potensi kabupaten sijunjung

15
Potensi Industri Pemerintah Daerah Kabupaten Sijunjung menyadari bahwa dalam rangka membawa masyarakat agar kondisinya tidak terpengaruh terhadap krisis global, sektor industri memegang peranan penting. Sektor industri di Kabupaten Sijunjung merupakan sektor yang secara umum juga memberikan kontribusi terhadap pendapatan masyarakat. Untuk menumbuhkan minat kalangan industriawan di Kabupaten Sijunjung untuk menerjunkan dirinya di sektor industri, Pemerintah Daerah melakukan upaya peningkatan efektifitas, efisiensi dan rasionalitas usaha dengan cara menghilangkan berbagai bentuk praktek monopoli, korupsi, kolusi dan nepotisme dalam era perdagangan global dan mekanisme pasar bebas, antara lain melalui penerapan sistem prosedur dan prinsip pelayanan prima pada setiap unit kerja, yaitu: 1. Kesederhanaan atau birokrasi yang tidak berbelit-belit 2. Kejelasan dan kepastian 3. Keamanan 4. Keterbukaan (transparansi) 5. Efisiensi 6. Ekonomis 7. Keadilan 8. Ketepatan Waktu Pembangunan sektor industri difokuskan pada perkembangan industri kecil, menengah dan industri rumah tangga. Upaya tersebut ditempuh juga dengan berbagai upaya antara lain melalui peningkatan infra struktur berupa sarana dan prasarana transportasi, telekomunikasi dan informasi. Dalam rangka menumbuhkembangkan usaha di daerah sekaligus menarik investor, pemerintah daerah perlu menciptakan iklim yang sejuk dan memberikan dukungan melalui berbagai cara antara lain: - Identifikasi Potensi Daerah yang dituangkan dalam bentuk peta investasi dan Potensi Daerah - Kemudahan dalam pemberian perizinan - Menyediakan dan peningkatan infrastruktur bagi kegiatan investasi di daerah - Meningkatkan Sumber Daya manusia (SDM) baik aparat pemerintah daerah maupun para pelaku bisnis - Meningkatkan kegiatan promosi investasi Beberapa peluang investasi untuk pemberdayaan industri di Kabupaten Sijunjung: - Industri kerajinan Tikar pandan - Kain tenun - Industri Tahu dan Tempe - Industri Batu Bata - Penggilingan padi - Industri meubel dan furniture - Industri Kalamai Kondisi perindustrian di Kabupaten Sijunjung selama tahun 2007 menunjukkan perkembangan terutama pada usaha industri berizin. Pada tahun 2006 terdapat perusahaan industri berizin sebanyak 259 unit usaha. Jumlah industri tersebut meningkat dibandingkan dengan kondisi pada tahun 2006 yang hanya tercatat sebanyak 229 unit usaha. Dengan peringkat pola penyebaran, untuk

Upload: moesairil-hadi

Post on 23-Oct-2015

257 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Potensi Kabupaten Sijunjung

Potensi Industri

Pemerintah Daerah Kabupaten Sijunjung menyadari bahwa dalam rangka membawa masyarakat agar kondisinya tidak terpengaruh terhadap krisis global, sektor industri memegang peranan penting. Sektor industri di Kabupaten Sijunjung merupakan sektor yang secara umum juga memberikan kontribusi terhadap pendapatan masyarakat. Untuk menumbuhkan minat kalangan industriawan di Kabupaten Sijunjung untuk menerjunkan dirinya di sektor industri, Pemerintah Daerah melakukan upaya peningkatan efektifitas, efisiensi dan rasionalitas usaha dengan cara menghilangkan berbagai bentuk praktek monopoli, korupsi, kolusi dan nepotisme dalam era perdagangan global dan mekanisme pasar bebas, antara lain melalui penerapan sistem prosedur dan prinsip pelayanan prima pada setiap unit kerja, yaitu:1. Kesederhanaan atau birokrasi yang tidak berbelit-belit2. Kejelasan dan kepastian3. Keamanan4. Keterbukaan (transparansi)5. Efisiensi6. Ekonomis7. Keadilan8. Ketepatan Waktu

Pembangunan sektor industri difokuskan pada perkembangan industri kecil, menengah dan industri rumah tangga. Upaya tersebut ditempuh juga dengan berbagai upaya antara lain melalui peningkatan infra struktur berupa sarana dan prasarana transportasi, telekomunikasi dan informasi. Dalam rangka menumbuhkembangkan usaha di daerah sekaligus menarik investor, pemerintah daerah perlu menciptakan iklim yang sejuk dan memberikan dukungan melalui berbagai cara antara lain:- Identifikasi Potensi Daerah yang dituangkan dalam bentuk peta investasi dan Potensi Daerah- Kemudahan dalam pemberian perizinan- Menyediakan dan peningkatan infrastruktur bagi kegiatan investasi di daerah- Meningkatkan Sumber Daya manusia (SDM) baik aparat pemerintah daerah maupun para pelaku bisnis- Meningkatkan kegiatan promosi investasiBeberapa peluang investasi untuk pemberdayaan industri di Kabupaten Sijunjung:- Industri kerajinan Tikar pandan- Kain tenun- Industri Tahu dan Tempe- Industri Batu Bata- Penggilingan padi- Industri meubel dan furniture- Industri Kalamai

