Download - Potensi Kabupaten Sijunjung
Potensi Industri
Pemerintah Daerah Kabupaten Sijunjung menyadari bahwa dalam rangka membawa masyarakat agar kondisinya tidak terpengaruh terhadap krisis global, sektor industri memegang peranan penting. Sektor industri di Kabupaten Sijunjung merupakan sektor yang secara umum juga memberikan kontribusi terhadap pendapatan masyarakat. Untuk menumbuhkan minat kalangan industriawan di Kabupaten Sijunjung untuk menerjunkan dirinya di sektor industri, Pemerintah Daerah melakukan upaya peningkatan efektifitas, efisiensi dan rasionalitas usaha dengan cara menghilangkan berbagai bentuk praktek monopoli, korupsi, kolusi dan nepotisme dalam era perdagangan global dan mekanisme pasar bebas, antara lain melalui penerapan sistem prosedur dan prinsip pelayanan prima pada setiap unit kerja, yaitu:1. Kesederhanaan atau birokrasi yang tidak berbelit-belit2. Kejelasan dan kepastian3. Keamanan4. Keterbukaan (transparansi)5. Efisiensi6. Ekonomis7. Keadilan8. Ketepatan Waktu
Pembangunan sektor industri difokuskan pada perkembangan industri kecil, menengah dan industri rumah tangga. Upaya tersebut ditempuh juga dengan berbagai upaya antara lain melalui peningkatan infra struktur berupa sarana dan prasarana transportasi, telekomunikasi dan informasi. Dalam rangka menumbuhkembangkan usaha di daerah sekaligus menarik investor, pemerintah daerah perlu menciptakan iklim yang sejuk dan memberikan dukungan melalui berbagai cara antara lain:- Identifikasi Potensi Daerah yang dituangkan dalam bentuk peta investasi dan Potensi Daerah- Kemudahan dalam pemberian perizinan- Menyediakan dan peningkatan infrastruktur bagi kegiatan investasi di daerah- Meningkatkan Sumber Daya manusia (SDM) baik aparat pemerintah daerah maupun para pelaku bisnis- Meningkatkan kegiatan promosi investasiBeberapa peluang investasi untuk pemberdayaan industri di Kabupaten Sijunjung:- Industri kerajinan Tikar pandan- Kain tenun- Industri Tahu dan Tempe- Industri Batu Bata- Penggilingan padi- Industri meubel dan furniture- Industri Kalamai
Kondisi perindustrian di Kabupaten Sijunjung selama tahun 2007 menunjukkan perkembangan terutama pada usaha industri berizin. Pada tahun 2006 terdapat perusahaan industri berizin sebanyak 259 unit usaha. Jumlah industri tersebut meningkat dibandingkan dengan kondisi pada tahun 2006 yang hanya tercatat sebanyak 229 unit usaha. Dengan peringkat pola penyebaran, untuk Kecamatan Sijunjung di peringkat pertama yakni sebanyak 91 unit usaha, berikutnya di urutan kedua Kecamatan Koto VII yang terdapat sebanyak 67 unit usaha dan yang paling sedikit berada di Kecamatan Lubuk Tarok yang hanya terdapat sebanyak 7 unit usaha. Sementara itu, jumlah tenaga kerja yang dapat diserap juga mengalami peningkatan dari 1.174 orang pada tahun 2006 menjadi sebanyak 1.389 orang pada tahun 2007. Peningkatan jumlah unit usaha juga diiringi dengan meningkatnya jumlah investasi dan produksinya. Jika pada tahun 2006 sebesar Rp. 2,88 milyar, pada tahun 2007 meningkat menjadi sebesar Rp. 3,25 milyar. Sedangkan jumlah produksi dari sebesar Rp. 34,25 milyar pada tahun 2006 meningkat menjadi sebesar Rp. 42,07 milyar pada tahun 2007.
