poster hasil penelitian vitto

1
Terapi serum autologus digunakan pada pengobatan sindrom mata kering sejak lama. Namun serum otologus harus disimpan pada suhu 4 o C untuk mempertahankan aktivitasnya selama 1 bulan atau pada suhu -20 o C untuk dapat bertahan selama 3 bulan. Penyimpanan ini menyulitkan pasien, sehingga diperlukan suatu metode preparasi agar waktu penyimpanan menjadi lebih panjang. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis kestabilan struktur dan kadar protein EGF setelah proses liofilisasi dengan penambahan lioprotektan sukrosa. Metode yang digunakan yaitu liofilisasi untuk memformulasikan serum dalam bentuk bubuk, ELISA untuk mengukur kadar, spektroskopi inframerah untuk menentukan struktur sekunder dan filtrasi gel untuk mendeteksi agregasi. Hasil yang diperoleh berdasarkan analisis data ELISA diketahui bahwa tidak ada perbedaan nyata antara kadar EGF serum native dengan kadar EGF setelah liofilisasi dengan penambahan lioprotektan sukrosa yang disimpan pada suhu ruang selama 60 hari. Tetapi diketahui terdapat perbedaan nyata antara kontrol dengan perlakuan penambahan sukrosa pada penyimpanan pada suhu ruang selama 60 hari. Sementara itu filtrasi gel dan spektroskopi inframerah tidak memberikan informasi yang memadai dalam menentukan stabilitas EGF karena serum yang dianalisis bukan protein EGF murni. Kesimpulan penelitian ini, lioprotektan sukrosa beperan dalam mempertahankan kestabilan struktur EGF khusunya setelah proses liofilisasi pada penyimpanan suhu ruang selama 60 hari, dimana ini merupakan kondisi penyimpanan optimum. Kata kunci : mata kering, liofilisasi, EGF Wisnu Anggriawan, Iman Permana Maksum, Toto Subroto Laboratorium Biokimia, Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Padjadjaran [email protected] PREPARASI SEDIAAN KERING OBAT TETES MATA SERUM OTOLOGUS DENGAN METODE LIOFILISASI DENGAN PENAMBAHAN LIOPROTEKTAN SUKROSA Quinto, G Goulart, M Campos, A Behrens. 2008. Autologous Serum for Ocular Surface Disease. Arq Bras Oftalmol. 71: 47-54. Tsubota, K & A Higuchi . 1999. Serum Application for The Treatment of Ocular Surface Disorder. Int. Ophthalmol Clin Br J Ophthalmol. 83: 390–395. ABSTRAK METODE PENELITIAN Kulit Batang E. poeppigiana (3,7 Kg) - Dihaluskan - Dimaserasi dengan metan Ekstark Pekat Metanol (205,15 g) Serum - dipartisi dengan n-heksa etil asetat, dan n- but Serum Hari ke-0 Serum pada suhu ruang -ELISA -Filtrasi Gel -FTIR Hasil -Masing-masing perlakuan penyimpanan pada suhu 4 o C dan suhu ruang dianalisis dengan ELISA, Filtrasi Gel, dan FTIR pada penyimpanan 30 dan 60 hari Hasil HASIL PENELITIAN Native Hari ke 0 Hari ke 30 Suhu 4 Hari ke 30 Suhu ruang Hari ke 60 Suhu 4 Hari ke 60 Suhu ruang 0 100 200 300 400 500 600 700 Diagram Kadar EGF Konsentrasi EGF (pg/ mL) Serum darah otologus KESIMPULAN 1. Liofilisasi tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kadar protein EGF. 2. Bila dibandingkan dengan perlakuan serum tanpa penambahan sukrosa, perlakuan penambahan lioprotektan sukrosa tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kadar protein kecuali pada perlakuan setelah 60 hari penyimpanan pada suhu ruang. Kestabilan struktur sekunder protein EGF tidak dapat ditentukan dengan spektroskopi infra merah karena serum masih berupa campuran protein dan gula darah. Agregasi protein tidak teridentifikasi selama penyimpanan. DAFTAR PUSTAKA Fraksi n-heksana (32,25 g) Fraksi etil asetat (49,80 g) Fraksi n-butanol (10,15 g)