Kondisi perindustrian di Kabupaten Sijunjung selama tahun 2007 menunjukkan perkembangan terutama pada usaha industri berizin. Pada tahun 2006 terdapat perusahaan industri berizin sebanyak 259 unit usaha. Jumlah industri tersebut meningkat dibandingkan dengan kondisi pada tahun 2006 yang hanya tercatat sebanyak 229 unit usaha. Dengan peringkat pola penyebaran, untuk Kecamatan Sijunjung di peringkat pertama yakni sebanyak 91 unit usaha, berikutnya di urutan kedua Kecamatan Koto VII yang terdapat sebanyak 67 unit usaha dan yang paling sedikit berada di Kecamatan Lubuk Tarok yang hanya terdapat sebanyak 7 unit usaha. Sementara itu, jumlah tenaga kerja yang dapat diserap juga mengalami peningkatan dari 1.174 orang pada tahun 2006 menjadi sebanyak 1.389 orang pada tahun 2007. Peningkatan jumlah unit usaha juga diiringi dengan meningkatnya jumlah investasi dan produksinya. Jika pada tahun 2006 sebesar Rp. 2,88 milyar, pada tahun 2007 meningkat menjadi sebesar Rp. 3,25 milyar. Sedangkan jumlah produksi dari sebesar Rp. 34,25 milyar pada tahun 2006 meningkat menjadi sebesar Rp. 42,07 milyar pada tahun 2007.

Page 2: Potensi Kabupaten Sijunjung

Potensi Perdagangan

Sekalipun kegiatan perdagangan mengalami kelesuan sebagai akibat dari krisi global, Pemerintah kabupaten Sijunjungtetap berupaya seoptimal mungkin agar sektor perdagangan ini tetap aktif dan memberi kontribusi bagi peningkatan pendapatan daerah dan masyarakat. Dalam menunjang sektor perdagangan dan pengembangan usaha daerah, Pemerintah kabupaten Sijunjung menyediakan beberapa fasilitas, antara lain:1. 1 Pasar Umum (Pasar Lokal) yang berada di Ibukota Kabupaten2. 48 Pasar Tradisional (Pasar Nagari) yang tersebar di 8 KecamatanJumlah Pasar Tradisional:Peningkatan jumlah pasar menandakan bahwa roda perekonomian berputar dengan baik. Secara geoekonomis, Sijunjungterintegrasi dengan kawasan pertumbuhan Propinsi Riau. Perdagangan antar daerah telah banyak membawa pertukaran produk-produk pertanian, perkebunan dan peternakan. Pembangunan sektor perdagangan ditujukan pada meningkatnya kemandirian perekonomian, terutama peningkatan eksport non migas ke daerah lain, dan upaya peningkatan mutu/daya saing usaha kecil dan menengah agar mampu lebih berperan dalam persaingan global, sehingga dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat serta mampu memberikan kontribusi bagi peningkatan pendapatan daerah.Langkah-langkah yang ditempuh dalam rangka peningkatan usaha perdagangan dan dunia usaha antara lain:a. Pengembangan sistem informasib. Penyuluhan Perdagangan dan pertumbuhan dunia usahac. Promosi Produk Daerahd. Pembinaan tertib niaga dan perlindungan konsumene. Pengembangan informasi potensi ekonomi dan profil investasi daerahf. Bimbingan teknis pemasaran komoditasg. Bimbingan dan penyuluhan pedagang pasar akan standarisasi dan pengendalian mutu

Peluang investasi di sektor perdagangan di Kabupaten Sijunjung, antara lain:a. Pengembangan Pasar Modern, lengkap dengan buah, sayur, daging dan kebutuhan sehari-hari lainnya dengan lokasi diNagari Sijunjungb. Rencana pengembangan SPBU Pertamina “Pasti Pas” dengan lokasi di Nagari Muaro Sijunjung di Ibukota Kabupaten

Potensi Kehutanan

Potensi sumber daya hutan di Kabupaten Sijunjung dilihat dari aspek luas berdasarkan Peta Kawasan Hutan Propinsi Sumatera Barat yang telah ditetapkan oleh Menteri Kehutanan dengan Keputusan No.422/Kpts-II/1999 tanggal 15 Juni 1999 merupakan hasil pemadu serasian Tata Guna Hutan Kesepakatan (TGHK) dan Rencana Tata Ruang wilayah Propinsi (RTRWP) adalah 394.625 Ha atau sekitar 64,79 % luas Kabupaten yang terdiri dari Hutan Suaka Alam dan Wisata seluas 63.745 Ha, Hutan Lindung seluas 126.290 Ha, Hutan Produksi Terbatas 77230 Ha, Hutan Produksi Tetap seluas 65.100 Ha dan Hutan Produksi yang Dapat Dikonversi 62.260 Ha.

