263 0 0 188 0 1 0 0 Sumber 190 1.595 4.288 81 666 0 0 13 0 0 0 0

Kuripan 3.301 2.315 153 31 1.023 3 0 103 0 3 0 0

Bantaran 1.772 2.824 1.255 24 2.786 1 2 55 0 0 0 10

Leces 1.321 2.152 1.144 283 2.367 23 7 80 0 0 0 2

Tegalsiwalan 922 1.623 1.954 630 1.802 3 11 110 0 0 0 1 Banyuanyar 3.018 2.635 563 126 2.205 6 13 297 1 0 0 5

Tiris 2.597 3.858 1.440 3.593 3.194 1 0 1.121 0 1 0 0

Krucil 3.646 4.907 925 737 2.448 0 0 321 0 1 0 1

Gading 6.362 355 207 526 2.371 6 5 327 2 1 0 34

Pakuniran 2.960 409 180 2.631 2.651 2 1 307 0 1 1 9 Kotaanyar 1.477 458 53 4.225 1.450 3 0 25 0 3 2 2

Paiton 1.155 18 122 4.696 3.362 32 250 45 0 4 2 5

Besuk 1.350 17 157 2.595 2.010 0 4 60 0 2 0 17

Kraksaan 1.444 10 39 949 805 40 206 16 0 0 0 2

Krejengan 2.486 6 82 2.662 915 3 5 27 1 1 0 13 Pajarakan 1.422 7 112 174 585 58 290 23 0 0 0 6

Maron 4.584 218 377 436 2.537 10 4 283 1 7 0 12

Gending 1.503 133 762 39 907 160 156 62 0 1 0 13

Dringu 471 306 2.148 7 1.383 43 305 34 0 0 1 1

Wonomerto 3.699 3.361 509 119 1.020 0 0 18 0 0 0 4 Lumbang 5.319 792 789 47 605 3 0 247 0 0 0 2

Tongas 6.866 3.334 100 30 2.090 20 396 69 0 1 0 4

Sumberasih 1.827 3.436 143 9 2.728 21 633 30 0 1 0 11

Total 59.842 35.243 20.581 25.215 42.173 438 2.288 3.861 5 28 6 154

Sumber : Sensus Pertanian – BPS Kabupaten Probolinggo (2003)

Page 74: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman 44

Kelemahan

Kepemilikan lahan pertanian kecil/ gurem

Kelembagaan petani masih belum mendukung kinerja petani secara

optimal

Belum ada kesiapan yang memadai menghadapi kecepatan

perubahan akibat mudahnya akses informasi dan mobilitas komoditas

antar daerah

Ketergantungan terhadap air hujan dalam budidaya masih sangat

tinggi bagi mayoritas petani, sehingga pilihan dan penerapan

program menjadi terbatas.

Analisis kinerja atas fokus kesejahteraan sosial dilakukan terhadap beberapa

indikator yang dapat menggambarkan kondisi eksisting kesejahteraan sosial di

Kabupaten Probolinggo.

Tabel 2.24. Penduduk berumur 15 tahun yang bekerja menurut lapangan usaha dan jenis kelamin tahun 2015

No Lapangan usaha Jumlah penduduk (jiwa)

% Laki-laki Perempuan Jumlah

1 Pertanian, Kehutanan, Perburuan, dan Perikanan 193.088 139.750 332.838 56,74

2 Pertambangan dan Penggilingan 3.369 621 3.990 0,68

3 Industri Pengolahan 30.892 17.721 48.613 8,29

4 Listrik, gas, dan air 1.993 NA 1.993 0,34

5 Bangunan 36.408 254 36.662 6,25

6 Perdagangan, rumah makan, dan hotel 42.738 53.943 96.681 16,48

7 Angkutan 15.970 1.002 16.972 2,89

8 Keuangan, asuransi, persewaan, dan jasa 3.093 529 3.622 0,62

9 Jasa kemasyarakatan, sosial, dan perorangan 25.767 19.417 45.184 7,70

Jumlah 353.318 233.237 586.555 100

Sumber : Profil Kabupaten Probolinggo 2017

Page 75: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman 45

50 % lebih penduduk usia produktif di Kabupaten Probolinggo bermata

pencaharian di bidang pertanian, hal ini menandakan bahwa bidang pertanian

masih menjadi tumpuan hidup yang paling utama di Kabupaten Probolinggo.

Tentunya

hal

tersebut

menjadi sektor

pertanian menjadi

tidak efisien.

Persoalannya

adalah banyak

tenaga kerja

dibidang

pertanian

adalah

penduduk

yang idle ( tidak terlatih), hanya

terdapat

23% Sumber : Aplikasi SEPAKAT Bappenas RI (2018)

Gambar 2.5. Perbandingan jumlah penduduk idle (terlatih & tidak

terlatih tahun 2013-2017)

Gambar 2.4. Komposisi matapencaharian penduduk Probolinggo

berdasarkan sektor

Page 76: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman 46

tenaga kerja yang ada merupakan tenaga kerja yang terlatih. Hanya bidang

pertanianlah yang dapat menampung 77 % penduduk yang idle ini. Akibatnya

kinerja bidang pertanian di Kabupaten Probolinggo tidak begitu memuaskan

karena harus menanggung beban yang begitu besar.

Ancaman

Prasarana dan Sarana semakin terbatas bagi peningkatan produksi.

Utamanya masalah air dimana sektor lainnya juga meningkat

kebutuhannya, kualitas lahan pertanian mengalami penurunan (walaupun

penggunaan pupuk organik sudah diterapkan kepada para petani namun

kandungan tanah juga diperlukan dan perlu ada informasi yang lebih detail

dan akurat lagi bagi petani).

Kondisi iklim / alam yang sulit untuk diprediksi

Belum ada logistik yang mendukung hasil pertanian yang sepadan untuk

mengatasi dampak jalan tol

Alih fungsi lahan pertanian ke non pertanian, walaupun sudah sudah ada

arahan luas untuk PLP2B namun ancaman penurunan jumlah produksi

akan terus terjadi karena ada lahan-lahan di luar PLP2B yang akan

dikonversi menjadi lahan non pertanian

Page 77: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman 47

III. PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS

DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN

3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Dinas

Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Probolinggo Identifikasi permasalahan dalam pencapaian kinerja urusan pangan dan urusan

pertanian dengan menggunakan beberapa metode dan beberapa sumber data, salah

satunya adalah menggunakan metode SWOT. Metode SWOT ini dibuat dengan

menggunakan 2 perspektif, yaitu terhadap kinerja organisasi DKPP (Dinas Ketahanan

Pangan dan Pertanian) dan kinerja pembangunan urusan pangan dan urusan

pertanian.

Selain itu identifikasi permasalahan urusan pangan dan urusan pertanian

diambil dari kajian-kajian, diantaranya adalah survey indeks kepuasan publik bidang

pertanian, kajian konsumsi pangan, data-data pencapaian Dinas Ketahanan Pangan

dan Pertanian. Pendekatan lain yang digunakan adalah NSPK yang berasal dari

kementerian serta hasil koordinasi dengan instansi vertikal bidang pangan dan

pertanian.

Tabel 3.1. Permasalahan Untuk Penentuan Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah

Sumber : Hasil rapat intern DKPP (2018)

1 produksi a produktivitas 1 SDM fungsional tertentu dan fungsional pelaksana yang belum optimal

2 SDM petani yang belum optimal

3 pengendalian OPT yang belum optimal

4 kesuburan tanah yang cenderung menurun

5 berkurangnya ketersediaan air pertanian

6 ketersediaan sarana dan prasarana pertanian belum optimal

7 pemanfaatan dan penerapan aplikasi teknologi yang belum optimal

8 kelembagaan bidang pertanian belum terlaksana secara optimal

9 anomali iklim yang kadang tidak bisa diprediksi

b luas tanam 1 meningkatnya alih fungsi lahan pertanian ke non pertanian

2 berkurangnya ketersediaan air pertanian

3 ketersediaan sarana dan prasarana pertanian belum optimal

4 Terjadinya endemi serangan OPT

5 meningkatnya alih komoditas pertanian ke non pertanian

2 harga a 1 musim panen yang bersamaan

2 mutu produksi yang belum optimal

3 penanganan pasca panen yang belum optimal

4 penganekaragaman pangan yang belum optimal

5 kemitraan pertanian yang belum optimal

6 kelembagaan bidang pertanian belum terlaksana secara optimal

7 pengembangan kawasan pertanian yang belum optimal

8 pengaturan pola tanam yang belum optimal

9 ketersediaan informasi harga pasar belum optimal

10 akses distribusi komoditi pertanian belum optimal

MASALAH UTAMAPENYEBAB

MASALAHAKAR MASALAH

kepastian

pasar

Page 78: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman 48

3.3.1. Permasalahan Urusan Pangan (Wajib non pelayanan dasar)

Berdasarkan tupoksi Bidang Ketahanan Pangan terdapat tiga aspek yang

ditangani yaitu [1] Ketersediaan Pangan dan Cadangan Pangan, [2] Konsumsi Pangan,

dan [3] Distribusi dan Akses Pangan, yang melalui ketiga aspek ini diharapkan bisa

memenuhi kebutuhan pangan masyarakat secara layak. Di Kabupaten Probolinggo

indeks Ketahanan Pangan pada tataran sedang (indeks ketahanan pangan = 69,75),

sehingga dapat disimpulkan masih terdapat permasalahan yang perlu diselesaikan.

Berikut ini disampaikan permasalahan urusan Pangan di Kabupaten

Probolinggo melalui pendekatan 3 Pilar Ketahanan Pangan yaitu Ketersediaan Pangan,

Akses Pangan, dan Pemanfaatan Pangan sehingga dapat diidentifikasikan beberapa

hal yang perlu ditangani.

i. Ketersediaan Pangan

Ketersediaan Pangan dapat diuraikan menjadi Ketersediaan Pangan dan

Cadangan Pangan, dimana kedua hal tersebut pada intinya adalah mengukur

keberadaan pangan bagi masyarakat di Kabupaten Probolinggo. Sedangn pangan yang

dihitung terdiri pangan nabati dan hewati. Kondisi ketersediaan pangan yang ada di

Kabupaten Probolinggo dapat diuraikan sebagaimana berikut ini :

(1) Ketersediaan Pangan

Ketersediaan pangan di Kabupaten Probolinggo tergantung kepada tingkat

produksi, pangan yang masuk, pangan yang keluar, stok pangan yang ada di pemerintah

dan stock pangan dimasyarakat. Beberapa komoditi pangan didapatkan dapat

diperoleh secara mandiri dari dalam daerah Kabupaten Probolinggo sendiri seperti

misalnya padi, jagung, ubi kayu, kentang, ikan, dan lainnya. Sedang produksi seperti

susu, daging unggas, dan pangan lainnya masih harus mendatangkan daerah lainnya.

Untuk daging ruminansia walaupun populasi sangat melimpah namun sapi-sapi

tersebut kebanyakan dikirim keluar daerah dalam keadaan hidup-hidup, dan

pemotongan sapi di Kabupaten Probolinggo relatif sedikit dibanding populasi yang ada.

Sehingga tidak bisa diklaim sebagai produksi daging sapi.

Ketersediaan komoditi pangan di tiap-tiap daerah berbeda-beda, di daerah

dataran tinggi ketersediaan ikan lebih sedikit dibanding di daerah rendah (dekat

pantai),

Page 79: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman 49

Tabel 3.2 Jumlah estimasi Ekspor dan Impor pangan di Kab. Probolinggo Tahun 2017

Jenis Pangan

Jumlah Estimasi

Impor (ton)

Jumlah Estimasi Ekspor (ton)

Jenis Pangan

Jumlah Estimasi

Impor (ton)

Jumlah Estimasi Ekspor (ton)

Beras 49.917 Susu 18.609 -

Jagung 246.263,5 Minyak Kelapa sawit

10.973,6 -

Terigu 41.723,5

- Kelapa 696 -

Ubi Kayu 35.839 Kacang tanah - 756,2

Ubi Jalar 1.131,6 - Kacang kedelai 13.533 -

Kentang - 49.054 Gula pasir 4.111,3 -

Ikan - 868,5 Gula merah 283,3 -

Daging Ruminansia

74,2 - Sayuran - 47.167,7

Daging Unggas

3.370,8 - Buah-buahan 27.228,1 -

Telur 4.183,3 -

Sumber : Laporan Akhir Analisis Pola Konsumsi dan Suplai Pangan Kabupaten Probolinggo Tahun 2018

(2) Cadangan pangan

Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan, pada

pasal 23 menyatakan bahwa dalam mewujudkan kedaulatan pangan, kemandirian

pangan dan ketahanan pangan, pemerintah menetapkan cadangan pangan nasional.

Cadangan pangan nasional terdiri dari atas cadangan pangan pemerintah, cadangan

pangan pemerintah daerah dan cadangan pangan masyarakat. Pengembangan

cadangan pangan nasional dimaksudkan untuk mengantisipasi kekurangan

ketersediaan pangan, kelebihan ketersediaan pangan, gejolak harga pangan dan atau

keadaan darurat.

Cadangan Beras Nasional (CBN) sebesar 20% dari total kebutuhan beras

nasional. Cadangan tersebut terbagi atas 11,5% di masyarakat, 8% dikuasai oleh

pemerintah pusat, dan 0,5 % di pemerintah daerah. Sedangkan Kebutuhan konsumsi

beras nasional 33,47 juta ton. Survei BPS (2015) beras tersebar di rumah tangga

(47,57%), Bulog (19,30%) pedagang (18,32%), penggilingan (8,22%), dan Horeka

(6,59%).

Tentang lumbung pangan yang ada di Kabupaten Probolinggo sebagaimana

berikut ini :

Page 80: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman 50

Lumbung Pangan Pemerintah Daerah

Lumbung Pangan Pemerintah Daerah di Kabupaten Probolinggo terletak di

Desa Sukodadi Paiton Kabupaten Probolinggo. Dimana pengelolaan lumbung tersebut

sesuai dengan UU 23/2014 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Bidang Pangan,

pemerintah daerah baik provinsi, maupun kabupaten/kota bertanggungjawab untuk

melaksanakan pengembangan cadangan pangan pemerintah. Pemerintah dan

masyarakat bertanggung jawab terhadap pengelolaan Cadangan Pangan Nasional,

penguatan cadangan pangan sebagai antisipasi terhadap dampak anomali iklim yang

semakin sulit diprediksi, seperti terjadinya pergeseran masa tanam, masa pemanenan

yang tidak merata sepanjang tahun, dan meningkatnya bencana yang tidak terduga

(banjir, longsor, kekeringan, gempa) sehingga memerlukan sistem cadangan pangan

yang kuat.

Kondisi Lumbung Pangan Pemerintah Kabupaten Probolinggo hingga akhir

tahun 2018 adalah 0 ton beras, sebelumnya akhir tahun 2016 Lumbung Pangan

Pemerintah Kabupaten Probolinggo adalah 63 ton beras, kemudian selama tahun 2017

hingga tahun 2018 beras tersebut digunakan untuk bantuan kepada masyarakat miskin

(tahun 2017) dan masyarakat yang terkena bencana banjir (Tiris- tahun 2018). Selama

tahun 2017-tahun 2018 tidak dilakukan pengadaan beras dimana hal ini disebabkan

oleh keterbatasan anggaran, sedangkan anggaran untuk cadangan pangan pemerintah

Hitungan CBPK (Permentan no 11/Permentan/KN.130/4/2018 Tentang Jumlah

Cadangan Beras Pemerintah Daerah)

= 80% x (Cadangan beras total provinsi Jawa Timur x (rasio jumlah penduduk

Kabupaten Probolinggo / jumlah penduduk Provinsi Jawa Timur)

= 80 % x ((0,5% x jumlah penduduk provinsi x konsumsi beras per kapita per

tahun di provinsi)/1000)) x (rasio jumlah penduduk Kabupaten

Probolinggo / jumlah penduduk Provinsi Jawa Timur)

= 80 % x ((0,5% x 39.292.972 x 88,6)/1000) x (1.103.442/39.292.972)

= 80% x 17406,79 x 0,0280824 = ton

Jadi berdasarkan perhitungan di atas maka seharusnya Cadangan Beras

Pemerintah Kabupaten Probolinggo adalah ton dimana posisi beras tersebut

berada di gudang pangan milik pemerintah Kabupaten Probolinggo dan dibawah

pengelolaan Pemerintah Daerah.

Page 81: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman 51

yang ada saat itu digunakan untuk pembelian belanja modal mesin pengeringan gabah

dan operasional pemeliharaan gabah.

Hal lainnya adalah masalah tata kelola yang perlu ditingkatkan lagi sehingga

pemeliharaan gabah dapat berkesinambungan dengan standar tinggi, diharapkan

mekanisme pengeluaran dan pemasukan gabah di gudang dapat diatur sebagai

persediaan barang yang lebih fleksibel, hal ini mengingat bahwa gabah adalah barang

pertanian yang bisa cepat rusak (oleh kapang, dll) dalam waktu beberapa bulan saja

sehingga kurang memenuhi kelayakan untuk konsumsi.

Kegunaan utama Lumbung Pangan Pemerintah antara lain adalah

Penanganan Kerawanan Pangan (bencana alam) namun hal tersebut tidak sering

terjadi sehingga gabah bisa tertumpuk dalam waktu cukup lama dengan resiko

kerusakan dengan akibat kerugian bagi negara. Karena itulah Lumbung Pangan perlu

difungsikan lebih jauh sebagai penyedia pangan (beras) bagi masyarakat dalam

kehidupan sehari-hari ataupun sebagai instrumen stabilisasi harga komoditi pangan

pada hari-hari tertentu.

Lumbung Pangan Masyarakat

Sedangkan cadangan pangan masyarakat dapat dilihat pada pengembangan

lumbung pangan masyarakat. Lumbung pangan masyarakat dimaksudkan untuk

mendekatkan akses pangan anggotanya. Lumbung dipandang sebagai model

perangkat ketahanan pangan masyarakat desa yang cukup efektif sebagai tempat

penyimpanan, untuk menjaga stabitas pasokan dimana pasokan yang berlebihan dapat

menurunkan harga gabah, dengan penyimpanan maka dapat dilakukan penundaan

penjualan, sampai harga yang lebih baik diterima petani. Pemerintah pusat maupun

daerah melaksanakan pengembangan lumbung pangan masyarakat melalui upaya

pemberdayaan masyarakat dengan peningkatan kemampuan sumberdaya manusia

dalam pengelolaan lumbung pangan, optimalisasi sumberdaya yang tersedia dan

penguatan kapasitas kelembagaannya. Dengan pemberdayaan tersebut diharapkan

dapat dikembangkan lumbung pangan masyarakat secara mandiri dan berkelanjutan

serta dapat berperan secara optimal dalam penyediaan pangan.

Untuk saat ini pemanfaatan Lumbung Pangan masyarakat tersebut masih

belum optimal dan tidak berkembang, karena tata kelola dari Lumbung Pangan

tersebut masih belum baik.

Page 82: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman 52

Para petani sering menjual hasil panen dengan sistem tebas, hal ini

menandakan bahwa nilai tambah bagi hasil pertanian tidak bisa ditingkatkan lagi pada

petani yang langsung penjualan sistem tebas.

Dengan sistem tebas ini maka petani padi diartikan tidak menyimpan hasil

panennya sebagai cadangan pangan masyarakat. Dalam masyarakat sendiri

penyimpanan hasil panen sendiri baik gabah, jagung, ubi kayu sebagai persediaan

masih terjadi, pada saat ini masih ada RMU Gandrong/ keliling yang melayani

penggilingan padi dari para petani. Karena petani bisa menggilingkan gabah sesuai

kebutuhan sambil masih menyimpan persediaan gabah sebagai cadangan pangan. Hal

inilah yang bisa meningkatkan ketahanan pangan di Kabupaten Probolinggo.

Secara sosial budaya masyarakat petani di Kabupaten Probolinggo dalam

memenuhi kebutuhan pangan pokoknya (beras dan jagung) adalah dengan cara

menyimpan hasil panennya untuk konsumsi keluarganya secara berbulan-bulan, hal ini

dapat dikategorikan sebagai cadangan pangan masyarakat. Simpanan pangan ini

digunakan untuk disamping sebagai cadangan pangan keluarga juga sebagai tabungan,

dimana jika terdapat kelebihan hasil panen maka pada saat dibutuhkan dapat dijual

untuk kebutuhan hidup lainnya (lauk pauk, sandang, pendidikan, dan lain-lainnya),

karena itulah di Kabupaten Probolinggo banyak mesin penggilingan kecil yang

berkeliling untuk melayani pada petani. Sehingga kebutuhan konsumsi beras keluarga

petani dapat terpenuhi.

Namun seiring dengan perkembangan waktu terjadi banyak perubahan yang

mengarah kepada kondisi cadangan pangan masyarakat semakin berkurang, dalam

kehidupan sehari-hari semakin banyak petani yang dalam penjualan hasil panennya

melakukan dengan sistem tebas, hal ini menandakan bahwa semakin sedikit

masyarakat lokal menyimpan hasil panennya dan berarti cadangan pangan masyarakat

lokal semakin kecil keberadaan.

Pemilihan keputusan sistem tebas atau tidak, juga tergantung kepada

kemungkinan kualitas hasil panen yang akan didapat dan kemungkinan harga yang

akan didapatkan oleh petani. Jika kualitas bagus maka kemungkinan para petani juga

akan menyimpan hasil panennya tersebut dan akan menyimpannya.

Karena itulah maka dalam membangun kelembagaan cadangan pangan ini

tidaklah mudah jika pengadaan pangan isian lumbung pangan berbasis kepada produksi

pangan setempat. Secara umum pengelolaan lumbung pangan yang pernah dibina

Page 83: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman 53

Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian belum optimal, permasalahannya terletak

ketidakberhasilan dalam pengelolaan secara berkelanjutan. Dalam sejarah

pembinaan oleh DKPP, para penerima manfaat mendapatkan hibah berupa bangunan

lumbung dan dana untuk pembelian isi gudang (beras). Untuk kedepannya perlu

dilakukan pembinaan managemen tata kelola pengaturan stok barang/ persediaan

barang , sehingga lumbung pangan ini bisa berjalan dan memberikan keuntungan

bagi kelompok lumbung masyarakat.

Tabel 3.3. Kelompok Masyarakat yang pernah mendapatkan bantuan sarana Lumbung pangan

No Uraian Keterangan

A Lumbung Pangan Tahun 2014

1. Kelompok Lumbung Pangan Rukun

Makmur Desa Pajarakan Kulon Pajarakan

Mendapat bantuan isi

BKP Prop. Jatim

2. Kelompok Lumbung Pangan Wirajaya Desa

Warujinggo Leces

Mendapat bantuan isi

BKP Prop. Jatim

3. Kelompok Lumbung Pangan Kertojoyo Desa

Kertonegoro Pakuniran

Mendapat bantuan isi

BKP Prop. Jatim

4. Kelompok Lumbung Pangan Tani Makmur

Desa Wangkal Gading

Mendapat bantuan isi

BKP Prop. Jatim

5. Kelompok Lumbung Pangan Suka Tani Desa

Liprak Kulon Banyuanyar

Mendapat bantuan isi

BKP Prop. Jatim

B. Lumbung Pangan Tahun 2015

1. Kelompok Lumbung Pangan Sumber Tani

Desa Jrebeng Wonomerto

Mendapat bantuan isi

BKP Prop. Jatim

2. Kelompok Lumbung Pangan AER Desa

Tegal Rejo Dringu

Mendapat bantuan isi

BKP Prop. Jatim

3. Kelompok Tani Makmur I Desa Besuk

Bantaran

Belum terisi

4. Kelompok Tani Sumber Maju Desa Sumber

Kare Wonomerto

Belum terisi

Page 84: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman 54

5. Kelompok Tani Sumber Makmur III Desa

Sumber Poh Maron

Belum terisi

Sumber : Bidang Ketahanan Pangan DKPP (2018)

Hal ini terkait ketersediaan pangan di Masyarakat adalah perlunya identifikasi

yang lebih detail, yaitu ketersediaan pangan yang ada di rumah tangga, toko,

penggilingan, gudang-gudang penyimpanan, rumah makan, dan lain-lainya. Selama ini

tidak gejolak terkait ketersediaan pangan walaupun terdapat tanda-tanda terkait

dengan kenaikan penurunan harga pangan yang cukup tajam.

i. Kerawanan Pangan

Kerawanan Pangan terdapat di Kabupaten Probolinggo, dimana Kerawanan

Pangan bisa diidentifikasi melalui metode Food Security and vulnerability Atlas (FSVA).

Terdapat Indikator yang digunakan untuk penentuan wilayah tahan dan rentan

terhadap kerentanan pangan antara lain :

1. Ketersediaan pangan

a. Rasio warung terhadap rumah tangga

b. Rasio toko terhadap rumah tangga

2. Keterjangkauan pangan

a. Rasio penduduk dengan tingkat kesejahteraan terendah

b. Rasio rumah tangga tanpa akses listrik

c. Desa tanpa akses penghubung yang memadai

3. Pemanfaatan pangan

a. Rasio anak tidak sekolah terhadap semua anah umur 7-15 tahun

b. Rasio rumah tangga tanpa akses ke air bersih

c. Rasio tenaga kesehatan terhadap penduduk

d. Rasio rumah tangga tanpa fasilitas buang air besar.

Dengan menggunakan data dari Potensi Desa (Podes) yang dimiliki oleh BPS

Kabupaten Probolinggo maka dapat disusun Peta ketahanan dan Kerentanan Pangan

di Kabupaten Probolinggo. Dengan data tersebut bisa diperoleh indeks ketahanan

pangan tiap-tiap desa sehingga dapat disusun peringkat desa di Kabupaten

Page 85: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman 55

Probolinggo. dari Peta dan Data berikut ini dapat disimpulkan bahwa desa Kalianan

Krucil, desa Renteng Gading, desa Plaosan Krucil, dan desa Bulupandak Gading

merupakan daerah dengan kerawanan pangan tertinggi.

Page 86: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman 56

Tabel 3.4. Peringkat3 Desa berdasarkan Indeks Ketahanan dan Kerentanan Pangan Kabupaten Probolinggo Tahun 2018

3 Semakin tinggi peringkatnya maka ketahanan dan kerentananan maka semakin Jelek

kondisinya dan harus mendapat prioritas utama

KEC DESA

IND

EKS

PERI

NG

KAT

PRIO

RITA

S

KEC DESA

IND

EKS

PERI

NG

KAT

PRIO

RITA

S

KEC DESA

IND

EKS

PERI

NG

KAT

PRIO

RITA

S

KRUCIL KALIANAN 22,60 330 MARON BRABE 56,60 275 PAKUNIRAN PATEMON KULON 62,79 220

GADING RENTENG 23,29 329 TIRIS TULUPARI 56,61 274 PAKUNIRAN RANON 63,07 219

KRUCIL PLAOSAN 28,95 328 TIRIS RANUGEDANG 56,77 273 TONGAS PAMATAN 63,16 218

GADING BULUPANDAK 33,97 327 BANTARAN TEMPURAN 56,78 272 BESUK SINDET ANYAR 63,19 217

SUMBER TUKUL 39,52 326 TIRIS REJING 56,93 271 LUMBANG TANDONSENTUL 63,62 216

KRUCIL WATUPANJANG 43,42 325 SUKAPURA NGEPUNG 57,00 270 SUMBERASIH GILI KETAPANG 63,62 215

TIRIS TLOGOSARI 43,89 324 SUMBER SUMBERANOM 57,02 269 WONOMERTO POHSANGIT NGISOR 63,66 214

KRUCIL SENENG 43,93 323 KURIPAN KARANGREJO 57,03 268 GADING SENTUL 63,70 213

GADING JURANGJERO 43,93 322 KURIPAN WRINGINANOM 57,09 267 PAJARAKAN PENAMBANGAN 63,78 212

PAKUNIRAN GUNGGUNGAN KIDUL 44,02 321 TEGALSIWALAN TEGALSONO 57,19 266 WONOMERTO PATALAN 63,91 211

KRUCIL KERTOSUKO 44,36 320 KURIPAN JATISARI 57,58 265 BANTARAN LEGUNDI 63,99 210

KRUCIL BETEK 44,52 319 BANYUANYAR GUNUNGGENI 57,71 264 TEGALSIWALAN MALASANWETAN 64,16 209

LUMBANG PALANGBESI 45,07 318 TIRIS SEGARAN 57,94 263 SUMBERASIH SUMBERBENDO 64,71 208

PAKUNIRAN KEDUNGSUMUR 45,57 317 TIRIS RANUAGUNG 58,00 262 LUMBANG NEGOROREJO 65,06 207

SUKAPURA NGADIREJO 47,60 316 SUMBER SUMBER 58,08 261 MARON SATREYAN 65,15 206

TIRIS WEDUSAN 47,82 315 TIRIS RACEK 58,13 260 PAITON BHINAR 65,45 205

SUMBER RAMBAAN 48,67 314 WONOMERTO POHSANGIT TENGAH 58,21 259 SUKAPURA WONOTORO 65,47 204

GADING BATUR 49,09 313 LECES MALASAN KULON 58,30 258 TEGALSIWALAN PARAS 65,75 203

GADING RANUWURUNG 49,39 312 GADING CONDONG 58,45 257 KREJENGAN SOKAAN 65,76 202

KRUCIL PANDANLARAS 49,87 311 TIRIS TEGALWATU 58,50 256 BESUK BESUK KIDUL 65,82 201

LUMBANG SAPIH 50,38 310 LECES TIGASAN WETAN 58,66 255 WONOMERTO KEDUNGSUPIT 65,98 200

GADING BETEKTAMAN 50,81 309 KURIPAN RESONGO 58,80 254 GADING WANGKAL 66,14 199

TIRIS TIRIS 51,11 308 PAKUNIRAN BIMO 59,17 253 LECES KERPANGAN 66,21 198

PAKUNIRAN KERTONEGORO 51,18 307 KURIPAN KEDAWUNG 59,17 252 GENDING CURAHSAWO 66,63 197

SUMBER PANDANSARI 51,28 306 LECES TIGASAN KULON 59,33 251 SUKAPURA SUKAPURA 66,74 196

TIRIS ANDUNGBIRU 51,29 305 BANTARAN BANTARAN 59,43 250 MARON BRANI KULON 66,96 195

PAKUNIRAN KALIDANDAN 51,39 304 MARON BRANI WETAN 59,45 249 SUKAPURA WONOKERTO 67,00 194

TIRIS JANGKANG 51,51 303 LUMBANG BOTO 59,60 248 LUMBANG LUMBANG 67,26 193

BANYUANYARGADING KULON 52,04 302 KURIPAN MENYONO 59,70 247 PAITON KALIKAJAR WETAN 67,44 192

DRINGU SEKARKARE 52,14 301 GADING KEBEN 59,77 246 GADING GADINGWETAN 67,60 191

BANTARAN KEDUNGREJO 52,23 300 WONOMERTO WONOREJO 59,79 245 KREJENGAN GEBANGAN 67,80 190

SUMBER CEPOKO 52,43 299 KRAKSAAN KALIBUNTU 59,97 244 KOTAANYAR PASEMBON 68,11 189

BANTARAN GUNUNGTUGEL 52,58 298 TEGALSIWALAN GUNUNGBEKEL 60,01 243 PAITON KALIKAJAR KULON 68,26 188

TONGAS SUMBEREJO 52,79 297 BANYUANYAR SENTULAN 60,10 242 TEGALSIWALAN BANJARSAWAH 68,36 187

PAKUNIRAN BLIMBING 52,86 296 PAKUNIRAN PAKUNIRAN 60,69 241 WONOMERTO SEPUHGEMPOL 68,72 186

KRUCIL SUMBERDUREN 52,90 295 TIRIS PESAWAHAN 60,70 240 WONOMERTO TUNGGAKCERME 68,92 185

MARON GERONGAN 53,57 294 TIRIS TLOGOARGO 60,76 239 TONGAS WRINGINANOM 68,97 184

SUKAPURA KEDASIH 53,78 293 PAKUNIRAN GONDOSULI 60,82 238 MARON MARON KULON 69,00 183

KRUCIL GUYANGAN 53,81 292 SUKAPURA SAPIKEREP 60,90 237 BESUK ALAS TENGAH 69,11 182

KRUCIL KROBUNGAN 54,21 291 WONOMERTO JREBENG 60,99 236 BESUK SINDET LAMI 69,16 181

GADING KALIACAR 54,27 290 LUMBANG LAMBANGKUNING 61,16 235 BESUK JAMBANGAN 69,30 180

KRUCIL TAMBELANG 54,34 289 GADING DANDANG 61,22 234 DRINGU TAMANSARI 69,38 179

KRUCIL KRUCIL 54,40 288 KOTAANYAR SIDOMULYO 61,32 233 KRAKSAAN ALASSUMUR KULON 69,40 178

MARON SUMBERDAWE 54,48 287 TIRIS ANDUNGSARI 61,34 232 TEGALSIWALAN TEGALSIWALAN 69,52 177

TIRIS PEDAGANGAN 54,62 286 MARON MARON KIDUL 61,35 231 GADING KERTOSONO 69,56 176

GADING DUREN 54,83 285 GADING SUMBERSECANG 61,48 230 KOTAANYAR SIDOREJO 69,57 175

SUMBER WONOKERSO 54,83 284 WONOMERTO SUMBERKARE 61,62 229 MARON GANTING KULON 69,58 174

SUMBER GEMITO 55,11 283 BANYUANYAR LIPRAK KIDUL 61,72 228 GADING MOJOLEGI 69,61 173

KRUCIL BERMI 55,63 282 SUKAPURA NGADAS 61,74 227 TONGAS TONGASKULON 69,67 172

SUKAPURA PAKEL 55,75 281 LUMBANG BRANGGAH 61,79 226 PAITON RANDUTATAH 69,69 171

SUMBER LEDOKOMBO 55,87 280 LUMBANG WONOGORO 61,88 225 SUKAPURA JETAK 69,69 170

KURIPAN WONOASRI 56,09 279 SUKAPURA SARIWANI 62,12 224 KREJENGAN KAMALKUNING 69,71 169

KOTAANYAR TAMBAKUKIR 56,24 278 LECES PONDOKWULUH 62,16 223 MARON MARON WETAN 69,82 168

KRUCIL ROTO 56,25 277 TEGALSIWALAN BULUJARANKIDUL 62,23 222 BANYUANYAR KLENANG KIDUL 69,86 167

KOTAANYAR CURAH TEMU 56,46 276 KREJENGAN KEDUNGCALUK 62,41 221 BESUK ALASSUMUR LOR 69,91 166

PRIO

RITA

S 2

PR

IOR

ITA

S 3

PR

IOR

ITA

S 4

PR

IOR

ITA

S 1

Page 87: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman 57

Sumber : Bidang Ketahanan Pangan DKPP (2018)

KEC DESA

IND

EKS

PERI

NG

KAT

PRIO

RITA

S

KEC DESA

IND

EKS

PERI

NG

KAT

PRIO

RITA

S

KEC DESA

IND

EKS

PERI

NG

KAT

PRIO

RITA

S

BANTARAN BESUK 69,97 165 BESUK ALAS KANDANG 73,33 110 PAKUNIRAN BUCOR WETAN 76,34 55

KRAKSAAN ASEMBAGUS 70,00 164 KREJENGAN SEBORO 73,41 109 BANYUANYAR BLADO WETAN 76,34 54

GENDING PESISIR 70,05 163 MARON KEDUNGSARI 73,51 108 GENDING BANYUANYAR LOR 76,43 53

BESUK BAGO 70,09 162 BESUK KRAMPILAN 73,54 107 BANYUANYAR BANYUANYAR TENGAH 76,56 52

GADING PRASI 70,16 161 GENDING GENDING 73,69 106 PAITON SUKODADI 76,65 51

KOTAANYAR KOTAANYAR 70,17 160 TONGAS TANJUNGREJO 73,72 105 PAJARAKAN TANJUNG 76,66 50

LECES LECES 70,22 159 SUMBERASIH PESISIR 73,92 104 KRAKSAAN KANDANGJATI KULON 76,73 49

PAKUNIRAN ALASPANDAN 70,28 158 MARON GANTING WETAN 73,97 103 KRAKSAAN BULU 76,77 48

KREJENGAN OPO - OPO 70,31 157 GENDING JATIADI 74,01 102 LECES SUMBERKEDAWUNG 76,81 47

PAKUNIRAN SUMBERKEMBAR 70,38 156 KRAKSAAN KEBONAGUNG 74,05 101 GENDING BULANG 76,83 46

MARON WONOREJO 70,39 155 TONGAS CURAHTULIS 74,09 100 PAITON RANDUMERAK 76,95 45

KREJENGAN WIDORO 70,51 154 KREJENGAN KREJENGAN 74,14 99 GENDING PIKATAN 76,99 44

BESUK SUMUR DALAM 70,54 153 BESUK SUMBERAN 74,15 98 KOTAANYAR SAMBIRAMPAK KIDUL 76,99 43

TONGAS BAYEMAN 70,80 152 BANYUANYAR BANYUANYAR KIDUL 74,22 97 PAJARAKAN PAJARAKAN KULON 77,05 42

PAKUNIRAN SOGAAN 70,89 151 KRAKSAAN TAMANSARI 74,27 96 GENDING SEBAUNG 77,07 41

PAITON ALASTENGAH 70,89 150 DRINGU SUMBERSUKO 74,35 95 SUMBERASIH MUNENG KIDUL 77,18 40

KREJENGAN DAWUHAN 71,03 149 BESUK RANDUJALAK 74,51 94 PAITON PETUNJUNGAN 77,34 39

GADING NOGOSAREN 71,09 148 KREJENGAN SUMBERKATIMOHO 74,51 93 DRINGU TEGALREJO 77,39 38

LUMBANG PURUT 71,20 147 DRINGU KALIREJO 74,51 92 DRINGU KALISALAM 77,39 37

GENDING SUMBERKERANG 71,24 146 KREJENGAN TEMENGGUNGAN 74,64 91 PAJARAKAN KETOMPEN 77,51 36

PAITON JABUNGSISIR 71,30 145 KRAKSAAN RANGKANG 74,75 90 SUMBERASIH LAWEYAN 77,55 35

TONGAS SUMBERKRAMAT 71,54 144 BANTARAN KRAMATAGUNG 74,76 89 TONGAS DUNGUN 77,59 34

PAITON JABUNG CANDI 71,59 143 DRINGU WATUWUNGKUK 74,77 88 PAITON PONDOK KELOR 77,65 33

MARON BRUMBUNGAN KIDUL 71,68 142 KOTAANYAR TRIWUNGAN 74,81 87 TONGAS KLAMPOK 77,66 32

BANTARAN KARANGANYAR 71,73 141 TONGAS TONGASWETAN 74,89 86 KREJENGAN SENTONG 77,66 31

PAKUNIRAN GUNGGUNGAN LOR 71,79 140 BANYUANYAR LIPRAK WETAN 74,98 85 PAJARAKAN KARANGBONG 77,82 30

BESUK MATEKAN 71,86 139 LECES JORONGAN 75,07 84 SUMBERASIH POHSANGIT LERES 77,88 29

DRINGU RANDUPUTIH 71,91 138 PAKUNIRAN GLAGAH 75,09 83 KRAKSAAN RONDOKUNING 77,88 28

BANYUANYARLIPRAK KULON 72,02 137 PAITON PLAMPANG 75,13 82 PAITON TAMAN 78,07 27

SUMBERASIHLEMAHKEMBAR 72,14 136 WONOMERTO POHSANGIT LOR 75,19 81 KRAKSAAN ASEMBAKOR 78,36 26

MARON SUMBERPOH 72,22 135 SUMBERASIH AMBULU 75,21 80 PAITON SUMBERANYAR 78,37 25

MARON PUSPAN 72,27 134 BANYUANYAR ALASSAPI 75,31 79 PAKUNIRAN BUCOR KULON 78,53 24

TONGAS SUMENDI 72,34 133 SUMBERASIH MENTOR 75,31 78 PAJARAKAN SELOGUDIG KULON 78,65 23

TEGALSIWALANBLADUKULON 72,36 132 BANYUANYAR KLENANG LOR 75,36 77 LECES WARUJINGGO 78,71 22

TEGALSIWALANBULUJARANLOR 72,36 131 GENDING RANDUPITU 75,39 76 TEGALSIWALAN SUMBERKLEDUNG 78,80 21

PAITON JABUNG WETAN 72,42 130 KOTAANYAR TALKANDANG 75,43 75 KREJENGAN JATIURIP 78,87 20

KRAKSAAN KANDANGJATI WETAN 72,44 129 TONGAS CURAHDRINGU 75,49 74 SUMBERASIH JANGUR 78,98 19

PAITON SUMBEREJO 72,53 128 PAJARAKAN KARANGPRANTI 75,50 73 KOTAANYAR SUMBER CENTENG 79,06 18

BANYUANYARTAROKAN 72,54 127 BESUK BESUK AGUNG 75,50 72 DRINGU NGEPOH 79,07 17

BESUK KECIK 72,57 126 TONGAS TAMBAKREJO 75,53 71 DRINGU PABEAN 79,37 16

SUMBERASIHMUNENG 72,58 125 DRINGU DRINGU 75,54 70 PAITON PAITON 79,45 15

KOTAANYAR SUKOREJO 72,68 124 WONOMERTO KARENG KIDUL 75,64 69 LECES CLARAK 79,66 14

PAJARAKAN GEJUGAN 72,74 123 KOTAANYAR SAMBIRAMPAK LOR 75,68 68 SUMBERASIH SUMURMATI 79,81 13

BANTARAN PATOKAN 72,77 122 PAITON PANDEAN 75,70 67 TEGALSIWALAN SUMBERBULU 79,83 12

SUMBERASIHBANJARSARI 72,80 121 BESUK ALAS NYIUR 75,75 66 PAJARAKAN SUKOMULYO 79,97 11

GENDING KLASEMAN 72,87 120 KRAKSAAN KREGENAN 75,76 65 TEGALSIWALAN TEGALMOJO 79,99 10

BANTARAN KROPAK 72,94 119 GENDING BRUMBUNGAN LOR 75,78 64 KRAKSAAN PATOKAN 80,18 9

KREJENGAN KARANGREN 72,98 118 KREJENGAN PATEMON 75,84 63 SUKAPURA NGADISARI 80,28 8

MARON SUKO 73,00 117 DRINGU KEDUNGDALEM 75,90 62 PAITON KARANGANYAR 80,38 7

GENDING PAJURANGAN 73,00 116 MARON PEGALANGAN KIDUL 76,07 61 DRINGU MRANGGON LAWANG 80,53 6

PAJARAKAN SELOGUDIG WETAN 73,08 115 KRAKSAAN SIDOPEKSO 76,13 60 DRINGU SUMBERAGUNG 80,81 5

KREJENGAN RAWAN 73,13 114 KRAKSAAN KRAKSAAN WETAN 76,20 59 KREJENGAN TANJUNGSARI 80,88 4

BESUK KLAMPOKAN 73,13 113 BANYUANYAR PENDIL 76,26 58 KRAKSAAN SIDOMUKTI 80,94 3

PAJARAKAN KARANGGEGER 73,18 112 PAJARAKAN SUKOKERTO 76,28 57 KRAKSAAN SUMBERLELE 81,83 2

KOTAANYAR KEDUNG REJOSO 73,27 111 PAITON SIDODADI 76,32 56 KRAKSAAN SEMAMPIR 82,83 1

PR

IOR

ITA

S 5

Page 88: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman 58

Berdasarkan data tingkat ketahanan dan kerentanan pangan di Kabupaten

Probolinggo, masih terdapat wilayah yang sangat rawan sebagaimana data

berikut ini.