Upload: herlan-herdiawan

Post on 05-Sep-2015

226 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

isolasi bahan alam

TRANSCRIPT

PowerPoint Presentation

Terapi serum autologus digunakan pada pengobatan sindrom mata kering sejak lama. Namun serum otologus harus disimpan pada suhu 4oC untuk mempertahankan aktivitasnya selama 1 bulan atau pada suhu -20oC untuk dapat bertahan selama 3 bulan. Penyimpanan ini menyulitkan pasien, sehingga diperlukan suatu metode preparasi agar waktu penyimpanan menjadi lebih panjang. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis kestabilan struktur dan kadar protein EGF setelah proses liofilisasi dengan penambahan lioprotektan sukrosa. Metode yang digunakan yaitu liofilisasi untuk memformulasikan serum dalam bentuk bubuk, ELISA untuk mengukur kadar, spektroskopi inframerah untuk menentukan struktur sekunder dan filtrasi gel untuk mendeteksi agregasi. Hasil yang diperoleh berdasarkan analisis data ELISA diketahui bahwa tidak ada perbedaan nyata antara kadar EGF serum native dengan kadar EGF setelah liofilisasi dengan penambahan lioprotektan sukrosa yang disimpan pada suhu ruang selama 60 hari. Tetapi diketahui terdapat perbedaan nyata antara kontrol dengan perlakuan penambahan sukrosa pada penyimpanan pada suhu ruang selama 60 hari. Sementara itu filtrasi gel dan spektroskopi inframerah tidak memberikan informasi yang memadai dalam menentukan stabilitas EGF karena serum yang dianalisis bukan protein EGF murni. Kesimpulan penelitian ini, lioprotektan sukrosa beperan dalam mempertahankan kestabilan struktur EGF khusunya setelah proses liofilisasi pada penyimpanan suhu ruang selama 60 hari, dimana ini merupakan kondisi penyimpanan optimum.Kata kunci : mata kering, liofilisasi, EGFWisnu Anggriawan, Iman Permana Maksum, Toto SubrotoLaboratorium Biokimia, Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan AlamUniversitas [email protected]

PREPARASI SEDIAAN KERING OBAT TETES MATA SERUM OTOLOGUS DENGAN METODE LIOFILISASI DENGAN PENAMBAHAN LIOPROTEKTAN SUKROSAQuinto, G Goulart, M Campos, A Behrens. 2008. Autologous Serum for Ocular Surface Disease. Arq Bras Oftalmol. 71: 47-54.Tsubota, K & A Higuchi . 1999. Serum Application for The Treatment of Ocular Surface Disorder. Int. Ophthalmol Clin Br J Ophthalmol. 83: 390395.

ABSTRAK

METODE PENELITIANKulit Batang E. poeppigiana (3,7 Kg) - Dihaluskan - Dimaserasi dengan metanolEkstark Pekat Metanol (205,15 g)Serum dipartisi dengan n-heksana , etil asetat, dan n- butanolSerum Hari ke-0Serum padasuhu ruang-ELISA-Filtrasi Gel-FTIRHasil-Masing-masing perlakuan penyimpanan pada suhu 4oC dan suhu ruang dianalisis dengan ELISA, Filtrasi Gel, dan FTIR pada penyimpanan 30 dan 60 hariHasilHASIL PENELITIAN

Serum darah otologusKESIMPULAN Liofilisasi tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kadar protein EGF.2. Bila dibandingkan dengan perlakuan serum tanpa penambahan sukrosa, perlakuan penambahan lioprotektan sukrosa tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kadar protein kecuali pada perlakuan setelah 60 hari penyimpanan pada suhu ruang. Kestabilan struktur sekunder protein EGF tidak dapat ditentukan dengan spektroskopi infra merah karena serum masih berupa campuran protein dan gula darah. Agregasi protein tidak teridentifikasi selama penyimpanan.

DAFTAR PUSTAKAFraksi n-heksana(32,25 g)Fraksi etil asetat(49,80 g)Fraksi n-butanol(10,15 g)