Dengan telah dimekarkannya Kabupaten Sijunjung dengan Kab. Dharmasraya maka luas Administrasi Kabupaten Sijunjung menjasi 313.040 Ha sehingga luas kawasan hutan pun mengalami pengurangan karena sebagian kawasan pengelolaanya diserahkan kepada Kabupaten Dharmasraya.Berdasarkan hasil pengukuran sementara melalui planimetris luas Kawasan Hutan Kabupaten Sijunjung setelah pemekaran adalah 221.191,77 Ha dengan pembagian luas kawasan hutan menurut fungsinya adalah sebagai berikut :

Page 3: Potensi Kabupaten Sijunjung

- Hutan Suaka Alam dan Wisata(HSAW): 40.461,57 Ha- Hutan Lindung ( HL ) : 85.677,78 Ha- Hutan Produksi Terbatas (HPT) : 25.124,06 Ha- Hutan Produksi Tetap (HP) : 39.611,76 Ha- Hutan Produksi yang dapat dikonversi (HPK) : 30.316,60 Ha 

Potensi Perkebunan

Selama ini masyarakat telah menanami areal perkebunan dengan berbagai jenis tanaman perkebunan, diantaranya termasuk kelapa sawit dan karet sebagai andalan. Pada tahun 2004, perkebunan kelapa sawit sedikit mangalami penurunan produksi karena terjadinya pemekaran Kabupaten yang sebelumnya didominasi didaerah Kabupaten darmasraya.

Selain jenis komoditi kepala sawit, tanaman karet adalah salah satu komoditi yang dapat dikembangkan kearah yang lebih baik. Selama tahun 2007 produksi karet tercatat sebesar 59.873 ton. Sementara itu kulit manis juga mengalami peningkatan produksi dari 705,41 ton menjadi sebesar 1.642,60 ton. Kedua komoditi ini merupakan komoditi ekspor yang masih memberikan harapan bagi Kabupaten Sawahlunto/Sijunjung.

Potensi dan Peluang Investasi Perkebunan di Kab. Sijunjung Lokasi (Kec. & Nagari)

Komoditas yang sesuai

Luas Lahan tersedia/potensial (Ha)

PemasaranSarana Pendukung (transportasi, Air, Listrik, Telepon, dsb)

Kamang Baru 1. Klp Sawit2. Karet3. Coklat

30.000 Cukup baik dan mempunyai prospek untuk masa mendatang

- Transportasi ada- Air Alami- Listrik- Telp tdk ada

Tj Gadang 1. Klp Sawit2. Karet3. Coklat4. Nilam

13.500 Cukup baik dan mempunyai prospek untuk masa mendatang

- Transportasi ada- Air Alami- Listrik- Telp tidak ada

Sijunjung 1. Klp Sawit2. Karet3. Coklat4. Casia Vera

15.000 Cukup baik dan mempunyai prospek untuk masa mendatang

- Transportasi ada- Air Alami- Listrik- Telp blm memadai

Lubuk Tarok 1. Klp Sawit2. Karet3. Coklat4. Gambir

11.000 Cukup baik dan mempunyai prospek untuk masa mendatang

- Transportasi ada- Air Alami- Listrik- Telp belum memadai

IV Nagari 1. Klp Sawit2. Karet3. Coklat

2.000 Cukup baik dan mempunyai prospek untuk masa mendatang

- Transportasi ada- Air Alami- Listrik- Telp belum memadai

Kupitan 1. Karet2. Coklat

1.500 Cukup baik dan mempunyai prospek untuk masa mendatang

- Transportasi ada- Air Alami- Listrik- Telp belum memadai

Koto VII 1. Klp Sawit2. Karet3. Coklat

3.500 Cukup baik dan mempunyai prospek untuk masa mendatang

- Transportasi ada- Air Alami- Listrik- Telp belum memadai

Sumpur Kudus

1. Klp Sawit2. Karet3. Coklat4. Gambir

25.000 Cukup baik dan mempunyai prospek untuk masa mendatang

- Transportasi ada- Air Alami- Listrik- Telp tidak ada

Page 4: Potensi Kabupaten Sijunjung

PROSPEK PENGEMBANGAN PERKEBUNAN KABUPATEN  SIJUNJUNG

No Kecamatan

Komoditi (Ha)