Potensi Perdagangan
Sekalipun kegiatan perdagangan mengalami kelesuan sebagai akibat dari krisi global, Pemerintah kabupaten Sijunjungtetap berupaya seoptimal mungkin agar sektor perdagangan ini tetap aktif dan memberi kontribusi bagi peningkatan pendapatan daerah dan masyarakat. Dalam menunjang sektor perdagangan dan pengembangan usaha daerah, Pemerintah kabupaten Sijunjung menyediakan beberapa fasilitas, antara lain:1. 1 Pasar Umum (Pasar Lokal) yang berada di Ibukota Kabupaten2. 48 Pasar Tradisional (Pasar Nagari) yang tersebar di 8 KecamatanJumlah Pasar Tradisional:Peningkatan jumlah pasar menandakan bahwa roda perekonomian berputar dengan baik. Secara geoekonomis, Sijunjungterintegrasi dengan kawasan pertumbuhan Propinsi Riau. Perdagangan antar daerah telah banyak membawa pertukaran produk-produk pertanian, perkebunan dan peternakan. Pembangunan sektor perdagangan ditujukan pada meningkatnya kemandirian perekonomian, terutama peningkatan eksport non migas ke daerah lain, dan upaya peningkatan mutu/daya saing usaha kecil dan menengah agar mampu lebih berperan dalam persaingan global, sehingga dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat serta mampu memberikan kontribusi bagi peningkatan pendapatan daerah.Langkah-langkah yang ditempuh dalam rangka peningkatan usaha perdagangan dan dunia usaha antara lain:a. Pengembangan sistem informasib. Penyuluhan Perdagangan dan pertumbuhan dunia usahac. Promosi Produk Daerahd. Pembinaan tertib niaga dan perlindungan konsumene. Pengembangan informasi potensi ekonomi dan profil investasi daerahf. Bimbingan teknis pemasaran komoditasg. Bimbingan dan penyuluhan pedagang pasar akan standarisasi dan pengendalian mutu
Peluang investasi di sektor perdagangan di Kabupaten Sijunjung, antara lain:a. Pengembangan Pasar Modern, lengkap dengan buah, sayur, daging dan kebutuhan sehari-hari lainnya dengan lokasi diNagari Sijunjungb. Rencana pengembangan SPBU Pertamina “Pasti Pas” dengan lokasi di Nagari Muaro Sijunjung di Ibukota Kabupaten
Potensi Kehutanan
Potensi sumber daya hutan di Kabupaten Sijunjung dilihat dari aspek luas berdasarkan Peta Kawasan Hutan Propinsi Sumatera Barat yang telah ditetapkan oleh Menteri Kehutanan dengan Keputusan No.422/Kpts-II/1999 tanggal 15 Juni 1999 merupakan hasil pemadu serasian Tata Guna Hutan Kesepakatan (TGHK) dan Rencana Tata Ruang wilayah Propinsi (RTRWP) adalah 394.625 Ha atau sekitar 64,79 % luas Kabupaten yang terdiri dari Hutan Suaka Alam dan Wisata seluas 63.745 Ha, Hutan Lindung seluas 126.290 Ha, Hutan Produksi Terbatas 77230 Ha, Hutan Produksi Tetap seluas 65.100 Ha dan Hutan Produksi yang Dapat Dikonversi 62.260 Ha.
Dengan telah dimekarkannya Kabupaten Sijunjung dengan Kab. Dharmasraya maka luas Administrasi Kabupaten Sijunjung menjasi 313.040 Ha sehingga luas kawasan hutan pun mengalami pengurangan karena sebagian kawasan pengelolaanya diserahkan kepada Kabupaten Dharmasraya.Berdasarkan hasil pengukuran sementara melalui planimetris luas Kawasan Hutan Kabupaten Sijunjung setelah pemekaran adalah 221.191,77 Ha dengan pembagian luas kawasan hutan menurut fungsinya adalah sebagai berikut :
- Hutan Suaka Alam dan Wisata(HSAW): 40.461,57 Ha- Hutan Lindung ( HL ) : 85.677,78 Ha- Hutan Produksi Terbatas (HPT) : 25.124,06 Ha- Hutan Produksi Tetap (HP) : 39.611,76 Ha- Hutan Produksi yang dapat dikonversi (HPK) : 30.316,60 Ha
Potensi Perkebunan
Selama ini masyarakat telah menanami areal perkebunan dengan berbagai jenis tanaman perkebunan, diantaranya termasuk kelapa sawit dan karet sebagai andalan. Pada tahun 2004, perkebunan kelapa sawit sedikit mangalami penurunan produksi karena terjadinya pemekaran Kabupaten yang sebelumnya didominasi didaerah Kabupaten darmasraya.
