potensi energi indonesia - prokum.esdm.go.idprokum.esdm.go.id/esdmmag/esdm edisi 2.pdf · • coal...

39
Potensi Energi Indonesia Membangun Sendiri Turbin Angin PLTN Si “Energi Bungsu” Yang Tetap Potensial Bekerja untuk Kesejahteraan Rakyat

Upload: leliem

Post on 01-Feb-2018

264 views

Category:

Documents


14 download

TRANSCRIPT

Page 1: Potensi Energi Indonesia - prokum.esdm.go.idprokum.esdm.go.id/ESDMMAG/ESDM Edisi 2.pdf · • Coal Bed Methane CBM to Power ... sumber energi tersebut antara lain berupa energi angin

Potensi Energi Indonesia

Membangun SendiriTurbin Angin

PLTN Si “Energi Bungsu”

Yang Tetap Potensial

Bekerja untuk Kesejahteraan Rakyat

Page 2: Potensi Energi Indonesia - prokum.esdm.go.idprokum.esdm.go.id/ESDMMAG/ESDM Edisi 2.pdf · • Coal Bed Methane CBM to Power ... sumber energi tersebut antara lain berupa energi angin

adalah kebutuhan bukan sesuatu yang dapat dihamburkan!

Hemat BBMdengan efisiensi penggunaan kendaraan dari sekarang...

Page 3: Potensi Energi Indonesia - prokum.esdm.go.idprokum.esdm.go.id/ESDMMAG/ESDM Edisi 2.pdf · • Coal Bed Methane CBM to Power ... sumber energi tersebut antara lain berupa energi angin

6 editorial 7 kolom Energi dan Sumber Daya Mineral untuk

Kesejahteraan Rakyat

8 lensa• PemerintahMemintaHISWANAMIGASMenyiapkanSPBG

• DiusulkanTDLNaikSecaraBertahap• 500MobildiKementerianESDM TelahMenggunakanConverter Kit

• APBN-P2012DisepakatiPemerintahdanDPR

• PemerintahMemberikanKompensasiuntukKurangiBebanMasyarakat

• MenteriESDMHadirdalamAcaraSarasehanAnakNegeri

10 sajian utama• PotensiEnergiIndonesia

17 beranda Desa Mandiri Energi

20 sosok BekerjauntukKesejahteraanRakyat,

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral,JeroWacik

24 profil unit DirektoratJenderalmineraldan

Batubara

26 energi mix EnergiPanasBumi,EnergiRamah

Lingkungan

28 wacana UUMinerba,LandasanMenuju

Kesejahteraan Rakyat

34 regulasi PlatMerahDilarangGunakanBBM

Bersubsidi

36 MIGAS• PemerintahMengusulkanICPSebesarUS$105/Barel

• KKSShale GasDiharapkanMencapai30Kontrakhingga

Tahun2015• Rp.2.1TriliunUntukBangunInfrastrukturGas

• TahuniniDitargetkan15ProyekMIGASdapatBerproduksi

• PeraturanMenteri:PerpanjanganKontrakKKSDitargetkanRampungTahunini

• DalamRangkaKonvensiBBMkeGAS:PengisianBahanBakarTaksidanBusDilakukandiPool

• DibandingkanNegaraTetangga,HargaPremiumIndonesiaLebihMurah

• HargaBBMTidakNaik,KonsumsinyaBisaMencapai47,0jutakiloliter

• PemerintahMemberikanInsentifMenarikBagiInvestorMIGAS

• KendaraanDinasDilarangGunakanPremium

• KilangBontangMemasokLNGBagiPembangkitDiPulauJawa

• PemerintahMenawarkan8WilayahKerjaCBM

42 LPE• PemerintahUsulkanTDLNaikBertahap

66 68 70 20• KerjaSamaPengembanganMikroalgaedenganNREL

• Coal Bed MethaneCBMtoPower• DeepOffshoreForum• PembangkitListrikTenagaAnginTerbesardiIndonesia

• DeepOffshoreForum

64 pendidikan & pelatihan• DiklatDrillingdiPusdiklatMIGAS• SosialisasiDisiplindanKodeEtikPNS• DiklatKewirausahaanPNSPraPurnabhakti

• PusdiklatMigasSiapkanTenagaPengajarKeLuarNegeri

66 teknologiMembangunSendiriTurbinAngin

68 lingkunganAtasiKrisisEnergidanPemanasanGlobaldenganGo GreenListrik

70 potensiPLTNSi“EnergiBungsu”YangTetapPotensial

72 keselamatanHealth, Safety & Environment (HSE)SebuahKeniscayaandalamIndustriEnergi

74 TIPS

• AsosiasiPengusahaMineralTerbentuk

• BeaKeluarEksporMinerbaMulai 6 Mei

52 EBT• SumbaSebagaiPulauIkonisEnergiTerbarukan

• PemerintahAjakPerbankanNasionaldalamPengembanganEBT

• PemerintahOptimisTerhadapMasaDepan

• SubsidiBBMBerkurang,EnergiAlternatifBerkembang

• MenteriESDMajakLakukanPenghematanEnergi

• EnergiBaruTerbarukanSuatuKewajiban

• PemprovJatengOptimalkanPengembanganEBT

• PemerintahDorongPenggunaanSuryaDiPemerintahandanSwasta

58 BADAN GEOLOGI• StatusGunungLamonganNaikdariNormalmenjadiWaspada

• MeningkatnyaAktivitasGunungIjen• MalukudiguncangGempa5.2SkalaRitcher

• GunungMerapiMenyemburkanAbuVulkanik

60 BALITBANG• SeleksiLitbangInovatif2012

• KunjunganDirjenKetenagalistrikan kePLTUKep.RiaudanPLNBatam• WorkshopMengenaiSistemTarifListrikdiJepang

• Nyepi,ListrikdiBaliHematEmpatMiliar

• KampanyeEarth Hour HematListrikHingga462MW

• PLNUsulkan3ProyekPLTA1300MWdiLuarJawaDibangundengan

SkemaPPP• 2014,KapasitasPLTUBertambah9.911MW

• DirjenKetenagalistrikanBuka7thIndoPower2012

• DirjenKetenagalistrikanLantikPejabatEselonIIIdanIV

• KunjunganKerjaDirjenKetenagalistrikanKePLTULampung,UPBdanPLNLampung

• SosialisasiUndang-UndangKetenagalistrikandiBanjarmasin

48 MINERBA• PengusahaMinerbaWajibGunakanBBN• BatubarabisaSumbang90%PenerimaanNegara

• KESDMMantapkanPenerapanRegulasi

• PotensiMineralJarang• TargetPenerimaanMinerbaBertambahRp1triliun

• PemerintahTerapkanPajakEksporTambangMentah

4 5

contents

Page 4: Potensi Energi Indonesia - prokum.esdm.go.idprokum.esdm.go.id/ESDMMAG/ESDM Edisi 2.pdf · • Coal Bed Methane CBM to Power ... sumber energi tersebut antara lain berupa energi angin

Peluang menjadi negara yang memiliki ketahanan energi sebenarnya sudah dikantongi oleh Indonesia mengingat sumber daya energi yang dimiliki sangat melimpah dan beraneka ragam, mulai dari minyak bumi, gas alam, batubara, hingga berbagai macam sumber energi alternatif.

Energi dan Sumber Daya Mineral untuk

Kesejahteraan Rakyat

akibatnya? Masyarakat menjadi BBM-centered, mereka sulit beralih ke energi alternatif lainnya. Hal itu merupakan sebuah masalah mengingat BBM adalah sumber daya yang tak dapat diperbaharui dan cadangan minyak kita pun makin menipis. Imbas lainnya adalah pembengkakan pengeluaran pemerintah untuk subsidi BBM yang menggerogoti APBN kita.

Energi untuk KesejahteraanPembangunan energi memang seharus-nya sudah melibatkan masyarakat luas sebagai pelaku utama pembangunan nasional. Pencapaian kemandirian energi perlu dilakukan secara integratif dan multisektoral agar dampaknya dapat dirasakan seluas-luasnya untuk kesejahteraan rakyat (society based energy).

Potensi lokal seperti aliran air sungai perlu dikelola sebagai sumber energi dengan menggunakan teknologi mikro/pikohydro yang dapat memenuhi kebutuhan listrik masyarakat setempat. Selain pemerintah, program nasional dalam upaya mem bangun kemandirian energi perlu mendapat dukungan (political will) dari semua kepala daerah agar potensi alam di daerah tidak terbengkalai dan justru memberikan multiplier effect terhadap kesejahteraan rakyat.

Ini juga yang digaungkan Kementerian ESDM di bawah kepemimpinan Jero Wacik, dengan misi `Energi dan Sumber

Daya Mineral Untuk Kesejahteraan Rakyat`. Artinya, memang kekayaan alam Indonesia yang besar tersebut, harus dapat digunakan untuk menyejahterakan masyarakat.

Ini juga merupakan serapan dari Pasal 33 UUD 1945 yang berbunyi, kekayaan alam Indonesia yang amat banyak, harus digunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Namun, bagaimana faktanya saat ini? Indonesia justru menjadi net importir energi hal ini karena pemanfaatan energi yang ada belum optimal.

Salah satu kondisi yang memprihatin-kan adalah masih terbatasnya akses masyarakat terhadap energi, sehingga sering terjadi kelangkaan dan ada daerah di Indonesia yang belum mendapatkan pasokan energi secara cukup. Hal ini disinyalir berhubungan erat dengan jalur akses energi di Indonesia yang masih terbatas.

Selain itu, masalah lain yang juga kita hadapi adalah pangsa konsumsi BBM yang sangat besar dibandingkan dengan sumber energi lainnya, yaitu mencapai 63% dari total konsumsi energi. Apa

Langkah-langkah kreatif seperti ini perlu ditumbuhkembangkan oleh segenap elemen bangsa. Bantuan pemerintah dalam bentuk BLSM harus efektif dan tepat sasaran kepada rakyat miskin. Dan, yang lebih penting lagi, pemerintah perlu menumbuhkan kreatifitas masyarakat dalam bidang energi, karena manfaatnya untuk jangka panjang. Wujud peran pemerintah salah satunya adalah dengan mewajibkan daerah dalam mendukung dan mengimplementasikan program ke-mandi rian energi.

Upaya mewujudkan kemandirian energi dan mengurangi ketergantungan pada minyak bumi perlu biaya dan tenaga yang besar dalam bentuk penelitian, dukungan kebijakan yang kondusif, dan perhatian dari masyarakat secara bersama. Yang tidak kalah penting adalah penciptaan jaringan infrastruktur, terutama sistem dan sarana transportasi yang efektif dan efisien yang mampu menekan konsumsi BBM yang cenderung boros. Dengan demikian, harapan besar bahwa cita-cita Indonesia sebagai bangsa yang mampu memenuhi kebutuhan energi dan kesejahteraan rakyat tidak sekadar sebatas mimpi! “Cintai Negeri kita berjuang untuk tanah air, ESDM untuk kesejateraan Rakyat,” slogan Menteri ESDM.

Para pembaca yang kami hormati,Hidup sebagai bagian dari bangsa Indonesia, sejatinya merupakan kebanggaan dan kehormatan tersendiri. Selain memiliki potensi sumber daya manusia yang sangat luar biasa, Indonesia juga dikaruniai sumber daya alam yang sangat berlimpah. Tak mengherankan apabila Indonesia sejak dahulu kala dikenal sebagai mutiara khatulistiwa yang sangat memesona. Sedemikian berlimpahnya karunia alam ini, maka Indonesia tak jarang disebut sebagai surga dunia dalam berbagai makna yang melingkupinya.

Kekayaan alam tersebut diantaranya berupa potensi sumber energi, baik yang tidak terbarukan maupun terbarukan. Meski pada kenyataannya sumber energi fosil di Indonesia, khususnya minyak bumi, kian tergerus habis, namun ragam sumber energi lainnya masih sangat potensial untuk terus berkembang dan dikembangkan. Sebut saja salah satunya potensi energi laut. Indonesia yang dua pertiga kawasannya adalah berupa perairan, memendam potensi sumber energi yang sangat besar dan juga beragam. Potensi sumber energi tersebut antara lain berupa energi angin laut, energi gelombang laut, energi pasang surut laut, dan juga energi arus laut.

Selain itu, masih banyak potensi sumber energi lain yang mampu digarap oleh Indonesia dalam rangka memenuhi kebutuhan energi nasional yang selama ini sebagian besar bertumpu pada penggunaan energi minyak bumi. Potensi-potensi tersebut antara lain geothermal, batu bara, gas bumi, nuklir, biomassa, angin dan lain sebagainya.

Sebuah langkah strategis tentunya sangat diperlukan guna meningkatkan pemanfaatan potensi energi tersebut secara nyata. Dengan demikian, polemik ketahanan energi yang dewasa ini hanya berkutat pada energi fosil (minyak bumi) dapat terurai dengan harmonis, terutama sebagai sebuah solusi yang dapat diterapkan secara berkelanjutan dan berkesinambungan.

Oleh karenanya, pada edisi kedua ESDM MAG ini, redaksi mencoba secara ringkas memaparkan berbagai fakta mengenai keberadaan potensi sumber energi alternatif tersebut. Bahan-bahan paparan kami olah dari berbagai sumber yang dapat dipertanggungjawabkan. Semoga saja sajian yang kami hadirkan disini dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan potensi energi alternatif di masa mendatang.

Selain itu, sebagaimana edisi sebelumnya, pembaca juga dapat menyimak rangkaian artikel yang mengetengahkan ragam berita yang terjadi di berbagai unit, maupun berita-berita aktual seputar masalah energi di Indonesia. Jangan lupa untuk membuka rubrik Wacana yang dalam edisi ini mengulas mengenai RUU Minerba yang mendapatkan banyak sorotan dari berbagai pihak.

Akhir kata, kami sampaikan selamat membaca. Semoga sajian redaksi dalam edisi ini mampu menghadirkan banyak manfaat. Terima kasihSalam Redaksi

editorial

KESDM

Penanggung Jawab Sekretaris Jenderal Pengarah Staf Ahli Menteri Bidang Ekonomi dan Keuangan, Staf Ahli Menteri Bidang Komunikasi dan Sosial Kemasyarakatan, Kepala Biro Hukum dan Humas, Pardamean Ronitua H., Buntje Harbunangin Redaktur Kepala Bagian Hubungan Masyarakat, Kepala Bagian Penelaahan Hukum, Kepala Bagian Bantuan Hukum, Kepala Bagian Penyusunan Peraturan Perundang-Undangan, Kepala Subbagian Peliputan dan Hubungan Media Editor Indra Tauhid Cahyandaru, Dian Eka Puspitasari, Vagunaldi, Dian Lorinsa, Arid Riza Abadi, Laksono Nur Brahmantyo Desainer Grafis Bambang Wijiatmoko, Pandu Satria Jati Fotografer Judhi Purdhiyanto, Arief Suryadi, Tursilowulan Wahyu Hastuti Sekretariat Hari Budiono, Lufti Ekaputra Setiadi, Bunga Adi Mirayanti, Subhana Nurhidayat, Safii, Khoiria Oktaviani Alamat Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral - Jl. Medan Merdeka Selatan No.18, Jakarta 10110, Tromol Pos : 1344/JKT 10013, Tel. / Faks. (021) 344 0649 , email. [email protected]

76

kolom

Page 5: Potensi Energi Indonesia - prokum.esdm.go.idprokum.esdm.go.id/ESDMMAG/ESDM Edisi 2.pdf · • Coal Bed Methane CBM to Power ... sumber energi tersebut antara lain berupa energi angin

Seperti diantaranya kompensasi transportasi, misalnya dengan pemberian kupon ongkos angkot atau bus anak-anak sekolah, bantuan STNK dan KIR untuk angkutan umum, kompensasi pangan misalnya, menambah raskin baik volume maupun kuotanya serta kompensasi bantuan pendidikan antara lain dengan memberikan tambahan subsidi dan beasiswa siswa miskin. Demikian dikatakan Menteri ESDM, Jero Wacik usai Rapat Kerja terkait perubahan asumsi Makro APBN 2012 dengan

Komisi VII DPR RI, Selasa, (13/03/2012).

“Kompensasi merupakan upaya peme-rintah untuk mengurangi dampak yang timbul, terutama di lapisan masyarakat tingkat bawah. Berat rasanya, karena itu, mari kita tanggung bersama-sama,” ujar Jero Wacik.

Pemerintah Meminta HISWANA MIGAS Menyiapkan SPBG

APBN-P 2012 Disepakati Pemerintah dan DPR

Pemerintah Memberikan Kompensasi untuk Kurangi Beban Masyarakat

500 Mobil Di Kementerian ESDM Telah Menggunakan Converter Kit

Diusulkan TDL Naik Secara Bertahap

Menteri ESDM Jero Wacik dalam pem-bukaan Rakernas Himpunan Hiswana Migas, di Jakarta, Jumat (16/3/2012) mengatakan, ”Melalui program diver-sifikasi BBM ke BBG, pengusaha Hiswana juga harus bersiap-siap untuk menyiapkan SPBG dan bisnis energi terbarukan lainnya.”

“Kami usulkan kenaikan TDL 2012 dipecah menjadi tiga, yaitu Mei-Juli naik 3%, Agustus-Oktober naik 3% dan November-Desember naik 3%,” ujar Jero Wacik. Ditambahkan pula jika sebelumnya TDL diusulkan akan naik 10% pada 1 April. Namun mengingat harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi diperkirakan akan naik 1 April, maka muncul pemikiran untuk memecah kenaikan TDL agar tidak terlalu memberatkan. Dengan usulan ini kenaikan TDL yang semula 10% menjadi 9%.

DalamrangkamendukungprogramdiversifikasiBBMkeBBGPemerintahmemintaparapengusahahilirmigasyangtergabungdalamHimpunan

WiraswastaNasionalMinyakBumidanGasBumi(HiswanaMigas)untukmempersiapkanStasiunPengisian

BahanBakarGas(SPBG).

PemerintahdenganKomisiVIIDPRRItelahmenyepakatiperubahan

beberapapoinAPBN2012menjadiAPBN-P2012,diantaranyaadalah

besaran Indonesia Crude Price(ICP)dan liftingminyakbumi.

DampakburukyangterjadiakibatkenaikanBBMsudahbarangtentuakanmemberatkansebagianmasyarakat.Olehkarenaituuntuk

mengurangibebanmasyarakatmakaPemerintahmemberikanberbagaimacamkompensasi.

Dalam rangka meningkatkan ketahanan energi serta mendukung penggunaanenergiyanglebihbersihmakaperpindahanpenggunaanBBMkeBBGharussegeradilakukan.Danpemanfaatangasbagisektor

transportasiakandidorongsecaraalamisesuaidenganketersediaangasdaninfrastruktur.

MenteriESDMJeroWacikhadirdalamrapatkerjadenganKomisiVIIDPRRIyangmembahasAsumsiDasarSubsidiListrikdalamRUU

APBN-P2012.DalamkesempataniniMenteriESDMmenyampaikanjikaPemerintahmengusulkankenaikanTarifDasarListrik(TDL)dilakukan

secarabertahap.

Menteri ESDM Jero Wacik dalam konferensi pers di Kementerian ESDM, Selasa (28/03/2012) lalu mengatakan, ”Saya merencanakan, sudah ada

“Pengusaha Hiswana jangan hanya fokus bikin pom bensin, ayo kita galakkan bisnis energi terbarukan,” tegas Jero Wacik.

Ditambahkan pula oleh Jero Wacik bahwa pada saat ini jumlah minyak terus mengalami penurunan dan harganya pun melambung tinggi. Dengan demikian mau tidak mau kita harus mengucapkan goodbye pada BBM. Menteri Jero Wacik melanjutkan, persoalan BBM memang terus menjadi masalah di Indonesia yang masih menganut sistem subsidi. Sementara subsidi saat ini justru banyak dinikmati oleh kalangan mampu.

Menteri ESDM Jero Wacik mengatakan bahwa hasil yang disepakati hari ini adalah ICP disetujui oleh Komisi VII 105 USD, lifting minyak bumi disetujui 930.000 barel per hari, subsidi LPG 3 Kg, disetujui 3,61 juta ton, subsidi BBN disetujui, untuk biodiesel Rp 3.000 per liter, untuk Bioethanol, Rp 3500 per liter, Alpha BBM bersubsdi, Rp 641,94 per liter, volume BBN dan BBM disetujui 40 juta Kl, kemudian subsidi LGV agar konversi BBM ke gas dapat dipercepat, disetujui Rp 1500 per liter. Dalam rapat kerja dengan DPR tersebut Menteri ESDM didampingi oleh Kepala BP Migas, R. Priyono serta seluruh pejabat Eselon I dan II dilingkungan Kementerian ESDM.

anggaran nya sekarang, bulan depan kita mulai, malah hari ini sudah dimulai secara sporadis, sudah ada kira-kira 500 mobil di Kementerian ESDM yang sudah menggunakan converter kit.”

Ditambahkan oleh Jero Wacik, jika kemampuan dalam negeri masih belum mampu mencukupi pengadaan converter kit karena itu pengadaanya masih dilakukan melalui proses impor. Oleh karena itu Pemerintah mempersilahkan produsen-produsen dalam negeri untuk membuat converter kit.

Menteri ESDM Hadir dalam Acara Sarasehan Anak NegeriMenteriESDMJeroWacikpadaacaraSarasehanAnakNegeridiMetroTV,Kamis(08/03/2012)menegaskanjikaPemerintahmendukungPertaminadalamupayamelakukanefisiensiuntukmenurunkanbiayapokokproduksiBahanBakarMinyak(BBM).

“Untuk menurunkan cost, akan terus dilakukan efisiensi bila masih memungkinkan,” ujar Jero Wacik. Acara Sarasehan Anak Negeri ini menghadirkan 100 tokoh nasional termasuk diantaranya Menteri BUMN Dahlan Iskan, Dirut Pertamina Karen Agustiawan, Kepala BPMigas R. Priyono, Kwik Kian Gie, Effendi Simbolon, dan tokoh politik nasional lainnya.

8 9

lensa

Page 6: Potensi Energi Indonesia - prokum.esdm.go.idprokum.esdm.go.id/ESDMMAG/ESDM Edisi 2.pdf · • Coal Bed Methane CBM to Power ... sumber energi tersebut antara lain berupa energi angin

TidakberlebihanjikaIndonesia

memiliki sebutan“Jamrud

Khatulistiwa”.Negeritercintainimemilikiragampesonadan

potensiyangsangatluarbiasa.Termasukdiantaranyapotensisumber daya energi

terbarukan yang sangat beraneka

danberlimpahruah.Potensiini,sejatinya,

merupakankuncisuksesbagiIndonesiauntukterus bertumbuh dan berkembang dimasa

mendatang.

Laju perekonomian Indonesia terus menunjukkan per cepatan positif yang ditandai dengan kesejahteraan masyarakat yang kian meningkat. Kabar

gembira ini tentu membutuhkan dukungan berkesinambungan berupa ketersediaan energi dari berbagai sumber yang ada. Sudah semestinya upaya pemenuhan energi ini mendapat perhatian serius dari segenap anak bangsa. Terlebih, Indonesia dan juga hampir seluruh negara lainnya dewasa ini tengah menghadapi berbagai tantangan dalam bidang energi yang cukup serius, yaitu semakin minimnya cadangan energi fosil, khususnya minyak bumi. Sementara itu, pada sisi lain kebutuhan terhadap jenis energi ini terus meningkat seiring dengan pertumbuhan aktifitas manusia diberbagai sisi.

Meski upaya pencarian dan penam-bangan minyak bumi terus dilakukan secara intensif dengan menjunjung tinggi faktor efisiensi, namun bagaimana pun juga ketersediaan minyak bumi diperkirakan akan terus tergerus. Sehingga pada gilirannya nanti, sumber energi fosil yang disedot dari perut bumi dapat dipastikan akan habis tak tersisa. Bahkan pada saat ini banyak catatan ilmiah yang telah memprediksikan kapan manusia akan menghadapi habisnya cadangan minyak tersebut.

Alih-alih berdiam diri, dimulai sejak beberapa dekade lalu, umat manusia dari seluruh penjuru dunia telah serius mencari alternatif energi terbarukan yang mampu mengganti peran penting energi fosil tersebut. Upaya ini tampaknya berujung manis. Saat ini telah banyak dilansir beberapa informasi mengenai energi pengganti yang memiliki sifat terbarukan.

Indonesia sendiri memiliki ragam energi terbarukan jalam jumlah yang cukup signifikan. Hal ini tentu saja menjadi berita penting yang semestinya mampu membawa hembusan angin positif tersendiri. Ketersedian energi alternatif terbarukan di Indonesia ini salah satunya didukung oleh kondisi geografis yang sangat strategis.

Dalam sebuah paparan, hasil riset Forst & Sullivan menunjukkan bahwa Indonesia memiliki peluang besar untuk menjadi pasar energi baru dan terbarukan. Paparan tersebut didukung kenyataan bahwa Indonesia memiliki sumber daya energi potensial untuk membangun pembangkit listrik berbasis tenaga geothermal, tenaga air, biomassa, tenaga angin, tenaga surya serta energi gelombang laut.

Country Director Forst and Sullivan Indonesia, Eugene van de Weerd dalam

penjelasannya mengatakan, kenaikan harga minyak bakal mendorong berkembangnya industri energi baru dan terbarukan. “Hambatannya saat ini masih segi harga, pengembangan, permintaan pasar dan insentif yang menarik dari pemerintah,” ujar Eugene.

Selaras, Asia Pasific Vice President, Energy & Power System Practice Forst and Sullivan, Ravi Krishnaswamy mengatakan bahwa perkembangan industri energi baru dan terbarukan di Indonesia sangat menjanjikan, terutama dengan hadirnya kerangka peraturan dan kebijakan seperti feed in tariff untuk menarik minat swasta di industri ini. Ditengarai pula bahwa Indonesia memiliki peluang untuk meningkatkan industri dalam negeri bahkan bersaing dengan negara-negara lain di dunia.

Peta Energi Terbarukan IndonesiaDalam sebuah kesempatan, Direktur Bio Energi Kementerian ESDM, Maritje Hutapea mengatakan, saat ini pemerintah sedang menyusun road map bauran energi. Dua skenario yang sedang disusun oleh pemerintah adalah bauran energi dengan dan tanpa nuklir.

Menurutnya, dalam kasus skenario tanpa nuklir, maka pada 2025 peran energi panas bumi perlu ditingkatkan menjadi 17 juta ton setara minyak (MTOE) atau

22 gigawatt (GW) dan gas metana batu bara (CBM) menjadi 14 MTOE. “Atau, dengan meningkatkan pemanfaatan tenaga air maupun biomassa di wilayah Jawa dan Sumatera,” katanya.

Jika, skenario pemanfaatan EBT tanpa nuklir tidak tercapai, kata Martije, pemerintah akan memaksimalkan porsi batubara hingga 33,4%. Maritje mengatakan, porsi EBT tanpa nuklir pada 2025 itu terdiri dari bahan bakar nabati (BBN) 6,7%, sampah 2,4% panas bumi 3,9 %, air 5,3 %, laut 0,3 %, matahari 2 %, angin 0,8 %, dan gas metana batu bara (CBM) 3,7 %.

Paralel, sebagaimana dijelaskan Direktur Jendral Listrik dan Konservasi Energi melalui Diskusi Kelompok Fokus pada Penawaran dan Permintaan Sumber Baru dan Terbarukan yang diselenggarakan oleh Pusdatin ESDM, bahwa Indonesia memiliki potensi energi besar dari yang baru hingga yang terbarukan. Potensi energi tersebut terdiri dari 450 MW dari mini/micro tenaga air, 50 GW dari Biomassa, 4,80 KWh/m2/hari tenaga matahari, 3-6 m/dtk tenaga angin, dan 3 GW tenaga nuklir.

Saat ini pengembangan energi terbaru-kan diatur dengan Keputusan Presiden No.5 / 2006 tentang kebijakan energi nasional. Keputusan ini menyatakan

Indonesia

10 11

sajian utama

Page 7: Potensi Energi Indonesia - prokum.esdm.go.idprokum.esdm.go.id/ESDMMAG/ESDM Edisi 2.pdf · • Coal Bed Methane CBM to Power ... sumber energi tersebut antara lain berupa energi angin

bahwa kontribusi energi baru dan terbarukan dalam bauran energi primer nasional 2025 diperkirakan mencapai 17%, yang terdiri dari biofuel 5%, panas bumi 5%, biomassa, nuklir, air, dan angin, dan batubara juga dicairkan pada 2 %.

Selaras, Pemerintah akan mengambil tindakan untuk menambah kapasitas pembangkit listrik Micro Hydro untuk 2.846 MW pada tahun 2025, Biomassa dari 180 MW pada tahun 2020, tenaga angin (Bayu pembangkit listrik) dari 0,97 GW pada tahun 2025, surya 0,87 GW pada 2024, dan tenaga nuklir dari 4,2 GW pada tahun 2024. Total investasi yang dibutuhkan untuk pengembangan sumber energi baru dan terbarukan sampai tahun 2025 diproyeksikan mencapai US $ 13.197 juta.

BiomassaLangkah yang diperlukan untuk pengembangan biomassa melibatkan daur ulang limbah dari pertanian dan industri kehutanan sebagai sumber energi yang terintegrasi dengan industri masing-masing, mengintegrasikan pe-ngem bangan biomassa dengan pe-ngembangan ekonomi lokal, mening-kat kan fabrikasi teknologi konversi energi biomassa termasuk sektor pendukungnya, dan penelitian pe-ningkatan dan pengembangan daur ulang limbah, termasuk limbah kota, untuk energi.

AnginEnergi angin di Indonesia memiliki potensi yang sangat besar untuk dikembangkan sebagai sumber energi terbarukan. Potensi ini bukan hanya pada besarnya nilai energi yang dapat dihasilkan namun juga akan memberikan lapangan pekerjaan bagi masyarakat Indonesia. Dalam beberapa tahun mendatang diperkirakan dapat menjadi sumber energi tumpuan bagi Indonesia.

Dengan skenario national perpaduan energi (energy mix), kebutuhan listrik yang disediakan dari energi angin dapat diperkirakan sebesar 1000 MW pada tahun 2025. Sedangkan menurut data

World Wind Energi Association Report (WWEA 2010), kapasitas terpasang pembangkit listrik tenaga angin di Indonesia sebesar 1,4 MW yang tersebar di Nusa Penida (Bali), Bangka Belitung, Yogyakarta dan Pulau Selayar (Sulawesi Utara).