Karet Kelapa Sawit

Gambir Casi Vera

Coklat Nilam

1 Tnj.Gadang 2.607 13.500 - 608 300 40

2 Kamang Baru 10.882 28.800 - 617 400 2

3 Sijunjung 31.26 15.000 - 791 450 18

4 Lubuk Tarok 3.781 13.000 2000 117 200 17

5 IV Nagari 3.000 1.500 - 164 25 12

6 Kupitan 1.500 - - 479 20 6

7 Koto VII 2.124 1.650 - 37 20 9

8 Sumpur Kudus 4.939 3.000 2000 15 20 7

    31.959 76.450 4.000 2.828 1.435 111

Potensi Pertambangan

Secara regional Kab. Sijunjung terletak pada bagian tengah cekungan Ombilin yang merupakan bagian dari Cekungan Sumatera Tengah. Menurut Koesoemadinata (Vide, Sukendar Asikin, 1987), Cekungan Ombilin ini mempunyai panjang 60 km dan lebar 25 km. Pada cekungan ini terdapat dua formasi batuan yaitu: Anggota Bawah Formasi Ombilin dan Anggota Atas Formasi Ombilin. Stratigrafinya terdiri dari batuan sedimen yang berumur tersier, batuan metamorf yang berumur Pra-Tersier & batuan intrusi yang berumur Trias. Dengan kondisinya yang seperti itu maka daerah ini menyimpan sumber daya mineral dan energi yang cukup potensial, seperti; batu kapur, marmer, granit, andesit, grafit, kalsit, kaolin, pasir kuarsa, fosfat, silika, lempeng kuarsit, emas, hingga batubara.1. Dalam konteks batubara, Sijunjung menyimpan potensi ini cukup baik, yakni sekitar 5.000 kalori hingga 6.900 kalori dan    dieskpor ke India serta Malaysia. Pangsa pasar utama dari batubara ini adalah PT. Semen Padang, PT Petu Sijantang dan PT.     RAPP Riau.2. Potensi Migas Kab. Sijunjung tercakup di bagian tenggara blok Singkarak yang merupakan wilayah kerja seluas 7.298 km    persegi yang telah dikerjakan oleh CHEVRON SINGKARAK, INC, dengan operator Esso Singkarak Sekiyu Kaihatsa, SA. Kontrak yang berlaku dari tanggal 12 Februari 1981 - 12 Februari 2001, pada tanggal 18 Maret 1985 dikembalikan sepenuhnya (relinguished) oleh Chevron Singkarak Inc kepada pemerintah.

Berdasarkan data DIRJEN MIGAS, ada beberapa sumur bor migas yang pernah dikerjakan di Kab.Sijunjung :1. LANTJANG-1, Koordinat 00 46’ 49,008” LS dan 1000 55’ 5,9988” BT. Pemerintahan berada di Nagari Lalan Kecamatan Lubuk        Tarok. Kegiatan pemboran dilaksanakan oleh PT. Caltex Pasific Indonesia dari tanggal 6 Juni sampai 2 Juli 1972. Berdasarkan        analisa serpihan pengeboran (cutting) selama pengeboran ditemukan akumulasi hidrokarbon pada 3 lapisan pasir di group Sihapas, namun berdasarkan analisis dan hasil evaluasi, sumur ini belum ekonomis sehingga ditutup (plugged andData Teknis Pengeboran- Kedalaman total : 7.071 ft- Elevasi : 73,79 ft- Kedalaman Formasi Telisa : 5.230 – 5.142 ft

Page 5: Potensi Kabupaten Sijunjung

- Kedalaman Group Sihapas : 5.794 - 5.886 ft- Basement : 7.056 – 6.9682. SINAMAR SOUTH-1, Koordinat 00 40’ 48,3492” LS dan 1000 54’ 41,1984” BT. Pemerintahan berada di Sawah Darek, Jorong Sungai Gemuruh, Nagari Padang Laweh, Kecamatan Koto VII. Pada sumur bor ini, yang dikerjakan oleh Apache Oil Sumatera Inc, dari tanggal 14 Oktober 1994 - 15 Nopember 1994, ditemukan hidrokarbon pada batupasir berbutir halus di Formasi Sawah Tambang dan Ombilin.Data Teknis Pemboran- Kedalaman total : 3.800 ft- Elevasi : 554,4 ft dpl- Elevasi Rig (RKB) : 575,9 ft dpl