Selain jenis komoditi kepala sawit, tanaman karet adalah salah satu komoditi yang dapat dikembangkan kearah yang lebih baik. Selama tahun 2007 produksi karet tercatat sebesar 59.873 ton. Sementara itu kulit manis juga mengalami peningkatan produksi dari 705,41 ton menjadi sebesar 1.642,60 ton. Kedua komoditi ini merupakan komoditi ekspor yang masih memberikan harapan bagi Kabupaten Sawahlunto/Sijunjung.
Potensi dan Peluang Investasi Perkebunan di Kab. Sijunjung Lokasi (Kec. & Nagari)
Komoditas yang sesuai
Luas Lahan tersedia/potensial (Ha)
PemasaranSarana Pendukung (transportasi, Air, Listrik, Telepon, dsb)
Kamang Baru 1. Klp Sawit2. Karet3. Coklat
30.000 Cukup baik dan mempunyai prospek untuk masa mendatang
- Transportasi ada- Air Alami- Listrik- Telp tdk ada
Tj Gadang 1. Klp Sawit2. Karet3. Coklat4. Nilam
13.500 Cukup baik dan mempunyai prospek untuk masa mendatang
- Transportasi ada- Air Alami- Listrik- Telp tidak ada
Sijunjung 1. Klp Sawit2. Karet3. Coklat4. Casia Vera
15.000 Cukup baik dan mempunyai prospek untuk masa mendatang
- Transportasi ada- Air Alami- Listrik- Telp blm memadai
Lubuk Tarok 1. Klp Sawit2. Karet3. Coklat4. Gambir
11.000 Cukup baik dan mempunyai prospek untuk masa mendatang
- Transportasi ada- Air Alami- Listrik- Telp belum memadai
IV Nagari 1. Klp Sawit2. Karet3. Coklat
2.000 Cukup baik dan mempunyai prospek untuk masa mendatang
- Transportasi ada- Air Alami- Listrik- Telp belum memadai
Kupitan 1. Karet2. Coklat
1.500 Cukup baik dan mempunyai prospek untuk masa mendatang
- Transportasi ada- Air Alami- Listrik- Telp belum memadai
Koto VII 1. Klp Sawit2. Karet3. Coklat
3.500 Cukup baik dan mempunyai prospek untuk masa mendatang
- Transportasi ada- Air Alami- Listrik- Telp belum memadai
Sumpur Kudus
1. Klp Sawit2. Karet3. Coklat4. Gambir
25.000 Cukup baik dan mempunyai prospek untuk masa mendatang
- Transportasi ada- Air Alami- Listrik- Telp tidak ada
PROSPEK PENGEMBANGAN PERKEBUNAN KABUPATEN SIJUNJUNG
No Kecamatan
Komoditi (Ha)
Karet Kelapa Sawit
Gambir Casi Vera
Coklat Nilam
1 Tnj.Gadang 2.607 13.500 - 608 300 40
2 Kamang Baru 10.882 28.800 - 617 400 2
3 Sijunjung 31.26 15.000 - 791 450 18
4 Lubuk Tarok 3.781 13.000 2000 117 200 17
5 IV Nagari 3.000 1.500 - 164 25 12
6 Kupitan 1.500 - - 479 20 6
7 Koto VII 2.124 1.650 - 37 20 9
8 Sumpur Kudus 4.939 3.000 2000 15 20 7
31.959 76.450 4.000 2.828 1.435 111
Potensi Pertambangan
Secara regional Kab. Sijunjung terletak pada bagian tengah cekungan Ombilin yang merupakan bagian dari Cekungan Sumatera Tengah. Menurut Koesoemadinata (Vide, Sukendar Asikin, 1987), Cekungan Ombilin ini mempunyai panjang 60 km dan lebar 25 km. Pada cekungan ini terdapat dua formasi batuan yaitu: Anggota Bawah Formasi Ombilin dan Anggota Atas Formasi Ombilin. Stratigrafinya terdiri dari batuan sedimen yang berumur tersier, batuan metamorf yang berumur Pra-Tersier & batuan intrusi yang berumur Trias. Dengan kondisinya yang seperti itu maka daerah ini menyimpan sumber daya mineral dan energi yang cukup potensial, seperti; batu kapur, marmer, granit, andesit, grafit, kalsit, kaolin, pasir kuarsa, fosfat, silika, lempeng kuarsit, emas, hingga batubara.1. Dalam konteks batubara, Sijunjung menyimpan potensi ini cukup baik, yakni sekitar 5.000 kalori hingga 6.900 kalori dan dieskpor ke India serta Malaysia. Pangsa pasar utama dari batubara ini adalah PT. Semen Padang, PT Petu Sijantang dan PT. RAPP Riau.2. Potensi Migas Kab. Sijunjung tercakup di bagian tenggara blok Singkarak yang merupakan wilayah kerja seluas 7.298 km persegi yang telah dikerjakan oleh CHEVRON SINGKARAK, INC, dengan operator Esso Singkarak Sekiyu Kaihatsa, SA. Kontrak yang berlaku dari tanggal 12 Februari 1981 - 12 Februari 2001, pada tanggal 18 Maret 1985 dikembalikan sepenuhnya (relinguished) oleh Chevron Singkarak Inc kepada pemerintah.