Jumlah tersebut belum mencapai angka yang signifikan untuk memenuhi skenario energy mix 2025. Artinya pemerintah harus berusaha keras untuk membangun Pembangkit Listrik Tenaga Bayu dengan kapasitas total 1.000 MW hingga 13 tahun mendatang. Jumlah ini bukanlah mustahil untuk dipenuhi jika kita melihat potensi energi angin yang tersebar di seluruh pesisir nusantara. Indonesia yang memiliki total garis pantai mencapai 81.000 km dengan kecepatan angin rata-

rata 3-5 m/s, bahkan di beberapa tempat mencapai 10 m/s.

Kemudian dari data cetak biru (blue print) Energi Nasional departemen ESDM, total potensi energi angin diperkirakan mencapai 9 GW. Angka ini merupakan suatu potensi besar jika dapat dimanfaatkan untuk menuai energi angin demi terciptanya ketahanan energi nasional dalam beberapa waktu ke depan.

Upaya untuk mengembangkan energi angin mencakup pengembangan untuk

listrik dan non listrik penggunaan (sebagai pompa untuk irigasi dan air bersih), pengembangan skala kecil (10 KW) dan skala menengah (50-100 MW) teknologi energi angin dan pabrik yang mendukung untuk memproduksi massal SKEA skala kecil dan menengah.

Salah satu implementasi pemanfaatan energi ini dilakukan pemerintah Indonesia melalui Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (Ditjen EBTKE) dengan menandatangani nota kesepahaman kerjasama (Memorandum of Undersatnding/MoU) dengan UPC Renewables Indonesia Limited untuk mengembangkan pusat listrik tenaga bayu (PLTB) di Indonesia.

Dirjen EBTKE Kardaya Warnika mengatakan tujuan dari penandatanganan MoU ini guna membantu dalam pelaksanaan feasibility study dalam rangka membantu persiapan program pembangunan PLTB di pantai Samas, Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dengan kapasitas total 50 MW.

“Setelah feasibility study selesai di-laksanakan, diharapkan pihak UPC Renewables Indonesia Limited bersama partner lokal PT. Binatek Reka Energi

surya di Indonesia bisa lebih murah, karena iklim tropis di Indonesia lebih menguntungkan

NuklirUntuk mengembangkan energi nuklir, pemerintah perlu mengambil langkah-langkah sosialisasi untuk mendapatkan dukungan dari masyarakat dan berkoordinasi dengan beberapa negara untuk menguasai teknologi.

MikrohidroDalam mengembangkan mikro-hidro, pemerintah perlu untuk mengintegrasikan pembangkit lis-trik mikrohidro bertenaga dengan ekonomi lokal, memaksimalkan potensi irigasi untuk pembangkit listrik dan mengembangkan industri mikrohidro dalam negeri, dan mengembangkan kemitraan beberapa pola pendanaan.

Panas BumiIndonesia memiliki potensi panas bumi yang besar. Potensi panas bumi Indonesia tercatat sekitar 29 ribu MW yang merupakan potensi panas bumi terbesar di dunia atau sekitar 40% dari potensi dunia dan sebesar 10.092 MW. Kapasitas terpasang PLTP saat ini tercatat sebesar 1.226 MW atau

Selatan dan Madura sebab berdasarkan hasil survei kedua daerah tersebut memiliki potensi angin yang cukup besar. ”Selain Sulsel dan Madura, saya juga dapat laporan kalau sekitar Bangka Belitung potensi anginnya cukup baik,”tandasnya.

Pada kesempatan yang sama, Senior Vice President UPC Renewables Indonesia Limited, Chris A Caffyn men-jelaskan investasi yang dibutuhkan untuk proyek PLTB di Yogyakarta ini sekitar US$75-US$100 juta.”Dengan mempertimbangkan teknologi terakhir, lokal content yang digunakan dan memakai pekerja lokal investasi maka investasi yang dibutuhkan antara US$75-100 juta ,”pungkasnya.

MatahariPengembangan energi surya mencakup penggunaan pembangkit listrik ber-tenaga di daerah pedesaan dan kota, mendukung komersialisasi pembangkit listrik bertenaga surya dengan me-maksimalkan peran sektor swasta, pengembangan industri dalam negeri pembangkit listrik bertenaga surya, dan penciptaan sebuah pendanaan yang efisien sistem melalui keterlibatan sektor perbankan. Pembangunan energi

dapat mengembangkan wind farm yang direncanakan dengan kapasitas 50 MW di Dusun Patehan, Kecamatan Sanden, kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta,”tutur dia.

Menurut Kardaya, proyek tersebut meliputi pembangunan 33 turbin angin dengan kapasitas masing-masing sebesar 1,5 Megawatt (MW) yang akan mulai dikerjakan setelah dilakukan penandatanganan power purchase agreement (PPA) dan direncanakan selesai dalam waktu 15 bulan.

Untuk kategori pembangkit listrik, lebih lanjut Kardaya menjelaskan, kapasitas 50 MW tergolong besar apalagi untuk pembangkit listrik dari energi baru terbarukan.

”Selama ini kita baru punya skala kecil ataupun masih dalam tahap pilot project, dengan ditandatangani proyek tersebut merupakan milestone bagi pembangunan pusat listrik tenaga angin dalam skala komersial,”papar Kardaya.

Setelah Yogyakarta, kata dia, wilayah lain yang dibidik pemerintah untuk mengembangkan PLTB yaitu Sulawesi

Imag

e: Is

timew

a

12 13

sajian utama

Page 8: Potensi Energi Indonesia - prokum.esdm.go.idprokum.esdm.go.id/ESDMMAG/ESDM Edisi 2.pdf · • Coal Bed Methane CBM to Power ... sumber energi tersebut antara lain berupa energi angin

4,2 persen dari potensi panas bumi Indonesia.

Regulasi PendukungGuna mendukung pengembangan energi baru dan terbarukan, pemerintah telah mengeluarkan beberapa aturan dan peraturan, terdiri dari Keputusan Presiden Nomor 5/2006, tentang Kebijakan Energi Nasional, UU No 30/2007 tentang Energi, UU No 15/1985 pada listrik, Peraturan Pemerintah Nomor 10/1989 yang diperbaharui dengan Peraturan Pemerintah Nomor 03/2005 dan No.26 / 2006 tentang penyediaan dan penggunaan listrik, Peraturan Menteri No 002/2006 pada komersialisasi energi terbarukan skala menengah pembangkit listrik, dan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No.1122k/30/MEM/2002 Dekrit tentang penyebaran pembangkit listrik skala kecil. Saat ini pemerintah sedang menyusun undang-undang tentang energi baru dan terbarukan yang meliputi penyediaan dan penggunaan energi baru dan terbarukan bersama dengan insentif tersebut.

Proyeksi pembangunan energi terbarukan (Renewable Resources) di Indonesia potensial merata untuk sumber-sumber seperti biofuel, geothermal, hydro dan solar (surya). Sumber tersebut hanya tinggal disesuaikan dengan situasi serta kemampuan penyediaannya.

Misalkan di daerah yang banyak kepulauannya seperti NTT (Nusa Tenggara Timur), potensial untuk proyeksi sumber energi surya dan hydro. Sementara di daerah yang daratan tinggi seperti di beberapa daerah di pulau Jawa, geothermal (panas bumi) sangat potensial. “Bahkan untuk sumber energi biofuel, Indonesia tidak kalah dibanding Thailand. Karena ada 15 perusahaan existing pemasok biofuel,” Principal Advisor untuk Program Pengembangan Energi Terbarukan (ASEAN-RESP) Rudolf Rauch.

Disebutkan bahwa beberapa perusahaan asal Jerman sedang menjajaki pengembangan potensi energi surya, existing-nya mencapai 2440 giga watt. Indonesia bisa mengembangkan energi surya sebagai alternatif mengurangi

ketergantungan terhadap

energi fosil, terutama BBM (Bahan Bakar Minyak), batubara, dan lain sebagainya. “Bahkan sumber energi biomass (sampah), ocean juga bisa memperkaya alternative pengembangan energi terbarukan di Indonesia”.

Dari ujung barat sampai ujung timur, Indonesia memiliki potensi laut yang sangat berlimpah, terutama dalam bentuk energi. Indonesia adalah salah satu negara di dunia yang memiliki wilayah laut terbesar. Sekitar dua per tiga wilayah Indonesia adalah laut. Indonesia memiliki pantai kedua terpanjang di dunia setelah Kanada, dimana panjang pantai Indonesia sekitar 80.000 kilometer (Km) dan luas lautnya adalah sekitar 52 juta km2.

Energi tersebut dapat berasal dari gelombang laut, arus laut dan angin laut. Pembuatan pembangkit energi laut memang sangatlah mahal karena pengerjaan di laut memiliki risiko yang sangat besar. Selain mencari riset tentang bagaimana meningkatkan efisiensi dari pembangkit itu sendiri ada banyak pihak juga meneliti bagaimana membuat pembangkit listrik energi laut yang tidak memerlukan banyak biaya.

Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Asosiasi Energi Laut Indoneisa (ASELI), secara teoritis, total sumberdaya energi laut nasional sangat melimpah, meliputi energi dari jenis panas laut, gelombang laut dan arus laut, yaitu mencapai 727.000 MW. Namun demikian, potensi energi laut yang dapat dimanfaatkan dengan menggunakan teknologi sekarang dan secara praktis memungkinkan untuk dikembangkan, berkisar antara 49.000 MW. Diantara potensi sedemikian besar tersebut, industri energi laut yang paling siap adalah industri berbasis teknologi gelombang dan teknologi arus pasang surut, dengan potensi praktis sebesar 6.000 MW.

Nilai potensi sebesar itu dihasilkan dari perhitungan yang hati-hati berdsarkan survei

lapangan. Hal itu dibenarkan oleh Ir. Subaktian Lubis, Msc, Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan. “Dalam kaitannya dengan eksplorasi sumberdaya energi laut PPPGL telah aktif melakukan penelitian dan pengembangan energi laut dibeberapa selat-selat potensial di Indonesia. Kegiatan ini dilakukan baik secara mandiri dilingkungan ESDM maupun bekerjasama dengan lembaga relevan yang lain. Hasil-hasil survei lapangan kami telah dipakai untuk memvalidasi perkiraan-perkiraan teoritis yang dikembangkan oleh para ahli”.

Selama ini sebagian orang ragu akan potensi itu oleh karena menganggap bahwa tantangan kesulitan di laut belum mampu dikelola dengan kemajuan teknologi yang ada. Menurut Dr. Ir. Erwandi, Kepala BPPH-BPPT, hal ini tidaklah benar. “Teknologi energi laut di dunia Internasional telah berkembang pesat. BPPT telah mulai melakukan pengkajian jenis-jenis teknologi ini untuk kemungkinan diterapkan di Indonesia,”katanya.

BPPT dan perguruan tinggi seperti ITS dan ITB juga telah mengembangan jenis teknologi energi laut dalam negeri untuk mengembangkan kemampuan nasional dibidang industri energi laut. “Kami optimis bahwa potensi energi laut yang telah diidentifikasi dan diratifikasi oleh para ahli ini dapat menjadi pegangan pemerintah dan dunia usaha untuk mempercepar realisasi pemanfaatan energi laut di Indonesia,”pungkas dia.

Gelombang LautGelombang laut terjadi karena adanya hembusan angin serta dipengaruhi oleh kedalaman lautnya. Gelombang laut sering

digunakan sebagai media untuk menghasilkan listrik untuk pembangkit listrik energi laut. Ada yang memanfaatkan gelombang laut dengan turbin ataupun dengan menggunakan teknologi elektromagnetik. Bahkan ada pula yang memanfaatkannya dengan teknologi kimiawi. Semua dilakukan untuk mengeksplorasi energi gelombang menjadi energi laut. Energi gelombang lebih banyak memanfaatkan tingginya gelombang. Naik turunnya gelombang laut secara kontinu menyebabkan alat pengubah gelombang laut menjadi listrik bisa mendapatkan gerakan sehingga menghasilkan listrik.

Gelombang tercipta terutama akibat hembusan angin di permukaan laut. Selama ada perbedaan suhu udara disuatu daerah dengan dengan daerah lainnya akan menimbulkan angin yang membentuk gelombang jika melewati laut dan setiap lokasi kekuataannya bervariasi.

Daerah samudera Indonesia sepanjang pantai selatan Jawa sampai Nusa Tenggara adalah lokasi yang memiliki potensi energi gelombang cukup besar berkisar antara 10-20 kW per meter gelombang. Beberapa penelitian menyimpulkan bahwa energi gelombang di beberapa penelitian menyimpulkan bahwa energi gelombang di beberapa titik di Indonesia bisa mencapai 70 kW per meter di beberapa lokasi. Karakteristik energi gelombang sangat sesuai untuk memenuhi kebutuhan energi kota-kota pelabuhan dan pulau-pulau terpencil di Indonesia.

Pengembangan teknologi pemanfaatan energi gelombang di Indonesia saat ini masih belum

optimal namun cukup menjanjikan. Pantai barat pulau Sumatera bagian selatan dan pantai selatan pulau Jawa bagian barat berpotensi memiliki energi gelombang laut sekitar 40 kW per meter. Meskipun penelitian untuk mendapatkan teknologi yang optimal dalam mengkonversi energi gelombang laut masih terus dilakukan, saat ini ada beberapa alternatif teknologi yang dapat dipilih. Alternatif teknologi yang diprediksikan tepat dikembangkan di pesisir pantai selatan pulau Jawa adalah Teknologi Tapered Channel (Tapchan).

Balai Pengkajian Dinamika Pantai (BPDP), Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BBPT) Yogyakarta melalui riset sejak tahun 2003 telah mampu mengembangkan pemanfaatan energi gelombang laut sebagai sumber alternatif energi listrik, dengan menggunakan teknologi OWCS,BPDP-BPPT telah membangun prototipe di pantai Parangracuk, Baron, Gunung Kidul, DIY dan berhasil memperoleh potensi daya sebesar 522 watt.

Kegiatan pengembangan dan penelitian teknologi pemanfaatan energi gelombang masih terus dilakukan oleh kalangan peneliti dan akademisi. Beberapa penelitian untuk meningkatkan daya pada sistem konversi energi gelombang laut jenis cavity resonator dengan memodifikasikan bentuk tabung silindernya. Hasil penelitian menunjukan bahwa apabila periode gelombang diperbesar, maka tekanan udara yang terjadi orifice (lubang kecil diatas tabung) menjadi cukup signifikan yaitu rata-rata sekitar 40 persen lebih besar dari sebelumnya. Selanjutnya jika tinggi gelombang diperbesar

maka tekanan yang terjadi menjadi besar signifikan yaitu rata-rata sekitar 200 persen.

Pasang Surut Laut Energi pasang surut di wilayah Indonesia terdapat pada banyak pulau. Cukup banyak selat sempit yang membatasinya maupun teluk yang dimiliki masing-masing pulau. Hal ini memungkinkan untuk memanfaatkan energi pasang surut. Saat laut pasang dan surut aliran airnya dapat menggerakan turbin untuk membangkitkan listrik.

Arus lautArus laut Indonesia sangatlah deras, terutama di Indonesia bagian timur karena banyaknya pulau-pulau kecil. Arus terjadi karena adanya gaya gravitasi bulan dan sebagian kecil matahari. Berbagai macam desain turbin arus sudah dibuat oleh berbagai pihak untuk mengkonversi arus laut menjadi energi yang siap untuk dipergunakan.

Angin lautAngin laut selain bisa menggerakkan gelombang juga bisa digunakan untuk menggerakkan turbin untuk dihasilkan listrik. Sudah banyak digunakan oleh negara-negara lain memanfaatkan angin laut untuk diubah menjadi energi listrik. Indonesia sangat mungkin menggunakan energi angin ini.

Sebuah penelitian menyebutkan bahwa apabila Pulau Jawa dikelilingi pembangkit listrik tenaga angin, maka mungkin tidak perlu lagi menggunakan pembangkit listrik berbasis minyak bumi maupun batu bara yang ketersediaannya semakin menipis.

“Jalesveva Jayamahe”

14 15

sajian utama

Page 9: Potensi Energi Indonesia - prokum.esdm.go.idprokum.esdm.go.id/ESDMMAG/ESDM Edisi 2.pdf · • Coal Bed Methane CBM to Power ... sumber energi tersebut antara lain berupa energi angin

Energi Hibrid Panas Matahari dan Angin

2012 Adalah Tahun Internasional Energi

Terbarukan

Indonesia tengah mengembangkan energi hibrid berbasis pada potensi panas matahari dan kekuatan angin. Pilot project pengembangan energi baru dan terbarukan ini adalah Pantai Pandansimo, Srandakan ,Bantul, yakni daerah berpasir dengan luas 37 hektare.

Untuk sementara pemanfaatan pembangkit listrik tenaga hibrid digunakan untuk penerangan kawasan wisata pantai. Tenaga hibrid sendiri tengah dicoba dimanfaatkan untuk pertanian di lahan berpasir yang memerlukan air ekstra tinggi.

Saat ini pembangkit listrik energi hibrid sudah terpasang 35 unit turbin angin dengan tinggi rata-rata 18 meter, terdiri 26 turbin angin berkapasitas 1 KW, 6 turbin angin 2,5 KW, 2 turbin angin 10 KW, dan satu turbin angin 50 KW. Ditambah juga 175 unit sel surya dengan kapasitas 17,5 KWp.

Pembangkit listrik tenaga hibrid sangat potensial dikembangkan di Indonesia sebagai negara kepulauan. Pasalnya, energi hibrid bisa dijadikan salah satu energi alternatif untuk penyediakan pasokan listrik.

2012 adalah Tahun Internasional Energi Terbarukan (International Year of Sustainable Energy for All), demikian ditetapkan oleh PBB (Perserikatan Bangsa-bangsa) dalam Sidang Umumnya bulan Desember silam. Secara resmi, PBB meluncurkan Program Energi Terbarukan pada 16 Januari 2012 silam di ajang World Future Energy Summit di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab.Target penetapan tahun 2012 sebagai Tahun Internasional Energi Terbarukan adalah pada 2030, semua orang di dunia sudah menggunakan energi dari sumber-sumber terbarukan.

Tujuan dari penetapan tahun 2012 sebagai Tahun Internasional Energi Terbarukan adalah guna meningkatkan kepedulian masyarakat dunia pada isu kemiskinan energi dan menunjukkan bahwa akses ke energi bersih, aman dan terjangkau bisa meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

Energi Terbarukan. Konsep energi terbarukan mulai dikenal pada tahun 1970-an, sebagai upaya untuk mengimbangi pengembangan energi berbahan bakar nuklir dan fosil. Definisi energi terbarukan secara sederhana adalah sumber energi yang dapat dengan cepat dipulihkan kembali secara alami, dan prosesnya berkelanjutan. Macam atau sumber energi terbarukan di antaranya adalah tenaga matahari (surya), tenaga angin, energi panas bumi (geothermal), dll.

Tanpa adanya komitmen global untuk menggunakan energi terbarukan (Sustainable Energy), Lembaga Energi Internasional (International Energy Agency) memerkirakan, jumlah masyarakat dunia yang kekurangan listrik hanya akan berkurang dari 1,4 milliar pada saat ini menjadi 1,2 milliar pada 2030. Jumlah penduduk yang menggunakan sumber energi tradisional, seperti kayu, sekam, dedaunan dan sebagainya, justru akan naik dari 2,7 milliar saat ini ke 2,8 milliar pada 2030. Selain itu, masalah perubahan iklim dan kerusakan lingkungan yang mendunia semakin menegaskan pentingnya dunia untuk beralih ke energi baru dan terbarukan.

Sebagai Solusi Perekonomian Indonesia Masa Depan

IndonesiamerupakanNegarabesardengan33provinsidanmemilikitidakkurangdari70ribu

desa.Akantetapi,saatini45%daridesatersebutdikategorikansebagaiDesaTertinggalyang

ditandai dengan terbatasnya akses masyarakat terhadapenergi.

Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) sebagai Kementerian teknis yang menangani energi telah melaksanakan program Desa Mandiri Energi, yaitu program penyediaan energi dengan memanfaatkan potensi energi setempat baik berbasis

Bahan Bakar Nabati (BBN) maupun non-BBN, dengan teknologi yang dapat dioperasikan oleh masyarakat setempat.

Desa Mandiri EnergiDalam perkembangannya, Program Desa Mandiri Energi mulai memanfaatkan teknologi energi baru terbarukan, seperti mikrohidro, angin dan surya sebagai pembangkit energi alternatif. Awalnya, istilah yang digunakan oleh Kementerian ESDM adalah “Desa Energi Terbarukan”. Kemudian, beberapa Desa Energi Terbarukan yang dikembangkan oleh Kementerian ESDM tersebut berhasil mendapatkan penghargaan ditingkat ASEAN, di antaranya, PLTMH Cicurug Garut dan PLTMH Malang. Jadi, Desa Energi Terbarukan ini merupakan cikal bakal terbentuknya Desa Mandiri Energi.

Program Desa Mandiri Energi dimaksudkan untuk sebagai entry point dalam kegiatan ekonomi pedesaan, dimana pertama kali diluncurkan oleh Presiden RI di Desa Grobogan, Jawa Tengah pada tahun 2007 dan terus dilanjutkan di desa-desa lainnya. Diharapkan, target hingga akhir 2014 nanti mampu terbentuk 3.000 Desa Mandiri Energi.

Desa Mandiri Energi adalah desa yang masyarakatnya memiliki kemampuan untuk memenuhi lebih dari 60% kebutuhan energinya (listrik dan bahan bakar) dari energi terbarukan, yang dihasilkan melalui pendayagunaan potensi sumberdaya setempat. Secara nyata, Desa Mandiri Energi bertujuan untuk membuka lapangan kerja, mengurangi kemiskinan, dan menciptakan kegiatan ekonomi produktif.

Desa Mandiri Energi

16 17

sajian utama beranda

Page 10: Potensi Energi Indonesia - prokum.esdm.go.idprokum.esdm.go.id/ESDMMAG/ESDM Edisi 2.pdf · • Coal Bed Methane CBM to Power ... sumber energi tersebut antara lain berupa energi angin

penting. Konsep pembangunan Desa Mandiri Energi adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana menerapkan pendekatan pengembangan energi lokal tanpa merusak lingkungan, dan pemberdayaan ekonomi produktif setempat dalam rangka terwujud nya Desa Mandiri Energi

2. Bagaimana mengembangkan kelem-bagaan untuk mendorong masyarakat yang bertanggung jawab menjaga kelestarian lingkungan

3. Bagaimana mengembangkan peng-olahan dengan menggunakan paket teknologi konversi sumber energi terbarukan dalam konteks Desa Mandiri Energi.

Salah satu strategi yang dapat diterapkan adalah dengan menghubungkan sistem pembangkit energi terbarukan dengan usaha bisnis dan lingkungan. Olahan energi terbarukan dapat dimanfaatkan oleh kegiatan ekonomi produktif yang memanfaatkan energi terbarukan untuk siang hari. Sedangkan, di malam hari dapat dipergunakan untuk kebutuhan dasar energi rumah tangga seperti penerangan.

Identifikasi komposisi masyarakat merupakan kegiatan pertama untuk membangun sebuah desa mandiri energi. Hal ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik masyarakat sebagai dasar untuk pembentukan lembaga pengelola sistem pembangkit energi terbarukan. Karakteristik masyarakat yang perlu diketahui, antara lain tingkat pendidikan, mata pencaharian, waktu kerja, hierarki sistem hukum desa setempat, dan kebudayaan/ kebiasaan masyarakat.

Langkah selanjutnya adalah pem-bangunan pembangkit sumber energi. Hal ini diawali dengan identifikasi potensi energi terbarukan di desa setempat, perancangan sistem pembangkit, dan pelaksanaan pembangunan sistem pembangkit. Untuk keberlangsungan sistem pembangkit dan jaringannya, dilakukan pelatihan yang melibatkan tokoh masyarakat, perangkat desa, dan

pengurus kelembagaan yang bertugas sebagai pengelola yang telah dibentuk sebelumnya.

Pelatihan yang diberikan meliputi prosedur perawatan yang terangkum dalam Standard Operating Procedure (SOP), cara penanggulangan kerusakan, dan pembukuan. Diharapkan melalui pelatihan tersebut, masyarakat mengetahui tugas dan tanggung jawabnya demi keberlangsungan sistem pembangkit energi.

Di samping itu, penataan tata ruang juga diperlukan untuk mewujudkan estetika dalam pemukiman. Hal ini bertujuan untuk memberikan rasa nyaman, sehingga penduduk akan betah tinggal di desa setempat. Selain itu, penataan tata ruang juga dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas Desa Mandiri Energi menjadi kawasan objek wisata.

Pada dasarnya, unsur ruang Desa Mandiri Energi terdiri dari kawasan pemukiman penduduk; sistem pembangkit energi setempat, seperti tenaga surya, energi angin, energi air (mikrohidro), energi biomass, dan biofuel. Selain itu, kawasan industri pengolahan hasil serta industri pendukung; kawasan produksi hasil pertanian; serta kebun energi, yaitu pohon yang cepat tumbuh, tumbuhan penghasil minyak (jarak, kelapa, kelapa sawit, bunga matahari, dan lain-lain), juga termasuk bagian dari unsur ruang Desa Mandiri Energi.

Yang menjadi tolok ukur keberhasilan pembangunan Desa Mandiri Energi jika terdapat 5 indikator keberhasilan utama yang dikenal dengan istilah ‘The Magic Pentagon’. Indikator keberhasilan tersebut, yakni pertumbuhan (growth), tersedianya lapangan ker-ja yang memadai bagi segenap penduduk (employment), terciptanya pembangunan yang didasarkan atas partisipasi aktif masyarakat (participation), terciptanya masyarakat yang independen (independency), serta terciptanya kondisi kebersamaan dan keadilan (togetherness and justice).

Berdasarkan bahan baku sumber energi yang digunakan, Desa Mandiri Energi dibagi menjadi 2, yaitu :

1. Desa Mandiri Energi yang berbasis pada sumber energi pertanian/ Bahan Bakar Nabati (BBN). Model desa mandiri ini adalah mengusahankan bahan bakar pengganti minyak dengan sumber energi, seperti biomassa dan biofuel yang berasal dari hasil pertanian dan hutan.

2. Desa Mandiri Energi yang berbasis pada sumber energi non pertanian/ non-BBN. Model desa mandiri ini adalah mengusahankan bahan bakar pengganti minyak dengan sumber energi, seperti surya (matahari), air, dan angin.

Desa Mandiri Energi merupakan alternatif solusi untuk perekonomian Indonesia, mengingat lokasi sumberdaya energi terbarukan umumnya berada

di pedesaan dan desa terpencil. Penyediaan energi konvensional di daerah ini memerlukan biaya tinggi, terutama karena biaya distribusi yang relatif tinggi, serta untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil. Pemanfaatan energi terbarukan tidak hanya untuk menyediakan energi bagi keperluan rumah tangga saja, akan tetapi juga untuk menambah penghasilan rumah tangga dengan memperkenalkan dan mengimplementasikan kegiatan-

kegiatan atau usaha untuk menambah penghasilan.

Konsep Desa Mandiri EnergiKonsep pembangunan Desa Mandiri Energi merupakan pembangunan yang berdasarkan potensi lingkungan untuk kesejahteraan manusia dan kelestarian lingkungan. Dengan demikian, pengamatan terhadap potensi lingkungan dan karakteristiknya sangat

1918

beranda

Page 11: Potensi Energi Indonesia - prokum.esdm.go.idprokum.esdm.go.id/ESDMMAG/ESDM Edisi 2.pdf · • Coal Bed Methane CBM to Power ... sumber energi tersebut antara lain berupa energi angin

Bekerja untuk Kesejahteraan RakyatMenteri Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik

Energidansumberdayamineral(ESDM)untukkesejahteraanrakyat.ItulahyangmenjadisemacamtaglinesejakJeroWacikmenjabatsebagaimenteriESDMtahun2011silam.KalimatitupulalahyangmenjadimisiKementerianESDM.

Tagline di atas bersumber dari Pasal 33 UUD 1945. Maknanya adalah melimpahnya kekayaan alam Indonesia harus digunakan

untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. “Itu berarti, ya geothermal-nya, emasnya, ya semuanya untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat,” kata Jero Wacik.

Win-winMenurut Jero Wacik, investor memang

harus memperoleh keuntungan dari bisnisnya. Namun, masyarakat pun harus mendapatkan keuntungan

yang banyak dari kekayaan alam Indonesia. Karena itu, diperlukan kerjasama yang baik antara kedua belah pihak.

“Jangan punya pikiran-pikiran yang pendek.

Misalnya, ada perusahaan yang mengajak untuk

mengakal-akali Republik Indonesia, maka jangan mau, harus win-win. Mereka memang perlu dapat untung yang pantas. Begitu pula sebaliknya, rakyat Indonesia harus dapat yang pantas. Makanya,

rukun-rukun kita,” ujar pria kelahiran Singaraja, Bali, 24 April 1949 itu.

Jero Wacik mengutarakan, para investor asing bidang energi terbuka untuk berinvestasi di Indonesia. “Masih banyak sumber daya energi yang belum tergarap dengan baik. Untuk itu, kami mengajak para investor asing di bidang energi, bukan hanya sektor batubara, tetapi sumber energi lainnya untuk melakukan investasi di Indonesia,” jelasnya.

Namun, Jero Wacik mengingatkan, para investor harus mematuhi konstitusi dan menaati empat pilar pembangunan yang ada di Indonesia. Konstitusi yang dimaksud adalah pasal 33 UUD 1945. Sementara empat pilar pembangunan di Indonesia, yakni pro growth, pro job, pro poor dan pro lingkungan.

“Amanat UUD 1945 ini bukan berarti asing tidak boleh berinvestasi di Indonesia. Orang asing diperbolehkan untuk berkiprah di Indonesia. Investor asing tetap diajak bekerja sama dan berbuat bagi kemakmuran rakyat. Jadi kalau ada kebijakan yang tidak menuju kemakmuran rakyat, maka investasi harus pantas disalahkan,” tegas alumnus

20 21

sosok

Page 12: Potensi Energi Indonesia - prokum.esdm.go.idprokum.esdm.go.id/ESDMMAG/ESDM Edisi 2.pdf · • Coal Bed Methane CBM to Power ... sumber energi tersebut antara lain berupa energi angin

Teknik Mesin ITB dan Fakultas Ekonomi UI ini.

Mengenai isu lingkungan, Jero Wacik tak menampik masih ada pengusaha yang menyepelekan masalah lingkungan hidup dan sosial di sekitar lokasi tambang. Ia mengingatkan, agar semua pihak untuk peduli pada lingkungan. Jika ada investor yang lupa, harus diingatkan. “Ajaklah dan tekankan terus pada mereka, jagalah lingkungan hidup. Kalau mereka lupa, kita ingatkan,” ujarnya.

KomitmenJero Wacik berkomitmen bekerja demi kemakmuran rakyat. Meski terkadang

menuai kritik tajam, keputusan atau kebijakan yang diambilnya bertujuan untuk kemakmuran masyarakat. Ia menyadari, di era demokrasi ini tidak mungkin seratus persen orang mempunyai pemikiran sama atau menyetujui suatu keputusan.

‘’Tidak akan pernah ada, dan selalu akan ada orang yang tidak setuju,’’ akunya. Ambil contoh adalah keputusannya menerbitkan Peraturan Menteri (Permen) No.7 Tahun 2012 Tentang Peningkatan Nilai Tambah Melalui Kegiatan Pengolahan dan Pemurnian Mineral. Beleid yang diterbitkan 6 Februari 2012 ini mendapat penilaian kritis, terutama dari kalangan pengusaha bidang energi.

Secara singkat, Permen No.7/2012 menyebutkan, setiap jenis komoditas tambang mineral logam tertentu wajib diolah dan dimurnikan sesuai dengan batasan minimum. Pemerintah memiliki pertimbangan dan logika sendiri untuk melarang pengusaha pertambangan

mengekspor komoditas tambang serta mineral dalam keadaan mentah (raw material atau ore).

Larangan ekspor dalam aturan itu berlaku jika perusahaan tambang tidak menyerahkan rencana produksi jangka panjang dan pengolahannya paling lambat tiga bulan sejak peraturan itu diberlakukan. Jika belum menyerahkan rencana jangka panjangnya, kegiatan ekspor perusahaan tersebut dapat dihentikan.

Selama ini, pengusaha tambang seakan “dininabobokan” oleh kemudahan investasi. Berbagai pemda marak “mengobral” Izin Usaha Pertambangan (IUP) yang didasarkan atas kepentingan sesaat tanpa melibatkan masyarakat luas. Indonesia kaya akan sumber daya alam. Tapi, belum tentu masyarakatnya sejahtera.

Dengan Permen No.7/2012, pemerintah–melalui Kementerian ESDM–ingin menegaskan kembali bahwa pengelolaan bumi air dan segala kekayaan alam di

dalamnya haruslah membawa manfaat yang sebesar-besarnya bagi masyarakat luas, bukan hanya segelintir orang. Jadi, aturan ini dapat mempersempit ruang para pengusaha “nakal”.

Kebijakan ini sesuai dengan tagline ESDM untuk kesejahteraan rakyat. Tagline itu disebar di semua kantor, termasuk BUMN yang bergerak di bidang ESDM. Jero Wacik meminta semua stakeholder sektor energi dan sumber daya mineral untuk berorientasi kepada kepentingan rakyat.

“Saya ingin memastikan, semua BUMN di lingkungan ESDM harus berorientasi kepada kesejahteraan rakyat. Kalau tidak, maka kita akan menuai kekecewaan rakyat. Energi dan sumber daya mineral untuk kesejahteraan rakyat,” tegasnya.

Bila itu semua sudah tertanam di dalam hati, ia meneruskan, tidak akan ada lagi

kebijakan yang merugikan kepentingan rakyat.

”Jangan coba-coba membuat kontrak yang dapat untung besar adalah perusahaan asing, bukan rakyat kita. Kesetiaan kepada bangsa inilah yang membuat negara kita semakin besar kelak,” Jero Wacik menekankan.

“Asal ada niat memajukan negara. Tidak ada niat saya membuat bangkrut perusahaan. Tambang merupakan anugerah Tuhan untuk kemakmuran rakyat,” tuturnya.

Amanat UUD 1945 ini bukan berarti asing tidak boleh berinvestasi di Indonesia. Orang asing diperbolehkan untuk berkiprah di Indonesia. Investor asing tetap

diajak bekerja sama dan berbuat bagi kemakmuran rakyat. Jadi kalau ada kebijakan yang tidak menuju kemakmuran rakyat, maka investasi harus pantas disalahkan,”

22 23

sosok

Page 13: Potensi Energi Indonesia - prokum.esdm.go.idprokum.esdm.go.id/ESDMMAG/ESDM Edisi 2.pdf · • Coal Bed Methane CBM to Power ... sumber energi tersebut antara lain berupa energi angin

Direktorat Jenderal Mineral

dan Batubara (Ditjen Minerba)

merupakan salah satu unit kerja

Eselon I di bawah Kementerian

Energi dan Sumber Daya

Mineral (ESDM).

Ditjen Minerba terdiri dari 5 unit kerja, yakni:• Sekretariat Direktorat Jenderal • Direktorat Pembinaan Program

Mineral dan Batubara • Direktorat Pembinaan Pengusahaan

Mineral • Direktorat Pembinaan Pengusahaan

Batubara • Direktorat Teknik dan Lingkungan

Mineral dan Batubara

Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara mempunyai tugas dalam merumuskan dan melaksanakan kebijakan, dan standarisasi teknis bidang mineral dan batubara. Ditjen Minerba memiliki tujuan strategis yang terdapat dalam Rencana Strategis Ditjen Minerba Tahun 2010 – 2014. Tujuan tersebut antara lain terjaminnya pasokan batubara dan mineral untuk bahan baku domestik, terlaksananya peningkatan investasi sub sektor minerba, terlaksananya peran penting sub sektor minerba dalam penerimaan negara, terlaksananya peningkatan peran sub sektor minerba dalam pembangunan daerah, serta terlaksananya peningkatan efek berantai/ ketenagakerjaan.

Terkait dengan tujuan-tujuan strategis tersebut, maka Ditjen Minerba menjabarkannya dalam beberapa sasaran, yakni meningkatkan kemampuan pasokan energi untuk domestik, meningkatkan investasi sub sektor pertambangan umum (mineral dan batubara), terwujudnya peran subsektor pertambangan umum (mineral dan batubara), terwujudnya peningkatan peran subsektor pertambangan umum dalam pembangunan daerah. Juga termasuk pada peningkatan industri jasa dan industri yang berbahan baku dari sub sektor pertambangan umum, serta terwujudnya pemberdayaan nasional.

Tak hanya itu saja, sasaran tersebut juga tertuju kepada terwujudnya penyerapan tenaga kerja, terlaksananya kegiatan pertambangan mineral dan batubara yang memenuhi persyaratan lingkungan, dan terlaksananya kegiatan pertambangan mineral dan batubara yang memenuhi persyaratan keselamatan.

Dalam tugasnya, Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara memiliki visi

guna terwujudnya ketahanan dan kemandirian energi batubara, serta peningkatan nilai tambah mineral yang berwawasan lingkungan untuk memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat.

Di samping visi yang diusung tersebut, Ditjen Minerba juga mengemban misi yang tercakup dalam beberapa poin, di antaranya meningkatkan keamanan pasokan mineral dan batubara dalam negeri, mendorong keekonomian harga batubara untuk pengembangan energi batubara, dan mendorong peningkatan kemampuan dalam negeri dalam pengelolaan mineral dan batubara. Serta, meningkatkan nilai tambah mineral, meningkatkan pembinaan, pengawasan, pengelolaan dan pengendalian kegiatan pertambangan secara berdaya guna, berhasil guna, berdaya saing, berkelanjutan dan berwawasan lingkungan.

Untuk menjadi tolok ukur terhadap apa yang harus dicapai, maka Ditjen Minerba mengeluarkan beberapa kebijakan-kebijakan penting. Antara lain, melaksanakan prioritas pemenuhan mineral dan batubara untuk kebutuhan dalam negeri, memberikan kepastian dan transparansi didalam kegiatan pertambangan (regulasi pendukung UU Minerba, sanksi pelanggaran ketentuan, dan lain-lain), dan melaksanakan peningkatan pengawasan dan pembinaan.

Selain itu, kebijakan itu juga untuk mendorong peningkatan investasi dan penerimaan negara, mendorong pengembangan nilai tambah produk komoditi hasil tambang (seperti: pengolahan, pemurnian, local content, local expenditure, tenaga kerja dan CSR), serta mempertahankan kelestarian lingkungan melalui pengelolaan dan pemantauan lingkungan, termasuk reklamasi dan pascatambang).

Direktorat Jenderal

24 25

profil unit

Page 14: Potensi Energi Indonesia - prokum.esdm.go.idprokum.esdm.go.id/ESDMMAG/ESDM Edisi 2.pdf · • Coal Bed Methane CBM to Power ... sumber energi tersebut antara lain berupa energi angin

energi mix

Melambungnya harga minyak ditambah cadangan minyak yang semakin menurun membuat kita berpaling untuk mencari energi

lain yang ramah lingkungan serta dengan jumlah yang cukup besar. Salah satunya adalah energi panas bumi.

Energi panas bumi, merupakan suatu energi panas yang tersimpan dalam batuan di bawah permukaan bumi dan fluida yang terkandung didalamnya. Energi panas bumi telah dimanfaatkan untuk pembangkit listrik di Italy sejak tahun 1913 dan di New Zealand sejak tahun 1958. Sementara itu pemanfaatan energi panas bumi untuk sektor non‐listrik (direct use) telah berlangsung di Iceland sekitar 70 tahun.

Meningkatnya kebutuhan akan energi serta meningkatnya harga minyak, terutama pada tahun 1973 dan 1979, telah memacu banyak negara untuk mengurangi ketergantungan mereka pada minyak dengan cara memanfaatkan energi panas bumi. Dewasa ini energi panas bumi telah dimanfaatkan untuk pembangkit listrik di 24 Negara, termasuk Indonesia. Disamping itu

fluida panas bumi juga dimanfaatkan untuk sektor non‐listrik di 72 negara, antara lain untuk pemanasan ruangan, pemanasan air, pemanasan rumah kaca, pengeringan hasil produk pertanian, pemanasan tanah, pengeringan kayu, kertas dan sebagainya.

Potensi Energi Panas Bumi di IndonesiaIndonesia memiliki potensi panas bumi sebesar 40% cadangan dunia, yaitu mencapai 27.000 MW. Jumlah yang sangat besar apabila dapat dikembangkan dan dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk penyediaan listrik nasional. Namun seiring bergulirnya waktu pemanfaatan energi jenis ini belum maksimal, hanya sebesar 1.196 MW (4.4%) saja yang berasal dari 7 pembangkit listrik yaitu di Jawa, Sulawesi dan Sumatera Utara. Mengapa demikian? Dalam kebijakan energy-mix ditargetkan bahwa pada tahun 2025, Indonesia harus sudah dapat memanfaatkan panas bumi sebagai sumber energi minimum 5% (atau lebih dari 1.350 MW) terhadap konsumsi energi nasional.

Berdasarkan milestone-nya, sesuai yang termuat dalam Blue Print Pengelolaan Energi Nasional 2006-2025, diperlukan

penambahan lebih dari 5.000 MW Pembangkit Listrik Tenaga Panasbumi (PLTP) sebelum tahun 2015. Hal ini kemudian tertuang dalam Rencana Proyek Kelistrikan 10.000 MW Tahap Kedua antara tahun 2010-2015.

Pembangkit Listrik Tenaga Panas BumiSistim panas bumi di Indonesia umumnya merupakan sistim hidrothermal yang mempunyai temperatur tinggi (>225°C), hanya beberapa diantaranya yang mempunyai temperatur sedang (150‐225°C). Oleh karena itu di Indonesia sangat potensial jika diusahakan untuk pembangkit listrik. Potensi sumber daya panas bumi Indonesia sangat besar, yaitu sekitar 27500 MWe , sekitar 30‐40% potensi panas bumi dunia.

Pada prinsipnya Pembangkit Listrik Tenaga Panas bumi (PLTP) sama dengan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). Jika pada PLTU uap dibuat di permukaan menggunakan boiler, sementara itu pada PLTP uap berasal dari reservoir panasbumi. Apabila fluida di kepala sumur berupa fasa uap, maka uap tersebut dapat dialirkan langsung ke turbin, dan kemudian turbin

akan mengubah energi panas bumi menjadi energi gerak yang akan memutar generator sehingga dihasilkan energi listrik.

Selain itu masih ada beberapa sistem pembangkitan listrik dari fluida panas bumi lainnya yang telah diterapkan di lapangan, diantaranya: Single Flash Steam, Double Flash Steam, Multi Flash Steam, Combined Cycle, Hybrid/fossil–geothermal conversion system.

Energi Yang Ramah LingkunganEnergi panas bumi merupakan energi yang ramah lingkungan karena fluida panas bumi setelah mengubah energi panas menjadi energi listrik maka fluida akan dikembalikan

ke bawah permukaan (reservoir) melalui sumur injeksi. Penginjeksian air kedalam reservoir merupakan suatu keharusan untuk menjaga keseimbangan masa sehingga memperlambat penurunan tekanan reservoir dan mencegah terjadinya subsidence. Sementara itu penginjeksian kembali fluida panas bumi setelah fluida tersebut dimanfaatkan untuk pembangkit listrik, serta adanya recharge (rembesan) air permukaan, menjadikan energi panas bumi sebagai energi yang berkelanjutan (sustainable energy).

Dibandingkan minyak dan batubara emisi yang dihasilkan pembangkit listrik panasbumi sangat rendah. Oleh karenanya energi panasbumi memiliki kesempatan untuk memanfaatkan Clean Development

Mechanism (CDM) produk Kyoto Protocol. Mekanisme ini menetapkan bahwa negara maju harus mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK) sebesar 5.2% terhadap emisi tahun 1990, dapat melalui pembelian energi bersih dari negara berkembang yang proyeknya dibangun diatas tahun 2000. Dan panasbumi termasuk dalam energi bersih tersebut.

Pada umumnya lapangan panasbumi dikembangkan secara bertahap. Pada tahap awal dimana ketidakpastian tentang karakterisasi reservoir masih cukup tinggi, dibeberapa lapangan dipilih unit pembangkit berkapasitas kecil. Unit pembangkit digunakan untuk mempelajari

karakteristik reservoir dan sumur, serta kemungkinan terjadi masalah teknis lainnya. Prinsipnya, pengembangan lapangan panas bumi dilakukan dengan sangat hati‐hati dengan selalu mempertimbangkan aspek teknis, ekonomi dan lingkungan.

Untuk memasok uap ke pembangkit listrik panas bumi perlu dilakukan pemboran sejumlah sumur. Untuk menekan biaya dan efisiensi pemakaian lahan, dari satu lokasi (well pad) umumnya tidak hanya dibor satu sumur, tapi beberapa sumur, yaitu dengan melakukan pemboran miring (directional drilling). Keuntungan menempatkan sumur dalam satu lokasi adalah akan menghemat pemakaian lahan, menghemat waktu untuk pemindahan menara bor (rig), menghemat biaya jalan masuk dan biaya pemipaan.

Sedangkan keunggulan lain dari geothermal energi adalah dalam faktor kapasitasnya (capacity factor), yaitu perbandingan antara beban rata‐rata yang dibangkitkan oleh pembangkit dalam suatu perioda (average load generated in period) dengan beban maksimum yang dapat dibangkitkan oleh PLTP tersebut (maximum load).Oleh karena itu faktor kapasitas dari pembangkit listrik panas bumi rata‐rata mencapai 95%. Nilai ini jauh lebih tinggi bila dibandingkan dengan faktor kapasitas dari pembangkit listrik yang menggunakan batubara, yang besarnya hanya berkisar 60‐70% (U.S Department of Energy).

Pemanfaatan Energi Panas Bumi di IndonesiaDalam ”Road Map Pengelolaan Energi Nasional”, Pemerintah menetapkan secara bertahap rencana peningkatan pemanfaatan energi panas bumi di Indonesia, dari 807 MWe ditahun 2005 hingga 9500 MWe pada tahun 2025, yaitu 5% dari bauran energi tahun 2025 atau setara 167,5 juta barrel minyak. Untuk sekarang ini Indonesia kapasitas pembangkit listrik panas buminya baru mencapai 1.169 MW. Direncanakan pada tahun 2014 yang akan datang kapasitasnya akan ditingkatkan menjadi 4.733 MW, yaitu 2.137 MWe untuk area Jawa‐Bali dan 2.596 MW untuk area luar Jawa‐Bali. Dilihat dari sisi potensi, Indonesia diperkirakan mempunyai sumberdaya panas bumi dengan potensi listrik sebesar 27.510 MWe atau sekitar 30‐40% potensi panas bumi dunia.

Untuk saat ini pengembangan panas bumi didominasi oleh perusahaan nasional, yaitu PT Pertamina Geothermal Energy (PT PGE) yang memiliki 15 WKP (Wilayah Kerja Pertambangan). 3 WKP diantaranya bekerja sama dengan mitra asing. Selain itu juga ada beberapa WKP panas bumi yang hak pengelolaannya ada pada PT PLN.Dan untuk mencapai target pada tahun 2014, Pemerintah telah/akan melelang 18 (delapan belas) WKP baru. Sedangkan untuk mengejar tahun 2025 masih banyak WKP lain yang akan dilelang, karena dari hasil eksplorasi pendahuluan mengindikasikan adanya 255 geothermal area di Indonesia yang sangat potensial untuk menjadi pembangkit listrik.

Energi Panas Bumi Energi Ramah Lingkungan

26 27• edisi 02 | 2012 • edisi 02 | 2012ESDMMAG ESDMMAG

Page 15: Potensi Energi Indonesia - prokum.esdm.go.idprokum.esdm.go.id/ESDMMAG/ESDM Edisi 2.pdf · • Coal Bed Methane CBM to Power ... sumber energi tersebut antara lain berupa energi angin

Landasan Menuju Kesejahteraan Rakyat

Undang-undang tersebut mewajibkan pengusaha mengolah dan memurnikan bahan galian tambang dalam negeri sebelum diekspor. Jadi, tidak berupa bahan mentah (raw material). Aturan yang berlaku efektif tahun 2014 ini menuntut semua stakeholder pertambangan tanah air untuk

berorientasi jangka panjang. Hal ini juga untuk mendukung ketersediaan bahan galian bagi generasi selanjutnya.

KritikLarangan ekspor hasil tambang mentah inilah yang mendapat kritik tajam, terutama dari para pengusaha bidang energi. Mereka merasa terancam dari sisi peluang bisnis jika UU itu berlaku efektif. Sejumlah kalangan juga menilai UU Minerba dapat mengurangi nilai ekspor bahan mineral dalam negeri. Sebagian kalangan juga menilai UU Minerba membatasi ruang daerah untuk mengeruk pendapatan.

Undang-undangNo.4Tahun2009TentangPertambangan

MineraldanBatubaraataulebih dikenal dengan UU Minerba sedang berada

dalamsorotanpublik.UUinimemunculkanreaksiberagamdarimasyarakat.Banyakyangmengritiknya,taksedikitpula

yangmendukungnya.

28 29

wacana

Page 16: Potensi Energi Indonesia - prokum.esdm.go.idprokum.esdm.go.id/ESDMMAG/ESDM Edisi 2.pdf · • Coal Bed Methane CBM to Power ... sumber energi tersebut antara lain berupa energi angin

Nikel, misalnya, dijual mentah-mentah dengan harga sekitar US$ 40 per ton. Padahal kalau sudah diolah menjadi fero nikel, harganya dapat mencapai US$ 1.200/ ton. Potensi penerimaan negara yang hilang karena perilaku tersebut tidaklah sedikit.

Memang, pemerintah termasuk pemda mendapatkan royalti dalam hitungan persen dari eksportir mineral mentah. Tapi, jumlahnya sangat kecil. Makin mengerucut, masyarakat lokal mendapatkan penghasilan melalui gaji dan upah. Belum lagi kerusakan lingkungan akibat aktivitas tambang yang justru menimbulkan cost lebih besar daripada manfaat yang diperoleh masyarakat.

Maka, pemerintah pun melarang pengusaha tambang mengekspor bahan tambang dalam keadaan mentah, atau tanah dan air tanpa diolah untuk meningkatkan kadarnya. Tapi, larangan ini hanya untuk ekspornya, bukan penambangannya.

Menurut Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) Thamrin Sihite, larangan ekspor tersebut akan berlaku jika perusahaan tidak menyerahkan rencana produksi jangka panjang dan pengolahannya. “Jadi, kalau tidak punya rencana, dihentikan dulu ekspornya,” ungakapnya.

Selama ini, sebagian besar produk tambang Indonesia diekspor dalam bentuk raw material. Pengolahannya kebanyakan dilakuan di luar negeri. Mirisnya, Indonesia mengimpor produk hasil olahan tersebut dari negara lain dengan harga yang lebih mahal daripada produk mentahnya. Di sini, negara importirlah yang mengambil keuntungan maksimal dari sisi tenaga kerja, teknologi dan ekonomi secara umum.

“Ini situasi emergency bagi Indonesia. Kalau kondisi ini dibiarkan terus berlangsung, bukan tidak mungkin bijih mineral Indonesia akan habis,” sahut Thamrin.

Kritik lain terhadap UU Minerba adalah persoalan konflik agraria. Menurut Deputi Riset Demos Roichatul Aswidah, akar persoalan konflik agraria warga dengan perusahaan tambang berasal dari UU Minerba. Roichatul mengatakan, UU Minerba tak melibatkan masyarakat sebagai determinan dalam izin tambang di suatu wilayah. Kata dia, UU Minerba banyak memuat kepentingan pengusaha membuka usaha tambang.

“Pada saat proses penggodokan, UU ini tak banyak melibatkan masyarakat. Kebanyakan, pada rapat dengar pendapat di DPR melibatkan para ahli tambang, sehingga tak banyak menyinggung dampak sosial di masyarakat,” sahut Roichatul.

DukunganAda kritik, ada pula dukungan. Selama ini, bahan tambang mentah menjadi primadona komoditas ekspor. Sejumlah pengusaha sekadar datang mengeruk tanah, lalu mengekspor bahan galian langsung dalam bentuk mentah, tanpa pengolahan sama sekali.

Dalam jangka pendek, kegiatan usaha tersebut cukup efektif. Lapangan kerja, terutama buruh tenaga lapangan dan buruh kasar, terbuka lebar. Tapi, di sisi lain keuntungan yang diperoleh masyarakat dari jenis usaha seperti ini dikhawatirkan minim.

Sebagai ilustrasi, ekspor tanah mentah yang mengandung mineral, seperti nikel, bijih besi, batubara, emas, perak dan sebagainya, umumnya dihargai sangat rendah dalam dunia perdagangan.

Kita boleh mengeluh tidak? Kalau sekarang yang diekspor itu adalah tanah, jadi yang sekarang itu kita benar-benar mengekspor tanah air. Kita mesti

sedih, masa negara kita yang kaya, tanahnya dilempar ke negara lain dengan harga rendah. Akan lebih bermartabat kalau kita ekspor sesuatu yang sudah diolah,”

3130

wacana

Page 17: Potensi Energi Indonesia - prokum.esdm.go.idprokum.esdm.go.id/ESDMMAG/ESDM Edisi 2.pdf · • Coal Bed Methane CBM to Power ... sumber energi tersebut antara lain berupa energi angin

Thamrin menuturkan, kebijakan ini (UU Minerba-Red) lahir dari kecemasan pemerintah terkait konservasi sumber daya alam pertambangan. Ini terkait aksi jual besar-besaran yang dilakukan pengusaha pertambangan terhadap sumber daya mineral, seperti bauksit, nikel, tembaga dan sebagainya.

“Bijih besi, data tahun 2011 total ekspornya mencapai 12 juta ton. Padahal, di tahun 2008 hanya tujuh juta ton. Kemudian bijih nikel, kenaikan jumlah ekspornya hampir 800% dibandingkan tahun 2010,” Thamrin memberi contoh.

Angka-angka di atas tidak diikuti dengan besarnya pendapatan negara. Tahun 2011, penerimaan negara bukan pajak (PNBP) mineral bidang pertambangan umum hanya berkisar Rp 24,2 trilyun lebih. Padahal, total PNBP 2011 jumlahnya melebihi Rp 331,33 trilyun.

“Kita boleh mengeluh tidak? Kalau sekarang yang diekspor itu adalah tanah, jadi yang sekarang itu kita benar-benar mengekspor tanah air. Kita mesti sedih, masa negara kita yang kaya, tanahnya dilempar ke negara lain dengan harga rendah. Akan lebih bermartabat kalau kita ekspor sesuatu yang sudah diolah,” kata Plt. Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Bambang Brodjonegoro.

Mengenai konflik agraria, anggota DPR Komisi Energi Muhammad Idris Lutfi mengungkapkan, UU Minerba sudah cukup porposional dalam mengakomodir kepentingan warga. Pada saat rapat dengar pendapat, DPR turut mengundang salah satu komunitas adat. Hak atas tanah warga dan ganti rugi sudah termaktub dalam UU itu.

“Jadi, dalam hal ini, hak atas tanah itu sudah diatur. Yang penting komitmen menjalankannya. Tak boleh mendirikan tambang bila tanahnya masih bersengketa,” ujar Idris Lutfi.

Di samping itu, UU Minerba juga dinilai sudah sejalan dengan semangat otonomi daerah.

“UU Minerba memberikan ruang yang sangat besar bagi daerah, jika DPD menilai UU Minerba tidak berpihak pada daerah, saya kira kurang tepat, sekarang bupati bisa mengeluarkan izin usaha pertambangan,” tutur anggota Komisi VII DPR Daryatmo.

“Ke depan, saya akan minta kepada gubernur dan bupati agar selalu melibatkan masyarakat bila mau menambang. Agar tercipta kesejahteraan,” kata Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik di tempat terpisah.

“UU Minerba ini sangat pro-Republik dan pro rakyat sekaligus juga kental dengan semangat otonomi daerah dan semangat perlindungan lingkungan hidup karena pada prinsipnya UU ini mengemban visi dan misi untuk mengatasi berbagai kekacauan pengelolaan sumber daya alam,” ujar mantan Menteri Negara Lingkungan Hidup Sonny Keraf.

ManfaatPenerapan UU Minerba diharapkan akan bermanfaat untuk berbagai hal, seperti memberi nilai tambah yang wajar kepada bahan tambang, menyerap tenaga kerja lokal, serta menggerakkan perekonomian Indonesia. Hal ini sejalan dengan inti pesan Pasal 33 UUD 1945 ayat 3, yakni kekayaan alam Indonesia untuk memakmurkan rakyat. UU Minerba adalah wadah untuk mewujudkan amanat itu. UU Minerba merupakan landasan dan pedoman baru bagi upaya memanfaatkan seluruh kekayaan tambang semaksimal mungkin.

Dengan adanya UU Minerba, posisi pemerintah kini sejajar dengan investor bahan tambang dalam

menjalin kerjasama. UU ini juga bisa mendorong hubungan antara pusat-daerah ke arah lebih baik. Lebih lanjut, UU Minerba memberikan kepastian hukum yang mengatur kegiatan usaha di bidang tambang. Jika ada kepastian hukum, iklim investasi turut kondusif.

Melalui UU Minerba, pemerintah menginginkan agar industri pengolahan dan pemurnian bahan tambang dibangun di Indonesia dalam meningkatkan nilai tambah (added value). Secara spesifik, peningkatan nilai tambah produk tambang dan mineral tertuang dalam Peraturan Menteri (Permen) Nomor 7 Tahun 2012.

Peningkatan nilai tambah mineral dilakukan melalui kegiatan pengolahan, peleburan dan pemurnian mineral. Proses itu bermula dari bahan baku yang berbentuk bijih (ore) menjadi suatu produk akhir yang berbentuk logam (metal). Kegiatan ini bertujuan untuk menghasilkan suatu komoditas bernilai ekonomi tinggi.

Aktivitas dari proses tersebut tentu memerlukan sumber daya manusia yang tidak sedikit. Maka, lapangan pekerjaan pun akan terbuka. Tidak hanya itu, pusat maupun daerah memiliki potensi pemasukan devisa lebih besar lagi seiring meningkatnya nilai jual bahan tambang yang telah diolah.

UU Minerba juga dapat mendorong ketersediaan bahan mineral dan pelestarian lingkungan. Untuk hal ini, Jero Wacik menyampaikan, lokasi

kegiatan pertambangan biasanya berada di antara pedesaan yang kurang makmur. Dengan memberikan dana CSR, masyarakat akan bersama-sama menjaga keamanan lingkar tambang.

“Saya sudah memberikan note kepada perusahan tambang untuk berbagai keuntungan dengan masyarakat sekitar melalui CSR, itu harus ditingkatkan lagi,” tuturnya.

BijakDi tengah pro dan kontra yang menyelimutinya, sikap arif bijaksana diperlukan untuk menilai UU Minerba. Sikap ini dibutuhkan untuk menafsirkan sejumlah pasal yang dipandang memberatkan, terutama bagi pelaku pasar. Sebut saja pasal tentang larangan ekspor bahan mentah. Sebenarnya, pasal ini bisa dijadikan para pelaku

pasar sebagai peluang investasi baru berkaitan dengan industri pengolahan dan pemurnian (smelter).

UU Minerba ini disiapkan guna menghadapi globalisasi dan perubahan lingkungan strategis industri pertambangan. Oleh sebab itu, perlu penyesuaian terhadap UU yang berkaitan dengan bahan tambang yang lama, seperti UU No.11 Tahun 1967.

Secara umum, UU Minerba No.4 Tahun 2009 mengakomodir tantangan globalisasi yang juga mengandung isu otonomi daerah, HAM, perkembangan teknologi, informasi, hak atas kekayaan intelektual, peran swasta dan masyarakat, sengketa tanah, penerimaan negara, penyerapan tenaga kerja lokal, penggunaan jasa nasional hingga lingkungan.