3. SINAMAR-1, Koordinat 00 37’ 57’6984” LS dan 1000 52’ 57” BT. Secara administrasi pemerintahan berada di Pal X, Bukit Gombak, Jorong Sungai Gemuruh, Nagari Padang Ladang Laweh, Kecamatan Koto VII. Kegiatan Pemboran dilaksanakan oleh PT. Caltex Pasific Indonesia dari tanggal 23 Nopember 1983-12 Mei 1984. Dari analisis data yang ada, diperkirakan sumur bor  ini mengandung gas sebanyak 43 milyard kaki kubik atau 43 BCF dan kondensat sebanyak 725.000 barel.Data Teknis Pemboran- Kedalaman total : 9.902 ft- Elevasi : 657,4 ft- Elevasi Rig (RKB) : 679,4 ft

No Jenis Lokasi Cadangan Penyebaran

1.Batu Kapur/marmer

Kecamatan Tanjung Gadang    

   

- Bukit Sangkar Ayam Tj. Lolo

- Bukit Talang Liang, Bukit Sebelah & Bukit Talaung Tj. Lolo

75 juta Ton

200 juta Ton

200 Ha

500 Ha

Kecamatan Sumpur Kudus    - Tamparungo 100 juta M³ 200 HaKecamatan Sijunjung    - Nagari Solok Amba

- Silokek, Durian gadang

100 Juta M3

100 Juta M3

150 Ha

150 Ha

2. Grafit Kamang Baru    

   - Bukit Sungai Cengar Desa Kamang

  Km 10 Jalan Kiliran JaoRatusan Ton 30 Ha

3. AndesitPerbukitan Salo Kecamatan Tanjung Gadang

Jutaan M3 200 Ha

4. Granit Kecamatan Tanjung Gadang       

- Lubuk Talang Bancah, Sibangkur

- Bukit Langki

14.000.000 M3

8.000.000 M3

200 Ha

100 Ha

Kecamatan Sumpur Kudus10.000.000 M3

100 Ha

- Antara Sibiluru-Sumpur Tamparungo100.000.000 M3

500 Ha

Bukit Lubuk Dadap Kampung Dalam Lubuk Tarok

10.000.000 M3

200 Ha

Page 6: Potensi Kabupaten Sijunjung

Kecamatan Sijunjung    

- Nagari Silokek, Durian Gadang100.000.000 M3

100 Ha

5. Kalsit Solok Amba, Kecamatan Sijunjung Tak terbatas 175 Ha

6. Kaolin

- Bukit Pulasan & Bukit Perhentian Pulasan

  Kec.Tjg. Gadang

- Padang laweh Kec. Koto VII

5.000.000 M3

 

200 Ha

 

7. Pasir Kuarsa Palangki10.000.000 M3

200 Ha

8. Pospat Ngalau Buo, ngalau Kaciak Muko-muko - -

9. Lempung / Clay

Kecamatan Tanjung Gadang- Bukit Padang Lawas PulasanKecamatan Sijunjung- Kelurahan Muaro Gambok, Ipuh Muaro- Taratak- Padang Sibusuk Barat

JUTAAN M3

JUTAAN M3JUTAAN M3JUTAAN M3

Cukup Luas

Cukup LuasCukup LuasCukup Luas

10. Kuarsit

- Mengganti, Tamparungo Sumpur Kudus- Batang Palangki, Tambang Emas, Muaro Bodi- IV Nagari

Ribuan M3TerbatasTerbatas

Cukup LuasTersebarTersebar

11. Sirtukil- Batu gandang Koto Panjang V Koto Tangah Kec. Koto VII- Batang Palangki

JUTAAN M3JUTAAN M3

Cukup LuasCukup Luas

12.

 

 

 

Batu Bara

 

 

 

- Kecamatan Kamang Baru- Lubuk Tarok- Sijunjung- Koto VII- Kecamatan IV Nagari- Kecamatan Kupitan- Kecamatan Sumpur Kudus

JUTAAN TonJUTAAN TonJUTAAN TonJUTAAN TonJUTAAN TonJUTAAN TonJUTAAN Ton

PenyebaranCukup Luasdengan kaloridan sufur yangbervariasi

13.

 

 

Emas Alluvial Primer

 

 

- Kecamatan IV Nagari- Kecamatan Sijunjung- Kecamatan Kupitan- Kecamatan Koto VII- Kecamatan Kamang Baru

Cukup lumayanCukup lumayanCukup lumayanCukup lumayanCukup lumayan

Tersebar diDAS danperbukitan

         

Page 7: Potensi Kabupaten Sijunjung

Potensi Pertanian

ada tahun 2004, produksi padi Kabupaten Sijunjung kembali mengalami peningkatan produktivitas dengan hasil 83.552 ton dengan rata-rata produksi sawah sebesar 4,34 ton/hektar dari 4,31 ton/hektar. Luas panen padi selama tahun 2004 tercatat seluas 19.223 Ha, padahal pada taun 2003 hanya tercatat seluas 16.018 Ha. Peningkatan ini merupakan indikasi awal bahwa sektor pertanian sudah kembali memberikan kontribusi terhadap perkembangan ekonomi dan penyediaan padi di Kabupaten Sijunjung.