Berdasarkan data DIRJEN MIGAS, ada beberapa sumur bor migas yang pernah dikerjakan di Kab.Sijunjung :1. LANTJANG-1, Koordinat 00 46’ 49,008” LS dan 1000 55’ 5,9988” BT. Pemerintahan berada di Nagari Lalan Kecamatan Lubuk Tarok. Kegiatan pemboran dilaksanakan oleh PT. Caltex Pasific Indonesia dari tanggal 6 Juni sampai 2 Juli 1972. Berdasarkan analisa serpihan pengeboran (cutting) selama pengeboran ditemukan akumulasi hidrokarbon pada 3 lapisan pasir di group Sihapas, namun berdasarkan analisis dan hasil evaluasi, sumur ini belum ekonomis sehingga ditutup (plugged andData Teknis Pengeboran- Kedalaman total : 7.071 ft- Elevasi : 73,79 ft- Kedalaman Formasi Telisa : 5.230 – 5.142 ft
- Kedalaman Group Sihapas : 5.794 - 5.886 ft- Basement : 7.056 – 6.9682. SINAMAR SOUTH-1, Koordinat 00 40’ 48,3492” LS dan 1000 54’ 41,1984” BT. Pemerintahan berada di Sawah Darek, Jorong Sungai Gemuruh, Nagari Padang Laweh, Kecamatan Koto VII. Pada sumur bor ini, yang dikerjakan oleh Apache Oil Sumatera Inc, dari tanggal 14 Oktober 1994 - 15 Nopember 1994, ditemukan hidrokarbon pada batupasir berbutir halus di Formasi Sawah Tambang dan Ombilin.Data Teknis Pemboran- Kedalaman total : 3.800 ft- Elevasi : 554,4 ft dpl- Elevasi Rig (RKB) : 575,9 ft dpl
3. SINAMAR-1, Koordinat 00 37’ 57’6984” LS dan 1000 52’ 57” BT. Secara administrasi pemerintahan berada di Pal X, Bukit Gombak, Jorong Sungai Gemuruh, Nagari Padang Ladang Laweh, Kecamatan Koto VII. Kegiatan Pemboran dilaksanakan oleh PT. Caltex Pasific Indonesia dari tanggal 23 Nopember 1983-12 Mei 1984. Dari analisis data yang ada, diperkirakan sumur bor ini mengandung gas sebanyak 43 milyard kaki kubik atau 43 BCF dan kondensat sebanyak 725.000 barel.Data Teknis Pemboran- Kedalaman total : 9.902 ft- Elevasi : 657,4 ft- Elevasi Rig (RKB) : 679,4 ft
No Jenis Lokasi Cadangan Penyebaran
1.Batu Kapur/marmer
Kecamatan Tanjung Gadang
- Bukit Sangkar Ayam Tj. Lolo
- Bukit Talang Liang, Bukit Sebelah & Bukit Talaung Tj. Lolo
75 juta Ton
200 juta Ton
200 Ha
500 Ha
Kecamatan Sumpur Kudus - Tamparungo 100 juta M³ 200 HaKecamatan Sijunjung - Nagari Solok Amba
- Silokek, Durian gadang
100 Juta M3
100 Juta M3
150 Ha
150 Ha
2. Grafit Kamang Baru
- Bukit Sungai Cengar Desa Kamang