Tabel 3.5. Data Tingkat ketahanan dan kerentanan pangan di Kabupaten Probolinggo

No Tingkat Ketahanan dan Kerentanan

Pangan Jumlah desa

1 Sangat rawan 12 desa

2 Rawan 103 desa

3 Tahan pangan 168 desa

4 Sangat tahan pangan 47 desa

Sumber : Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan Tingkat Desa Prov. Jawa Timur (2016)

Tabel 3.6. Data desa yang sangat rawan Kabupaten Probolinggo

No Nama Desa No Nama Desa

1 Dandang – Gading 7 Sumbersecang-Gading

2 Duren – Gading 8 Kedungcaluk-Krejengan

3 Jurangjero – Gading 9 Kalianan-Krucil

4 Kaliacar- Gading 10 Pandanlaras-Krucil

5 Ranuwurung-Gading 11 Plaosan-Krucil

6 Renteng - Gading 12 Gerongan-Maron

Sumber : Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan Tingkat Desa Prov. Jatim (2016)

ii. Akses Pangan

Distribusi pangan secara real time, belum menggambarkan distribusi

ketersediaan dan konsumsi pangan nabati, pangan hewani di seluruh wilayah

Kabupaten Probolinggo hingga tingkat desa;

Page 89: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman 59

Tabel 3.7. Perbandingan Produksi dan Konsumsi Beras (ton) per per bulan

No Kecamatan Surplus dan Difisit antara Produksi dan Konsumsi Beras (Ton) per per Bulan Tahun 2017

Jan Feb Maret April Mei Juni Juli Agust Sept Okto Nop Des

1. Sukapura -107,5 -141,8 -141,5 -114,1 -105,5 -141,5 -141,5 -141,5 -141,5 -141,5 -141,5 -142,0

2. Sumber -184,1 -130,1 -164,2 -111,9 -183,4 -183,4 -183,4 -183,4 -183,4 -183,4 -183,7 -183,6

3. Kuripan -173,0 587,9 789,1 335,8 -79,7 67,1 -117,6 -212,4 -212,4 -212,5 -216,6 -224,0

4. Bantaran -309,6 29,6 983,5 212,0 -201,6 -290,7 -274,7 -303,4 -303,4 -303,4 -306,3 -309,7

5. Leces -399,4 -293,5 295,8 435,6 -256,5 -406,6 -332,0 -407,0 -406,6 -400,1 -357,2 -411,8

6. Tegalsiwalan -232,4 -125,7 926,4 1.124,7 -53,4 -235,9 -258,0 -258,0 -257,0 -256,9 -254,9 -246,6

7. Banyuanyar -381,4 609,2 2.864,1 979,5 -21,0 -358,3 -286,3 -388,6 -370,6 -394,3 -404,4 -421,5

8. Tiris 865,2 3.486,3 -111,0 54,5 25,9 -353,4 -223,0 -260,9 -167,8 -278,5 -204,4 363,3

9. Krucil -397,5 -387,4 1.047,4 711,4 295,4 7,6 -251,1 -382,7 -337,5 -311,1 -373,3 -362,9

10. Gading 1.411,1 1.748,3 1.662,7 1.335,5 1.450,6 1.502,2 1.644,1 1.527,1 1.527,4 1.495,2 1.720,2 1.313,9

11. Pakuniran -144,1 212,7 1.254,7 1.312,8 413,9 1.096,3 714,8 -298,9 -275,7 -92,6 -216,0 -240,0

12. Kotaanyar -287,1 -180,1 1.678,8 1.912,3 -164,6 -132,3 44,6 -248,1 -96,3 -264,2 -264,4 -271,0

13. Paiton -423,3 -436,2 935,4 3.677,6 387,6 -251,8 232,4 63,0 -466,4 -476,5 -476,5 -483,2

14. Besuk 522,6 2.324,4 3.136,8 2.190,2 2.673,4 2.349,0 1.886,8 691,7 40,4 -136,7 -160,5 -296,9

15. Kraksaan -288,4 -247,4 -205,7 3.443,6 891,5 86,2 1.216,4 867,7 -121,9 -40,8 638,9 774,2

16. Krejengan -165,3 481,3 3.496,3 2.428,1 2.783,2 2.401,9 885,3 211,1 -45,6 -49,4 -20,8 -34,3

17. Pajarakan -23,5 -17,7 317,0 1.149,2 1.293,1 509,0 408,8 744,4 424,1 397,1 671,4 168,0

18. Maron -326,2 1.007,3 3.503,4 1.468,3 -344,6 464,1 1.084,7 567,6 100,0 -313,7 11,3 130,6

19. Gending 96,0 294,8 415,6 990,7 414,2 670,1 854,7 546,3 394,7 101,8 74,9 78,4

20. Dringu -305,0 367,4 881,1 985,5 141,4 -322,2 -366,6 -264,3 -242,2 -355,3 -346,6 -365,9

21. Wonomerto -295,2 115,7 287,5 1.347,7 1.047,1 243,0 -216,3 -264,8 -282,2 -282,2 -283,6 -303,5

22. Lumbang -235,8 -164,1 484,2 707,0 67,4 366,3 70,7 -229,5 -228,3 -170,4 -77,0 -241,8

23. Tongas -150,8 -274,7 1.655,7 4.488,3 219,1 -429,5 -389,8 510,9 -267,2 -424,0 -407,0 149,5

24. Sumberasih -455,7 -360,5 1.100,0 3.484,0 -278,2 -263,2 -373,0 -115,4 -392,9 -392,4 -376,0 -378,2

Jumlah -2.390,0 8.505,7 27.093,2 34.548,3 10.415,2 6.394,2 5.630,3 1.771,1 -2.312,0 -3.485,6 -1.954,1 -1.939,0

Sumber : Bidang Ketahanan Pangan DKPP di olah (2017)

Page 90: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman 60

Dari tabel di atas secara keseluruhan Kabupaten Probolinggo mengalami

surplus beras sebesar 82.277 ton beras, namun terdapat beberapa mengalami defisit

seperti Sukapura, Sumber, Bantaran, Leces, Tegalsiwalan, Krucil, dan Dringu.

Dilihat dari persebaran persediaan setiap bulan maka dapat diketahui bahwa

masyarakat untuk memenuhi kebutuhan beras (pangan) harus mengambil beras dari

daerah lain (sekitar/ lain), disini peran distribusi pangan dan cadangan pangan menjadi

sangat penting. Contohnya adalah daerah seperti Sukapura menggantungkan pasokan

beras dari luar , Peran penyimpanan beras oleh masyarakat sendiri sangat penting.

Berdasarkan perkembangan terakhir untuk di desa sudah terdapat upaya-

upaya dari desa sendiri, dimana dengan adanya DANA DESA maka pemerintah desa

melakukan pengadaan sembako melakukan BUMDESnya, BUMDES melakukan unit

usaha jual beli sembako. Hal ini tentu saja dapat meningkatkan aksesibilitas pangan

warga desa setempat. Hal yang diperlukan adalah perbaikan management

pengelolaan cadangan pangan di desa, distribusi pangan, dan peningkatan pola pangan

harapan berbasis B2SA.

iii. Pemanfaatan Pangan

Pola komsumsi pangan akan mempengaruhi status gizi individu.

Permasalahan gizi di Kabupaten Probolinggo cenderung pada gizi kurang, Hal ini ini

terlihat dengan banyaknya jumlah balita kurus, pendek dan wanita (ibu/calon ibu) yang

beresiko kurang energi kronis. Hasil Pemantauan status gizi (PSG) 2017, terdapat balita

dengan gizi kurang dan buruk (underweight) sebesar 16%, balita pendek dan sangat

pendek (stunting) sebesar 32 %, balita kurus dan sangat kurus (wasting) 6.1% dan balita

gemuk 4%. Balita yang mendapat ASI eksklusif hanya sebesar 33,6%, ibu hamil beresiko

KEK (Kurang Energi Kronis) sebesar 25,1% dan wanita usia subur beresiko KEK sebesar

14,9%.4

4 Laporan akhir analisis pola konsumsi dan suplai

pangan Kabupaten Probolinggo tahun 2018 DKPP & MWA

Page 91: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman 61

Tabel 3.8. Desa yang diprioritaskan dalam penanganan balita stunting

No Kecamatan Desa No Kecamatan Desa

1 Krejengan Widoro 10 Gading Batur

2 Pakuniran Alaspandan 11 Banyuanyar Banyuanyar Tengah

3 Dringu Mranggon Lawang

12 Paiton Kalikajar Kulon

4 Paiton Petunjungan 13 Krejengan Kedung Caluk

5 Gending Klaseman 14 Dringu Randuputih

6 Krejengan Opo-opo 15 Paiton Sukodadi

7 Gending Bulang 16 Gading Nogosaren

8 Pakuniran Betektaman 17 Sumber Pandansari

9 Gading Bucor wetan 18 Sumber Cepoko

Sumber : Bappeda Kabupaten Probolinggo

Konsumsi pangan penduduk Kabupaten Probolinggo sudah mencukupi secara

kuantitas namun belum berkualitas. Konsumsi energi dan protein di Kabupaten

Probolinggo tahun 2016 sebesar 2.078 kkal/kap/hari (96,6% AKE) dan 55,9 g/kap/hari

(98% AKP). Adapun konsumsi energi dan protein tahun 2017 sebesar 2.055

kkal/kap/hari (95,5% AKE) dan 55,5 gr/kap/hari (97,3 AKP). Konsumsi energi menurun

sebesar 1.1% konsumsi protein menurun sebesar 0,72% dari tahun 2017 terhadap

tahun 2016. Skor PPH Kabupaten Probolinggo tahun 2016 adalah 69, meningkat

sebesar 4,3% menjadi 72 pada tahun 2017. Konsumsi padi-padian dan gula sudah

mencukupi standar ideal. Kelompok pangan lainnya yaitu umbi-umbian, pangan

hewani, minyak dan lemak, buah/biji berminyak, kacang-kacangan, serta sayur dan

buah masih belum memenuhi standar ideal.

Pada tahun 2016, pola konsumsi pangan sumber karbohidrat penduduk

adalah beras (71%), terigu (16%), dan jagung (10%). Pada tahun 2017, pola konsumsi

pangan sumber karbohidrat adalah beras (70%) dan terrigu (21%). Jagung tidak lagi

menjadi konsumsi pangan sumber karbohidrat. Selain ikan dan kacang kedelai, pola

konsumsi pangan sumber protein pada tahun 2016 adalah kacang kedelai (45%), ikan

(19%), daging unggas (10%), telur (10%), dan susu (9%). Adapun pola konsumsi pangan

sumber protein pada tahun 2017 memiliki pola yang sama dengan tahun sebelumnya

yaitu kacang kedelai (40%), ikan (22%), daging unggas (13%) , telur (11%), susu (6%)

Page 92: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman 62

dan daging ruminansia (5%). Pola konsumsi vitamin dan mineral pada tahun 2016-2017

adalah sayuran dan buah-buahan. Minyak sawit adalah sumber kelompok minyak dan

lemak yang paling banyak dikonsumsi. Hal ini terlihat dari kontribusi konsumsi energi

minyak sawit tahun 2016 dan 2017 sebesar 90% dan 93% berturut-turut. Gula pasir

menjadi pola konsumsi pangan sumber gula dengan kontribusi energi sebesar 98%.

Tabel 3.9. Konsumsi Pangan Penduduk Kabupaten Probolinggo Tahun 2017

No Kelompok Pangan Gram/ kapita/

hari

Kkal/ Kapita/ hari

% AKE 5

g/kapita/ hari

% AKP 6

1 Padi-padian 326,5 1.329 61,8 29,5 51,6

2 Umbi-umbian 48,5 54 2,5 0,5 0,9

3 Pangan hewani 71,3 111 5,2 11,5 20,2

4 Minyak dan Lemak 23,6 213 9,9 0,0 0,0

5 Buah/ Biji berminyak

2,1 12 0,6 0,2 0,4

6 Kacang-kacangan 34,0 86 4,0 8,7 15,3

7 Gula 33,1 121 5,6 0,0 0,0

8 Sayur dan buah 152,9 85 3,9 2,8 4,9

9 Lain-lain 70,8 45 2,1 2,3 4,0

Total 2.055 95,6 55,5 97,3

Sumber : Laporan Akhir Analisis Pola Konsumsi dan Suplai Pangan Kabupaten Probolinggo Tahun 2018

Kemandirian pangan di suatu wilayah dianalisis berdasarkan perspektif

swasembada pangan dimana pemenuhan kebutuhan (konsumsi) pangan diutamakan

berasal dari kemampuan produksi pangan wilayah. Kemandirian energi di Kabupaten

Probolinggo adalah 3.527 kkal/kapita/hari (147% AKE), protein sebesar 94,3

g/kapita/hari (94,3 %AKE) dan skor PPH 55,8. Kondisi ini menunjukkan bahwa secara

umum Kabupaten Probolinggo tergolong surplus pangan (>110% AKE) 57 gram namun

pangan yang diproduksi keragamannya masih rendah. Produksi pangan padi-padian

(beras, jagung), umbi-umbian dan sayuran sudah mampu memenuhi kebutuhan

penduduknya dan berpotensi ekspor. Namun produksi kelompok pangan lainnya masih

belum mampu memenuhi kebutuhan pangan penduduk secara ideal dan harus

dipenuhi dari pasokan (impor) pangan.

5 Angka Kecukupan Energi : 2.150 kkal/ kapita/ hari 6 Angka Kecukupan Protein : 57 g /kapita /hari

Page 93: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman 63

Tabel 3.10. Perbandingan Produksi dan Konsumsi Pangan di Kabupaten Probolinggo berdasarkan komoditi pertanian Tahun 2017

No Komoditi Produksi

(ton) Konsumsi

(ton)

Surplus/ Defisit (ton)

1 Beras 179.832 97.549,75 82.282

2 Jagung 229.366 4.082,74 184.115

3 Ubi kayu 44.795 16.110,25 28.685,35

4 Kedelai 126 13.682,68 -13.556

5 Daging sapi 3.913 2.202,03 1.711,53

6 Daging ayam Tidak ada

data 2.202,03

Tidak ada data

7 Daging Kambing 121 2.202,03 (2.080,72)

8 Daging Kambing Domba 259 2.202,03 (1.942,04)

9 Daging ayam ras 1.558 2.202,03 (643,96)

10 Daging ayam buras 15 2.202,03 (2.186,54)

11 Telur ayam buras 797 2.202,03 (1.404,26)

12 Telur itik 2.454 2.202,03 252,07

13 Telur ayam ras 1.801 2.202,03 (400,09)

14 Daging sapi 24.096 2.202,03 21.893,97

15 Daging ayam 3.913 2.202,03 1.711,53

16 Daging Kambing Domba 121 2.202,03 (2.080,72)

Sumber : Bidang Ketahanan Pangan DKPP (2018)

Page 94: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman 64

3.3.2. Permasalahan Urusan Pertanian (Pilihan)

Secara umum masalah Urusan pertanian berkaitan dengan bagaimana

mendapatkan nilai tambah pada subsektor bahan pangan, hortikultikultura, dan

perkebunan. Nilai tambah dapat diketahui dengan menggunakan indikator Produksi

sektor Tanaman Pertanian. Sebagaimana kecenderungan pada tahun-tahun terakhir

sektor Pertanian semakin sulit untuk meningkatkan laju pertumbuhannya. Indikator

Produksi tanaman pertanian ini juga terkait secara langsung pendapatan para petani.

Baik produksi tanaman pertanian maupun pendapatan petani saling mempengaruhi

secara langsung. Namun peningkatan produksi tidak selalu meningkatkan pendapatan

petani, selama beberapa tahun terakhir ini semakin banyak faktor yang berpengaruh

seperti kebijakan impor komoditi pertanian, persaingan komoditi yang sama antar

daerah, kelembagaan petani yang belum menunjang, tata niaga lokal komoditi

pertanian yang kurang menguntungkan, dan kapasitas pasca panen yang masih

rendah.

Sedangkan untuk produksi pertanian mengalami kesulitan yang sangat besar

di 2 (dua) tahun terakhir (tahun 2017-2018), dimana produksi pertanian mengalami

penurunan yang sangat

drastis akibat serangan

hama penyakit dan

kurangnya air untuk

pertanian.

Sebagaimana terlihat

pada tabel 3.2. dimana

tanaman padi

mengalami penurunan

yang signifikan. Untuk

tanaman lainnya dari

tahun ke tahun secara

perlahan mengalami

penurunan produksi (tanaman ubi kayu, tembakau, mangga, tebu, kedelai, kelapa, dan

lainnya). Berdasarkan data yang ada penurunan ini terjadi karena alih komoditi (ke padi

atau ke jagung atau ke sengon) atau terjadi alih fungsi lahan pertanian ke non pertanian

(pemukiman, jalan, dan lainnya).

Gambar 3.2. Produksi Pertanian Tahun 2003

Page 95: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman 65

Selain itu terdapat bencana alam yang sering terjadi di Kabupaten Probolinggo.

Bencana yang ada adalah Bencana Banjir, Longsor, Kekeringan, hujan tidak pada

musimnya, dan erupsi gunung Bromo. Kerugian terjadi karena kerusakan tanaman

atau musnahnya tanaman. Bencana alam hampir terjadi setiap tahunnya.

Tabel 3.11. Jenis bencana alam, Kerugian, Mitigasi dan Adaptasi bencana Sektor Pertanian di Kabupaten Probolinggo

Jenis

Bencana alam

Bentuk kerugian Lokasi Mitigasi dan

adaptasi

Banjir Hancurnya sawah

dan tanaman

Tiris, Krucil,

Pakuniran

Bantuan saprodi

Longsor Kerusakan tanaman

Tiris, Krucil, Bantuan saprodi

Kekeringan Penurunan

produktivitas dan

berkurangnya luas

tanam

Hampir seluruh

wilayah Kabupaten

Probolinggo

Alih tanaman ke

tanaman yang

tahan kekeringan

Erupsi

gunung

Kerusakan tanaman

dan lahan.

Penurunan

produktivitas karena

daun tertutup debu

Lahan tertutup pasir

Kawasan gunung

Bromo ( Sukapura,

Bromo, dan

Lumbang,

Sumberasih,

Kuripan,

Wonomerto)

Perbaikan lahan,

bantuan saprodi,

alih komoditi,

pembersihan

tanaman dari debu

vulkanik

Sumber : LAKIP DKPP Kabupaten Probolinggo tahun 2010-2018

Page 96: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman 66

Berdasarkan survey yang dilakukan oleh Dinas Pertanian Kabupaten

Probolinggo tahun 2016 bersama dengan Universitas Airlangga menunjukkan bahwa

bahwa permasalahan

terbesar yang dirasakan

petani di Kabupaten

Probolinggo adalah

masalah Stabilitas Harga.

Hingga sekarang harga

komoditi pertanian

belum memuaskan dan

belum dapat

memberikan

kesejahteraan kepada

petani secara layak.

Secara umum

ketidakseimbangan

antara permintaan dan

penawaran masih

menjadi permasalahan.

Ketidakseimbangan ini merugikan produsen (petani) dan konsumen (masyarakat)

karena ketidakpastian yang tinggi menyebabkan barang / komoditi pertanian tidak

tepat waktu panen dan konsumsi, dan menimbulkan kerugian akibat kerusakan-

kerusakan yang dialaminya selama masa tunggu antara panen dengan masa konsumsi.

Masalah harga ini juga disebabkan oleh petani tidak bisa mengelola hasil

produksinya, dimana petani secara umum tidak mempunyai kemampuan untuk

menyimpan hasil panennya secara maksimal beberapa sebab antara lain :

o Petani terikat untuk segera menjual dengan para pemodal yang memberikan

sarana produksi saat budidaya

o Petani membutuhkan dana untuk kehidupan sehari-hari;

o Hasil panen tidak maksimal (rusak akibat serangan OPT), sehingga dijual dengan

dengan umur tanaman tidak maksimal

o Biaya panen semakin mahal, misalnya ketiadaan prasarana (jalan usaha tani)

Sumber: Evaluasi Indeks Kepuasan Masyarakat terhadap Dinas Pertanian Unair (2016)

Gambar 3.3. Tingkat permasalahan dirasakan petani

Page 97: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman 67

o Petani tidak memanen hasil panennya sendiri, petani tidak mau mengalami

keruwetan dalam masalah panen dan pemasaran.

Stabilitas harga komoditi pertanian, Harga komoditi pertanian setiap tahun

selalu mengalami fluktuasi, dimana hal tersebut telah menyulitkan bagi produsen dan

konsumen. Tingkat harga komoditi pertanian terkait dengan tingkat produksi yang

selalu berubah setiap waktu dan keadaan. Selama lima tahun terakhir (2014-2018)

terjadi lonjakan inflasi beberapa kali akibat tingkat harga komoditi pertanian, utamanya

tanaman pangan (padi) dan tanaman hortikultura (bawang merah dan cabe). Beberapa

sebab utama fluktuasi harga komoditi pertanian yang tinggi antara lain :

o Produksi komoditi yang sama di daerah lain, dengan sering terjadinya bencana

alam yang mengakibatkan puso menyebabkan lonjakan harga komoditi;

o Petani kebanyakan sangat tergantung kepada pola pemasaran tradisional.

Sebagaimana contohnya terjadi pola kemitraan tradisional pemasaran

bawang merah yang melibatkan petani, kios pertanian, pedagang lokal,

pengepul, pedagang besar dimana proses pembiayaan yang didapatkan oleh

petani pada awal budidaya membawa konsekuensi pada penjualan hasil

panen yang tidak menguntungkan para petani dibandingkan potensi

keuntungan yang seharusnya didapatkan.

o Kualitas yang menurun akibat perubahan cuaca dan serangan hama penyakit;

o Semakin mudahnya akses teknologi informasi mempengaruhi perubahan

harga komoditi secara cepat;

o Kebijakan impor komoditi pertanian, isue impor bagi petani sering dianggap

tidak berpihak kepada para petani, pada beberapa kasus petani tebu sering

melakukan proses terhadap kebijakan impor gula oleh pemerintah. Sistem

pasar bebas menyebabkan hasil lelang gula harus berhadapan dengan gula

impor, sehingga menyulitkan peningkatan harga gula lokal;

o Tidak tersedianya sarana pasca panen dan pengolahan komoditi pertanian

yang memadai dalam mendongkrak daya saing komoditi pertanian. Hal ini

terjadi pada komoditi tebu, dimana animo petani tebu dalam budidaya sering

terkendala dengan proses penggilingan tebu di pabrik gula. Harapan yang

tinggi sering tidak tercapai karena hasil proses penghitungan rendemen

dianggap rendah, dengan beberapa sebab seperti antrian penggilingan yang

panjang.

Page 98: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman 68

o Kurang sesuainya mutu komoditi dengan permintaan pasar, Hal ini terjadi

pada tanaman jagung, Dimana hasil panen jagung Kabupaten Probolinggo

kurang memenuhi mutu produk yang diharapkan beberapa perusahaan

pembeli karena dianggap masih kotor, tingkat kerusakan yang besar. Disini

pengaruh varietas benih jagung dengan produktivitas yang tinggi kadang tidak

bagus jika diolah dengan teknologi pasca panen yang dimiliki perusahaan

tersebut, akibatnya jagung Probolinggo dibeli dengan harga yang lebih rendah

dari jagung wilayah lain (Banyuwangi atau Situbondo)

Disamping permasalahan yang dirasakan oleh petani sebagaimana hasil survei

diatas maka terdapat persoalan besar yaitu masalah perubahan iklim, kerusakan

lingkungan, dan bencana alam yang membawa konsekuensi kinerja bidang pertanian.

Sedangkan untuk menjaga tingkat kestabilan harga komoditi (terutama komoditi

hortikultura) diperlukan kemitraan, namun hal tersebut tidak mudah. Selama ini para

petani kesulitan mencari pihak yang dapat diajak bermitra secara langsung dalam

menampung hasil panen mereka.

Banyak tanaman buah dan tanaman perkebunan tahunan (misalnya mangga,

alpokat, kelapa, dan kopi) yang mengalami penurunan produktivitas-beberapa

penyebabnya antara lain tanaman tua atau rusak akibat diserang penyakit sehingga

perlu dilakukan eradikasi.

Gambar 3.4. Grafik Produktivitas tanaman buah di Kabupaten Probolinggo tahun 2002-2017

Sumber : Statistik Pertanian DKPP (2002-2017)

Page 99: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman 69

Serangan hama penyakit, Sejak beberapa tahun terakhir sering terjadi serangan

organisme pengganggu tanaman secara masif sehingga menimbulkan kerugian yang

sangat besar. Terjadinya serangan OPT yang masif ini bersamaan dengan perubahan

iklim yang tidak pasti (hujan sepanjang tahun ataupun cuaca yang sangat panas)

sehingga mendorong perkembangbiakan OPT yang ekstrim. Penyebab lain adalah pola

budidaya tanaman pertanian yang masif sehingga mengganggu ekosistem, seperti

misalnya tahun 2017 terjadi ledakan (outbreak) serangan hama wereng coklat pada

tanaman padi sehingga menyebabkan ratusan hektar mengalami penurunan

produktivitas dan puso. Pada kasus ini terjadi resurjensi karena hama tidak mempan

dikendalikan secara kimia, proses terjadi karena sejak tahun 2015 dilakukan

penamaman padi secara masif. Kejadian pada tanaman padi juga terjadi pada tanaman

bawang merah, dimana petani harus mengeluarkan biaya ektra untuk pengendalian

hama ulat bawang (spodoptera exiqua).

Tabel 3.12. Luas (Ha) serangan OPT tahun 2016-2018

Padi Tahun 2016

Tahun 2017

Tahun 2018

1 Penggerek Batang 265,8 338,2 427,6

2 Tungro 52,5 131,5 9,1

3 Xanthomonas sp 296,3 675,85 407,71

4 Burung 15,3 208,6 264,8

5 Keong Mas 1 18 4,6

6 Pyricularia sp 144,5 30,1 136,85

7 Ulat Grayak 29,1 - 38,8

8 Walang Sangit 162,8 49,3 98,45

9 Blast Daun 10,8 29,95 1,7

10 Kahat Hara / Keasaman Tanah 26,3 29,65 10,4

11 Tikus 134,7 85,75 71,4

12 Hama Putih 52,5 9,7 -

13 WBC 111,1 665,74 17,2

14 Hama P. Palsu 127,6 - 0,35

Jagung Tahun 2016

Tahun 2017

Tahun 2018

15 Karat Daun 65 26,25 14,65

Page 100: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman 70

16 Ulat grayak 27 30,4 43,25

17 hawar daun 9 23,75 37

18 bulai 170 121,6 110,05

19 peng tongkol 31 27,6 74,85

20 Lalat bibit 80 73,35 22,15

21 Tikus 275 - -

Bawang Merah Tahun 2016

Tahun 2017

Tahun 2018

22 Spodoptera exiqua 964,75 665,55 557,1

23 coletroticum 1,05 3,9 -

24 layu fusarium 162,95 36,2 120,4

25 liriomyza sp 19,75 3,5 -

26 mati pucuk 284,55 151,6 36,35

Kentang Tahun 2016

Tahun 2017

Tahun 2018

27 Layu Fusarium 7 63 43,75

28 liriomyza sp 69,22 106,25 39,45

29 phytoptora 101,95 205,86 84,95

Kubis Tahun

2016

Tahun

2017

Tahun

2018

30 crosidolonia 24,62 - -

31 plutella sp 44,26 18,37 6,9

Cabe Besar Tahun

2016 Tahun

2017 Tahun

2018

32 Virus Kuning 77,45 40,15 21,55

33 thrip 2,5 8,5 -

34 lalat buah 41,6 28,5 45,45

35 layu bakteri 26 3,1 9,4

36 antraknose 37,5 19,6 10,3

Cabe Kecil Tahun

2016 Tahun

2017 Tahun

2018

37 Antraknose 3,65 - -

38 virus kuning 102,45 63,5 62,14

39 thrips 218,2 17,85 27,45

Sumber : Seksi Perlindungan Tanaman TPH DKPP (2016-2018)

Page 101: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman 71

Serangan hama penyakit pada tanaman padi – berdasarkan kawasan padi

terdapat perbedaan karakter seranngan OPT seperti misalnya Kecamatan Gading yang

lebih banyak mengalami serangan hama tikus dibandingkan jenis OPT lain.

Pada tanaman kelapa banyak terjadi serangan hama kwangwung, pada daerah

sepanjang pantai utara, sehingga sepanjang pantai utama tidak layak untuk

pengembangan tanaman kelapa.

Ketersediaan air semakin terbatas, Para petani dalam melakukan budidayanya

tergantung kepada ketersediaan air, Selama kurun waktu 2010-2017 budidaya

pertanian cenderung mengalami penurunan. Salah satu faktor yang sangat

mempengaruhi adalah ketersediaan air, sebagaimana terlihat pada tabel dibawah ini

yang menunjukkan adanya kecenderungan penurunan indeks penanaman padi selama

4 tahun terakhir. Penanaman padi 3 kali menurun menjadi 2 atau 1 kali tanam.

Penurunan luas tanam padi ini disebabkan oleh peralihan ke komoditi non padi yang

lebih sedikit memerlukan air, seperti tanaman jagung, tembakau, ataupun tanaman

hortikultura (cabe dan bawang merah).

Tabel 3.13. Perbandingan Penggunaan Lahan Sawah untuk Padi Tahun 2010-2018 di Kabupaten Probolinggo (dalam Ha)

Periode Tanam Padi

Realisasi Dalam Satu Tahun

Jumlah Tanaman Padi Tidak Ditanami

Padi

Sementara Tidak

diusahakan 1 X 2 X > 3X

Tahun 2010 18.156 13.973 3.982 1.067 - 37.178

Tahun 2011 18.930 11.283 5.910 1.028 - 37.152

Tahun 2012 19.145 11.064 6.195 926 - 37.331

Tahun 2013 16.698 10.318 9.395 928 - 37.339

Tahun 2014 18.070 8.859 9.264 1.055 15 37.263

Tahun 2015 18.970 8.294 8.874 1.111 15 37.264

Tahun 2016 19.666 8.349 8.186 1.055 - 37.256

Tahun 2017 20.131 8.966 6.832 1.197 - 37.125

Tahun 2018 20.516 8.421 6.902 1.217 - 37.055

Sumber : Statistik Pertanian tahun 2010-2018 DKPP.

Page 102: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman 72

Subsidi pupuk, Para petani sering mengalami permasalahan dengan

ketersediaan pupuk, dimana waktu tanam dan ketesediaan pupuk tidak selalu sinkron.

Di wilayah yang agak jauh dari pusat perkotaan, petani sering tidak mendapatkan

pupuk yang berimbang atau hanya menggunakan pupuk urea saja akibatnya

produktivitasnya sangat rendah (hal ini dibuktikan dengan data ubinan yang ada).

Penyebabnya adalah petani belum memiliki pengetahuan dan kemampuan / akses

dalam mengaplikasikan teknologi pemupukan.

Upaya pemerintah dalam memperbaiki distribusi pupuk bersubsidi melalui

kartu tani masih belum optimal akibat belum selesainya pendataan para petani secara

akurat sehingga bisa diaplikasikan oleh pihak bank sebagai penyalur dana.

Penggunaan alsintan, masih belum optimal, selama 5 (lima) tahun terakhir ini

bantuan alsintan sangat banyak dan telah dibentuk kelompok-kelompok tanam panen

(brigade alsintan). Namun seringkali alat mesin pertanian yang dibantukan tidak dapat

diaplikasi secara optimal, penyebabnya adalah ketidaksesuaian alsintan mesin dengan

kondisi lahan, suku cadang yang rusak. Bantuan alsintan yang terdahulu belum

didukung kesiapan yang memadai tentang kelembagaan, ketrampilan kelompok,

kesiapan prasarana utamanya jalan usaha tani.

Tabel 3.14. Kondisi alat mesin pertanian tahun 2017

Jenis Alat/Mesin Kondisi

Baik/Rusak Ringan

Rusak Berat

Jumlah

Traktor Roda Dua 1.085 53 1.138

Traktor Roda Empat 15 - 15

Tanam padi (Transplanter) 44 - 44

Tanam biji-bijian (Seeder) 5 - 5

Hand Sprayer dan Power Sprayer 14.528 555 15.083

Pengabut pestisida (Swing - Fog) 4 7 11

Emposan Tikus 50 6 56

Pembersih Gulma 59 - 59

Pompa air 1.861 53 1.914

Sabit Bergerigi 1 - 1

Pemotong padi tipe gunting (Reaper) - 1 1

Pemotong padi tipe gendong (Paddy Mower) 3 - 3

Combine Harvester 36 - 36

Perontok Padi /Thresher 1.677 26 1.703

Pemipil Jagung /Cornsheller 75 3 78

Page 103: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman 73

Perontok Kedelai /Thresher 6 - 6

Perontok Multiguna (Padi, Jagung, Kedelai) 6 - 6

Pembersih Gabah /Winower 15 - 15

Pengering tipe datar /Flat Bed Dryer 10 - 10

Pengering tipe vertikal /Continuous Dryer 1 - 1

Penggilingan Padi Kecil /Small Rice Mill 268 3 271

Penggilingan Padi Menengah / Medium Rice Mill

26 - 26

Penggilingan Padi Besar / Large Rice Mill 23 - 23

Penyimpan hasil tanaman pangan (Silo) 1 - 1

Alat Pembuat Pupuk Organik (APPO)/Kompos 70 4 74

Sumber : Statistik Pertanian DKPP (2017)

Berkurangnya lahan pertanian baik lahan sawah maupun non sawah,

permasalahan alih fungsi lahan pertanian merupakan permasalahan yang terjadi di

mana-mana, dan mengancam tingkat produksi hasil pertanian. Dari data penggunaan

lahan terlihat bahwa terdapat penurunan penggunaan lahan untuk budidaya

pertanian. Perubahan ini tidak bisa dihindari, namun yang perlu dilakukan adalah

penataan alih fungsi lahan melalui penetapan RTRW dan RDTR, sehingga perubahan

alih fungsi tidak liar dan merusak lahan pertanian yang masih berpotensi. Untuk saat

ini telah ditetapkan LP2B yang berfungsi sebagai kendali perubahan lahan pertanian.

Tabel 3.15 Perbandingan luas penggunaan lahan Tahun 2010-2017

Sumber : Data Statistik Pertanian tahun 2010-2017 DKPP.

Penggunaan Lahan Tahun

2010

Tahun

2011

Tahun

2012

Tahun

2013

Tahun

2014

Tahun

2015

Tahun

2016

Tahun

2017

Lahan Pertanian Sawah

a. Irigasi 35.276 35.251 35.408 35.331 34.727 34.719 34.711 34.252

b. Tadah hujan 1.903 1.901 1.919 1.947 2.503 2.503 2.503 2.830

c. Rawa pasang surut 60 33 38 38 43

d. Rawa lebak - - 4 - - 4 4 -

Lahan Pertanian Bukan Sawah

a. Tegal/kebun 52.062 51.610 51.120 50.742 50.496 49.707 52.554 51.741

b. Perkebunan 830 830 837 814 837 789 1.131 1.138

c. Ditanami hutan rakyat 2.164 2.623 1.731 1.799 2.033 2.806 3.018 3.731

d. Sementara tidak diusahakan 30 30 12 4 4

e. Lainnya (Hutan negara,

tambak, kolam, empang dll) 48.048 47.534 48.593 48.398 45.884 45.876 47.317 47.316

Page 104: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman 74

Namun pengendalian lahan ini masih banyak kendala diantaranya adalah belum

adanya data kepemilikan LP2B by name by adress. Berdasarkan Perda nomor 10 tahun

2015 tentang PLP2B, dalam pelaksanaan harus mempunyai data kepemilikan lahan

pertanian di kawasan PLP2B dalam bentuk by name by adress.

Berkembangnya secara pesat pohon sengon di wilayah Kabupaten Probolinggo

telah mengikis produksi tanaman pangan, hortikultura, dan tanaman perkebunan.

Perkembangan lima tahun terakhir ini telah terjadi alih fungsi tananam jagung,

tanaman mangga, tanaman ubi kayu ke tanam sengon. Selain itu tanaman sengon di

sinyalir sebagai penyebab penurunan kualitas tanaman pertanian lainnya, karena

tanaman sengon dianggap mendominasi penyerapan unsur lain tanaman lainnya

disekitarnya dan tingginya pohon sengon yang menutupi tanaman lainnya.

Kelembagaan petani yang masih lemah, Jika dibandingkan dengan kelompok

tani di Jawa Timur maka Kelompok tani di Kabupaten Probolinggo masih bisa

dianggap tertinggal. Persoalan ini kelembagaan ini tentu saja sangat menentukan

kinerja bidang pertanian di Kabupaten Probolinggo terutama bagaimana petani

secara umum menerapkan teknologi pertanian yang ada.