Lebih jauh, pengelolaan bahan tambang sangat terkait dengan kesejahteraan masyarakat sekitar tambang dan pemerintah daerah. Usaha tambang haruslah menempatkan masyarakat sebagai pemilik dan pemangku kepentingan utama. Sebab, segala dampak dari usaha tambang, baik atau buruk, dialami masyarakat lokal.

Setiap kebijakan baru relatif berdampak terhadap iklim investasi. Undang-undang adalah suatu produk hukum, tidak sempurna dan bukan kitab suci. Kekurangan itulah yang perlu diisi oleh semua pihak dengan kerjasama, komitmen dan tekad untuk membangun Indonesia yang lebih baik.

3332

wacana

Page 18: Potensi Energi Indonesia - prokum.esdm.go.idprokum.esdm.go.id/ESDMMAG/ESDM Edisi 2.pdf · • Coal Bed Methane CBM to Power ... sumber energi tersebut antara lain berupa energi angin

regulasi

usaha milik negara (BUMN). Bagi pegawai negeri sipil dan karyawan BUMN maupun BUMD yang masih nakal, akan terkena sanksi administratif. Pembatasan BBM bersubsidi ini harus terus disosialisasikan dan diawasi agar dapat berjalan efektif, sehingga masyarakat dapat mempersiapkan diri dan volume BBM dapat terkontrol dengan baik.

Sebenarnya, BBM bersubsidi ini disiapkan oleh pemerintah bagi masyarakat kelas menengah ke bawah. Namun, pada kenyatannya masih banyak mobil dinas maupun angkutan perusahaan menggunakan BBM bersubsidi dalam jumlah yang tidak sedikit. Diharapkan, mobil dinas menggunakan BBM non-subsidi agar kebutuhan minyak masyarakat dapat tercukupi.

Jika program pemerintah ini berjalan sesuai rencana, maka sisa dari anggaran yang dihemat bisa digunakan untuk kepentingan lainnya, seperti untuk membangun infrastruktur di daerah-daerah, yaitu perbaikan dan pembangunan jalan, jembatan, sekolah, rumah sakit, serta sarana dan prasarana umum lainnya.

Plat Merah

Peran Bahan Bakar Minyak (BBM) sangat penting dalam kehidupan masyarakat. BBM merupakan kebutuhan pokok bagi masyarakat Desa maupun

Kota baik sebagai rumah tangga maupun sebagai pengusaha. Demikian juga, BBM sangat penting bagi sektor industri maupun transportasi. Oleh karena begitu pentingnya BBM dalam kehidupan masyarakat, maka

Dilarang GunakanBBM Bersubsidi“Pembatasan konsumsi bahan bakar minyak bersubsidi tersebut diberlakukan bagi seluruh kendaraan instansi pemerintah, baik pusat maupun daerah, termasuk badan usaha milik negara (BUMN)”

BBM termasuk salah satu kebutuhan pokok masyarakat.

Di tengah cadangan energi yang kian menipis, khususnya BBM, maka jelas keadaan ini sangat mengkhawatirkan. Dalam situasi seperti ini, maka memahami pola konsumsi energi yang dilakukan oleh masyarakat adalah suatu keharusan dan menjadi hal penting bagi pemerintah sebagai

Di tahun 2012, pemerintah berdasarkan APBN Perubahan telah menyiapkan stok BBM bersubsidi sebanyak 40 juta kilo liter. Hal ini berkurang 1,7 kilo liter dari tahun 2011, dimana penggunaannya melebihi kuota yang seharusnya 40 juta kilo liter menjadi 41,7 kilo liter.

Dilihat dari sisi pemakai BBM, sektor transportasi merupakan pemakai BBM terbesar dengan proporsi setiap tahun selalu mengalami kenaikan. Kemudian di susul oleh sektor rumah tangga, sektor industri dan pembangkit listrik.

Bukan untuk Plat MerahMelihat kondisi tersebut, maka Pemerintah segera mengambil sikap dan keputusan guna mengatur, menjaga dan memanajemen konsumsi BBM terhadap masyarakat. Untuk itu, mulai tanggal 1 Juni 2012 Pemerintah menjalankan program penghematan energi nasional, dimana salah satunya adalah dengan pelarangan penggunaan BBM bersubsidi untuk kendaraan dinas atau plat merah.

Pembatasan konsumsi bahan bakar minyak bersubsidi tersebut diberlakukan bagi seluruh kendaraan instansi pemerintah, baik pusat maupun daerah, termasuk badan

regulator dan pengendali kebijakan dalam perekonomian, khususnya dalam membuat kebijakan dan aturan-aturan di bidang energi. Selain itu, juga bagi masyarakat sebagai konsumen untuk turut serta dalam upaya menghemat dan mendiversifikasi pemakaian energi.

Dengan semakin langkanya sumber bahan bakar ini, maka akan semakin membuat harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dunia meroket. Ditambah lagi dengan semakin banyaknya jumlah kendaraan yang beredar dan digunakan, maka sudah pasti penggunaan BBM juga akan semakin meningkat.

“BBM bersubsidi ini disiapkan oleh pemerintah bagi masyarakat kelas

menengah ke bawah”Jero Wacik menegaskan, untuk mengontrol pelaksanaan larangan mobil plat merah menggunakan BBM bersubsidi, maka kendaraan dinas yang menggunakan plat hitam akan diberikan stiker sebagai penanda tidak boleh menggunakan BBM bersubsidi. Artinya, mobil yang terdapat stiker tersebut harus menggunakan BBM non-subsidi Sekitar 20.000 pasang stiker telah disebar untuk ditempel di mobil-mobil dinas pemerintah, dan akan terus berjalan. Ditargetkan, sebanyak 46.000 mobil dinas baik BUMN dan BUMD telah terpasang stiker tersebut. Kementerian ESDM sendiri mengaku senang dan terbantu, jika ada instansi pemerintah yang dengan kesadaran sendiri ikut membuat stiker tanda pelarangan penggunaan BBM bersubsidi.

Kendati demikian, jika masyarakat melihat dan menemukan ada mobil plat merah dan plat hitam yang sudah dipasangi stiker khusus itu mengisi BBM bersubsidi di SPBU, maka pemerintah meminta masyarakat untuk menegur dan mengingatkan kepada pekerja di SPBU tersebut.

34 35• edisi 02 | 2012 • edisi 02 | 2012ESDMMAG ESDMMAG

Page 19: Potensi Energi Indonesia - prokum.esdm.go.idprokum.esdm.go.id/ESDMMAG/ESDM Edisi 2.pdf · • Coal Bed Methane CBM to Power ... sumber energi tersebut antara lain berupa energi angin

migas

Hingga saat ini sebanyak 37 permintaan dari para investor untuk melakukan joint study shale gas telah diterima Pemerintah. Dan pada tahun

ini diharapkan kontrak kerja sama (KKS) pertama dapat ditandatangani. Dan hingga tahun 2015 mendatang diharapkan jumlah tersebut dapat mencapai 30 kontrak.

Tahun ini sebanyak 15 proyek migas ditargetkan mulai beroperasi. Dalam sehari total kapasitas produksi dari seluruh proyek tersebut mencapai 1.158 juta kaki

kubik gas bumi dan 35.200 barel minyak.

Dikatakan dalam siaran persnya, Gde Pradnyana, Kepala Divisi Humas,Sekuriti dan Formalitas BPMIGAS, jika mayoritas proyek tersebut baru mulai berproduksi pertengahan dan akhir tahun 2012. Diperkirakan akan terjadi penambahan kontribusi produksi rata-rata tahunan sebesar 400 juta standar kaki kubik per hari dan 15.000 barel minyak per hari.

ICP, realisasi 2011 US$ 109,94 per barel, APBN US$ 90 per barel dan untuk RAPBN-P 2012 kami usulkan perubahan US$ 105 per barel”.

Untuk volume BBM bersubsidi jumlahnya tidak mengalami perubahan yaitu tetap di 40 juta KL, demikian pula dengan LPG 3kg. Sedangkan untuk subsidi BBN tetap sesuai dengan APBN yaitu, untuk bio diesel 3000 dan bio ethanol 3500.

Ditambahkan pula jika Pemerintah juga akan meminta semua kendaraan dinas, BUMN dan BUMD tidak lagi mengkonsumsi BBM bersubsidi. Selain itu Pemerintah juga akan mengurangi dispenser BBM bersubsidi di daerah-daerah elit dan jalan tol, serta akan meningkatkan pengawasan yang akan dilakukan BPH Migas termasuk didalamnya pelarangan kendaraaan industri menggunakan BBM bersubsidi.

Pemerintah Mengusulkan

ICP Sebesar US$ 105/Barel

Potensi shale gas Indonesia diperkirakan sekitar 574 TSCF. Lebih besar jika dibandingkan CBM yang sekitar 453,3 TSCF dan gas bumi 334,5 TSCF.

Berdasarkan hasil identifikasi yang dilakukan pemerintah, hingga saat ini terdapat 7 cekungan di Indonesia yang mengandung shale gas dan 1 berbentuk klasafet formation. Cekungan terbanyak berada di Sumatera yaitu berjumlah 3 cekungan, seperti Baong Shale, Telisa Shale dan Gumai Shale. Sedangkan di Pulau Jawa dan Kalimantan, shale gas masing-masing berada di 2 cekungan. Di Papua, berbentuk klasafet formation.Untuk mendukung pengembangan gas unconventional termasuk CBM dan shale gas, pemerintah telah mengeluarkan Permen ESDM No 5 Tahun 2012 tentang Tata cara Penetapan dan Penawaran WK Migas Non Konvensional.

KKS Shale Gas Diharapkan Mencapai30 Kontrak hingga Tahun 2015

Rp. 2.1 TriliunUntuk Bangun Infrastruktur Gas

Tahun ini Ditargetkan

15 Proyek MIGAS dapat Berproduksi

Untuk menerapkan kebijakan diversifikasi BBM ke gas ini, Pemerintah menyiapkan dua jenis bahan bakar gas yaitu CNG dan LGV. Bahan bakar gas jenis CNG ini ditujukan untuk angkutan umum perkotaan di daerah yang tersedia sumber gas alam dan infrastruktur penyaluran. Sedangkan bahan bakar gas jenis LGV untuk daerah yang tidak tersedia sumber gas atau pipa gas bumi.

Untuk tahun 2012 ini, telah disetujui pemberian subsidi Rp 1.500 per liter LGV. Dengan proyeksi jumlah kendaraan sebanyak 11.500 unit yang membutuhkan LGV 36.000 KL, maka total subsidi untuk LGV pada 2012 sebesar Rp 54 miliar.

Dalam rapat dengar pendapat (12/03/2012) Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM telah

mengusulkan Indonesian Crude Price (ICP) untuk APBN-P 2012 sebesar US$ 105 per barel. Dalam kesempatan ini pula Pemerintah juga memberikan usulan

Menurut Dirjen Migas Kementerian ESDM Evita H. Legowo, dengan jumlah yang diharapkan tersebut sama seperti gas metana batu bara (CBM) yang kini telah lebih dari 30 kontrak, setelah penandatangan pertama tahun 2008. Target tersebut optimis dapat dicapai mengingat respon dari investor terhadap shale gas cukup baik. Apalagi, industri domestik juga telah berani membeli gas dengan harga lebih tinggi. Dari jumlah permintaan joint study tersebut, pemerintah telah mengeluarkan beberapa persetujuan joint study yaitu: 1. PT Pertamina di Sumatera bagian

Utara2. Konsorsium Pogi-Bukit Energy di

Sumatera bagian Utara3. Konsorsium Central Sumatra Energy &

Indrillco Bakti di Sumatera Tengah4. PT MIT Ivel Geoscience-Central

Sumatera Energy di Sumatera Tengah

Dalam APBN-P 2012 Pemerintah mengalokasikan dana sebesar Rp 2.1 triliun untuk membangun infrastruktur bahan bakar gas (BBG). Dana tersebut akan

digunakan untuk membangun 54 SPBG CNG di Jawa dan 108 SPBG LGV di Jawa

Sementara itu proyek yang akan ditargetkan untuk berproduksi antara lain proyek Terang Sirasun Batur (Kangean Energi Indonesia Ltd), proyek KE-39, 40, dan 54 di Blok West Madura Offshore (Pertamina Hulu Energi (PHE) WMO, proyek South Mahakam 1 dan 2 di blok Mahakam (Total E&P Indonesia), Proyek Bawal Sub Sea (ConocoPhillips).

“Penambahan produksi dari proyek-proyek itu merupakan salah satu upaya menahan laju penurunan alamiah produksi, khususnya minyak. Kami ingin menahan laju penurunan dari 12% menjadi 3%,” imbuh Gde Pradnyana.

“Penambahan produksi dari proyek-proyek itu merupakan salah satu upaya menahan laju penurunan alamiah produksi, khususnya minyak..”

perubahan besaran produksi minyak bumi dari 950 ribu barel per hari menjadi 930 ribu barel per hari.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi, Evita H. Legowo mengatakan ”produksi minyak bumi, realisasi 2011 sebesar 902 MBOPD, APBN 950 MBOPD dan RAPBN-P 2012 ini kami usulkan 930 MBOPD, untuk

dan Bali. Demikian dikemukakan Dirjen Migas Kementerian ESDM Evita H. Legowo di Gedung DPR, Rabu (28/3) petang. Sedangkan kebijakan diversifikasi BBM ke bahan bakar gas, disiapkan dana sebesar Rp 964 miliar. Dana tersebut digunakan untuk 14.000 converter kit CNG, 10.000 converter kit LGV, servis dan bengkel.

Dana tersebut juga akan digunakan untuk melakukan pengawasan terhadap diversifikasi BBM ke gas yaitu sebesar Rp 300 miliar yang akan dilaksanakan oleh BPH Migas. Selain itu juga disediakan dana sebesar Rp 200 miliar untuk pembangunan SPBG CNG, jika permintaan tambahan Rp 2,1 triliun tersebut tidak disetujui DPR.

“Bahan bakar gas jenis CNG ini ditujukan untuk angkutan umum perkotaan di daerah yang tersedia sumber gas alam dan infrastruktur penyaluran”

36 37• edisi 02 | 2012 • edisi 02 | 2012ESDMMAG ESDMMAG

Page 20: Potensi Energi Indonesia - prokum.esdm.go.idprokum.esdm.go.id/ESDMMAG/ESDM Edisi 2.pdf · • Coal Bed Methane CBM to Power ... sumber energi tersebut antara lain berupa energi angin

migas

Dalam rangka pelaksanaan konversi BBM ke BBG, Pemerintah terus melakukan berbagai persiapan. Salah satunya adalah Pemerintah

akan menyediakan bahan bakar gas di masing-masing pool taksi dan bus kota. Kebijakan ini dimaksudkan agar tidak terjadi antrian mengisi bahan bakar di SPBG yang saat ini masih terbatas jumlahnya, demikian disampaikan Menteri ESDM Jero Wacik dalam jumpa pers usai Sidang Paripurna ke 1 DEN yang baru lalu.

Terkait hal tersebut pemerintah juga tengah menyusun Peraturan Presiden tentang Diversifikasi BBM ke Bahan Bakar Gas. Peraturan ini mengatur antara lain mengatur tentang penugasan terhadap instansi terkait dan pengaturan gas ke depan. Namun untuk

Jika harga BBM bersubsidi tidak dinaikkan, maka konsumsinya dapat meningkat menjadi 47,976 juta KL, dengan perincian premium sebanyak 29,647 juta KL, kerosene

1,70 juta KL dan solar 16,629 juta KL. Jumlah tersebut jauh di atas APBN 2012 yang ditetapkan sebesar 40 juta KL. Menteri ESDM Jero Wacik dalam rapat kerja dengan Badan Anggaran DPR, Senin (26/3), mengatakan ”kami sudah membuat simulasi, kalau harga premium tetap Rp 4.500 per liter, maka kuota (BBM subsidi) akan lewat banyak.”

Dalam Rangka Konvensi BBM ke GAS :

Pengisian Bahan Bakar Taksi dan BusDilakukan di Pool

masalah harga gas, akan diatur melalui Peraturan Menteri ESDM.

Penugasan terhadap instansi terkait, misalnya, Kementerian ESDM bertugas dalam penyediaan dan distribusi gas termasuk membangun SPBG. Sedangkan K e m e n t e r i a n P e r i n d u s t r i a n b e r t a n g g u n g j a w a b m e n y e d i a k a n converter kit, bengkel pemasangan serta p e m e l i h a r a a n . Sementara itu K e m e n t e r i a n P e r h u b u n g a n bertanggung jawab

Tahun ini Pemerintah menargetkan rancangan Peraturan Menteri ESDM tentang Perpanjangan Kontrak Kerja Sama (KKS) dapat

ditetapkan. Peraturan ini nantinya akan menjadi dasar bagi Pemerintah untuk memproses permohonan perpanjangan kontrak yang diajukan kontraktor kontrak kerja sama (KKKS). Dalam peraturan tersebut juga akan memuat tentang tata cara perpanjangan kontrak dan persyaratan lainnya, termasuk pengaturan tentang keistimewaan bagi PT Pertamina.

Menurut Dirjen Migas Kementerian ESDM Evita H. Legowo, bahwa rabcanga peraturan tersebut hampir rampung pada masa Kementerian ESDM dipimpin oleh Darwin Zahedy Saleh. Namun

Peraturan Menteri :Perpanjangan Kontrak KKS DitargetkanRampung Tahun ini

karena adanya beberapa kendala menjadi rancangan peraturan tersebut belum juga ditetapkan. Namun saat ini pihaknya telah mengajukan kembali rancangan itu kepada Menteri ESDM Jero Wacik. ”Saya sudah sampaikan lagi ke Pak Menteri baru (Jero Wacik). Inginnya tahun ini ditetapkan,”ujar Evita.

Blok Mahakam merupakan salah satu blok yang akan diajukan perpanjangannya dan merupakan salah satu program prioritas hulu migas Kementerian ESDM tahun ini. Blok Mahakam ini dioperasikan oleh Total E&P sejak 31 Maret 1967 untuk jangka 30 tahun. Ketika kontrak pertama berakhir pada 1997, perusahaan asal Perancis itu mendapat perpanjangan kontrak kembali selama 20 tahun hingga 2017. Harga BBM Tidak Naik,

Konsumsinya Bisa Mencapai47,0 juta kilo liter

Menteri Keuangan Agus Martowardoyo menambahkan, jika volume konsumsi BBM bersubsidi meningkat menjadi 47,976 triliun, maka subsidi energi hampir mencapai Rp 300 triliun. Jumlah tersebut 20% dari total APBN 2012 yang mencapai Rp 1.500 triliun. Angka ini lebih tinggi dari besaran dana yang disediakan pemerintah untuk pembangunan infrastruktur yaitu 10% dari APBN.

”Kami sudah membuat simulasi, kalau harga

premium tetap Rp 4.500 per liter, maka kuota

(BBM subsidi) akan lewat banyak.”

mengawasi keselamatan dan persyaratan teknis dan laik jalan. Dengan adanya Perpres ini, diharapkan diversifikasi BBM ke bahan bakar gas dapat berjalan seperti yang diharapkan.

Ditambahkan oleh Dirjen Migas Kementerian ESDM Evita H. Legowo jika prognosa kenaikan volume BBM bersubsidi tersebut merupakan hasil pembicaraan antara Kementerian ESDM, BPH Migas dan PT Pertamina. “Berdasarkan perhitungan kami, realisasi premium dan solar untuk 3 bulan sudah di atas realisasi periode yang sama tahun 2011,” ujar Evita.

Dibandingkan Negara Tetangga,

Harga Premium Indonesia Lebih Murah

Dibandingkan Negara-negara tetangga, harga jual premium dan solar didalam negeri jauh lebih murah. Ini semua disebabkan karena adanya subsidi dari

Pemerintah. Sebagai perbandingan harga bensin didalam negeri sebesar Rp 4500 per liter sedangkan di Malaysia berkisar antara Rp 6.000-7.000, Thailand Rp 11.000, Vietnam Rp 10.000, Cina Rp 9.000, India, Philipina Rp 12.000, Australia Rp 14.000, Singapura Rp 15.000 dan Jepang di atas 16.000.

Dirjen Migas Kementerian ESDM Evita H. Legowo disela-sela rapat kerja dengan Badan

Anggaran DPR, Selasa (27/3) mengatakan,” disparitas harga bensin kita dengan Negara-negara tetangga cukup tinggi.”

Keadaan ini cenderung mendorong penyelundupan dan penyelewengan BBM subsidi yang seharusnya diperuntukkan bagi konsumen dalam negeri. Dan pihak yang mendapatkan keuntungan yaitu para penyelundup dan penyeleweng BBM subsidi. Sebagai catatan bahwa harga jual premium dan solar tidak berubah hampir empat tahun terakhir, sejak kenaikan harga pada Mei 2008.

38 39• edisi 02 | 2012 • edisi 02 | 2012ESDMMAG ESDMMAG

Page 21: Potensi Energi Indonesia - prokum.esdm.go.idprokum.esdm.go.id/ESDMMAG/ESDM Edisi 2.pdf · • Coal Bed Methane CBM to Power ... sumber energi tersebut antara lain berupa energi angin

migas

Pemerintah dalam mengembangkan potensi di laut dalam menawarkan bagi hasil yang menarik bagi para investor, untuk minyak (65%

untuk pemerintah dan 35% bagi investor) dan gas (60% untuk pemerintah dan 40% bagi investor). Penawaran ini tentunya lebih

Dalam rangka program pengaturan BBM bersubsidi, Pemerintah merencanakan untuk melarang kendaraan dinas roda empat, BUMN dan

BUMD di Jawa dan Bali menggunakan Premium yang akan mulai berlaku bulan Mei tahun ini. Rencana ini dimaksudkan agar volume BBM berubsidi tidak melampaui kuota yang sudah ditetapkan dalam APBN. “Rencananya bulan Mei itu seluruh kendaraan instansi Pemerintah, BUMN dan BUMD tidak lagi diperkenankan mengkonsumsi Premium. Sementara ini, untuk kita dulu, sebagai contoh, tidak untuk orang lain,” ujar Dirjen Migas, Evita H. Legowo.

“Pengaturan, sementara akan diterapkan di Jabodetabek kemudian Jawa dan Bali , terutama untuk daerah-daerah yang sudah dimungkinkan adanya Pertamax,”imbuh Evita

Beberapa waktu yang lalu telah dimulai pengapalan LNG dari kilang Bontang, Kalimantan Timur menuju Teluk Jakarta. LNG ini berasal dari kilang yang

dikelola PT Badak NGL yang merupakan anak perusahaan Pertamina. Pengapalan ini merupakan tonggak penting dan bersejarah bagi upaya bangsa Indonesia dalam membangun kemandirian dan ketahanan energi.

Hadir dalam acara tersebut Dirjen Migas Kementerian ESDM Evita H. Legowo, Dirjen Kelistrikan Kementerian ESDM Jarman

Pemerintah Memberikan Insentif Menarik Bagi Investor MIGAS

Kilang BontangMemasok LNG Bagi Pembangkit Di Pulau Jawa

Pemerintah Menawarkan8 Wilayah Kerja CBM

Kendaraan DinasDilarang Gunakan Premium

besar dibanding sebelumnya, untuk minyak (85% untuk pemerintah dan 15% bagi investor) dan gas (70% untuk pemerintah dan 30% bagi investor).

Menurut Dirjen Migas Kementerian ESDM Evita H. Legowo, besaran split ini tergantung pada kondisi geologi yang ada serta besaran data yang diberikan pemerintah.

Selain itu akan diberikan insentif lain yang berupa pembebasan bea masuk dan KKKS tidak berkewajiban menyampaikan komitmen pasti berupa pemboran eksplorasi pada 3 tahun pertama. KKKS hanya diwajibkan melaksanakan survei seismik, di mana kontraknya dibatasi maksimal 3 tahun. Apabila hasil survei tidak menemukan

prospek yang siap dibor, maka kontrak diakhiri.

Sementara itu Pemerintah juga sedang mengupayakan pemberian intensif berupa pembebasan dari pajak bumi dan bangunan (PBB). Pengenaan PBB terhadap kegiatan offshore, dinilai akan memberatkan KKKS. Namun demikian intensif ini masih dalam pembicaraan antara Menteri ESDM dengan Menteri Keuangan. “Kami sedang memikirkan sarana apa yang terbaik untuk mengatasi hal ini (PBB), terutama terkait dengan eksplorasi di offshore. Kita sudah mulai bicara dan salah satu memang kemungkinan penyelesaiannnya dengan PMK. Tapi ini masih dalam pembicaraan. Belum selesai, tapi tanda-tanda pengertiannya sudah ada,” pungkas Evita.

Dijelaskan oleh Evita, bahwa keseluruhan kendaraan dinas di seluruh Indonesia berjumlah 10.000 unit. Dan jika jumlah tersebut tidak menggunakan bahan bakar premium maka dapat mengurangi kuota BBM Bersubsidi yang ada. Sedangkan berkaitan dengan dukungan infrastruktur di wilayah Jabodetabek makan Pertamina menyatakan kesiapannya.

Untuk tahun ini telah ditetapkan volume BBM bersubsidi APBN-P 2012 sebesar 40 juta KL, dengan perincian sebagai berikut Premium & Bioethanol sebanyak 24,41 juta Kl, Kerosene 1,70 juta Kl dan 13,89 juta Kl untuk Solar & Biodiesel.

Dan jika tidak dilakukan berbagai upaya untuk melakukan penghematan maka kuota yang ada diyakini tidak akan mencukupi.

dan Wakil Kepala BPMIGAS Hardiono. Dirjen Migas Kementerian ESDM Evita H. Legowo dalam sambutannya menyambut baik pengapalan perdana tersebut dan berharap pencapaian ini akan menjadi awal terciptanya keseimbangan pemanfaatan energi di Indonesia. Ditambahkannya jika sebanyak 65% energi dimanfaatkan di Indonesia bagian Barat atau Pulau Jawa.

Padahal, sebagian besar sumber energi berada di luar Pulau Jawa. Jika sumber energi seperti gas itu tidak bisa dibawa ke Indonesia bagian Barat, maka dapat mengganggu pertumbuhan ekonomi.

Pengiriman LNG tersebut diperkirakan tiba di lokasi FSRU Nusantara Regas Satu yang berada di Teluk Jakarta, Muara Karang pada 30 April 2012. FSRU tersebut menyediakan gas untuk pembangkit listrik PT PLN melalui jaringan pipa offshore sepanjang kurang lebih 15 kilometer. PT Nusantara Regas merupakan perusahaan patungan antara PT Pertamina (Persero) dan PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk dengan komposisi saham masing-masing 60% : 40%..

Untuk tahun ini , Pemerintah kembali menawarkan 8 wilayah kerja (WK) CBM yang terdiri dari 5 WK yang ditawarkan melalui penawaran langsung,

sedangkan 3 WK melalui tender regular. WK CBM yang ditawarkan melalui penawaran langsung adalah: GMB Bontang Bengalon, GMB Belawa, GMB Barito, GMB Sekayu II dan GMB Kuala Kapuas I.

Sedangkan WK CBM yang ditawarkan melalui tender reguler adalah: GMB Air Ogan I, GMB Air Ogan II dan GMB Melak-Mendung II.

Dirjen Migas Kementerian ESDM Evita H. Legowo ketika mengumumkan penawaran tersebut di acara IndoCBM 2012 di Jakarta Convention Centre, Kamis (19/4),

menyatakan, untuk penawaran langsung, pengambilan dokumen dapat dilakukan mulai 4 Juni hingga 18 Juli 2012. Forum klarifikasi pada tanggal 11-17 Juli dam pemasukan dokumen pada 19 Juli 2012. Sedangkan untuk tender reguler, pengambilan dokumen dapat dilakukan mulai 4 Juni dan pemasukan dokumen penawaran pada 28 September 2012.

Hingga saat ini telah ditandatangani sebanyak 50 wilayah kerja CBM. Dari jumlah tersebut ada 3 wilayah kerja CBM yang telah beroperasi yaitu yaitu Blok Sanga-sanga sebanyak 0,5 MMSCFD, Sangatta sebesar 0,5 MMSCFD dan Sekayu sebesar 0,2 MMSCFD. Gas yang dihasilkan tersebut dipergunakan untuk membangkitkan listrik bagi masyarakat sekitar.

“Jika sumber energi seperti gas itu tidak bisa dibawa ke Indonesia bagian Barat, maka dapat mengganggu pertumbuhan ekonomi”

“Pemerintah dalam mengembangkan gas unconventional seperti

gas metana batubara (CBM) dan shale gas terus

melakukan berbagai upaya. “

40 41• edisi 02 | 2012 • edisi 02 | 2012ESDMMAG ESDMMAG

Page 22: Potensi Energi Indonesia - prokum.esdm.go.idprokum.esdm.go.id/ESDMMAG/ESDM Edisi 2.pdf · • Coal Bed Methane CBM to Power ... sumber energi tersebut antara lain berupa energi angin

lpe

Direktorat Jenderal K e t e n a g a l i s t r i k a n menyelenggarakan ‘Workshop for Strengthening The Institutional Networking’

kerjasama antara DJK dengan JICA (Japan International Cooperation Agency), pada tanggal 15 Maret 2012 bertempat di Aula Samaun Samadikun. Workshop yang mengangkat tema tentang sistem tarif listrik di Jepang ini mengetengahkan pembicara Mr. Kobayashi dari TEPCO (Tokyo Electronic Power Services Co., Ltd), yaitu salah satu perusahaan listrik terbesar di dunia yang melayani tak kurang dari 44,6 juta warga Jepang, sekitar sepertiga jumlah penduduk negara itu.

Dalam acara ini, dari pihak JICA diwakili oleh JICA Advisor Yano Tomosaburo, sedangkan dari pihak Kepala Subdirektorat Ketenagalistrikan diwakili oleh Mira Suryastuti dari Direktorat Pembinaan Program Ketenagalistrikan.

Kenaikan tarif dasar listrik di Indonesia sempat menjadi wacana di beberapa bulan terakhir ini, dimana Pemerintah mengusulkan kenaikan tarif dilakukan secara bertahap, yakni Mei-Juli naik 3%, Agustus-Oktober naik 3% dan November-

Desember naik 3%. Sebelumnya, tarif dasar listrik direncanakan naik 10% pada 1 April 2012. Namun, setelah melalui serangkaian pembahasan, Pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) sepakat untuk menunda kenaikan tarif dasar listrik untuk tahun anggaran 2012.

Dalam workshop ini, Mr. Kobayashi memaparkan skema sistem tarif listrik di Jepang sebagai pembanding atas situasi yang berkembang di Indonesia. Deregulasi pada pasar listrik di Jepang dimulai pada 1995 ketika Electricity Utility Industry Law (Undang-Undang Industri Utilitas Ketenagalistrikan) direvisi untuk pertama kalinya sejak 1964. Sebagai hasilnya, sejumlah IPP (Independent Power Producer) yang memiliki akses jaringan listrik nasional dibangun, sehingga IPP pun dapat menjual listrik yang dihasilkan oleh pembangkit listrik mereka pada perusahaan utilitas listrik.

Pada Mei 1999, Undang-Undang tersebut kembali direvisi dan pada Maret 2000, pasar bebas mulai diperuntukkan bagi pelanggan yang menggunakan lebih dari 2.000 kW. Hal ini langsung berdampak pada harga jual, yang dalam lima tahun sejak liberalisasi pasar listrik, harga listrik berkurang sekitar 20-30%.

Tarif tenaga listrik di Jepang terbagi menjadi dua, yakni regulated retail tariff (tarif yang diatur pemerintah) dan liberalized retail tariff (tarif pasar bebas). Pada regulated retail tariff, pengajuan tarif dilakukan oleh perusahaan utilitas listrik berdasarkan Undang-Undang, sementara harga merupakan wewenang METI (Kementerian Ekonomi, Perdagangan, dan Industri). Tarif meliputi semua biaya ditambah return yang cukup untuk investasi. Sedangkan, pada liberalized retail tariff, harga ditentukan oleh negosiasi antara konsumen dan pemasok listrik.

Tingginya tarif listrik di Jepang dikarenakan, besarnya ekspektasi konsumen atas keandalan listrik di negara tersebut, standar lingkungan yang ketat, serta biaya konstruksi yang mahal untuk menghadapi gempa yang sering terjadi di sana. Di samping itu, medan Jepang yang bergunung-gunung serta populasi penduduk yang padat juga mempersulit penemuan lokasi untuk membangun pembangkit. Selain itu, tarif yang tinggi juga membuat tekanan untuk mengurangi harga listrik menjadi semakin besar, terutama oleh sektor industri listrik yang bersaing di tingkat dunia. Inilah yang menjadi dorongan terbesar dalam deregulasi listrik di Jepang. P

ada tanggal 2 – 3 Maret 2012, Direktur Jenderal Ketenagalistrikan, Ir Jarman M.Sc beserta Direktur Pembinaan Program Ketenagalistrikan

melakukan kunjungan kerja ke PLTU Kep. Riau – Tj. Balai Karimun 2 x 7 MW, PLTU Tj. Kasam 2 x 55 MW serta PLN Batam. Kunjungan kerja rutin ini dilaksanakan dalam rangka memonitor pelaksanaan pembangunan pembangkit Program 10.000 MW Tahap I dan Program Reguler PT PLN Batam di tahun 2012, yang direncanakan dapat beroperasi di tahun 2012 ini.

Kemajuan PLTU Kep. Riau 2 x 7 MW saat ini telah mencapai 93,84%. Namun, akibat kondisi laut yang sangat dangkal dengan lumpur yang tebal, maka pelaksanaan pembangunan jetty diperlukan optimasi desain dan waktu pelaksanaan yang cukup panjang. Operasi komisioning PLTU tersebut sudah mulai dilakukan pada Unit 2 dengan pembebanan 5 MW, namun terjadi kendala

kunjungan tersebut, Dirjen berkesempatan untuk bertatap muka dengan Jajaran Direksi PT TJK Power Batam untuk melihat kesiapan operasi pembangkit tersebut yang direncanakan selain untuk memenuhi pasokan listrik di Pulau Batam juga akan disalurkan ke Pulau Bintan melalui Kabel Laut. Rencana operasi pembangkit Unit 1 adalah awal Juli 2012, sedangkan Unit 2 pada Oktober 2012.

Dirjen mengatakan, diharapkan, PLTU Tanjung Kasam 2 x 55 MW dapat beroperasi sesuai jadwal, dimana PLTU ini nantinya akan memberikan dampak positif dalam memenuhi kebutuhan tenaga listrik di Pulau Batam juga Pulau Bintan. “Dan, ini merupakan PLTU berbahan bakar batubara pertama kali setelah Pulau Batam, dimana selama ini sangat tergantung terhadap penggunaan BBM sebagai bahan bakar pembangkit listrik. Sehingga, dari situ dampak secara nasional bauran energinya akan menjadi lebih baik,” terangnya.

Kunjungan Dirjen Ketenagalistrikan ke PLTU Kep. Riau dan PLN Batam

dalam peralatan Coal Burner Spread Stocker. Diharapkan operasi komisioning Unit 2 dapat dilaksanakan kembali pada Minggu ketiga Maret, dan Unit 1 pada Juni 2012.

Dalam kunjungannya ke PT PLN Batam, Dirjen Ketenagalistrikan juga berkesempatan mendengarkan paparan Direksi PT PLN Batam terkait program strategis PT PLN Batam, di antaranya rencana menjual listrik ke Singapura. Dirjen menyebutkan, bahwa sebelum melakukan ekspor tenaga listrik, kebutuhan tenaga listrik di Pulau Batam dan sekitarnya harus terpenuhi terlebih dahulu, dan terkait rencana menjual listrik ke Singapura perlu dikaji lebih dalam agar tidak merugikan Negara Indonesia saat ini dan ke depan.

Selanjutnya, Dirjen mengunjungi PLTU Tanjung Kasam 2 x 55 MW yang dikembangkan oleh Independent Power Producer (IPP) PT TJK Power Batam yang bekerjasama dengan PT PLN Batam. Dalam

Workshop Mengenai

Sistem Tarif Listrik di Jepang“Tingginya tarif listrik

di Jepang dikarenakan, besarnya ekspektasi

konsumen atas keandalan listrik

di negara tersebut, standar lingkungan

yang ketat, serta biaya konstruksi yang mahal

untuk menghadapi gempa yang sering

terjadi di sana”

Dalam Rapat Kerja dengan Komisi VII DPR RI pada tanggal 14 Maret 2012 di Jakarta lalu,, Pemerintah mengusulkan kenaikan Tarif Dasar Listrik (TDL) dilakukan secara bertahap. “Kami usulkan kenaikan TDL 2012 dipecah menjadi tiga, yaitu Mei-Juli naik 3%, Agustus-Oktober

naik 3% dan November-Desember naik 3%,” ujar Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik.

Pada Rapat Kerja yang membahas Asumsi Dasar Subsidi Listrik dalam RUU APBN-P 2012 tersebut, Menteri ESDM menuturkan, sebelumnya TDL diusulkan akan naik 10% pada 1 April. Namun, mengingat harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi diperkirakan akan naik per 1 April, maka muncul pemikiran untuk memecah kenaikan TDL agar tidak terlalu memberatkan. Sehingga, TDL yang

Pemerintah Usulkan TDL Naik Bertahap“Kami usulkan kenaikan TDL 2012

dipecah menjadi tiga, yaitu Mei-Juli naik 3%, Agustus-Oktober naik 3%

dan November-Desember naik 3%,” ujar Menteri Energi dan Sumber

Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik.

tadinya direncanakan naik 10% diusulkan menjadi 9% saja. “Usulan kami untuk RAPBN-P, TDL tidak jadi naik 10%, akan tetapi cukup naik 9% saja,” pungkas Menteri ESDM.

42 43• edisi 02 | 2012 • edisi 02 | 2012ESDMMAG ESDMMAG

Page 23: Potensi Energi Indonesia - prokum.esdm.go.idprokum.esdm.go.id/ESDMMAG/ESDM Edisi 2.pdf · • Coal Bed Methane CBM to Power ... sumber energi tersebut antara lain berupa energi angin

lpe

Pemerintah menargetkan hingga tahun 2014 akan ada penambahan kapasitas Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) sebesar 9.911 MW, dari

Program Percepatan 10.000 MW tahap I. Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik pada Rapat Kerja dengan Komisi VII DPR RI pada tanggal 14 Maret 2012. Jero Wacik menuturkan, selama menjabat sebagai Menteri ESDM, ia telah meresmikan beroperasinya PLTU Cilacap dengan kapasitas 3.160 MW dan PLTU Tanjungjati unit B 660 MW. Dan, dalam

Pada Rapat Kerja dengan Komisi VII DPR, Menteri ESDM Jero Wacik menyatakan, bahwa untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar minyak (BBM)

dan dalam rangka diversifikasi energi, PLN diminta agar berupaya keras untuk merealisasikan pembangunan pembangkit non BBM, termasuk Pusat Listrik Tenaga Air (PLTA) di luar Jawa dengan memanfaatkan potensi air yang melimpah. Beliau juga menyatakan, bahwa Pemerintah mendukung dan mengharapkan partisipasi listrik swasta (IPP) dalam pembangunan pembangkit baru.

Dalam kaitan ini, PLN telah menerima proposal dari beberapa pemrakarsa proyek untuk tiga PLTA di Batang Toru (Sumatra Utara), Kerinci (Jambi) dan Karama (Sulawesi Barat). Ketiga PLTA tersebut termasuk dalam perencanaan jangka panjang PLN yang dituangkan dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2011 – 2020, dan Proyek PLTA tersebut diperkirakan akan selesai pada 2018 mendatang. Direktur Utama PLN Nur Pamudji mengatakan, PLN telah menetapkan bahwa ketiga PLTA tersebut tidak akan dibangun

Bertepatan dengan Hari Raya Nyepi yang jatuh pada 23 Maret 2012 lalu, umat Hindu di Bali melakukan tapa brata penyepian dan tidak menggunakan listrik

selama 24 jam. Penggunaan listrik ini dilaporkan dapat menghemat hingga Rp4

miliar lebih. Angka penghematan yang cukup besar itu didapat dari penurunan beban puncak pada tanggal tersebut yang mencapai 322,2 MW.

Pada kondisi normal, beban puncak Bali bisa mencapai minimal 545 MW, akan tetapi saat Nyepi beban menurun drastis menjadi 322,2 MW. Hal itu dapat terjadi karena, umat yang beribadah saat nyepi mematikan lampu dan alat elektronik lainnya, serta lampu jalanan, reklame, dan fasilitas umum lainnya juga ikut dipadamkan.

Diperkirakan, penghematan PLN Bali saat Nyepi bisa mencapai 50% atau jika diuangkan nilainya menembus angka Rp4 miliar. Pasokan sebesar 322,2 MW biasanya lebih banyak dikonsumsi oleh hotel,

Nyepi, Listrik di BaliHemat Empat Miliar

Program kampanye global ‘Earth Hour’ yang dilaksanakan pada tanggal 31 Maret 2012 pukul 20.30-21.30 WIB lalu, dilaporkan berhasil menghemat pemakaian

listrik di Indonesia. Dengan mematikan listrik selama satu jam terjadi penghematan hingga 462 MW untuk wilayah Jawa, Bali dan Sumatera. Rincinya, beban listrik di Jawa-Madura-Bali (Jamali) turun sekitar 350 Mega Watt (MW) dan beban listrik di Sumatra turun sekitar 112 MW.

Beban listrik di Jawa-Madura-Bali (Jamali) di hari normal sebelum program Earth Hour sekitar 17.516 MW, dan pada saat earth hour berada di kisaran 17.166 MW. Sedangkan, beban listrik Sumatra di hari normal sekitar 3.435 MW, dan pada saat Earth Hour bebannya di kisaran 3.323 MW.

Penghematan pemakaian listrik yang mencapai 462 MWh tersebut setara dengan Rp 508 juta, dengan asumsi rata-rata biaya produksi listrik adalah Rp 1.100/ kWh. Penghematan tahun ini, diberitakan lebih banyak dibandingkan tahun lalu. Peningkatan

Kampanye Earth Hour

Hemat ListrikHingga 462 MW

PLN Usulkan 3 Proyek PLTA 1300 MWdi Luar Jawa Dibangun dengan Skema PPP

sendiri oleh PLN. Proyek ini akan diserahkan kepada pengembang swasta melalui skema Public Private Participation (PPP). “Oleh karena itu, PLN sedang mengusulkan kepada Bappenas untuk pemorosesan lebih lanjut sebagai proyek PPP,” lanjutnya. Mengingat biaya investasi yang cukup besar dan kemungkinan besar proyek PLTA ini akan didanai oleh lembaga pendanaan asing, maka PLN juga akan mengusulkan adanya penjaminan proyek ini melalui PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PII). Adanya jaminan Pemerintah tersebut, akan memberikan kepastian bagi investor dalam berinvestasi dan menjamin kelancaran pelaksanaan proyek.

2014, Kapasitas PLTU Bertambah 9.911 MW

waktu dekat akan segera menyusul PLTU Paiton yang berkapasitas 660 MW. Menurutnya, pada 2012 ini, ditargetkan akan diresmikan pembangkit tenaga uap dengan total kapasitas mencapai 2.929 MW. Sementara untuk tahun 2013 diharapkan dapat diresmikan 3.824 MW, termasuk di Rembang, Paiton, dan Lahendong. Sehingga dijadwalkan hingga tahun 2014 akan ada penambahan kapasitas PLTU sebesar 9.911MW. “Bila ini masuk ke dalam sistem kelistrikan nasional, maka akan besar sekali pengaruhnya terhadap subsidi listrik,” ungkap Jero Wacik. Jero Wacik menjelaskan, kenaikan

subsidi tahun ini antara lain disebabkan oleh kenaikan BPP listrik karena adanya penyesuaian Commercial Operation Date (COD) PLTU batubara, keterlambatan pengoperasian Floating Storage Regasification Unit (FSRU), kenaikan harga batubara, dan penurunan pasokan gas untuk pembangkit listrik.

Nur Pamudji menambahkan, bahwa PLN menyambut baik setiap keinginan fihak swasta untuk berinvestasi di bidang kelistrikan. Partisipasi pihak swasta sangat diperlukan untuk meningkatkan kapasitas pasokan listrik dalam memenuhi laju pertumbuhan konsumsi listrik. Sebelumnya, PLN telah menandatangani Power Purchase Agreement (PPA) atau perjanjian jual beli listrik dengan pengembang beberapa PLTA, yakni PLTA Asahan 1 dengan kapasitas 2 x 90 MW di Sumatra Utara yang kini sudah beroperasi. Kemudian, PLTA Poso 3 x 65 MW di Sulawesi Tengah yang akan segera beroperasi pada Juli 2012, serta PLTA Wampu 3 x 15 MW di Sumatra Utara.

restoran, fasilitas dan pelayanan publik lainnya seperti rumah sakit, kantor polisi, dan lain sebagainya.

Saat ini total stok listrik untuk menyuplai Bali adalah 580 MW dengan beban puncak dalam kondisi normal sebanyak 545 MW. Meskipun bisa menembus angka 322,2 MW, diharapkan pada Nyepi yang akan datang warga Bali bisa lebih berhemat lagi.Kendati beban pemakaian listrik berkurang,

PLN Bali tidak otomatis dapat mematikan mesin pembangkit secara total, namun beberapa mesin harus tetap hidup guna menjaga kestabilan pasokan. Oleh karena itu, PLN Bali tetap membutuhkan bahan bakar untuk menggerakkan beberapa mesin pembangkit PLN.

MW. Besarnya penurunan beban listrik meningkat, dimana tahun lalu penurunannya sebesar 170 MW. Dengan penurunan sebesar 214 MW, secara ekuivalen bahan bakar minyak yang dihemat adalah 64.000 liter yang juga setara dengan penurunan emisi karbon sebesar 154 ton.

Peran serta masyarakat dalam perayaan Earth Hour masih harus ditingkatkan. Earth hour merupakan sebuah kegiatan global yang diadakan oleh WWF (World Wide Fund for Nature, juga dikenal sebagai World Wildlife Fund. Earth Hour diadakan pada Sabtu terakhir bulan Maret setiap tahunnya, yang meminta rumah-rumah dan perkantoran untuk memadamkan lampu dan peralatan listrik yang tidak perlu selama satu jam untuk meningkatkan kesadaran atas perlunya tindakan terhadap perubahan iklim.

“Dengan penurunan sebesar 214 MW, secara ekuivalen bahan bakar minyak yang dihemat

adalah 64.000 liter”penghematan ini juga didasari oleh semakin besarnya kesadaran masyarakat akan kampanye internasional tersebut.

Penurunan pemakaian listrik terjadi juga di ibukota DKI Jakarta. Pada saat Earth Hour terjadi penurunan pemakaian sebesar 214

44 45• edisi 02 | 2012 • edisi 02 | 2012ESDMMAG ESDMMAG

Page 24: Potensi Energi Indonesia - prokum.esdm.go.idprokum.esdm.go.id/ESDMMAG/ESDM Edisi 2.pdf · • Coal Bed Methane CBM to Power ... sumber energi tersebut antara lain berupa energi angin

Pada 5 April 2012, Dirjen Ketenagalistrikan Ir. Jarman, M.Sc beserta Staf Ahli Menteri ESDM Bidang Komunikasi dan Sosial Kemasyarakatan dan Jajaran

Ditjen Ketenagalistrikan KESDM melakukan kunjungan kerja ke PLTU Tarahan Baru 2x100 MW dan UPB Wilayah Lampung, serta PT PLN (Persero) Wilayah Lampung.

Kunjungan kerja ini dalam rangka memonitor pelaksanaan pembangunan pembangkit Program 10.000 MW Tahap I dan rapat koordinasi pembahasan kondisi

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan mengadakan serangkaian sosialisasi berkenaan dengan terbitnya Peraturan Pemerintah Nomor

14 Tahun 2012 tentang Kegiatan Usaha Penyediaan Tenaga Listrik serta Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan. Sosialisasi tersebut dilaksanakan di Banjarmasin, Kalimantan Selatan pada tanggal 12 April 2012, dan dibuka oleh Sekretaris Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Kalimantan Selatan, Wardhani, mewakili Kepala Dinas Ali Muzanie yang berhalangan hadir.

Dalam sambutan Kepala Dinas yang dibacakan oleh Wardhani, dijelaskan bahwa terbitnya PP Nomor 14 Tahun 2012 telah membuka peluang bagi siapa saja untuk menjadi enterpreneur di bidang energi listrik. Payung hukum ini menegaskan bahwa penyediaan listrik bisa dilaksanakan

Direktur Jenderal Ketenagalistrikan, Ir Jarman Msc membuka pameran 7th Indo Power 2012 yang digelar pada tanggal 4 April

2012 di JIExpo Kemayoran. Pameran ketenagalistrikan bertaraf internasional yang turut dihadiri oleh Ketua Asosiasi-asisoasi ketenagalistrikan, dan Presiden Direktur CEMS Global USA selaku penyelenggara pameran ini bertujuan untuk mempertemukan produsen dengan para pengguna alat-alat ketenagalistrikan baik dalam negeri maupun mancanegara.

Dalam sambutannya, Dirjen menyampaikan bahwa globalisasi telah memberikan pengaruh besar dalam pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan di Indonesia. Menurutnya, hal ini tampak dari mulai terlibatnya investor asing dalam pembangunan infrastruktur

ketenagalistrikan sampai dengan kemungkinan terjadinya transaksi jual beli tenaga listrik antarnegara.

Dirjen berharap, pameran ini bisa menjadi wadah yang tepat untuk membuka peluang usaha dan kerjasama dari para stakeholder. Selain itu, juga dapat meningkatkan daya saing nasional untuk mengantisipasi era pasar bebas dalam mendukung pembangunan ketenagalistrikan.

Rasio Elektrifikasi di Indonesia saat ini baru mencapai sekitar 72,95% dengan pertumbuhan permintaan tenaga listrik berkisar 7-9% per tahun. Untuk itu, diperlukan tambahan kapasitas baru setiap tahun. Sebab, tidak dapat hanya mengandalkan proyek-proyek yang dibangun oleh PT. PLN (Persero) saja, namun diharapkan juga dari pembangkit-pembangkit yang dibangun oleh swasta,

BUMD, Koperasi, dan swadaya masyarakat melalui mekanisme investasi/ public private partnership yang sehat dan transparan.

Sebagai regulator, pemerintah mengajak dan mendorong kepada seluruh stakeholder di sektor ketenagalistrikan untuk menjadi ujung tombak peningkatan daya saing nasional. Para pemangku kepentingan diharapkan berpartisipasi memberikan kontribusi yang positif dalam rangka mengembangkan dan memajukan sektor ketenagalistrikan serta bersinergi satu sama lain. Sehingga, dapat mendukung pemenuhan kebutuhan tenaga listrik untuk masyarakat luas yang lebih merata.

Dirjen Ketenagalistrikan Buka7th Indo Power 2012

Kunjungan Kerja Dirjen Ketenagalistrikan Ke PLTU Lampung, UPB dan PLN Lampung

kelistrikan di lokasi eks. Tambak Udang Dipasena, serta status Koperasi Listrik Pedesaan Sinar Siwo Mego (KLP SSM),

Dalam kunjungan ke PLTU Tarahan Baru 2x100 MW, Dirjen melihat kondisi kemajuan pembangkit serta mendengarkan paparan GM Pembangkitan Sumatera II, Syah Darwin Siregar dan Manager Proyek PLTU Tarahan Baru, Daryanto. Yaitu, dimana saat ini progress overall pembangkit 96,13% serta pembangkit dalam tahap steam blow menuju sinkron.

Dirjen memberikan arahan terhadap Jajaran PT PLN (Persero) serta kontraktor Proyek PLTU Tarahan Baru, bahwasanya memastikan peralatan-peralatan dari China guna memenuhi spesifikasi standar teknis (seperti, tegangan keluaran). Selain itu, keandalan pembangkit juga harus diperhatikan sehingga dapat beroperasi dengan baik.

Selajutnya, Dirjen Ketenagalistrikan melakukan kunjungan ke UPB Wilayah Lampung. Dengan kondisi sistem kelistrikan di Wilayah Lampung yang saat ini masih dipasok oleh PLTD sekitar 150 MW, agar mengurangi penggunaan BBM pembangkit listriknya dengan mengoptimalkan transfer daya listrik dari Sistem Sumbagsel dan memperkuat jaringan transmisi tenaga listrik untuk mendapatkan keandalan sistem yang lebih baik.

Dirjen memberikan apresiasi atas pencapaian yang telah didapat dalam pengembangan jaringan distribusi tenaga listrik eks. KLP SSM dan migrasi ke Listrik Pra Bayar sekitar 60.000 eks. pelanggan KLP SSM, serta program jangka pendek untuk suplai tenaga listrik sebesar 2 MW kepada masyarakat di lokasi eks. Tambak Udang Dipasena (sekitar 2.000 pelanggan).

Sosialisasi Undang-Undang Ketenagalistrikan di Banjarmasin

baik untuk kepentingan umum maupun kepentingan sendiri.

Pihak swasta dapat berperan aktif mendukung terselenggaranya penyediaan tenaga listrik, khususnya di wilayah Kalimantan Selatan. Akan tetapi, aturan

General Manager PLN Wilayah Kalimantan Selatan dan Tengah, Yuddy Setyo Wicaksono menjelaskan, jumlah total rasio elektrifikasi Kalimantan Selatan dan Tengah adalah 62,86%. Pada 2020, diharapkan rasio elektrifikasi bisa meningkat menjadi 85,1% sesuai dengan RUPTL Wilayah Selatan dan Tengah 2011-2020.

Di tahun 2013, PLN Wilayah Selatan dan Tengah berencana membangun PLTU Kotabaru (2x7 MW), PLTU Pulang Pisau (2x60 MW), PLTU Buntok (2x7 MW), PLTU Kuala Pambuang (2x3 MW), PLTU Kuala Kurun (2x3 MW), serta PLTG Bangkanai (2x70). Gardu Induk Pangkalan Bun (30 MVA) dan jaringan transmisi Sampit – Pangkalan Bun (344 kms), Tanjung – Buntok (260 kms), Buntok – Muarateweh (220 kms), PLTG – Muarateweh (80 kms) juga akan dibangun di sepanjang 2013.

lpe

“Aturan harga harus tetap diperketatoleh pemerintah

dan tidak dibiarkan diaturoleh pasar”

harga harus tetap diperketat oleh pemerintah dan tidak dibiarkan diatur oleh pasar. Hal ini perlu dilakukan, karena kebutuhan listrik telah menjadi kebutuhan dasar yang apabila terjadi kenaikan harga akan berimbas pada kebutuhan lainnya, dan rakyat golongan menengah ke bawah akan memperoleh dampak buruknya.

Pada tanggal 3 April 2012 lalu, Direktur Jenderal (Dirjen) Ketenagalistrikan, Ir. Jarman, M.Sc. melantik Pejabat Eselon III

dan IV di lingkungan Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan bertempat di Aula Samaun Samadikun.

Dua pegawai diambil sumpahnya sebagai pejabat eselon III, dan tiga yang lain sebagai pejabat eselon IV.

Dalam acara ini, Dirjen juga mengambil sumpah para calon pegawai negeri sipil (CPNS) yang diangkat menjadi pegawai negeri sipil yang terhitung mulai tanggal 1 Februari 2012, sebanyak 23 orang.

No. Nama Jabatan Baru

1. Ir. Ferry TriansyahKepala Sub Direktorat Kelaikan Teknik dan Keselamatan Ketenagalistrikan, pada Direktorat Teknik dan Lingkungan Ketenagalistrikan

2. Ir. Hanat Hamidi, M.Si.Kepala Sub Direktorat Perlindungan Tenaga Listrik, pada Direktorat Teknik dan Lingkungan Ketenagalistrikan

3. Totok Suntoro, STKepala Seksi Keselamatan Ketenagalistrikan, pada Direktorat Teknik dan Lingkungan Ketenagalistrikan

4. Muhammad Nur Taufik, ST

Kepala Seksi Perlindungan Lingkungan Penyaluran Tenaga Listrik, pada Direktorat Teknik dan Lingkungan Ketenagalistrikan

5. Trinaldy Konnery, STKepala Seksi Pendanaan Tenaga Listrik, pada Direktorat Pembinaan Program Ketenagalistrikan

Berikut adalah nama-nama Pejabat eselon III dan IV yang dilantik:

Dirjen KetenagalistrikanLantik Pejabat Eselon III dan IV

46 47• edisi 02 | 2012 • edisi 02 | 2012ESDMMAG ESDMMAG

Page 25: Potensi Energi Indonesia - prokum.esdm.go.idprokum.esdm.go.id/ESDMMAG/ESDM Edisi 2.pdf · • Coal Bed Methane CBM to Power ... sumber energi tersebut antara lain berupa energi angin

minerba

Meningkatnya kebutuhan manusia akan sumber daya energi membuat para ilmuwan tidak hanya mencari sumber energi

yang berasal dari air dan minyak, tetapi juga elemen mineral jarang (rare earth oxides) yang bernilai tinggi. Apalagi dunia pertambangan tengah menggalakkan “total mining”. Alhasil, berbagai jenis mineral jarang semakin banyak dimanfaatkan.

Keberadaan mineral jarang bisa berupa ore atau konsentrat yang ikut terdapat pada mineral lainnya. Mineral-mineral ini dapat terbentuk pada suatu proses geologi yang membentuk mineralisasi seperti proses

pegmatitis, pneomatolytis/metasomatis kontak dan hydrothermal. Beberapa contoh mineral-mineral jarang yang bernilai ekonomis tinggi antara lain Molibdenum (Mo), Bismuth (Bi), Cobalt (Co), Palladium (Pd) dan Zircone (ZrSiO4).

Mineral jarang merupakan mineral langka yang multiguna. Manfaatnya beragam, seperti bahan baku untuk perlengkapan komputer, alat militer, superkonduktor, laser, optik elektronik, keramik, baterai ringan, lampu, bahan prosesor dan belasan barang produksi lainnya.

Mineral jarang terdapat terutama sebagai mineral monasit dan senotim dalam tailing

Potensi Mineral JarangMineral-mineral ini dapat terbentuk pada suatu proses geologi yang membentuk mineralisasi seperti proses pegmatitis, pneomatolytis/metasomatis kontak dan hydrothermal

penambangan timah. Monasit dan senotim di Indonesia dapat dijumpai di sepanjang pantai kepulauan Bangka, Belitung, Singkep dan Rirang, Kalimantan Barat.

Makin menipisnya persediaan minyak dunia, mineral jarang menjadi salah satu energi alternatif masa depan yang potensial. Jika dikelola dengan baik, mineral jarang dapat memberi kontribusi luar biasa bagi kesejahteraan masyarakat.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) berupaya mengoptimalkan pelaksanaan Peraturan Menteri (Permen) No.7 Tahun 2012. Serangkaian

rapat koordinasi dengan perwakilan daerah pun digelar belum lama ini.

Intinya, pemerintah daerah relatif mendukung penerapan Permen ESDM No.7 Tahun 2012 untuk melakukan kegiatan pengolahan dan pemurnian di dalam negeri. Pemerintah daerah setuju bahwa pembangunan pabrik pengolahan pemurnian tidak perlu berdekatan dengan lokasi Izin Usaha Pertambangan (IUP) Operasi Produksi. Mekanisme kerjasama antara pengusaha pabrik pengolahan pemurnian dengan IUP Operasi Produksi kemudian diatur lebih lanjut.

Selain pemaparan Permen No.7 Tahun 2012, rapat koordinasi ini juga bertujuan untuk menginventarisasi data sumber daya, cadangan, produksi, rencana pembangunan fasilitas pengolahan, pemurnian dan rencana penjualan komoditas mineral dari masing-masing propinsi. Perwakilan daerah yang hadir juga menyampaikan kendala dan permasalahan yang dihadapi untuk dapat bersinergi melaksanakan Permen ESDM tersebut.

Selain menjadi kewajiban pemerintah pusat, sosialisasi Permen No.7/2012 penting karena melibatkan peran pemerintah lokal. Dengan adanya regulasi tersebut, pertambangan di suatu kawasan lebih memperhatikan kemakmuran rakyat setempat dengan mengelola kekayaan alam, bukan mengeksploitasinya secara besar-besaran.

