pondasi print
DESCRIPTION
PondasiTRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Teori Umum
Istilah pondasi digunakan dalam teknik sipil untuk mendefenisikan suatu
konstruksi bangunan yang berfungsi sebagai penopang bangunan dan meneruskan
beban bangunan di atasnya (upper structure) ke lapisan tanah yang cukup kuat
daya dukungnya.
Setiap bangunan sipil seperti gedung, jembatan, jalan raya, terowongan,
menara, dam/tanggul dan sebagainya harus mempunyai pondasi yang dapat
mendukungnya. Istilah pondasi digunakan dalam teknik sipil untuk
mendefenisikan suatu konstruksi bangunan yang berfungsi sebagai penopang
bangunan dan meneruskan beban bangunan di atasnya (upper structure) ke
lapisan tanah yang cukup kuat daya dukungnya. Untuk itu, pondasi bangunan
harus diperhitungkan agar dapat menjamin kestabilan bangunan terhadap berat
sendiri, beban – beban yang bekerja, gaya – gaya luar seperti tekanan angin,
gempa bumi dan lain – lain.
Prinsip kerja dari pondasi adalah seperti ujung pensil, kalau ujungnya
lancip ditekan pada telapak tangan akan terasa sakit, dan lebih mudah masuk
kudalam daging, sedang jika ujungnya tumpul akan terjadi sebaliknya. Pada
pondasi hal demikian juga berlaku, jika lebar dasar pondasi lebarnya kecil maka
daya dukung pondasi nya kecil sehingga bangunan lebih mudah ambles,
sebaliknya jika dasar pondasi mempunyai lebar yang besar maka daya dukungnya
juga besar sehingga bangunan tidak medah ambles didalamnya. Sehingga makin
berat bangunan yang didukung makin besar daya dukung tanah yang diperlukan
sehingga lebar dasar pondasi juga makin besar.
Pondasi bangunan biasanya dibedakan atas dua bagian yaitu pondasi
dangkal (shallow foundation) dan pondasi dalam (deep foundation), tergantung
dari letak tanah kerasnya dan perbandingan kedalaman dengan lebar pondasi.
Pondasi dangkal kedalamannya kurang atau sama dengan lebar pondasi (D≤B)
Tugas Makalah Pondasi – Pondasi Dangkal [2. Sipil. II Pagi ] 1
dan dapat digunakan jika lapisan tanah kerasnya berada dekat dengan permukaan
tanah. Sedangkan pondasi dalam digunakan jika lapisan tanah keras berada jauh
dari permukaan tanah atau memenuhi syarat kedalamannya lebih besar dengan
lebar pondasi (D>B).
Berdasarkan teori yang telah dikemukakan dapat diketahui tentang
macam-macam pondasi, namun pada pembuatan makalah ini, penulis hanya
memfokuskan pembahasan mengenai pondasi dangkal (shallow foundation).
1.2 Macam-macam Pondasi Dangkal
Adapun macam-macam pondasi dangkal dibedakan menjadi:
Pondasi langsung/ telapak
Telapak Tunggal
Telapak Menerus
Telapak Gabungan
Pondasi Pelat atau Rakit
Pondasi cakar ayam
Pondasi konstruksi sarang laba-laba
Pondasi gasing
Pondasi grid
Pondasi hypaar
Tugas Makalah Pondasi – Pondasi Dangkal [2. Sipil. II Pagi ] 2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Klasifikasi Pondasi
Pondasi Langsung/Telapak
Pondasi Telapak Tunggal digunakan untuk memikul sebuah kolom
tunggal, tugu, menara, tangki, air, pilar jembatan, cerobong asap, dan
sebagainya.
Pondasi Telapak Menerus atau juga banyak dipakai pada bangunan tidak
bertingkat, untuk seluruh panjang pondasi jenis ini mempunyai ukuran
yang sama dan terletak pada kedalaman yang sama, oleh karena itu untuk
membuatnya diperlukan galian tanah kemudian dipasang profil-profil
untuk memperoleh bentuk yang diinginkan. Pondasi menerus harus
dipasang diseluruh tembok penyekat ruangan dan dibawah kolom- kolom
pendukung yang berdiri bebas. Apabila pada tembok penyekat terdapat
lubang untuk pintu/jendela dibawahnya tetap diberi pondasi.
Pondasi Pelat
Pondasi ini merupakan sebuah pelat beton yang tebal, biasanya berukuran
0.75-2.0 meter dan memakai tulangan atas dan bawah yang menerus.