Tabel .3.16. Rekap kelompok tani berdasarkan kelas kelompok Provinsi Jawa Timur

No Kabupaten/

Kota

Jumlah Poktan - Kelas

Total Pemula Lanjut Madya Utama Belum

Diketahui

1 Pacitan 1454 55 592 620 44 143

2 Ponorogo 2017 320 884 325 10 478

3 Trenggalek 972 122 136 699 2 13

4 Tulungagung 1170 293 716 104 3 54

5 Blitar 1916 741 854 57 5 259

6 Kediri 1941 525 956 214 4 242

7 Malang 1700 679 712 79 0 227

8 Lumajang 1145 224 447 133 13 328

9 Jember 1767 323 576 73 5 790

10 Banyuwangi 1471 617 490 60 2 302

11 Bondowoso 2734 1121 431 34 2 1146

Page 105: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman 75

12 Situbondo 954 663 123 7 0 161

13 Probolinggo 1579 1167 331 5 0 76

14 Pasuruan 1873 982 766 117 4 4

15 Sidoarjo 693 63 412 183 6 29

16 Mojokerto 1093 212 587 221 39 33

17 Jombang 1292 185 716 107 6 278

18 Nganjuk 1428 192 806 172 9 249

19 Madiun 1169 328 398 85 10 347

20 Magetan 1245 377 555 228 39 46

21 Ngawi 1421 42 435 200 4 740

22 Bojonegoro 1623 243 1034 212 7 127

23 Tuban 1862 599 542 197 49 475

24 Lamongan 2311 867 1069 101 4 270

25 Gresik 1091 134 267 87 0 603

26 Bangkalan 1241 952 216 45 1 27

27 Sampang 1315 470 355 402 82 6

28 Pamekasan 1034 360 155 18 0 501

29 Sumenep 3804 1015 536 8 0 2245

30 Kota Kediri 71 35 31 3 2 0

31 Kota Blitar 177 44 21 0 0 112

32 Kota Malang 167 97 58 10 0 1

33 Kota Probolinggo

122 54 20 2 0 46

34 Kota Pasuruan 47 41 5 0 0 1

35 Kota Mojokerto

65 51 11 0 0 3

36 Kota Madiun 50 37 0 0 0 13

37 Kota Surabaya 166 132 14 2 0 18

38 Kota Batu 230 168 39 11 0 12

J u m l a h 46.410 14.530 16.296 4.821 352 10.405

Sumber : Sistem Informasi Managemen Penyuluhan Pertanian (2018)

Page 106: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman 76

Sebaran kelas kelompok tani ini yang perlu diperhatikan adalah kelompok tani

Pemula yang masih banyak di Kabupaten Probolinggo, jika dilihat korelasi antara

kelompok pemula dengan kinerja maka terlihat bahwa daerah dengan kelompok

pemula yang dominan juga mengalami kinerja yang tidak bagus.

Tabel 3.17. Data Kelas 1506 Kelompok Tani di Kabupaten Probolinggo7

NO KECAMATAN KELAS KELOMPOK TANI

NO KECAMATAN KELAS KELOMPOK TANI

LANJUT PEMULA MADYA LANJUT PEMULA MADYA

1 Sukapura 8 15 13 Paiton 39 48 4

2 Sumber 7 46 14 Besuk 33 22 2

3 Kuripan 8 27 15 Kraksaan 46 1 1

4 Bantaran 6 40 16 Krejengan 26 24 1

5 Leces 6 17 17 Pajarakan 7 28

6 Tegalsiwalan 16 23 18 Maron 29 33

7 Banyuanyar 14 41 19 Gending 29 12

8 Tiris 11 62 20 Dringu 7 40

9 Krucil 7 288 21 Wonomerto 27 22

10 Gading 21 42 22 Lumbang 9 40

11 Pakuniran 27 45 23 Tongas 28 27 1

12 Kotaanyar 14 65 24 Sumberasih 28 32

Sumber :Sistem Evaluasi Penyelenggaraan Penyuluhan Pertanian DKPP (2018)

Jika dilihat grafik disamping terlihat kelompok tani pemula mempunyai

komposisi mencapai 69 % hal ini

saja menjadi perhatian bagaimana

mengangkat kelompok tani pemula

menjadi kelompok tani lanjutan.

Tentu saja ini berkorelasi dengan

hasil survey yang telah dilakukan

perlu meningkatkan kunjungan para

petugas lapangan kepada para

petani. Selain itu terdapat

7 Belum ada kelompok tani kelas utama

Gambar 3 5. Perbandingan % kelas kelompok tani

Page 107: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman 77

kelompok petani yang berpotensi sehingga diharapkan dapat mengembangkan

agribisnis lebih lanjut di masa akan datang.

Tabel 3.18. Jumlah Gapoktan dan Poktan berbadan hukum

No. Kecamatan Jumlah Desa

Jumlah Gapoktan Jumlah Poktan

Total Berbadan

Hukum Total

Berbadan Hukum

1 Sukapura 12 12 3 27 9

2 Sumber 9 9 0 53 8

3 Kuripan 7 7 2 35 9

4 Bantaran 10 10 5 46 17

5 Leces 10 10 0 24 5

6 Tegalsiwalan 12 12 1 39 3

7 Banyuanyar 14 14 3 56 4

8 Tiris 16 16 3 80 15

9 Krucil 14 14 3 295 27

10 Gading 19 19 0 62 13

11 Pakuniran 17 17 2 65 12

12 Kotaanyar 13 13 2 81 13

13 Paiton 20 20 3 90 15

14 Besuk 17 17 5 57 16

15 Kraksaan 18 18 5 47 8

16 Krejengan 17 17 1 50 16

17 Pajarakan 12 12 11 37 1

18 Maron 18 18 3 62 19

19 Gending 13 13 1 41 12

20 Dringu 14 14 7 47 5

21 Wonomerto 11 11 1 51 19

22 Lumbang 10 10 0 46 0

23 Tongas 14 14 3 55 10

24 Sumberasih 13 13 4 60 20

Jumlah 330 330 68 1506 279

Sumber : Bidang PP dan Bina Usaha Tani (2018)

Berikut ini disampaikan permasalahan di sektor pertanian berdasarkan pada

komoditi pertanian yang menjadi fokus dari Kementerian Pertanian RI, Pemerintah

Provinsi Jawa Timur, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian kabupaten Probolinggo.

a. Tanaman Padi, Tanaman padi sebagai komoditi strategis nasional membuatnya

menjadi komoditi yang sifatnya inelastisitas, dimana mulai proses budidaya

hingga perdagangan gabah/beras terdapat campur tangan pemerintah. Karena

Page 108: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman 78

sifatnya yang inelastisitas maka harga komoditi padi tidak bisa terlalu tinggi

maupun terlalu rendah. Upaya pemerintah tesebut antara lain tanaman padi

mendapatkan subsidi pupuk, bantuan benih, proteksi harga beras (HPP) dan

penetapan kouta impor besar. Karena itulah keberadaan tanaman padi

cenderung stabil setiap tahunan.

Perubahan kenaikan ataupun penurunan luas tanaman padi tergantung

kepada kondisi yang terjadi, selama beberapa tahun terakhir kejadian yang

mempengaruhi kenaikan luas tanam adalah adanya program dari pemerintah

dan iklim yang cenderung basah. Sedangkan kejadian yang menurunkan luas

tanaman padi adalah iklim yang kering, adanya serangan OPT yang masif pada

tanaman padi, dan penurunan luas lahan pertanian.

Secara umum di Kabupaten Probolinggo Prasarana, sarana, dan sumber

daya manusia yang mendukung pengembangan tanaman padi telah tersedia

mulai dari sumber air irigasi, saluran irigasi, pupuk, pestisida, alat mesin

pertanian, benih, penangkar benih, penggilingan padi, kelompok tanam,

kelompok panen. Namun target meningkatkan produksi padi yang semakin

tinggi sedangkan ketersediaan prasarana semakin berkurang maka dibutuhkan

ketersediaan air irigasi yang lebih besar melalui penyediaan prasarana (waduk

atau embung besar) maupun pengelolaan air irigasi yang efisien.

Varietas yang banyak dikembangkan di Kabupaten Probolinggo antara

lain IR64, Inpari, Mambaramo, Simbada, Situbagedit, Ciherang, dan beberapa

varietas lainnya. Penggunaan benih di Probolinggo dataran tinggi sering tidak

efisiensi (melebihi anjuran), sedang untuk di Probolinggo dataran rendah cukup

maju dalam pemanfaatan benih. Hampir semua benih padi yang digunakan

oleh petani di Kabupaten Probolinggo adalah benih berlabel dan unggul ini

menunjukkan bahwa kesadaran penggunaan benih berlabel sudah tinggi,

secara umum benih dari Banyuwangi cukup populer digunakan para petani di

Kabupaten Probolinggo.

Permasalahan hama penyakit tanaman padi cukup banyak dimana hal

ini dipengaruhi oleh perubahan iklim dan perubahan lingkungan. Perubahan-

perubahan ini menyebabkan hama penyakit berkembangan dengan cepat dan

timbul menimbulkan outbreak yang kadang lambat untuk ditangani. Pada

tahun 2017 terjadi serangan hama wereng coklat yang masif yang

Page 109: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman 79

menyebabkan ratusan hektar tanaman padi mengalami puso, dimana

penanaman padi yang ekspansif dari tahun 2014 hingga tahun 2016 ternyata

menyebabkan perubahan pola tanam yang signifikan dan menyebabkan

perubanan lingkungan di areal pertanian sehingga hama berkembang dengan

cepat. Apa yang terjadi kemudian adalah resurjensi pada tanaman padi

sehingga pada para petani mengalami kesulitan dalam mengendalikan hama

penyakit karena hama penyakit tidak mempan terhadap pestisida yang

digunakan.

Produktivitas Tanaman Padi di Kabupaten Probolinggo termasuk

dibawah rata-rata Provinsi Jawa Timur, persoalannya adalah banyak teknologi

pertanian yang tidak diterapkan di Kabupaten Probolinggo. Sedangkan kendala

penerapan teknologi pertanian antara lain : keterbatasan akses sarana produksi

pertanian dan kemampuan petani yang masih rendah.

Range rata-rata produktivitas tanaman padi di kabupaten Probolinggo

antara 3,05-7,58 ton/ha dengan rata-rata keseluruhan sebesar 54,55 ton/ha.

Tentu saja hal ini menjadi suatu permasalahan.

b. Tanaman Jagung,

Tanaman jagung di Kabupaten Probolinggo cukup signifikan jumlahnya,

fungsi utama komoditi jagung di Kabupaten Probolinggo adalah sebagai

makanan sehari-hari dan sebagai pakan ternak. Untuk jagung lokal banyak

ditemukan di daerah yang

kering atau dataran tinggi

serta dimanfaatkan sebagai

konsumsi manusia. Jagung

lokal banyak dimanfaatkan

sebagai cadangan pangan para

petani. Sedangkan untuk

tanaman jagung komposit dan

jagung hibrida lebih banyak

digunakan sebagai pakan

ternak. Di beberapa tempat di

Kabupaten Probolinggo Tiris, Maron, Sumberasih, Paiton, dan lain-lain

tanaman jagung memang dari awal dimaksudkan sebagai pakan cadangan

Gambar 3.6. Komposisi Tanaman Jagung tahun 2018

Page 110: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman 80

ternak sapi jika pakan sapi dari bahan lain mengalami kesulitan untuk

didapatkan. Dibeberapa tempat didapatkan penjualan secara khusus hijauan

tanaman jagung (tebon) untuk pakan sapi.

Komoditi jagung di Kabupaten Probolinggo cukup berkembang luas

budidayanya dan intensitasnya, namun masih terdapat permasalahan yang

mengganggu peningkatan kualitasnya, terutama pada proses pasca panen yang

kurang baik. Dimana titik kritisnya adalah pada saat penyimpanan komoditi

jagung yang kurang bersih dan lembab bisa menyebabkan aflatoxin. Penurunan

kualitas menyebabkan harga komiditi jagung tidak maksimal.

Di Kabupaten Probolinggo terdapat gudang swasta yang digunakan

untuk menampung hasil panen jagung dari beberapa daerah sekitar

Probolinggo (Banyuwangi, Situbondo).

c. Tanaman Kedelai

Kedelai merupakan salah satu tanaman pangan yang dianggap strategis oleh

pemerintah namun dalam pengembangannya mengalami banyak kendala. Luas

tanam kedelai di Kabupaten

Probolinggo pernah melebihi 4000

ha (tahun 2007) namun

keberadaan tanaman tersebut

semakin lama semakin berkurang.

Sebagaimana terlihat dalam

gambar 3.7. yang menunjukkan

bahwa tanaman kedelai semakin

menurun luas budidayanya, dan

beralih ke komoditi lainnya.

Tanaman kedelai banyak beralih ke

komoditi padi, jagung, dan sengon.

Daerah tanaman kedelai saat ini

antara lain Kuripan, Bantaran, Tegalsiwalan, Paiton, Maron, Wonomerto, dan

Tongas.

Beberapa hal yang mempengaruhi pengembangan tanaman kedelai

diantaranya adalah

Gambar 3.7. Perkembangan Luas Panen Kedelai tahun 2002- 2018 di Kabupaten

Probolinggo

Page 111: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman 81

i. harga jual kedelai, benih kedelai tidak mudah didapat, dan produktivitas

tanaman kedelai cenderung stagnan (rendah) sehingga tidak

memberikan keuntungan bagi para petani dan cenderung merugikan.

ii. Pada saat ini budidaya tanaman kedelai dilakukan di lahan-lahan yang

marginal dan juga dilakukan budidaya pada masa peralihan dari

tanaman padi yang berlahan basah ke tanaman tembakau yang

memerlukan lahan yang kering.

iii. Terdapatnya bantuan sarana produksi bagi petani tanaman kedelai, hal

inilah sempat menaikkan luas tanaman kedelai. Namun hal ini tidak

mudah karena masa dormasi benih kedelai yang pendek, pemilihan

waktu realisasi bantuan benih dan waktu yang tanam kadang menjadi

kendala dalam pengembangan karena tidak sinkronnya watku.

d. Tanaman Ubi kayu ,

Budidaya tanaman ubi kayu semuanya dilakukan di lahan non sawah , dan

waktu penanaman dilakukan pada musim hujan, dengan umur panen kurang lebih

selama 8 bulan. Ubi kayu disamping komoditi dapat digunakan sebagai persediaan

pangan bagi masyarakat di daerah yang tadah hujan. Dengan begitu ubi kayu

merupakan upaya masyarakat dalam mengatasi terbatas pangan bagi mereka

karena tidak banyak pilihan tanaman pertanian yang dapat digunakan untuk

persediaan pangan mereka.

Persebaran ubi kayu Di Kabupaten Probolinggo cukup merata, namun Tiris

merupakan dengan jumlah penaman yang terbanyak. Lahan kering yang menjadi

sebab mengapa ubi kayu cukup banyak di Tiris. Namun saat ini ubi kayu di Tiris

terdesak oleh berkembanganya pohon sengon.

Page 112: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman 82

Pada saat ini,

kelebihan produk ubi

kayu dapat diolah

menjadi bentuk lain

sebagai pengembangan

usaha, seperti

pembuatan tape atau

dijual ke pasaran.

Untuk beberapa

tahun terakhir ini terjadi

pengurangan jumlah

tanaman ubi kayu yang

sangat signifikan karena

terjadi alih komoditi ubi

kayu ke komoditi

lainnya, misalnya

beralih ke tanaman jagung ataupun ke pohon sengon yang mudah untuk hidup di

ladang. Petani telah mengurangi sebagian lahannya untuk tanaman ubi kayu

menjadi tanaman lainnya, sebagai upaya untuk memperbanyak pilihan penopang

hidupnya.

e. Tanaman Mangga,

Terdapat kurang lebih 1 juta pohon mangga di Kabupaten Probolinggo,

dimana sebagian besar populasi pohon mangga tersebut terdapat di halaman dan

pekarangan rumah warga. Namun kondisi ini jika digunakan skala usaha yang besar

maka akan sangat menyulitkan. Karena itulah maka selama ini belum terdapat skala

usaha komoditi mangga di Kabupaten Probolinggo yang menguntungkan secara

berkelanjutan.

Gambar 3.8. Sebaran Ubi kayu kabupaten Probolinggo

-

50

100

150

200

250

300

Su

kap

ura

Su

mb

er

Ku

rip

an

Lec

es

Teg

als

iwa

lan

Tir

is

Kru

cil

Ko

taa

nya

r

Pait

on

Wo

no

mert

o

Lu

mb

an

g

To

ng

as

Su

mb

era

sih

Page 113: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman 83

Usaha ekonomi dari pengusahaan komiditi mangga dalam masih

menggunakan cara-cara yang

tradisional, yang mana

sifatnya adalah skala kecil,

menyebar ke pelosok-

pelosok daerah, keragaman

yang besar dan sering

melibatkan para pedagang

kecil. Dari gambar di samping

terlihat bagaimana

keragaman varietas di

Kabupaten Probolinggo

cukup tinggi. Walaupun

Kabupaten Probolinggo

terkenal sebagaimana

sebagai destinasi kawasan

mangga, namun hal tersebut

belum menjadi daya saing yang berpengaruh secara nyata bagi masyarakat,

walaupun Kabupaten Probolinggo sebagai penyedia mangga yang berkualitas akan

terancam jika brand image tidak ada perbaikan yang cukup signifikan.

Dari data Sensus Pertanian 2013 terdapat 248.194 buah pohon mangga yang

digunakan untuk usaha (dijual) Selebihnya digunakan untuk konsumsi sendiri oleh

masyarakat biasa. Upaya-upaya untuk meningkatkan ke skala usaha telah dilakukan

pada beberapa tahun terakhir ini, beberapa penerapan teknologi pertanian telah

dilakukan dan difasilitasi, dan telah timbul beberapa usaha baru yang bisa

meningkatkan nilai tambah dari komoditi mangga. Dengan penggunaan SOP dan

GAP komoditi mangga, terdapat peningkatan kualitas komoditi mangga mulai dari

budidaya, pasca panen, hingga pemasaran komoditi.

Produktivitas tanaman mangga mengalami penurunan rata-rata dari tahun-

ke tahun hal ini terjadi karena banyak tanaman mangga yang semakin tua. Hal ini

tercermin dari semakin banyaknya tanaman mangga yang dibongkar akibat tidak

produktif lagi.

Cengkir Indramayu;

0,01%

Arumanis; 59,26%

Gedong Gincu; 0,08%

Mangga Lainnya; 11,67%

Gedong; 0,96%

Manalagi; 27,86%

Kweni/Kebembem; 0,16%

Gambar 3.9. Komposisi varietas mangga diusahakan di Kab Probolinggo (Sensus BPS 2013)

Page 114: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman 84

Tabel 3.18. Jumlah Tanaman Mangga yang dibongkar di Kabupaten Probolinggo selama 5 tahun terakhir

Kecamatan Jumlah Tanaman Mangga yang dibongkar (Pohon)

2014 2015 2016 2017 2018 Total

Sukapura 0 44 0 15 123 182

Sumber 115 260 150 0 0 410

Kuripan 1.150 850 1.192 500 0 2.542

Bantaran 355 590 137 3.066 37 3.830

Leces 22 16 56 47 132 251

Tegalsiwalan 91 0 43 2.000 0 2.043

Banyuanyar 1.742 123 961 0 0 1.084

Tiris 352 833 630 5.329 1.237 8.029

Krucil 251 412 91 197 320 1.020

Gading 0 435 0 7.700 7.700 15.835

Pakuniran 0 6.230 0 1.467 0 7.697

Kotaanyar 38 26 29 36 45 136

Paiton 242 201 147 186 0 534

Maron 0 28 1.855 27 27 1.937

Gending 291 1.511 78 0 0 1.589

Dringu 0 65 110 624 100 899

Wonomerto 207 253 248 207 40 748

Lumbang 2.203 2.474 216 36 62 2.788

Tongas 0 0 380 2.102 0 2.482

Jumlah 7.059 14.351 6.323 23.539 9.823 54.036

f. Tamanan Pisang,

Di Kabupaten Probolinggo tanaman pisang terdapat di semua wilayah

dengan populasi jumlah pisang + 1 juta pohon per tahun, sedang wilayah yang

jumlah pisangnya terbanyak adalah Tiris, Krucil, dan Krejengan. Tanaman

pisang hingga saat cenderung stabil setiap tahunnya baik jumlah maupun

harganya. Dimana pemasaran cukup stabil dengan dengan segmen pasar lokal

maupun ke luar Kabupaten Probolinggo. Dalam budidaya pisang kebanyakan

dilakukan dengan tanaman lainnya, malahan tanaman pisang banyak dijadikan

sebagai tanaman penaung bagi tanaman kopi.

Page 115: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman 85

g. Tanaman Alpokat,

Di Kabupaten Probolinggo tanaman alpokat cenderung mengalami kenaikan

jumlah dan produksinya. Walaupun selama beberapa tahun terakhir serangan

penyakit layu fusarium yang menyebabkan kematian ribuan pohon apokat,

dimana terdapat penanganan dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian

bersama dengan masyarakat di kawaasan alpokat, salah satu penanganan

penyakitnya adalah dengan pemberian agensia hayati / pupuk organik yang

mengandung mycoriza.

Untuk populasi tanaman alpokat mengalami peningkatan karena para petani

telah melakukan penanaman sendiri tanaman alpokat untuk menganti

tanaman alpokat yang telah mati dan dibongkar.

Tabel 3.18 Jumlah tanaman Alpokat dibongkar di Kabupaten

Probolinggo selama 5 tahun terakhir

Kecamatan Jumlah Tanaman yang dibongkar (Pohon)

2014 2015 2016 2017 2018 Total

Sukapura - 64 - 20 154 238

Sumber 895 1.150 1.347 - - 2.497

Kuripan 1.025 850 404 400 - 1.654

Leces 77 - - - - -

Banyuanyar - 54 - 968 - 1.022

Tiris 310 1.042 1.197 300 26 2.565

Krucil 161 645 476 150 150 1.421

Kotaanyar 25 4 34 35 15 88

Paiton 11 26 4 21 5 56

Besuk - - - 25 - 25

Kraksaan - - - 50 - 50

Maron - - - 14 - 14

Gending 28 9 - - - 9

Wonomerto - 7 18 16 - 41

Lumbang 212 252 124 - - 376

Jumlah 2.744 4.103 3.604 1.999 350 10.056

Sumber : Statistik Pertanian DKPP Kab. Probolinggo (2024-2018)

Page 116: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman 86

Untuk saat ini pengembangan alpokat masih terfokus pada alpokat varietas

rengganis dan alpokat varietas mentera, salah satunya adalah di kebun benih

hortikultura di desa Lumbankuning Lumbang. Dimana di kebun benih telah

memiliki Pohon Induk yang akan digunakan untuk pengembangan varietas

alpokat unggul.

h. Tanaman cabe rawit dan cabe merah

Tanaman cabe rawit untuk ini disamping cenderung berkembang cepat

namun juga mengalami fluktuasi naik-turun, dalam prakteknya penjualan cabe

kebanyakan dengan harga satuan dan bukan sistem tebas. Hal ini dikarenakan tanaman

cabe rawit yang bisa dilakukan beberapa kali panen (+ 11 kali bahkan hingga satu

tahun) sehingga tingkat harga cabe tergantung kepada permintaan pasar. Pemintaan

cabe banyak ke daerah Surabaya

Pola tanam cabe rawit di Kabupaten Probolinggo dari tahun ke tahun berikut

terakhir mengalami perubahan cepat, dimana pengaruh iklim dan harga dari luar

daerah sangat berpengaruh.

Dengan ketersediaan jaringan

komunikasi membuat tingkat harga

cabe rawit menjadi volatil karena

tingkat harga dari daerah lain

dengan cepat dapat diketahui.

Kebutuhan cabe rawit sangat tinggi

karena itulah maka petani sangat

menyenangi budidaya cabe rawit namun resiko penurunan harga ini telah membuat

budidaya cabe rawit terkendali. Sifat komoditi cabe yang tidak bisa disimpan lama

(Perishable) setelah dipanen bisa menjadi kerugian yang cukup besar.

i. Tanaman Kentang,

Budidaya kentang yang terbanyak berada di Sumber dan Sukapura

tergantung kepada ketersediaan air, pada musim kemarau kebanyakan petani

sudah tidak lagi melakukan budidaya kentang. Sehingga banyak dari mereka yang

tidak melakukan aktivitas lagi di sektor pertanian pada bulan-bulan itu.

-

5.000

10.000

15.000

20.000

25.000

30.000

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Produksi (Kui) Tanam (Ha) Harga (Rp)

Gambar 3.10. Pola Tanam, Produksi, dan harga cabe rawit per bulan tahun 2016 di Kabupaten Probolinggo

Page 117: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman 87

Peningkatan produksi kentang dengan menyediakan prasarana air akan menjadi

salah satu solusi yang berdampak luas bagi kesejahteraan masyarakat.

Selama ini produktivitas tanaman kentang di Kabupaten Probolinggo masih

belum optimal, dimana range produktivitas antara 8 hingga 13 ton/ha. Padahal

kapasitas produktivitas tanaman kentang bisa mencapai 40 ton/ha.

Sementara itu harga benih kentang bersertifikat sendiri masih dianggap

mahal oleh petani. Produksi benih yang dihasilkan oleh kebun benih kentang Dinas

Pertanian di desa Cepoko Sumber masih terbatas sekali. Pada kenyataan masih

banyak petani kentang yang menggunakan benih kentang tanpa sertifikat / Benih

Jabal (Benih Antar Lapang). Untuk itulah maka diperlukan pembinaan penangkar-

penangkar benih tanaman kentang untuk menunjang peningkatan produktivitas

tanaman kentang di Kabupaten Probolinggo, dengan biaya yang lebih efisien.

Pengusahaan budidaya kentang di Sumber dan Sukapura mempunyai

komposisi yang lebih luas daripada luas pengusahaan di wilayah Probolinggo

lainnya, sehingga hal ini bisa membantu peningkatan kesejahteraan para petani

kentang di Sumber dan Sukapura, sedangkan fluktuasi harga kentang tidak setajam

yang terjadi pada tanaman bawang merah.

Terdapatnya kebijakan tentang benih kentang yang mengharuskan benih

kentang hanya sampai G2 saja, ternyata telah membawa dampak yang sangat

signifikan selama kurun waktu 4 tahun terakhir. Dampak yang dimaksud antara lain

penurunan luas tanaman dan produksi kentang pada tahun 2014 (LAKIP Diperta

2014) dimana dampak kebijakan ini bisa dirasakan hingga saat ini. Kebijakan dari

Kementerian RI yang bertujuan baik bagi pengembangan sistem pembenihan

ternyata dalam implementasi ternyata memberikan dampak kurang mengurangi,

sehingga harga benih kentang menjadi mahal dan benih menjadi berkurang banyak.

Pada kenyataannya petani kentang sendiri lebih menyukai benih G4 yang bisa

memberikan produktivitas yang lebih menguntungkan.

Page 118: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman 88

j. Tanaman Kubis

Kebanyakan panen dengan sistem tebas sehingga sulit untuk

pengembangan pasca panen Budidaya tanaman kubis dilakukan seperti halnya

tanaman kentang. Disparitas harga tanaman kubis antar waktu adalah tinggi,

pengaruh jumlah panen dan umur kubis yang tidak bisa lama menjadikan harga

kubis bisa turun ke harga yang terendah. Keterbatasan sarana prasarana, teknologi

pasca panen, dan ketersediaan air menjadikan keterbatasan kemampuan petani

untuk mengatur budidaya hortikultura di kawasan gunung Bromo.

Dibanding 7 tahun lampau tanaman kubis mengalami penurunan luas

tanaman + 2000 Ha, hal ini terjadi karena adanya kebijakan dari pihak Perhutani yang

tidak memberikan ijin budidaya tanaman semusim di lahan milik perhutani. Sehingga

banyak tanaman kubis diganti tanaman tahunan (kebanyakan tanaman kopi) yang

dianggap bisa sebagai tanaman konservasi sehingga melindungi hutan milik

perhutani.

k. Tanaman Bawang merah

Pengembangan tanaman bawang merah mengacu kepada masterplan dan

action plan yang dimiliki Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Namun persoalan

bawang merah saat ini adalah harga bawang merah yang cenderung stabil rendah,

hal ini terjadi karena Kementeriaan Pertanian RI melakukan pengembangan bawang

merah di daerah-daerah di luar sentral produksi bawang merah sehingga saat ini

sudah banyak daerah yang mengembangkan bawang merah karena itulah tidak

heran jika tidak ada lonjakan harga bawang merah.

Berdasarkan pemetaan yang telah dimiliki oleh Dinas Ketahanan Pangan dan

Pertanian Kabupaten Probolinggo maka per desa di wilayah Kabupaten

Probolinggo dapat dibagi menjadi 3 tipe kawasan (Pertumbuhan ~ 57 desa,

Pengembangan~24 desa, dan Pemantapan~31 desa). Desa-desa pada daerah

Pemantapan dan Pengembangan sebagian besar di Dringu, Tegalsiwalan, Leces,

Gending, dan Banyuanyar. Sedang kawasan pertumbuhan dan pengembangan

bawang merah ada di 10 lainnya. Pembagian kawasan tersebut berdasarkan

kepada besaran luas penanaman bawang merah dan kapasitas produksi. Dari

Page 119: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman 89

pembagian kawasan tersebut dapat dilihat ketersediaan sarana prasarana

penunjang produksi tanaman bawang merah. Mulai dari irigasi, alsintan, pupuk

pestisida, gudang penyimpan, dan sentra pasar bawang merah.

Terdapat permasalahan yang terus menerus terjadi selama bertahun-tahun

yaitu over produksi yang mengakibatkan harga jatuh. Kejadian tahun sebelum 2016

yang harga bawang merah mencapai lebih Rp 50.000,-/kg untuk saat sudah terjadi

lagi, malahan harga bawang merah dapat mencapai kisaran Rp 6000,-/kg.

Tingkat kesulitan dalam berbudidaya bawang merah cukup tinggi. Bawang

merah sangat tergantung kepada cuaca dan adanya organisme pengganggu

tanaman. Serangan ini setidaknya telah menurunkan produktivitas tanaman

bawang merah dan menaikkan biaya pemeliharaan terutaman obat-obatan

pestisida.

Tabel 3.19. Serangan Hama penyakit utama pada bawang merah

Nama OPT

Luas serangan OPT Bawang merah Kabupaten Probolinggo (Ha)

Tahun 2015

Tahun 2016

Tahun 2017

Tahun 2018

Spodoptera Exiqua 902,5 964,75 665,55 557,1

Mati pucuk 266,2 284,55 151,6 36,35

Layu fusarium 11,25 162,95 36,2 120,4

Sumber : Seksi Perlindungan Tan Pangan dan Hortikultura DKPP (2018)

Varietas bawang merah Biru Lancor yang dimiliki Kabupaten Probolinggo

menuntut budidaya bawang merah dilakukan pada musim kemarau. Jika dilakukan

pada musim hujan maka akan timbul kerusakan atau terjadi puso. Kejadian seperti

tahun 2013 terjadi kekurangan benih bawang merah tidak terjadi lagi, karena itulah

harga benih bawang saat ini cukup stabil.

Kelembagaan semacam Asosiasi Bawang Merah yang ada sekarang sedikit

telah berperan dalam menyalurkan kepentingan semua pihak yang terkait dengan

komoditi bawang merah, antara lain para petani bawang merah, pedagang bawang,

penangkar bawang merah, pengolah hasil bawang merah, dan lain-lain sebagainya.

Page 120: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman 90

Kasus plasi selama beberapa tahun terakhir telah mendapatkan perhatian dari para

pemangku kepentingan.

l. Tanaman bawang putih

Di Kabupaten Probolinggo bawang putih pernah dibudidaya dalam jumlah

sedikit (8 ha) hingga tidak ada budidayanya tahun 2011-2013, setelah itu hanya

terdapat 2 ha tanaman putih hingga tahun 2017. Pada tahun 2017 terdapat

kebijakan pemerintah pusat (Kementan RI) yang mengharuskan para importir untuk

melakukan budidaya bawang putih sebagai persyaratan bagi mereka jika akan

melakukan impor bawang merah. Karena itulah mulai tahun 2017 akhir para

importir melakukan kemitraan dengan para petani untuk menanam bawang putih.

Sebagai hasilnya pada tahun 2018 tanaman bawang putih mencapai 210 Ha.

pengembangan importir, selama 2 tahun terakhir terjadi puso pada tanaman

bawang putih yang cukup besar.

Untuk saat ini bawang putih telah menjadi komoditi yang diprioritaskan oleh

pemerintah pusat. Pada tahun awal kerjasama dengan para importir, para petani

banyak yang mengalami kegagalan panen / puso. Dimana penyebabnya adalah

kecocokan dengan varietasnya dengan kondisi yang ada di Kabupaten Probolinggo.

Untuk kedepannya budidaya bawang putih akan mengalami perkembangan

karena para petani mulai menemukan pola tanam bawang putih yang sesuai dan

mulai mudah mendapatkan benih yang cocok dengan budidaya di Kabupaten

Probolinggo.

m. Tanaman Tembakau

Secara umum tanaman tembakau di Kabupaten Probolinggo terdiri dari jenis

yaitu tembakau Paiton VO, tembakau Jawa, dan tembakau Kesturi. Segala

perputaran ekonomi yang terkait tembakau terdapat di Kabupaten Probolinggo

mulai dari budidaya tembakau, perdagangan tembakau, gudang tembakau, dan

pabrik rokok. Untuk tembakau Paiton VO berada di kawasan timur (Paiton,

Pakuniran, Kotaanyar, Gading, Besok, Krejengan, Pajarakan, dan Kraksaan) dimana

dalam pemasarannya mayoritas sudah melalui gudang-gudang tembakau yang

berafilitasi dengan PT Gudang Garam, Philip Morris, PT Djarum.

Page 121: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman 91

Setiap tahun sudah terdapat komunikasi antara pemerintah Kabupaten

Probolinggo, pihak gudang tembakau, dan petani tembakau tentang jumlah

kebutuhan tembakau gudang sehingga diharapkan bisa meminimalisir terjadinya

kerugian para petani akibat over produksi.

Untuk tembakau jawa dan tembakau kesturi kebanyakan berada di wilayah

barat, yaitu tembakau kesturi di Tongas, tembakau Jawa di Wonomerto dan

Tongas. Pola pemasaran kedua tembakau adalah cara-cara tradisional yang sudah

cukup lama, dengan segmen pasar yang tradisional pula.

Dalam pengembangan tanaman tembakau terkendala dengan adanya

serangan penyakit keker, dimana serangan terjadi pada spot-spot di areal budidaya

tembakau, diperkirakan terjadinya serangan ini karena adanya penyakit dengan

inang tanaman pertanian yang ada di kawasan tersebut, untuk itulah perlu

dibuatkan pemetaan budidaya tanaman pertanian, sehingga pengendalian hama

penyakit dapat lebih lagi. Selain itu perubahan pola tanam di kawasan tanaman

tembakau, dimana penyebab perubahan itu adalah alih komoditi tembakau ke

tanaman pertanian lainnya, mengingat salah satu fungsi budidaya tanaman

tembakau adalah tata hubungan sosial maka hal ini menandakan perubahan sosial,

utamanya hubungan antara pemilik lahan dengan penggarap yang terjadi berubah

FCTC (Framework Convention on Tobacco Control), FCTC merupakan

perjanjian internasional tentang kesehatan masyarakat yang disepakati anggota

WHO. FCTC mengatur tentang pengendalian permintaan konsumsi dan

pengendalian pasokan rokok. Didalamnya mengatur paparan asap rokok orang lain,

iklim promosi dan sponsor rokok, harga dan cukai rokok, kemasan dan pelabelan,

kandungan produk tembakau, edukasi dan kesadaran publik, berhenti merokok

hingga penjualan rokok pada anak dibawah umur. Diseluruh dunia terdapat 187

negara yang melakukan penandatangan FCTC dan 9 negera yang belum

menandatanganinya. Indonesia termasuk negara yang tidak melakukan

penandatangan FCTC. Persoalan FCTC inilah membuat pemerintah tidak

melakukan kebijakan meningkatkan produksi tanaman tembakau, melainkan ke arah

peningkatan kualitas tembakau. Karena itulah maka hal positif yang perlu

dikemukakan terhadap masalah termbakau adalah peningkatan pendapatan petani

tembakau. Peningkatan pendapatan bagi petani juga bagi masyarakat terkait

tembakau bisa mengurangi isue negatif tentang pemanfaatan tembakau. Secara

Page 122: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman 92

nyata memang di Kabupaten Probolinggo di beberapa tanaman tembakau begitu

diminati untuk dibudidayakan, bahkan menjadi jalan hidup bagi masyarakat bukan

saja petani tembakau tetapi juga masyarakat disekitar juga menjadi lapangan kerja

tersendiri seperti adanya industri rokok.

n. Tanaman Tebu, Perkembangan tanaman tebu semakin tahun semakin menurun, terdapat

permasalahan dalam pengembangannya walaupun tebu merupakan tanaman

strategis nasional. Saat ini tanaman tebu mayoritas dibudidayakan di daerah lahan

kering, sedang petani tebu semakin terbatas jumlahnya, tanaman tebu yang umur

panennya lebih 1 tahun membuat para petani dengan lahan kecil tidak akan

melakukan penanaman karena uang hasil panen yang seharusnya diterima terlalu

lama untuk ditunggu, hal ini tentu berbeda dengan era Koperasi Unit Desa (KUD)

ketika masih ada COL (cost of living) yang menanggung biaya hidup para petani. Di

Indonesia sendiri sudah berdiri pabrik-pabrik gula swasta, namun persoalannya

adalah semakin sedikit lahan yang bisa digunakan untuk budidaya tebu. Berkaca

dari itu maka pabrik-pabrik gula tersebut mengalami kekurangan bahan baku.

Alasan dari dari lahan sedikit inilah maka impor raw sugar menjadi alternatif yang

mudah dalam memenuhi kebutuhan konsumsi seluruh Indonesia.

Tahun 2017 harga tebu jatuh akibat hasil lelang tidak mencai harga yang

bagus. Tentu saja hal ini menyebabkan keuntungan para petani menipis, sehingga

di tahun-tahun berikut banyak petani tidak mau lagi menanam tebu. Sehingga

produksi tebu (batangan) di Kabupaten Probolinggo tahun 2018 mengalami

penurunan. Persoalan lainnya adalah para petani mayoritas menanam di lahan non

pertanian yang airnya sangat kurang, pada tahun 2018 curah hujan minim, sehingga

tanaman tebu mengalami penurunan produktivitas, tentu saja hal ini menimbulkan

kerugian bagi para petani.

o. Tanaman kelapa,

Di seluruh Kabupaten Probolinggo terdapat kurang lebih 660 Ha Tanaman

kelapa (data statistik Pertanian 2018). Berdasarkan data sensus BPS (2013) terdapat

41,01 Ha Tanaman Kelapa yang diusahakan secara intensif dan menjadi tanaman

Page 123: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman 93

industri (khusus dipasarkan). Sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil tanaman

kelapa di kabupaten Probolinggo digunakan untuk konsumsi sendiri.

Potensi

pengembangan

tanaman kelapa di

Kabupaten

Probolinggo seluas

1000 ha atau

143.000 pohon.

Namun terdapat

permasalahan yang

menonjol pada

tanaman kelapa yaitu

serangan hama

penyakit yang cukup

besar sehingga

serangan hama

penyakit ini telah

menghancurkan produktivitas tanaman kelapa. Terdapat daerah yang mengalami

endemis OPT tanaman kelapa yaitu di daerah pesisir laut mulai Tongas,

Sumberasih, Dringu, Gending, Pajarakan, Kraksaan, dan Paiton sehingga dapat

dikatakan sia-sia untuk dilakukan pengembangan. Sedangkan untuk 17 lainnya

masih bisa dilakukan pengembangan tanaman kelapa. Sedangkan diantara ke 17

ini terdapat 11 yang perlu diwaspadai terhadap serangan OPT pada tanaman kelapa

yaitu Kuripan, Bantaran, Leces, Pakuniran, Kotaanyar, Besuk, Krejengan, Maron,

Gending, Wonomerto, dan Tegalsiwalan sehingga harus dilakukan pengendalian

OPT secara intensif.

p. Tanaman Kopi,

Tanaman kopi di Kabupaten Probolinggo saat ini perkembangan terbanyak

adalah di hutan milik perhutani. Sedang di lahan milik petani sendiri banyak yang

sudah tua sehingga tentu saja produktivitas rendah. Di daerah Probolinggo barat

lahan milik pertanian kurang perawatan, beberapa tanaman sudah berumur tua dan

tanamannya tinggi sehingga menyulitkan dalam pemeliharaan tanaman kopi.