Rapat koordinasi ini juga bertujuan untuk

menginventarisasi data sumber daya, cadangan, produksi,

rencana pembangunan fasilitas pengolahan, pemurnian dan

rencana penjualan komoditas mineral dari masing-masing

propinsi

KESDMMantapkan Penerapan Regulasi

Pengusaha Minerba

Wajib Gunakan BBN

Pemerintah mewajibkan pengusaha pertambangan mineral dan batubara (minerba) untuk menggunakan bahan bakar nabati (BBN). Kewajiban ini

berlaku paling lambat 1 Juli 2012.

Direktur Bioenergi Ditjen Energi Baru dan Terbarukan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) Maritje Hutapea mengatakan, perusahaan tambang minerba wajib mencampur bahan bakar minyak (BBM) yang mereka gunakan dengan bahan bakar nabati (BBN) sebesar 2%. Ia menjelaskan, kewajiban mandatori BBN ini sudah diatur dalam Peraturan Menteri Energi Sumber Daya Mineral (Permen ESDM) No.32 Tahun 2008 tentang Mandatori BBN.

Maritje menambahkan, pemerintah mendesak industri tambang memakai BBN mulai tahun ini. Masih menurut Maritje, industri pertambangan tidak perlu mempermasalahkan penggunaan BBN.

Industri batubara nasional diestimasi akan memberi kontribusi hingga 90% dari total Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sektor pertambangan umum pada Anggaran Pendapatan

dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2012 sebesar Rp 28,9 trilyun. Sekretaris Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Harya Adityawarman mengatakan, tingginya kontribusi sektor batubara terhadap PNBP didorong besarnya volume produksi batubara.

Pasalnya selama ini, industri menggunakan BBM nonsubsidi. “Menggunakan BBN hanya akan menambah Rp 50 per liter, cuma sedikit tapi manfaatnya banyak,” tandas Maritje.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI) Supriatna Sahala menuturkan, pihaknya tidak menolak mencampur BBN di dalam BBM untuk kegiatan industrinya. Namun, para pengusaha berharap tidak harus membeli langsung dari para produsen BBN dan mencampurnya sendiri.

“Karena kita tidak memiliki waktu ataupun teknologi untuk mengontrol kualitas bahan bakar yang dicampur dengan BBM,” Supriatna mengaku.

Sebelumnya, pemerintah juga mewajibkan pom bensin mencampur BBN di dalam BBM. Tujuannya untuk meningkatkan penggunaan BBN. Untuk sektor transportasi, Pertamina telah menaikkan campuran BBN dari 5% menjadi 7,5%.

Batubara bisa :

Sumbang 90% Penerimaan Negara“Dari proyeksi PNBP pertambangan umum sebesar Rp 28,9 trilyun, mayoritas dari PKP2B (Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara) sebesar Rp 23,6 trilyun, pemegang IUP (Izin Usaha

P e r t a m b a n g a n ) Rp 3,7 trilyun dan pemegang Kontrak Karya Rp 1,6 trilyun,” ujar Harya.

Sementara itu, Ketua Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia Bob Kamandanu menargetkan, produksi nasional batubara tahun ini naik 10 persen dibanding tahun lalu. “Bisa sampai 370-380 juta ton,” katanya.

“Tingginya kontribusi sektor batubara terhadap PNBP didorong besarnya

volume produksi batubara”

48 49• edisi 02 | 2012 • edisi 02 | 2012ESDMMAG ESDMMAG

Page 26: Potensi Energi Indonesia - prokum.esdm.go.idprokum.esdm.go.id/ESDMMAG/ESDM Edisi 2.pdf · • Coal Bed Methane CBM to Power ... sumber energi tersebut antara lain berupa energi angin

minerba

Pemerintah akan menerapkan pajak ekspor barang tambang mentah. Komisi Energi Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menyetujui langkah pemerintah

ini untuk menahan laju ekspor yang berlebihan.

Aturan penghentian ekspor bahan mentah tambang pada 2014 efektif diberlakukan. DPR menilai, jika penerapan pajak ekspor tambang tidak dilakukan, kekayaan tambang di Indonesia sudah habis sebelum aturan itu efektif berlaku.

“Pemerintah sudah tepat untuk mengeluarkan kebijakan itu. Aturan itu untuk menahan laju ekspor mineral yang naik 800% dalam waktu kurang dari tiga tahun dari berlakunya UndangUndang Mineral dan Batubara (Minerba) No.4 tahun

Selain pajak pertambangan, pemerintah akan mengeluarkan peraturan terkait pemberian Bea Keluar untuk ekspor mineral mentah (raw material). Rencananya, aturan

ini akan kelar sebelum 6 Mei mendatang. Dirjen Mineral dan Batu bara Kementerian ESDM Thamrin Sihite mengatakan, besaran bea keluar itu belum ditentukan apakah 15%, 25% atau maksimal 50% seperti yang diwacanakan baru-baru ini.

Pengusaha-pengusaha nasional mendeklarasikan Asosiasi Pengusaha Mineral Indonesia (Apemindo). Asosiasi tersebut dibentuk agar pengusaha

dapat menjadi mitra pemerintah dalam mengeluarkan regulasi terkait pertambangan mineral.

Deklarasi Apemindo dilaksanakan di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis (15/3/2012).Asosiasi ini beranggotakan sekitar 150 perusahaan. Apemindo telah tercatat dalam Kementerian Hukum dan HAM yang menandakan sebagai asosiasi yang memiliki legalitas hukum di Indonesia.

Dewan Penasehat Apemindo terdiri atas mantan ketua umum Indonesian Mining

Target Penerimaan Minerba Bertambah Rp 1 triliun

melakukan rekonsiliasi atas Izin Usaha Pertambangan (IUP). Hingga 27 Februari 2012, total jumlah IUP yang masuk ke Kementerian ESDM mencapai 10.235 IUP. Dari jumlah tersebut, IUP yang sudah dinyatakan clean and clear sebanyak 4.151 IUP. Sedangkan sebanyak 6.084 IUP belum dinyatakan clear and clean.

Harya memerinci, dari target penerimaan sebesar Rp 110,6 triliun ini, penerimaan dari pos Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) sektor mineral dan batubara sebesar Rp 28,9 triliun. Sedangkan dari pajak sebesar Rp 81,7 triliun dan PNBP Kontrak Karya (KK) sebesar Rp 1,6 triliun. Jumlah KK saat ini sebanyak 37 KK. Contoh KK adalah Freeport Indonesia dan Newmont Nusa Tenggara. Kemudian, PNBP dari IUP sebesar Rp 3,7 triliun. Sampai 27 Februari 2012, total jumlah IUP adalah 10.235 IUP. “Dari jumlah tersebut hanya 30% yang menyetorkan PNBP kepada pemerintah pusat,” ujar Harya dalam acara Jakarta

Energy Forum yang diselenggarakan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia Jakarta Raya (HIMPI Jaya) di Jakarta, Kamis (29/3).

Sekitar 90% PNBP sektor mineral dan batubara berasal dari Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B) yaitu sebesar Rp 23,6 triliun dari total target PNBP dalam APBN-P 2012 yang mencapai 28,9 triliun.

Untuk mendongkrak penerimaan negara dari pos PNBP ini, Harya berharap pemerintah daerah melaporkan kepada pemerintah pusat IUP-IUP yang ada di wilayahnya. Pasalnya, selama ini, kata dia, banyak pemerintah daerah baik itu bupati, wali kota, maupun gubernur yang belum melaporkan kepada Kementerian ESDM perizinan tambang yang telah mereka keluarkan.

Pemerintah Terapkan Pajak Ekspor Tambang Mentah

2009,” ujar anggota Komisi VII DPR Bobby Rizaldy di Jakarta, Senin(16/4).

Bobby melanjutkan, pajak ekspor dapat memaksa para pengusaha tambang untuk melakukan proses nilai tambah atau hilirisasi. Menurut Bobby, selama ini pendapatan negara dari sektor tambang minerba masih sangat kecil dibanding dengan skema production sharing contract (PSC) di sektor migas.

“Di migas, dengan skema PSC, pajak perusahaan 48-56%. Jadi, kisaran angka 50% untuk pajak ekspor tambang mentah sudah ideal,” tandasnya.

Bobby menambahkan, pendapatan migas hanya dengan 100 perusahaan sudah hampir sepertiga APBN. Sementara, tambang minerba yang jumlah perusahaannya

mencapai delapan ribu berkontribusi kecil ke APBN.

Setoran pajak perusahaan tambang batubara hanya mencapai Rp 60 triliun sampai Rp 70 triliun. Angka tersebut jauh berbeda dengan penerimaan pajak sektor migas, yakni Rp 270 triliun. Padahal potensi pajaknya hampir sama. Apalagi, potensi ekspor batubara mencapai sebesar 80% dari produksi. Sedangkan gas hanya 50%.

Menteri Perdagangan Gita Wirjawan mengemukakan, institusinya hingga saat ini belum menetapkan besaran pajak ekspor barang tambang mentah. Rencana pemerintah, Gita menambahkan, untuk menerapkan pajak ekspor barang tambang sejalan dengan semangat pengurangan eksploitasi tambang. Upaya ini untuk mendorong hilirisasi industri pertambangan seperti tertuang dalam prinsip UU Mineral dan batu bara. “Kebijakan pajak tersebut tetap memperhatikan iklim bisnis nasional,” jelasnya.

Bea Keluar Ekspor Minerba Mulai 6 Mei

Asosiasi Pengusaha Mineral Terbentuk

pengusaha pertambangan mineral kepada pemerintah.

“Selama ini aspirasi pengusaha yang bergerak di sektor industri pertambangan mineral kurang terakomodir. Karena itu, kami membentuk asosiasi, sehingga ke depan asosiasi ini diharapkan dapat menjembatani pengusaha dan pemerintah,” ujar Agus. Agus meneruskan, keberadaan asosiasi pengusaha pertambangan mineral perlu dibentuk agar nantinya pemerintah dapat bekerja sama dengan pengusaha untuk berdiskusi dalam membuat kebijakan. Bila dialog sudah terjalin, kebajikan yang dihasilkan diharapkan menjadi win-win solution.

Mantan Wakil Ketua Umum Kadin Bidang ESDM Herman Afif Kusumo mengaku, akan berupaya menjembatani Apemindo dengan pemerintah untuk dapat berjalan secara selaras.

Keluar itu bisa digunakan untuk membangun fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter) di dalam negeri.

Terkait Permen ESDM No.7 Tahun 2012 tentang Peningkatan Nilai Tambah Mineral Melalui Kegiatan Pengolahan dan Pemurnian Mineral, Thamrin menjelaskan, pengusaha masih bisa mengekspor mineral mentah setelah aturan Bea Keluar berlaku. Meski masih diperbolehkan ekspor, mereka akan dikenakan Bea Keluar tadi. Namun apakah Bea Keluar itu besarannya akan flat atau berubah-ubah setiap bulannya, masih dalam perundingan.

“Pembentukan asosiasi ini dilakukan guna menyampaikan

aspirasi pengusaha pertambangan mineral

kepada pemerintah”

Association (IMA) Arif Siregar; mantan Direktur Teknik dan Lingkungan Direktorat Jenderal Minerba KESDM MS Marpaung; dan Ketua Presidium Masyarakat Pertambangan Indonesia Herman Afif Kusumo.

Menurut Steering Comitee Apemindo Agus Suhartono, pembentukan asosiasi ini dilakukan guna menyampaikan aspirasi

“ ...Kebijakan itu disusun sebagai upaya mengendalikan ekspor mineral yang selama tiga tahun terakhir ini dilakukan secara besar-besaran..”

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) merevisi

target penerimaan negara dari sektor mineral dan batubara tahun

2012. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menyetujui revisi tersebut

dalam Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara

(RAPBN) Perubahan 2012.

Sekretaris Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian ESDM Harya Adityawarman mengatakan, dalam RAPBN-P 2012 target penerimaan negara

dari sektor mineral dan batubara baik dari pajak maupun nonpajak sebesar Rp 110,6 triliun. Target tersebut bertambah Rp 1 triliun dibandingkan target dalam APBN 2012 yang sebesar Rp 109,6 triliun.

Menurut Harya, peningkatan target penerimaan sektor mineral dan batubara tersebut karena pemerintah sudah

“Bea Keluar, bukan pajak ekspor. Sebelum 6 Mei, sudah harus jadi (aturannya). Tapi, angkanya belum. Kami sedang koordinasi dengan berbagai pihak mulai dari Badan Kebijakan Fiskal (BKF), Komisi VII, Kadin, Bea Cukai, dan Kementerian Perdagangan,” ujarnya di kantor Kementerian ESDM, Selasa, (17/4/2012).

Thamrin memaparkan, kebijakan itu disusun sebagai upaya mengendalikan ekspor mineral yang selama tiga tahun terakhir ini dilakukan secara besar-besaran. Ia meneruskan, ada ide juga dari Badan Kebijakan Fiskal (BKF) agar uang yang dikumpulkan dari pungutan Bea

50 51• edisi 02 | 2012 • edisi 02 | 2012ESDMMAG ESDMMAG

Page 27: Potensi Energi Indonesia - prokum.esdm.go.idprokum.esdm.go.id/ESDMMAG/ESDM Edisi 2.pdf · • Coal Bed Methane CBM to Power ... sumber energi tersebut antara lain berupa energi angin

ebt

Sebagai

Pulau IkonisEnergi Terbarukan

Sumba

Island yang diadakan pada 15-16 Maret 2012 di Tambolaka, Kabupaten Sumba Barat Daya.

Selanjutnya, Hivos dan Pemerintah Daerah Provinsi NTT yang disaksikan oleh Direktur Bioenergi, Maritje Hutapea, menandatangani nota kesepakatan untuk mengembangkan Sumba sebagai Pulau Ikonis. Seminar tersebut bertujuan untuk mengidentifikasi potensi sumber daya dan mensinergikan program serta kegiatan pengembangan energi terbarukan di Sumba yang kemudian akan diformulasikan ke dalam sebuah road map (peta Jalan).

Dalam sambutannya, Sekretaris Daerah Provinsi NTT, Fransiskus Salem, menyambut baik inisiatif yang menjadikan Sumba sebagai Pulau Ikonis, mengingat energi merupakan penggerak ekonomi. Kegiatan ini juga merupakan salah satu upaya untuk meraih komitmen para pemangku kepentingan, tidak hanya pihak-pihak di Pusat, tetapi yang lebih penting adalah para pemangku kepentingan lokal di dalam mengembangkan Sumba sebagai Pulau Ikonis Energi Terbarukan.

Kendati penyusunan peta jalan tersebut masih dalam tahap awal, namun semangat para pemangku kepentingan lokal untuk mengembangkan Sumba sebagai Pulau Ikonis Energi Terbarukan sangat tinggi. Salah satu masukan penting yang diperoleh adalah bahwa pengembangan Pulau Ikonis tersebut harus didasari dengan pembangunan kepercayaan, peningkatan kesadaran dan pengembangan kapasitas masyarakat Sumba itu sendiri. Diharapkan, di masa mendatang kesejahteraan masyarakat Sumba akan meningkat melalui pemanfaatan energi terbarukan.

Salah satu bentuk keseriusan pemerintah dalam mendorong pemanfaatan energi terbarukan adalah inisiatif untuk mewujudkan suatu pulau mandiri yang

memanfaatkan 100% energi terbarukan untuk memenuhi kebutuhan energinya.

Berdasarkan studi yang telah dilaksanakan pada tahun 2009 oleh Hivos, KESDM dan Bappenas, Pulau Sumba terpilih sebagai pulau yang sangat berpotensi untuk dikembangkan sebagai Pulau Ikonis Energi Terbarukan. Hal ini juga didukung oleh PT. PLN (persero) sistem NTT yang mencanangkan program kelistrikan non-fossil fuel. Pulau yang terletak di bagian Timur Kepulauan Indonesia tersebut merupakan pulau yang sebagian besar masyarakatnya masih belum memiliki akses terhadap energi modern. Rasio elektrifikasinya pada tahun 2011 baru mencapai 30%, jauh dibawah rata-rata nasional yang telah mencapai 72%.

Saat ini, sebagian besar kebutuhan energi masyarakat Sumba dipenuhi dengan bahan bakar minyak yang harganya sangat mahal, karena harus dipasok dari tempat lain dengan biaya transportasi yang cukup mahal. Padahal, Sumba memiliki potensi energi terbarukan yang sangat besar, seperti energi air, energi surya, energi angin, biomassa, biogas, dan energi samudera.

Untuk mewujudkan mimpi Pulau Ikonis tersebut, serangkaian kegiatan telah dilakukan oleh Kementerian ESDM yang bekerjasama dengan Hivos (lembaga non-Pemerintah dari Belanda) dan Pemerintah Daerah Provinsi NTT. Salah satunya adalah Seminar dan Lokakarya Penyusunan Kerangka Peta Jalan Multi-Pihak dan Pembentukan Satuan Tugas Sumba Iconic

PemerintahAjak Perbankan Nasionaldalam Pengembangan EBT

Berbagai upaya dilakukan pemerintah untuk terus mengoptimalkan pengembangan energi baru terbarukan, termasuk menggandeng perbankan

nasional. Melalui acara Workshop Sehari Potensi Pembiayaan Small Hydro (1-10 MW), yang diselenggarakan di Gedung Plaza Mandiri, pada tanggal 5 April 2012, Sekretaris Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (Sesditjen EBTKE),

Djajang Sukarna mengatakan, dengan pamor energi baru terbarukan yang tengah naik daun diharapkan sektor perbankan nasional berminat untuk berinvestasi di sektor energi nasional, khususnya energi baru terbarukan untuk kelistrikan.

Menurutnya, dengan adanya peran serta perbankan nasional untuk berkontribusi dalam pengembangan energi baru terbarukan akan mempercepat pengembangan energi baru terbarukan di Indonesia khususnya mikrohidro.

Djajang menjelaskan, sektor energi baru terbarukan dalam pengembangannya ke depan akan 100% dalam penggunaan

tingkat komponen dalam negeri (TKDN). “Sebagai contoh, pada 2014 untuk solar panel sudah menggunakan produk dalam negeri. Dan, ini menjadi tantangan untuk perbankan dalam negeri,” tuturnya.

Saat ini, rasio elektrifikasi Indonesia masih sekitar 72,9% dan pengembangan infrastruktur energi daerah pedesaan/ terpencil dan pulau-pulau terluar pada umumnya belum mendapat akses energi. Oleh karena itu, pemerintah berkomitmen untuk berupaya melakukan program pembangunan infrastruktur penyediaan tenaga listrik, khususnya berbasis energi terbarukan untuk mendukung realisasi target rasio elektrifikasi yang telah ditetapkan, yaitu sebesar 80% pada akhir tahun 2014.

Saat ini, energi primer yang digunakan juga masih didominasi oleh energi fosil. Produksi listrik yang berasal dari energi fosil

masih mencapai sekitar 88%, sedangkan konsumsi sumber energi lainnya hanya 12%. Sehingga, ketika harga minyak bumi mengalami kenaikan maka pemerintah harus memberikan subsidi yang besar.

Sebagai gambaran, pada tahun 2011 subsidi untuk listrik sebesar 64,97 triliun rupiah dan dalam APBNP 2012 dianggarkan sebesar 93,052 triliun rupiah. Padahal, Indonesia memiliki potensi energi baru terbarukan yang cukup besar, yaitu sebesar 160 gigawatt (GW), sedangkan yang baru dimanfaatkan hanya sekitar 9 GW.

52 53• edisi 02 | 2012 • edisi 02 | 2012ESDMMAG ESDMMAG

Page 28: Potensi Energi Indonesia - prokum.esdm.go.idprokum.esdm.go.id/ESDMMAG/ESDM Edisi 2.pdf · • Coal Bed Methane CBM to Power ... sumber energi tersebut antara lain berupa energi angin

Pemerintah optimis energi baru terbarukan (EBT) di Indonesia dapat berkembang lebih pesat lagi pada masa mendatang. Faktor yang membuat pamor

serta pertumbuhan energi baru terbarukan di Indonesia berkembang pesat, salah satunya adalah karena harga energi fosil semakin tinggi.

“Kami optimis bahwa energi baru terbarukan Indonesia akan dapat berkembang lebih banyak lagi kedepannya,”ujar Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (Wamen ESDM) Widjajono Partowidagdo, saat memberikan sambutan serah terima pengurus Masyarakat Energi Baru Terbarukan (METI) periode 2012-2015.Widjajono melanjutkan, guna mewujudkan hal tersebut dibutuhkan hubungan yang lebih erat antar stakeholders bidang energi, yang mewakili semua unsur baik dari dunia akademisi, bisnis, pemerintah, masyarakat umum dan media. Sehingga, hal ini dapat

terjalin kerjasama berkelanjutan dalam pembangunan proyek-proyek energi terbarukan Indonesia.

Sementara itu, Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (Dirjen EBTKE), Kardaya Warnika dalam sambutannya mewakili Menteri ESDM mengungkapkan, saat ini pengembangan energi baru terbarukan di Indonesia sangat lambat.”Untuk mengatasi persoalan ini, mari pemerintah dan METI duduk bersama guna mencari solusi agar sumber energi terbarukan dapat diimplementasikan pemanfaatannya agar target 25/25 dapat tercapai,” tandasnya.

Menurutnya, pemerintah telah mendorong pemanfaatan energi baru terbarukan sebagai bahan bakar listrik.”Namun, PLN nampaknya masih berat dan enggan membeli listrik dari energi baru terbarukan karena harganya yang melebihi produk rata-rata listrik PLN,” pungkas Kardaya.

Energi AlternatifBerkembang

Dalam rangka mewujudkan kemandirian nasional, maka perlu adanya upaya untuk mengurangi ketergantungan pada Bahan Bakar Minyak

(BBM). Untuk itu, subsidi BBM harus dikurangi karena subsidi BBM yang besar dapat menghambat pengembangan energi alternatif seperti gas, batubara, panas bumi, tenaga air, biofuel, dan energi baru terbarukan lainnya. “Bila BBM harganya bagus, maka energi alternatifnya juga akan berkembang, sebagaimana di Brazil, Rusia, China, India dan Korea,” ujar Wakil Menteri ESDM, Widjajono Partowidagdo saat rapat Komite IV DPD RI pada tanggal 20 Maret 2012 di Jakarta lalu.

Wamen menyebutkan, terkait rencana kenaikan BBM yang memerlukan sosialisasi agar dapat diterima oleh masyarakat, maka dibutuhkan peran serta dari seluruh kalangan termasuk anggota DPD RI di wilayah perwakilannya masing-masing. Pada pertemuan tersebut disimpulkan bahwa untuk mengatasi masalah APBN yang disebabkan oleh pergerakan harga minyak dunia, diperlukan grand design pemenuhan kebutuhan energi untuk pembangunan, yang keberhasilan implementasinya sangat ditentukan oleh partisipasi dan dukungan dari seluruh pemangku kepentingan.

“Bila BBM harganya bagus, maka energi alternatifnya

juga akan berkembang, sebagaimana di Brazil,

Rusia, China, India dan Korea,” ujar Wakil

Menteri ESDM, Widjajono Partowidagdo

“Kami optimis bahwa energi baru terbarukan Indonesia akan dapat berkembang lebih banyak lagi kedepannya,”ujar Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (Wamen ESDM) Widjajono Partowidagdo,

Subsidi BBM Berkurang,

ebtebt

PEMERINTAHOptimis TerhadapMASA DEPAN

54 55• edisi 02 | 2012 • edisi 02 | 2012ESDMMAG ESDMMAG

Page 29: Potensi Energi Indonesia - prokum.esdm.go.idprokum.esdm.go.id/ESDMMAG/ESDM Edisi 2.pdf · • Coal Bed Methane CBM to Power ... sumber energi tersebut antara lain berupa energi angin

ebt

Pemerintah mendorong penggunaan energi surya pada institusi pemerintahan dan swasta. Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi

Energi (Dirjen EBTKE), Kardaya Warnika mengatakan, pihaknya akan mengajak seluruh pihak terkait untuk berunding dalam suatu Focus Group Discussion (FGD).”Kita terlebih dahulu akan mendiskusikan rencana kewajiban menggunakan energi surya pada institusi pemerintah dan swasta dalam sebuah FGD,” ujarnya.

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemrov Jateng) di tahun 2012 ini berkomitmen mengoptimalisasi potensi energi baru terbarukan sebagai sumber

energi listrik. Salah satu caranya yaitu dengan mengoptimalkan potensi panas bumi, dimana secara hipotetik diperkirakan

Menurutnya, rencana mewajibkan institusi pemerintah dan swasta menggunakan energi surya guna mengurangi pemanasan global. Lebih lanjut Kardaya mengungkapkan, saat ini negara-negara di dunia telah berlomba-lomba mengembangkan energi baru terbarukan guna mendukung pengurangan pemanasan global.

Kardaya menambahkan, di Indonesia sendiri sudah banyak investor yang berminat menanamkan investasinya di sektor energi baru terbarukan, misalnya, panas bumi.

Pemerintah Dorong Penggunaan Surya Di Pemerintahan dan Swasta

Penghematan energi tidak dapat ditawar lagi, dan saat ini pemerintah sedang menyusun aturan mengenai penghematan energi. Agar subsidi tidak terus

membengkak, masyarakat diminta agar terus melakukan penghematan energi. Hal itu dikemukan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (MESDM), Jero Wacik dalam sambutan pembukaan Indo CBM 2012 di Jakarta Convention Centre, pada 18 April 2012.

rencana tersebut. Misalnya, agar di kawasan perumahan mewah tidak disediakan premium. Namun, usulan itu juga mengundang protes pihak lain karena dianggap menyulitkan pengendara roda dua. Ada pula usulan agar kendaraan dengan CC tertentu, tidak diperbolehkan membeli BBM bersubsidi, dan lain sebagainya.

Sebelum aturan mengenai penghematan energi tersebut ditetapkan pemerintah, masyarakat diminta untuk melakukan penghematan energi. Antara lain, dengan mematikan lampu atau AC jika tidak dipergunakan. Perusahaan-perusahaan swasta pun juga diminta melakukan hal yang sama.

Menteri ESDM ajakLakukan Penghematan Energi

Menurutnya, hasil Sidang Paripurna DPR tanggal 31 Maret 2012, harga BBM tidak dapat dinaikkan kecuali jika dalam waktu enam bulan, rata-rata ICP mencapai US$ 120,75 per barel. Hingga Maret, rata-rata ICP baru mencapai US$ 116 per barel. Singkatnya, harga BBM bersubsidi belum dapat dinaikkan. Di sisi lain, volume BBM subsidi harus dikendalikan agar tidak melebihi kuota yang ditetapkan yaitu 40 juta KL.

“Menyusun aturan tidaklah sulit, namun jika tidak dapat dilaksanakan dengan baik di pompa-pompa bensin, maka kita harus membuat acuan yang terbaik,” ujarnya. Banyak masukan yang disampaikan masyarakat kepada pemerintah terkait

“Menyusun aturan tidaklah sulit, namun jika tidak dapat dilaksanakan dengan baik di pompa-pompa bensin, maka kita harus membuat acuan yang terbaik,...”

Energi BaruSuatu

KewajibanE

nergi baru terbarukan adalah energi yang dihasilkan dari sumber alam, seperti angin, matahari, panas bumi, biomassa maupun air yang dihasilkan dari

sumber energi alamiah dan tidak akan habis jika dikelola dengan baik.

Selama ini, Indonesia masih terlalu bergantung pada energi minyak, gas dan batubara yang berbasis fosil. Padahal, untuk minyak bumi diperkirakan cadangan minyak nasional akan habis dalam jangka waktu 12 tahun lagi jika tidak ada penemuan baru. Begitupula dengan gas bumi dan batubara yang juga termasuk energi fosil, jika dilakukan eksplorasi terus menerus maka akan habis pula cadangannya.

Berkaca pada keadaan ini, Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (Dirjen EBTKE), Kardaya Warnika mengatakan, pengembangan dan pemanfaatan energi baru terbarukan

menjadi suatu keharusan dan kewajiban, karena merupakan investasi untuk masa depan. Menurutnya, dengan teknologi yang semakin berkembang maka harga energi yang dihasilkan dari energi baru terbarukan akan menjadi semakin murah dari sebelumnya.

Pengembangan energi baru terbarukan mutlak harus dilakukan mengingat dengan adaya kontribusi energi terbarukan juga bisa mengurangi beban subsidi pemerintah. Pemanfaatan energi baru terbarukan terutama diprioritaskan di daerah-daerah yang terpencil namun memiliki potensi ekonomi luar biasa, dan ini harus dibangun. Dengan penggunaan energi baru terbarukan memiliki multiflier effect yang begitu besar, di antaranya meningkatkan produktivitas dan efisiensi bangsa, meningkatkan lapangan pekerjaan, mendorong pertumbuhan ekonomi di desa-desa dan juga mendorong kemandirian bangsa.

“Pengembangan dan pemanfaatan energi

baru terbarukan menjadi suatu

keharusan dan kewajiban, karena

merupakan investasi untuk masa depan”

Terbarukan

terdapat 1.626 Megawatt (MW) atau 5,7% dari seluruh cadangan nasional sebesar 28.528 Megawatt (MW).

Ada beberapa daerah di Jawa Tengah yang memiliki potensi panas bumi, diantaranya kawasan gunung Ungaran (Kabupaten Semarang), Guci (Kota Tegal) dan Baturraden (Kabupaten Banyumas). Di ketiga daerah tersebut akan dikembangkan pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP), guna menambah pasokan listrik di provinsi tersebut khususnya dan Jawa-Bali pada umumnya.

Dari PLTP Ungaran diproyeksikan dapat menghasilkan listrik dengan kapasitas 2x55 Megawatt (MW), sedangkan dari Guci diprediksi dapat menghasilkan listrik sebesar 55 MW dan Batur raden diproyeksikan bisa menghasilkan listrik sebesar 2x110 MW. Ketiga PLTP tersebut telah mendapatkan izin usaha pertambangan dari Pemprov Jateng serta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) setempat.

Selain itu, Jawa Tengah juga memiliki potensi energi matahari yang cukup baik mengingat letak geografisnya yang berada di sekitar khatulistiwa, sehingga mendapatkan

penyinaran yang lebih tinggi pada musim kemarau dan relatif stabil sepanjang tahun. Radiasi matahari yang dimiliki oleh Jawa Tengah sebesar 3,5 kilowatt hour (kwh) /m2 sampai dengan 4,67 kwh/m2.

