poros: pasak dan koplingdirancang untuk diselipkan di ujung poros setelah hub berada di posisinya....
TRANSCRIPT
Poros:
Pasak dan Kopling
Isi Kuliah
• Pasak, Jalur Pasak dan Dudukan Pasak
• Kopling dan Clutch
Elemen Mesin 1, Kuliah 5
Ilustrasi
Elemen Mesin 1, Kuliah 5
Pasak dan Jalur Pasak
• Pasak digunakan untuk mentransmisikan torsi dari komponen yang berputar ke poros misalnya dari sproket, roda gigi, pulley dll
Elemen Mesin 1, Kuliah 5
Jenis-jenis Pasak
Elemen Mesin 1, Kuliah 5
Pasak dan Jalur pasak distandarkan dalam ANSI B17.1-1967.
Standar memberikan tabel ukuran pasak yang direkomendasikan untuk
diameter poros yg digunakan
Pasak bujur sangkar dan persegi panjang
Elemen Mesin 1, Kuliah 5
Hub sedikit lebih besar dari poros dan
pasak membuat hub dapat bergeser
di atas poros saat pemasangan
Set screw (baut tanam) digunakan
untuk mengatasi gap (slack) yg
menahan gerak aksial
Lem ulir mungkin diperlukan agar
getaran poros tidak melonggarkan ulir
Pasak Taper
Elemen Mesin 1, Kuliah 5
Dirancang untuk diselipkan di ujung poros setelah hub berada di posisinya.
Taper akan memberikan kontak tekanan antara hub dan poros. Geserakan
akan membantu mentransmisikan torsi dan memberikan tahanan thd
gerak aksial hub terhadap poros. Pasak bentuk taper tidak memerlukan
ulir tanam. Akses terhadap kedua ujung pasak taper diperlukan agar pasak
dapat diselipkan atau dikeluarkan pada saat pasak akan di cabut.
Analisis tegangan pada pasak
Elemen Mesin 1, Kuliah 5
Mekanisme kegagalan
pada pasak:
1. Gagal akibat gaya
geser
2. Gagal karena gaya
bearing tekanan
Panjang pasak yg diperlukan untuk menahan gaya geser
Elemen Mesin 1, Kuliah 5
Tegangan Bantalan (Bearing Stress)
Elemen Mesin 1, Kuliah 5
Panjang yg diperlukan thd gaya geser dan bearing stress
Elemen Mesin 1, Kuliah 5
Thd kegagalan geser Thd kegagalan bearing
K biasanya >1
Pasak biasanya dirancang untuk gagal akibat kelebihan beban yg
dapat menyebabkan kerusakan pada poros atau komponen yg
dipasang di poros
Elemen Mesin 1, Kuliah 5
Kuliah berikutnya: