portofolio 1 - stroke iskemik

6
Dr. Epifanus Arie Tanoto Portofolio Kasus I SUBJECTIVE Tn. Ngadiono, 60 tahun, laki- laki datang ke IGD RSUD Dr. H. Andi Abdurrahman Noor, Tanah Bumbu pada tanggal 8 Maret 2015 dengan keluhan kedua mata sulit dibuka dan sulit bicara. Hal ini dialami pasien ± 2 jam sebelum masuk rumah sakit. Keluhan timbul secara mendadak ketika pasien sedang beristirahat. Lemah anggota gerak sebelah kanan juga dikeluhkan pasien. Hal ini dialami sejak 2 hari sebelum masuk rumah sakit, namun tidak sampai mengganggu aktivitas. Namun, hal tersebut dirasakan semakin memberat saat sebelum masuk rumah sakit. Riwayat nyeri kepala disangkal pasien. Riwayat muntah menyembur tidak ditemui. Riwayat kejang tidak ditemui. Riwayat trauma tidak ditemui. Riwayat nyeri dada tidak ditemui. Pasien merupakan penderita hipertensi yang tidak terkontrol. Riwayat DM disangkal. Riwayat hiperkolesterol disangkal. Riwayat penyakit yang sama dalam keluarga disangkal. OBJECTIVE Kesadaran : Compos Mentis Tekanan darah : 140/70 mmHg Nadi : 80 x/menit Pernapasan : 20 x/menit

Upload: epifanus-arie-tanoto

Post on 20-Dec-2015

33 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

Portofolio 1

TRANSCRIPT

Page 1: Portofolio 1 - Stroke Iskemik

Dr. Epifanus Arie Tanoto

Portofolio Kasus I

SUBJECTIVE

Tn. Ngadiono, 60 tahun, laki- laki datang ke IGD RSUD Dr. H. Andi Abdurrahman

Noor, Tanah Bumbu pada tanggal 8 Maret 2015 dengan keluhan kedua mata sulit dibuka dan

sulit bicara. Hal ini dialami pasien ± 2 jam sebelum masuk rumah sakit. Keluhan timbul secara

mendadak ketika pasien sedang beristirahat.

Lemah anggota gerak sebelah kanan juga dikeluhkan pasien. Hal ini dialami sejak 2 hari

sebelum masuk rumah sakit, namun tidak sampai mengganggu aktivitas. Namun, hal tersebut

dirasakan semakin memberat saat sebelum masuk rumah sakit. Riwayat nyeri kepala disangkal

pasien. Riwayat muntah menyembur tidak ditemui. Riwayat kejang tidak ditemui. Riwayat

trauma tidak ditemui. Riwayat nyeri dada tidak ditemui.

Pasien merupakan penderita hipertensi yang tidak terkontrol. Riwayat DM disangkal.

Riwayat hiperkolesterol disangkal. Riwayat penyakit yang sama dalam keluarga disangkal.

OBJECTIVE

Kesadaran : Compos Mentis

Tekanan darah : 140/70 mmHg

Nadi : 80 x/menit

Pernapasan : 20 x/menit

Suhu : 36.2oC

Status Generalisata

Mata : Konjungtiva palpebra inferior anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil isokor, ptosis (+/+)

Telinga : Normotia, sekret (-/-)

Hidung : Septum deviasi (-), sekret (-)

Mulut : Sudut bibir jatuh ke kiri

Page 2: Portofolio 1 - Stroke Iskemik

Dr. Epifanus Arie Tanoto

Portofolio Kasus I

Thorax :

Inspeksi : Bentuk normal, gerak nafas simetris kanan dan kiri.

Palpasi : Stem fremitus kanan = kiri

Ictus cordis teraba 2 jari linea midklavikularis

Perkusi : Sonor

Auskultasi : Bunyi jantung I dan II regular, murmur (-)

Suara napas vesikuler, ronkhi (-/-), wheezing (-/-)

Abdomen :

Inspeksi : Simetris, distensi (-)

Palpasi : Nyeri tekan pada regio epigastrium, hepar dan lien tidak teraba

Perkusi : Timpani

Auskultasi : Peristaltik (+) normal.