Pondasi ini dikenal dengan sebutan pondasi rakit, dapat digunakan untuk
menopang tangki-tangki penyimpanan, ruang peralatan industri dan
bangunan-bangunan yang tanah dasarnya memiliki daya dukung yang
rendah atau beban kolom yang terlalu besar.
Pondasi Cakar Ayam
Pondasi Cakar Ayam ditemukan oleh Prof.Dr. Ir. Sedijatmo pada tahun
1961. Pondasi ini terdiri dari pelat beton bertulang yang tebalnya 10 s/d 12
cm dan dibagian bawahnya diberi pipa-pipa beton bertulang pula yang
menempel kuat-kuat pada pelat beton tersebut. Diameter pipa biasanya
Tugas Makalah Pondasi – Pondasi Dangkal [2. Sipil. II Pagi ] 3
diambil 1,20 @ 1.50 meter dan panjangnya antara 1.50 @ 3.00 meter,
sedangkan tebalnya pipa biasa diambil 8 cm."Pipa-pipa beton tsb,
dimasukkan kadalam tanah yang (biasanya) lembek dan pelat betonnya
berada disebelah atasnya. Pelat beton itu akan mengapung diatas tanah
lembek dan pipa-pipa beton yang masuk dalam tanah itu menjaga agar
pelat diatasnya tetap datar dan kaku. Pelat ini meskipun tipis namun ia bisa
mencapai kekakuan (stiffness) yang besar karena pipa beton yang ada di
bawahnya, dan pipa-pipa beton ini mengambil kekuatannya dari sifat-sifat
tanah yang dikenal sebagai “passieve gronddruk” suatu sifat yang pada
systeem pondasi lain tak pernah dimanfaatkan, Dengan demikian maka
jumlah material yang digunakan dapat direduccer sebesar-besarnya.
Gambar Pipa Beton Dalam Pengerjaan Pondasi Cakar Ayam
Sistem pondasi cakar ayam ini telah pula dikenal di banyak negara, bahkan
telah mendapat pengakuan paten internasional di 11 negara, yaitu:
Indonesia, Jerman Timur, Inggris, Prancis, Italia, Belgia, Kanada, Amerika
Serikat, Jerman Barat, Belanda; dan Denmark.
Pondasi Sarang Laba-Laba
Pondasi Sarang Laba-Laba ditemukan oleh Ir Ryantori dan Ir Sutjipto
tahun 1976. Pondasi ini merupakan pondasi bawah konvensional yang
kokoh dan ekonomis,dimana sistem ini adalah kombinasi antara siatem
pondasi plat beton pipih menerus dengan sistem perbaikan
tanah,kombinasi ini berakibat adanya kerjasama timbal balik saling
Tugas Makalah Pondasi – Pondasi Dangkal [2. Sipil. II Pagi ] 4
menguntungkan. Sistem pondasi ini memiliki kekakuan (rigidity) jauh
lebih tinggi/baik dan bersifat monolit bila dibandingkan dengan sistem
pondasi dangkal lainnya.Karena plat konstruksi pada sarang laba-laba
dapat bekerja dengan baik terhadap beban-beban vertikal kolom, bila
ditinjau dari perbandingan penurunan dan pola keruntuhan.Rib juga
berfungsi sebagai penyebar tegangan atau gaya yang bekerja pada
kolom.dimana pasir,tanah sebagai pengisi dipadatkan dan berfungsi untuk
menjepit rib-rib konstruksi terhadap lipatan dan puntir. Dengan
memanfaatkan tanah hingga mampu berfungsi sebagai struktur dengan
komposisi sekitar 85% tanah dan 15 % beton, maka sistem ini dari segi
biaya lebih murah dari sistem pondasi lainnya. Sistem ini dalam
pelaksanaannya memerlukan waktu relatif singkat serta tidak memerlukan
keahlian tinggi dan pengembanganya dapat dilaksanakan dengan
precast/pracetak.Fungsi konstruksi sarang laba-laba sangat cocok untuk
pondasi bangunan bertingkat dua sampai sepuluh lantai,gedung kelas
satu,container yard/terminal peti kemas,menara transmisi tegangan
tinggi,menara/tugu,kolam renang,tangki-tangki minyak,jalan kelas
satu,konstruksi landasan pesawat udara/runway,apron dan pondasi open
storage.
Tugas Makalah Pondasi – Pondasi Dangkal [2. Sipil. II Pagi ] 5
Gambar kons. Sarang laba laba
Pondasi Gasing
Pondasi Gasing ditemukan oleh seorang pengusaha Jepang bernama
Atsushi Matsui pada tahun 1974. Pondasi gasing terdiri atas blok-blok
beton dan batu pecah. Blok-blok beton ini berbentuk gasing dengan kontak
yang luas dan berfungsi sebagai pemikul beban dan menyebarkan ke
lapisan tanah di bawahnya sedangkan batu pecah sebagai pengisi celah-
celah antara blok-blok beton tersebut yang berfungsi sebagai pengunci dan
peredam getaran. Dengan paduan yang demikian celah-celah kosong dari
blok beton berbentuk gasing dapat terisi oleh batu-batu pecah sehingga
terciptalah pondasi yang padat. Sistem ini dapat mengurangi kemungkinan
pondasi gasing tergelincir.
Pondasi Grid
Pondasi ini terdiri dari dinding dengan tebal dan tinggi tertentu sesuai
dengan kebutuhan, yang dipasang secara tegak, sehingga tersusun suatu
sel-sel berbentuk segitiga atau segiempat. Sel-sel tersebut di isi dengan
pasir, kerikil atau pun batu pecah yang dipadatkan. Tanah pengisi tersebut
terkurung didalam sel dan menjadi suatu kesatuan dengan dindingnya
sehingga memberikan tambahan kekuatan untuk menahan beban di
atasnya. Besarnya kekuatan dukung pondasi ini tergantung pada tingginya
dinding pelat dan kepadatan tanah yang di dalamnya. Pondasi ini biasa
digunakan untuk bangunan-bangunan di pantai, bangunan pemboran, dan
bangunan-bangunan ringan. Daya dukungnya berasal dari lekatan antara
dinding tipis yang berdiri tegak dengan tanah di sekelilingnya.
Pondasi Hypaar
Disebut “hypaar” karena bentuknya yang bagai parabola-hiperbola dan
cocok untuk bangunan-banguna sedang (3 lantai), dengan daya dukung
tanah 0,3 – 0,5 kg/cm2. Pondasi ini terdiri atas pelat beton bertulang
dengan bentuk hiperbola yang mempunya ketebalan 10 cm dan dengan
diameter tulangan 8 – 10 cm dengan jarak 20 cm. Tebalnya membran pada
pondasi ini dimaksudkan agar tidak timbulnya momen pada pondasi itu
sendiri. Dan tulangan juga berfungsi sebagai penjaga kelenturan pelat.
Tugas Makalah Pondasi – Pondasi Dangkal [2. Sipil. II Pagi ] 6
Prinsip kerja pondasi ini adalah menghilangkan pengaruh momen, karena
gaya-gaya yang bekerja akan diratakan pada badan heiperbola dan resultan
gaya-gayanya mengarah pada inti (pusat) hiperbola. Pemakaian pondasi
jenis ini akan menghemat 15 – 20 % dibanding dengan pondasi langsung
mau pun pondasi tidak langsung, karena :
Tebal pelat beton berbentuk hiperbola cukup tipis, maks 10 cm
Tanah dalam pekerjaan pondasi jenis ini adalah tanah asli,
sehingga dapet mengurangi pekerjaan tanah.
2.2 Persyaratan Pondasi
Kedalaman cukup untuk menjamin tidak ada desakan dari tanah (tidak
bergeser) [ min.60 cm], bebas dari perubahan musim/gangguan alam [min.
1 m] atau di bawah level scouring dan tanah organik.
Sistem pondasi aman terhadap geser, guling, kapasitas dukung
tanah/setlement dan longsor massa pada daerah berbukit (banyak
parameter yang tidak diketahui).
Pondasi aman terhadap bahan-bahan reaktif (awet), tidak boleh retak dan
tidak boleh melentur berlebihan.
Pondasi ekonomis baik dalam tinjauan struktur maupun pelaksanaan.
Pondasi ramah lingkungan (tidak menarik bangunan sekitar akibat
setlement).
2.3 Beberapa Faktor yang Dipertimbangkan terhadap Perencanaan dan
Pelaksanaan Jenis Pondasi
1. Organisasi ruangan
2. Struktur bangunan
3. Beban elemen-elemen struktur
Tugas Makalah Pondasi – Pondasi Dangkal [2. Sipil. II Pagi ] 7
4. Kondisi tanah :
Jenis dan klasifikasi tanah
Daya dukung tanah
Letak kedalaman tanah keras
Kondisi muka air tanah
Pondasi harus mempunyai kapasitas daya dukung yang baik, daya dukung
ini didapat dari tanah-tanah di sekeliling pondasi tersebut. Selain itu settlement
yang terjadi harus dibawah penurunan yang diijinkan. Untuk dapat memenuhi
kedua hal tersebut maka hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan
pondasi adalah :
Untuk dasar pondasi harus mempunyai lebar yang cukup dan harus
diletakkan pada lapisan tanah yang keras.
Harus dihindarkan memasang pondasi sebagian pada tanah keras,
sebagian pada tanah lembek.
Pondasi harus dipasang menerus di bawah seluruh dinding bangunan dan
dibawah kolom pendukung yang berdiri bebas.
Apabila digunakan pondasi setempat, pondasi2 itu harus dirangkai satu
dengan balok pengikat (balok sloof).
Pondasi harus dibuat dari bahan yang awet berada didalam tanah dan kuat
menahan gaya2 yang bekerja padanya terutama gaya desak.
Apabila lapisan tanah keras tidak sama dalamnya, tapi untuk seluruh
panjang pondasi harus diletakkan pada kedalaman yang sama.
Dari penjelasan diatas, jelas bahwa suatu pondasi harus diletakkan pada
lapisan tanah yang cukup keras atau padat dan kuat mendukung beban bangunan
tanpa menimbulkan penurunan yang berlebihan ataupun penurunan yang tidak
stabil. Adapun bila terjadi penurunan, diharapkan terjadi secara menyeluruh pada
bagian bangunan yang tidak mengakibatkan suatu kegagalan konstruksi yang
berarti.
Tugas Makalah Pondasi – Pondasi Dangkal [2. Sipil. II Pagi ] 8
2.4 Keruntuhan Pada Pondasi Dangkal
Kapasitas dukung ultimit (qult) didefinisikan sebagai tekanan terkecil yang dapat
menyebabkan keruntuhan geser pada tanah pendukung tepat di bawah dan di
sekeliling pondasi.
Ada 3 kemungkinan pola keruntuhan kapasitas dukung tanah yakni,
Local Shear Failure
Terjadi pada tanah dengan
kompresibilitas tinggi – ditunjukan
dengan setlement yang relatif besar.a
Punching Shear Failure
Terjadi jika terdapat desakan pada tanah di
bawah pondasi yang disertai pergeseran arah
vertikal disepanjang tepi.
Tak terjadi kemiringan dan pengangkatan
pada permukaan tanah.
Penurunan relatif besar.
Tugas Makalah Pondasi – Pondasi Dangkal [2. Sipil. II Pagi ] 9
2.5 Beberapa Faktor Yang Dipertimbangkan Terhadap Perencanaan dan
Pelaksanaan
Air Tanah ( m.a.t )
Berdampak terhadap kapasitas dukung, stabilitas keseluruhan, gangguan
dewatering
(mengeringkan
sumur tetangga),
dan teknik
pelaksanaan
(lempung becek
diinjak-injak
pekerja secara berlebihan dapat merusak kap dukung tanah).
Pondasi Baru Dekat dengan Pondasi Lama
Pondasi lama akan terbawa turun
juga akibat beban pondasi baru.
Solusinya dengan pengaturan jarak
yang cukup (sebaran beban 1:1)
atau gunakan sheet pile.
Tugas Makalah Pondasi – Pondasi Dangkal [2. Sipil. II Pagi ] 10
Suku ke-2 kapasitas dukung
tanah akan hilang, sehingga
kapasitas dukung menjadi
berkurang. Solusi dengan
pengaturan jarak yang cukup
(sebaran 1:1) atau gunakan sheet pile/buis beton.
Pondasi diatas tanah pasir yang tidak padat
Masalah yang timbul
adalah setlement, erosi air
baik dipermukaan maupun
didalam tanah. Untuk
mencegah dampak erosi
permukaan diperlukan
kedalaman pondasi yang
cukup, namun untuk erosi yang ada dalam tanah diusahakan jangan ada
pemompaan atau aliran air.
Pondasi diatas tanah ekspansif
Sifat tanah ekspansif : pada saat basah mengembang dan pada saat kering
tanah menyusut baik ke arah vertikal (dominan) maupun horisontal
Tugas Makalah Pondasi – Pondasi Dangkal [2. Sipil. II Pagi ] 11
Solusi : Mengganti tanah dengan tanah yang baik, perbaikan tanah dengan
bahan kimia (semen/kapur), pengontrolan kadar air agar tidak terjadi
penyusutan dan pengembangan.
Untuk pondasi dapat dipasang rongga
pengatur kembang susut.