Km 10 Jalan Kiliran JaoRatusan Ton 30 Ha
3. AndesitPerbukitan Salo Kecamatan Tanjung Gadang
Jutaan M3 200 Ha
4. Granit Kecamatan Tanjung Gadang
- Lubuk Talang Bancah, Sibangkur
- Bukit Langki
14.000.000 M3
8.000.000 M3
200 Ha
100 Ha
Kecamatan Sumpur Kudus10.000.000 M3
100 Ha
- Antara Sibiluru-Sumpur Tamparungo100.000.000 M3
500 Ha
Bukit Lubuk Dadap Kampung Dalam Lubuk Tarok
10.000.000 M3
200 Ha
Kecamatan Sijunjung
- Nagari Silokek, Durian Gadang100.000.000 M3
100 Ha
5. Kalsit Solok Amba, Kecamatan Sijunjung Tak terbatas 175 Ha
6. Kaolin
- Bukit Pulasan & Bukit Perhentian Pulasan
Kec.Tjg. Gadang
- Padang laweh Kec. Koto VII
5.000.000 M3
200 Ha
7. Pasir Kuarsa Palangki10.000.000 M3
200 Ha
8. Pospat Ngalau Buo, ngalau Kaciak Muko-muko - -
9. Lempung / Clay
Kecamatan Tanjung Gadang- Bukit Padang Lawas PulasanKecamatan Sijunjung- Kelurahan Muaro Gambok, Ipuh Muaro- Taratak- Padang Sibusuk Barat
JUTAAN M3
JUTAAN M3JUTAAN M3JUTAAN M3
Cukup Luas
Cukup LuasCukup LuasCukup Luas
10. Kuarsit
- Mengganti, Tamparungo Sumpur Kudus- Batang Palangki, Tambang Emas, Muaro Bodi- IV Nagari
Ribuan M3TerbatasTerbatas
Cukup LuasTersebarTersebar
11. Sirtukil- Batu gandang Koto Panjang V Koto Tangah Kec. Koto VII- Batang Palangki
JUTAAN M3JUTAAN M3
Cukup LuasCukup Luas
12.
Batu Bara
- Kecamatan Kamang Baru- Lubuk Tarok- Sijunjung- Koto VII- Kecamatan IV Nagari- Kecamatan Kupitan- Kecamatan Sumpur Kudus
JUTAAN TonJUTAAN TonJUTAAN TonJUTAAN TonJUTAAN TonJUTAAN TonJUTAAN Ton
PenyebaranCukup Luasdengan kaloridan sufur yangbervariasi
13.
Emas Alluvial Primer
- Kecamatan IV Nagari- Kecamatan Sijunjung- Kecamatan Kupitan- Kecamatan Koto VII- Kecamatan Kamang Baru
Cukup lumayanCukup lumayanCukup lumayanCukup lumayanCukup lumayan
Tersebar diDAS danperbukitan
Potensi Pertanian
ada tahun 2004, produksi padi Kabupaten Sijunjung kembali mengalami peningkatan produktivitas dengan hasil 83.552 ton dengan rata-rata produksi sawah sebesar 4,34 ton/hektar dari 4,31 ton/hektar. Luas panen padi selama tahun 2004 tercatat seluas 19.223 Ha, padahal pada taun 2003 hanya tercatat seluas 16.018 Ha. Peningkatan ini merupakan indikasi awal bahwa sektor pertanian sudah kembali memberikan kontribusi terhadap perkembangan ekonomi dan penyediaan padi di Kabupaten Sijunjung.