Sumber : UPPT Kabupaten Probolinggo 2018

Gambar 3.10. Peta serangan Kwangwung pada Kelapa

Sumber : UPPT Kabupaten Probolinggo 2018

Gambar 3.11. Peta serangan Kwangwung pada Kelapa

Page 124: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman 94

Kendala pengembangan lainnya adalah kurangnya tanaman naungan bagi benih

kopi yang masih berumur muda sehingga benih tanaman kopi sering mati setelah

ditanam.

Permasalahan lainnya dalam pengembangan kopi adalah masih adanya

petani kopi yang memanennya dalam keadaan kopi belum waktu (petik merah)

sehingga mutu dan harga kopi tidak tinggi. Penyebabnya adalah ketakutan kopi

yang dibudidaya dicuri hasil panennya sedangkan kopi belum waktunya dipanen.

Untuk saat ini kopi yang dihasilkan di Kabupaten Probolinggo telah

dikembangkan pemasaran dengan beberapa cara, diantaranya adalah kopi organik,

kopi dalam kemasan yang modren, kopi racik. Kopi di Kabupaten Probolinggo

walaupun sangat luas budidaya namun brand image kurang kuat sehingga sering

kopi Probolinggo dipasarkan dengan brand image daerah lain.

3.2. Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah

Kabupaten Probolinggo

Tabel 3.20. VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN KABUPATEN PROBOLINGGO

TAHUN 2018-2023

Visi : TERWUJUDNYA MASYARAKAT KABUPATEN PROBOLINGGO BERAKHLAK MULIA

YANG SEJAHTERA, BERKEADILAN, DAN BERDAYA SAING

Misi Tujuan Sasaran

1 Mewujudkan

masyarakat yang

berkhlak mulia

melalui tatanan

kehidupan yang

tentram dan

toleran;

1 Mewujudkan

Masyarakat yang

tentram melalui

kerukunan umat

beragama, keamanan

dan ketertiban sosial

1 Meningkatnya toleransi antar umat beragama

2 Meningkatnya keamanan dan ketertiban sosial

2 Meningkatkan

kesejahteraan

yang berkeadilan

melalui

peningkatan

kualitas

sumberdaya

2 Meningkatkan

Kualitas Sumberdaya

Manusia

3 Meningkatnya kualitas pendidikan

4 Meningkatnya kualitas kesehatan.

3 Meningkatnya

Keadilan dan

Kesetaraan Gender,

5 Tertanganinya permasalahan Kesejahteraan Sosial

6 Meningkatnya kemandirian desa

Page 125: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman 95

Terdapat 2 sasaran RPJMD Kabupaten Probolinggo yang berkenaan dengan

tugas pokok dan fungsi Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian yaitu meningkatkan

ketahanan pangan dan meningkatkan produk domestik regional Bruto, dan dapat

dijabarkan sebagaimana dalam tabel 3.22.

kondisi yang diharapkan pada tahun 2023 dari kedua kondisi tersebut

adalah tingkat kemiskinan dapat diturunkan menjadi 15,22% dan pertumbuhan

ekonomi rata –rata selama 5 tahun menjadi 4,9%. Kedua kondisi tersebut dapat

dicapai jika beberapa metode digunakan dengan beberapa tahapan.

manusia dan

penurunan angka

kemiskinan;

serta pengentasan

kemiskinan

7 Menurunnya angka pengangguran

8 Meningkatnya Kesetaraan gender

9 Terkendalinya jumlah penduduk

10 Meningkatnya ketahanan pangan

3 Mewujudkan

Keadilan melalui

Tata Kelola

Pemerintahan

yang Baik dan

Bersih

4 Meningkatkan

Kualitas

Penyelenggaraan

Pemerintahan dan

Pelayanan Publik

11 Meningkatnya kualitas penyelenggaraan pemerintah

Meningkatnya kualitas

pelayanan publik

4 Mewujudkan daya

saing daerah

melalui

peningkatan

pertumbuhan

ekonom dan

pembangunan

berkelanjutan.

5 Meningkatkan

Pertumbuhan

Ekonomi

12 Meningkatnya Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) sektor strategis

13 Meningkatnya iklim investasi

6 Meningkatkan

pembangunan

infrastruktur daerah

yang berkelanjutan

14 Meningkatnya infrastruktur jalan dan irigasi

15 Meningkatnya kualitas permukiman masyarakat

16 Meningkatnya Kualitas Lingkungan Hidup, Tata Ruang dan daya tanggap bencana

Sumber : RPJMD Kabupaten Probolinggo Tahun 2018-2023

Page 126: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman 96

Tabel 3.21. Tujuan dan Indikator Tujuan Kabupaten Probolinggo Tahun 2019-2023 terkait DKPP

Tujuan Indikator Tujuan Kondisi

Awal 2018 Kondisi

Akhir 2023

3. Meningkatnya Keadilan dan Kesetaraan Gender, serta pengentasan kemiskinan. Tingkat Kemiskinan 18,87 % 15,22 %

5. Meningkatkan Pertumbuhan ekonomi yang inklusif Pertumbuhan ekonomi 4,79% 4,9%

Sumber : RPJMD Kabupaten Probolinggo Tahun 2018-2023

Tabel 3.22. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Kabupaten Probolinggo Tahun 2019-2023 terkait DKPP

Misi Tujuan Sasaran Indikator

sasaran

Kondisi

Awal Target Capaian

Kondisi

Akhir

2018 2019 2020 2021 2022 2023 2023

Meningkatkan Kesejahteraan

Masyarakat yang Berkeadilan

melalui peningkatan kualitas

sumberdaya manusia dan

menurunkan angka kemiskinan

Meningkatnya

Keadilan dan

Kesetaraan Gender,

serta pengentasan

kemiskinan.

Meningkatnya

ketahanan

pangan

Indeks

Ketahanan

Pangan

NA 69,25 69,5 69,75 71 71,25 71,25

Mewujudkan daya saing

daerah melalui peningkatan

pertumbuhan ekonomi dan

pembangunan berkelanjutan

Meningkatkan

pertumbuhan

ekonomi yang

inklusif

Meningkatnya

PDRB sektor

strategis

% laju PDRB

sektor

strategis

29,93 29,98 30,11 30,71 31,22 31,84 31,84

Sumber : RPJMD Kabupaten Probolinggo Tahun 2018-2023

Page 127: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman 97

Sasaran meningkatnya ketahanan pangan. semuanya bertujuan meningkatkan

keadilan, kesetaraan gender, dan pengentasan kemiskinan. Dimana terdapat

beberapa kondisi di kabupaten Probolinggo yang perlu diperhatikan seperti indeks gini,

angka kemiskinan, dan indeks ketahanan pangan itu sendiri.

Indeks Gini, Perkembangan capaian indikator indeks gini di Kabupaten

Probolinggo pada tahun 2014-2017 menunjukkan kondisi yang fluktuatif. Semakin kecil

capaian indeks gini suatu daerah maka ketimpangan yang terjadi kecil. Indeks gini di

Kabupaten Probolinggo pada tahun 2014 sebesar 0,32, nilai tersebut dibawah Indeks

Gini nasional yang nilainya 0,41 serta Indeks Gini Provinsi Jawa Timur yang nilainya

0,37. Pada tahun 2015 capain indeks gini di Kabupaten Probolinggo sebesar 0,3 nilai

tersebut dibawah Indeks Gini nasional yang nilainya serta Indeks Gini Provinsi Jawa

Timur yang nilainya 0,40. Pada tahun 2016 capaian indeks gini kabupaten probolinggo

sebesar 0,31, nilai tersebut dibawah Indeks Gini nasional yang nilainya 0,39 serta

Indeks Gini Provinsi Jawa Timur yang nilainya 0,40. Pada tahun 2017 capaian ideks gini

Kabupaten Probolinggo sebesar 0,36, nilai tersebut dibawah Indeks Gini nasional yang

nilainya 0,39 serta Indeks Gini Provinsi Jawa Timur yang nilainya 0,41.

Selama tahun 2014 s/d tahun 2017 indeks gini Kabupaten Probolinggo

berkategori ketimpangan sedang, sebab berada diantara 0,3 ≤ G ≤ 0,5. Ini artinya

selama kurun tiga tahun terakhir tingkat ketimpangan pendapatan masayarakat

Kabupaten Probolinggo tidak banyak mengalami perubahan. Hal ini terjadi karena

berbagai kemungkinan, salah satunya adalah peningkatan pendapatan di masyarakat

bawah masih lebih rendah dari peningkatan pendapatan di masyarakat menengah

atas. Masyarakat bawah yang sebagian besar bekerja di lapangan usaha pertanian,

buruh/pekerja non formal peningkatan pendapatannya lebih rendah dibanding dengan

masyarakat menengah ke atas yang bekerja di lapangan usaha jasa maupun sebagai

pekerja formal.

Page 128: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman 98

Gambar Indeks Gini Kabupaten Probolinggo Tahun 2014-2017

Sumber: BPS Kabupaten Probolinggo, 2017

Kemiskinan, Salah satu variabel untuk melihat tingkat kesejahteraan

masyarakat suatu daerah dapat diketahui dari jumlah dan persentase penduduk miskin

serta berada penduduk pada garis kemiskinan. Kemiskinan merupakan suatu keadaan

dimana seseorang tidak bisa memenuhi kebutuhan dasar hidupnya. Pada dasarnya

kemiskinan berhubungan dengan kurangnya akses seseorang terhadap fasilitas

pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur. Kemiskinan telah menjadi masalah klasik

yang dialami oleh setiap negara. Permasalahan ini harus dilihat dari berbagai aspek

karena kemiskinan merupakan masalah multidimensi yang tidak hanya berhubungan

dengan kondisi ekonomi, tetapi juga sosial dan budaya.

Penanggulangan kemiskinan menjadi salah satu agenda penting di setiap

wilayah. Di era tahun 1992 pernah digalakkan program Inpres Desa Tertinggal (IDT)

yang bertujuan menanggulangi permasalahan ketersediaan infrastruktur di desa-desa

yang relatif belum maju. Pada masa berikutnya sampai dengan saat ini,

penanggulangan kemiskinan dilakukan oleh Tim Percepatan Penanggulangan

Kemiskinan (TNP2K). TNP2K merupakan tim lintas sektor dan lintas pemangku

kepentingan dari tingkat pusat sampai daerah untuk menyelaraskan berbagai kegiatan

percepatan penanggulangan kemiskinan.

Berbagai program diluncurkan untuk mengurangi beban hidup penduduk

miskin dan dalam rangka mengurangi jumlah penduduk miskin yang merupakan target

utama pemerintah, selain mengurangi angka pengangguran dan meningkatkan

pertumbuhan ekonomi. Program-program pengentasan kemiskinan antara lain

program beras bersubsidi untuk rumah tangga miskin, Bantuan Langsung

0,27

0,28

0,29

0,3

0,31

0,32

0,33

0,34

0,35

0,36

2014 2015 2016 2017

0,32

0,3

0,31

0,36

Page 129: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman 99

Tunai,Program Keluarga Harapan, jaminan kesehatan, batuan pendidikan, bantuan

modal usaha dan sebagainya.

Dalam menentukan penduduk miskin, metodologi kemiskinan BPS

menggunakan konsep kemampuan memenuhi kebutuhan dasar (basic needs

approach). Metode ini digunakan oleh sebagian besar negara berkembang sesuai

dengan rekomendasi FAO dan WHO, Roma 2001. Kemiskinan dipandang sebagai

ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan dan

bukan makanan (diukur dari sisi pengeluaran). Penduduk miskin adalah penduduk yang

memiliki pengeluaran per kapita per bulan di bawah Garis Kemiskinan (GK). GK adalah

jumlah rupiah yang dibutuhkan untuk membayar kehidupan layak minimal pendekatan

kebutuhan pokok, makanan (setara 2.100 kkal per hari) dan non-makanan esensial

(perumahan, pakaian, pendidikan, kesehatan, dan lain-lain).

Pada tahun 2014 s/d tahun 2016 jumlah penduduk miskin di Kabupaten

Probolinggo mengalami kenaikan pada setiap tahunnya. Pada tahun 2014 jumlah

penduduk miskin di di Kabupaten Probolinggo sebanyak 231,92 ribu atau 20,44%. Pada

tahun 2015 jumlah penduduk miskin di Kabupaten Probolinggo mengalami kenaikan

menjadi 236,96 ribu atau 20,82%. Kemudian pada tahun 2016 jumlah penduduk miskin

di Kabupaten Probolinggo kembali mengalami kenaikan menjadi 240.470 ribu atau

20,98%. Kondisi dan capain tersebut selaras dengan kondisi garis kemiskinan di

Kabupaten Probolinggo yang mengalami peningkatan pada setiap tahunnya. Garis

Kemiskinan Kabupaten Probolinggo pada tahun 2014 sebanyak 340.539. Pada tahun

2015 garis kemiskinan Kabupaten Probolinggo mengalami peningkatan menjadi

355.656. Kemudian pada tahun 2016 garis kemiskinan Kabupaten Probolinggo kembali

mengalami peningkatan menjadi 373.569. Berikut data terkait angka kemiskinan di

Kabupaten Probolinggo yang dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 3.23. Prosentase Penduduk Miskin Kabupaten Probolinggo Tahun 2014 – 2018

No Uraian 2014 2015 2016 2017 2018

1. Jumlah Penduduk Miskin (000 orang )

231,92 236,96 240.470 N/A N/A

2. Prosentase Penduduk Miskin (%)

20,44 20,82 20,98 N/A N/A

3. Garis Kemiskinan (Rp/Kap/Bln)

340.539 355.656 373.569 N/A N/A

Sumber : BPS Kabupaten Probolinggo, 2017

Page 130: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman 100

Kemiskinan harus dipandang secara luas agar dalam implementasi

kebijakannya dapat dilaksanakan dengan efektif dan efisien. Kemiskinan bukan hanya

persoalan banyaknya penduduk miskin, tetapi juga seberapa besar jarak rata-rata

pengeluaran penduduk miskin terhadap garis kemiskinan (tingkat kedalaman) yang

disebut sebagai P1, dan keragaman pengeluaran antar penduduk miskin (P2).

Indeks Kedalaman Kemiskinan/Poverty Gap Index merupakan ukuran rata-rata

kesenjangan pengeluaran masing-masing penduduk miskin terhadap garis kemiskinan.

Semakin tinggi nilai indeks, semakin jauh rata-rata pengeluaran penduduk dari garis

kemiskinan. Nilai P1 pada tahun 2014 sebesar 3,09 kemudian mengalami peningkatan

menjadi 3,58 pada tahun 2015 dan pada tahun 2016 mengalami penurunan P1 menjadi

3,24.

Indeks Keparahan Kemiskinan/Poverty Severity Index merupakan tingkat

ketimpangan pengeluaran diantara penduduk miskin. Semakin tinggi nilai indeks,

semakin tinggi ketimpangan pengeluaran diantara penduduk miskin di suatu wilayah.

Nilai P2 pada tahun 2014 sebesar 0,74 kemudian mengalami peningkatan menjadi 0,97

pada tahun 2015 dan pada tahun 2016 mengalami penurunan P2 menjadi 0,8.

Untuk mengukur kemiskinan, BPS menggunakan konsep kemampuan

memenuhi kebutuhan dasar (basis needs approach). Dengan pendekatan ini,

kemiskinan dipandang sebagai ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi

kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan yang diukur dari sisi pengeluaran.

Metode yang digunakan adalah menghitung Garis kemiskinan yang terdiri dari Garis

Kemiskinan Makanan dan non makanan. Dengan kemiskinan, penduduk miskin adalah

penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per bulan dibawah Garis

Kemiskinan.

Kemampuan mengakses pangan secara ekonomi digambarkan melalui

pengeluaran pangan rumah tangga per kapita per bulan di tahun 2017,

Page 131: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman 101

Tabel 3.24. Perbandingan jumlah pengeluaran pangan

Jenis Pengeluaran Jumlah

pengeluaran Komposisi

pengeluaran

Bukan Makanan Rp 289.319,- 45,6%

Makanan minuman jadi Rp 100.039,- 15,8%

Padi-padian Rp 58.745,- 9,2%

Sayuran Rp 22.904,- 3,6%

Makanan lainnya Rp164.129,- 28,8

Sumber Bidang Ketahanan Pangan –DKPP (2018)

Pengeluaran untuk makanan tersebut setara dengan 54% dari total

pengeluaran. Akses pangan tergolong baik jika pengeluaran untuk makanan lebih kecil

dari 60%, dengan demikian akses pangan secara ekonomi di Kabupaten Probolinggo

masih tergolong baik8.

Indeks Ketahanan Pangan, Pada tahun 2045, angkatan kerja Indonesia

diprediksi akan mencapai 172,1 juta jiwa. Dalam hal ini, penyediaan pangan yang cukup

baik secara kuantitas maupun kualitas sangat dibutuhkan untuk menopang kebutuhan

gizi generasi mendatang (Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan, 2018), tantangan

penyediaan pangan ini tentu saja menjadi kewajiban bagi Kabupaten Probolinggo

sebagai daerah pertanian. Namun penyediaan pangan tidak mudah jika dihadapkan

dengan realitas di lapangan, bisa dilihat bagaimana alih fungsi lahan pertanian ke non

pertanian masih terjadi, bagaimana jumlah petani yang semakin turun, daya dukung

dan daya tampung lingkungan terhadap sektor pertanian semakin terbatas, bagaimana

kualitas lahan yang semakin menurun. Jika melihat kurva berikut ini terlihat bahwa

hampir semua tanaman selain tanaman padi (kecuali tahun 2016 dan tahun 2017

karena perubahan iklim) mengalami kecenderungan penurunan produksi. Persoalan ini

akan memberikan kesulitan penguatan sistem pangan utamanya pada dalam

pemanfaatan pangan.

Sebagai gambar berikut terlihat bagaimana tanaman selain padi (palawija,

sayuran buah-buahan) mengalami kecenderungan penurunan produksi. Tanaman

selain padi ini antara lain jagung, ubi kayu, kedelai, kacang tanah, bawang merah,

8 Laporan akhir Analisis Pola Konsumsi dan Suplai Pangan Kabupaten Probolinggo Tahun 2018 (DKPP)

Page 132: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman 102

mangga, tebu, dan lain-lainnya. Ini menunjukkan bahwa kebutuhan beras sebagai

sumber pangan utama semakin besar sehingga mengurangi jumlah budidaya tanaman

lainnya.

Padahal tanaman lain-lainnya tersebut juga dibutuhkan dalam penguatan

sistem pangan (pola konsumsi pangan /B2SA). Tanaman-tanaman lain juga berfungsi

sebagai penyedia protein, lemak, dan vitamin bagi masyarakat, sebagai rangkaian

penyedia pakan ternak yang efektif dan efisien bagi para peternak.

Indek Ketahanan Pangan Kabupaten Probolinggo tahun 2018 adalah 69,75

(BKP Kementan RI, 2018) yang masih masuk kelompok IKP 5 (TAHAN PANGAN SEDANG

- yang tertinggi adalah IKP ,6), sedang yang menjadi target adalah > 75,68. Ini

menjelaskan bahwa Indeks Ketahanan pangan di Kabupaten Probolinggo belum ideal

dan masih banyak yang harus diperbaiki.

Gambar 3.12. Kerangka Konsep Ketahanan Pangan

Sumber : Badan Ketahanan Pangan Kementan RI (2018)

Page 133: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman 103

Tabel 3.25. Bobot indikator Kabupaten Probolinggo Berdasarkan Expert Judgement

No Indikator Bobot Kabupaten

Probolinggo

ASPEK KETERSEDIAAN PANGAN 1 Rasio konsumsi normatif terhadap ketersediaan

bersih per kapita per hari 0,3 0,69

Sub total 0,3

ASPEK KETERJANGKAUAN PANGAN

2 Persentase penduduk dibawah Garis Kemiskinan 0,15 20,52

3 Persentase rumah tangga dengan proporsi pengeluaran untuk pangan lebih dari 65% terhadap total pengeluaran

0,075 42,89

4 Persentase rumah tangga tanpa akses listrik 0,075 0,18

Sub total 0,30

ASPEK PEMANFAATAN PANGAN

5 Rata-rata lama sekolah perempuan di atas 15 tahun

0,05 5,83

6 Persentase rumah tangga tanpa akses ke air bersih

0,15 45,49

7 Rasio jumlah penduduk per tenaga kesehatan terhadap tingkat kepadatan penduduk

0,05 1,29

8 Prevalence balita stunting 0,05 32,00

9 Angka harapan hidup pada saat lahir 0,10 66,47

Sub Total 0,4

Sumber : Food Security dan vulnerabity Atlas diolah (BKP Kementan RI, 2018)

Secara umum tingkat ketahanan pangan di kabupaten Probolinggo perlu

ditingkatkan sehingga indikasi skor paling tidak 75,68 bisa tercapai.

Sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian

Kabupaten Probolinggo maka dari tabel di atas yang bisa intervensi indikator nomor 1,

nomor 2, dan nomor 3. Sedangkan untuk aspek lainnya kewenangan berada di instansi

lain. Namun Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian akan melakukan komunikasi

dengan semua pihak terkait dengan pencapaiannya.

Page 134: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman 104

Sasaran meningkatnya Produk Domestik Regional Bruto Sektor Strategis.

Upaya meningkatkan PDRB sekt. or strategis, salah satunya adalah sektor pertanian ,

merupakan salah satu yang cukup berat. Sebagaimana diketahui bahwa semakin

banyak kendala dalam meningkatkan produksi pertanian. PDRB lapangan usaha

pertanian, kehutanan, dan perikanan mengalami pertumbuhan, namun pertumbuhan

tersebut cenderung mengalami perlambatan. Perlambatan terjadi karena jumlah

produksi pertanian mengalami penurunan. Penyebab utama penurunan produksi

selama tahun 2017-2018 adalah anomali iklim dan penurunan kualitas lingkungan.

Anomali iklim dan penurunan kualitas lingkungan menyebabkan perubahan pola tanam,

ledakan hama penyakit (outbreak) sehingga mengalami penurunan produktivitas, puso

pada tanaman pertanian, luas tanam tanaman pertanian berkurang akibat dari para

petani menunda budidaya tanaman. Penyumbang terbesar penurunan PDRB adalah

penurunan produksi komoditi padi, Jagung, tanaman kentang, dan tanaman tebu. Dan

terdapat beberapa tanaman lain yang mengalami penurunan juga.

Tabel 3.26. Data PDRB ADHK Lapangan Usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan Kabupaten Probolinggo, tahun 2014-2017

Lapangan Usaha Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017

Laju Pertumbuhan PDRB ADHK 2010 (%)

3,16 3,23 2,99 -0,11

PDRB ADHK 2010 (miliar rupiah)

6.921,34 7.145,07 7.358,51 7.350,29

Sumber : Kabupaten Probolinggo dalam Angka 2018 diolah

Target pertumbuhan ekonomi yang ekslusif yang setiap tahun lebih dari 4 %

maka tentu saja hal tersebut sulit dicapai dari sektor pertanian saja. Walaupun saat ini

sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan masih sebagai penyumbang PDRB terbesar

(35,92%) di Kabupaten Probolinggo.

Page 135: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman 105

PDRB Per Kapita. PDRB per kapita merupakan gambaran nilai tambah bruto

yang dihasilkan oleh masing-masing penduduk akibat dari adanya aktivitas ekonomi.

Nilainya diperoleh dari PDRB

dibagi dengan jumlah penduduk

pertengahan tahun. Indikator ini

digunakan untuk mengukur

tingkat kemakmuran penduduk

suatu daerah dalam periode

tahun tertentu. Walaupun nilai

PDRB per kapita dapat dijadikan

salah satu ukuran kemakmuran

suatu daerah, akan tetapi data

tersebut tidak dapat digunakan

untuk mengukur tingkat

pemerataan pendapatan karena

pada dasarnya pemilik

pendapatan tersebut adalah

mereka yang memiliki faktor produksi. Terlebih lagi apabila faktor produksi seperti

pekerja atau pemilik modal bukan merupakan penduduk setempat, maka nilai tambah

yang dihasilkan belum tentu mencerminkan tingkat kesejahteraan rakyat di daerah

tersebut.

Dengan angka dari BPS Kabupaten Probolinggo, PDRB perkapita Kabupaten

Probolinggo mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Pada Tahun 2017 PDRB

perkapita Kabupaten Probolinggo dengan Tahun Dasar 2010 mencapai 24,43 juta

rupiah dibanding Tahun 2016 sebesar 23,542 juta rupiah, tahun 2015 sebesar 22,515

juta rupiah dan tahun 2014 sebesar 20.443 juta rupiah. Dari perspektif kesejahteraan

masyarakat, kenaikan pendapatan regional perkapita tersebut memiliki makna sebagai

kenaikan status ekonomi masyarakat pula. Dengan lain kata, kondisi empiris tersebut

mengindikasikan bahwa perekonomian daerah Kabupaten Probolinggo memang

mengalami pergerakan positif hingga berdampak pada peningkatan kesejahteraan

penduduknya.

Gambar 3.13. Laju Perkembangan PDRB per Kapita Kabupaten ProbolinggoTh 2013-2017 (dalam Rp)

Sumber : BPS Kabupaten Probolinggo (2017)

2013 2014 2015 2016 2017

18.454.944…

20.442.534,…

22.515.291,24

24.406.716,71

24.430.000…

Page 136: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman 106

Dalam bidang pertanian meskipun semakin berkurang perannya dalam

kontribusi PDRB namun bidang pertanian juga mengalami perkembangan dalam

usahanya, dimana terdapat diversifikasi

usaha pertanian yang telah mendukung

upaya peningkatan efisiensi dan efektivitas

dalam berusaha tani. Terdapat

spesialisasi usaha tani bagi tiap-tiap

anggota masyarakat, seperti misalnya

penyewaan peralatan pertanian

(handtraktor, combine harvester, Rice

transplanter, jaringan pengendali hama

penyakit, pembuatan pupuk organik,

pembuatan agensia hayati, kelompok

tanam/ panen, dan lainnnya).kedua

sasaran tersebut menjadi acuan kinerja

Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian.

Dimana dalam mencapai indikator

keberhasilan kinerja adalah PDRB per

Kapita. Sedangkan Sebagaimana

diketahui bahwa PDRB perkapita adalah

total PDRB dibagi jumlah populasi

penduduk, sehingga dalam hal ini untuk

bidang tanaman pangan, hortikultura,

dan perkebunan akan digunakan angka

pembagi jumlah petani berupa jumlah

petani tanaman pangan, hortikultura,

perkebunan, dan jasa pertanian (jenis

usaha diutamakan). Jika melihat data

berikut ini maka terdapat jumlah petani

yang dijadikan kelompok sasaran adalah 141.035 rumah tangga usaha pertanian

(sensus BPS 2013).

Tabel 3.27. Jumlah Rumah Tangga Usaha

Pertanian

Petani dengan jenis usaha

Rumah Tangga Usaha Pertanian berdasarkan

Jenis usaha diutamakan

Jenis usahanya

Padi 59.842 100.941

Palawija 35.243 94.199

Hortikultura 20.581 83.610

Perkebunan 25.215 66.980

Peternakan 42.173 136.286

Budidaya Ikan 438 798

Penangkapan ikan 2.288 2.751

Budidaya tan hutan

3.861 55.671

Menangkap satwa tumbuhan liar

5 25

Memungut hasil hutan

28

479 Menangkap satwa liar

6

Jasa Pertanian 154 7.774

Jumlah 189.834 549.514

Sumber : Sensus Pertanian – BPS diolah (2013)

Gambar 3.14. Kontribusi ekonomi per Komoditi Pertanian Tahun 2018

Page 137: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman 107

Sedang Misi 4 pemerintah Kabupaten Probolinggo periode 2019-2023

tentang daya saing daerah maka terhadap 2 hal yang perlu diperhatikan yaitu daya

saing kompetitif dan daya saing komparatif komoditi pertanian.

Peningkatan daya saing dilakukan dengan menetapkan kebijakan pemerintah

pusat dan daerah, memperkuat kelembagaan dan tata kelola, dan pembangunan

infrastruktur9. Upaya meningkatkan daya saing suatu perekonomian yaitu

meningkatkan kesejahteraan dari masyarakatnya. Ukuran kesejahteraan memiliki

dapat mempunyai indikator sepertai misalnya produktivitas tenaga kerja, PDRB per

kapita atau tingkat kesempatan kerja. Sehingga jika ditinjau dari indikator

kesejahteraan, maka bidang pertanian harus memperhatikan 3 indikator tersebut

dengan sasaran para petani sebanyak 141.035 rumah tangga tani. Dimana untuk PDRB

perkapita harus ada peningkatan pendapatan ataupun produksi komoditi pertanian.

Sedangkan untuk tingkat kesempatan kerja perlu diperbanyak inovasi teknologi dengan

mengacu kepada upaya pemecahan permasalahan pemenuhan pangan B2SA dan

proses budidaya pertanian hingga pengolahan hasil pertanian, disini perlu

dikembangkan spesialisasi pekerjaan usaha tani yang membuat pekerjaan bidang

pangan dan pertanian lebih efektif dan effisien dalam menghasilkan pangan dan

produksi petani yang lebih bermutu dan dapat terjamin.

Beberapa kesempatan kerja bagi masyarakat yang berpotensi untuk

dikembangkan :

Memproduksi hasil pertanian dan olahan yang bermutu dan bersertifikat;

Penyediaan jasa penyewaan sarana (alsintan) dan prasarana pangan dan

pertanian baik untuk budidaya, panen, pasca panen, dan pengolahan;

Jasa Penyediaan tenaga penamanan, pemanen, dan pengolahan;

Memproduksi sarana pengendalian OPT, seperti agensia hayati, pupuk organik,

penyediaan musuh alami;

Memproduksi sarana perbenihan, dan lain sebagainya.

9 Kajian atas kebijakan penguatan daya saing daerah dalam rangka

Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat- Kementerian Keuangan RI Ditjen Perimbangan Keuangan

Page 138: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman 108

NOMENKLATUR PROGRAM

UNGGULAN BUPATI

KETERANGAN PROGRAM UNGGULAN

1 Hati Sejahtera

(Penguatan Ekonomi)

Mewujudkan desa yang mandiri dalam pengelolaan sumber daya alam, sosial, dan lingkungan hidup. Target 5 tahun : 10 desa mandiri pangan, 75 desa mandiri ekonomi, dan 100 desa mandiri ekonomi.

2 Hati Sehat

(Program Kesehatan)

Peningkatan kesehatan masyarakat melalui layanan paripurna, target 5 tahun : pelayanan kesehatan gratis untuk 15.000 penduduk miskin, 1000 bayi, dan 1500 balita

3 Hati Cerdas

(Program Pendidikan)

Peningkatan pendidikan masyarakat melalui perluasan akses pendidikan. Target 5 tahun : 1000 anak rawan putus sekolah tetap, 1500 anak putus sekolah kembali sekolah, 500 anak kebutuhan khusus mendapatkan pendidikan inklusif, 500 anak ramah anak.

4 Hati Mantap

(Program Insfrastruktur)

Peningkatan infrastruktur daerah melalui peningkatan dan pemeliharaan jalan, irigasi, drainase. Target lima tahun : 500 km jalan, SC jembatan, 100 saluran irigasi, 50 titik drainase.

Gambar 3.15 Kecenderungan Produksi Pangan Tahun 2002-2018 (Ton)

Page 139: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman 109

5 Hati Melayani (Pelayanan

Pemerintahan)

Peningkatan pelayanan publik berbasis TIK melalui pengembangan Smart City. Target 5 tahun : Pengembangan 10.000 smart citizen, a smart government, smart environment.

6 Hati Peduli

(Pro Rakyat)

Pemenuhan kebutuhan dasar perumahan, sanitasi dan air bersih bagi penduduk miskin. Target 5 tahun : 500.000 rumah layak huni, 50.000 sanitasi, 10.000 sambungan rumah.

7 Hati Makmur

(Program Petani & Nelayan)

Peningkatan pendapatan masyarakat melalui peningkatan NTP, nilai tukar peternak, nilai tukar nelayan, dan penciptaan wira usaha baru. Target 5 tahun : rata-rata peningkatan nilai tukar petani mencapai 80 % dan 1000 wira usaha baru.

8 Hati Tentram

(Penguatan Solidaritas Sosial)

Mendukung tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara yang aman, tentram, produktif dan kondusif. Target 5 tahun : 100 kegiatan kerukunan antar umat beragama, 50 kegiatan pembauran kebangsaan, 1000 kegiatan keagamaan, 1000 kegiatan sosial kemasyarakatan.

9 Hati Sejuk

(Pemberdayaan Desa)

Mewujudkan daya saing melalui pengembangan pariwisata berkelanjutan. Target 5 tahun : 2 destinasi wisata baru, OVOP, 250 Bumdes.

Sumber : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (2018)

Dengan memperhatikan program koordinatif Bupati Terpilih maka terlihat

bahwa terdapat beberapa harus dicapai antara lain 10 desa mandiri pangan dan

peningkatan nilai tukar petani mencapai 80 %. Karena itulah tahapan-tahapan perlu

dilakukan sesuai dengan kondisi yang ada. Pelaksanaan Kegiatan Kawasan Mandiri

Pangan dilakukan dalam 5 (lima) tahap selama 5 (lima) tahun:

(1) Tahap Persiapan (tahun I) berfokus pada kapasitas individu dan

kelembagaan ekonomi,

(2) Tahap Penumbuhan (tahun II) berfokus pada penumbuhan usaha-usaha

kelompok,

(3) Tahap Pengembangan (tahun III) berfokus pada Pengembangan sarana

dan prasarana,

(4) Tahap Kemandirian (tahun IV) berfokus pada peningkatan status gizi dan

kesehatan, dan

(5) Strategi Keberlanjutan Kegiatan (tahun V) berfokus pada pemantapan

kelembagaan dan ekonomi kawasan

Page 140: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman 110

3.3. Telaahan Renstra Kementerian Pertanian dan Renstra Dinas Pertanian dan

Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur

Renstra Kementerian Pertanian RI, kebijakan kementerian Pertanian lebih

banyak kepada peningkatan

komoditi pertanian yang strategis.

Seperti padi, jagung, kedelai, sapi,

bawang merah, cabe, tebu, jeruk,

bawang putih dan lainnya yang

cukup besar. Dalam penerapannya

di Kabupaten Probolinggo melalui

Dinas Ketahanan Pangan dan

Pertanian Kabupaten Probolinggo

dilakukan dengan pemberian

bantuan alat mesin pertanian,

pembangunan infrastruktur,

pemberian bantuan benih,

pelatihan bagi para Petugas

Penyuluh Pertanian dan para petani.

Selama kurun waktu 2014-2018, Intervensi Kementerian Pertanian RI

kepada Kabupaten Probolinggo cukup besar, melalui Ditjen-ditjennya cukup besar

sekurang-kurangnya terdapat Rp 140.196.557.500,- yang disalurkan ke Kabupaten

Probolinggo dalam urusan

pangan dan urusan

pertanian.

Untuk saat ini

Kementerian pertanian

memberikan prioritas

kepada komoditi padi,

bawang merah, cabe,

mangga, tebu kepada

Kabupaten Probolinggo.

dengan memberikan alokasi

anggaran setiap tahun.

Kebijakan Kementerian Pertanian

1. Kebijakan peningkatan swasembada

beras dan peningkatan produksi jagung,

kedelai, gula, daging, cabai dan bawang

merah;

2. Kebijakan pengembangan produk berdaya

saing, ekspor, substitusi impor serta

bahan baku bioindustri;

3. Kebijakan penguatan sistem dan

kelembagaan perbenihan/pembibitan,

petani, teknologi, penyuluhan,

perkarantinaan dan ketahanan pangan;

4. Pengembangan Kawasan Pertanian;

5. Kebijakan fokus Komoditas Strategis;

6. Kebijakan pengembangan sarana,

infrastruktur dan agroindustri di

perdesaan sebagai landasan

pengembangan bioindustri berkelanjutan;

7. Kebijakan tatakelola Kepemerintahan

yang baik dan reformasi birokrasi.

Sumber : Renstra Kementan RI 2015-2019

Tabel 3.28. Jumlah anggaran dari Kementerian Pertanian melalui Tugas Pembantuan dan DAK kepada Kabupaten Probolinggo.

Tahun Jumlah Anggaran

Kementan

Jumlah Anggaran

DAK

2014 13.202.718.000 1.595.000.000

2015 28.191.461.000 23.096.955.000

2016 27.538.490.000 4.426.268.500

2017 28.078.015.000 3.988.000.000

2018 8.801.650.000 1.278.000.000

Total 105.812.334.000 34.384.223.500

Sumber : LKJiP DKPP (2014-2018)

Page 141: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman 111

Untuk komoditi padi dan komoditi bawang merah Kementerian Pertanian RI telah

menetapkan peta kawasan komoditi strategi dimana sebaran dari komoditi ini telah

ditentukan.

Sebaran potensi pengembangan kawasan padi di Provinsi Jawa Timur terdapat

di 13 wilayah, yaitu (1) Kabupaten Bojonegoro, Gresik, Lamongan, Mojokerto, Tuban,

dan Kota Surabaya seluas

233.402 Ha; (2) Kota Kediri,

Kabupaten Kediri, Jombang,

dan Nganjuk seluas 183.568

Ha; (3) Kota Mojokerto, Kota

Pasuruan, Kabupaten

Mojokerjo, Pasuruan, dan

Sidoarjo, seluas 111.746 Ha;

(5) Kabupaten Probolinggo

dan Kota Probolinggo seluas

53.746 Ha; (6) Kabupaten Jember, seluas 49.570 Ha; (7) Kabupaten Bondowoso,

Jember, dan Situbondo seluas 45.016 Ha; (8) Kota Malang dan Kabupaten Malang

seluas 38.613 Ha, (9) Kabupaten Banyuwangi, seluas 36.865 Ha; (10) Kabupaten

Situbondo seluas 29.606 Ha, (11) Kabupaten Jember dan Lumajang seluas 22.732 Ha,

(12) Kabupaten Lumajang seluas 10.899 Ha dan (13) Kabupaten Bangkalan seluas

10.328 Ha.

Tabel 3.29. Luas (Ha) Potensi Pengembangan Kawasan Padi di

Probolinggo10

Wilayah Padi

Irigasi Padi Tadah

hujan Non Pengembangan

padi Total

Kabupaten Probolinggo

35.909 --- 14.369 53.746

Kota Probolinggo 2.163 --- 1.295

10 Atlas Peta Potensi Pengembangan Kawasan Pertanian Padi, Jagung, Kedelai dan Ubi Kayu Provinsi Jawa

Timur – Kementan RI 2015

Gambar 3.16. Produksi Padi tahun 2002-2018

Page 142: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman 112

Sedangkan untuk komoditi bawang merah, juga telah ditetapkan melalui

penetapan Lokasi Pengembangan Kawasan Pertanian Nasional11 . dimana dengan

penetapan ini maka Kabupaten Probolinggo mendapatkan anggaran Tugas

Pembantuan untuk bawang merah. Dari penetapan inilah maka Dinas Ketahanan

Pangan dan Pertanian Kabupaten Probolinggo membuat Rencana Aksi

Pengembangan Komoditi Bawang Merah. Terdapat sekitar 112 desa yang menjadi

sasaran pengembangan bawang di Kabupaten Probolinggo.

11 Kementan RI nomor 830/Kpts/RC.040/12/2016

Gambar 3.17. Rencana Aksi Pengembangan Bawang Merah Probolinggo

2016-2020

Page 143: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman 113

Renstra Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur, secara

keseluruhan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur selalu

mengikutsertakan

Kabupaten Probolinggo

dalam program kegiatan.