Ekstermitas :

Ekstermitas atas : Akral hangat, Oedem (-), Kekuatan Motorik 3 | 5

Ekstermitas bawah : Akral hangat, Oedem (-), Kekuatan Motorik 3 | 5

Neurologi : Parese N.III, N.V, N.IX, N.X, N.XI N.XII

Siriraj Stroke Score : -5

Usulan Pemeriksaan Anjuran : Darah lengkap, Ureum/Creatinin, GDS

ASSESMENT

Diagnosis stroke pada pasien ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan klinis,

sehingga didapatkan nilai Siriraj Stroke Score -5. Dari nilai tersebut menunjukkan bahwa proses

yang terjadi pada pasien adalah iskemia pada jaringan otak

Stroke sendiri, berdasarkan definisi WHO, adalah suatu tanda klinis yang berkembang

cepat akibat gangguan otak fokal (atau global) dengan gejala-gejala yang berlangsung selama 24

jam atau lebih dan dapat menyebabkan kematian tanpa adanya penyebab lain yang jelas selain

Page 3: Portofolio 1 - Stroke Iskemik

Dr. Epifanus Arie Tanoto

Portofolio Kasus I

vaskuler. Dimana secara spesifik stroke iskemik timbul akibat kurangnya aliran darah ke otak

sehingga mengganggu kebutuhan darah dan oksigen di otak.

Stroke merupakan penyebab kematian tersering kedua setelah penyakit jantung koroner

dan menempati urutan keenam sebagai penyebab kecacatan. Setiap 4 menit terdapat satu orang

meninggal akibat stroke.

Penyebab tersering dari stroke iskemik adalah thromboemboli serebri dan arteritis

serebri. Gejala yang ditimbulkan tergantung luasnya iskemik dan infark yang terjadi.

Pemeriksaan penunjang pada pasien stroke dilakukan untuk mengidentifikasi penyebab stroke.

PLANNING

Prinsip penanganan stroke adalah memperbaiki aliran darah otak sehingga dapat

mencegah perluasan daerah infark dan menyelamatkan daerah yang mengalami iskemik. Secara

umum, sistem pernafasan dan kardiovaskular distabilisasi, keseimbangan cairan dan elektrolit

dipertahankan serta mencegah timbulnya komplikasi. Fisioterapi dan speech therapy diperlukan

dalam masa pemulihan pasien.

Secara spesifik, reperfusi jaringan otak dan neuroproteksi adalah tujuan utama terapi.

Adapun terapi yang diberikan adalah thrombolitic (contohnya rt-PA), antiplatelet (contohnya

Aspirin, Clopidogrel dan Cilostazol), antikoagulan (contohnya Heparin dan Warfarin) dan

neuroprotektor (contohnya CDP-choline, free radical scavenger dan calcium channel blocker).

Pada pasien dalam kasus ini diberikan:

1. IVFD RL 20 gtt/menit

2. Inj. Piracetam 4x3 gr

3. Inj. Citicholine 2x500 mg

4. Inj. Pantoprazole 1x40 mg

5. Amlodipine tab 1x10 mg

Page 4: Portofolio 1 - Stroke Iskemik

Dr. Epifanus Arie Tanoto

Portofolio Kasus I

DAFTAR PUSTAKA

1. Sjahrir H. 2003. Stroke Iskemik. Medan: Yandira Agung

2. Ropper AH, Brown RH., 2005. Major Categories of Neurological Disease:

Cerebrovascular Disease. Dalam: Adams and Victor’s Principles of Neurology ed. 8.

New York: McGraw Hill

3. Warlow, C. et al., 2008. Stroke Management Edisi Ketiga. Victoria: Blackwell Publishing

4. Kelompok Studi Stroke Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia, 2011. Guideline

Stroke 2011. Jakarta: Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia

5.