postitis

1
Postitis Kata balanitis dan balanopotitis memiliki arti peradangan local di gan penis, atau masing-masing di glans penis dan prepusium di atasnya. Sebagian besar kasus terjadi akibat hygiene local yang buruk pada laki-laki yang tidak disunat disertai akumulasi sel epitel yang terkelupas, keringat, dan debris, yang disebut smegma, dan bekerja sebagai iritan local. Sekresi normal di bawah kulit prepusium (smegma) menjadi terinfeksi dengan bakteria anaerb, menyebabkan peradangan dan nekrosis. Peradangan dapat disebabkan oleh gonorea, trikomnas, sifilis, canida albicans, tinea, atau organisme koliform; dapat pula sebagai komplikasi dari dermatitis seperti psoariasis; atau dermatitis kontak akibat celana, pemakaian kondm, dan jeli kontrasepsi. Pada kasus semacam ini, penis distal biasanya membengkak, merah, dan nyeri tekan; mungkin terdapat discharge purulent. Posthitis dapat menyebabkan phimosis atau pengetatan kulup yang membuatnya sulit ditarik melewati kepala penis. Ulserasi dapat terjadi, mengakibatkan pembesaran dan nyeri pada kelenjar limfe inguinalis. Pembiakan dari secret apapun harus dilakukan untuk identifikasi organisme penyebab atau infeksi bakteri sekunder. Pengbatan meliputi irigasi dengan larutan salin beberapa kali sehari dan antibiotic. Sirkumsisi dapat dipertimbangkan jika fimosis timbul setelah infeksi mereda. Daftar Pustaka Price, Sylvia A & Wilson, Lorraine M. 2013. Patofisilogi. Ed 6. Vol 2. Jakarta : EGC Kmuar, Vinary dkk. 2013. Buku Ajar Patofisiologi. Ed 7.vol 2. Jakarta : EGC

Upload: uswatun-hasanah

Post on 28-Sep-2015

21 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

Balanopostitis

TRANSCRIPT

Postitis

Kata balanitis dan balanopotitis memiliki arti peradangan local di gan penis, atau masing-masing di glans penis dan prepusium di atasnya. Sebagian besar kasus terjadi akibat hygiene local yang buruk pada laki-laki yang tidak disunat disertai akumulasi sel epitel yang terkelupas, keringat, dan debris, yang disebut smegma, dan bekerja sebagai iritan local. Sekresi normal di bawah kulit prepusium (smegma) menjadi terinfeksi dengan bakteria anaerb, menyebabkan peradangan dan nekrosis. Peradangan dapat disebabkan oleh gonorea, trikomnas, sifilis, canida albicans, tinea, atau organisme koliform; dapat pula sebagai komplikasi dari dermatitis seperti psoariasis; atau dermatitis kontak akibat celana, pemakaian kondm, dan jeli kontrasepsi. Pada kasus semacam ini, penis distal biasanya membengkak, merah, dan nyeri tekan; mungkin terdapat discharge purulent. Posthitis dapat menyebabkan phimosis atau pengetatan kulup yang membuatnya sulit ditarik melewati kepala penis. Ulserasi dapat terjadi, mengakibatkan pembesaran dan nyeri pada kelenjar limfe inguinalis.

Pembiakan dari secret apapun harus dilakukan untuk identifikasi organisme penyebab atau infeksi bakteri sekunder. Pengbatan meliputi irigasi dengan larutan salin beberapa kali sehari dan antibiotic. Sirkumsisi dapat dipertimbangkan jika fimosis timbul setelah infeksi mereda.Daftar Pustaka

Price, Sylvia A & Wilson, Lorraine M. 2013. Patofisilogi. Ed 6. Vol 2. Jakarta : EGC

Kmuar, Vinary dkk. 2013. Buku Ajar Patofisiologi. Ed 7.vol 2. Jakarta : EGC