Pondasi diatas tanah lempung non-ekspansif
Laminating Clays (lempung keras tapi berlapis dan bercelah) akan
menyebabkan bidang licin jika ada air hujan sehingga qu tidak bisa
ditetapkan besarnya. Disarankan menggunakan residual strength-nya.
Lempung lunak akan menimbulkan masalah setlement dan kapasitas
dukung yang rendah dan jenis tanah ini dapat mengalir dan menggeser
tiang pancang.
Pondasi diatas timbunan yang tidak direncanakan
Jika akan mendesain pondasi diatas timbunan yang tidak direncanakan
perlu diyakinkan dahulu materialnya apa, dan keseragaman/kepadatannya
bagaimana. Apakah materialnya berupa sampah, puing bangunan, tanah
bekas tanaman atau kayu. Masalah yang timbul adalah perbadaan
setlement akibat kepadatan dan keseragaman yang berbeda-beda.
Tugas Makalah Pondasi – Pondasi Dangkal [2. Sipil. II Pagi ] 12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pondasi bangunan biasanya dibedakan atas dua bagian yaitu pondasi
dangkal (shallow foundation) dan pondasi dalam (deep foundation), tergantung
dari letak tanah kerasnya dan perbandingan kedalaman dengan lebar pondasi.
Pondasi dangkal kedalamannya kurang atau sama dengan lebar pondasi (D≤B)
dan dapat digunakan jika lapisan tanah kerasnya berada dekat dengan permukaan
tanah. Sedangkan pondasi dalam digunakan jika lapisan tanah keras berada jauh
dari permukaan tanah atau memenuhi syarat kedalamannya lebih besar dengan
lebar pondasi (D>B).
Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa jenis-jenis
pondasi dangkal yaitu :
1. Pondasi Langsung/Telapak
2. Pondasi Cakar Ayam
3. Pondasi Sarang Laba-Laba
4. Pondasi Gasing
5. Pondasi Grid
6. Pondasi Hypaar
Semua jenis pondasi diatas digunakan sesuai dengan kebutuhan,
tergantung pada struktur tanah, kekuatan tanah, kedalaman yang dipilih, dan lain-
lain.
Suatu pondasi harus diletakkan pada lapisan tanah yang cukup keras atau
padat dan kuat mendukung beban bangunan tanpa menimbulkan penurunan yang
berlebihan ataupun penurunan yang tidak stabil. Pondasi harus mempunyai
kapasitas daya dukung yang baik, daya dukung ini didapat dari tanah-tanah di
sekeliling pondasi tersebut. Selain itu settlement yang terjadi harus dibawah
Tugas Makalah Pondasi – Pondasi Dangkal [2. Sipil. II Pagi ] 13
penurunan yang diijinkan. Adapun bila terjadi penurunan, diharapkan terjadi
secara menyeluruh pada bagian bangunan yang tidak mengakibatkan suatu
kegagalan konstruksi yang berarti.
3.2 Saran
Adakalanya untuk membangun suatu kontruksi harus diperhatikan dalam
pemilihan tipe pondasinya, karena jika suatu kontruksi yang akan dibangun
mengalami kesalahan dalam perencanaan atau pemilihan pondasi nya makan akan
berdampak buruk atau cacad nya suatu kontruksi tersebut. Dan sebaiknya dalam
pemilihan pondasi harus diperhatikan :
1. Cukup kuat untuk mencegah/menghindarkan timbulnya patah geser yang
disebabkan muatan tegak ke bawah.
2. Dapat menyesuaikan terhadap kemungkinan terjadinya gerakan-gerakan
tanah antara lain, tanah mengembang, tanah menyusut, tanah yang tidak
stabil, kegiatan pertambangan dan gaya mendatar dari gempa bumi.
3. Menahan gangguan dari unsur-unsur kimiawi di dalam tanah baik organik
maupun anorganik.
4. Dapat menahan tekanan air yang mungkin terjadi. Suatu konstruksi
pondasi yang tidak cukup kuat dan kurang memenuhi persyaratan tersebut
diatas, dapat menimbulkan kerusakan pada bangunannya. Akibat yang
ditimbulkan oleh kerusakan ini, memerlukan perbaikan dari bangunannya
bahkan kemungkinan terjadi seluruh bangunan menjadi rusak dan harus
dibongkar. Di samping itu, tidak boleh terjadi penurunan melebihi batas
yang diijinkan.
Tugas Makalah Pondasi – Pondasi Dangkal [2. Sipil. II Pagi ] 14