Dimana anggaran dari

Dinas Pertanian dan

Ketahanan Pangan

kebanyakan digunakan

untuk demplot tanaman

pertanian, bantuan alat

mesin pertanian, bantuan

benih tanaman pangan,

bantuan pestisida

penyangga, dan koordinasi

program kegiatan yang

berasal dari Kementerian

Pertanian RI. Hal-hal yang

menjadi fokus dari Dinas

Pertanian dan Ketahanan Pangan dimasa akan datang adalah Kawasan Lahan Pertanian

Pangan Berkelanjutan (KLP2B). Dimana terdapat penekanan bahwa semua insentif/

bantuan sarana produksi termasuk (pupuk bersubsidi) akan diprioritas ke LP2B, selain

LP2B kawasan agropolitan juga masih mendapatkan perhatian.

Kebijakan pembangunan tanaman pangan

dan hortikultura Provinsi Jawa Timur diarahkan

untuk :

1. Pemanfaatan spesifikasi teknologi yang

tepat guna;

2. Penyediaan sarana produksi (benih/ bibit

dan pupuk) memenuhi syarat 6 tepat dan

pengembangan pupuk organik;

3. Pengembangan infrastruktur, sarana dan

prasarana pertanian

4. Perlindungan tanaman dari serangan OPT

dan fenomena iklim;

5. Peningkatan efisiensi usaha pengolahan

hasil pertanian;

6. Pengembangan agroindustri pedesaan

berbasis tanaman pangan dan

hortikultura;

7. Pengembangan kawasan komoditas

tanaman pangan dan hortikultura

unggulan dan kawasan agropolitan;

8. Pengembangan SDM petugas melalui

pembinaan teknis PPHP dan penerapan

sistem jaminan mutu;

Renstra Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur

Page 144: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman 114

Renstra Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Timur (2014-2019), renstra Dinas

Perkebunan Provinsi Jawa Timur berisi tentang strategi peningkatan produksi tanaman

perkebunan, strategi peningkatan nilai tambah hasil produksi tanaman perkebunan,

dan pemberdayaan petani

perkebunan. Selama ini

dalam prakteknya komiditi

yang banyak mendapatkan

perhatian dari provinsi

adalah tanaman kopi dan

tanaman tembakau.

Beberapa tahun

terakhir Dinas Perkebunan

Provinsi telah memberikan

bantuan sarana produksi

tanaman perkebunan

berupa benih, pupuk, dan peralatan alat mesin pertanian.

Untuk program kedepan masih mengacu kepada perluasan areal lahan

perkebunan atau setidaknya mempertahankan luasan lahan perkebunan yang ada.

3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis

a. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah

Dalam kajian-kajian yang dilakukan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan

Ruang Kabupaten Probolinggo, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian selalu

diikutsertakan dalam penyusunan RDTR (Rencana Detail Tata Ruang), dimana dalam

RDTR tersebut luasan LP2B selalu diperhitungkan, sehingga dengan adanya kepastian

hukum penataan ruang maka diharapkan dalam implementasi dikemudian hari

nantinya tidak menimbulkan konflik horisontal dan vertikal dalam urusan penataan

lahan pertanian dan non pertanian.

Strategi Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Timur 1. Meningkatkan intensifikasi, rehabilitasi dan diversifikasi

tanaman perkebunan 2. Mengoptimalkan pengembangan perkebunan di lahan marginal 3. Mempertahankan existing lahan historis perkebunan 4. Meningkatkan sarana dan prasarana budidaya 5. Mengoptimalkan pengendalian hama penyakit dan gangguan

usaha perkebunan 6. Meningkatkan pengawasan pemakaian dan peredaran benih

perkebunan 7. Meningkatkan ketersediaan benih perkebunan unggul dan

bermutu 8. Meningkatkan sarana dan prasarana pasca panen dan

pengolahan hasil perkebunan 9. Meningkatkan kapasitas SDM dalam proses pasca panen

perkebunan 10. Meningkatkan pemberdayaan kelembagaan petani perkebunan

secara berkelanjutan. 11. Meningkatkan sekolah lapang perkebunan 12. Meningkatkan fasilitas kelembagaan petani perkebunan

Page 145: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman 115

Tabel 3.30. Rencana Pentahapan Pemanfaatan STRUKTUR RUANG sesuai RTRW Kabupaten Probolinggo

No Rencana

Struktur dan ruang

Rencana pentahapan Pemanfaatan Struktur Ruang sesuai RTRW

Arah Pemanfaatan Ruang / Indikasi program Lokasi

Waktu Pelaksanaan

Lima tahun

ke I

Lima tahun ke II

Lima tahun ke III

Lima tahun ke IV

1 Rencana Pusat Permukiman

Pusat-pusat permukiman perdesaan dipilih dari wilayah desa yang mempunyai potensi cepat berkembang dan dapat meningkatkan perkembangan desa sekitarnya. Dalam upaya meningkatkan daya guna penyediaan prasarana, pusat-pusat permukiman perdesaan perlu disusun secara berjenjang menurut fungsi dan besarannya. Pusat-pusat permukiman perdesaan disusun terkait dengan pusat permukiman perkotaan yang melayaninya sehingga secara keseluruhan pusat-pusat permukiman saling terkait, berjenjang dan dapat menguatkan perkembangan kota dan desa yang serasi dan saling memperkuat.

Desa : Kalisalam, Krucil, Tiris,

Sumber, Banyuanyar, Brabe,

Wangkal, Lumbang, Curah Dringu,

Pakuniran, Kotaanyar, Paiton,

Alaskandang, Sentong,

Karanggeger, Brumbungan Kidul,

Klaseman, Poh Sangit Lor, Purut,

Tambakrejo, Pesisir

2 Rencana jaringan transportasi

Arahan kebijakan sistem jaringan jalan Kabupaten Probolinggo mengikuti sistem transportasi di Propinsi Jawa Timur meliputi: jalan, kereta api, penyeberangan, laut, udara dan angkutan massal cepat perkotaan. Arahan pengembangan sistem prasarana transportasi jalan sebagaimana dimaksud di atas, terdiri dari prasarana jalan umum yang dinyatakan dalam status dan fungsi jalan, serta prasarana terminal penumpang.

Page 146: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman 116

3 Rencana Jaringan energi

Pengembangan jaringan transmisi tersebut antara lain:

1) Pengembangan pembangkit, PLTU Jawa Timur Selatan,

PLTU Grati, PLTU Paiton III – IV, PLTU Madura, PLTU

Pasuruan, akan memberikan peningkatan supply

energi listrik ke sistem Jawa Bali (termasuk Wilayah

Madura) dengan pengendali sistem operasi di Jawa

Timur di Waru Kabupaten Sidoarjo.

2) Pengembangan jaringan Saluran Udara Tegangan

Ekstra Tinggi 500 KV dan Saluran Udara dan atau Kabel

Tegangan Tinggi 150 KV diperlukan untuk menyalurkan

energi listrik yang dibangkitkan oleh pembangkit baru,

yaitu SUTET 500 KV Paiton – Banyuwangi, serta

transmisi 150 KV, Kediri, Gresik, Sidoarjo, Nganjuk,

Tulungagung, Madiun, Mojokerto, Kota Surabaya dan

Kabupaten Bangkalan

3) Pengembangan sistem distribusi 20 KV diperlukan

untuk menyalurkan energi ke kawasan yang

Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota

serta daerah yang belum berlistrik dan bergantung

pada dana yang ada.

Desa : Bhinor, KaliKajar Wetan, Kota Anyar, Talkandang, Kedung Rejoso, Sumber Centeng, Bucor Kulon, Glagah, Sindet Lami, Sumur Dalam, Besuk Kidul, Besuk Agung, Krampilan, Matekan, Sokaan, Dawuhan, Kedung Caluk, Karangren, Seboroh, Rawan, Opo-opo, Petemon, Selogudig Wetan, Puspan, Brani Lor, Wonorejo, Maron Wetan, Maron Kulon, Kedung Sari, Klenang Lor, Tarokan, Liprak Wetan, Liprak Kulon,Banyu Anyar Kidul, Blado Wetan, Blado Kulon, Sumber Kledung, Sumber Kedaung, Clarak, Leces, Kerpangan, Kramat Agung, Tempuran, Tunggal Crème, Sumber Kare, Jrebeng, Sepohgembol, Sumberrejo, Purut, Sumber Kramat, Tongas Wetan, Klampok Wetan, Curah Tulis, Sumuran, Tanjung Rejo, Wates Tani, Sedarung, Wot Galih, Dandang Genis, Sumber Anyar, Sumber Dawe, Grati, Sumber Agung, Gejug Jadi, Branang,

Page 147: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman 117

BalungAnyar, Tampung, Jatirejo, Wates

4 Rencana jaringan telekomunikasi

Pengembangan jaringan telepon mengikuti pola jaringan yang telah ada saat ini. Pengembangan yang akan dilakukan mempertimbangkan jumlah calon pelanggan, rencana jaringan yang akan dikembangkan oleh Telkom, tingkat perkembangan kawasan yang akan terjadi, dan efisiensi serta efektifitas pemasangan sambungan

Seluruh di Kabupten Probolinggo

5 Rencana sistem jaringan sumber daya air

Pengaturan tata cara dan prosedur pengelolaan sumber-sumber air berdasarkan UU Nomor 7 Tahun 2004 tentang sumberdaya air, Pola Pengelolaan sumberdaya air disusun untuk memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi masyarakat berdasarkan wilayah sungai dengan prinsip keterpaduan antara air permukaan dan air tanah. Dalam penyusunan pola tersebut, harus melibatkan masyarakat dan dunia usaha. Pemanfaatan sumberdaya air untuk pertanian diarahkan pada sistem jaringan irigasi yang harus di perhatikan oleh Dinas PU Daerah, terutama untuk pertanian lahan basah melalui pembangunan dan pengembangan saluran. Pemanfaatan sumberdaya air untuk keperluan irigasi diarahkan pada pemanfaatan air permukaan yaitu air sungai, mata air dan air tanah. Peningkatan fungsi jaringan irigasi secara maksimal berhubungan lansung dengan perbaikan pada kerusakan jaringan irigasi kondisi eksisting dan faktor penunjang lainnya. Karena dengan jaringan irigasi yang baik maka air

luasan keseluruhan daerah irigasi di Kabupaten Probolinggo sesuai dengan Kepmen PU No. 390 Tahun 2007 seluas 37.125 Ha.

Page 148: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman 118

dapat mengalir tanpa terhambat sesuai keinginan dengan maksimal

Rencana pengembangan prasarana irigasi antara lain dengan :

Peningkatan jaringan irigasi sederhana dan irigasi setengah teknis

Peningkatan sarana dan prasarana pendukung Perlindungan terhadap sumber-sumber mata air dan

daerah resapan air Pengembangan embung/waduk baru, bendungan dan

cek dam pada kawasan potensial Mencegah terjadinya pendangkalan terhadap saluran

irigasi; Rehabilitasi dan pemeliharaan kerusakan jaringan

irigasi Pembangunan dan perbaikan pintu-pintu air

Pengembangan Agropolitan di Lumbang, Sukapura, dan Sumber sebagai Agropolitan dengan kegiatan utama sebagai pusat pengembangan

perkebunan dan hortikultura.

Page 149: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman 119

Tabel 3.31. Rencana Pentahapan PEMANFAATAN POLA RUANG sesuai RTRW Kabupaten Probolinggo periode 2010-2029

No Rencana

Pola Ruang

Rencana pentahapan Pemanfaatan Pola Ruang sesuai RTRW

Arah Pemanfaatan Ruang / Indikasi program Lokasi

Waktu Pelaksanaan Lima

tahun ke I

Lima tahun ke II

Lima tahun ke III

Lima tahun ke IV

1 Rencana

Kawasan

Lindung

I. Hutan lindung

Pengembalian ke fungsi semula, konservasi, pengelolaan dan pengendalian

erosi;

Pengembalian fungsi hutan, konservasi dan pengelolaan dengan prinsip

hutan kemitraan;

Pengendalian fungsi hutan, pengelolaan kawasan penyangga dan

mempertahankan keberadaan kebun campur;

Pengendalian top soil dengan metoda rorak;

Gerakan Penghutanan Kembali Kawasan Hutan lindung;

Perlindungan dan pemantapan Kawasan Hutan Lindung

Lumbang, Sukapura,

Sumber Kuripan, Tiris,

Krucil dan Gading

II. Kawasan Resapan Air

Pengendalian hutan dan tegakan tinggi pada wilayah-wilayah hulu;

Pengolahan sistem terasering dan vegetasi yang mampu menahan dan

meresapkan air;

Pembuatan sumur-sumur resapan.

III. Kawasan Perlindungan Setempat

a) Sempadan Pantai

Tongas, Sumberasih, Dringu, Gending,

Page 150: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman 120

No Rencana

Pola Ruang

Rencana pentahapan Pemanfaatan Pola Ruang sesuai RTRW

Arah Pemanfaatan Ruang / Indikasi program Lokasi

Waktu Pelaksanaan Lima

tahun ke I

Lima tahun ke II

Lima tahun ke III

Lima tahun ke IV

Pengendalian kegiatan di sekitar sempadan pantai, pengembalian fungsi

lindung pantai yang mengalami kerusakan dan pengembangan pariwisata

pantai

b) Sempadan Sungai

Pencegahan dan pengendalian kegiatan budidaya, pengamanan aliran

sungai, penanganan limbah industri, pengembangan sistem sanitasi dan

pengelolaan air buangan

Penataan sempadan sungai Pekalen

Penataan sempadan anak sungai

Pembangunan waduk

Penataan saluran gendongan sungai

c) Sekitar waduk

Penataan dan perlindungan kawasan sekitar ranu/waduk

Pengembangan waduk sebagai lokasi pariwisata

d) Sempadan Mata air

Penataan dan perlindungan kawasan sekitar mata air

Pajarakan, Kraksaan, dan Paiton

IV. Kawasan Suaka Alam, pelestarian alam dan cagar budaya

a) Cagar Alam

Perlindungan cagar alam di pulau Gili Ketapang

Sukapura kawasan Tengger – Bromo

Page 151: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman 121

No Rencana

Pola Ruang

Rencana pentahapan Pemanfaatan Pola Ruang sesuai RTRW

Arah Pemanfaatan Ruang / Indikasi program Lokasi

Waktu Pelaksanaan Lima

tahun ke I

Lima tahun ke II

Lima tahun ke III

Lima tahun ke IV

Perlindungan Cagar alam di Goa Lawe

Perlindungan Cagar alam di sungai Kolbu seluas 18,8 ha

Perlindungan dan konservasi lingkungan dataran tinggi Hyang

b) Kawasan pantai berhutan bakau

Pelestarian, perlindungan, perbaikan/rehabilitasi dan peningkatan

kondisi/ kualitasekosistem terumbu karang

Reboisasi hutan mangrove

c) Taman Nasional

Pelestarian dan perlindungan terhadap kawasan Taman Nasional

d) Taman Wisata Alam

Pengembangan pariwisata di Kawasan Taman Nasional

Pengembangan obyek wisata alam pantai Bentar Indah

Pengembangan obyek wisata alam Pulau Gili Ketapang

Pengembangan obyek wisata alam air terjun Kalipedati

Pengembangan obyek wisata alam air terjun Madakaripura

Pengembangan obyek wisata alam Danau Taman Hidup

Pengembangan obyek wisata alam Danau Ronggojalu

Pengembangan obyek wisata alam Padang Rumput Sikasur

Pengembangan obyek wisata alam Ranu agung Ranu jeram

sepanjang pantai di Tongas, Sumberasih, Dringu, Gending, Pajarakan, Kraksaan dan Paiton

Page 152: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman 122

No Rencana

Pola Ruang

Rencana pentahapan Pemanfaatan Pola Ruang sesuai RTRW

Arah Pemanfaatan Ruang / Indikasi program Lokasi

Waktu Pelaksanaan Lima

tahun ke I

Lima tahun ke II

Lima tahun ke III

Lima tahun ke IV

Pengembangan obyek wisata alam perkebunan teh Adung Biru

e) Kawasan Cagar Budaya

kawasan sekitar candi harus dikonservasi untuk kelestarian dan

keserasian benda cagar budaya, berupa pembatasan pembangunan,

pembatasan ketinggian, dan menjadikan candi tetap terlihat dari

berbagai sudut pandang;

Pengembangan jalur wisata yang menjadikan candi sebagai salah satu

obyek wisata;

Rehabilitasi bagi benda cagar budaya berupa bangunan yang

fungsional yang sudah mulai rusak

V. Kawasan Rawan Bencana Alam

a) Kawasan Rawan Longsor

Penanganan daerah-daerah rawan longsor dengan cara reboisasi

b) Kawasan Rawan Banjir/ genangan

Pengaturan debit banjir

Wilayah rawan bencana adalah daerah-daerah yang memiliki tingkat erosi tinggi, kawasan pantai, tanah-tanah gundul di kawasan hutan

Page 153: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman 123

No Rencana

Pola Ruang

Rencana pentahapan Pemanfaatan Pola Ruang sesuai RTRW

Arah Pemanfaatan Ruang / Indikasi program Lokasi

Waktu Pelaksanaan Lima

tahun ke I

Lima tahun ke II

Lima tahun ke III

Lima tahun ke IV

Penataan daerah lingkungan sungai

Menyusun dan mensosialisasikan program pengendalian banjir

Pengelolaan daerah tangkapan air dengan rehabilitasi hutan dan lahan

yang rusak serta konservasi lahan dan air

c) Kawasan Rawan Longsor

Penanganan daerah-daerah rawan longsor dengan cara reboisasi

d) Kawasan Rawan Banjir/ genangan

Pengaturan debit banjir

Penataan daerah lingkungan sungai

Menyusun dan mensosialisasikan program pengendalian banjir

Pengelolaan daerah tangkapan air dengan rehabilitasi hutan dan lahan

yang rusak serta konservasi lahan dan air

lindung, serta kawasan bersudut lereng lebih dari 45%. Terdapat di Sukapura, Lumbang, Tongas, Kucil, Tiris, Kuripan, Gading, Bantaran, Sumber, Pakuniran, Kotaanyar, Wonomerto, Paiton, Dringu dan Tegalsiwalan. Selain kawasan rawan bencana yang disebabkan oleh hal-hal di atas, terdapat juga kawasan rawan longsor di Krejengan, Gading, Kraksaan, Besuk, Pakuniran, Paiton dan Kotaanyar.

VI. Kawasan Kawasan Lindung Geologi

a) Kawasan rawan gempa

Penanganan daerah-daerah rawan gempa

Page 154: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman 124

No Rencana

Pola Ruang

Rencana pentahapan Pemanfaatan Pola Ruang sesuai RTRW

Arah Pemanfaatan Ruang / Indikasi program Lokasi

Waktu Pelaksanaan Lima

tahun ke I

Lima tahun ke II

Lima tahun ke III

Lima tahun ke IV

b) Kawasan rawan letusan gunung berapi

Penanganan daerah-daerah rawan letusan gunung berapi

Pembangunan saluran lahar dan posko siaga

VII. Kawasan Kawasan Lindung Lainnya (perlindungan plasma nutfah)

Pengembangan perlindungan plasma nutfah di wilayah pantai

kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru dan kawasan perairan tepian pantai utara Kabupaten Probolinggo

2 Rencana

Kawasan

Budidaya

yang

memiliki

nilai

strategis

I. Peruntukan Hutan Produksi

Pengembangan hutan produksi

Upaya pengolahan hasil hutan secara terbatas melalui hak penguasaan hutan kemasyarakatan (HPHKM)

Peningkatan pembinaan masyarakat desa hutan oleh HPH dan HPHTI

Usaha peningkatan kualitas hutan dan lingkungan dengan

pengembangan obyek wisata alam yang berbasis pada pemanfaatan

hutan

kawasan barat (Kecamatan Sukapura) dan kawasan timur (Kecamatan Krucil).

Page 155: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman 125

No Rencana

Pola Ruang

Rencana pentahapan Pemanfaatan Pola Ruang sesuai RTRW

Arah Pemanfaatan Ruang / Indikasi program Lokasi

Waktu Pelaksanaan Lima

tahun ke I

Lima tahun ke II

Lima tahun ke III

Lima tahun ke IV

II. Peruntukan Pertanian

Intensifikasi dan diversifikasi tanaman hortikultura

Pengembangan strategi pemasaran produk unggulan

Penyuluhan dan pendampingan petani

Peningkatan peran/revitalisasi KUD dan KOPTAN

Pembentukan kelompok UPJA dan peningkatan peranannya

Mengoptimalkan konsep agrowisata

Pengembangan agropolitan

Pengembangan komoditas unggulan

Pengembangan komoditas pertanian lahan basah

Peningkatan kapasitas produktifitas pertanian suistanable

Perningkatan dan peluang ekstensifikasi

Mempertahankan irigasi teknis dan peningkatan irigasi sederhana

Pengembangan kawasan pertanian lahan kering III. Peruntukan perkebunan

Intensifikasi dan pengembangan tanaman perkebunan/keras

Penyediaan bibit unggul tanaman perkebunan

Intensifikasi tebu rakyat

Pengembangan perkebunan kopi, kelapa dan cengkeh

Pengembangan perkebunan kelapa, tembakau, tebu, jambu mete dan kapas

Kecamatan Gading, Kecamatan Krucil, Kecamatan Pakuniran, Kecamatan Pajarakan, Kecamatan Krejengan, Kecamatan Besuk, Kecamatan Paiton, Kecamatan Maron, kawasan agropolitan, kawasan minapolitan

Page 156: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman 126

No Rencana

Pola Ruang

Rencana pentahapan Pemanfaatan Pola Ruang sesuai RTRW

Arah Pemanfaatan Ruang / Indikasi program Lokasi

Waktu Pelaksanaan Lima

tahun ke I

Lima tahun ke II

Lima tahun ke III

Lima tahun ke IV

Pengembangan strategi pemasaran produk unggulan

Mengoptimalkan konsep agrowisata

Pengembangan agropolitan perkebunan

IV. Peruntukan perikanan

Pengembangan budidaya ikan air tawar

Pengembangan budidaya tambak

Pengembangan industri pengolahan

Pengembangan perikanan tangkap

V. Peruntukan Pertambangan

Penanganan kawasan penambangan bahan batuan (darat dan sungai)

Lokasi galian daratan berada di Kecamatan Tongas, Kecamatan Lumbang, Kecamatan Sumberasih, Kecamatan Wonomerto, Kecamatan Bantaran dan Kecamatan

Page 157: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman 127

No Rencana

Pola Ruang

Rencana pentahapan Pemanfaatan Pola Ruang sesuai RTRW

Arah Pemanfaatan Ruang / Indikasi program Lokasi

Waktu Pelaksanaan Lima

tahun ke I

Lima tahun ke II

Lima tahun ke III

Lima tahun ke IV

VI. Peruntukan industri

Pembangunan kawasan industrial estate

Pembangunan sarana dan prasarana agroindustri

Pengembangan industri kecil dan kerajinan

Maron. Sedangkan galian sungai berada di Kecamatan Kraksaan, Kecamatan Paiton, Kecamatan Kotaanyar, Kecamatan Pakuniran dan Kecamatan Gading Kecamatan Sumberasih, Kecamatan Leces, Kecamatan Gending, Kecamatan Pajarakan, dan Kecamatan Dringu Pariwisata Budaya yang ada di Kabupaten Probolinggo antara lain: Desa Wisata Segaran, Desa Wisata Dusun Seruni, Kampung Nelayan Gili Ketapang, Candi Jabung, Candi Kedaton, Pondok Pesantren

Page 158: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman 128

No Rencana

Pola Ruang

Rencana pentahapan Pemanfaatan Pola Ruang sesuai RTRW

Arah Pemanfaatan Ruang / Indikasi program Lokasi

Waktu Pelaksanaan Lima

tahun ke I

Lima tahun ke II

Lima tahun ke III

Lima tahun ke IV

Pengembangan industri pengolahan ikan tangkap

Pengembangan industri pengolahan perikanan budidaya

Pengembangan industri kapal rakyat

Pengembangan dan peningkatan kawasan estate Paiton dikelola PMA

Pengembangan kawasan industri Paiton dan Leces. VII. Peruntukan Pariwisata

Rencana pengembangan jalur/koridor pariwisata

Rencana prioritas pengembangan pariwisata

Penataan ruang kawasan yang berpotensi wisata

Pembangunan sarana dan prasarana wisata

Pembangunan pasar wisata, pusat kawasan peristirahatan, dll

Pengembangan fasilitas jalan menuju obyek wisata

Pemeliharaan dan perbaikan berkala Candi Jabung

Pengembangan agrowisata Kokap

Pengembangan Danau Ronggojalu

Pariwisata alam yang ada di Kabupaten Probolinggo antara lain:daya tarik Wisata Alam Gunung Bromo, Air Terjun Madakaripura, Gua Lawa, Danau Ronggojalu, Pantai Bentar Indah, Pulau Gili Ketapang, Perkebunan Teh Andung Biru, Ranu Agung, Ranu Segaran, Arung Jeram Sungai Pekalen, Air Terjun Kali Pedati, Suaka Margasatwa Dataran Tinggi Yang (Danau Taman Hidup, Puncak Gunung Argopuro, Reruntuhan Makam Dewi Rengganis, dan Padang Rumput Sikasur)

Page 159: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman 129

No Rencana

Pola Ruang

Rencana pentahapan Pemanfaatan Pola Ruang sesuai RTRW

Arah Pemanfaatan Ruang / Indikasi program Lokasi

Waktu Pelaksanaan Lima

tahun ke I

Lima tahun ke II

Lima tahun ke III

Lima tahun ke IV

VIII. Peruntukan Permukiman

Rencana pengembangan kawasan permukiman baru

Rencana peningkatan dan pengembangan jaringan sarana dan prasarana dasar

Rencana peningkatan kualitas permukiman

Perbaikan permukiman melalui Program Peremajaan Kampung

Pengembangan Permukiman melalui Program Desa Unggulan

IX. Peruntukan Peternakan

Persiapan infrastruktur pendukung industri

Pengembangan komoditi potensial ternak

Pengembangan outlet pemasaran komoditi unggulan di Gunung Bromo dan Argopura

kawasan pendidikan yang direncanakan di sekitar PLTU Paiton Ternak besar dominan terdapat di Kecamatan Bantaran, Kecamatan Tiris, Kecamatan Kucil. Ternak kecil dominan terdapat di Kecamatan Leces dan Kecamatan Tongas. Jenis unggas dominan terdapat di Kecamatan Wono-merto, Kecamatan Tongas dan Kecama-tan Sumberasih

Sumber : RTRW Kabupaten Probolinggo 2010-2029.

Page 160: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman 140

Kawasan yang ditetapkan sebagai kawasan pertanian / perkebunan diarahkan

untuk meningkatkan produktifitas tanaman pangan dengan mengembangkan kawasan

cooperative farming dan hortikultura dengan mengembangkan kawasan good

agriculture practices. Dalam perkembangan kawasan pertanian/ perkebunan yang

ditetapkan dalam Pola Ruang telah dilakukan dengan lebih rinci dalam Perlindungan

Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (PLP2B), namun cakupan dari PLP2B lebih kecil

dari kawasan pertanian yang ada dalam RTRW Kabupaten Probolinggo. Dalam LP2B

lebih banyak memasukkan lahan-lahan basah dan sebagaian lahan kering.

b. Kajian Lingkungan Hidup Strategis

Sebagaimana kajian dalam Daya Dukung dan Daya Tampung Lingkungan

(D3TL) diperoleh informasi bahwa Potensi utama sektor Pertanian tanaman pangan di

Kabupaten Probolinggo adalah padi. Jika peningkatan dan pengembangan tanaman

pangan terus dilakukan oleh masyarakat dan melalui kebijakan pembangunan

pertanian oleh pemerintah maka meningkatkan jasa ekosistem berupa jasa penyediaan

pangan. Kecenderungan

yang sama juga ditunjukkan

oleh komoditi pangan

lainnya. Dengan melihat

keterangan seperti itu

maka budidaya pertanian

khususnya tanaman

pangan akan bisa terus

berkembang jika segenap

prasarana dan sarana

tercukupi.

Lingkungan Keberlangsungan budidaya pertanian sangat tergantung kepada

kebaikan lingkungan hidup, selama ini belum terdapat persoalan yang mencolok dari

kegiatan di bidang pertanian terhadap kualitas lingkungan hidup. Walaupun persoalan

daya dukung lingkungan di Kabupaten Probolinggo terhadap budidaya pertanian

semakin berat, ketersediaan air yang semakin menurun dan kesuburan lahan yang

menurun (BO kurang dari 2%) selama ini telah ikut “mengganggu dan menaikkan

Beberapa hal yang diperlukan dalam KLHS

Kapasitas daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup untuk pembangunan;

Perkiraan mengenai dampak dan resiko lingkungan hidup;

Kinerja layanan/jasa ekosistem;

Effisiensi pemanfaatan sumber daya alam;

Tingkat kerentanan dan kapasitas; adaptasi terhadap perubahan iklim;

Tingkat ketahanan dan potensi keanekaragaman hayati

Page 161: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman 141

resiko” para petani dalam budidaya pertanian. Para petani harus menyediakan biaya

yang lebih banyak dalam budidaya pertanian, sehingga harga komoditi pertanian

menjadi lebih mahal padahal keuntungan petani menjadi terbatas. Kenaikan angka

penggunaan pompa air dan penggunaan pupuk kimia yang berlebihan menunjukkan

hal tersebut di atas.

Pembangunan pertanian yang dipromosikan oleh Dinas Ketahanan Pangan

dan Pertanian dimasa akan datang perlu lebih mengedepankan pembangunan yang

ramah lingkungan, upaya yang telah dilakukan seperti penggunaan/ pembuatan pupuk

organik, Pengendalian Hama Terpadu, pemupukan yang spesifik lokasi, dan

penggunaan agent hayati harus diperluas ke seluruh wilayah Kabupaten Probolinggo.

Dalam kajian D3TL disebutkan bahwa di seluruh wilayah kecamatan

keberadaan tanaman pada lahan pertanian, perkebunan dan hutan yang ada pada

setiap wilayah mampu berfungsi sebagai pengendali hama penyakit secara alami yaitu

secara biologi dengan organisme hidup, baik berupa binatang ternak, ikan maupun

tumbuh-tumbuhan. Sedangkan fungsi pencegahan penyakit merupakan penyakit yang

dapat diserap oleh faktor abiotik merupakan faktor yang disebabkan oleh lingkungan

dan sifatnya tidak menular.

Selama beberapa tahun terakhir terjadi perubahan lingkungan yang ekstrim,

beberapa kejadian antara lain : outbreak ulat bulu pada tanaman mangga pada tahun

2011, serangan hama wereng coklat yang masif tahun 2017, dan kekeringan di tahun

2018 menjadi penanda perubahan ekosistem yang cukup serius. Kemudian selama 5

tahun terakhir selalu terjadi puso akibat banjir terdapat kecenderungan peningkatan

peristiwa bencana alam pada beberapa tahun terakhir ini. Peningkatan ini sudah

mencakup area yang semakin luas. Kerusakan lingkungan di daerah hulu telah

membawa kerusakan di daerah dibawahnya

Upaya untuk mengatasi perubahan lingkungan menggunakan teknologi yang

direkomendasi oleh pihak pemerintah pusat dan provinsi. Dengan banyak para ahli /

peneliti maka diperhatikan bagaimana rekomendasi mereka dalam budidaya

pertanian. Selain itu juga adanya tuntutan terhadap kebijakan-kebijakan dari

pemerintah yang perlu untuk dilaksanakan.

Page 162: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman 142

Penyusunan mitigasi terhadap bencana, hal ini sebagai upaya untuk

melindungi masyarakat dalam melalukan aktivitas pertanian. Beberapa bencana di

tahun-tahun terakhir ini menunjukkan bahwa sektor pertanian merupakan sektor yang

terkena langsung dari bencana ini dengan kerugian yang sangat besar. Salah satu

langkap mitigasi dan adaptasi adalah dengan penyusunan SOP mitigasi pada terhadap

bencana, antara lain pengendalian hama penyakit dan bencana alam banjir, longsor.

Tabel 3.32. Selama kurun waktu 2014-2018, terjadi perubahan iklim setiap tahunnya

Periode waktu

Kondisi Iklim / kejadian alam Dampak pada bidang pertanian

2014 Curah hujan pada tahun 2014 banyak Akhir tahun 2014 terjadi penundaan musim hujan, curah hujan dengan insentif normal tidak terjadi pada triwulan IV 2014

Petani mengalihkan tanaman jagung ke tanaman padi, sehingga luas tanaman padi meningkat cukup signifikan sedang tanaman jagung mengalami penurunan luas tanaman.

Curah hujan yang tinggi menyebabkan kerusakan pada pembungaan sehingga menyebabkan penurunan produktivitas tanaman

Triwulan IV petani banyak menunda tanaman padi hingga awal tahun 2015

2015 Awal musim hujan tahun 2015

(bulan oktober hingga Nopember 2015) mengalami penundaan (intensitas kecil). Terjadi fenomena el nino. Akhir 2015 terjadi erupsi Gunung Bromo

Hingga bulan Nopember 2015 masih banyak lahan belum diolah. Dengan cakupan yang lebih luas daripada tahun 2014.

Terjadi kerusakan pada tanaman hortikultura di kawasan Sumber, Sukapura dan Lumbang.

2016 Terjadi musim hujan/ bulan basah yang lebih banyak daripada tahun 2015, dimana hampir semua bulan terjadi hujan

Terjadi kenaikan produksi tanaman pangan dan hortikultura.

Terjadi penurunan produksi tanaman tembakau (sejak tahun 2015)

2017 Iklim cenderung normal, dengan curah hujan

Serangan hama wereng coklat sangat tinggi akibat penanaman padi terus menerus periode sebelumnya

2018 Musim kemarau lebih awal datangnya

Sumber : LAKIP DKPP Kabupaten Probolinggo TA 2010-2018

Page 163: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman 143

Tahun 2014 Perhutani melakukan pelarangan penanaman tanaman semusim

(sayur-sayuran) di lahan hutan tapi memperbolehkan menaman tanaman kopi

(tanaman keras). Dimana yang menjadi pertimbangan adalah tanaman keras lebih bisa

menjaga konservasi lahan, sedang tanaman semusim dapat mengakibatkan kerusakan

lahan (Longsor dan lain sebagainya). Akibat kebijakan tersebut tanaman kubis

berkurang hingga separuhnya dari kisaran 4000 Ha menjadi 2000 ha, tentu saja ini

sangat menurunkan produksi tanaman kubis atau tanaman hortikultura lainnya.

Masalah lingkungan yang perlu diperhatikan lebih serius adalah , yaitu pada

saat upaya peningkatan produksi pertanian secara masif dalam jangka waktu yang

cukup lama maka terdapat serangan hama penyakit yang masif pula sehingga

menyebabkan puso / penurunan produktivitas yang signifikan. Hal ini menandakan

terjadi perubahan lingkungan, dimana pola ekosistem yang menunjang kehidupan

sebelumnya telah berubah dengan cepat sehingga banyak organisme yang yang hidup

di kawasan tersebut tercerabut. Akibatnya terdapat keseimbangan telah berubah dan

terdapat organisme-organisme yang dominan dan menjadi hama penyakit bagi

tanaman pertanian. Sebenarnya secara Kabupaten Probolinggo mampu menyediakan

jasa ekosistem berupa jasa penyediaan Jasa Penyediaan Sumber Daya Genetik, hal ini

ditunjukkan dengan wilayah tersebut didominasi kategori sedang 36%. Tinggi 25%,

sangat tinggi 17%, rendah 13%, dan sangat rendah 9%. Dengan demikian pemerintah

memiliki kewajiban untuk mempertahankan kemampuan dalam mengelola sumber

kekayaan alam sekaligus perlindungan dan pemakaaian alam berkelanjutan.12

Sedangkan kecamatan yang memberikan jasa pengaturan pengendalian hama

dan penyakit sangat rendah, sedang, tinggi dan sangat tinggi secara berturut-turut

adalah kecamatan Sukapura sebesar 12,59%, Kraksaan 41,70, Sukapura 26,56%,

Sumber 74,47, dan Gading 73,44%13. Seluruh wilayah kecamatan dominasi oleh

kategori tinggi dan sangat tinggi menunjukkan bahwa keberadaan tanaman pada lahan

pertanian, perkebunan, dan hutan yang ada pada setiap wilayah mampu berfungsi

sebagai pengendali hama dan penyakit yang dilakukan secara alami, yaitu secara

biologis dngan organisme hidup, baik berupa binatang ternak, ikan maupun tumbuh-

tumbuhan. Sedangkan fungsi pencegahan penyakit merupakan penyakit yang dapat

12 Laporan Akhir Penyusunan Daya Tampung Daya Dukung Lingkungan

Hidup Kabupaten Proboliggo tahun 2018 13 Kecamatan Gading tanam padi bisa dilakukan 3 kali ~ bisa dilakukan pengendalian hama terpadu (PHT) dan lokasi di dekat hutan.

Page 164: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman 144

diserap oleh faktor abiotik (faktor yang disebabkan oleh lingkungan dan sifatnya tidak

menular).

3.5. Penentuan Isu-Isu Strategis

a. SDGs (Sustainable Development Goals) dan angka Kemiskinan

Dalam SDG’s Terdapat 3 tujuan yang terkait dengan Tupoksi DKPP yaitu Tujuan

2, Tujuan 6, dan Tujuan 12. Dalam tujuan tersebut masalah kerawanan pangan, PPH,

dan PLP2B dapat digunakan sebagai pendekatan dalam mencapai Tujuan

Pembangunan Berlanjutan tersebut pada tahun 2045. Sebagaimana matrik di bawah

ini terlihat bagaimana target dan indikator yang harus dicapai bidang ketahanan

pangan dan bidang pertanian.

Tabel 3.33. Target dan Indikator SDG’s terkait dengan Urusan Pangan dan Urusan Pertanian

Tujuan 2: Menghilangkan Kelaparan, Mencapai Ketahanan Pangan dan Gizi yang

Baik, serta Meningkatkan Pertanian Berkelanjutan

TARGET INDIKATOR SDG's

Pada tahun 2030, menghilangkan kelaparan

dan menjamin akses bagi semua orang,

khususnya orang miskin dan mereka yang

berada dalam kondisi rentan, termasuk bayi,

terhadap makanan yang aman, bergizi, dan

cukup sepanjang tahun.

Prevalensi penduduk dengan

kerawanan pangan sedang atau

berat, berdasarkan pada Skala

Pengalaman Kerawanan Pangan.

Kualitas konsumsi pangan yang

diindikasikan oleh skor Pola

Pangan Harapan (PPH) mencapai;

dan tingkat konsumsi ikan.

Pada tahun 2030, menggandakan produktivitas

pertanian dan pendapatan produsen makanan

skala kecil, khususnya perempuan, masyarakat

penduduk asli, keluarga petani, penggembala

dan nelayan, termasuk melalui akses yang

aman dan sama terhadap lahan, sumber daya

Nilai Tambah Pertanian dibagi

jumlah tenaga kerja di sektor

pertanian (rupiah per tenaga

kerja).

Page 165: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman 145

produktif, dan input lainnya, pengetahuan, jasa

keuangan, pasar, dan peluang nilai tambah, dan

pekerjaan non-pertanian.

Pada tahun 2030, menjamin sistem produksi

pangan yang berkelanjutan dan menerapkan

praktekpertanian tangguh yang meningkatkan

produksi dan produktivitas, membantu

menjaga ekosistem, memperkuat kapasitas

adaptasi terhadap perubahan iklim, cuaca

ekstrim, kekeringan, banjir, dan bencana

lainnya, serta secara progresif memperbaiki

kualitas tanah dan lahan.

Penetapan kawasan Pertanian

Pangan Berkelanjutan

Pada tahun 2020, mengelola keragaman

genetik benih, tanaman budidaya dan hewan

ternak dan peliharaan dan spesies liar terkait,

termasuk melalui bank benih dan tanaman

yang dikelola dan dianekaragamkan dengan

baik di tingkat nasional, regional dan

internasional, serta meningkatkan akses

terhadap pembagian keuntungan yang adil dan

merata, hasil dari pemanfaatan sumber daya

genetik dan pengetahuan tradisional terkait,

sebagaimana yang disepakati secara

internasional.

Jumlah varietas unggul tanaman

dan hewan untuk pangan yang

dilepas.