Luas panen padi sawah pada tahun 2004 tercatat seluas 19.167 Ha dengan produksi mencapai 83.290 ton, dan untuk padi ladang menunjukkan peningkatan yang mengalami perkembangan cenderung tidak teratur dengan angka produksi mencapai 231,6 ton dari 91 Ha luas area. Luas Panen dan Produksi Palawija Di kabupaten Sijunjung ini tanaman palawija sudah tersebar diseluruh kecamatan, jenis tanaman palawija yang dapat ditanam adalah Jagung, Ubi Kayu, Kacang Kedelai dan Kacang Tanah serta jenis tanaman lain. Dari jenis tanaman yang ada tanaman komoditi Kacang Kedelai selama tahun 2004 memiliki luas 455 Ha dan dapat menghasilkan 647 ton dengan rata-rata 1,42 ton/hektar, Komoditi Ubi jalar selama tahun 2004 hanya seluas 37 Ha dengan produksi sebanyak 166 ton dan rata-rata produksi per hektar 4,49 dan, Komoditi Ubi kayu dengan luas panen 199 Ha dan dapat menghasilkan 5.460 ton dengan rata-rata produksi perhektar 27,44, serta Komoditi Kacang Tanah dengan luas panen 173 Ha dan dapat menghasilkan 353 ton dengan produksi rata-rata 2,04, dan komoditi Jagung dengan luas panen 227 Ha dan dapat menghasilkan 1.001 ton dengan produksi rata-rata 4,41. Diantara tanaman palawija yang ada, tanaman Ubi Kayu merupakan tanaman komoditi yang paling disenangi, hal ini dapat dilihat dari luas panen maupun produksi.Khusus untuk kacang hijau, jagung dan kacang tanah, perlu perhatian yang lebih intensive jika menginginkan hasil yang memuaskan. Usaha-usaha yang telah dilakukan memang telah dapat meningkatkan produksi ketiga jenis palawija tersebut, namun itu belum cukup memadai.

Produksi Hortikultura

Pada tahun 2004 hampir semua jenis hortikurtura mengalami kenaikan produksi. Kenaikan terbesar adalah duku/langsat yang naik dari 118,40 ton menjadi 956,21 ton, dengan daerah penghasil terbesar adalah kecamatan Tanjung Gadang.

Cabe merupakan jenis hortikultura musiman yang cukup menghasilkan pendapatan yang cukup baik. Pada tahun 2004 luas panen komoditi cabe mencapai 1.029 ton. Sementara itu jenis komoditi Ketimun merupakan jenis tanaman hortikultura yang paling sedikit diusahakan para petani di Kabupaten Sijunjung.

Untuk jenis buah-buahan, komoditi Rambutan, Durian dan Duku masih merupakan tiga buah jenis yang cukup banyak dihasilkan oleh para petani di Kabupaten Sijunjung. Pada tahun 2004 hampir semua jenis hortikurtura mengalami kenaikan produksi. Kenaikan terbesar adalah duku/langsat yang naik dari 118,40 ton menjadi 956,21 ton, dengan daerah penghasil terbesar adalah kecamatan Tanjung Gadang. Cabe merupakan jenis hortikultura musiman yang cukup menghasilkan pendapatan yang cukup baik. Pada tahun 2004 luas panen komoditi cabe mencapai 1.029 ton. Sementara itu jenis komoditi Ketimun merupakan jenis tanaman hortikultura yang paling sedikit diusahakan para petani di Kabupaten Sijunjung. Untuk jenis buah-buahan, komoditi Rambutan, Durian dan Duku masih merupakan tiga buah jenis yang cukup banyak dihasilkan oleh para petani di Kabupaten Sijunjung.PELUANG INVESTASI DI BIDANG PERTANIAN

Page 8: Potensi Kabupaten Sijunjung

Lokasi(Kec. & Nagari

Komoditas yang sesuai

Luas Lahan tersedia / Potensial(Ha)

PemasaranSarana Pendukung (transportasi, Air, Listrik, Telepon, dsb)