Luas panen padi sawah pada tahun 2004 tercatat seluas 19.167 Ha dengan produksi mencapai 83.290 ton, dan untuk padi ladang menunjukkan peningkatan yang mengalami perkembangan cenderung tidak teratur dengan angka produksi mencapai 231,6 ton dari 91 Ha luas area. Luas Panen dan Produksi Palawija Di kabupaten Sijunjung ini tanaman palawija sudah tersebar diseluruh kecamatan, jenis tanaman palawija yang dapat ditanam adalah Jagung, Ubi Kayu, Kacang Kedelai dan Kacang Tanah serta jenis tanaman lain. Dari jenis tanaman yang ada tanaman komoditi Kacang Kedelai selama tahun 2004 memiliki luas 455 Ha dan dapat menghasilkan 647 ton dengan rata-rata 1,42 ton/hektar, Komoditi Ubi jalar selama tahun 2004 hanya seluas 37 Ha dengan produksi sebanyak 166 ton dan rata-rata produksi per hektar 4,49 dan, Komoditi Ubi kayu dengan luas panen 199 Ha dan dapat menghasilkan 5.460 ton dengan rata-rata produksi perhektar 27,44, serta Komoditi Kacang Tanah dengan luas panen 173 Ha dan dapat menghasilkan 353 ton dengan produksi rata-rata 2,04, dan komoditi Jagung dengan luas panen 227 Ha dan dapat menghasilkan 1.001 ton dengan produksi rata-rata 4,41. Diantara tanaman palawija yang ada, tanaman Ubi Kayu merupakan tanaman komoditi yang paling disenangi, hal ini dapat dilihat dari luas panen maupun produksi.Khusus untuk kacang hijau, jagung dan kacang tanah, perlu perhatian yang lebih intensive jika menginginkan hasil yang memuaskan. Usaha-usaha yang telah dilakukan memang telah dapat meningkatkan produksi ketiga jenis palawija tersebut, namun itu belum cukup memadai.
Produksi Hortikultura
Pada tahun 2004 hampir semua jenis hortikurtura mengalami kenaikan produksi. Kenaikan terbesar adalah duku/langsat yang naik dari 118,40 ton menjadi 956,21 ton, dengan daerah penghasil terbesar adalah kecamatan Tanjung Gadang.
Cabe merupakan jenis hortikultura musiman yang cukup menghasilkan pendapatan yang cukup baik. Pada tahun 2004 luas panen komoditi cabe mencapai 1.029 ton. Sementara itu jenis komoditi Ketimun merupakan jenis tanaman hortikultura yang paling sedikit diusahakan para petani di Kabupaten Sijunjung.
Untuk jenis buah-buahan, komoditi Rambutan, Durian dan Duku masih merupakan tiga buah jenis yang cukup banyak dihasilkan oleh para petani di Kabupaten Sijunjung. Pada tahun 2004 hampir semua jenis hortikurtura mengalami kenaikan produksi. Kenaikan terbesar adalah duku/langsat yang naik dari 118,40 ton menjadi 956,21 ton, dengan daerah penghasil terbesar adalah kecamatan Tanjung Gadang. Cabe merupakan jenis hortikultura musiman yang cukup menghasilkan pendapatan yang cukup baik. Pada tahun 2004 luas panen komoditi cabe mencapai 1.029 ton. Sementara itu jenis komoditi Ketimun merupakan jenis tanaman hortikultura yang paling sedikit diusahakan para petani di Kabupaten Sijunjung. Untuk jenis buah-buahan, komoditi Rambutan, Durian dan Duku masih merupakan tiga buah jenis yang cukup banyak dihasilkan oleh para petani di Kabupaten Sijunjung.PELUANG INVESTASI DI BIDANG PERTANIAN
Lokasi(Kec. & Nagari
Komoditas yang sesuai
Luas Lahan tersedia / Potensial(Ha)
PemasaranSarana Pendukung (transportasi, Air, Listrik, Telepon, dsb)
Kamang Baru
Kelapa Sawit
Karet
Coklat
30.000Cukup baik dan mempunyai prospek untuk masa mendatang
Transportasi ada
Air Alami
Listrik
Telepon tidak ada
Tj. Gadang
Kelapa SawitKaretCoklatNilam
13.500Cukup baik dan mempunyai prospek untuk masa mendatang
Transportasi adaAir AlamiListrikTelepon tidak ada
Sijunjung
Kelapa SawitKaretCoklatCasia Vera
15.000Cukup baik dan mempunyai prospek untuk masa mendatang
Transportasi adaAir AlamiListrikTelepon tidak ada
Lubuk Tarok
Kelapa Sawit
Karet
Coklat
Gambir
11.000Cukup baik dan mempunyai prospek untuk masa mendatang
Transportasi ada
Air Alami
Listrik
Telepon tidak ada
IV Nagari
Kelapa Sawit
Karet
Coklat
2.000Cukup baik dan mempunyai prospek untuk masa mendatang
Transportasi ada
Air Alami
Listrik
Telepon tidak ada
KupitanKaret
Coklat1.500
Cukup baik dan mempunyai prospek untuk masa mendatang
Transportasi ada
Air Alami
Listrik
Telepon tidak ada
Koto VII
Kelapa Sawit
Karet
Coklat
3.500Cukup baik dan mempunyai prospek untuk masa mendatang
Transportasi ada
Air Alami
Listrik
Telepon tidak ada
Sumpur Kudus
Kelapa Sawit
Karet
Coklat
Gambir
25.000Cukup baik dan mempunyai prospek untuk masa mendatang
Transportasi ada
Air Alami
Listrik
Telepon tidak ada
Potensi Peternakan dan Perikanan
PELUANG INVESTASI1. USAHA PETERNAKAN SAPI BALISapi Bali memiliki keunggulan dalam hal kesuburan, pertambahan berat badan setiap hari, toleransi terhadap panas, dan libido jantan.