Tujuan 6 : Menjamin Ketersediaan serta Pengelolaan Air Bersih dan Sanitasi

yang Berkelanjutan untuk Semua

Pada tahun 2030, secara signifikan

meningkatkan efisiensi penggunaan air di

semua sektor, dan menjamin penggunaan dan

pasokan air tawar yang berkelanjutan untuk

mengatasi kelangkaan air, dan secara signifikan

Insentif penghematan air

pertanian /perkebunan dan

industri.

Page 166: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman 146

mengurangi jumlah orang yang menderita

akibat kelangkaan air.

Tujuan 12 : Menjamin Pola Produksi dan Konsumsi yang Berkelanjutan

Melaksanakan the 10-Year Framework of

Programmes on Sustainable Consumption and

Production Patterns, dengan semua negara

mengambil tindakan, dipimpin negara maju,

dengan mempertimbangkan pembangunan dan

kapasitas negara berkembang.

Jumlah kolaborasi tematik

quickwins program.

Pada tahun 2030, mengurangi hingga

setengahnya limbah pangan per kapita global di

tingkat ritel dan konsumen dan mengurangi

kehilangan makanan sepanjang rantai produksi

dan pasokan termasuk kehilangan saat pasca

panen.14

Indeks Kehilangan Makanan global

Angka kemiskinan di Kawasan Pertanian yang masih tinggi Di Kabupaten

Probolinggo di wilayah-wilayah pertanian terdapat 2 macam yaitu petani dan buruh

tani. Petani cenderung memiliki permodalan untuk proses produksi sedang buruh tani

tergantung kepada ketersediaan lapangan kerja yang ada di wilayah tersebut.

Kemiskinan sendiri terkait dengan akses yang bermasalahan yang tidak dijangkau oleh

sebagaian penduduknya dengan berbagai sebab. Dalam kesehariannya buruh tani

sendiri tidak berada kelompok-kelompok, sehingga Dinas Ketahanan Pangan dan

Pertanian sulit untuk menyentuh secara langsung dan berkelanjutan. Di bidang

pertanian sudah banyak menyediakan akses bagi pekerjaan, namun nilai tambah dari

14 Rata-rata proporsi food loss dan food waste untuk di Asia Tenggara lebih banyak terjadi di hulu, yaitu 8,7% untuk proses panen dan 9,6% untuk pasca panen. Disisi hilir, food loss dan food waste relatif lebih kecil, antara lain 2,7% untuk proses pengolahan dan pengemasan , 4,6% untuk proses tranportasi dan 2,6% untuk proses konsumsi.

Page 167: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman 147

produk pertanian tidaklah banyak untuk dibagi kepada banyak orang, sehingga daya

ungkit dalam pengentasan kemiskinan tidak efektif.

Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (PLP2B). Dengan

ditetapkannya Perda no 10 tahun 2015 tentang PLP2B, maka terdapat acuan yang harus

dilaksanakan dan diperkiraan akan banyak kesulitan karena masalah lahan dan biaya

masa akan datang akan melibatkan banyak stakeholder. Untuk luasan LP2B di

Kabupaten Probolinggo mencapai 38.692,51 Ha yang tersebar di seluruh wilayah

Kabupaten Probolinggo kecuali Kraksaan.

Tabel 3.34. Luas Indikasi LP2B di Kabupaten Probolinggo

NO. Kecamatan SAWAH

IRIGASI (Ha) SAWAH TADAH

HUJAN (Ha)

INDIKASI PENETAPAN LP2B

(Ha)

1 Sukapura 0,34 402,17 402,51

2 Sumber - 63,33 63,33

3 Kuripan 340,40 1.152,89 1.493,29

4 Bantaran 1.308,35 1.089,25 2.397,60

5 Leces 997,18 209,37 1.206,55

6 Tegalsiwalan 1.319,59 391,20 1.710,79

7 Banyuanyar 1.594,98 115,18 1.710,16

8 Tiris 182,42 786,93 969,35

9 Krucil 87,53 - 87,53

10 Gading 2.589,44 12,51 2.601,95

11 Pakuniran 1.546,30 386,06 1.932,36

12 Kotaanyar 1.547,34 - 1.547,34

13 Paiton 2.474,91 - 2.474,91

14 Besuk 2.649,04 - 2.649,04

15 Kraksaan - - -

16 Krejengan 2.462,09 - 2.462,09

17 Pajarakan 1.050,24 - 1.050,24

18 Maron 3.227,99 104,32 3.332,31

Page 168: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman 148

19 Gending 1.886,39 - 1.886,39

20 Dringu 1.995,40 - 1.995,40

21 Wonomerto 1.439,58 - 1.439,58

22 Lumbang 185,77 2.242,83 2.428,60

23 Tongas 1.372,99 - 1.372,99

24 Sumberasih 1.478,20 - 1.478,20

Total 31.736,47 6.956,04 38.692,51

Sumber : Kajian PLP2B Bappeda (2013)

Untuk saat pelaksanaan PLP2B masih terkendala dengan:

i. Belum ada data numerik dan koordinat LP2B berdasarkan kepemilikan lahan

by name by addres;

ii. Belum ada kejelasan insentif yang bisa diberikan oleh pemerintah kepada

petani, malah di beberapa daerah tuntutan petani tentang insentif PLP2B

lebih dari yang disebutkan di Perundangan PLP2B. Misalnya jaminan

kesehatan dan jaminan pendidikan bagi keluarga petani.

iii. Kebutuhan akan lahan bagi pengembangan daerah non pertanian menjadi

hal yang sangat penting bagi para pengambil keputusan

Dengan PLP2B ini alih fungsi lahan bisa terkendali dan terarah, dalam

beberapa kasus terdapat perubahan alih lahan pertanian ke bangunan jalan tol,

bangunan perusahaan, atau pemukiman. Pada pembebasan lahan untuk tol juga

sudah memperhatikan eksistensi LP2B, ketika harga-harga tanah yang digunakan oleh

pembangunan jalan tol sangat tinggi sehingga dianggap sebagai ganti untung. Bagi

sebagian orang hal tersebut sangat menguntungkan, sebagai catatan terjadi di Tongas-

Leces karena pemilik lahan mendapatkan milyaran rupiah. Sedangkan di sisi lain

terdapat para petani pajarakan yang kepemilikan lahannya kecil tapi sangat subur

sebagai gantungan hidup dan harga diri terancam hilang. Dengan lahan yang kecil

tentunya ganti untung tersebut akan sangat mengelisahkan masa depan para petani

ini. Terdapat pemikiran mendapatkan ratusan juta tapi kehilangan pekerjaan dan

status mereka sebagai petani adalah tidak mudah.

Page 169: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman 149

Persoalan PLP2B sampai saat ini masih mengambang, hal ini terkait dengan

kesiapan insetif yang harus diberikan kepada para petani jika LP2B. Beberapa insetif

yang diinginkan oleh para petani ternyata tidak terdapat di perundangan yang berlaku,

seperti insentif Jaminan kesehatan dan pendidikan bagi keluarga petani.

Selain itu pembangunan Insfrastruktur skala nasional tersebut adalah

pembangunan jalan tol. Dengan dibangunnya jalan tol tersebut diperkirakan

membawa dampak yang besar terhadap yang diperkirakan akan semakin cepat seperti

misalnya

i. Tumbuhnya bangunan permukiman, gudang logistik, dan pabrik

menyebabkan alih fungsi lahan pertanian ke non pertanian

ii. Hama penyakit akan semakin cepat persebarannya

b) Daya dukung prasarana dan sarana yang semakin sulit

Diperkirakan harga saprodi akan semakin tinggi (barangkali subsidi pupuk akan

dikurangi pemerintah; air akan semakin menjadi perebutan bagi bermacam pengguna)

. Untuk itulah perlu ada antisipasi dengan memanfaatkan teknologi pertanian ada

(misalnya penggunaan pupuk organik, teknologi SRI, dll). Saprodi yang perlu

mendapatkan perhatian adalah pupuk dan pestisida. (air, drainase, jalan usaha tani).

Ketersediaan Prasarana dan sarana pertanian yang baik akan meningkatkan daya saing

komoditi pertanian dan meringankan beban para petani dalam proses produksi.

c) Pengembangan Kawasan Agropolitan

Pengembangan komoditi unggulan kawasan agropolitan meliputi : kopi, durian,

alpokat, manggis, mangga, pisang, kentang, kubis, bawang daun, wortel, cabe merah,

jagung, susu sapi, sapi potong, kapuk randu, dan madu.

Prioritas pembangunan dengan berbasis kawasan agropolitan difokuskan di

14 desa antara lain :

1. Desa Krucil dan Bremi kecamatan Krucil

2. Desa Andungbiru dan Ranuagung kecamatan Tiris

3. Desa Condong dan Mojolegi Kecamatan Gading

4. Desa Ngadisari dan Sukapura Kecamatan Sukapura

5. Desa Ledokombo dan Pandansari Kecamatan Sumber

Page 170: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman 150

6. Desa Lumbang dan Negororejo Kecamatan Lumbang

7. Desa Pamatan dan Klampok Kecamatan Tongas.

Page 171: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman 151

IV. TUJUAN DAN SASARAN

DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN KABUPATEN PROBOLINGGO

Dalam melaksanakan Visi, Misi, Misi 2 - Tujuan 3 - Sasaran 10 dan Misi 4 -Tujuan

5 - Sasaran 13 Bupati Probolinggo dalam RPMD tahun 2018-2023, maka Dinas

ketahanan Pangan dan Pertanian meyusun dan menetapkan Tujuan untuk tahun 2023

dan Sasaran yang harus dicapai setiap tahunnya. Terdapat 2 TUJUAN yang ditetapkan

oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Probolinggo, yaitu :

1. Meningkatkan Ketahanan Pangan

2. Meningkatkan PDRB Subsektor Tanaman Pangan, Hortikultura, dan

Perkebunan

Tujuan Dinas

Ketahanan Pangan dan

Pertanian pertama yang

perlu dicapai tahun

2023 adalah Ketersediaan

dan cadangan pangan,

Distribusi dan akses pangan,

Penganekara-gaman dan

keamanan pangan, dan

Penanganan kerawanan

pangan. Dimana target

pencapaian mengacu

kepada kepada perundangan yang ada, dari UU, peraturan pemerintah, peraturan

menteri pertanian, dan hasil kajian Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten

Probolinggo. Mengacu kepada indeks ketahanan pangan dalam RPJMD.

Mengingat cakupan Tujuan Meningkatkan Ketahanan Pangan di Kabupaten

Probolinggo yang sangat luas dan kompleks maka perlu dilakukan pengtahapan untuk

mencapai Tujuan tersebut dengan cara menetapkan sasaran untuk setiap tahunnya.

Indikator sasaran dibuat sama dengan indikator tujuan, dengan harapan setiap tahun

RPJMD 2018-2023 Kabupaten Probolinggo

Misi 4 RPJMD Mewujudkan daya saing daerah melalui peningkatan pertumbuhan ekonomi dan

pembangunan berkelanjutan

Tujuan 5 RPJMD Meningkatkan pertumbuhan ekonomi

yang inklusif

Sasaran 13 RPJMD

Meningkatnya Produk Domestik Regional Broto (PDRB) sektor Strategis

Tujuan 2 RENSTRA Meningkatkan PDRB subSektor tanaman pangan, hortikultura, dan Pertkebunan

Misi 2 RPMD Mewujudkan kesejahteraan masyarakat yang berkeadilan melalui peningkatan

kualitas sumberdaya manusia dan menurunkan angka kemiskinan

Tujuan 3 RPJMD

Meningkatkan keadilan dan kesetaraan gender, serta pengentasan kemiskinan

Sasaran 10 RPJMD

Meningkatnya Ketahanan Pangan

Tujuan 1 RENSTRA Meningkatkan Ketahanan Pangan

RENSTRA DKPP 2019-2023

Gambar 4.1. Keselarasan RPJMD Kab. Probolinggo-Renstra DKPP

Page 172: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman 152

diperoleh kondisi yang menjadi tambahan perbaikan kondisi tahun sebelumnya

sehingga pada tahun 2023 memperoleh kondisi ideal ketahanan pangan (tabel 4.1).

Tujuan kedua Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Probolinggo

yang akan dicapai lima tahun kedepan (tahun 2023) adalah

Pertumbuhan ekonomi (Peningkatan Produk Domestik

Regional Bruto) Bidang Pertanian subsektor Tanaman bahan

pangan, hortikultura, dan perkebunan. Dimana target pertumbuhan

selama 5 tahun yang dicapai adalah 15%. PDRB bidang

pertanian merupakan nilai tambah bruto

seluruh barang dan jasa bidang

pertanian yang tercipta di wilayah

tertentu akibat berbagai aktivitas

ekonomi dalam periode tertentu. Angka 15% diambil karena berdasarkan PDRB tahun-

tahun sebelum berada pada kisaran angka tersebut, sedangkan kondisi dan lingkungan

saat ini dan dimasa akan datang semakin sulit dalam mendukung sektor pertanian

(misalnya alih fungsi lahan, keterbatasan air, dll). Diharapkan program dan kegiatan

yang ada di Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian dapat mempertahankan PDRB atau

bahkan meningkatkan PDRB sektor pertanian.

PDRB Atas Harga Konstan (riil) digunakan untuk menunjukkan laju

pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan atau setiap kategori dari tahun ke tahun

(BPS). Dengan mencantumkan PDRD Atas Harga Konstan (riil) sebagai tujuan dalam

waktu 5 (lima) tahun ke depan, setidaknya dapat diukur seberapa jauh kinerja Dinas

ketahanan Pangan dan Pertanian dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Pada

kenyataannya Pertumbuhan ekonomi di bidang pertanian cenderung mengalami

perlambatan ataupun stagnan.

Dengan ditargetkan pertumbuhan 15 % dalam kurun waktu 5 tahun

mendatangkan maka diharapkan dapat mencerminkan peningkatan kondisi bidang

pertanian dalam segi taraf hidup masyarakat, peningkatan produksi barang jasa

bidang pertanian, ketersediaan lapangan kerja, dan distribusi pendapatan masyarakat

bidang pertanian. Untuk mencapai TUJUAN PENINGKATAN PDRB BIDANG PERTANIAN

maka hal yang dilakukan adalah meningkatkan nilai tambah bidang pertanian melalui

15%

Gambar 4.2. Ilustrasi Target PDRB ADHK Tujuan DKPP

Page 173: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman 153

peningkatan jumlah dan harga jual produk dan jasa setiap usaha pertanian ditingkat

para petani.

PDRB(tahun 2023) = PDRB(tahun 2019) (1+r)2

PDRB(tahun 2023) = PDRB akhir periode (tahun 2023) PDRB(tahun 2019) = PDRB awal periode (tahun 2019) r = Tingkat pertumbuhan

Dengan rumusan seperti di atas maka r yang diharapkan

pencapaiannya adalah 15% selama 5 tahun kedepan.

Berdasarkan angka 15% tersebut dapat ditargetkan laju pertumbuhan

setiap tahunnya dalam kurun waktu tahun 2019 hingga tahun 2023. Sehingga

diperlukan perkiraan tingkat pertumbuhan ekonomi pertanian rata-rata (PDRB

konstan). Sebagaimana contoh rumusan dibawah ini :

PDRB(tahun 2020) - PDRB(tahun 2019) x 100%

PDRB(tahun 2019)

Sasaran adalah rumusan kondisi yang menggambarkan tercapainya tujuan,

berupa hasil pembangunan Daerah/ Perangkat daerah yang diperoleh dari pencapaian

hasil (outcome) program Perangkat Daerah.

PDRB sendiri terkait dengan jumlah produksi barang/ jasa dan tingkat harga

komoditi, semakin besar peningkatan produksi maka semakin besar angka PDRB

tersebut demikian juga sebaliknya. Karena itulah maka Dinas Ketahanan Pangan dan

Pertanian menggunakan pendekatan peningkatan produksi dalam upaya meningkatkan

PDRB sektor pertanian. Sedangkan untuk tingkat harga Dinas Ketahanan Pangan dan

Pertanian tidak bisa berbuat banyak karena mekanisme pasar yang ada sekarang ini

sudah diluar jangkauan, walaupun begitu Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian akan

berupaya meningkatkan daya saing melalui perbaikan mutu komoditi sehingga dapat

meningkatkan harga komoditi pertanian.

Untuk mengetahui pencapaian tujuan tahun 2023 tentang meningkatkan PDRB

maka digunakan indikator peningkatan produksi komoditi pertanian setiap tahun yang

Page 174: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman 154

mana indikator peningkatan produksi pertanian ditetapkan sebagai Sasaran untuk

setiap tahunnya. Sebagaimana tugas pokok dan fungsi Dinas Ketahanan Pangan dan

Pertanian yang mengampu pada subsektor tanaman pangan, hortikultura, dan

perkebunan maka peningkatan produksi difokuskan kepada ketiga subsektor tersebut.

Menjaga tingkat PDRB melalui peningkatan produksi dan harga, dimana untuk harga

didapat dari kualitas komoditi dan sebaran persediaan komoditi sepanjang tahun agar

harga tetap stabil dalam kualitas yang tinggi.

Perilaku petani dalam pemilihan komoditi yang akan dibudidayakan, telah

mendorong pertumbuhan PDRB (terutama PDRB Atas Dasar Harga Berlaku), Jika

komoditi pertanian mempunyai harga yang tinggi atau cenderung meningkat maka

petani akan melakukan budidaya terhadap komoditi yang bernilai tinggi, demikian juga

sebaliknya. Karena itulah maka Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian tidak

melakukan pengarahan terhadap komiditi tertentu, kecuali jika komoditi tersebut

merupakan komoditi yang dianggap strategis nasional oleh pemerintah pusat (cq.

Kementerian Pertanian) seperti misalnya tanaman padi, jagung, aneka cabai, dan

aneka bawang.

Pada tabel berikut ini ditampilkan hubungan antara tujuan dan sasaran Dinas

Ketahanan Pangan dan Pertanian antara tahun 2019-2023 yang mencakup 2 tujuan

yaitu Meningkatkan Ketahanan Pangan dan meningkatkan PDRB subsektor Tanaman

Bahan Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan.

Page 175: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman 155

Tabel 4.1. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Probolinggo

NO TUJUAN INDIKATOR TUJUAN TAHUN 2023 SASARAN TARGET KINERJA SASARAN TAHUN

2019 2020 2021 2022 2023 1 Meningkatkan

Ketahanan Pangan Ketersediaan dan Cadangan Pangan

Peningkatan Ketersediaan Pangan dan

Cadangan Pangan

Ketersediaan energi dan energi per

Kapita = 90%

Ketersediaan energi dan energi per

Kapita per tahun 80% 82% 86% 88% 90%

Penguatan cadangan pangan = 391 ton Penguatan cadangan pangan per

tahun 12 ton 100 ton 200 ton 250 Ton 391 ton

Distribusi & akses pangan Distribusi & akses pangan per tahun

Ketersediaan informasi pasokan, harga,

dan akses pangan per desa=100%

Ketersediaan informasi pasokan,

harga, dan akses pangan per desa

per tahun

20% 40% 60% 80% 100%

Stabilitas harga dan pasokan pangan =

100%

Stabilitas harga dan pasokan

pangan per tahun 20% 40% 60% 80% 100%

Penganekaragaman dan keamanan pangan Penganekaragaman dan keamanan

pangan per tahun

Pencapaian skor PPH= 90% Pencapaian skor PPH per tahun 60% 70% 80% 80% 90%

Pengawasan dan pembinaan keamanan

pangan = 80%

Pengawasan dan pembinaan

keamanan pangan per tahun 30% 40% 60% 70% 80%

Penangan kerawanan pangan=100% Penangan kerawanan pangan per

tahun 20% 40% 60% 80% 100%

2 Meningkatkan PDRB Subsektor Tanaman Bahan Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan

Peningkatan PDRB Sub sektor Peningkatan Produksi Sub sektor

Bahan pangan = 15% Tanaman Pangan 3 % 3 % 3 % 3 % 3 %

Tanaman Hortikultura = 15 % Tananaman Hortikultura 3 % 3 % 3 % 3 % 3 % Tanaman Perkebunan = 15% Tanaman Perkebunan 3 % 3 % 3 % 3 % 3 %

Page 176: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS
Page 177: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman 145

V. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

Strategi dan arah kebijakan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Tahun

2019-2023 mengacu kepada RPJMD Kabupaten Probolinggo tahun 2018-2023, maka

sesuai dengan tugas pokok dan fungsi yang diemban oleh Dinas Ketahanan Pangan dan

Pertanian, maka terdapat 2 strategi yang diacu dalam RPJMD yaitu : (1) Meningkatkan

indeks ketahanan pangan melalui optimalisasi program koordinatif Nawa Hati dan

peningkatan produksi, aksesbilitas serta diversifikasi pangan. (2) Peningkatan PDRD Sektor

Strategis melalui optimalisasi program koordinatif Nawa Hati dan peningkatan nilai tambah

sektor pertanian, pariwisata, jasa serta perdagangan.

Sebagaimana uraian Strategi Umum RPJMD Kabupaten Probolinggo Tahun

2018-2023 yaitu :

1. Percepatan Peningkatan Kualitas SDM dan Penanggulangan Kemiskinan melalui

Program Koordinatif Lintas Urusan. Strategi ini merupakan implementasi dari Misi

Kedua, yaitu “Meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang berkeadilan melalui

peningkatan kualitas sumberdaya manusia dan menurunkan angka kemiskinan”.

Percepatan sector strategis sangat penting mengingat persentase penduduk

miskin Kabupaten Probolinggo masih relative tinggi, yaitu 20,52% dan menempati

peringkat 36 dari 38 kabupaten dan kota di Jawa Timur, serta masih berada di

bawah rata-rata kemiskinan Jawa Timur sebesar 11,77%. Terkait dengan hal

tersebut, maka implementasi dari Misi ini merupakan ujung tombak

pembangunan, untuk mengentaskan masyarakat dari kemiskinan dan

keterbelakangan. Melalui Program Pesona Hati diharapkan dapat dilakukan

percepatan pengentasan kemiskinan melalui program ekonomi yang tepat

sasaran.

Dengan melihat strategi umum dalam RPJMD diatas yang berfokus kepada

pengentasan kemiskinan maka upaya yang diperlukan adalah meningkatkan Pola

Pangan Harapan masyarakat miskin. Untuk meningkatkan PPH ini meningkatkan

aksesbilitas pangan masyarakat, Diversifikasi pangan melalui peningkatan PPH

melalui B2SA (Beragam, bergizi, Seimbang, dan Aman), dan antisipasi terjadinya

rawan pangan.

Page 178: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman 146

2. Pemenuhan Infrastruktur Dasar Berkualitas yang difokuskan pada Pengembangan

Ekonomi Strategis Berkelanjutan. Strategi Umum ini merupakan operasionalisasi

dari Misi ketiga, yaitu “Mewujudkan daya saing daerah melalui peningkatan

pertumbuhan ekonomi dan pembangunan berkelanjutan”. Penguatan daya

saing merupakan kata kunci untuk melakukan percepatan pembangunan. Struktur

Ekonomi yang didominasi oleh sector Pertanian sebesar 35,92% mencirikan derah

yang bertumpu pada sektor primer. Dengan demikian, percepatan penguatan daya

saing dapat dilakukan dengan peningkatan infrastruktur pendukung ekonomi yang

berkualitas dan merata. Pemenuhan infrastruktur akan mendorong investasi

daerah, yang lambat laun mendukung sector industry dan perdagangan sebagai

pengungkit perekonomian masyarakat.

Jika melihat uraian di atas maka perlu difokuskan kepada peningkatan daya saing

bidang pertanian. Bagaimana daya saing ini bisa dicapai adalah dengan bagaimana

kegiatan-kegiatan bidang pertanian diorientasikan kepada pasar (market oriented)

dilihat kepada Sedangkan Daya saing bidang pertanian sendiri bisa terwujud

melalui peningkatan produktivitas dan nilai tambah. Dimana daya saing ini bisa

didapatkan melalui 3 komponen yaitu: permodalan, SDM yang unggul, dan

teknologi yang unggul. Padahal mayoritas petani Kabupaten Probolinggo masih

banyak yang menggunakan teknologi tradisional hingga teknologi menengah.

Sedangkan nilai tambah pertanian dicapai bisa dilihat dari besaran angka PDRB

bidang pertanian artinya bahwa perlu ada peningkatan nilai tambah melalui

peningkatan produksi dan maupun tingkat harga ataupun mutu produksi.

Dengan melihat Acuan dari RPJMD di atas maka berikut ini disusun tabel yang

berisi penjelasan yang lebih rinci tahapan-tahapan untuk mencapainya.

Page 179: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman 147

Tabel 5. 1. .Tujuan, Sasaran, Strategi, dan kebijakan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Probolinggo

VISI RPJMD : Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Probolinggo Berakhlak Mulia yang Sejahtera, Berkeadilan, dan Berdaya Saing

MISI RPJMD : Mewujudkan Daya Saing Daerah melalui Peningkatan Pertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan Berkelanjutan

RENCANA STRATEGIS DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN KABUPATEN PROBOLINGGO

Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan

Pen

ingk

atan

Ket

ahan

an P

anga

n

Sasa

ran

1 ~

P

enin

gkat

an K

etah

anan

Pan

gan

Penerapan Standar Pelayanan Minimal (SPM) Ketahanan pangan

Untuk mewujudkan kualitas sumber daya manusia (Misi 2) maka salah satu hal yang diperlukan adalah

tentang pangan, dimana konsumsi pangan masyarakat yang ideal adalah yang sesuai dengan konsep

B2SA (Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman). Strategi yang digunakan adalah menggunakan SPM

(Standar Pelayanan Minimal) yang sesuai arahan dari Permentan no 65 tahun 2010 tentang Standar

Pelayanan Minimal Bidang Ketahanan pangan Provinsi dan Kabupaten /Kota, dengan penyesuaian target

yang sesuai SGD’s, sekalipun masa berlaku SPM tersebut berakhir pada tahun 2015 namun metodologi

yang ada dalam SPM tersebut masih dapat digunakan sebagai pendekatan yang baik untuk mengetahui

tahapan dalam pencapaian ketahanan pangan di Kabupaten Probolinggo.

A. Indikator Ketersediaan dan Cadangan Pangan

Strategi yang diperlukan dalam meningkatkan ketersediaan pangan dan cadangan pangan

adalah

Mengurangi jumlah desa

rawan pangan

Penanganan stunting

melalui pemberdayaan

KRPL

Meningkatan Pengelolaan

Cadangan Pangan secara

agribisnis

Pengawasan dan sertifikasi

hasil pertanian

Menyediakan informasi

ketahanan pangan

1. Memetakan distribusi

pangan

2. Memberdayakan

kelompok usaha di

desa rawan pangan

Page 180: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman 148

(1) Menyusun Peta Ketersediaan Pangan daerah sentra produksi (nabati dan hewani)

(2) Menyusun peta sentra Pengembangan Produksi Pangan lokal (nabati dan hewani)

(3) Menyusun dan Menganalisa Neraca Bahan Pangan (NBM) setiap tahun

(4) Menyusun SOP pengelolaan cadangan pangan pemerintah dan cadangan pangan masyarakat.

Strategi ini mengadopsi gagasan bahwa cadangan pangan milik pemerintah maupun

masyarakat harus berkelanjutan dan dapat lebih mandiri dalam pengelolaan. Kejadian dimasa

lalu dimana cadangan pangan/beras yang dimiliki oleh pemerintah maupun masyarakat habis

begitu saja tidak bisa dibiarkan, dimana faktor biaya operasional tidak dihitung secara baik

sehingga gudang pangan mengalami kerugian. Diharapkan dapat disusun SOP yang bisa

menjadi fungsi cadangan pangan sebagai jaminan pangan masyarakat dan fungsi cadangan

pangan sebagai ajang agribisnis bagi masyarakat.

(5) Menyusun Peta pengembangan kelembagaan cadangan pangan pemerintah dan dan

masyarakat.

Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 Tahun 2022 Tahun 2023

Menyusun peta ketersediaan pangan

Menyusun peta ketersediaan pangan

Menyusun peta ketersediaan pangan

Menyusun peta ketersediaan pangan

Menyusun peta ketersediaan pangan

3. Bantuan Pangan

berbasis B2SA

4. Neraca Bahan Pangan

Pembangunan Gudang Cadangan Pangan

Page 181: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman 149

Pengadaan gabah untuk gudang pangan

Pengadaan gabah untuk gudang pangan

Pengadaan gabah untuk gudang pangan

Pengadaan gabah untuk gudang pangan

Pengadaan gabah untuk gudang pangan

Menyusun NBM Menyusun NBM Menyusun NBM Menyusun NBM Menyusun NBM

Menyusun SOP pengelolaan cadangan pangan

--- --- --- ---

Pemberian bantuan pangan kepada masyarakat

Pemberian bantuan pangan kepada masyarakat

Pemberian bantuan pangan kepada masyarakat

Pemberian bantuan pangan kepada masyarakat

Pemberian bantuan pangan kepada masyarakat

Pembangunan gudang pangan masyarakat

--- --- --- ---

B. Indikator Distribusi dan Akses Pangan

(1) Mengumpulkan data dan pemantauan pasokan, harga dan akses pangan, kendala distribusi,

kondisi sarana dan prasarana transportasi

Page 182: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman 150

(2) Menyediakan kondisi harga di tingkat produsen dan konsumen untuk komoditas pangan :

kondisi kelangkaan pasokan bahan pangan : kondisi masyarakat yang terbatas akses pangan

(rawan pangan) :

(3) Melakukan koordinasi melalui Satgas Pangan atau forum Dewan Ketahanan Pangan untuk

stabilisasi harga dan pasokan pangan.

(4) Melakukan pemantauan ketersediaan, harga, dan pasokan pangan dipasar besar -

menengah, dan di distributor daerah.

Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 Tahun 2022 Tahun 2023

Penyusunan SOP distribusi pangan dan akses pangan

---- ---- ---- ----

Penyusunan Informasi Distribusi dan akses pangan

Penyusunan Informasi Distribusi dan akses pangan

Penyusunan Informasi Distribusi dan akses pangan

Penyusunan Informasi Distribusi dan akses pangan

Penyusunan Informasi Distribusi dan akses pangan

Penjualan beras murah

Penjualan beras murah

Penjualan beras murah

Penjualan beras murah

Penjualan beras murah

Penyusunan infomasi harga pasar komoditi pertanian

Penyusunan infomasi harga pasar komoditi pertanian

Penyusunan infomasi harga pasar komoditi pertanian

Penyusunan infomasi harga pasar komoditi pertanian

Penyusunan infomasi harga pasar komoditi pertanian

Page 183: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman 151

C. Indikator Penganekaragaman dan Keamanan Pangan

Terkait dengan Pola Pangan Harapan (PPH) Konsumsi terdapat beberapa hal penting yang perlu

diperhatikan yaitu : Perbaikan Konsumsi pangan di Kabupaten Probolinggo harus disesuaikan

dengan target pencapaian skor PPH tahun 2019-2023 yaitu melalui (1) Peningkatan konsumsi umbi

sebesar 50%, protein hewani sebesar 60%, serta sayur dan buah sebesar 30% ; (2) mempertahankan

konsumsi kacang-kacangan, minyak dan lemak serta gula; dan (3) penurunan konsumsi beras dan

terigu sebesar 10%.

(1) Penganekaragaman pangan dengan cara pengembangan pekarangan, pengembangan

olahan pangan lokal, lomba cipta menu bekerjasama dengan tim penggerak PKK

(2) Menyusun SOP tentang pembinaan, penanganan, dan pengawasan Keamanan Pangan segar

(3) Melakukan pembinaan sistem manajemen laboratorium uji mutu dan keamanan pangan

(4) Melakukan sertifikasi dan pelabelan prima di wilayah Kabupaten Probolinggo.

Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 Tahun 2022 Tahun 2023

Survey keamanan pangan

Survey keamanan pangan

Survey keamanan pangan

Survey keamanan pangan

Survey keamanan pangan

Page 184: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman 152

Sosialisasi B2SA Sosialisasi B2SA Sosialisasi B2SA Sosialisasi B2SA Sosialisasi B2SA

Pengawasan dan sertifikasi hasil-hasil pertanian

Pengawasan dan sertifikasi hasil-hasil pertanian

Pengawasan dan sertifikasi hasil-hasil pertanian

Pengawasan dan sertifikasi hasil-hasil pertanian

Pengawasan dan sertifikasi hasil-hasil pertanian

Penguatan KRPL untuk stunting

Penguatan KRPL untuk stunting

Penguatan KRPL untuk stunting

Penguatan KRPL untuk stunting

Penguatan KRPL untuk stunting

Penyusunan analisis Pola Pangan Harapan

Penyusunan analisis Pola Pangan Harapan

Penyusunan analisis Pola Pangan Harapan

Penyusunan analisis Pola Pangan Harapan

Penyusunan analisis Pola Pangan Harapan

D. Indikator Kerawanan Pangan

(1) Membuat PETA KETAHANAN PANGAN DAN KERENTANAN PANGAN, PETA RASIO LUAS LAHAN,

PETA RASIO SARANA, PETA KETERSEDIAAN AIR BERSIH, PETA RASIO AKSES JALAN, PETA RASIO

TIDAK SEJAHTERA, PETA RASIO TENAGA KESEHATAN Kabupaten Probolinggo. Dalam

penyusunan Peta-peta tersebut menggunakan dari BPS Kabupaten Probolinggo terutama

terkait dengan data Potensi Desa (Podes) setiap tahunnya.

(2) Menganalisis dan mengantisipasi terjadinya kerawanan pangan dengan memberikan

rekomendasi teknis kepada para pemangku kepentingan (Bappeda, BPPD, PUPR, Dinkes,

Diperindag)

Page 185: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman 153

Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 Tahun 2022 Tahun 2023

Membuat peta ketahanan pangan dan kerentanan pangan sebanyak 5 jenis

Membuat peta ketahanan pangan dan kerentanan pangan sebanyak 5 jenis

Membuat peta ketahanan pangan dan kerentanan pangan sebanyak 5 jenis

Membuat peta ketahanan pangan dan kerentanan pangan sebanyak 5 jenis

Membuat peta ketahanan pangan dan kerentanan pangan sebanyak 5 jenis

Memberikan bantuan pangan kepada masyarakat yang terkena resiko kerentanan pangan

Memberikan bantuan pangan kepada masyarakat yang terkena resiko kerentanan pangan

Memberikan bantuan pangan kepada masyarakat yang terkena resiko kerentanan pangan

Memberikan bantuan pangan kepada masyarakat yang terkena resiko kerentanan pangan

Memberikan bantuan pangan kepada masyarakat yang terkena resiko kerentanan pangan

Indikator keberhasilan Desa Mandiri Pangan (Permentan no 25/Permentan/OT.140/2/2010) :

1) Berkembangnya usaha produktif berbasis sumber daya lokal

2) Berkembangnya lembaga layanan permodalan

3) Meningkatnya ketersediaan pangan;

4) Meningkatnya daya beli dan akses pangan rumah tangga;

5) Meningkatnya pola komsumsi pangan, beragam, bergizi, berimbang dan aman.

Page 186: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman 154

Pen

ingk

atan

PD

RB

su

b s

ekto

r ta

nam

an p

anga

n, t

anam

an h

ort

iku

ltu

ra,

dan

tan

aman

per

keb

un

an

Sasa

ran

2 ~

Pen

ingk

atan

Pro

du

ksi t

anam

an p

anga

n, t

anam

an

ho

rtik

ult

ura

, dan

tan

aman

per

keb

un

an

Revitalisasi Pertanian

Peningkatan produksi harus disertai efisiensi dalam proses agar menghasilkan produk yang

berkualitas tinggi sehingga memiliki daya saing di pasar global. Kualitas produk pangan tidak hanya

berorientasi pada keinginan konsumen, namun juga memperhatikan pemenuhan kecukupan pangan

dan gizi seluruh masyarakat. Orientasi dalam penerapan GAP (good agricultural practice) , GHP (Good

handling pratice), dan GMP (Good Manufacturing practice) oleh petani secara konsisten akan

memberikan jaminan kualitas produk yang dihasilkan terstandar internasional dan berkelanjutan

produksi pangan dalam negeri.

i. STRATEGI Revitalisasi Pertanian pada dengan berfokus kepada peningkatan daya saing produk

pertanian. Dimana daya saing produks pertanian terkait dengan meningkatkan keunggulan

komparatif dan keunggulan kompetitif. Keunggulan komparatif adalah bagaimana untuk mencapai

tujuan bersama dengan segala keunggulan yang dimiliki, sedangkan keunggulan kompetitif adalah

bagaimana memanfaatkan keunggulan yang dimiliki untuk bisa memndapatkan tujuan organisasi

dengan cara berkompetisi dengan organisasi lainnya.

Sebagaimana Visi-Misi RPJMD 2018-2023 yang menyebutkan bahwa daya saing adalah Keadaan

dimana masyarakat Kabupaten Probolinggo memiliki tingkat produktivitas sehingga berkesanggupan

Peningkatan Kelas

Kelompok

1. Pemula → Lanjutan ~

400 kelompok

2. Lanjutan → Madya ~

100 kelompok 3. Madya → Utama ~

2 kelompok

Penyusunan SOP

1. Budidaya pertanian ~ 150

SOP

2. Pasca panen komoditi~ 40

SOP

3. Pengolahan hasil

pertanian~ 30 SOP

4. Pemasaran hasil pertanian

~ 50 SOP

Page 187: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman 155

atau berkemampuan untuk bersaing dalam menghasilkan output tertentu. Hal ini tersebut diatas ini

secara langsung menyebutkan dengan masyarakat yang harus segera disentuh untuk meningkatkan

produktivitas, Sehingga terkait sektor pangan dan pertanian maka peran para petani dan masyarakat

yang harus disentuh.

terfokus dimaksud merupakan wilayah dimana terdapat komoditi-komoditi yang secara nyata

dibudidaya secara massal di Kabupaten Probolinggo. Pada kawasan-kawasan ini komoditi

pertaniannya sangat mempengaruhi kehidupan masyarakat pertanian di kawasan tersebut.

Pendekatan meningkatkan produksi tanaman pertanian dengan menggunakan Revitalisasi Pertanian.

Revitalisasi Pertanian sendiri terdiri dari 7 (tujuh) aspek, yaitu : [1] lahan, [2] perbenihan, [3]

infrastruktur dan sarana, [4]sumber daya manusia, [5] pembiayaan petani, [6] kelembagaan, [7]

teknologi dan industri hilir. Dalam pelaksanaannya, akan mensinergikan kemampuan yang ada di

pemerintah pusat dan daerah dengan kemampuan yang ada di masyarakat.

Ciri-ciri Revitalisasi Pertanian di Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Probolinggo

antara lain :

1. Revitalisasi pertanian ini pada pokoknya meningkatkan upaya bidang pertanian sehingga upaya

produksi pertanian bisa lebih efektif dan effisien dari onfarm hingga offarm.

Penerapan GAP

1. Budidaya pertanian ~ 150

GAP

2. Pasca panen komoditi ~

40 GAP

3. Pengolahan hasil

pertanian ~ 30 GAP

4. Pemasaran hasil pertanian

~ 50 GAP

Penyediaan Teknologi,

Sarana, dan Prasarana

Pertanian melalui

pengadaan barang jasa,

pembuatan kebijakan/

regulasi, dan peran serta

masyarakat.

Page 188: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman 156

2. Mengingat cakupan area revitalisasi pertanian yang sangat luas dan kompleks maka peran para

Penyuluh Pertanian Lapangan sangat dominan karena mengharuskan melibatkan kelompok-

kelompok pertanian yang sudah ada dari perencanaan hingga evaluasi, peran para PPL adalah

sebagai Pendamping dan Pembina akan lebih efektif.

3. Dalam perencanaan menggunakan pendekatan perencanaan teknokratik, partisipasi, top down,

dan bottom up. Untuk perencanaan bottom up menggunakan menggunakan arahan Permentan

no 47/Permentan/SM.010/9/2016 tentang Pedoman Penyusunan Programa Penyuluhan

Pertanian.

Page 189: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman 157

ni

Sebagaimana Visi-Misi RPJMD 2018-2023 yang menyebutkan bahwa daya saing adalah

Keadaan dimana masyarakat Kabupaten Probolinggo memiliki tingkat produktivitas sehingga

berkesanggupan atau berkemampuan untuk bersaing dalam menghasilkan output tertentu. Hal ini

tersebut diatas ini secara langsung menyebutkan dengan masyarakat yang harus segera disentuh

untuk meningkatkan produktivitas, Sehingga terkait sektor pangan dan pertanian maka peran para

petani dan masyarakat yang harus disentuh.