Selain panas bumi dan tenaga surya, Jawa Tengah juga memiliki potensi biomassa yang berasal dari sekam padi dan sampah penduduk, serta dapat juga berasal dari kotoran sapi. Sedangkan, sekam padi yang dihasilkan dari produksi padi dapat digunakan sebagai pengganti elpiji rumah tangga atau sebagai bahan bakar pembangkit listrik. Potensi yang ada ini nantinya akan dikembangkan untuk menghasilkan biofuel seperti bio-diesel, bio-premium, dan bio-pertamax.

Saat ini, rasio elektrifikasi di Jawa Tengah sampai tahun 2011 sebesar 76,63%, sementara rasio elektrifikasi nasional 72,3%, sedangkan rasio desa berlistrik 100% dimana tersebar 8.574 desa, serta dusun yang belum terlistriki sebanyak 4.406 dusun. Secara keseluruhan, jumlah kepala keluarga (KK) sebanyak 8.475.838, dimana yang sudah terlistriki sebanyak 6.670.768 KK dan yang belum terlistriki sebanyak 2.033.925 KK.

Pemprov JatengOptimalkan Pengembangan EBT

Negara-negara tersebut antara lain, New Zealand, Kanada, Jepang dan India. Selain panas bumi, untuk energi angin beberapa negara seperti Jerman dan China juga sudah menyatakan minatnya.

Jawa Tengah juga memiliki potensi biomassa yang berasal

dari sekam padi dan sampah penduduk, serta dapat juga

berasal dari kotoran sapi

56 57• edisi 02 | 2012 • edisi 02 | 2012ESDMMAG ESDMMAG

Page 30: Potensi Energi Indonesia - prokum.esdm.go.idprokum.esdm.go.id/ESDMMAG/ESDM Edisi 2.pdf · • Coal Bed Methane CBM to Power ... sumber energi tersebut antara lain berupa energi angin

Kabupaten Seram bagian timur dan sekitarnya di Propinsi Maluku pada 27 Maret 2012 diguncang gempa tektonik berkekuatan 5.2 Skala Richter. Gempa yang

terjadi sekitar pukul 06.02 WIT ini tidak menimbulkan kerusakan dan korban jiwa. Menurut Kepala Geofisika Ambon, Benny Sipolo, gempa tersebut berpusat di 3.95 lintang selatan - 130.32 bujur timur ini tidak menimbulkan tsunami karena kedalamannya sekitar 27 kilometer di bawah permukaan laut. Meski begitu pemantauan intensif tetap dilakukan guna mengantisipasi gempa susulan maupun gempa di daerah lainnya di Maluku.T

erhitung mulai tanggal 9 Maret 2012 pukul 13.00 WIB gunungapai Lamongan statusnya dinaikkan dari normal (level I) menjadi waspada

(level II), demikian dikatakan oleh Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Surono. “Sehubungan dengan peningkatan status tersebut, maka Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi akan meningkatkan pemantauan secara intensif guna melakukan evaluasi kegiatan G. Lamongan dan dikoordinasikan dengan Badan Penanggulangan Bencana

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVBMG), Badan Geologi, Kementerian ESDM menaikkan status G. Ijen dari waspada menjadi siaga. Kepala

PVBMG, Surono, mengatakan,” berdasarkan hasil pengamatan visual dan kegempaan serta analisis data tersebut G. Ijen menunjukkan peningkatan kegiatan maka terhitung tanggal 12 Maret 2012 pukul 10:00 WIB status kegiatan G. Ijen dinaikkan dari Waspada (Level II) menjadi Siaga (Level III).”

Gunung Marapi, Sumatera Barat menyemburkan abu vulkanik tipis dengan ketinggian sekitar 100 meter Sabtu (24/3/2012). Semburan abu vulkanik

dari gunung yang berada di Kabupaten Tanahdatar dan Kabupaten Agam, Sumatera Barat ini memiliki tinggi 2.891 meter di atas permukaan laut (mdpl) dan berlangsung sekitar tujuh menit. Masyarakat sekitar gunung marapi tersebut mengaku tidak begitu terganggu oleh abu vulkanik yang disemburkan gunung Marapi kali ini. Menurut masyarakat di sana, anginnya

Status Gunung Lamongan

Naik dari Normal menjadi Waspada

Meningkatnya Aktivitas Gunung Ijen

Maluku diguncang Gempa

5.2 Skala Richter

km dari kawah aktif. Dan untuk masyarakat yang tinggal di sepanjang bantaran Sungai Banyuputih yang berhulu di danau Kawah Ijen diminta untuk tetap waspada terhadap kemungkinan terjadinya luapan air danau kawah ijen apabila terjadi letusan G. Ijen

Gunungapi Ijen (G. Ijen) merupakan gunung api aktif yang secara adminstratif terletak di dua Kabupaten, yaitu Kabupaten Bondowoso dan Kabupaten Banyuwangi, Jawa timur. Gunung yang mempunyai tinggi 2386 meter dari permukaan laut ini mempunyai danau kawah yang berada di piuncak. Danau kawah tersebut memiliki panjang dan lebar danau masing-masing sebesar 800 m dan 700 m serta kedalaman danau mencapai 180 m.

Sejarah mencatat erupsi G. Ijen berupa letusan-letusan freatik yang bersumber dari danau kawah. Terakhir kali erupsi gunung ini terjadi pada tahun 1993 yang menghasilkan kolom asap berwarna hitam yang mencapai ketinggian 1000 m.

Terkait hal tersebut Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi tetap melakukan pemantauan guna melakukan evaluasi mengenai kegiatan G. Ijen serta berkordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat.

Sehubungan dengan status waspada pada G. Ijen, maka Kepala PVMBG merekomendasikan agar masyarakat di sekitar G. Ijen termasuk pengunjung / wisatawan / pendaki / penambang tidak diperbolehkan mendekati kawah yang ada di puncak G. Ijen dalam radius sejauh 1.5

banyaknya ranu (danau) di sekelilingnya. Tipe letusannya termasuk dalam tipe Stromboli dan tipe Volcano yang diselingi aliran lava pijar. Di antara gunung api di Indonesia yang terhitung aktif, G. Lamongan memiliki pusat-pusat erupsi parasitik yang paling banyak. Tidak kurang dari 60-an pusat erupsi parasitik yang terdiri dari kerucut vulkanik dan maar tersebar di sekeliling gunungapi tersebut.

Gunung Lamongan terakhir meletus tahun 1898 dan sampai dengan saat ini belum terjadi lagi letusan vulkanik. Meski begitu menurut penduduk yang berada di sekitar Gunung Lamongan telah terjadi enam kali goncangan yang berlangsung selama beberapa hari, yaitu pada tahun 1925, 1978, 1985, 1988, 1989 dan 2005. Sampai dengan saat ini aktifitas Gunung api Lamongan dipantau dari Pos Pengamatan Gunung api di G. Meja, Kecamatan Klakah, Kabupaten Lumajang.

bertiup kearah timur sehingga abu yang disemburkan gunung tersebut diperkirakan akan jatuh di Kabupaten Tanah datar bagian timur. Daerah tersebut memiliki jarak yang cukup jauh dari gunung.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Bukit tinggi, masih merekomendasikan gunung berada di status waspada level II. Dan diharpkan agar masyarakat mematuhi larangan untuk tidak mendaki puncak gunung sampai sejauh 3 kilometer.

Saat terjadinya peningkatan aktivitas pada 3 Agustus 2011 yang lalu, gunung Marapi sempat mengeluarkan abu vulkanik berbau belerang setinggi 1.000 meter. Abu vulkanik tersebut menjangkau beberapa daerah di Sumatera Barat seperti Agam, Tanah datar, Padang pariaman, dan Padang panjang.

Terakhir kali gunung Marapi meletus pada tahun 2005. Meski begitu dalam keadaan status aktif normal gunung Marapi yang berdiri berdampingan dengan Gunung Singgalang dan Tandikek itu menjadi merupakan salah satu tujuan bagi pendaki dari dalam maupun dari luar Sumatera Barat. Ini karena akses pendakian Gunung Marapi mudah dicapai. Dan untuk jalur pendakian, para pendaki akan memulai dari Kota baru, Tanah datar.

Gunung Merapi Menyemburkan Abu Vulkanik

“Maluku termasuk daerah rawan gempa di Indonesia sehingga pemantauan intensif terus dilakukan untuk mengantisipasi agar tidak menimbulkan korban jiwa,” jelas Benny.

Provinsi Maluku yang berada di pertemuan tiga lempeng besar yakni Pasifik, Indo Australia dan Eurasia membuatnya menjadi salah satu daerah rawan gempa dan tsunami. Sedangkan daerah Maluku yang rawan terkena bencana gempa diantaranya wilayah bagian tenggara, Pulau Ambon, Seram dan Buru.

Daerah (BPBD) setempat. Status kegiatan G. Lamongan akan diturunkan/dinaikkan kembali jika terjadi penurunan/ peningkatan aktivitas vulkanik,” imbuh Surono.Sehubungan dengan status waspada pada G. Ijen, maka PVMBG merekomendasikan agar masyarakat di sekitar Gunung Lamongan termasuk pengunjung / wisatawan / pendaki / penambang tidak diperbolehkan mendekati kawah yang ada di puncak Gunung Lamongan dalam radius sejauh 1 km dari kawah aktif.

Gunung Lamongan merupakan gunung api aktif yang secara adminstratif terletak di Kecamatan Klakah, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Dengan ketinggian 1671 M diatas permukaan laut, Gunung Lamongan merupakan salah satu dari 127 gunungapi aktif di Indonesia.

Gunung api Lamongan merupakan gunung bertipe strato yang mempunyai ciri

Gunung Marapi sempat mengeluarkan abu

vulkanik berbau belerang setinggi 1.000 meter

badan geologi

58 59• edisi 02 | 2012 • edisi 02 | 2012ESDMMAG ESDMMAG

Page 31: Potensi Energi Indonesia - prokum.esdm.go.idprokum.esdm.go.id/ESDMMAG/ESDM Edisi 2.pdf · • Coal Bed Methane CBM to Power ... sumber energi tersebut antara lain berupa energi angin

balitbang

2012Inovatif

No. Nama Peserta Karya Tulis Ilmiah

1. Ir. Indra Jaya, M.Sc, MBA Pengaruh Sifat Helisitas Struktur Molekul Peptida terhadap Tegangan Antar Muka; Sebuah Upaya Pengembangan Surfaktan EOR dengan penerapan Nano-Bio teknologi

2. Drs. Rochman Isdiyanto Reaktor CoLAR Sebagai Solusi Penanganan Air Limbah Yang Berbasis Energi Terbarukan Pada Industri Tapioka

3. Prof. Dr. Suprajitno Munadi Rekayasa Instrumentasi Geofisika (Log NMR)

4. Ir. Nuryadi Saleh Optimasi Ekstraksi Logam Berharga dari Lumpur Anoda PT. Smelting Gresik

5. Ir. Mustafa Hanafi, M.Si

Alat Ukur Trayektori (Float Tracking) Arus Laut Secara Telemetri/ Perekayasaan Perangkat Pengukur Kecepatan dan Arus Laut Terintegrasi pada Berbagai Kedalaman Laut Menggunakan Alat Apung yang Dilengkapi dengan Perangkat Navigasi Global Positioning System (GPS) dengan Sistim Komunikasi Data Menggunakan Global System for Mobile (GSM) dan Radio Frekuensi (RF) Secara Telemetri

6. Dra. Roza Adriany, M.Si Pemanfaatan Biofil dan Bioten Sebagai Penghemat Bensin Premium pada Kendaraan Bermotor

7. Agus Wahyudi, S.Si., MT. Penyiapan Nano Partikel Silika dari Pasir Kuarsa Secara Alkali Fusion untuk Aplikasi Beton Kedap Air

8. GM. Hermansyah, Dipl. Geol., MMAlat Ukur Laju Sedimentasi Multi Arah Di Dasar Laut/ Perekayasaan Perangkat Perangkap Sedimen Multi Arah Di Dasar Laut Serta Formulasi Perhitungan Laju Sedimentasi Dalam Rangka Aplikasi Metoda Perhitungan Laju Sedimentasi yang Akurat

9. Ir. Reza Sukaraharja, M.T Studi Aplikasi dan Kinerja DME Sebagai Bahan Bakar Baru/ Alternatif Substitusi LPG Untuk Rumah Tangga

10. Priatin Hadi Wijaya, ST., MT.

Temuan Lokasi Baru Potensi Migas Lepas Pantai Cekungan Tarakan Berdasarkan Kajian dan Pemodelan Komprehensif Geologi dan Geofisika Kelautan/ Kajian dan Pemodelan Komprehensif Data Geologi dan Geofisika Dalam Mengidentifikasi Wilayah Prospeksi Untuk Ekstensi Kawasan pada Sistem Jebakan Berpotensi Migas di Cekungan Tarakan, Kalimantan Timur

11. Ir. Rudy Indharto, MT. Tabung ANG (Adsorbed Natural Gas) untuk Rumah Tangga

12. Ika Monika Batubara Indonesia Sebagai Bahan Baku Pembuatan Karbon Aktif

Pada tanggal 1- 3 April 2012, Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan Energi dan Sumber Daya Mineral menyelenggarakan acara Seleksi

Litbang Inovatif 2012 yang bertempat di Hotel Ambarukmo, Yogyakarta. Acara Seleksi Litbang Inovatif 2012 ini merupakan kegiatan untuk menyeleksi hasil-hasil litbang unggulan dan inovatif di lingkungan Badan Litbang ESDM, dan dihadiri kurang lebih 40 orang undangan dan 12 peserta pengusul Karya Tulis Ilmiah (KTI).

Seluruh karya tulis ini diseleksi dan

dinilai secara ketat oleh Tim Penilai untuk mendapatkan pemeringkatan. Selanjutnya, masing-masing Karya Tulis Litbang (KTL) terbaik tersebut akan dievaluasi dengan didasarkan kepada dua kategori, yaitu Kategori pertama, untuk kepentingan internal Badan Litbang ESDM. KTL, hasil seleksi yang masuk dalam peringkat nomor satu, nomor dua, dan nomor tiga untuk masing-masing kegiatan penelitian dan pengembangan, perekayasaan, dan kajian kebijakan sebagai hasil litbang unggulan. Kategori kedua, hasil litbang unggulan tersebut pada kategori pertama, kemudian dikompetisikan dalam Seleksi 104 Inovasi

Para peserta yang memaparkan hasil-hasil litbang unggulan dan inovatif 2012 adalah sebagai berikut:

Indonesia Paling Prosfektif Tahun 2012 yang diselenggarakan oleh Business Innovation Center (BIC). KTL terbaik merupakan gabungan dari kegiatan penelitian dan pengembangan serta perekayasaan untuk dikompetisikan dalam Seleksi 104 Inovasi Indonesia Paling Prosfektif Tahun 2012. BIC adalah sebuah organisasi nirlaba di bawah Kementerian Riset dan Teknologi, yang mengadakan seleksi terhadap hasil inovasi paling prospektif dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan dan teknologi di seluruh Indonesia. M

enindaklanjuti pertemuan Joint Commision Meeting (JCM) ke-2 RI – US pada bulan Juli 2011 di Bali lalu, Badan Litbang

ESDM menyelenggarakan penjajakan kerjasama Pengembangan Mikroalga Biofuel dengan pihak National Renewable Energy Laboratory (NREL) melalui video teleconference pada tanggal 6 Maret 2012 bertempat di Ruang Rapat Kepala Badan Litbang ESDM Lantai 2, Sekretariat Badan Litbang ESDM.

Pihak Indonesia diwakili oleh Badan Litbang ESDM (Sekretariat Badan Litbang ESDM, Puslitbangtek Ketenagalitrikan EBTKE, Puslitbangtek Migas “LEMIGAS”), Direktorat Bio Energi, Ditjend EBTKE, dan PT. Pertamina. Sedangkan, pihak NREL diwakili oleh Eric Jarvis, Philip Pienkos dan Richard Bolin.

Agenda pada pertemuan tersebut adalah Paparan Kapuslitbangtek KEBTKE, Ir. Hartono, M.Sc., paparan Potensi Kerjasama Penelitian Pengembangan Mikroalga Biofuel, paparan pihak NREL dan diskusi.

Diskusi melalui teleconference yang berlangsung sekitar 1 jam ini, mengusung beberapa pokok bahasan, dan hasilnya antara lain, P3TKEBTKE menyampaikan paparan mengenai struktur organisasi Kementerian ESDM dan kegiatan-kegiatan

riset yang telah dan sedang dilakukan; Penyampaian konsep usulan kerjasama termasuk potensi sumber emisi CO2 dari Lapangan Migas PT. Pertamina.; serta NREL, saat ini belum mengembangkan pabrik biofuel yang bersumber dari mikroalga pada skala komersial. Namun, beberapa perusahaan swasta di USA telah membangun Unit Percontohan dengan skala cukup besar. Tahun ini, baru dibangun suatu unit percontohan dengan produksi sekitar 100 ribu barel minyak dari mikroalga per tahun.

Kemudian hasil lainnya adalah NREL menawarkan dan akan memfasilitasi site visit pihak Indonesia ke Unit Percontohan yang dikembangkan oleh NREL maupun industri di USA; Terdapat satu Industri di Colorado yang telah mengembangkan mikroalga dengan memanfaatkan CO2 keluaran Amine Stripper dengan hasil yang cukup baik; PT. Pertamina mempertanyakan tentang keekonomian biofuel yang berasal dari mikroalga, pihak NREL akan menyampaikan artikel terkait dengan produksi biofuel mikrolaga untuk menjawab pertanyaan tersebut; dan Hasil dari video teleconference akan disampaikan pada acara pertemuan The 4th Indonesia-United States Energy Policy Dialogue (EPD) yang akan diselenggarakan pada Bulan Mei 2012 di Surabaya.

Pertemuan yang dimaksud tersebut, dikoordinir oleh Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi sebagai Focal Point kerjasama RI-Amerika. Sesuai dengan hasil pertemuan Joint Commision Meeting (JCM) ke-2 RI-US yang telah dilaksanakan tanggal 23 Juli 2011 di Bali, Badan Litbang ESDM ditunjuk sebagai PIC (Person in Charge) dalam pelaksanaan kerjasama Riset Indonesia-US bidang pengembangan Mikroalga.

Konsep Usulan Kerjasama RI-US yang disampaikan untuk pengembangan mikroalga biofuel ini pada pertemuan tersebut, yang dibagi dalam dua fase, yaitu Fase pertama, merupakan fase kajian dengan waktu pelaksanaan 12-18 bulan yang akan dilakukan kajian kelayakan pembangunan unit percontohan mikroalga dengan memanfaatkan CO2 dari Lapangan Gas seperti Natuna atau Lapangan Gas lain. Ruang lingkup kegiatannya meliputi pemilihan strain yang produktif dan tahan terhadap lingkungan, pemilihan site, pemilihan teknologi mulai sistem budidaya sampai dengan sistem produksi biofuel, serta analisis keekonomian skala komersial.

Kemudian, Fase kedua, yaitu Pembangunan Unit Percontohan Mikroalga Biofuel dengan memanfaatkan emisi CO2. Fase ini merupakan implementasi fase pertama dan akan dilaksanakan oleh pihak industri yang berminat.

Kerja Sama Pengembangan

MikroalgaeNRELdengan

Seleksi Litbang

60 61• edisi 02 | 2012 • edisi 02 | 2012ESDMMAG ESDMMAG

Page 32: Potensi Energi Indonesia - prokum.esdm.go.idprokum.esdm.go.id/ESDMMAG/ESDM Edisi 2.pdf · • Coal Bed Methane CBM to Power ... sumber energi tersebut antara lain berupa energi angin

balitbang

Kepala Badan Litbang ESDM, Bambang Dwiyanto, M.Sc., melakukan kunjungan kerja ke Pilot Project Pengembangan CBM Badan Litbang ESDM pada tanggal 16-17 Maret 2012 di Lapangan Migas Rambutan, Pendopo, Muara Enim Sumatera Selatan. Pilot Project ini merupakan pertama kalinya di Indonesia yang dilaksanakan oleh Puslitbangtek Migas “LEMIGAS”, dimana pada saat

Pemboran Sumur CBM 1, Menteri ESDM berkenan melakukan kunjungan kerja, yaitu pada tanggal 10 April 2005.

Jenderal Minyak dan Gas Bumi yang merupakan hasil rapat yang dilaksanakan pada tanggal 29 Oktober 2009. Yaitu, meminta agar Pilot Projek Pengembangan CBM di Lapangan Rambutan dapat memberi kontribusi pada tugas Kementrian ini, karena dinilai bahwa Pilot Projek CBM tersebut yang paling siap untuk mendukung program Pemerintah tersebut.

Jadi, Pilot Pojek CBM Rambutan kembali dilakukan dengan sasaran penelitian terhadap Upaya Peningkatan Percepatan Produksi Gas CBM, CBM to Power dan Optimalisasi Serta Utilisasi CBM Rambutan dengan pentahapan sebagai berikut, yakni Tahun 2010 melaksanakan Kerja Ulang Radial Jetting dan Pendalaman Sumur, Penggantian Pompa dari sucker

rod pump dengan PCP, dan dewatering. Kemudian, Tahun 2011 melanjutkan proses dewatering, Optimasi sumur termasuk pemeliharaan, dan Pemanfaatan gas CBM untuk Listrik, serta Penanganan Air Terproduksi, dan Tahun 2012 melanjutkan proses dewatering, dan Optimalisasi produksi dan Utilisasi CBM untuk listrik.

Coal Bed Methane

CBM Powerto

Deep Offshore Forum

Badan Penelitian dan Pengembangan Energi dan Sumber Daya Mineral bersama dengan TOTAL E&P INDONESIE menyelenggarakan “Deep

Offshore Forum” di Jakarta pada 11-12 April 2012. Acara yang dibuka oleh Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi, Evita Legowo ini merupakan tindak lanjut Nota Kesepahaman antara Badan Penelitian dan Pengembangan ESDM dengan TOTAL E&P Indonesie mengenai Penelitian dan Pengembangan dalam Teknologi Minyak dan Gas Bumi, yang telah ditandatangani pada tanggal 20 Desember 2011 di Jakarta.

Kepala Badan Litbang ESDM, Bambang Dwiyanto mengatakan, Nota kesepahaman tersebut bertujuan untuk saling bersinergi dalam mengembangkan kemampuan kedua pihak dalam pelaksanaan kerja sama penelitian dan pengembangan di bidang teknologi minyak dan gas bumi, dengan ruang lingkup kegiatan yang meliputi geosience umum, teknologi perminyakan, teknologi penunjang migas, laboratorium dan lindungan lingkungan.

TOTAL E&P Indonesie merupakan salah satu perusahaan multinasional yang berpengalaman dalam eksplorasi dan produksi minyak dan gas bumi di laut dalam, antara lain di Laut Utara, Angola, Nigeria dan Indonesia. Di tanah air, TOTAL

E&P Indonesie telah memulai ekplorasi laut dalam di tiga blok cekungan lepas pantai Selat Makassar bagian selatan dengan kedalaman air berkisar antara 400 sampai dua ribu meter, yaitu KKS Sageri, KKS South Sageri dan KKS Sadang.

Guna menarik investor, Evita menyampaikan bahwa pemerintah menawarkan bagi hasil yang menarik, pembebasan bea masuk dan pembebasan kewajiban menyampaikan komitmen pasti.

Insentif bagi hasil eksplorasi minyak untuk pemerintah mencapai 65% dan investor sebesar 35%, sedangkan untuk ekplorasi gas perbandingannya 60% bagi pemerintah dan 40% investor.

Pilot Project ini merupakan pertama kalinya di Indonesia yang dilaksanakan oleh Puslitbangtek Migas “LEMIGAS”

Secara Geografis lokasi 5 sumur CBM terletak di Lapangan Rambutan tersebut, dan berada di Wilayah Kerja Migas PT. Medco E&P Indonesia. Pemboran Sumur CBM 1 sampai dengan CBM 5 dilaksanakan pada tahun 2004 sampai dengan tahun 2006. Di tahun 2007, meliputi Kerja Ulang Fracturing, Perforasi, Instalasi surface facilities dan dewatering, serta Simulasi Reservoir CBM. Dan, tahun 2008 dilanjutkan dengan kegiatan dewatering, dan kerja ulang optimasi sumur.

Pada tahun 2009, CBM dijadikan prioritas unggulan Kementerian ESDM terutama untuk menyokong kebutuhan energi nasional yang semakin meningkat. Atas dasar itulah, Badan Litbang ESDM mendapatkan penugasan dari Direktorat

Beberapa waktu yang lalu Kepala Badan Litbang ESDM Bambang Dwiyanto didampingi oleh Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Ketenagalistrikan,

Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (KEBTKE) dan Sekeretaris Badan Litbang ESDM serta beberapa Pejabat Fungsional dan Struktural di Lingkungan Badan Litbang ESDM melakukan kunjungan kerja ke Desa Tamanjaya, Pelabuhan Ratu, Kabupaten Sukabumi untuk melihat secara langsung pilot project Pembangkit Listrik Tenaga Bayu. Ini merupakan sebuah PLT Angin terbesar di Indonesia dengan kapasitas 100 kilowatt.

Kepala Badan Litbang ESDM memberikan apresiasi yang cukup tinggi kepada para Peneliti dan Perekayasa Puslitbangtek

Pembangkit ListrikTenaga AnginTerbesar di Indonesia

KEBTKE atas kerja keras yang telah dilakukan dalam menyelesaikan instalasi PLT Bayu tersebut. Mulai dari mengangkut bilah turbin dengan panjang kurang lebih 12 meter hingga mengangkat mesin yang beratnya mencapai 8 ton dan memasangnya di atas tower setinggi 35 meter. PLT Bayu ini dirancang on grid pada jaringan PLN apabila listrik sudah berproduksi. Saat ini para Peneliti sedang melakukan uji coba dimana untuk menggerakkan sistem agar bisa berfungsi dibutuhkan sebuah genset dengan kapasitas 300 kilowatt. Untuk uji coba ini genset yang digunakan merupakan milik dari Puslitbang Geologi Kelautan yang didatangkan dari Cirebon.

Sementara itu dalam pengembangan PLT Bayu ini Badan Litbang ESDM bekerja sama

dengan beberapa industry strategis nasional seperti PT. Dirgantara Indonesia untuk pembuatan bilah turbin (blade), PT. Pindad untuk pembuatan generator dan power electronic. sedangkan gearbox dan drive control dipabrikasi oleh PT. Pindad, PT. INKA, dan PT. Astra Internasional.

Kepada para peneliti dan perekayasa Puslitbangtek KEBTKE, Kepala Badan Litbang ESDM memberikan dukungan penuh agar terus melanjutkan tahap uji coba PLT Bayu tersebut untuk dapat mencapai target yang diharapkan. “Karena masyarakat industri saat ini sedang menunggu kita, sekecil apapun perkembangan yang diraih agar didokumentasikan dan diinformasikan kepada Kepala Pusat”, demikan disampaikan oleh Kepala Badan Litbang ESDM.

“Ini merupakan sebuah PLT Angin terbesar di Indonesia dengan kapasitas 100 kilowatt”

62 63• edisi 02 | 2012 • edisi 02 | 2012ESDMMAG ESDMMAG

Page 33: Potensi Energi Indonesia - prokum.esdm.go.idprokum.esdm.go.id/ESDMMAG/ESDM Edisi 2.pdf · • Coal Bed Methane CBM to Power ... sumber energi tersebut antara lain berupa energi angin

pendidikan&pelatihan

Diklat Bimbingan Praktek Operasi Produksi program kerjasama antara Pusdiklat Migas dengan UPN “Veteran” Yogyakarta dan Penyegaran & STTK

Pemboran tingkat OMB program kerjasama Pusdiklat Migas dengan PT. Pertamina Drilling Service Indonesia (PT.PDSI) dibuka secara resmi oleh Kapusdiklat Migas Ir. Agus Purwanto, MSc., pada 19 Maret 2012 di Aula Pusdiklat Migas lantai III. Ir. Agus Purwanto,MSc. menyampaikan terima kasihnya atas kerjasama dan informasi yang sudah diberikan dari UPN “Veteran” Yogyakarta dan PT.PDSI, yang semuanya untuk kemajuan bangsa. Kapusdiklat Migas menginformasikan juga kegiatan di sektor hulu oleh BP Migas, dan kerjasama Pusdiklat Migas dengan BP Migas dan universitas-universitas untuk mendidik tenaga-tenaga muda di bidang migas.

Kapusdiklat menambahkan, bahwa Pusdiklat Migas sedang mempersiapkan SDM di bidang migas dengan langkah-langkah perkembangan ke depannya adalah lebih

UMW Standard Drilling Malaysia dan Pusdiklat Migas bekerjasama menyelenggarakan Diklat Advanced Drilling Refreshing

dan ujian STTK Pemboran untuk Batch I pada tanggal 23 – 29 Maret 2012. Sedangkan, Batch II dilaksanakan pada 12 – 18 April 2012 dan Batch III pada 04 – 10 Mei 2012.

Kunjungan awal dilakukan oleh Paul Daigle dan Rohaizat dari UMW Standard Drilling Malaysia, untuk melihat secara langsung sarana diklat di Pusdiklat Migas yang terfokus pada Laboratorium Bor yang kini telah dilengkapi dengan Cyber Drilling

Pada tanggal 5 – 16 Maret 2012 lalu, diadakan Diklat Kewirausahaan Pegawai Negeri Sipil (PNS) Pra Purnabhakti yang diikuti oleh 20 (duapuluh)

orang peserta. Diklat ini merupakan program aparatur negara dengan tujuan/ sasaran memberikan bekal kemampuan, pengetahuan, wawasan, keilmuan dan perilaku kewirausahaan kepada pegawai dilingkungan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral yang akan menjalani masa pra purnabhakti.

Diklat Drilling di Pusdiklat MIGAS

Simulator. Menurut Paul Daigle, Pusdiklat Migas merupakan pusat diklat yang lengkap dan diharapkan mampu memberikan yang terbaik bagi peserta nantinya. Bambang Sugito yang mewakili Kepala Pusdiklat Migas di Ruang Patra 2 kantor Pusdiklat Migas mengatakan, bahwa diklat ini akan dilaksanakan dalam 3 tahap. Pusdiklat Migas juga akan bekerjasama dengan AKPELNI dan/ institusi lain yang berkaitan dengan materi safety untuk marine.