Sapi Bali dari penelitian tergolong subur, sehingga potensial dijadikan sebagai pilihan ternak sapi bibit. Fertilitas sapi Bali 83%-86% lebih baik dari sapi Eropa yang rata-rata mempunyai fertilitas 60%. Umur dewasa kelamin 18 bulan. Persentase kelahiran dari jumlah sapi Bali yang dikawinkan 83,4%, sementara persentase lahir mati relatif kecil, sekitar 3,65%. Bila pemeliharaan dilakukan di padang penggembalaan, maka seekor pejantan mampu mengawini 15-25 ekor betina.
Kelebihan sapi Bali, meski tanpa diberi pakan penguat mampu memanfaatkan hijauan bermutu rendah, dan tidak mengalami gangguan pertumbuhan.
Pemeliharaan sapi Bali juga relatif mudah, . Selain itu dari segi permodalan pemeliharaan Sapi Bali hanya memerlukan modal relatif kecil, karena dapat dipelihara di padang-padang penggembalaan. Seperti diketahui kontribusi biaya produksi untuk pakan biasanya sekitar 70% dari keseluruhan biaya produksi.
Usaha Ternak Sapi Bali ini ditawarkan dengan pola kerjasama melibatkan 3 (tiga) domain sebagai stakeholder yaitu Investor (Badan hukum/perorangan), kelompok peternak dan Pemerintah Daerah. Masing-masing pihak dalam pola ini mengambil peran sbb :
- Pihak I (Pemerintah Daerah/ Dinas Peternakan)
Berperan dalam melayani regulasi, melayani fasilitas IB dan Padang Penggembalaan umum di kawasan, fasilitasi bagi hasil untukmasing-masing pihak, pengendalian penyakit menular dan kemajiran, pembinaan teknis peternakan,
- Pihak II (Investor) Menyediakan sapi bibit untuk dipelihara oleh pihak ketiga (peternak)- Pihak III (peternak/kelompok peternak)
Melakukan pemeliharaan terhadap sapi betina bibit yang diserahkan pihak ke II termasuk pemeliharaan anak yangmeliputi penyediaan kandang, rumput dan perawatan ternak, serta mendeteksi birahi sapi induk dan melaporkannya kepada petugas IB pada Posyanak terdekat.
Pembagian hasil untuk masing-masing pihak dalam pola kerjasama ini dilakukan dari nilai penjualan anak sebagai berikut :
- 50% (limapuluh persen) untuk pihak ketiga (peternak) atas jasa pemeliharaan dan perawatan ternak.
- 35% (tiga puluh lima persen) untuk pihak kedua (investor) atas jasa penyediaan bibit sapi induk
- 14% (limabelas persen) untuk pihak pertama (Pemerintah daerah) atas jasa pelayanan IB, pengendalian penyakit dan pelayanan padang penggembalaan umum)
Pada akhir tahun kelima, sapi induk bibit kembali menjadi milik pihak kedua
2. USAHA TERNAK DOMBA LOKAL
Berdasarkan kajian aspek perilaku masyarakat, peluang pasar, besaran modal yang dibutuhkan dan kajian teknis peternakan, maka pengembangan Ternak Domba Lokal menjadi pilihan kebijakan Pemerintah Daerah
Pengembangan Ternak Domba dengan Pola Mitra Swasta Pola ini melibatkan para pemodal dengan Petani Pemelihara ternak, yang difasilitasi oleh Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Sijunjung, secara rinci pola mitra swasta ini dapat dijelaskan sbb:
Pemodal (Investor) Menyediakan modal 12 s/d 16 juta untuk 1 paket usaha yaitu 1 kandang panggung
ukuran 4 x 15 m dengan 50 ekor induk domba Menerima pembagian hasil sebesar 50 % dari nilai setiap penjualan Domba
Peternak Menyediakan lahan kandang dan padang Pengembalaan Melaksanakan pemeliharaan ternak Domba Menerima bagi hasil sebesar 50 % dari nilai setiap penjualan domba
Dinas Peternakan dan Perikanan Memfasilitasi kerja sama antara pemodal dan petani Menilai kelayakan lahan usaha dan kandang peternak Melakukan pembinaan teknis- Melakukan pengendalian terhadap penyakit domba
3. BUDIDAYA PERIKANAN AIR TAWARKerjasama budidaya ikan air tawar ini dengan investor ditawarkan dengan pembagian hasil (keuntungan) 50 – 50 antara investor dengan petani pembudidaya ikan.
a. Kolam Air Deras
Petani pembudidaya ikan menyiapkan kolam, peralatan dan bertangungjawab terhadap pemeliharaan sampai pemasaran. Investor menyiapkan dana untuk bibit dan pakan ikan
b. Budidaya ikan iar tawar dengan karamba besi
Petani pembudidaya ikan menyiapkan karamba berukuran 2 x 1 x 0,75 m minimal 5 unit, peralatan dan bertangungjawab terhadap pemeliharaan sampai pemasaran. Investor menyiapkan dana untuk bibit dan pakan ikan
Bagi peminat menjadi investor hubungi :Dinas Peternakan dan Perikanan Kab. Sijunjung
Telp. : kantor : 0754 – 20155
POPULASI TERNAK ( EKOR ) KAB. SIJUNJUNG TAHUN 2006
No Jenis Ternak Jantan Betina Jumlah
1 Sapi Perah - - -
2 Sapi Potong 12.267 24.225 36.492
3 Kerbau 11.819 25.702 37.521
4 Kuda 16 - 16
5 Kambing 8.008 18.800 26.808
6 Domba 1.099 1.811 3.910
7 Babi - - -
8 Ayam Ras Petelur - - 27.900
9 Ayam Ras Pedaging - - 492.458
10 Ayam Buras - - 313.845
11 Itik - - 32.533
PRODUKSI DAGING TELUR DAN SUSU TAHUN 2006
No Jenis Komoditi Produksi (Kg)
A DAGING
1 Daging Sapi 366.210,60
2 Daging Kerbau 91.740,00
3 Daging Kambing 45.700,00
4 Daging Domba 5.625,00
5 Daging Ayam Buras 336.598,76
6 Daging Ras 405.598,26
7 Daging Itik 13.419,86
Jumlah 1.264.892,49
B TELUR
1 Telur Ayam Ras 180.792,00
2 Telur Ayam Buras 131.814,90
3 Telur Itik 152.254,44
Jumlah 464.861,34
C SUSU -
1 Susu Sapi 250.140,00
2 Susu Kerbau 250.140,00
Konsumsi (Estimasi hanya berdasarkan Produksi)No Jenis Komoditi Komsumsi (Kg) Komsumsi/Cap/th
A DAGING
1 Daging Sapi 292.236,06 1.500
2 Daging Kerbau 69.722,40 3,358
3 Daging Kambing 34.732,00 0,178
4 Daging Domba 4.275,00 0,022
5 Daging Ayam Buras 197.675,27 1,015
6 Daging Ayam Ras 238.196,82 1,222
7 Daging Itik 8.112,92 0,042
Jumlah 844.950,45 4,337
B TELUR
1 Telur Ayam Ras 177.176,16 0,909
2 Telur Ayam Buras 65.907,45 0,338
3 Telur Itik 106.578,11 0,547
Jumlah 349.661,72 1,795
C SUSU -
1 Susu Sapi -
2 Susu Kerbau 218.872,50 1,123
Jumlah 218.872,50 1,123
Luas dan Produksi Ikan Budidaya dan Perairan UmumNo Jenis Usaha Luas (ha) Produksi (ton)
1 Kolam 447,64 1.408,90
2 Sawah 641,70 853,10
3 Sungai 1.210,46 658,30
4 Rawa 10,00 0,50
5 Telaga 16,25 7,71
6 Keramba (Unit) 962,00 404,00
7 Race Way (unit) 24,00 12,04
8 Saluran Irigasi 8,00 14,94
9 KAD 2,00 1,40