Pendekatan yang akan dicapai untuk meningkatkan produksi tanaman pertanian adalah

Revitalisasi Pertanian, pendekatan ini dengan cara merevitalisasi 7 (tujuh) aspek, yaitu : [1] lahan,

[2] perbenihan, [3] infrastruktur dan sarana, [4]sumber daya manusia, [5] pembiayaan petani, [6]

kelembagaan, [7] teknologi dan industri hilir. Dimana dalam pelaksanaannya, akan mensinergikan

kemampuan yang ada di pemerintah pusat dan daerah dengan kemampuan yang ada di masyarakat.

Ciri-ciri Revitalisasi Pertanian di Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Probolinggo

antara lain :

a) Revitalisasi pertanian ini pada pokoknya meningkatkan upaya bidang pertanian sehingga upaya

produksi pertanian bisa lebih efektif dan effisien dari onfarm hingga offarm.

Page 190: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman 158

b) Mengingat cakupan area revitalisasi pertanian yang sangat luas dan kompleks maka peran para

Penyuluh Pertanian Lapangan harus dominan melibatkan kelompok-kelompok pertanian yang

sudah ada dari perencanaan hingga evaluasi, peran para PPL adalah sebagai Pendamping.

c) Dalam perencanaan menggunakan pendekatan perencanaan teknokratik, partisipasi, top down,

dan bottom up. Untuk perencanaan bottom up menggunakan menggunakan arahan

Permentan no 47/Permentan/SM.010/9/2016 tentang Pedoman Penyusunan Programa

Penyuluhan Pertanian.

Ketujuh item revitalisasi pertanian tersebut dapat dijabarkan sebagaimana berikut ini :

1) Revitalisasi Lahan. Selama beberapa tahun terakhir peningkatan produktivitas terkendala

dengan masalah lahan. Revitalisasi lahan ini dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan

lahan pertanian dengan maksud untuk meningkatkan produksi pertanian. Banyak lahan yang

kehilangan unsur makro dan mikro tanah sehingga tanaman tidak produktif. Berapa tahun ini

terdapat permasalahan dengan penggunaan lahan pertanian di Kabupaten Probolinggo yang

mengancam upaya peningkatan produksi pertanian tanaman pangan dan hortikultura, antara

lain : unsur BO yang kurang 2%, debit air irigasi semakin berkurang, alih fungsi lahan pertanian

ke non pertanian semakin tinggi.

Page 191: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman 159

Sejak tahun 2018 terjadi perubahan definisi luas lahan pertanian sebagaimana pengukuran

yang terbaru oleh Badan Pertanahan Negara (BPN) yang mana terjadi perubahan luasan dari

37.055 Ha menjadi 39.222 Ha.

Tabel 5.2. Perbandingan luas (Hektar) lahan pertanian sebelum dan sesudah verifikasi BPN

Jenis Lahan Sebelum verifikasi

setelah verifikasi

Sawah Irigasi 34.534 26.112

Sawah non Irigasi 2.521 13.110

Tegalan 45.849 21.628

Jumlah 89.704 60.850

Upaya merevitalisasi lahan antara lain adalah :

i. Perbaikan kualitas lahan pertanian melalui pemberian pupuk organik, 5% lahan adalah bahan

organik; Secara teknis kekurangan pupuk organik rata-rata adalah 20 ton pupuk organik per

hektar. Untuk lahan sawah pertanian seluas 37.331 Ha, maka diperlukan sekitar 373.310 ton

bahan/pupuk organik.

Page 192: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman 160

ii. Peningkatan penggunaan lahan sektor non pertanian telah mengikis kemampuan peningkatan

produktivitas tanaman pertanian, dimana aliran air untuk pertanian telah berkurang akibat

terhalang oleh insfrastrukur yang semakin bertambah baik infrastruktur publik maupun privat.

Untuk itulah maka yang diperlukan adalah memberikan perhatian lebih terhadap penyusunan

Tata Ruang, misalnya dalam penyusunan detail RDTR. Sehingga legalitas lahan pertanian lebih

kuat.

iii. Perlu pembenahan / revitalisasi lahan terutama di LP2B, karena beberapa lahan di bidang LP2B

kondisinya tidak layak untuk budidaya intensif yang layak, seperti halnya sawah tadah hujan/

lahan kering, lahan di kawasan pantai sehingga kondisi airnya payau, lahan di kawasan yang

telah ditambang, di kawasan lahan kritis.

iv. Melakukan pendataan para petani dan lahannya yang terletak di Kawasan LP2B, sebagaimana

amanah Peraturan Daerah Kabupaten Probolinggo no 10 tahun 2015 tentang PLP2B pasal 5,

yang dalam pelaksanaan bekerjasama dengan BPN, Bappeda, dan Dinas yang mengurusi

Penataan Tata Ruang.

Page 193: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman 161

Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 Tahun 2022 Tahun 2023

Pemberian pupuk organik kepada lahan-lahan pertanian

Pemberian pupuk organik kepada lahan-lahan pertanian

Pemberian pupuk organik kepada lahan-lahan pertanian

Pemberian pupuk organik kepada lahan-lahan pertanian

Pemberian pupuk organik kepada lahan-lahan pertanian

Mengawal pengendalian LP2B

Mengawal pengendalian LP2B

Mengawal pengendalian LP2B

Mengawal pengendalian LP2B

Mengawal pengendalian LP2B

‘----

Menyusun data sebaran LP2B by name by adress berdasarkan numerik dan ordinat

Menyusun data sebaran LP2B by name by adress berdasarkan numerik dan ordinat

Menyusun data sebaran LP2B by name by adress berdasarkan numerik dan ordinat

Menyusun data sebaran LP2B by name by adress berdasarkan numerik dan ordinat

Mengurangi penggunaan bahan kimia untuk budidaya pertanian

Mengurangi penggunaan bahan kimia untuk budidaya pertanian

Mengurangi penggunaan bahan kimia untuk budidaya pertanian

Mengurangi penggunaan bahan kimia untuk budidaya pertanian

Mengurangi penggunaan bahan kimia untuk budidaya pertanian

Page 194: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman 162

2) Revitalisasi Perbenihan. Sebagaimana UU no 23 tahun 2014 bahwa urusan perbenihan adalah

merupakan wewenang Pemerintah Provinisi. Sehingga dalam pelaksanaan revitalisasi

Perbenihan maka pemerintah Kabupaten Probolinggo akan mengambil peran sebagai

penggunaan benih-benih unggul. Karena itulah maka beberapa hal yang dilaksanakan, antara

lain :

i. Memperkuatan UPT Produksi Benih tanaman pangan dan UPT Produksi Benih

hortikultura. Untuk memperkuat kedua UPT tersebut beberapa hal yang menjadi

perhatian adalah kemitraan UPT dengan para penangkar benih utamanya dalam bentuk

kerjasama, pembangunan infrastruktur (gudang, irigasi) dan sarana penunjang lainnya.

ii. Memperbanyak jumlah penangkar padi, jagung, bawang merah, tembakau, bawang putih,

kentang, mangga, alpokat, dan lainnya;

iii. Memperbanyak pemanfaatan benih berlabel di Kabupaten Probolinggo;

iv. Menyusun SOP tata cara pemuliaan benih tanaman unggulan lokal;

v. Mengembangkan varietas unggul lokal probolinggo yang telah diakui untuk menjadi

komoditi unggulan di kawasan (Alpokat Rengganis/Mentera dan Manggis Cemani di

kawasan Tiris dan Krucil; bawang merah Biru Lancor di kawasan Dringu, Tegalsiwalan,

Leces, Banyuanyar, Gending. Pengujian perlakuan tembakau Paiton VO spesifik lokal.

Page 195: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman 163

vi. Melakukan identifikasi plasma nutfah baru lokal yang unggul dan melakukan upaya

pelepasan varietas Kementerian Pertanian. Varietas kopi ‘Kobra’ di kecamatan Tiris-Krucil.

vii. Menfasilitasi para penangkar benih padi, jagung, bawang merah, bawang putih, kentang,

tanaman buah unggul, tembakau, dan kopi.

viii. Melakukan eradikasi terhadap tanaman tahunan hortikultura dan tanaman perkebunan

yang sudah tidak produktif lagi (rusak/tua), dan diberikan bantuan sarana benih unggul

yang berjenis sama dan baru.

Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 Tahun 2022 Tahun 2023

Memperbanyak benih unggul lokal Probolinggo

Memperbanyak benih unggul lokal Probolinggo

Memperbanyak benih unggul lokal Probolinggo

Memperbanyak benih unggul lokal Probolinggo

Memperbanyak benih unggul lokal Probolinggo

Membina para penangkar tanaman pertanian

Membina para penangkar tanaman pertanian

Membina para penangkar tanaman pertanian

Membina para penangkar tanaman pertanian

Membina para penangkar tanaman pertanian

Mendukung penangkar Kabupaten Probolinggo agar terlibat dalam pengadaan benih di pemerintahan

Mendukung penangkar Kabupaten Probolinggo agar terlibat dalam pengadaan benih di pemerintahan

Mendukung penangkar Kabupaten Probolinggo agar terlibat dalam pengadaan benih di pemerintahan

Mendukung penangkar Kabupaten Probolinggo agar terlibat dalam pengadaan benih di pemerintahan

Mendukung penangkar Kabupaten Probolinggo agar terlibat dalam pengadaan benih di pemerintahan

Page 196: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman 164

Memperbanyak penggunaan benih unggulan dalam budidaya pertanian

Memperbanyak penggunaan benih unggulan dalam budidaya pertanian

Memperbanyak penggunaan benih unggulan dalam budidaya pertanian

Memperbanyak penggunaan benih unggulan dalam budidaya pertanian

Memperbanyak penggunaan benih unggulan dalam budidaya pertanian

Menganti tanaman yang rusak/ tua dengan tanaman baru unggul (eradikasi)

Menganti tanaman yang rusak/ tua dengan tanaman baru unggul (eradikasi)

Menganti tanaman yang rusak/ tua dengan tanaman baru unggul (eradikasi)

Menganti tanaman yang rusak/ tua dengan tanaman baru unggul (eradikasi)

Menganti tanaman yang rusak/ tua dengan tanaman baru unggul (eradikasi)

3) Revitalisasi Infrastruktur dan Sarana (mendukung upaya peningkatan proses produksi,

ketersediaan saprodi, penyimpanan, pengolahan, dan pemasaran).

i. Memperbanyak jalan usaha tani / jalan produksi, dengan maksud untuk mempermudah

para petani/ pelaku usaha, hal ini untuk menekan biaya yang tidak perlu, meningkatkan

efektivitas, dan efisiensi usaha petani. Jalan usaha tani ini penting karena pada

pemberian bantuan alsintan seperti rice transplanter atau combine harvester tidak bisa

masuk ke sawah yang berada di dalam karena harus melewati sawah yang belum panen

tanaman padinya.

ii. Membangunan dan rehabilitasi prasarana penyedia air irigasi (Embung, Sumur Air

Tanah, dan lain-lain)

Page 197: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman 165

iii. Melakukan identifikasi, pengasaran, perbaikan, pemeliharaan, dan meningkatkan

kualitas pemanfaatan alat mesin pertanian, antara lain : Handtraktor, combine

harvester, rice milling unit, hand sprayer, power sprayer, Pompa air, Pemipil jagung,

dryer, dan lainnya. Untuk melakukan kegiatan-kegiatan tersebut maka DKPP perlu

mengikutsertakan UPJA atau bridgade alsintan yang ada. sebagai acuan adalah

Peraturan Pemerintah No. 81 Tahun 2001 tentang Alat dan Mesin Budidaya Tanaman

serta Peraturan Menteri Pertanian No. 65/Permentan/OT.140/12/2006 Tentang

Pedoman Pengawasan Pengadaan, Peredaran dan Penggunaan Alat dan Mesin

Pertanian

iv. Menyusun Standar kesesuaian dan rekomendasi kebutuhan alat mesin pertanian dengan

daerah dan jenis tanaman tanaman yang dibudidayakan

v. Mengubah keberadaan lahan persawahan tadah hujan menjadi lahan sawah beririgasi

dengan mengutamakan lahan-lahan di Kawasan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan;

vi. Menfasilitasi pembangunan gudang-gudang penyimpanan hasil panen dan gudang

benih penangkaran

Page 198: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman 166

Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 Tahun 2022 Tahun 2023

Melakukan identifikasi ulang tentang alat mesin pertanian di Kabupaten Probolinggo

------ ------ ------ ------

Pembinaan & pelatihan perbengkelan alsintan bagi UPJA

Pembinaan & pelatihan perbengkelan alsintan bagi UPJA

Pembinaan & pelatihan perbengkelan alsintan bagi UPJA

Pembinaan & pelatihan perbengkelan alsintan bagi UPJA

Pembinaan & pelatihan perbengkelan alsintan bagi UPJA

Penyedian alsintan melalui penyewaan, hibah, pembuatan regulasi / kebijakan, pengadaan barang/jasa

Penyedian alsintan melalui penyewaan, hibah, pembuatan regulasi / kebijakan, pengadaan barang/jasa

Penyedian alsintan melalui penyewaan, hibah, pembuatan regulasi / kebijakan, pengadaan barang/jasa

Penyedian alsintan melalui penyewaan, hibah, pembuatan regulasi / kebijakan, pengadaan barang/jasa

Penyedian alsintan melalui penyewaan, hibah, pembuatan regulasi / kebijakan, pengadaan barang/jasa

Menyediakan sumber-sumber air dan jaringan irigasi melalui hibah, belanja modal, pemeliharaan, pembinaan

Menyediakan sumber-sumber air irigasi melalui hibah, belanja modal, pemeliharaan, pembinaan

Menyediakan sumber-sumber air irigasi melalui hibah, belanja modal, pemeliharaan, pembinaan

Menyediakan sumber-sumber air irigasi melalui hibah, belanja modal, pemeliharaan, pembinaan

Menyediakan sumber-sumber air irigasi melalui

hibah, belanja modal,

pemeliharaan, pembinaan

Page 199: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman 167

Pembangunan jalan usaha tani dan jalan produksi

Pembangunan jalan usaha tani dan jalan produksi

Pembangunan jalan usaha tani dan jalan produksi

Pembangunan jalan usaha tani dan jalan produksi

Pembangunan jalan usaha tani dan jalan produksi

Pemeliharaan dan pembangunan gedung negara (kantor dan BPP)

Pemeliharaan dan pembangunan gedung negara (kantor dan BPP)

Pemeliharaan dan pembangunan gedung negara (kantor dan BPP)

Pemeliharaan dan pembangunan gedung negara (kantor dan BPP)

Pemeliharaan dan pembangunan gedung negara (kantor dan BPP)

Mengawal penyediaan pupuk bersubsidi dan pestisida yang berkualitas dan sesuai perundangan yang ada

Mengawal penyediaan pupuk bersubsidi dan pestisida yang berkualitas dan sesuai perundangan yang ada

Mengawal penyediaan pupuk bersubsidi dan pestisida yang berkualitas dan sesuai perundangan yang ada

Mengawal penyediaan pupuk bersubsidi dan pestisida yang berkualitas dan sesuai perundangan yang ada

Mengawal penyediaan pupuk bersubsidi dan pestisida yang berkualitas dan sesuai perundangan yang ada

4) Revitalisasi Sumberdaya manusia

a. Peningkatan kemampuan Penyuluh Pertanian Swadaya.

b. Meningkatkan kompetensi Pejabat Pelaksana dan Pejabat Fungsional Tertentu dengan

mengirimkan ke institusi yang berkompeten untuk kursus, pelatihan, dll.

c. Menyusun proses bisnis yang mengatur tata hubungan kerja masing-masing personel

dan kewajiban masing-masing personel jelas dalam pencapaian kinerja jelas.

Page 200: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman 168

d. Dinas Pertanian menyediakan informasi dan teknologi pertanian, yang akan

disampaikan kepada kelompok tani melalui Petugas Penyuluh Lapangan (PPL);

e. Menyusun SOP bagi kerja kelompok-kelompok masyarakat pertanian dalam

melaksanakan program-program pemerintah, Jenis dokumen SOP (dari budidaya-pasca

panen) yang perlu disediakan diantaranya adalah :

i. SOP Peningkatan Produktivitas atau mutu tanaman padi dan sejenisnya

ii. SOP Peningkatan Produktivitas atau mutu tanaman hortikultura dan sejenisnya

iii. SOP Peningkatan Produktivitas atau mutu tanaman perkebunan semusim dan

sejenisnya

iv. SOP Peningkatan Produktivitas atau mutu tanaman perkebunan tahunan dan

sejenisnya

v. SOP pengendalian OPT per jenis tanaman tertentu atau per OPT, RPH, dll.

vi. SOP pemeliharaan alsintan atau SOP pengelolaan alsintan

vii. SOP pemeliharaan prasarana pengairan

viii. SOP pembenahan / perbaikan lahan pertanian

ix. SOP tatalaksana administrasi kelompok tani

x. SOP Pengelolaan cadangan pangan masyarakat dan pemerintah, dan lain

sebagainya.

Page 201: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman 169

SOP yang telah disusun oleh bidang-bidang yang ada di Dinas Ketahanan Pangan dan

Pertanian kemudian diterapkan oleh kelompok tani sebagai GAP (Good Agricultura

Practices). Dalam Pelaksanaan pelaksanaan GAP ini didampingi oleh para Penyuluh

Pertanian Lapangan (PPL). Jika pelaksanaan GAP ini difasilitasi oleh Dinas Ketahanan

Pangan dan Pertanian maka dapat dianggap sebagai demplot usaha tani. Dalam

penyusunan SOP untuk komoditi pangan/hortikultura diarahkan kepada budidaya yang

aman untuk dikonsumsi (layak untuk primatani 1, 2, dan 3)

Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 Tahun 2022 Tahun 2023

-------

Penyusunan SOP budidaya- pasca panen komoditi pertanian

Penyusunan SOP budidaya- pasca panen komoditi pertanian

Penyusunan SOP budidaya- pasca panen komoditi pertanian

Penyusunan SOP budidaya- pasca panen komoditi pertanian

------ Penerapan GAP komoditi pertanian

Penerapan GAP komoditi pertanian

Penerapan GAP komoditi pertanian

Penerapan GAP komoditi pertanian

Mengirim ASN dalam peningkatan kompetensinya ke diklat yang ada

Mengirim ASN dalam peningkatan kompetensinya ke diklat yang ada

Mengirim ASN dalam peningkatan kompetensinya ke diklat yang ada

Mengirim ASN dalam peningkatan kompetensinya ke diklat yang ada

Mengirim ASN dalam peningkatan kompetensinya ke diklat yang ada

Page 202: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman 170

Mengirim para petani ke diklat-diklat yang ada

Mengirim para petani ke diklat-diklat yang ada

Mengirim para petani ke diklat-diklat yang ada

Mengirim para petani ke diklat-diklat yang ada

Mengirim para petani ke diklat-diklat yang ada

5) Revitalisasi Pembiayaan Petani

a. Menindaklanjuti program kartu tani dari pemerintah pusat

b. Mengembangkan pola kerjasama kelompok tani dengan lembaga-lembaga yang

memanfaatkan hasil pertanian, misalkan DOLOG dengan kelompok tani padi,

Puspaagro dengan kelompok tani hortikultura;

c. Meningkatkan intensitas komunikasi antara kelompok tani dengan pihak penyandang

dana, diharapkan terdapat sinkronisasi pola kerja antara kedua belah pihak menuju

kerjasama yang permanen;

d. Memberikan hibah bagi organisasi yang dapat menfasilitasi kerjasama antara kelompok-

kelompok bidang pertanian.

e. Mendorong kemitraan kelompok kelompok tani Lanjutan, Madya agar bermitra dengan

para pengusaha. Kelompok tani bisa berperan sebagai penyuplai hasil pertanian yang

berkualitas sebagai bahan baku industri atau perdagangan.

Page 203: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman 171

Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 Tahun 2022 Tahun 2023

Memberikan pelatihan agribisnis bagi kelompok tani

Memberikan pelatihan agribisnis bagi kelompok tani

Memberikan pelatihan agribisnis bagi kelompok tani

Memberikan pelatihan agribisnis bagi kelompok tani

Memberikan pelatihan agribisnis bagi kelompok tani

Pemberian kartu tani bagi kelompok tani

Pemberian kartu tani bagi kelompok tani

Pemberian kartu tani bagi kelompok tani

Pemberian kartu tani bagi kelompok tani

Pemberian kartu tani bagi kelompok tani

6) Revitalisasi kelembagaan Petani

Secara umum revitalisasi kelembagaan petani adalah upaya meningkatkan kemampuan

kelompok tani sehingga Dengan Klasifikasi ini kelompok ini maka dapat dirumuskan, penyusunan

dan dialokasikan program dan kegiatan pembangunan pertanian.

Meningkatkan kelas kelompok tani. Terdapat 1040 kelompok tani dengan kelas Pemula yang

harus dinaikkan menjadi kelompok tani kelas Lanjutan

a. Melakukan penilaian, pelaporan dan evaluasi secara periodik tentang kegiatan

peningkatan kemampuan kelompok tani. Dimana hal tersebut digunakan untuk

pemberdayaan kelompok tani secara berjenjang dari kelompok tani pemula menjadi

kelompok tani lanjutan, kelompok tani lanjutan menjadi kelompok tani madya dan

kelompok tani madya menjadi kelompok tani utama.

Page 204: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman 172

b. Melakukan perbaikan administrasi kelembagaan dan pembukuan kepada kelompok tani

kelas pemula dan mendorong kelompok- kelompok tani untuk melakukan pertemuan

secara rutin, setidaknya setiap desa terdapat 1 kelompok tani melakukannya pertemuan

rutin setiap bulan.

c. Memperkuat permodalan usaha kelompok-kelompok dengan hibah/ penyediaan

prasarana dan sarana produksi melalui kerjasama ketersediaannya untuk pemanfaatan

secara effisien dan efektif;

d. Memberikan bantuan penataan management, kegiatan yang diperlukan adalah

pelatihan management, monitoring dan evaluasi management kelembagaan, bantuan

legalitas (badan hukum) kelembagaan, struktur organisasi Kelembagaan petani;

e. Memperkuat jaringan kelembagaan petani melalui peningkatan aksesbilitas informasi

dan teknologi.

f. Mendorong kelompok tani agar lebih berperan dalam musrenbangdes.

Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 Tahun 2022 Tahun 2023

Mendorong semua kelompok tani untuk melakukan pertemuan rutin

Mendorong semua kelompok tani untuk melakukan pertemuan rutin

Mendorong semua kelompok tani untuk melakukan pertemuan rutin

Mendorong semua kelompok tani untuk melakukan pertemuan rutin

Mendorong semua kelompok tani untuk melakukan pertemuan rutin

Page 205: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman 173

Melakukan penilaian kelas kelompok petani

Melakukan penilaian kelas kelompok petani

Melakukan penilaian kelas kelompok petani

Melakukan penilaian kelas kelompok petani

Melakukan penilaian kelas kelompok petani

Melakukan pembinaan administrasi dan management kepada kelompok tani

Melakukan pembinaan administrasi dan management kepada kelompok tani

Melakukan pembinaan administrasi dan management kepada kelompok tani

Melakukan pembinaan administrasi dan management kepada kelompok tani

Melakukan pembinaan administrasi dan management kepada kelompok tani

7) Revitalisasi Teknologi dan Industri Hilir.

a. Mengembangkan teknologi informasi yang menunjang kebutuhan informasi dan

teknologi pertanian bagi petani dan stakeholder pertanian.

b. Meremajakan dan meningkatkan alat mesin Unit Pelaksana Teknis Dinas Ketahanan

Pangan dan Pertanian.

c. Bekerjasama dengan Perguruan Tinggi / balai penelitian/ NGO untuk melakukan riset

pengembangan teknologi urusan pertanian lokal Kabupaten Probolinggo;

d. Mendorong inovasi di bidang pertanian baik oleh masyarakat maupun oleh ASN di

Lingkungan Kabupaten Probolinggo.

Page 206: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman 174

e. Meningkatkan penggunaan teknologi pasca panen, terutama penyimpanan komoditi

hortikultura, sehingga komoditi hortikultura yang sifatnya perrissible dapat lebih

bertahan lama. Diharapkan hal ini bisa menaikkan nilai tawar petani hortikultura.

f. Memperbanyak penggunaan teknologi offsession dalam budidaya tanaman buah

mangga dan alpokat.

g. Meningkatkan promosi komoditi Kabupaten Probolinggo unggul.

Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 Tahun 2022 Tahun 2023

Bekerja sama dengan Balai Penelitian di kementerian Pertanian atau dengan Perguruan Tinggi

Bekerja sama dengan Balai Penelitian di kementerian Pertanian atau dengan Perguruan Tinggi

Bekerja sama dengan Balai Penelitian di kementerian Pertanian atau dengan Perguruan Tinggi

Bekerja sama dengan Balai Penelitian di kementerian Pertanian atau dengan Perguruan Tinggi

Bekerja sama dengan Balai Penelitian di kementerian Pertanian atau dengan Perguruan Tinggi

Penyusunan SOP pasca panen dan pengolahan alat mesin pertanian

Penyusunan SOP pasca panen dan pengolahan alat mesin pertanian

Penyusunan SOP pasca panen dan pengolahan alat mesin pertanian

Penyusunan SOP pasca panen dan pengolahan alat mesin pertanian

Penyusunan SOP pasca panen dan pengolahan alat mesin pertanian

Pengadaan Prasarana bagi UPT DKPP

Pengadaan Prasarana bagi UPT DKPP

Pengadaan Prasarana bagi UPT DKPP

Pengadaan Prasarana bagi UPT DKPP

Pengadaan Prasarana bagi UPT DKPP

Page 207: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman 175

VI. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN

Program kegiatan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Probolinggo Tahun 2019-2023 mengacu kepada RPJMD Kabupaten

Probolinggo tahun 2019-2023 , dimana terdapat beberapa program yang harus diemban oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian. Berikut ini

merupakan disampaikan tentang program-program utama.

Peningkatan Ketahanan Pangan, program ini digunakan meningkatkan ketersediaan pangan, meningkatkan cadangan pangan, menyediakan

informasi distribusi pangan, pemasyarakatan konsumsi yang aman, bergizi, beragam, dan seimbang, penanganan kerawanan pangan.

Program Peningkatan Produktivitas dan mutu Tanaman Pangan dan Hortikultura

Program ini digunakan untuk meningkatkan produktivitas dan mutu tanaman pangan dan hortikultura dengan cara membenahi permasalahan pra

budidaya, budidaya, pasca panen, dan pemasaran hasil komoditi pertanian,

Program Peningkatan Produksi Tanaman Perkebunan, program ini digunakan untuk meningkatkan produktivitas dan mutu tanaman perkebunan,

Program ini digunakan untuk meningkatkan produktivitas dan mutu tanaman pangan dan hortikultura dengan cara membenahi permasalahan pra

budidaya, budidaya, pasca panen, dan pemasaran hasil komoditi pertanian,

Program Peningkatan Kesejahteraan Petani, program digunakan untuk meningkatan kualitas sumber daya manusia dan kelembagaan petani yang

ada. Dengan peningkatan kualitas SDM dan kelembagaan dapat meningkatkan pendapatan bagi masyarakat petani. Dimana representasi dari indikator

peningkatan pendapatan dalam bidang pertanian adalah R/C Ratio (ukuran efisiensi suatu usaha yang dapat dilihat dari rasio perbandingan antara

penerimaan penjualan dengan biaya-biaya yang dikeluarkan selama proses produksi pada usaha tani).

Page 208: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman 176

Program Penyediaan Sarana dan Prasarana Pertanian, Program ini digunakan untuk menyediakan segala yang berhubungan dengan kebutuhan

para petani seperti pupuk pestisida, kebutuhan air, dan alat mesin pertanian.

Program Pelayanan Administrasi Umum Perkantoran, Program ini digunakan untuk mendukung kinerja Dinas Ketahanan Pangan dan pertanian

melalui SDM yang berkualitas, Penyediaan dana, dan penyediaan perencanaan bagi operasional seluruh karyawan yang dimiliki oleh Dinas Ketahanan

Pangan dan Pertanian.

Berikut ini disampaikan tabel yang menyebutkan program kegiatan beserta indikator-indikator yang harus dicapai :

Page 209: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman 177

Tabel 6.1. Rencana Program, Kegiatan, dan Pendanaan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Probolinggo TA 2019-2023

Tu

jua

n

Ind

ikato

r T

uju

an

Ta

hu

n 2

023

Sasara

n

Ind

ikato

r S

asara

n Target indikator

Sasaran

Program dan Kegiatan

Indikator Kinerja

Program (Outcome)

dan Kegiatan (output)

Target Tahun 2019

Target Tahun 2020

Target Tahun 2021

Target Tahun 2022

Target Tahun 2023

Tahun Akhir

Ta

hu

n 2

019

Ta

hu

n 2

020

Ta

hu

n 2

021

Ta

hu

n 2

022

Ta

hu

n 2

023

Target Pagu

Indikatif (Rpjuta)

Target Pagu

Indikatif (Rpjuta)

Target Pagu

Indikatif (Rpjuta)

Target Pagu

Indikatif (Rpjuta)

Target Pagu

Indikatif (Rpjuta)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Pen

ing

kata

n K

eta

ha

nan

Pan

ga

n

Ketersediaan Pangan dan Cadangan Pangan

Pen

ing

kata

n K

eta

ha

nan

Pan

ga

n

Ketersediaan Pangan dan Cadangan Panga

Peningkatan Ketahanan Pangan

1.094

2.300

2.300

2.300

2.300

Indikator Kinerja Program

Ketersediaan bahan

pangan pokok

110.836 ton

110.668 ton

110.487 ton 110.303

ton 110.112

ton 110.112

ton

Kete

rsedia

an e

nerg

i dan p

rote

in p

er

kapita 9

0%

th 2

023

90%

Kete

rsedia

an e

nerg

i dan p

rote

in p

er

kapita 9

0%

per

tahun

80%

82%

86%

88%

90%

Jumlah cadangan

pangan 12 ton 100 ton 200 ton 250 ton 391 ton

jumlah desa rawan

pangan 16 desa 16 desa 16 desa 16 desa 16 desa 16 desa

Informasi distribusi

pangan 20% 40% 60% 80% 100% 100%

Skor PPH 85 % 85 % 85 % 85 % 85 % 85 %

Page 210: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman 178

Penguata

n cadangan p

angan 1

00 %

tahun 2

023

391 T

on

Penguata

n cadangan p

angan 1

00 %

per

tahun

12 t

on

100 t

on

200 t

on

250 t

on

391 t

on

Peningkatan Ketersediaan

dan Cadangan

pangan

Penguatan cadangan pangan (pembangunan gudang pangan)

20 desa

1.200

20 desa

1.200

20 desa

1.200

20 desa

1.200

90 desa

Fasilitasi ketesediaan pangan

100% 100% 100% 100% 100%

Pemanfaatan Pekarangan untuk pangan

10 desa 10 desa 10 desa 10 desa 50 desa

Penanganan kerawanan pangan

12 kali 12 kali 12 kali 12 kali 60 kali

Menyusun dan menganalisis Neraca Bahan Pangan (NBM)

2 kali 2 kali 2 kali 2 kali 10 kali

Peningkatan Konsumsi

dan Keamanan

Pangan

Survei Keamanan Pangan segar

100 sample

100 sample

100 sample

100 sample

100 sample

Penganekaragaman pangan / Pemasyarakatan B2SA

Distribusi Pangan dan Akses Pangan

Distribusi Pangan dan Akses Pangan

Peningkatan Distribusi

Pangan dan Stabilisasi

Harga Pangan

Ketersediaan informasi pasokan, harga, dan akses pangan per desa

120 desa/ semester

400

180 desa/

semester

400

240 desa/

semester

400

330 desa/

semester

400

330 desa/

semester

Kete

rsedia

a

n in

form

asi

pasokan,

harg

a,

dan

akses

pangan p

er

desa t

ahun

2023

Kete

rsedia

a

n in

form

asi

pasokan,

harg

a,

dan

akses

pangan p

er

desa p

er

tahun

100%

20%

40%

60%

80%

100%

Stabilitas harga dan pasokan pangan

120 desa/ semester

180 desa/

semester

240 desa/

semester

330 desa/

semester

330 desa/ semester

Page 211: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman 179

Penyusunan Rencana Aksi peningkatan akses pangan masyarakat

1

dokumen

Peningkatan Pelayanan

Unit Pelaksanan

Teknis Pangan

Melaksanakan uji sertifikat pangan

0 uji

20 uji

200

50 uji

200

50 uji

200

50 uji

200

170 uji

Melakukan Transaksi keuangan pelayanan pangan dengan masyarakat

0 bulan 12 bulan 12 bulan 12 bulan 12 bulan 5 tahun

Melakukan pemeliharaan aset UPTD

0 bulan 12 bulan 12 bulan 12 bulan 12 bulan 5 tahun

Sta

bili

tas h

arg

a p

angan

dan p

asokan

pangan 1

00 %

tahun 2

023

100%

Sta

bili

tas h

arg

a p

angan d

an p

asokan

pangan

per

tahun

20%

40%

60%

80%

100%

Pengem-bangan

Cadangan Pangan Daerah

Pembinaan lembaga cadangan pangan

16 lembaga

998

16 lembag

a

Penyediaan cadangan pangan pemerintah

12 ton 12 ton

Penyediaan data ketersediaan pangan

12 bulan 12

bulan

Page 212: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman 180

Pembangunan lumbung, lantai jemur dan rumah RMU

1 paket 1 paket

Penyediaan bantuan RMU bagi masyarakat

1 unit 1 unit

Pemasyara-katan Pola

Pangan Berbasis

B2SA

48

Sosialisasi penerapan pola pangan berbasis B2SA

9 pertemu

an

9 pertemu

an

Penganekara

gam

an

dan K

eam

anan P

angan

Peningkatan Pengolahan

dan Penganekaragaman Pangan

48

Penganekara

gam

an

dan K

eam

anan

Pangan

Fasilitasi operasional sistem pengolahan bahan pangan

100 orang

100

orang

Program Pembinaan Lingkungan Sosial di Bidang Ketahanan Pangan

Indikator Kinerja Program

350

600

600

600

600

Pencapaia

n s

kor

PP

H

90%

tahun 2

023

Pencapaia

n s

kor

PP

H

per

tahun

Jumlah desa yang turun status rawan pangan

12 desa 8 desa 5 desa 2 desa 0 desa 0 desa

90%

72%

75%

80%

80%

90%

Peningkatan pendapatan rumah tangga miskin

200 KK 200 KK 200 KK 200 KK 200 KK 1000

KK

Page 213: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman 181

Pengaw

asan d

an P

em

bin

aan K

eam

anan

Pangan 8

0%

pada t

ahun 2

023

80%

P

engaw

asan d

an P

em

bin

aan K

eam

anan

Pangan p

er

tahun

30%

40%

60%

70%

80%

Pembinaan dan

Ketrampilan Kerja bagi

Masyarakat melalui Usaha

Pengolahan Bahan

Pangan Potensi Lokal

Bidang Ketahanan

Pangan

Sosialisasi dan pembinaan benih tanaman sayuran dan buah-buahan

340 0rang

100

200

200

200

200

Bantuan Sarana

Produksi, Bibit/benih

Perkebunan, Ternak bagi Masyarakat/

Kelompok Masyarakat

Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL)

Bantuan benih tanaman sayuran dan buah-buahan dan sarana produksi pertanian

10 paket

154

Penanganan K

era

wanan P

angan 100 %

tahun 2

023

Penanganan K

era

wanan P

angan 1

00 %

per

tahun

20

%

40

%

60

%

80

%

10

0%

Pembinaan dan Pelatihan

Kerja Bagi Tenaga Kerja

dan Masyarakat

melalui Kawasan

Rumah Pangan Lestari (KRPL)

Sosialisasi dan pembinaan budidaya tanaman sayuran dan buah-buahan

10 desa

96

400

400

400

400

Page 214: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman 182

Pen

ing

kata

n P

DR

B l

ap

an

ga

n U

sah

a P

ert

an

ian

Persentase peningkatan PDRB

Penin

gkatn

ya p

roduksi ta

nam

an P

ert

ania

n

Persentase peningkatan Produksi

Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan mutu Komoditi Pertanian

Indikator Kinerja Program

6.400

4.700

5.200

5.300

5.500

Produktivitas Tanaman Pangan dan Hortikultura

Padi (ton/ha)

5,40 5,43 5,46 5,50 5,60 5,60

- T

an.

pangan

Ø T

an.

pangan

2%

2%

2%

2%

2%

Jagung (ton/ha)

4,40 4,44 4,46 4,50 4,60 4,60

10%

Bawang

merah (ton/ha) 7,80 8,00 8,50 9,00 9,50 9,50

- T

an.

hort

ikultura

Ø T

an.

hort

ikultura

2%

2%

2%

2%

2%

Kentang (ton /

ha) 12,00 12,40 12,80 13,00 13,50 13,50

10%

Mangga (kg / pohon)

43,00 44,00 45,00 46,00 47,00 47,00

- T

an p

erk

ebunan

10%

Ø T

an. P

erk

ebunan

2%

2%

2%

2%

2%

Alpokat (kg /

pohon 45,00 46,00 47,00 48,00 49,00 50,00

SOP dan GAP Tanaman Pangan dan Hortikultura

Page 215: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman 183

- Jasa P

ert

ania

n

10%

Ø J

asa P

ert

ania

n

2%

2%

2%

2%

2%

Peningkatan Pengendalian

Organisme Pengganggu

Tanaman Pangan dan Hortikultura

Pemetaan dan rekomendasi pengendalian serangan hama penyakit tanaman pangan dan hortikultura

100%

500

100%

700

100%

700

100%

900

100%

900

100%

Penyediaan teknologi pengendalian serangan hama penyakit tanaman pangan dan hortikultura

5 SOP 5 SOP 5 SOP 10 SOP 10 SOP 35 SOP

Fasilitasi Pengendalian PHT 420 Ha

1.000 Ha

1.500 Ha 2.000 Ha 2.000 Ha 2.000

Ha

Fasilitasi RPH, PPAH 48 unit 48 unit 64 unit 64 unit 64 unit 64 unit

Pengembangan Unit

Pengolahan Benih Padi

Fasilitasi operasional proses produksi benih padi bersertifikat

20 ton

20 ton

Pembangunan Prasarana pendukung proses pembenihan

1 paket

Page 216: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman 184

Pengemba-ngan Unit

Perbenihan Kentang

Fasilitasi operasional proses produksi benih kentang bersertifikat

24 ton

24 ton

Pembangunan Prasarana pendukung proses pembenihan tanaman kentang

Pengem-bangan

Tanaman Hortikultura

Unggulan

Bantuan benih alpokat

1400 benih

1400 benih

Bantuan benih klengkeng

500 benih

500

benih

Pengembang-an Unit

Pembenihan Hortikultura

Proses produksi benih klengkeng

350 benih

Proses produksi benih alpokat

500 benih

Pembangunan bak penampung dan perpipaan

1 unit 0 0 0 0 1 unit

Peningkatan Pelayanan

Unit Produksi Benih

Tanaman Pangan

Proses pembenihan tanaman pertanian Pangan

1.900

700

900

900

900

Page 217: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman 185

Melaksanakan pelayanan Jasa Pertanian kepada masyarakat tanaman pertanian

Melakukan Transaksi keuangan pelayanan pertanian dengan masyarakat

Melakukan pemeliharaan aset UPTD

1

Peningkatan

Pelayanan Unit Produksi

Benih Tanaman

Hortikultura

Proses pembenihan tanaman Hortikultura

1.700

1.000

1.000

1.000

1.000

Melaksanakan pelayanan Jasa Pertanian kepada masyarakat tanaman pertanian

Melakukan Transaksi keuangan pelayanan pertanian dengan masyarakat

Page 218: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman 186

Melakukan pemeliharaan aset UPTD

Peningkatan Produktivitas

dan Mutu Tanaman

Pangan

Penyediaan benih unggul tanaman pangan

90.000 Ha

800

90.000 Ha

800

120.000 Ha

900

120.000 Ha

800

120.000 Ha

800

120.000 Ha

Penyediaan teknologi produksi budidaya dan pasca panen tanaman pangan

8 SOP 8 SOP 8 SOP 8 SOP 8 SOP 8 SOP

Peningkatan

Produktivitas dan Mutu Tanaman

Hortikultura

Penyediaan benih unggul tanaman hortikultura

26.265 Ha

1.500

27.400 Ha

1.500

28.228 Ha

1.700

28.830 Ha

1.700

29.328 Ha

1.900

30.500 Ha

Eradikasi Tanaman buah tahunan yang tidak produktif

0

Penyediaan teknologi produksi budidaya dan pasca panen tanaman hortikultura

15 SOP 15 SOP 20 SOP 20 SOP 30 SOP 30 SOP

Program Peningkatan Produksi

Indikator Kinerja Program

1.600

1.800

1.800

1.800

1.900

Page 219: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman 187

Tanaman Perkebunan

Produktivitas Tanaman Perkebunan

Kopi (ton/ha kopi berasan) 1 1,1 1,2 1,3 1,4 1,4

Tebu (ton/ha tebu batangan)