Kamang Baru

Kelapa Sawit

Karet

Coklat

30.000Cukup baik dan mempunyai prospek untuk masa mendatang

Transportasi ada

Air Alami

Listrik

Telepon tidak ada

Tj. Gadang

Kelapa SawitKaretCoklatNilam

13.500Cukup baik dan mempunyai prospek untuk masa mendatang

 Transportasi adaAir AlamiListrikTelepon tidak ada

Sijunjung

Kelapa SawitKaretCoklatCasia Vera

15.000Cukup baik dan mempunyai prospek untuk masa mendatang

Transportasi adaAir AlamiListrikTelepon tidak ada

Lubuk Tarok

Kelapa Sawit

Karet

Coklat

Gambir

11.000Cukup baik dan mempunyai prospek untuk masa mendatang

Transportasi ada

Air Alami

Listrik

Telepon tidak ada

IV Nagari

Kelapa Sawit

Karet

Coklat

2.000Cukup baik dan mempunyai prospek untuk masa mendatang

Transportasi ada

Air Alami

Listrik

Telepon tidak ada

KupitanKaret

Coklat1.500

Cukup baik dan mempunyai prospek untuk masa mendatang

Transportasi ada

Air Alami

Listrik

Telepon tidak ada

Koto VII

Kelapa Sawit

Karet

Coklat

3.500Cukup baik dan mempunyai prospek untuk masa mendatang

Transportasi ada

Air Alami

Listrik

Telepon tidak ada

Sumpur Kudus

Kelapa Sawit

Karet

Coklat

Gambir

25.000Cukup baik dan mempunyai prospek untuk masa mendatang

Transportasi ada

Air Alami

Listrik

Telepon tidak ada

Page 9: Potensi Kabupaten Sijunjung

Potensi Peternakan dan Perikanan

PELUANG INVESTASI1. USAHA PETERNAKAN SAPI BALISapi Bali memiliki keunggulan dalam hal kesuburan, pertambahan berat badan setiap hari, toleransi terhadap panas, dan libido jantan.

Sapi Bali dari penelitian tergolong subur, sehingga potensial dijadikan sebagai pilihan ternak sapi bibit. Fertilitas sapi Bali 83%-86% lebih baik dari sapi Eropa yang rata-rata mempunyai fertilitas 60%. Umur dewasa kelamin 18 bulan. Persentase kelahiran dari jumlah sapi Bali yang dikawinkan 83,4%, sementara persentase lahir mati relatif kecil, sekitar 3,65%. Bila pemeliharaan dilakukan di padang penggembalaan, maka seekor pejantan mampu mengawini 15-25 ekor betina.

Kelebihan sapi Bali, meski tanpa diberi pakan penguat mampu memanfaatkan hijauan bermutu rendah, dan tidak mengalami gangguan pertumbuhan.

Pemeliharaan sapi Bali juga relatif mudah, . Selain itu dari segi permodalan pemeliharaan Sapi Bali hanya memerlukan modal relatif kecil, karena dapat dipelihara di padang-padang penggembalaan. Seperti diketahui kontribusi biaya produksi untuk pakan biasanya sekitar 70% dari keseluruhan biaya produksi.

Usaha Ternak Sapi Bali ini ditawarkan dengan pola kerjasama melibatkan 3 (tiga) domain sebagai stakeholder yaitu Investor (Badan hukum/perorangan), kelompok peternak dan Pemerintah Daerah. Masing-masing pihak dalam pola ini mengambil peran sbb :

- Pihak I (Pemerintah Daerah/ Dinas Peternakan)

 Berperan dalam melayani regulasi, melayani fasilitas IB dan Padang Penggembalaan umum di kawasan, fasilitasi bagi hasil untukmasing-masing pihak, pengendalian penyakit menular dan kemajiran, pembinaan teknis peternakan,

- Pihak II (Investor)  Menyediakan sapi bibit untuk dipelihara oleh pihak ketiga (peternak)- Pihak III (peternak/kelompok peternak)

 

Melakukan pemeliharaan terhadap sapi betina bibit yang diserahkan pihak ke II termasuk pemeliharaan anak yangmeliputi penyediaan kandang, rumput dan perawatan ternak, serta mendeteksi birahi sapi induk dan melaporkannya kepada petugas IB pada Posyanak terdekat.

Pembagian hasil untuk masing-masing pihak dalam pola kerjasama ini dilakukan dari nilai penjualan anak sebagai berikut :

 - 50% (limapuluh persen) untuk pihak ketiga (peternak) atas jasa pemeliharaan dan perawatan ternak.

 - 35% (tiga puluh lima persen) untuk pihak kedua (investor) atas jasa penyediaan bibit sapi induk

 

- 14% (limabelas persen) untuk pihak pertama (Pemerintah daerah) atas jasa pelayanan IB, pengendalian penyakit dan pelayanan  padang penggembalaan umum)

Pada akhir tahun kelima, sapi induk bibit kembali menjadi milik pihak kedua

 

2. USAHA TERNAK DOMBA LOKAL

Page 10: Potensi Kabupaten Sijunjung

Berdasarkan kajian aspek perilaku masyarakat, peluang pasar, besaran modal yang dibutuhkan dan kajian teknis peternakan, maka pengembangan Ternak Domba Lokal menjadi pilihan kebijakan Pemerintah Daerah

Pengembangan Ternak Domba dengan Pola Mitra Swasta Pola ini melibatkan para pemodal dengan Petani Pemelihara ternak, yang difasilitasi oleh Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Sijunjung, secara rinci pola mitra swasta ini dapat dijelaskan sbb:

Pemodal (Investor) Menyediakan modal 12 s/d 16 juta untuk 1 paket usaha yaitu 1 kandang panggung

ukuran 4 x 15 m dengan 50 ekor induk domba Menerima pembagian hasil sebesar 50 % dari nilai setiap penjualan Domba

Peternak Menyediakan lahan kandang dan padang Pengembalaan Melaksanakan pemeliharaan ternak Domba Menerima bagi hasil sebesar 50 % dari nilai setiap penjualan domba

Dinas Peternakan dan Perikanan Memfasilitasi kerja sama antara pemodal dan petani Menilai kelayakan lahan usaha dan kandang peternak Melakukan pembinaan teknis- Melakukan pengendalian terhadap penyakit domba

 

3. BUDIDAYA PERIKANAN AIR TAWARKerjasama budidaya ikan air tawar ini dengan investor ditawarkan dengan pembagian hasil (keuntungan) 50 – 50 antara investor dengan petani pembudidaya ikan.

a. Kolam Air Deras

 Petani pembudidaya ikan menyiapkan kolam, peralatan dan bertangungjawab terhadap pemeliharaan sampai pemasaran. Investor menyiapkan dana untuk bibit dan pakan ikan

b. Budidaya ikan iar tawar dengan karamba besi

 Petani pembudidaya ikan menyiapkan karamba berukuran 2 x 1 x 0,75 m minimal 5 unit, peralatan dan bertangungjawab terhadap pemeliharaan sampai pemasaran. Investor menyiapkan dana untuk bibit dan pakan ikan

Bagi peminat menjadi investor hubungi :Dinas Peternakan dan Perikanan Kab. Sijunjung

Telp. : kantor : 0754 – 20155

POPULASI TERNAK ( EKOR ) KAB. SIJUNJUNG TAHUN 2006

No Jenis Ternak Jantan Betina Jumlah

1 Sapi Perah - - -

2 Sapi Potong 12.267 24.225 36.492

3 Kerbau 11.819 25.702 37.521

4 Kuda 16 - 16

5 Kambing 8.008 18.800 26.808

6 Domba 1.099 1.811 3.910

7 Babi - - -

8 Ayam Ras Petelur - - 27.900

Page 11: Potensi Kabupaten Sijunjung

9 Ayam Ras Pedaging - - 492.458

10 Ayam Buras - - 313.845

11 Itik - - 32.533

 

PRODUKSI DAGING TELUR DAN SUSU TAHUN 2006

No Jenis Komoditi Produksi (Kg)

A DAGING  

1 Daging Sapi 366.210,60

2 Daging Kerbau 91.740,00

3 Daging Kambing 45.700,00

4 Daging Domba 5.625,00

5 Daging Ayam Buras 336.598,76

6 Daging Ras 405.598,26

7 Daging Itik 13.419,86

  Jumlah 1.264.892,49

B TELUR  

1 Telur Ayam Ras 180.792,00

2 Telur Ayam Buras 131.814,90

3 Telur Itik 152.254,44

  Jumlah 464.861,34

C SUSU -

1 Susu Sapi 250.140,00

2 Susu Kerbau 250.140,00

Konsumsi (Estimasi hanya berdasarkan Produksi)No Jenis Komoditi Komsumsi (Kg) Komsumsi/Cap/th

A DAGING    

1 Daging Sapi 292.236,06 1.500

2 Daging Kerbau 69.722,40 3,358

3 Daging Kambing 34.732,00 0,178

4 Daging Domba 4.275,00 0,022

5 Daging Ayam Buras 197.675,27 1,015

6 Daging Ayam Ras 238.196,82 1,222

Page 12: Potensi Kabupaten Sijunjung

7 Daging Itik 8.112,92 0,042

  Jumlah 844.950,45 4,337

B TELUR    

1 Telur Ayam Ras 177.176,16 0,909

2 Telur Ayam Buras 65.907,45 0,338

3 Telur Itik 106.578,11 0,547

  Jumlah 349.661,72 1,795

C SUSU -  

1 Susu Sapi   -

2 Susu Kerbau 218.872,50 1,123

  Jumlah 218.872,50 1,123

 

Luas dan Produksi Ikan Budidaya dan Perairan UmumNo Jenis Usaha Luas (ha) Produksi (ton)

1 Kolam 447,64 1.408,90

2 Sawah 641,70 853,10

3 Sungai 1.210,46 658,30

4 Rawa 10,00 0,50

5 Telaga 16,25 7,71

6 Keramba (Unit) 962,00 404,00

7 Race Way (unit) 24,00 12,04

8 Saluran Irigasi 8,00 14,94

9 KAD 2,00 1,40