Selanjutnya, juga akan dibahas program kerjasama diklat antara UMW Standard Drilling Malaysia dan Pusdiklat Migas.

Sosialisasi Disiplin

dan Kode Etik PNS

Pada tanggal 02 maret 2012 lalu, dilaksanakan Sosialisasi Peraturan Pemerintah nomor 53 tahun 2010 tentang Disiplin dan Kode Etik Pegawai Negeri Sipil

(PNS). Sosialisasi ini digelar di Aula Pusdiklat Migas lantai III, dengan mengetengahkan pembicara Kepala Biro Kepegawaian dan Organisasi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Dra. Indriyati, MM. Indriyati menyampaikan, bahwa PNS akan berubah menjadi Aparatur Sipil

karena masih banyak orang di luar yang membutuhkan pekerjaan,” tandasnya. Kesimpulan yang dapat diambil dari sosialisasi Disiplin dan Kode Etik PNS tersebut, yaitu SDM memegang peran strategis dalam rangka menuju tata kelola pemerintahan yang baik, mengubah Mindset & Culture Set untuk menjadi pelayan publik yang handal dan berintegrasi tinggi, serta perlu adanya komitmen bersama untuk menjadi birokrat profesional kelas dunia.

Diklat Kewirausahaan PNS Pra Purnabhakti

Program diklat ini sudah disosialisasikan di Sekretariat Jenderal KESDM, Inspektorat Jenderal KESDM, Direktorat Jenderal Migas, Badan Pendidikan & Pelatihan KESDM dan Ka.Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Kota. Kurikulum kewirausahaan PNS Pra Purnabhakti sebanyak 80 jam, yang terdiri dari 60 jam teori dan 20 jam praktek. Kurikulum ini meliputi materi Konsep Dasar Kewirausahaan, Sosialisasi Peraturan

Taspen Bagi PNS, Sosialisasi Peraturan Pensiunan Bagi PNS, Penyusunan Rencana Pembentukan Usaha, Strategi Pemasaran Usaha, Teknik Menjual, Studi Kelayakan, Etika Bisnis, Mengenal Organ Tubuh, Menjaga Kebugaran Melalui Olah Raga, Gizi, Stamina Usia Lanjut, Sumber Modal Usaha, Peluang Bisnis, dan Kunjungan Industri.

Pusdiklat Migas SiapkanTenaga Pengajar Ke Luar Negeri

banyak mengarah ke offshore. Sehingga, Pusdiklat Migas dapat mempersiapkan tenaga-tenaga pengajarnya untuk dididik sampai ke luar negeri di United of Kingdom. Saat ini, Pusdiklat Migas sedang dalam proses akreditasi, sehingga tenaga-tenaga yang lulus dapat diakui oleh dunia internasional. Akreditasi yang dimiliki oleh Pusdiklat Migas, antara lain IADC (Amerika), IWCF (Eropa), sehingga semua diklat terstandarisasi internasional. Sekretaris Program Study Teknik Perminyakan UPN “Veteran” Yogyakarta,

Avianto berharap Pusdiklat Migas dapat memberikan/ mempertajam ilmunya lebih dalam lagi, dan sepenuhnya peserta diserahkan kepada Pusdiklat Migas Cepu. Sementara itu, Vice President Drilling Operation PT. Petamina Drilling Service Indonesia (PDSI), Sutopo mengatakan, PT. PDSI sangat membutuhkan tenaga-tenaga untuk menggantikan yang sudah pensiun, karena di pasaran sangat terbatas, sehingga pihak PT. PDSI merekuitmen tenaga-tenaga muda yang kompeten dan tidak lagi menggunakan ilmu turunan (ilmu dari lapangan).

Negara (ASN). Hal ini dikarenakan semua peraturan sudah diubah, sehingga PNS terutama yang berada dilingkungan ESDM harus sudah siap karena peraturan itu sudah ada di depan mata dan menerapkan sistem disiplin yang sangat tinggi. Indriyati menambahkan, bahwasannya PNS adalah pelayan masyarakat dan dituntut untuk disiplin sebagai pelayanan masyarakat. “Tantangan ke depan, PNS harus siap dengan segala peraturan yang berlaku dan apabila tidak disiplin maka dipersilahkan untuk keluar dari PNS,

PNS harus siap dengan segala peraturan yang berlaku dan

apabila tidak disiplin maka dipersilahkan untuk keluar dari

PNS

64 65• edisi 02 | 2012 • edisi 02 | 2012ESDMMAG ESDMMAG

Page 34: Potensi Energi Indonesia - prokum.esdm.go.idprokum.esdm.go.id/ESDMMAG/ESDM Edisi 2.pdf · • Coal Bed Methane CBM to Power ... sumber energi tersebut antara lain berupa energi angin

teknologi

Pemanfaatan angin (bayu) sebagai sumber energi bukan barang baru bagi umat manusia. Cara kerjan turbin angin cukup sederhana. Angin memutar sudut turbin yang

kemudian juga memutar sebuah poros yang dihubungkan dengan generator. Hasilnya adalah listrik. Energi listrik ini dapat disimpan ke dalam baterai sebelum dapat dimanfaatkan.

Namun, perangkat untuk menciptakan turbin angin sebagai sumber energi masih terbilang relatif mahal. Toh, Anda bisa membuat turbin angin sederhana dari bahan-bahan yang mudah ditemui di sekitar kita untuk menghasilkan listrik berdaya kecil.

Roda Sepeda BekasRotor atau bagian berputar (semacam baling-baling) adalah elemen penting dari sebuah pembangkit listrik tenaga angin. Rotor berfungsi memindahkan energi angin ke sebuah generator untuk menjadi energi listrik. Anda memerlukan selotip aluminium untuk membungkus jari-jari roda yang berdekatan menjadi sebuah bilah rotor sambil memberi bentuk pada bilah tersebut. Hasilnya, rotor mampu berputar kencang. Dikutip dari www.treehugger.com, seseorang yang menyebut dirinya Supergokue1 membuat sebuah rotor dari roda sepeda bekas. Dalam video yang diunggahnya di Youtube, ia mendemonstrasikan kemampuan roda sepeda bekas tersebut dalam menangkap energi angin. Ke depannya, eksperimen ini akan menggunakan dua buah generator direct current (DC) untuk mengubah energi kinetik rotor menjadi listrik.

Teknologi serupa bisa ditemui di www.permaculture.co.uk. Menggunakan roda sepeda berdinamo tromol, Beth Tilston dan Will Harley menciptakan turbin angin. Perputaran roda turbin menggunakan kabel daya yang tersambung dengan terminal dinamo. Bilah turbin terbuat dari papan. Tak kalah penting adalah ekor turbin. Fungsinya untuk menggerakkan turbin agar selalu mengarah pada sumber angin. Tiang digunakan sebagai menara untuk memasang turbin di atap rumah. Angin yang tertangkap lalu disimpan dalam baterai (umumnya berkapasitas 12 volt). Listrik siap digunakan.

Pipa Polyvinyl Chloride (PVC)Pipa PVC bisa juga dimanfaatkan untuk membuat sebuah pembangkit listrik tenaga angin dengan sumbu vertikal atau vertical axis wind turbine. Dikutip dari www.instructable.com, seseorang bernama Faroun mempertunjukkan turbin angin karyanya. Faroun memaparkan, bahan-bahan yang perlu disiapkan adalah delapan buah pipa PVC dengan panjang yang sama, sepasang pipa saluran pembuangan, roda sepeda bekas beserta as roda, kabel listrik dan DC motor. Pipa PVC digunakan untuk menangkap angin, mengirimnya ke DC motor dan munculah aliran listrik.

Kayu LapisAnda juga dapat menghasilkan turbin angin sumbu vertikal dengan bahan dasar kayu lapis atau tripleks (plywood). Pembuatannya lebih rumit daripada dua model sebelumnya. Turbin berbahan kayu lapis ini menggunakan “Efek Venturi” untuk menyalurkan udara. Dikutip dari www.windstuffnow.com, turbin angin yang dinamakan Lenz2 ini sebagian besar terbuat dari kayu lapis, aluminium dan magnet sebagai generatornya. Rotor terbuat dari kayu lapis dalam ukuran tertentu. Saat membuat bilah rotor, Anda membutuhkan peralatan memotong tripleks dan aluminium foil. Model ini memanfaatkan semacam kumparan bermagnet untuk mengonversi angin menjadi listrik.

Kecepatan Angin Lokasi turbin turut mempengaruhi keberhasilan Anda. Bahan apapun yang akan Anda ubah menjadi pembangkit listrik tenaga angin, pastikan Anda sudah menemukan lokasi dengan kecepatan angin yang cukup untuk memutar rotornya. Kecepatan angin juga jangan terlampau besar karena dapat menghancurkan turbin angin.

Angin merupakan sumber energi potensial di masa depan ketika bahan bakar tradisional dari fosil semakin menipis. Energi angin relatif bersih, tanpa bahan bakar dan tak menghasilkan zat berbahaya serta sampah radioaktif. Sistem energi masa depan sangat terkait dengan isu lingkungan, pembangunan ekonomi, pelaksanaan pembangunan dan liberalisasi pasar. Dan, selama perkembangannya hingga kini, energi angin mampu menunjukkaan sebagai salah satu energi masa depan.

“Angin merupakan sumber energi potensial di masa depan ketika bahan bakar tradisional dari fosil semakin menipis”

MembangunTurbinAngin

Sendiri

66 67• edisi 02 | 2012 • edisi 02 | 2012ESDMMAG ESDMMAG

Page 35: Potensi Energi Indonesia - prokum.esdm.go.idprokum.esdm.go.id/ESDMMAG/ESDM Edisi 2.pdf · • Coal Bed Methane CBM to Power ... sumber energi tersebut antara lain berupa energi angin

lingkungan

Pentingnya penghematan listrik bukan sekadar untuk mengurangi pengeluaran bulanan semata, namun bermanfaat pula untuk mengatasi masalah

kurangnya pasokan listrik, serta dapat mengurangi ancaman pemanasan global.

Isu global yang akhir-akhir ini menghebohkan dunia, yaitu gejala global warming atau pemanasan global adalah adanya proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan Bumi. Global warming dipicu oleh

Rumah tangga memiliki kontribusi yang sangat besar pada konsumsi energi listrik. Oleh karena itu, penghematan listrik di rumah tangga tentu akan sangat bermanfaat bukan hanya bagi rumah tangga itu sendiri, namun juga bagi penghematan energi. Efisiensi sangat besar artinya dan akan menyebabkan banyak perubahan. Penghematan energi listrik juga akan menghemat pengeluaran pada anggaran keluarga atau rumah tangga. Dampak dari pemborosan energi listrik, air dan sumber daya lainnya umumnya bersifat negatif serta akan memberikan kerugian bagi kita semua di masa yang akan datang. Listrik yang terbatas, sebagian dibangkitkan dari PLTU atau pembangkit listrik tenaga uap dan pembangkit listrik lainnya juga dapat menimbulkan polusi bagi lingkungan hidup.

Begitu pula jika kita menggunakan air secara tidak terkendali, tentu saja hal ini dapat menyebabkan menurunnya debit air tanah. Hal ini mampu mempercepat intrusi air laut ke darat serta dapat menurunkan atau merembeskan tanah ke bawah, sehingga lama kelamaan akan tenggelam oleh air laut. Melihat dampak yang ditimbulkan dari penggunaan listrik dan air yang berlebih, maka ada baiknya kita melakukan beberapa hal di bawah ini untuk membantu menjaga kelestarian alam dari kerusakan yang serius.

mengimplikasikan bahwa listrik sedikit banyak turut mengambil peran dalam hal memajukan sebuah bangsa. Bagaimana tidak, hampir semua media pembelajaran dan sumber informasi menggunakan listrik sebagai sumber energinya.

Sayangnya, meskipun hal tersebut terus dilakukan namun masih banyak masyarakat yang tidak mau melakukan budaya hemat listrik, dikarenakan pengetahuan mereka yang masih terbatas mengenai manfaat earth hour sendiri. Menumbuhakan kesadaran budaya hemat listrik merupakan suatu hal yang hingga saat ini masih terus di upayakan. Hingga saat ini, program earth hour masih dianggap sebagai solusi permasalahan krisis energi yang efektif, namun hanya sebagaian kecil masyarakat saja yang mengetahui. Sehingga, strategi peningkatan budaya hemat listrik melalui program earth hour secara berkala perlu dilakukan.

Hampir 40% emisi karbon dihasilkan oleh sektor ketenagalistrikan. Semakin tinggi konsumsi listrik, maka semakin tinggi pula emisi karbon yang dihasilkan dari pembangkit listrik, karena 60%-nya menggunakan bahan bakar fosil. Sementara itu, pembakaran bahan bakar fosil adalah penyebab utama terjadinya pemanasan global, yang berdampak pada meningkatnya suhu bumi secara global.

Ironisnya, disaat masih banyak penduduk Indonesia yang belum dapat menikmati listrik, namun banyak kelompok yang memiliki kemudahan akses listrik justru melakukan gaya hidup boros tanpa menyadari bahwa listrik adalah komoditas yang terbatas dan selayaknya dapat diakses oleh seluruh masyarakat Indonesia. Permintaan listrik yang kian meningkat dan boros, sementara kapasitas pembangkit listrik yang ada terbatas, sehingga mengakibatkan terjadinya pemadaman bergilir.

Menghemat Listrik Atasi Krisis EnergiMenghemat listrik adalah suatu kegiatan yang dapat membuat konsumsi energi listrik menjadi berkurang dengan berbagai cara. Selain listrik, kita perlu juga untuk berhemat air yang kita dapat dengan cara membayar, yakni PAM maupun dengan cara gratis, yakni sumur bor.

Berikut tips sederhana untuk menghemat listrik, antara lain matikan lampu jika kita tidak menggunakannya; gunakan lampu hemat energi yang terang (bukan bohlam lampu pijar); cabut steker listrik barang elektronik yang tidak kita gunakan (bisa juga menggunakan stop kontak untuk mematikannya); gunakan alat penghemat listrik yang bagus; dan matikan lampu, tv, radio, dan lain-lain saat tidur. Di samping itu, pilih barang elektronik yang hemat listrik; ajari anak dan keluarga untuk hemat energi listrik; cabut charger ponsel saat indikator energi hp sudah penuh.; gunakan energi gas LPG untuk memasak; serta gunakan energi matahari untuk memanaskan air, dan lain-lain. Kesadaran masyarakat untuk berpartisipasi dalam program hemat energi listrik perlu terus disemangati. Masyarakat perlu dicerahkan bahwa dengan menghemat energi listrik berarti mereka telah berpartisipasi dalam membantu masyarakat Indonesia lainnya yang belum mengenyam nikmatnya listrik. Kegiatan edukasi publik tentang pentingnya penggunaan listrik ini harus dilakukan secara efisien dan terus dilakukan. Ayo kita sama-sama untuk “Go Green Listrik”, Sehingga, dengan cara itulah kita dapat menyelamatkan dan mengatasi krisis energi serta pemanasan global.

Go Green ListrikAtasi Krisis Energi dan Pemanasan Global dengan

aktivitas menusia akibat gas efek rumah kaca, dimana salah satu hal yang banyak digunakan manusia adalah listrik.

Sejak awal ditemukannya, listrik telah berkontribusi banyak dalam kehidupan manusia. Peranannya sangat beragam, mulai dari fungsi sederhana seperti untuk penerangan, hingga dapat digunakan sebagai media transmisi data untuk keperluan telekomunikasi. Seperti motto PLN “Electricity for A Better Life”, listrik memang menjadikan hidup manusia jauh lebih baik. Secara tersirat, motto tersebut

68 69• edisi 02 | 2012 • edisi 02 | 2012ESDMMAG ESDMMAG

Page 36: Potensi Energi Indonesia - prokum.esdm.go.idprokum.esdm.go.id/ESDMMAG/ESDM Edisi 2.pdf · • Coal Bed Methane CBM to Power ... sumber energi tersebut antara lain berupa energi angin

potensi

PLTNSi “Energi Bungsu”

Yang Tetap Potensial

“Daya yang dibangkitkan per unit pembangkit dapat mencapai 40 MWe hingga 1000 MWe”

Meski kerap diwarnai ragam argumentasi yang terus berkembang, PLTN tetap menjadi salah satu alternatif pilihan sumber energi

dalam menunjang aktivitas manusia. Kunci utama kesuksesan implementasinya terletak pada akurasi perencanaan, penerapan dan pemeliharaannya. Mengiringinya, segenap prasyarat tersebut harus didukung penerimaan positif yang tercermin pada kedisiplinan, kewaspadaan, perubahan perilaku kehidupan, serta partisipasi aktif masyarakat luas.

Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN)Dalam undang-undang tentang energi terbaru, disebutkan bahwa tenaga nuklir diharapkan dapat berkontribusi hingga lima persen terhadap penyediaan energi

adalah beberapa jenis reaktor yang di masa depan diharapkan mempunyai sistem keamanan yang semakin dapat diandalkan.

Jenis PLTN yang pertama adalah PLTN dengan reaktor daya fisi. PLTN ini membangkitkan panas melalui reaksi fisik nuklir dari isotop fisil uranium dan plutonium. Reaktor fisi dikelompokkan lagi menjadi reaktor thermal, reaktor cepat, dan reaktor subkritis. Jenis reaktor berikutnya adalah reaktor daya fusi. Reaktor ini menawarkan kemungkinan pelepasan energi yang besar dengan hanya sedikit limbah radioaktif serta tingkat keamanan yang lebih baik.

Keuntungan PLTNDitinjau dari beberapa sisi, PLTN memiliki keunggulan yang cukup signifikan apabila dibandingkan dengan pembangkit daya utama lainnya. Keunggulan-keunggulan tersebut antara lain adalah :1. PLTN tidak menghasilkan emisi gas rumah kaca (selama operasi

normal) - gas rumah kaca hanya dikeluarkan ketika Generator Diesel Darurat dinyalakan dan hanya sedikit menghasilkan gas)

2. Tidak mencemari udara. Pada saat beroperasi, PLTN tidak menghasilkan gas-gas berbahaya seperti karbon monoksida, sulfur dioksida, aerosol, merkuri, nitrogen oksida, partikulate atau asap fotokimia

3. Hanya sedikit menghasilkan limbah padat (selama operasi normal)

4. Biaya bahan bakar rendah, karena hanya sedikit bahan bakar yang diperlukan

5. Ketersedian bahan bakar yang melimpah, karena sangat sedikit bahan bakar yang diperlukan

Tantangan dan Harapan Dalam Implementasi PLTNDibalik rangkaian keunggulan yang ditawarkan PLTN, Dr. Hudi Hastowo selaku Kepala BATAN, dalam sebuah wawancara bersama media nasional menyebutkan bahwa persoalan pembangunan PLTN di Indonesia sangat bergantung kepada masyarakat.

Menurutnya, masyarakat Indonesia harus dapat merubah sudut pandang terhadap nuklir yang merupakan salah satu sumber energi alternatif tersebut. Hal ini tentunya sangat beralasan. Secara luas, masyarakat harus memaknai keberadaan nuklir sebagai altenatif energi yang aman dan bersahabat. Tentu saja realisasi dari pendapat

tersebut ini harus didukung melalui perencanaan, penerapan dan pemeliharaan yang tepat. Apabila tidak, maka tak berlebihan apabila masyarakat justru masih melihat nuklir sebagai sesuatu yang bahaya dan tidak ada untungnya sama sekali.

’’Kalau niat untuk membangun PLTN di Indonesia sebenarnya sudah ada sejak tahun 1972. Tapi untuk merealisasikannya tidak semudah membalikkan telapak tangan. Semua tergantung masyarakatnya. Kalau masyarakatnya sudah merasa memerlukan nuklir untuk energi listrik dan lain-lainnya, baru bisa terwujud,’’ terang Hudi.

Indonesia sendiri memiliki potensi implementasi PLTN yang cukup besar. Salah satu contohnya terdapat pada tiga kabupaten di Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) yang berpotensi memanfaatkan tenaga nuklir sebagai sumber pembangkit listrik.

Kepala Bidang Listrik Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Sulsel Bustanuddin dalam sebuah kesempatan mengatakan, tiga kabupaten yang memiliki potensi yang belum termanfaatkan tersebut terdapat di Kabupaten Luwu Utara, Jeneponto dan Bone. Meski diakui biaya operasional PLTN lebih murah dibandingkan penggunaan bahan bakar minyak dan hydro. Namun, pemerintah provinsi belum tertarik memanfaatkan tenaga nuklir sebagai sumber pembangkit listrik. Salah satu pertimbangannya adalah karena pembangunan PLTN belum populer di Indonesia.

Hal ini tentunya sebuah tantangan tersendiri yang solusinya harus disesuaikan dengan karakteristik masyarakat Indonesia yang juga sangat beragam dari Sabang hingga Merauke. “Secara teknis, nuklir atau PLTN untuk Indonesia memiliki tantang tersendiri. Tapi bisa menjadi pilihan terakhir bila ada perkembangan teknologi nuklir ke arah lebih aman,” kata anggota DEN Prof Ir Rinaldy Dalimi, PhD di sela-sela workshop “Skenario Kebijakan Energi Indonesia Menuju 2050” yang digelar DEN dan LPPM ITS.

Sepertinya, meski potensi pengembangan PLTN di Indonesia masih sangat besar, namun implementasi dan pemanfaatan pilihan tersebut tetap menjadi urutan paling akhir. Selain masih banyak alternatif energi terbarukan lainnya, pertimbangan sektor keamanan dan budaya masyarakat menjadi hal-hal yang patut diperhatikan. Namun tentu saja, potensi “bungsu” ini harus tetap diperhatikan sebagai sebuah alternatif pengganti sumber energi tak terbarukan yang kian tergerus dari waktu ke waktu.

skala komersil pertama adalah Calder Hall di Inggris yang dibuka pada 17 Oktober 1956.

PLTN termasuk dalam pembangkit daya base load, yang dapat bekerja dengan baik ketika daya keluarannya konstan. Daya yang dibangkitkan per unit pembangkit dapat mencapai 40 MWe hingga 1000 MWe. Hingga saat ini, terdapat 442 PLTN berlisensi di dunia. Sebanyak 441 diantaranya beroperasi di 31 negara berbeda. Keseluruhan reaktor tersebut menyuplai 17% daya listrik dunia.

Pengelompokan PLTNPLTN dapat dikelompokkan berdasarkan jenis reaktor yang digunakan. Disisi lain, ada PLTN yang menerapkan unit-unit independen, dan hal ini dapat menggunakan jenis reaktor yang berbeda. Dibawah ini

terbarukan Indonesia. Pada umumnya, tenaga nuklir banyak digunakan sebagai salah satu sumber energi penghasil listrik. Media konversi kedua sumber energi tersebut adalah berupa Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN).

PLTN sejatinya merupakan stasiun pembangkit listrik termal, dimana panas dihasilkan dari satu atau lebih reaktor nuklir pembangkit listrik. Berdasarkan catatan sejarah, reaktor nuklir yang pertama kali digunakan untuk membangkitkan listrik adalah stasiun pembangkit percobaan EBR-I. Kejadian ini berlangsung pada 20 Desember 1951 di dekat Arco, Idaho, Amerika Serikat. Selanjutnya, pada 27 Juni 1954, PLTN pertama dunia yang menghasilkan listrik untuk jaringan listrik (power grid) mulai beroperasi di Obninsk, Uni Soviet. PLTN

70 71• edisi 02 | 2012 • edisi 02 | 2012ESDMMAG ESDMMAG

Page 37: Potensi Energi Indonesia - prokum.esdm.go.idprokum.esdm.go.id/ESDMMAG/ESDM Edisi 2.pdf · • Coal Bed Methane CBM to Power ... sumber energi tersebut antara lain berupa energi angin

Penerapan aspek Health, Safety and Environment (HSE) adalah keniscayan bagi berbagai industri. Tak terkecuali bagi para pelaku industri energi. HSE vital bagi industri energi karena kegiatan usahanya berpotensi menimbulkan dampak atau risiko bahaya yang dapat berakibat fatal terhadap pekerja, aset dan lingkungan hidup.

HSE bukan sekadar hak dan kewajiban, tetapi juga korelasinya terhadap produktivitas kerja, strategi bisnis yang berkelanjutan serta keuntungan jangka panjang (long-term profit). HSE merupakan bagian sistem manajemen dalam sebuah perusahaan. HSE mencakup perencanaan, pengorganisasian, penerapan, pengawasan serta pelaporannya. Penerapan HSE memerlukan komitmen dan tanggung jawab manajemen serta pekerja. Sosialisasi, pelatihan dan audit rutin pun perlu dilaksanakan agar HSE berjalan dengan baik..

keselamatan

Lingkungan (Environment) Pelaku industri energi harus peka terhadap lingkungan. Mereka mesti menyadari alam adalah milik antargenerasi dan ulah manusialah yang bisa merusak atau memperbaikinya. Industri energi seringkali berhubungan langsung dengan kondisi ekosistem, hutan, laut, gunung, perut bumi dan sebagainya. Oleh sebab itu, aktivitas industri energi mesti memperhatikan pelestarian alam serta kondisi masyarakat sekitar.

Berbagai langkah bisa dilakukan untuk pelestarian lingkungan. Mulai dari hal

Keamanan (Safety)Keamanan adalah hal mutlak dalam industri energi. Panas, dingin, getaran (noise desible), kelembaban, zat kimia, radiasi, tekanan adalah sejumlah kondisi yang bisa ditemui di tempat atau lokasi kerja industri energi.

Kesehatan (Health)Faktor kesehatan merupakan kebutuhan dasar dan tanggung jawab semua pekerja industri energi. Pekerja harus memiliki ketahanan fisik prima untuk bisa mengoperasikan peralatan mekanis secara manual ataupun otomatis. Belum lagi bagian tugas yang menuntut pemikiran ekstra keras. Pekerja juga wajib menjaga peralatan kerja agar tidak menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan kerja dan diri sendiri. Pada tempat atau lokasi kerja, setidaknya terdapat kotak Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K). Setiap karyawan juga perlu diberikan pengetahuan dan pelatihan First Aid. Lebih baik lagi, perusahaan tersebut memiliki tim paramedis sendiri.

Health, Safety & Environment (HSE)Sebuah Keniscayaan Dalam Industri Energi

Pekerja sebaiknya mengikuti pemeriksaan medis (general check-up) secara berkala. Pemeriksaan terhadap tempat kerja juga perlu dilakukan untuk menemukan potensi sebab dan upaya pencegahaan gangguan kesehatan. Selain itu, pekerja juga perlu dilindungi dengan a s u r a n s i kesehatan a t a u kecelakaan kerja. Tak ada salahnya juga bila perusahaan mengadakan agenda olahraga rutin yang d i i k u t i karyawannya.

Faktor keamanan bisa dimulai dari diri pekerja sendiri. Alat

pelindung diri standar seperti helm, sepatu pengaman, kacamata, sarung tangan, masker,

p e l i n d u n g t e l i n g a , p e l a m p u n g ,

a t a u pelindung s i k u

serta lutut p e r l u dikenakan pekerja tergantung lokasi dan jenis pekerjaannya. Para pekerja sebaiknya juga diberikan pengetahuan teknik dan penggunaan alat keselamatan diri.

sederhana, seperti memisahkan sampah organik dan non-organik. Pisahkan peralatan atau mesin yang potensial menyebabkan pencemaran lingkungan, misalnya kebocoran oli atau bahan bakar lain. Tandai dan perbaiki alat-alat tersebut sebelum dipergunakan kembali.

Letak lokasi kerja juga diperhatikan. Contohnya, pengeboran sebaiknya jauh dari sumber air. Limbah industri pun harus

Lokasi kerja juga perlu dilengkapi dengan alat-alat keamanan atau keselamatan. Peralatan pemadam kebakaran (APAR) diletakkkan pada tempat yang mudah terlihat dan terjangkau. Peta jalur penyelamatan atau evakuasi terpampang dengan jelas. Alat transportasi di lokasi kerja pun harus sesuai dengan standar keselamatan. Tak ketinggalan, peralatan komunikasi yang memadai turut mempengaruhi faktor keselamatan di lokasi kerja. Tak kalah penting, para pekerja yang terlibat wajib memahami fungsi dan kegunaan berbagai alat kerja.

diperhatikan untuk meminimalisasikan dampak buruk bagi lingkungan.

72 73• edisi 02 | 2012 • edisi 02 | 2012ESDMMAG ESDMMAG

Page 38: Potensi Energi Indonesia - prokum.esdm.go.idprokum.esdm.go.id/ESDMMAG/ESDM Edisi 2.pdf · • Coal Bed Methane CBM to Power ... sumber energi tersebut antara lain berupa energi angin

TIPS

WASPADA !Jangan menggunakan kompor gas dan kompor minyak tanah secara bersamaan

Jangan menghidupkan kompor anda jika tercium bau LPG yang bocor

PAKAI LPG 3 Kg

1. Ruang harus mempunyai sirkulasi udara dan ventilasi yang baik

2. Pasangkan klem dengan erat pada tempatnya (kedua ujung selang)

a. Tekan dan putar kompor berlawanan arah jarum jam

b. Hindarkan terjadinya tumpahan ke dalam kompor

Ditandai dengan api tidak menyala dan tabung menjadi ringan

Tabung KosongKok api tidak menyala? Tabung Isi

Apa yang harus dipersiapkan ?

Cara memasang regulator

Cara menggunakan kompor gas yang baik

Jika gas ELPIJI habis

d. Pastikan selang tidak tertindih atau tertekuk

a. Lepaskan segel plastik dan cek cincin karet (seal) pengaman

b. Pasang regulatorc. Putar knopnya searah

jarum jam

Putar Knop sampai posisi off, bila telah selesai digunakan

Ganti tabung kosong dengan tabung baru

CARA PINTAR

OFF

OFF

ON

a bd

OKc

180o

Page 39: Potensi Energi Indonesia - prokum.esdm.go.idprokum.esdm.go.id/ESDMMAG/ESDM Edisi 2.pdf · • Coal Bed Methane CBM to Power ... sumber energi tersebut antara lain berupa energi angin

Mari Wujudkan Swasembada Energi yang Berkelanjutan