80 81 82 83 84 84

Tembakau (ton/ha) 1,3 1,3 1,3 1,3 1,3 1,3

Penerapan SOP dan GAP Tanaman Perkebunan

Pengendalian Organisme

Pengganggu Tanaman

Perkebunan

Penurunan serangan OPT tanaman perkebunan

2%/ tahun

300

2% /tahun

400

2%/ tahun

300

2%/ tahun

300

2%/ tahun

300

2% / tahun

Pemetaan dan rekomendasi pengendalian serangan hama penyakit tanaman perkebunan

100% 100% 100% 100% 100% 100%

Penyediaan teknologi pengendalian serangan hama penyakit tanaman perkebunan

4 SOP 4 SOP 4 SOP 4 SOP 4 SOP 4 SOP

Page 220: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman 188

Peningkatan Produktivitas

dan Mutu Tanaman

Perkebunan Semusim

Penyediaan teknologi produksi budidaya dan pasca panen tanaman perkebunan semusim

3 SOP dan 3

GAP

500

3 SOP dan 3 GAP

600

3 SOP dan 3 GAP

600

3 SOP dan 3 GAP

600

3 SOP dan 3 GAP

700

12 SOP dan 12 GAP

Peningkatan Produktivitas

dan Mutu Perkebunan

Tahunan

Penyediaan teknologi produksi budidaya dan pasca panen tanaman perkebunan tahunan

3 SOP dan 3 GAP

800

3 SOP dan 3 GAP

800

3 SOP dan 3 GAP

900

3 SOP dan 3 GAP

900

3 SOP dan 3 GAP

900

12 SOP dan 12 GAP

Eradikasi Tanaman Perkebunan tahunan yang tidak produktif

100 batang

100 batang

100 batang

100 batang

100 batang

400 batang

Program Penyediaan Sarana dan Prasarana Pertanian

Indikator Kinerja

Program

13.000

13.000

13.000

13.000

13.000

Ketersediaan Sarana Produksi

Air irigasi (Ha)

54.803

54.803

54.803

54.803

54.803

54.803

Pupuk (persentase)

100% 100% 100% 100% 100% 100%

Alat mesin pertanian (Ha)

21.600

21.600

21.600

21.600

21.600

21.600

Pestisida (bulan)

12

12

12

12

12

12

Page 221: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman 189

Keterse-diaan PraSarana Produksi

Lahan sawah irigasi (Ha)

34.252

34.252

34.252

34.252

34.252

34.252

Jalan Produksi dan usaha tani (unit)

12

12

12

12

12

12

Lahan non sawah

45.397

45.397

45.397

45.397

45.397

45.397

Peningkatan Pengelolaan

Lahan dan Air

Pengawasan dan fasilitasi penerapan LP2B

200 persil

10.000

300 persil

10.000

400 persil

10.000

500 persil

10.000

600 persil

10.000

2000 persil

Perbaikan fasilitas dan kualitas lahan pertanian 50 desa 50 desa 50 desa 50 desa 100 desa

300 desa

Penyediaan teknologi air irigasi pertanian di lahan kering dan lahan sawah

800 Ha 800 Ha 800 Ha 800 Ha 800 Ha 4000 Ha

Penyediaan Pupuk dan

Pestisida Pertanian

Pengawasan dan penyediaan pupuk dan pestisida pertanian sesuai perundangan

180.000 Ha

1.000

180.000 Ha

1.000

180.000 Ha

1.000

180.000 Ha

1.000

180.000 Ha

1.000

180.000 Ha

Page 222: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman 190

Peningkatan jumlah produsen dan kualitas bahan pupuk organik aktif

- 5

produsen

5 produsen

5 produsen

5 produsen

20 produse

n

Peningkatan Penyediaan

Alat dan Mesin

Pertanian

Pengawasan dan penoptimalan alat mesin pertanian di kabupaten Probolinggo

24 kecamat

an

2.000

24 kecamat

an

2000

24 kecamat

an

2000

24 kecamat

an

2.000

24 kecamata

n

2.000

24 kecamat

an

Pengembangan alat dan mesin pertanian di kabupaten Probolinggo

200 unit

200 unit

200 unit 200 unit 200 unit 1000 unit

Program Pembinaan Lingkungan Sosial di Bidang Pertanian

Indikator Kinerja Program

250

250

250

250

250

Peningkatan pendapatan petani miskin

(%)

20% 20% 20% 20% 20% 100%

Bantuan Sarana

Produksi, Bibit/ Benih

Perkebunan, Ternak Bagi Masyarakat/

Kelompok Masyarakat

150

150

150

150

150

Bantuan benih lada dan saprodi budidaya lada bagi petani miskin

50 KK 50 KK 50 KK 50 KK 50 KK 250 KK

Page 223: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman 191

Pembinaan dan Pelatihan

Ketrampilan Kerja bagi

Tenaga Kerja dan

Masyarakat melalui

Pengembang-an Budidaya

Tanaman Perkebunan

Pembinaan dan pelatihan

50 KK

100 50 KK

100

50 KK

100 50 KK

100

50 KK

100 250 KK

Program Peningkatan Kualitas Bahan baku

Peningkatqn harga komoditi tembakau

Rp 40 rb/kg

2.300

Rp 40 rb/kg

2.300

Rp 40 rb/kg

2.300

Rp 40 rb/kg

2.300

Rp 40 rb/kg

2.300

Rp 40 rb/kg

Penerapan Pembudidaya

an sesuai dengan Good

Agricultural Practices

Tembakau

Penyusunan SOP tembakau

2 SOP

600

2 SOP

600

2 SOP

600

2 SOP

600

2 SOP

600

10 SOP

Pembinaan budidaya tembakau

2 GAP 2 GAP 2 GAP 2 GAP 2 GAP 10 GAP

Penerapan SOP tembakau

Penanganan Panen dan

Pasca Panen

Pembinaan panen dan pasca panen 20

poktan 300

20 poktan

300 20

poktan 300

20 poktan

300 20

poktan 300

100 poktan

Dukungan Sarana dan Prasarana

Usaha Tani Tembakau

Bantuan sarana budidaya tembakau

20 poktan

400 20

poktan 400

20 poktan

400 20

poktan 400

20 poktan

400 100

poktan

Page 224: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman 192

Bantuan pasca panen tembakau

20 poktan

20

poktan

20 poktan

20

poktan

20 poktan

100

Poktan

Penumbuhan dan

Penguatan Kelembagaan

Peningkatan klas kelompok petani tembakau

30 poktan

800 30

poktan 800

30 poktan

800 30

poktan 800

30 poktan

800 30

poktan

Penerapan Inovasi Teknis

Kajian dan rekomendasi budidaya tembakau 1 kajian 200 1 kajian 200 1 kajian 200 1 kajian 200 1 kajian 200 1 kajian

Program Peningkatan Kesejahteraan petani

Indikator Kinerja Program

2.200

2.200

2.200

2.200

2.200

Peningkatan Akses informasi dan teknologi pertanian ke petani

Reneww Cost Rasio(R/C Ratio)

Padi 1,70 1,70 1,70 1,70 1,70 1,70

Jagung 1,60 1,62 1,64 1,66 1,68 1,68

Bawang merah

1,41 1,41 1,46 1,48 1,55 1,60

Kentang 1,44 1,44 1,50 1,55 1,60 1,60

Kopi 1,50 1,52 1,56 1,65 1,70 1,70

Tembakau 1,40 1,40 1,50 1,55 1,60 1,60

Page 225: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman 193

Peningkatan kelas

kelompok (kelompok)

10 100 100 100 100 410

Peningkatan Kapasitas

Kelembagaan Pertanian

Peningkatan kapasitas kelembagaan petani

10 poktan

1.000

10 poktan

1.000

20 poktan

1.000

20 poktan

1.000

20 poktan

1.000

80 poktan

5 poktan lanjutan

5 poktan lanjutan

5 poktan lanjutan

5 poktan lanjutan

5 poktan lanjutan

25 poktan

lanjutan

Peningkatan Program dan

Informasi Penyuluhan

Penyediaan teknologi informasi bagi petani dan masyarakat pertanian secara online dan offline

1 sistem

500

1 sistem

500

1 sistem

500

1 sistem

500

1 sistem

500

1 sistem

Penyusunan programa, monitoring dan evaluasi proses penyuluhan pertanian dan pangan

24 kec 24 kec 24 kec 24 kec 24 kec 120 kec

Pengembangan metode penyuluhan pertanian 2 kali 2 kali 2 kali 2 kali 2 kali 10 kali

Page 226: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman 194

Pengembang-an Agribisnis

Peningkatan kapasitas ekonomi (nilai omzet, kemitraan, analisa usaha tani, dan pembiayaan) kelompok tani Lanjutan, Madya, dan Utama.

24 poktan

700

30 Poktan

700

40 Poktan

700

50 Poktan

700

60 Poktan

700

60 Poktan

NIL

AI S

AK

IP

Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

Nilai Sakip A

2.610

A

2.620 A

2.820

A

2.820 A

2.820

A

Pelayanan

Managemen Kepegawaian

Fasilitasi PNS dan Non PNS

900

900

900

900

900

Pelayanan Administrasi

Umum

Penyediaan Listrik, Air, Internet

12 kali

1.500

12 kali

1.500

12 kali

1.700

12 kali

1.700

12 kali

1.700

60 kali

Pemeliharaan Sarana dan Prasarana

12 kali 12 kali 12 kali 12 kali 12 kali 60 kali

Operasional umum 12 bulan 12 bulan 12 bulan 12 bulan 12 bulan

60 bulan

Perjalanan Dinas 12 bulan 12 bulan 12 bulan 12 bulan 12 bulan

60 bulan

Penatausaha-an dan

Pelaporan Keuangan

Pembayaran honorarium Penataan keuangan

12 kali

60 12 kali

70

12 kali

70 12 kali

70

12 kali

70 60 kali

Page 227: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman 195

Penyusunan Perencanaan

dan Pelaporan

Program

RKA / DPA 2

dokumen

150

2 dokumen

150

2 dokumen

150

2 dokumen

150

2 dokumen

150

10 dokumen

Rentra 1 dokume

n

1 dokume

n

1 dokumen

1 dokumen

1 dokumen

1 dokumen

Renja 2 dokume

n

2 dokume

n

2 dokumen

2 dokumen

2 dokumen

10 dokumen

Statistik Produksi Tan Pertanian

141 komoditi

141 komoditi

141 komoditi

141 komoditi

141 komoditi

141 komoditi

Monitoring program kegiatan

4 kali 4 kali 4 kali 4 kali 4 kali 20 kali

LKjIP 1 dokumen

1 dokumen

1 dokumen

1 dokumen

1 dokumen

5 dokumen

Laporan Keuangan

1 dokumen

1 dokumen

1 dokumen

1 dokumen

1 dokumen

5 dokumen

Publikasi dan pelaporan 24 kali 24 kali 24 kali 24 kali 24 kali 120 kali

29.804 29.770 30.470 30.570 30.870

Page 228: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman 198

VII. KINERJA PENYELENGGARAAN

URUSAN PANGAN DAN URUSAN PERTANIAN

Kinerja penyelenggaraan urusan pangan dan urusan pertanian mempunyai

Tujuan dan sasaran yang harus dicapai. Secara umum urusan pangan berkaitan

dengan Ketahanan Pangan yang ada di Kabupaten Probolinggo sedang untuk urusan

pertanian berkaitan dengan peningkatan PDRB (Produk Domestik Regional Bruto)

Kabupaten Probolinggo Bidang Pertanian. Dimana Pencapaian kinerja urusan

ketahanan pangan dan Urusan pertanian akan dilakukan secara bertahap dalam waktu

lima tahun. Secara teknis data pencapaian ini harus tersedia selama lima tahun

Secara umum target kinerja yang harus dicapai selama 5 tahun ke depan

tercantum dalam tabel 7.1. dari tabel ini maka bisa dirinci lagi dari segi teknis yang

bisa diperoleh dengan lebih sederhana dan lebih operasional . Di sini kemampuan

teknis dari personel di Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian diperlukan sesuai

kompetensi dalam pengelolaan data dan analisisnya.

Berikut ini disampaikan beberapa target yang harus dicapai selama 5 tahun ke

depan. Dalam bentuk tabel Perencanaan konsumsi, kebutuhan pangan, dan

Penyediaan pangan penduduk Kabupaten Probolinggo tahun 2019-2023, dan produksi

per komoditi per kecamatan.

Page 229: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman 199

Tabel 7.1. Indikator Kinerja Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian yang mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD

No Indikator Sasaran Kondisi Kinerja awal periode

RPJMD

Target Capaian Setiap Tahun Kondisi Kinerja Akhir Periode

RPJMD Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 Tahun 2022 Tahun 2023

A Peningkatan Ketahanan Pangan

Ketersediaan dan Cadangan Pangan

1 Ketersediaan pangan (beras) 124.688 ton 110.836 ton

110.668 ton

110.487 ton

110.303 ton

110.112ton 110.112 ton

2 Penguatan cadangan pangan 0 ton 12 ton 100 ton 200 ton 250 ton 391 ton 391 ton

Distribusi dan Akses Pangan

3 Ketersediaan informasi pasokan, harga, dan akses pangan per desa

0 % 20% 40% 60% 80% 100% 100%

4 Stabilitas harga dan pasokan pangan 0 % 20% 40% 60% 80% 100% 100%

Penganekaragaman dan Keamanan Pangan

5 Pencapaian skor PPH 72% 74,5% 75,7% 76,9% 78,1% 79,3% 79,3%

6 Pengawasan dan pembinaan keamanan pangan

0 % 30% 40% 60% 70% 80% 80%

7 Penanganan Kerawanan Pangan 0 % 20% 40% 60% 80% 100% 100%

B Peningkatan Produksi

1 Tanaman Pangan 2% 2% 2% 2% 2% 10%

2 Tanaman Hortikultura 2% 2% 2% 2% 2% 10%

3 Tanaman Perkebunan 2% 2% 2% 2% 2% 10%

Page 230: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman 200

Tabel 7.2. Target skor PPH Konsumsi pangan Penduduk Tahun 2019-2023

No Kelompok Pangan Tahun Dasar 2017

Target

2019 2020 2021 2022 2023

1 Padi-padian 25,0 25,0 25,0 25,0 25,0 25,0

2 Umbi-umbian 1.2 1.4 1.4 1.5 1.5 1.6

3 Pangan Hewani 10,4 11,5 12,1 12,7 13,3 13,9

4 Minyak dan Lemak 4,9 5,0 5,0 5,0 5,0 5,0

5 Buah/ biji berminyak 0,3 0,3 0,4 0,4 0,4 0,5

6 Kacang-kacangan 8,0 8,2 8,3 8,3 8,4 8,5

7 Gula 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5

8 Sayur dan buah 19,7 20,6 21,1 21,5 22,0 22,4

9 Lain-lain -- -- -- -- -- --

Skor PPH 72,0 74,5 75,7 76,9 78,1 79,3

Sumber : Laporan akhir Analisis Pola Konsumsi dan Suplai Pangan Kabupaten Probolinggo Tahun 2018

Kelompok pangan padi-padian dan gula merupakan kelompok pangan dengan

target skor PPH tetap pada tahun 2019-2023. Sementara kelompok lain perlu

ditingkatkan.

Pencapaian skor PPH menjadi target konsumsi pangan yang beragam, bergizi,

seimbang untuk seluruh penduduk Kabupaten Probolinggo tahun 2019-2023.

Kelompok padi-padian kecuali terigu masih mendominasi kontribusi energi, dan hal ini

kurang baik bagi kualitas konsumsi pangan penduduk yang dapat dilihat berdasarkan

nilai skor PPH. Berikut ini disajikan target konsumsi pangan penduduk tahun 2019-2023

Tabel 7.3. Target konsumsi pangan penduduk tahun 2019-2023

Kelompok Pangan Tahun Dasar 2017

Target Konsumsi Pangan (kg/kapita/tahun)

2019 2020 2021 2022 2023

Padi-padian

Beras 97,8 85,9 85,3 84,6 84 83,3

Jagung 7,3 5,4 5,4 5,3 5,3 5,2

Terigu 14,0 14,0 14,0 14,0 14,0 14,0

Page 231: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman 201

Umbi-umbian

Singkong 13,6 17,1 18,1 19,1 20,1 21,1

Ubi Jalar 0,8 1,0 1,1 1,1, 1,2 1,2

Sagu 2,8 1,5 1,6 1,7 1,8 1,9

Pangan Hewani

Daging ruminansia 1,3 2,7 2,8 3,0 3,2 3,4

Daging unggas 3,0 6,7 7,2 7,6 8,0 8,5

Telur 5,5 5,6 5,9 6,3 6,6 7,0

Susu 0,8 3,0 3,2 3,4 3,6 3,8

Ikan 15,4 11,8 12,6 13,3 14,1 14,8

Minyak dan Lemak

Minyak kelapa 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1

Minyak sawit 8,5 8,6 8,7 8,7 8,8 8,8

Buah/ biji berminyak

Kelapa 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8 0,9

Kemiri 0,4 0,6 0,7 0,8 0,9 1,0

Kacang-kacangan

Kacang kedelai 11,8 11,6 11,7 11,8 11,9 12,1

Kacang tanah 0,6 1,0 1,0 1,2 1,1 1,1

Gula

Gula pasir 11,9 11,8 11,8 11,7 11,7 11,7

Gula merah 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2

Sayur dan buah

Sayur 38,8 31,0 32,1 33,2 34,3 35,5

Buah 17,0 29,2 30,2 31,3 32,3 33,4

Sumber : Laporan akhir Analisis Pola Konsumsi dan Suplai Pangan Kabupaten Probolinggo Tahun 2018

Sedang target penyediaan pangan diperhitungkan untuk mengetahui

seberapa banyak pangan yang harus disediakan oleh Kabupaten Probolinggo untuk

Page 232: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman 202

memenuhi konsumsi penduduknya. Target penyediaan pangan dihitung mengacu

kepada kebutuhan manusia untuk hidup sehat dengan kata lain menuju skor PPH 100.

Tabel 7.4. Target penyediaan pangan penduduk Tahun 2019-2023

Kelompok Pangan Tahun Dasar 2017

Target Penyediaan Pangan (ton)

2019 2020 2021 2022 2023

Padi-padian

Beras 124.688,1

110.836,4

110.668,0 110.486,9 110.302,7 110.112,2

Jagung 9.335,8 6.958,6 6.947,8 6.936,7 6.925,1 6.913,2

Terigu 17.848,3 17.848,3 17.848,3 17.848,3 17.848,3 17.848,3

Umbi-umbian

Singkong 17.387,2 20.003,8 23.457,6 24.928,2 26.415,9 27.920,9

Ubi Jalar 996 1.296,6 1.382,3 1.469 1.556,6 1.645,3

Sagu 3.605,8 1.952,7 2.081,7 2.212,2 2.344,2 2.477,8

Pangan Hewani

Daging ruminansia 1.648,7 3.452,1 3.695,5 3.941,8 4.190,9 4.442,9

Daging unggas 3.847,9 8,694,1 9.307,1 9.927,3 10.554,7 11.189,4

Telur 7.031,1 7.183,7 7,690.2 8.202,7 8.721,1 9.245,5

Susu 1.051,8 3.933,4 4.210,8 4.491,3 4.775,2 5.062,3

Ikan 19.569 15.218,2 16.291,3 17.376,9` 18.475,1 19.586,1

Minyak dan Lemak

Minyak kelapa 174,8 173,2 175,5 177,9 180,2 182,6

Minyak sawit 10.803,5 11.100,1 11.247,3 11.396 11.546 11.697,5

Buah/ biji berminyak

Kelapa 489,4 699,4 827,1 957,1 1.088,3 1.221,0

Kemiri 465 791,2 1.082,7 1.082,7 1.231,1 1.381,3

Kacang-kacangan

Kacang kedelai 15.070,2 14.967,9 15.205,9 15.446,2 15.688,9 15.934,0

Kacang tanah 727,2 1.340,5 1.361,8 1.383,3 1.405,0 1.427,0

Gula

Gula pasir 15.111,9 15.207,9 15.261,0 15.314,2 15.367,4 15.420,8

Gula merah 283,3 295,3 296,3 297,4 298,4 299,4

Sayur dan buah

Sayur 49.458,5 39.980,1 41.676,3 43.391,8 45.126,6 46.880,9

Buah 21.678,0 37.631,5 39.228 40.842,7 42.475,6 44.126,9

Sumber : Laporan akhir Analisis Pola Konsumsi dan Suplai Pangan Kabupaten Probolinggo Tahun 2018.

Page 233: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman 203

Perencanaan Produksi Tanaman Pangan, Tanaman Hortikultura, dan Tanaman

Perkebunan

Tabel 7.5. Target produksi di Kawasan Tanaman Pertanian tahun 2019-2023

Nama Komoditi dan kawasan

Tahun Dasar 2018

Target Produksi (ton)

2019 2020 2021 2022 2023

Padi (GKG)

Sukapura 84 86 88 89 91 93

Sumber 166 169 172 176 179 183

Kuripan 4.644 4.737 4.832 4.929 5.027 5.128

Bantaran 3.592 3.664 3.737 3.812 3.888 3.966

Leces 2.205 2.249 2.294 2.340 2.387 2.435

Tegalsiwalan 3.815 3.892 3.969 4.049 4.130 4.212

Banyuanyar 10.622 10.835 11.051 11.273 11.498 11.728

Tiris 7.417 7.565 7.717 7.871 8.029 8.189

Krucil 7.387 7.535 7.686 7.840 7.996 8.156

Gading 40.494 41.304 42.130 42.973 43.832 44.709

Pakuniran 19.379 19.766 20.162 20.565 20.976 21.396

Kotaanyar 8.895 9.073 9.254 9.439 9.628 9.821

Paiton 14.043 14.324 14.610 14.902 15.200 15.504

Besuk 20.281 20.687 21.100 21.522 21.953 22.392

Kraksaan 23.380 23.847 24.324 24.811 25.307 25.813

Krejengan 27.537 28.088 28.649 29.222 29.807 30.403

Pajarakan 12.319 12.566 12.817 13.073 13.335 13.602

Maron 29.702 30.296 30.902 31.520 32.150 32.793

Gending 8.782 8.957 9.136 9.319 9.506 9.696

Dringu 4.789 4.885 4.983 5.082 5.184 5.288

Wonomerto 7.439 7.588 7.740 7.895 8.053 8.214

Lumbang 6.579 6.711 6.845 6.982 7.122 7.264

Tongas 15.977 16.296 16.622 16.955 17.294 17.640

Sumberasih 9.810 10.007 10.207 10.411 10.619 10.831

Jagung

Sukapura 1.896 1.933 1.972 2.012 2.052 2.093

Sumber 2.155 2.198 2.242 2.286 2.332 2.379

Page 234: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman 204

Kuripan 7.810 7.966 8.125 8.288 8.454 8.623

Bantaran 2.692 2.746 2.801 2.857 2.914 2.973

Leces 7.477 7.627 7.779 7.935 8.094 8.256

Tegalsiwalan 9.340 9.526 9.717 9.911 10.109 10.312

Banyuanyar 22.074 22.515 22.966 23.425 23.894 24.371

Tiris 6.870 7.007 7.148 7.291 7.436 7.585

Krucil 32.706 33.360 34.027 34.708 35.402 36.110

Gading 382 390 398 406 414 422

Pakuniran 3.422 3.490 3.560 3.631 3.704 3.778

Kotaanyar 3.909 3.987 4.067 4.149 4.232 4.316

Paiton 7.942 8.101 8.263 8.428 8.597 8.769

Besuk 369 376 384 392 399 407

Kraksaan 159 162 165 168 172 175

Krejengan - - - - - -

Pajarakan 187 191 194 198 202 206

Maron 11.391 11.619 11.851 12.088 12.330 12.576

Gending 5.377 5.484 5.594 5.706 5.820 5.937

Dringu 8.742 8.917 9.095 9.277 9.463 9.652

Wonomerto 13.547 13.818 14.094 14.376 14.663 14.957

Lumbang 2.462 2.512 2.562 2.613 2.665 2.719

Tongas 26.893 27.431 27.979 28.539 29.110 29.692

Sumberasih 17.817 18.173 18.537 18.908 19.286 19.671

Ubi Kayu

Sukapura 799 815 831 848 865 882

Sumber 11.093 11.315 11.542 11.772 12.008 12.248

Kuripan 11.217 11.441 11.670 11.903 12.141 12.384

Bantaran 464 473 483 492 502 512

Leces 2.344 2.390 2.438 2.487 2.537 2.587

Tegalsiwalan 1.893 1.931 1.969 2.008 2.049 2.090

Banyuanyar - - - - - -

Tiris 3.576 3.648 3.721 3.795 3.871 3.948

Krucil 6.580 6.712 6.846 6.983 7.123 7.265

Gading - - - - - -

Pakuniran 213 217 221 226 230 235

Kotaanyar 892 909 928 946 965 984

Paiton 439 448 457 466 475 485

Besuk - - - - - -

Kraksaan - - - - - -

Krejengan - - - - - -

Pajarakan - - - - - -

Maron - - - - - -

Gending - - - - - -

Page 235: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman 205

Dringu - - - - - -

Wonomerto 8.183 8.346 8.513 8.683 8.857 9.034

Lumbang 1.940 1.979 2.018 2.058 2.100 2.142

Tongas 2.763 2.818 2.875 2.932 2.991 3.051

Sumberasih 319 325 332 338 345 352

Bawang Merah

Bantaran 45 46 47 48 49 50

Leces 4.520 4.611 4.703 4.797 4.893 4.991

Tegalsiwalan 11.775 12.010 12.250 12.495 12.745 13.000

Banyuanyar 4.004 4.084 4.165 4.249 4.334 4.420

Krucil 4 4 4 4 4 4

Kotaanyar 131 134 136 139 142 145

Paiton 118 120 123 125 128 130

Besuk 506 516 526 537 548 559

Kraksaan 117 119 121 124 126 129

Krejengan 1.272 1.298 1.324 1.350 1.377 1.405

Pajarakan 198 202 206 210 215 219

Maron 978 997 1.017 1.037 1.058 1.079

Gending 11.067 11.289 11.515 11.745 11.980 12.219

Dringu 20.644 21.057 21.478 21.907 22.345 22.792

Tongas 86 87 89 91 93 95

Sumberasih 596 607 620 632 645 657

Kentang

Sukapura 6.616 6.748 6.883 7.021 7.161 7.305

Sumber 17.725 18.080 18.441 18.810 19.186 19.570

Krucil 108 110 112 115 117 119

Lumbang 817 834 850 867 885 902

Cabe Besar

Sukapura 253 258 263 268 274 279

Bantaran 25 26 26 27 27 28

Banyuanyar 50 51 52 53 55 56

Tiris 57 58 59 61 62 63

Krucil 368 375 382 390 398 406

Pakuniran 104 106 108 110 113 115

Paiton 356 363 370 377 385 393

Kraksaan 1 1 1 1 2 2

Pajarakan 1 1 1 1 1 1

Maron 59 61 62 63 64 66

Wonomerto 7 7 7 7 7 7

Lumbang 3 3 3 3 3 3

Tongas 4 4 4 4 4 4

Sumberasih 3 3 3 3 3 3

Page 236: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman 206

Cabe Rawit

Sukapura 27 28 28 29 29 30

Kuripan 2.000 2.040 2.081 2.122 2.165 2.208

Bantaran 187 190 194 198 202 206

Leces 686 700 714 728 743 758

Tegalsiwalan 1.314 1.341 1.367 1.395 1.423 1.451

Banyuanyar 2.180 2.224 2.268 2.313 2.360 2.407

Tiris 39 39 40 41 42 43

Krucil 106 108 110 112 115 117

Gading 12 12 12 13 13 13

Pakuniran 1.679 1.713 1.747 1.782 1.818 1.854

Kotaanyar 660 674 687 701 715 729

Paiton 133 136 139 141 144 147

Besuk 66 67 69 70 71 73

Kraksaan 6 6 6 6 6 6

Pajarakan 17 17 17 18 18 18

Maron 538 548 559 570 582 593

Gending 274 279 285 290 296 302

Dringu 327 333 340 347 354 361

Wonomerto 299 305 311 317 324 330

Lumbang 32 33 33 34 35 35

Tongas 8 8 9 9 9 9

Sumberasih 31 32 32 33 34 34

Alpukat

Sukapura 151 154 157 161 164 167

Sumber 47 48 49 50 51 52

Kuripan 139 142 145 148 150 153

Leces 4 4 5 5 5 5

Tegalsiwalan 44 45 46 47 48 48

Banyuanyar 105 107 109 111 113 116

Tiris 20.302 20.708 21.122 21.545 21.975 22.415

Krucil 203 207 211 215 219 224

Pakuniran 26 26 27 27 28 28

Kotaanyar 10 10 10 10 11 11

Paiton 8 8 8 8 9 9

Besuk 5 5 5 5 5 5

Kraksaan 1 1 1 1 2 2

Krejengan 3 3 3 3 3 3

Gending 2 2 2 2 2 2

Dringu 1 1 1 1 1 1

Wonomerto 1 1 1 1 1 1

Lumbang 65 66 67 69 70 71

Page 237: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman 207

Tongas 5 5 5 5 5 6

Durian

Sukapura 78 79 81 82 84 86

Kuripan 6 6 6 6 6 6

Tiris 11.853 12.090 12.332 12.578 12.830 13.087

Krucil 333 339 346 353 360 367

Gading 69 70 71 73 74 76

Pakuniran 4 4 4 4 4 4

Besuk 1 1 1 1 1 1

Mangga

Sukapura 175 179 182 186 190 193

Sumber 18 18 19 19 19 20

Kuripan 700 714 728 743 758 773

Bantaran 1.589 1.621 1.653 1.686 1.720 1.755

Leces 238 243 248 253 258 263

Tegalsiwalan 171 174 177 181 185 188

Tiris 653 666 679 692 706 720

Krucil 62 64 65 66 67 69

Gading 3.012 3.072 3.133 3.196 3.260 3.325

Pakuniran 7.819 7.975 8.134 8.297 8.463 8.632

Kotaanyar 200 204 208 212 216 221

Paiton 150 153 156 159 162 166

Besuk 4.108 4.190 4.274 4.359 4.446 4.535

Kraksaan 581 593 604 616 629 641

Krejengan 271 276 282 287 293 299

Pajarakan 96 97 99 101 103 105

Maron 94 96 98 100 102 104

Gending 547 558 569 580 592 604

Dringu 1.349 1.375 1.403 1.431 1.460 1.489

Wonomerto 559 570 582 593 605 617

Lumbang 2.002 2.042 2.083 2.124 2.167 2.210

Tongas 2.380 2.427 2.476 2.525 2.576 2.627

Sumberasih 580 592 603 616 628 640

Manggis

Sukapura 3 3 3 3 3 3

Sumber 0 0 0 0 0 0

Tiris 477 487 497 506 517 527

Krucil 40 40 41 42 43 44

Tongas 2.380 2.427 2.476 2.525 2.576 2.627

Tebu

Sukapura 70 71 73 74 76 77

Leces 16.790 17.125 17.468 17.817 18.173 18.537

Page 238: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman 208

Kotaanyar 1.050 1.071 1.092 1.114 1.137 1.159

Paiton 805 821 838 854 871 889

Pajarakan 5.425 5.534 5.644 5.757 5.872 5.990

Maron 26.300 26.826 27.363 27.910 28.468 29.038

Gending 5.901 6.019 6.140 6.263 6.388 6.516

Dringu 700 714 728 743 758 773

Tembakau Paiton Vo

Pakuniran 578 589 601 613 625 638

Kotaanyar 2.214 2.258 2.303 2.350 2.397 2.444

Paiton 1.300 1.326 1.353 1.380 1.407 1.435

Kraksaan 1.994 2.034 2.075 2.116 2.159 2.202

Krejengan 2.714 2.768 2.823 2.880 2.937 2.996

Pajarakan 101 103 105 107 110 112

Maron 886 903 921 940 959 978

Gending 14 14 14 14 15 15

Tembakau Kasturi

Sukapura 11 11 11 11 12 12

Tembakau Jawa

Wonomerto 574 585 597 609 621 633

Lada

Krucil 23 23 23 24 24 25

Cengkeh

Sukapura 43 44 45 46 46 47

Sumber 41 42 43 44 45 46

Tiris 46 47 48 49 50 51

Krucil 303 309 316 322 328 335

Lumbang 5 5 5 5 5 5

Kelapa

Sukapura 11 11 11 11 12 12

Sumber 13 13 13 14 14 14

Kuripan 59 61 62 63 64 66

Leces 23 23 24 24 25 25

Banyuanyar 181 185 188 192 196 200

Tiris 213 217 222 226 231 235

Krucil 128 130 133 135 138 141

Gading 429 438 446 455 464 474

Page 239: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman 209

Pakuniran 22 22 23 23 24 24

Kotaanyar 22 23 23 23 24 24

Paiton 26 26 27 28 28 29

Kraksaan 11 11 11 11 11 12

Pajarakan 2 2 2 2 2 2

Maron 285 291 297 303 309 315

Gending 8 8 8 9 9 9

Dringu 2 2 2 2 2 2

Wonomerto 14 14 14 14 15 15

Lumbang 13 14 14 14 14 15

Kopi Arabika

Sukapura 123 125 128 131 133 136

Sumber 439 448 457 466 475 485

Tiris 9 9 9 10 10 10

Krucil 543 554 565 576 588 600

Lumbang 32 32 33 33 34 35

Kopi Robusta

Sukapura 87 89 90 92 94 96

Sumber 759 774 789 805 821 838

Tiris 4.095 4.177 4.260 4.346 4.433 4.521

Krucil 2.211 2.256 2.301 2.347 2.394 2.441

Gading 238 243 248 252 258 263

Pakuniran 450 459 468 477 487 496

Lumbang 46 47 48 49 50 51

Beberapa tanaman lainnya bisa bekembang tanpa intervensi yang minimal

dari pemerintah misalnya : kacang tanah, kacang hijau, pepaya, pisang, jambu, bawang

daun, wortel, tomat, jarak pagar, aren,asam jawa, dll.

Tata Kerja organisasi dalam pencapaian indikator kinerja

Dalam pencapaian kinerja melibatkan semua personel yang ada di Dinas

Ketahanan Pangan dan Pertanian, setiap target yang menjadi tanggung jawab kepala

dinas akan didukung oleh setiap Aparatur Sipil Negara (ASN) yang ada di Dinas

Ketahanan Pangan dan Pertanian.

Page 240: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman 210

Setiap Kepala Bidang yang ada di Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian wajib

menyusun dan menyediakan bahan bagi peningkatan kinerja kepala dinas sesuai

tupoksi yang diberikan. Dimana bahan ini akan dilaksanakan oleh kelompok sasarana

yang dalam hal ini adalah Kelompok tani, Gabungan kelompok Tani, HIPPA/GHIPPA,

Asosiasi komoditi pertanian.

Para Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) dalam pencapaian kinerja Dinas

Ketahanan Pangan dan Pertanian sebagai penghubung antara dinas dengan kelompok

sasaran. PPL bertindak sebagai pendamping dan pembina. Dalam pelaksanaannya para

PPL menangani 2 atau 3 desa sesuai dengan kondisi dan kemampuan. PPL akan

melakukan pencatatan kinerja disetiap wilayah secara periodik. Setelah pencatatan

ini akan dilakukan analisis oleh Bidang-bidang yang Di Dinas Ketahanan Pangan dan

Pertanian.

Dalam pelaksanaannya unit organisasi yang ada di Dinas Ketahanan Pangan dan

Pertanian menyusun Proses Bisnis, SOP (Standar Operasional Prosedur) dan SPIP

(Sistem Pengendalian Intern Pemerintahan) yang didalamnya tercantum yang harus

menjadi perhatian yaitu output dan unit organisasi yang menjadi unit organisasi

mitranya.

Metodologi yang perlu dilaksanakan antara lain

a) Melakukan kerjasama (MOU) dan Perjanjian Kerjasama (PKS) dengan lembaga

yang mempunyai kompeten dalam peningkatan SDM dan Mutu produksi,

antara lain :

i. Kementerian Pertanian dengan jajaran dibawahnya :

BPTP

Balitkabi

Balitsa

Balittas

Puslitkoka

BBPP

Balai Besar Pengembangan Benih dan Proteksi Perkebunan

ii. Pemerintah Provinsi Jawa Timur cq. Dinas Pertanian dan Ketahanan

Pangan serta Dinas Perkebunan

Page 241: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman 211

UPT Pendidikan dan Pelatihan Pertanian

UPTPSBTPH

UPT Pengawasan dan Sertifikasi Hasil Pertanian (UPT PSHP)

UPT Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura

Page 242: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman 212

VIII. PENUTUP

8.1. Pedoman Transisi

Kesinambungan proses perencanaan di Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian

Kabupaten Probolinggo terkait dengan RPJMD Kabupaten Probolinggo dimana

penetapan dilakukan pada tahun 2019. Program dan Kegiatan di tahun 2019

direncanakan pada tahun 2018 dan mengacu pada RKPD 2018 dimana RPMJD

baru belum ditetapkan.

8.2. Kaidah Pelaksana

a) Renstra Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Probolinggo ini diharapkan

dapat dikoordinasikan dan disosialisasi kepada instansi lain yang terkait

sehingga dapat terjalin sinergi.

b) Renstra SKPD Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian ini diharapkan dapat

disosialisasikan kepada semua kecamatan sehingga dapat menjadi bahan

acuan dalam pelaksanaan Musrenbang, diharapkan akan terjadi

sinkronisasi yang tepat dalam pengusulan kegiatan yang mulai dilakukan

dari tingkat desa.

c) Penjabaran Lebih lanjut Renstra Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian

disusun melalui Renja Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian. Dalam hal

pelaksanaan Renstra ini mengalami perubahan sasaran tahunan, yang

disebabkan perkembangan keadaan dalam tahun berjalan, diupayakan

tidak mengubah target tujuan pada akhir periode pada tahun 2023.

d) Perkembangan keadaan dalam tahun berjalan dimaksud, seperti

perkembangan yang tidak sesuai dengan asumsi kerangka ekonomi daerah

dan kerangka pendanaan, prioritas, dan sasaran pembangunan, rencana

program dan kegiatan prioritas daerah.

e) Berkaitan dengan Penyusunan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja,

maka perlu disusun Rencana Kerja (Renja) Dinas Ketahanan Pangan dan

Pertanian Kabupaten Probolinggo mengacu kepada Rencana Kerja

Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Probolinggo.

Page 243: TAHUN ANGGARAN 2019-2023 - Kabupaten Probolinggo · 2019. 10. 3. · BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 17 TAHUN 2019 TENTANG RENCANA STRATEGIS

Halaman 213

f) Perubahan Renstra akibat atas penyesuaian terhadap penyelenggaraan

urusan pemerintahan daerah beserta indikator kinerjanya, dan penataan

kelembagaan sebagaimana diamanatkan Undang-Undang 23 tahun 2014

tentang Pemerintah Daerah, dilaksanakan melalui Peraturan Bupati.

g) Indikator Kinerja Utama akan menjadi acuan bagi Dinas Ketahanan Pangan

dan Pertanian dalam menjabarkan indikator kinerja individu masing-

masing eselon dan jabatan fungsional umum secara berjenjang.

Bupati Probolinggo

Hj. P. Tantriana Sari, SE.